Categories
Uncategorized

Laut dan Sebuah Janji Rezeki di Kampung Berseri Astra Aceh

Kemarin sore, sehari sebelum peringatan 14 tahun tsunami
Aceh, sebentar saya merapat ke bibir pantai Alue Naga. Deru ombak yang cadas
dan romantis di sisi lain membuat saya tak gentar. Saya memang tidak lupa
musibah lalu, saya juga tidak mau terlena dan melupakan keindahan laut dengan
penuh cinta dan rezeki di dalamnya. Roda perekonomian di bibir pantai ini juga
telah normal meskipun belum berdiri kafe atau restoran besar seperti yang
orang-orang inginkan. Namun, siluet senja yang sebentar lagi tiba, Pulau Sabang
yang meredup dalam balutan awan serta pesawat terbang yang sedang take-off atau landing begitu menyempurnakan rehat sejenak di sini.

Tsunami 26 Desember 2004 tak akan pernah pudar dalam benak
kami. Tiap Desember adalah luka yang menganak airmata. Sampai usia tertutup
sekalipun saya akan ingat tentang kepasrahan, rasa putus asa maupun kesedihan
teramat dalam, di pagi itu saat berlari dikejar ombak besar. Gemuruh yang entah
berwujud apa, kepanikan di mana-mana adalah panorama yang kemudian melarutkan
isak tangis dalam kehilangan panjang; sampai
kini
.
Soal anak istri. Kekasih hati. Dan juga harga benda. Yang
mana ‘kami’ di bibir pantai bukanlah pegawai negeri atau pegawai perusahaan besar
yang mendapat sokongan dengan mudah. Semua kembali dari awal. Berangkat dari
keterpurukan dan dari tidak ada. Bala bantuan yang datang namun tak pernah
menggenapkan kehilangan mata pencaharian seperti semula. Cukup lama – saya
pikir – saudara kami di Alue Naga untuk berbenah, bahkan sampai saat ini masih
terasa asing di negeri sendiri.  
Kampung Alue Naga dengan laut indahnya.
Termenung di sini, hari ini, adalah luka yang masih tersisa
dalam tak terucap kata. Mau tidak mau, tiap orang memiliki kisah yang berbeda.
Dan tentu, di bibir pantai ini hanyalah nyalak pilu berkepanjangan. Kampung yang
dulu pernah permai kini seperti gersang dalam kubangan ombak yang sesekali
ganas. Saat masuk ke perkampungan penduduk, pohon rimbun dengan daun luruh
menyapa dengan mesranya. Tiap lorong adalah sepi yang terasa. Mungkin, padatnya
penduduk dahulu telah terganti dengan riak duka di mana-mana.
Ombak yang memecah pantai semestinya selalu indah. Awan
bergumpal hari itu seharusnya mengabarkan berita baik. Namun, entah kenapa,
kesunyiaan yang semula ada kian menjadi-jadi. Saya bertanya tentang asa, soal
harapan dan juga mengapa bertahan di tanah yang tak lagi bersahabat ini.
“Inilah rumah kami!” begitu jawab mereka. Bulu kuduk saya
berdiri. Penegasan dalam kalimat ini menjabarkan banyak hal tentang mengapa
mereka tidak pindah atau alasan lain yang bisa diterima akal sehat sebagian
orang.
“Jiwa kami adalah pelaut,” tegas yang lain di mana raut
lelah diwajahnya menggambarkan segala daya tentang gaharnya ombak di tengah
lautan.
“Di sinilah kehidupan kami sebenarnya,” Maryati, S, yang
saya temui di depan perahu kecil di sungai itu, di dalam kios miliknya yang
sempit, di samping jalan yang tak ramai lalu-lalang, mengumbar senyum hambar. Baginya,
kehidupan yang berwajah bahagia selalu datang tanpa perlu mengumbar soal susah dan
senang. Wanita 42 tahun ini tak menguratkan sedih tetapi di dalam hatinya
mengisyaratkan luka mendalam.
“Kehidupan kami terus berjalan,” dan saya tak mau bertanya
lagi soal luka lama itu. Kios miliknya yang sepi pembeli memberikan ‘gurauan’ panjang
pada hari itu. Kak Mar, begitu orang memanggilnya. Tak ada yang istimewa dari
wanita yang baru saja meletakkan mi instan rebus di atas meja sebelah kiri
kami. Dirinya bersama suami dan dua orang anak tampak biasa-biasa saja; sama
halnya dengan kebanyakan warga Alue Naga. “Kami harus bekerja seperti biasa,
mencari nafkah untuk kehidupan lebih baik!”
Kak Mar dalam tatapan mata kosong – sesekali – menyelipkan
kenangan pahit dahulu. Ia pikir, mata pencahariannya telah menghilang seiring
kios miliknya dibawa tsunami. Kios kecil di Kampung Alue Naga yang dulu padat
tak berbekas. Kak Mar memulai dari awal, menanjak ke tangga yang licin demi
anak dan suami yang kini sudah tidak sanggup lagi bekerja. Sebelum tsunami –
mungkin – kios Kak Mar berjalan seadanya namun usai musibah itu kiosnya tak ada
perubahan berarti. Dengan kehidupan di Alue Naga yang demikian adanya, tak
mudah untuk menarik modal kembali dengan cepat. Kak Mar berpikir lagi, tak
mungkin ia bertahan dengan kios kecil itu. Setidaknya, ada usaha lain yang bisa
membuat dapurnya mengepul asap tiga kali sehari.
Bibir sungai yang selalu penuh air laut pasang saat purnama
menyimpan rahasia sejak dulu. Ombak yang datang menggulung bekas jembatan di
sana. Pagi hari air laut selalu penuh, siang akan surut dan di sore sungai ini
akan kering yang meninggalkan perahu di atas tanah bercampur pasir. Di belakang
rumah warga, tanaman liar tumbuh di tanah bekas tsunami yang membentuk kubangan
besar. Di sana, batang bakau ditanam membentuk formasi pertahanan yang cukup
kuat. Airnya yang keruh dan tanah berlumpur adalah tempat yang nyaman untuk
tiram bertahan hidup.
Di sinilah warga mencari tiram.
Kak Mar memulai dari sana. Ambil tiram di rawa-rawa itu,
sudah biasa. Jual-beli tiram di kios miliknya tidak mungkin membawa penghasilan
besar karena warga Alue Naga bisa mencarinya sendiri. Ide kreatif itu datang.
Inilah rezeki yang bermula untuk bertahan hidup. Kak Mar mencoba peruntungan
lain, membuat kerupuk tiram khas Aceh.
Perjalanan panjang dimulai sejak tahun 2014. Larut dalam
sedih, duduk menunggu pembeli di kios sempitnya, bukanlah perkara terbaik untuk
mendapatkan uang lebih. Kar Mar memblender tiram, mencampurnya dengan tepung
gandum dan terigu, menambah bahan dapur, tak lupa garam dan jeruk nipis untuk
menghilangkan bau amis dari tiram. Kompisisinya sudah dicatat dengan baik oleh
Kak Mar yang menjadi ‘rahasia’ dapur kerupuk gurih miliknya ini. Adonan kerupuk
tiram lalu ia kukus, didinginkan dan dipotong kecil-keci kemudian dijemur
minimal sehari di bawah panas matahari yang terik.
Usaha kecil Kak Mar membuahkan hasil. Ide kreatif dan unik
membuatnya sering diundang untuk mengikuti kegiatan UMKM. Puncaknya di tahun
2015, Kak Mar mendapat perhatian lebih soal merek dagang agar kerupuk tiram
miliknya menjadi brand yang kuat. Kak
Mar kemudian mencetuskan ide memakai nama dirinya, KAK MAR, di kemasan
kerupuk tiram. Lantas, membubuhkan Sinar Naga sebagai ‘pabrik’ atau nama usaha dari
kerupuk khas ini.
Kerupuk Tiram Khas Aceh, Kak Mar, di Alue Naga, Banda Aceh.
“Saya kan tinggal
di Alue Naga, jadi gitu, saya pakai
Sinar Naga yang artinya suatu saat Alue Naga ini akan bersinar!” dengan brand kerupuk tiram – tambah saya dalam
hati. Senyum Kak Mar menguratkan harapan dan cita-cita jauh ke depan. Usahanya
yang telah mapan, merek dagang telah dimiliki dan banyak sekali sertifikat yang
ia pamerkan, soal keseriusan dan pembenaran atas apa yang dilakukannya selama
ini.
Kak Mar dengan sertifikat izin usaha dari Pemerintah Kota Banda Aceh dan sertifikat dari Dinas Kesehatan.
Usaha tak pernah memanipulasi hasil. Demikian juga dengan
Kak Mar. Perjalanan yang melelahkan di mana semua dilakukan sendiri dan secara
mandiri membuahkan izin usaha dari Pemerintah Kota Banda Aceh. Kak Mar juga tak
lagi khawatir soal kelayakan kerupuk tiram miliknya karena Dinas Kesehatan
telah membubuhkan tanda tangan bahwa kerupuk Kak Mar layak untuk dikonsumsi. Ada
bagian yang saya tidak bisa menjabarkannya dengan baik. Namun, sisi ini yang jadi
sebuah keharusan untuk membuat saya lebih merinding. Usaha kecil yang mendapat
perhatian namun di segi pemasaran belum seperti usaha orang lain; sehingga saya pikir perlu pendampingan lebih
serius lagi
. Maka, Kak Mar akan mendapatkan hasil yang setimpal atas apa
yang dicita-citakannya selama ini.
Tak terasa, hampir siang saya duduk di kios dengan kursi
warna orange itu. Saya berulangkali
mengambil dan meletakkan kembali kerupuk tiram yang belum digoreng itu. Saya
juga bertanya, bagaimana rasanya kerupuk itu. Mungkin, karena Kak Mar kasihan
kepada saya yang penasaran, tangannya mengambil segenggam kerupuk itu lalu
digorengnya.
“Benar kata Kak Mar, nggak seperti rasa tiram,” ujar saya
setelah merasakan sepotong yang telah digoreng, rasanya gurih.
Kan, nggak semua
orang bisa makan tiram karena kesehatan, jadi saya buatnya nggak banyak tiram,
dibanyakin tepung saja, tapi tiramnya masih terasa,”
Kerupuk Tiram Kak Mar rasanya gurih.
Jujur saja, saya merasa pertimbangan Kak Mar terhadap
kesehatan konsumen menjadi hal yang melebihi kewajaran dari produk itu sendiri.
Namun, Kak Mar juga tidak menghilangkan identitas dari produk ini. Tiram yang
mudah didapat, diolah dengan baik sehingga menjadi makanan aman dikonsumsi. Semula,
Kak Mar mencari tiram sendiri namun seiring waktu karena tidak ada yang jaga
kios dan produksi kerupuk yang memakan waktu lama, ia memutuskan untuk membeli
tiram kepada warga lain. Tiram yang dipungut di dalam rawa-rawa berlumpur itu
memang tidak selamanya laris manis, setidaknya Kak Mar telah membantu mereka
yang kesulitan menjual tiram. Belum lagi bicara dalam keseharian, ibu-ibu di
desa Alue Naga dengan suka cita menjadikan tiram sebagai mata pencaharian
utama.
Tiap bulan, Kak Mar memproduksi kerupuk tiram, ada atau
tidak ada pembeli dan pelanggan tetap. Dalam sebulan, biasanya Kak Mar mampu
menjual 10 kilogram kerupuk tiram dengan perhitungan penghasilan antara Rp
800.000 sampai dengan Rp 1.500.000. Kerupuk yang telah dibungkus dalam kemasan akan
dijual Rp 10.000, sedangkan 1 kilogram dijual Rp 80.000.
Belakangan, usaha Kak Mar menjadi lebih baik semenjak Alue
Naga menjadi binaan Kampung Berseri Astra. Perkampungan yang cukup panas di
siang hari karena hawa laut itu memang tidak seindah kampung lain. Aroma nelayan
begitu kental. Perahu kecil diparkir sendirinya sebelum kembali melaut. Namun, tiram
dan bakau mudah sekali ditemui di sini. Sejak Astra dan Universitas Syiah Kuala
– kemudian disingkat Unsyiah – memberikan bantuan, Alue Naga seolah-olah
kembali bersinar.
Kerupuk tiram Kak Mar menjadi makin mandiri bahkan telah dibawa
sampai ke Medan, Jawa sampai Malaysia. Kak Mar berujar, salah seorang Dosen Unsyiah
– yang tidak saya sebutkan namaya di sini – yang selalu mendampingi tiap acara
Astra selalu memesan dalam jumlah banyak untuk oleh-oleh jika keluar kota. Demikian
pula dengan salah seorang staf dari lembaga pemerintah yang juga mendukung
industri kecil Kak Mar, di mana selalu memesan kerupuk tiram untuk berbagai kebutuhan.
Selebihnya, Kak Mar menjualnya di kios miliknya dan juga
dari mulut ke mulut. Inisiatif untuk menjualnya ke toko lebih besar sudah ada
tetapi masih terkendala produksi dan kemasan yang belum maksimal.
Alue Naga, Kampung Berseri Astra di Aceh.
Sampai di sini, saya merasa bahwa perjuangan panjang Kak Mar
patut menjadi inspirasi di kampung-kampung binaan Astra – Kampung Berseri Astra.
Tak mudah menemukan sosok dengan semangat seperti Kak Mar, di mana mampu
bangkit dan menghadirkan ide kreatif setelah terpuruk sekian lama; kehilangan anggota keluarga dan harta benda.
Nyali Kak Mar telah teruji. Kemampuannya mengolah tiram
menjadi makanan berbeda dilirik Astra dan bahkan menjadi ciri khas di Kampung
Berseri Astra, di Alue Naga, Banda Aceh. Kontribusi Kak Mar untuk program Astra
cukup menonjol daripada yang lain. Kak Mar tak segan berbagi pengalaman dan
juga ilmu meracik kerupuk tiram kepada banyak orang. Di kios Kak Mar yang
sempit ini pula, wanita tersebut ‘melatih’ keterampilan membuat kerupuk tiram
yang didukung oleh Astra dan Unsyiah pertengahan tahun 2018.
Kampung Berseri Astra di Alue Naga tergolong baru. Masyarakat
yang diberdayakan adalah petani tiram dan juga penanaman bakau. Cerita Kak Mar tak
lain bukti sukses dari program kewirausahaan dari Kampung
Berseri Astra itu sendiri selain program pendidikan, kesehatan dan lingkungan (sudah
termasuk di dalamnya penanaman bakau untuk ternak tiram lebih baik dan juga
untuk menghalau air pasang lebih tinggi).
Saya ceritakan tentang Kak Mar dari Kampung Berseri Astra
karena sosok begini telah lahir dari program Astra. Tak mudah menemukan sosok
demikian saat ‘bantuan’ usaha datang. Namun Kak Mar berangkat dari usaha yang
telah ada, izin yang telah dimiliki sehingga dalam waktu lama akan menjadi
kisah inspiratif lain dari cerita di Kampung Berseri Astra. Hanya saja, saya
merasa bahwa sosok begini haruslah diberdayakan lebih layak dan mendapatkan modal
yang besar.
Kak Mar hanya duduk di kios miliknya. Tak ada kesempatan
untuknya mencari dana lebih untuk modal usaha. Tak mengerti pula dirinya mendapatkan
suntikan modal dari lembaga lain. Kemudian, Alue Naga menjadi pilihan yang
tepat sebagai Kampung Berseri Astra, meski panas, gersang di sisi lain, seakan-akan
hilang mata pencaharian tetapi warga di sini masih tetap bertahan.
Pesan Kak Mar kepada saya, mungkin lebih tepatnya kepada
Astra yang selama ini menyokong aktivitasnya. Ia ‘hanya’ membutuhkan alat bantu
jemur kerupuk, penggiling dan pemotong saja. Namun, saya yakin sekali di lubuk
hati Kak Mar terdalam, ia memiliki cita dan harapan yang akan terwujud jika
program Kampung Berseri Astra memperhatikannya dengan baik. Suksesnya usaha Kak
Mar memberikan kontribusi – sekali lagi – lebih besar kepada Kampung Berseri
Astra. Kerupuk tiram Kak Mar telah memiliki brand
tersendiri sehingga melekat di benak pembeli. Kak Mar hadirkan cerita ini untuk
kita yang mungkin saja terlupa akan jerit hati mereka di bibir pantai bekas
tsunami.
Bagi saya, Kak Mar di Alue Naga telah ‘menghidupkan’ Kampung
Berseri Astra di Aceh dengan caranya sendiri. Tak mudah namun pasti. Tidak cepat
tetapi perlahan. Tentu, saya tidak ingin usaha Kak Mar kemudian membawa nama
besar kepada orang lain. Saya bahkan ingin sekali Kak Mar menjadi contoh
terbaik dari pengusaha sukses di Kampung Berseri Astra.
Jika ke Alue Naga suatu ketika, jangan cuma terlena dengan sunset yang indah. Tengoklah kios Kak
Mar di pinggir jalan itu. Coba rasa kerupuk tiram miliknya, mungkin akan kembali
kapan-kapan untuk membelinya lagi.
Jalan masuk ke Kampung Berseri Astra yang permai. Pohon rindang
menutup jalan. Kiri dan kanan sungai adalah Kampung Alue Naga. Sebuah monumen
menceritakan pedih kisah mereka di 2004, juga tentang bantuan yang pernah
mereka dapatkan pada masa kontruksi dan rehabilitasi. Jalan lurus itu akan
membawa kita ke kios Kak Mar, juga ke batang bakau dengan tiram bersembunyi di semak-semaknya.
Jalan masuk ke Alue Naga, Banda Aceh.
Sekilas, tak ada keindahan di kampung ini. Namun, semangat
mereka, semangat Kak Mar adalah cerita terindah soal rasa bangkit dari
keterpurukan. Kak Mar seolah ada dan tiada, maka dari sini saya ingin tegaskan
bahwa Kak Mar memberikan pelajaran penting untuk kita. Kampung Berseri Astra –
melaluinya – Kak Mar menjadi tokoh penting dari calon pengusaha sukses. Saya yakin
sekali dengan binaan yang tepat dari Astra, Kak Mar akan demikian suatu saat
nanti!
Kak Mar dan Kerupuk Tiram miliknya.
Alamat Lengkap Kerupuk Tiram Kak Mar
Sinar Naga – Desa Alue Naga
Dusun Kutaran Banda Aceh, 23111
HP. 085296102252
Categories
Uncategorized

Marching Band – Bungong Jeumpa

Bungong Jeumpa merupakan lagu kebanggaan orang Aceh. Lagu ini mengisahkan tentang bunga yang megah dan mekar mewangi di Aceh. Bunga ini tak lain adalah bunga kebanggaan masyarakat Aceh. Bunga ini adalah simbol dari kelembutan Aceh sejak dulu.
Banyak acara mendendangkan lagu Bungong Jeumpa. Kali ini saya merekam aksi siswa-siswi MAN Suak Timah yang sedang latihan Marching Band untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI tahun 2014 lalu. Tampak siswa dan siswi begitu serius dan bersemangat mengetuk alat-alat “berat” untuk dalam menendangkan lagu Bungong Jeumpa. 
Bungong Jeumpa adalah wakil dari segala prahara yang dirasa oleh masyarakat Aceh. Lekukan nada dan keindahan syairnya membentuk sebuah kesatuan perdamaian, keuletan, kebahagiaan, keindahan dan segala lain sehingga tercipta pesona kemahsyuran Aceh. 
Sejak dulu, Aceh dikenal sebagai daerah yang kokoh terhadap adat-istiadat maupun Islam. Lirik dan nada lagu ini pun mengisyaratkan bahwa Aceh begitu kuat mempertahankan tradisi dan ketaatan kepada ras, suku, maupun keyakinan. 
Bungong Jeumpa dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Bunga Cempaka. Wanginya begitu menyengat dan sering dipakai untuk pengharum ruangan bahkan bagi wanita senang sekali mengaitkan di telinga.
Bungong Jeumpa – liriknusantara.co.id

Mari kita saksikan persembahan nada indah di video berikut ini. Lirik lagu bisa Anda lihat di bawah video. 
LIRIK LAGU BUNGONG JEUMPA 
Bungong jeumpa, bungong jeumpa, meugah di Aceh
Bungong teuleubeh, teuleubeh, indah lagoina
Bungong jeumpa, bungong jeumpa, meugah di Aceh
Bungong teuleubeh, teuleubeh, indah lagoina

Puteh kuneng meujampu mirah
Bungong si ulah indah lagoina
Puteh kuneng meujampu mirah
Bungong si ulah indah lagoina

Lam sinar buleun, lam sinar buleun, angeen peu ayon
Luroh meususon, mesuson nyang mala-mala
Lam sinar buleun, lam sinar buleun, angeen peu ayon
Luroh meususon, mesuson nyang mala-mala

Keubit that meubee meunyoe tatem com
Leupah that harom si bungong jeumpa
Keubit that meubee meunyoe tatem com
Leupah that harom si bungong jeumpa
Categories
Uncategorized

ZenFone Max Pro M2; Pelipur Lara Gamer yang Sering Galau Baterai Cepat Habis

Biasanya, saya tidak tergoda dengan sebuah smartphone bergenre gaming. Mungkin karena kebiasaan atau memang belum ada yang cocok di hati. Namun, terkadang kita lupa pada satu hal; soal cinta pada pandangan pertama tanpa ada alasan yang jelas. Demikian, penutup kemenangan dari ASUS ZenFone Max Pro M2 yang saat ini saya pegang. Tekstur bodi yang tak biasa untuk sebuah smartphone gaming membuatnya lebih elegan dan mewah. Sekali pandang, kita mengira bahwa ASUS ‘main-main’ dengan perangkat ini. Tetapi, saat menghidupkannya kita akan menemukan sensasi yang sungguh berbeda.

Saya suka bodi dari ZenFone Max Pro M2 karena sisi kelembutannya terpancar dengan jelas. Jika menilai dari sekilas pandang, dengan bodi halus di bagian belakangnya tampak sekali bahwa smartphone ini bukanlah sebuah gadget yang diperuntukkan bagi para gamer. Namun, begitulah ASUS memadukan antara kelembutan dengan ketangguhan. Bodi yang mengilap mampu menghadirkan sensasi yang berbeda saat menggenggam perangkat ini. Dapur picu yang kuat tak mampu membuat emosi meleduk-leduk saat bermain game karena kita akan sangat sekali dalam kecepatan tinggi.
ASUS ZenFone Max Pro M2
ZenFone Max Pro M2 tak lain adalah penerus dari suksesor ZenFone Max Pro M1 yang dikenal sangat tahan dalam bermain game. Wajar jika produk ini diburu karena perubahan yang cukup signifikan, mulai dari bodi sampai pemilihan kamera menjadi lebih baik. ASUS mendengar masukan dari pengguna sebelumnya untuk upgrade ke spesifikasi lebih tinggi meskipun masih melabeli dirinya smartphone murah. Produk ini dijual dengan harga relatif murah tetapi bukan berarti ASUS memangkas beberapa komponen di dalamnya.

Baterai Paling Penting di ZenFone Max Pro M2

Saya tidak menemukan kendala yang berpengaruh besar terhadap penggunaan baterai. ZenFone Max Pro M2 bahkan mampu bertahan lebih lama dalam penggunaan yang standar – seperti biasanya saya menggunakan smartphone. Baterai sebesar 5.000 mAh mampu memberikan kenyaman tersendiri dalam arti kita tidak akan terburu-buru mendapatkan colokan listrik karena kehabisan baterai.
Desain kelas atas, baterai tahan lama
ZenFone Max Pro M2 memang hadir dengan desain yang lebih mewah dan ramping. Kemampuan baterainya cukup baik dalam waktu standby di jaringan 4G sampai dengan 35 hari. Dalam bermain game pengguna akan mendapatkan pengalaman yang menari yaitu sampai 10 jam. Sedangkan untuk menikmati tontonan di internet melalui Youtube misalnya bisa bertahan sampai 19 jam. Kondisi normal ini tentu saja sangat menguntungkan sebagian besar pengguna, terlebih bagi mereka yang dalam keseharian lebih banyak bermain game.

Kebutuhan baterai memang tak bisa dipungkiri lagi saat ini. Tiap pengguna smartphone menginginkan baterai yang lebih lama. Aktivitas di internet yang rutin dengan banyak sekali media sosial dan juga game online setidaknya membutuhkan smartphone yang andal. ZenFone Max Pro M2 menyuguhkan pengalaman ini sehingga kamu tidak akan salah memilih untuk bermain game maupun bermedia sosial.

Dapur Picu Kuat di Kelasnya

Tahan lama di baterai jika akan sejalan tanpa didukung oleh dapur picu yang gahar. Dapur picu juga berperan penting terhadap daya tahan. Dukungan dapur picu yang telah diekspansi dengan baik akan mampu menghadirkan baterai lebih awet. Maka, ASUS memilih prosesor yang kuat di kelasnya yaitu Snapdragon 660 dari Qualcomm yang dibangun dengan arsitektur 14nm. Prosesor ini dilengkapi dengan AI Engine yang akan menghadirkan performa lebih lancar dibandingkan prosesor sebelumnya. Performa prosesor Snapdragon 660 telah ditingkatkan sehingga CPU bekerja sampai 11% dan kemampuan kerja GPU sampai dengan 33%. Dengan peningkatan ini maka performa gaming akan makin membaik.
Nyaman bermain game di ZenFone Max Pro M2
Perangkat yang saya pegang saat ini adalah ZenFone Max Pro M2 dengan RAM sebesar 3GB dan memori internal 32GB. Sedangkan ASUS pada saat peluncuran pertengahan Desember menghadirkan 3 varian, 2 varian sisanya adalah 4GB/64GB dan 6GB/64GB. Tentu saja masing-masing pengguna memiliki kebutuhan berbeda dan bisa memilih di antara ketiga pilihan ini. Ada keuntungan bagi gamer di mana memori eksternal bisa ditambah sampai dengan 1TB yang tentu akan melegakan performa dengan banyak game di dalamnya maupun foto-foto dan dokumen lain.
Selama hampir sebulan pemakaian, saya cukup puas dengan kinerja varian 3GB/32GB. Dukungan Android Pure membuat kinerja benar-benar kencang dan daya tahan baterai juga demikian. Aktivitas saya yang tidak berfokus pada gaming sangat terbantu dengan kecepatan dan kekuatan sinyal yang dimilikinya. ZenFone Max Pro M2 hadir dengan fitur triple-slot yang bisa digunakan untuk dua kartu SIM dan satu kartu memori (MicroSD). Kedua kartu SIM ini sudah mendukung jaringan 4G LTE dan bisa diganti dengan mudah dalam kebutuhan mendesak. Kekuatan jaringannya juga cukup baik sehingga saat bermain game tidak mudah offline atau terputus di tengah jalan.
Kembali ke desain yang menarik dari ZenFone Max Pro M2. Perangkat ini dibuat dengan tampilan Wave Pattern yang eye-catching. Desain bodi sangat argonomis dalam bentuk 3D-curved di bagian belakang. Sekali genggam memang sangat nyamn sekali dan kesan elegan, mewah langsung didapat.
Nyaman dalam genggaman
Selain kinerja yang lebih baik, ASUS juga menghadirkan layar dengan kualitas all-screen high-res sebesar 6,3 inci FHD+ dengan kerapatan 2280×1080 piksel. Rasio layar ini adalah 19:9 dengan color gamut NTSC sampai dengan 94%, tingkat kecerahan sampai 450cd/m2 dan kekontrasan layar 1500:1. Selain untuk gaming, smartphone ini sangat cocok untuk multimedia.
Perlindungan layar juga dengan sentuhan menarik yaitu Corning Gorilla Glass 6. Dalam pengujian yang dilakukan, ketahanan layar jauh lebih baik dalam 15 kali uji jatuh dari ketinggian satu meter. Meski demikian, penguna sangat berperan penting dalam menjaga smartphone ini dalam segala kondisi agar performanya tetap stabil.

Baca Juga:
Laptop Gaming Murah dari Keluarga ROG untuk Ayunkan Pedang di Kompetisi Game Dunia

Bagi saya yang suka mendengar musik, pemilihan speaker sangat baik di ZenFone Max Pro M2 yaitu lima speaker dengan voice coil berbahan metal. Speaker ini dikontrol melalui teknologi NXP low-distortion smart amplifier. Saya bisa merasakan sendiri sentuhan suara yang jernih dan lebih baik dari perangkat lain yang pernah digunakan selama ini.

Bermain Game Itu Sebuah Kewajaran

Data dari Nezwoo menyebut bahwa 56% laki-laki itu adalah bermain game dengan rentang usia seperti yang terlihat di grafis. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-16 di dunia dalam hal bermain game. Data ini tentu saja akan terus meningkat mengingat pengguna smartphone makin hari makin meningkat. Pergeseran yang terjadi kemudian adalah dari bermain game di PC beralih ke smartphone karena lebih praktis dan banyak sekali game yang bisa dimainkan. Tidak hanya itu, pengembang game juga makin hari makin menyuguhkan fenomena yang berbeda sehingga banyak orang ketagihan.
Data pemain game Indonesia tahun 2017 – Newzoo
Peran ASUS dengan ZenFone Max Pro M2 yang menyasar kalangan menengah dalam game sudah tepat. Saat produsen lain berlomba menghadirkan smartphone dengan kamera terbaik, ASUS menyuguhkan sensasi yang berbeda. Meski dicibir, catatan penting bahwa rata-rata pengguna smartphone itu pasti akan memainkan game dalam waktu lebih lama dibanding menggunakan kamera. Kamu bebas berargumentasi namun kembali ke diri sendiri, kita bisa menilai kapan akan memotret dan kapan bermain game. Foto itu akan terambil jika ada sesuatu yang ‘berbeda’ di sekitar kita, namun game memiliki ragam pilihan baik online maupun offline.
ZenFone Max Pro M2 adalah smartphone gaming. Saya sudah sebut kecepatan dan daya tahan baterainya. Kemampuan yang dimiliki oleh perangkat ini dalam hal komputasi gaming lebih baik dari perangkat lain. Dengan harga Rp 3 jutaan, ASUS bahkan berani menawarkan lebih dari apa yang bisa kita bayangkan.
Free Fire adalah game yang telah tertanam begitu kita mengaktifkan ZenFone Max Pro M2. Game ini telah sangat populer di kalangan remaja dan pecinta game lain. Cara bermain yang hampir mirip PUBG dan juga alur cerita yang menarik membuat game ini naik daun. Saya mencoba memainkan game ini dengan loading yang sangat cepat untuk masuk ke sistem.
Main Free Fire di ZenFone Max Pro M2
Gamer bisa melanjutkan ke tahap berikutnya setelah memilih hero. Dalam membuka bagian-bagian cerita Free Fire, dapur picu ZenFone Max Pro M2 sama sekali tidak ringkih. Tiap tahap dilewati dengan mudah dan saya mulai membiasakan diri dengan game ini.
Main game lancar tanpa kendala
Satu hal yang pasti, bahwa layar penuh dari ZenFone Max Pro M2 mampu menyuguhkan pengalaman yang lebih menarik. Saya dengan mudah menggerak-gerakan dengan kedua jari dan tiap sudut terlihat jernih. Keluesan ini sangat berguna untuk gamer yang sudah sangat mahir bermain game. Kamu yang terbiasa bermain Mobile Legends (ML) atau Arena of Valor (AoV) akan merasakan sensasi yang berbeda saat bermain di ZenFone Max Pro M2 ini.
Free Fire lancar di ZenFone Max Pro M2
Main game adalah sensasi itu sendiri. Terlepas dari sekadar hobi atau membuang waktu jenuh, bermain game telah menjadi rutinitas banyak orang saat ini.

Kamera dengan Sensor Sony IMX486

ASUS banyak belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga ZenFone Max Pro M2 memiliki kamera yang mumpuni. Kamera utama sebesar 12 MP dengan sensor Sony IMX486 dengan f1.8 wide aperture and PDAF. Kamera kedua adalah 5 MP untuk menghasilkan foto bokeh. Sedangkan kamera depan adalah 13 MP dengan f2.0, 77.2 degree view angle with LED Flash. Dengan sistem kamera yang dimiliki oleh smartphone ini akan mampu menghadirkan hasil terbaik di kelasnya. Sistem kamera tersebut sudah dilengkapi dengan fitur AI Scene Detection. Perekaman video juga bisa sampai resolusi 4K.
Kamera ASUS ZenFone Max Pro M2.
 Di satu sisi, kamera ZenFone Max Pro M2 lebih unggul karena menggunakan sensor kelas atas dengan resolusi tinggi. Sensor Sony ini sangat peka terhadap cahaya sehingga mampu menghadirkan foto yang lebih baik. Di dalam minim cahaya, kamera smartphone ini mampu memberikan hasil lebih nyata. Gambar yang diambil lebih stabil karena dukungan dari Phase-detection Autofocus (PDAF) dan Electronic Image Stabilization (EIS). Efek bokeh juga lebih  baik berkat teknologi depth-sensing.
Hasil foto ASUS ZenFone Max Pro M2 tanpa bokeh.

Hasil foto ASUS ZenFone Max Pro M2 dengan bokeh

Hasil foto ZenFone Max Pro M2

ZenFone Max Pro M2 mampu menangkap objek dengan baik

ZenFone Max Pro M2 dengan fitur HDR Pro

Objek yang tampak hidup dengan kamera ZenFone Max Pro M2

 

Kameranya sangat bisa diandalkan

Kesimpulan dan Rekomendasi

ZenFone Max Pro M2 hadir dengan sensasi berbeda, mulai dari pemilihan desain yang lebih mewah, dapur picu yang lebih kencang maupun kamera yang lebih baik. Kinerja yang kencang menjadi sebuah pertimbangan khusus untuk kita yang ingin mendapatkan performa terbaik, terlebih jika bicara smartphone gaming. Daya tahan baterai juga menjadi pertimbangan paling utama saat ini sebelum menjatuhkan pilihan. Kamera juga menjadi daya tarik sehingga perpaduan antara dapur picu, baterai dan kamera itu sendiri akan menghadirkan performa yang tiada tanding.
ASUS memberikan sebuah hal yang tak biasa namun masih wajar untuk ZenFone Max Pro M2. Harga yang pas, bodi yang elegan, kinerja yang sangat baik serta kamera yang tepat membuat smartphone ini layak dimiliki. Terlepas dari kekurangan di beberapa sisi namun untuk smartphone bergenre gaming saat ini, di kelas menengah ke bawah, belum ada smartphone lain yang mampu melebihi kinerja ZenFone Max Pro M2!
Model ZenFone Max Pro M2 (ZB631KL)
Display, Resolution 6.3-inch Full HD+ (2280 x 1080)
All-screen display LED Backlit IPS LCD,
450nits / 1500:1 contrast ratio / 94% NTSC color gamut / 90%
screen-to-body rasio
CPU Powerful 14nm Qualcomm Snapdragon 660
Octa Core Processor
GPU Qualcomm® Adreno™ 512 GPU
RAM / Storage LPDDR4 3GB RAM, 32GB ROM
LPDDR4 4GB RAM, 64GB ROM
LPDDR4 6GB RAM, 64GB ROM
Supports up to 2TB MicroSD,
100GB Google Drive (free 1 year)
Rear (main) Camera 12 MP Sony IMX486
with F1.8 wide aperture and PDAF
Rear (wide) Camera 5 Megapixel for bokeh mode
Front camera 13MP, F2.0, 77.2 degree view angle with LED Flash
Camera feature PixelMaster 4.0 camera mode: Beauty,
Auto (with HDR features), Selfie Panorama,
GIF Animation
AI Camera with 13 types AI Scene Detection
Wireless WLAN 802.11 a/b/g/n, 2.4HGHz
with Wi-Fi Driect / Bluetooth 5.0 (with aptX)
Sensor Rear fingerprint sensor
(0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints),
Face Recognition, Accelerator, E-Compass, Proximity,
Ambient Light Sensor, Gyroscope
SIM card and SD slot Triple Slots: dual SIM, one MicroSD card
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 3: Supports up to 256GB MicroSD card
Both SIM card slots support 3G WCDMA /
4G LTE network band. But only one SIM card can
connect to 4G LTE service at a time.
Network FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA, GSM.
Data rate: DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps;
LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps, 3CA support
GPS GPS, AGPS, Glonass, BDS
OS Pure Android 8.1 Oreo
Battery 5.000mAh capacity
Audio/Microphone 5-magnet speaker with NXP 9874 smart amplifier,
Dual internal microphones with ASUS Noise Reduction Technology,
FM Receiver
Size / Weight 157.9 X 75.5 X 8.5 mm / 175 grams
Color Midnight Blue, Cosmic Titanium
Categories
Uncategorized

Ketika Bos Tampan ASUS Perkenalkan ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone

Saya tidak mau berandai-andai ketemu seorang visual dari grup idola. Seorang visual memang sangat menentukan ‘rekam’ jejak dalam mendongkrak popularitas. Makanya, sosok yang menjadi visual selalu terdepan dalam segala hal. Mungkin begitu saat ASUS mengenalkan dua smartphone terbaik akhir tahun 2018. Tabir itu dibuka oleh ‘visualbrand asal Taiwan itu sendiri. Menarik sudah pasti. Ballroom Pullman Jakarta Central Park sekonyong-konyong menjadi catwalk bagi dua sosok muda ASUS.

Tampan. Gagah. Senyumnya manis dan menggoda. Penjabaran lain bisa kamu lihat dari foto yang saya sertakan atau mungkin – kamu melihat sendiri saat visual ini memegang ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone di atas panggung utama. Keduanya memiliki karisma yang enggan dilupakan. Daya tarik yang mampu menghipnotis tamu undangan dari media, blogger maupun ZenFans. Saya pikir, langkah keduanya saat di atas panggung memang sangat dinantikan ibarat lead actor. Dan memang, keduanya adalah pemeran utama pada 11 Desember lalu.
Visual yang kuat. Gadget yang dipegang menjadi primadona ASUS dalam melawan lawannya yang kian gesit. Barangkali, kita terlalu sering ‘hanya’ mengulas produk semata baik saat launching maupun hand on. Tetapi, manakala berbicara soal sosok dibalik megahnya panggung ‘perkenalan’ itu maka kita akan menemukan visual yang sudah saya sebutkan. Saya ingin kenalkan kepadamu dua sosok yang saat ini menggawangi ASUS Indonesia – juga Malaysia. Sosok tampan itu adalah Galip Fu sebagai ASUS Regional Marketing Manager dan Jimmy Lin sebagai ASUS SEA Regional Director.
Galip Fu, ASUS Regional Marketing Manager Indonesia & Malaysia – Photo by Dimas Suyatno
Sebenarnya, Galip bukan wajah baru bagi saya. Tiap event ASUS yang mengundang blogger dari luar Jakarta, kami pasti akan berpas-pasan dengan Oppa keren ini – begitu kami menyebutnya. Karismanya sangat memikat kami semua; mungkin ini menjadi daya tarik tersendiri. Teman-teman saya yang tidak diundang ke acara launching produk terbaru ASUS juga memiliki pendapat yang serupa. Saat Galip naik ke atas panggung dengan memegang ZenFone Max Pro M2, saya merasa akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga hari itu.
Galip seperti biasa, dalam tenang, menyampaikan presentasi soal smartphone terbaru – yang saya review di tulisan terpisah. Pembawaannya yang bergaya ‘Korea’ membuat kami riuh sesaat namun kembali ke materi pokok lepas siang itu. Tentu, smartphone yang dipegang Galip di atas panggung menjadi sensasi sanagt berbeda sampai saya benar-benar ingin memilikinya. Desain yang halus, kaca mengilap dengan pilihan warna yang pas menjadikan ZenFone Max Pro M2, sebuah generasi penerus yang menantang lawan dengan pasti.

Baca Juga:
ZenFone Max Pro M2; Pelipur Lara Gamer yang Sering Galau Baterai Cepat Habis

Dengan bangga, Galip memamerkan perpaduan yang indah dari performa ZenFone Max Pro M2 yaitu prosesor terbaik, teknologi pintar di smartphone, RAM yang lega dan juga Android Pure yang membuat smartphone ini menjadi sebuah perangkat yang patut diperhitungkan. Galip menyebut bahwa sebuah smartphone harus memiliki empat kemampuan ini agar mampu bertahan lama dalam gaming.
Best Performance Formula ASUS ZenFone Max Pro M2.
Sebelum Galip muncul ke atas panggung, pria lesung pipit dengan rambut klimis memamerkan senyum yang juga menawan. Ia adalah Jimmy Lin yang dalam kelembutan gestur tubuh dan bahasanya mengenalkan ROG Phone. Tentu, hari itu adalah kenangan yang tidak mungkin dilewatkan begitu saja salah satunya karena smartphone gaming ini. ASUS sendiri bagi saya cukup berani memboyong seri smartphone gaming kelas atas ke Indonesia. Memang harus diakui bahwa pangsa pasar smartphone gaming saat ini meningkat tajam. Tiap orang membutuhkan smartphone kamera terbaik, tetapi tidak semua orang memotret objek tiap saat, beda dengan game yang lebih rutin dimainkan!
Jimmy Lin (sebelah kiri) memegang ZenFone Max Pro M2.
Lesung pipit Jimmy benar-benar menggoda seperti rasa ROG Phone di tiap layar yang ditampilkannya. Jimmy dengan bangga menyebut bahwa kini saatnya mengganti konsol game dengan perangkat yang lebih mewah, elegan, ‘mahal’ spesifikasi dan gahar dalam melahap game kelas atas. Tak bisa dipungkiri bahwa pesona game mobile untuk saat ini sangat menggoda dan ASUS telah mendapatkan pangsa pasar ini.
Nama besar ROG sebagai ‘rajanya’ gaming PC dibawa ke smartphone dengan lebih praktis dan kekinian. Tidak semua orang mau bermain game di PC namun hampir sebagian pengguna smartphone memainkan game. Kerutan di kening Jimmy menambah pesona dari dalam dirinya saat menjabarkan bahwa ROG Phone lebih elit dari apa yang dipikirkan saat ini. Jika biasanya kita hanya menemukan smartphone yang menyebut diri genre gaming ‘hanya’ sebuah perangkat semata, maka ASUS memiki aksesoris yang beda, menarik dan unik.
Kita sudah tahu, namun Jimmy menegaskan bahwa perangkat pendukung ROG Phone seperti, ROG Phone Case, Mobile Desktop Dock, Gamevice for ROG Phone, Twinview Dock maupun Reroactive Cooler juga dibawa ke Indonesia.
Perangkat pendukung ROG Phone.
Ada yang lucu saat Jimmy masih berada di atas panggung. Kamu tahu boneka Zenny? Ikon ini sangat melekat dengan ASUS yang ramah, lucu dan anak muda banget. Jimmy sempat bercakap-cakap dengan Zenny soal game dan bagaimana dirinya menjadi bagian dari game itu sendiri.
Zenny yang lucu digoda Jimmy Lin.
ROG Phone memang memiliki daya pikat tersendiri dari ASUS. Dengan apa yang dibawa serta olehnya, smartphone gaming ini tampaknya akan menjadi sebuah tren baru dalam game mobile. Seiring pengembang game membuat permainan terbaru atau memperbaharui game yang sudah ada, maka seiring itu pula penambahan kapasitas maupun kinerja lebih kencang sangat dibutuhkan. Jimmy menggambarkan sebuah hal menarik dari industri gaming dan ROG Phone mampu menjawab tantangan demi tantangan itu.
Konsol game yang keren akan menjadikan ROG Phone sebagai salah satu mobile gaming terbaik untuk saat ini. Sensasinya tentu berbeda. Rasanya cukup menarik dan bagai memainkan sebuah game yang berpacu kencang di PC maupun PS. Pecinta game yang terbiasa dengan konsol game tentu saja tidak akan bisa melewatkan tiap permainan di ROG Phone. Sensasinya pasti akan berbeda dan hanya bisa dinikmati oleh mereka yang benar-benar telah mencintai dunia gaming lebih dalam.
Konsol game di ROG Phone yang menggoda.
ASUS telah mencapai ‘kesepakatan’ terbaik dalam menghadirkan smartphone lebih mumpuni namun murah dengan penggemarnya. Senyum Jimmy begitu menggoda saat menyebut harga produk yang baru saja diluncurkan itu. Tentu, ada harga ada kualitas dan ASUS telah memberikan pengalaman tersebut.
Harga ZenFone Max M2

Harga ZenFone Max Pro M2 (3GB/32GB)

Harga ZenFone Max Pro M2 (4GB/64GB)

Harga ZenFone Max Pro M2 (6GB/64GB)

Harga ROG Phone (8GB/128GB)

Harga ROG Phone (8GB/512GB)
Gemerlap peluncuran ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone memang tidak bisa dinafikan sama sekali. Pesona kedua Oppa ini tak terkira. Namun, patut diacungi jempol untuk ASUS yang berani memberikan harga lebih murah untuk produk berkualitas. ASUS juga menekankan bahwa ZenFone Max Pro M2 tidak lagi ghoib seperti yang dilekatkan kepadanya selama ini. Ada beberapa toko yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan produk ini secara offline.
Nama Toko Lokasi
Duta Ponsel Jl. Jend. Sudirman No. 79, 81, 83, Pekanbaru
Maxx Mobile Jl. Kolonel Abunjani, Sipin – Jambi
Goeboek Imut Expo BEC 2, Jl. Purnawarman 13-15,
Lt. LG Main Road (Depan Blok G)
Sinar Mas Selular Matahari Plaza Simpang Lima, Lt. 1
Semarang (Depan Escalator naik)
Hartono Mobile (Hartono Elektronika) WTC Lt. 5 No. 5028 E-Mall. Surabaya
Cellular World Jl. Teuku Umar, Denpasar
(M) Deltasindo Sagita Mandiri – Jayapura Jl. Raya Sentani Rt.001/010
Waena Jayapura
Surya Phone – Samarinda Jl. KH. Abul Hasan No.36 Samarinda
Rappang Cellular (AES Bekasi) Bekasi Cyberpark, Lt. GFX-AT03 –
Bekasi
Prima Phone (AES Roxy) ITC ROXY MAS Lt. Dasar No 5 –
Jakarta Pusat
CV Mobile generation/Aries Cell (AES Cempaka Mas) ITC CEMPAKA MAS Lt.4 Blok G No. 491, Jakarta
Asus Exclusive Store – Medan Plaza Medan Fair Lt.4 No. 40-42 Medan
Pesona Galip dan Jimmy sudah tidak terbantah. Pesona kamera yang membidik mereka berdua di atas panggung juga sama. Di antara kamera-kamera ini pula hadir saya yang susah payah mendapatkan gambar terbaik dari ‘visual’ ASUS ini. Ada kamera, ada senyum menawan dan ada produk yang diluncurkan di tangan petinggi ASUS.
Pesona ZenFone Max Pro M2 yang memikat.
Di akhir, tak boleh lupa pada Brand Ambassador ASUS Indonesia, Tatjana Saphira, yang selalu cantik dan memancarkan aura tak tertanding. Tatjana memberikan sentuhan yang berbeda untuk ASUS. Pesonanya cukup mewakili anak muda Indonesia yang kreatif dan aktif.
Tatjana Saphira, Brand Ambassador ASUS Indonesia – Photo by Dimas Suyatno
ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone telah diluncurkan di Indonesia. Maka, saatnya next generation gaming memberikan sentuhan manis untuk dunia game yang kamu lakoni. Tak masalah kamu memainkan game apa asalkan perangkatnya harus sekuat kedua smartphone ini!
Categories
Uncategorized

10 Alasan Kenapa Kamu Memilih Pasangan Pria Ganteng

Pasangan hidup pria ganteng adalah pilihan. Ganteng; elok dan gagah (tentang perawakan dan wajah, khusus untuk laki-laki); tampan. Contohnya ia sangat tampan lagi baik budi sehingga banyak orang yang menyenanginya. – Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ji Chang Wook, ilustrasi pria ganteng. 
Berawal dari sebuah cerita, duduk bersama tiga wanita yang usianya di bawah saya, mengalirkan cerita di pagi yang malu-malu beranjak siang. Tiga wanita ini asyik bercengkrama sesuai selera mereka yang – entah – benar serius atau hanya bualan semata. 
Celutuk mereka ibarat burung terbang yang hinggap pada kumbang baru mekar pagi tadi. Tawa mereka seperti cerahnya purnama semalam. Cekikikan mereka seperti ejekan kepada saya yang fisiknya tidak ganteng sempurna. Hilangkan kata sempurna karena saya memang tidak sepadan dengan kata yang telah saya catut definisinya di atas. 
Tiga wanita ini seakan sepakat bahwa; pria gantenglah yang layak menjadi pendamping hidup mereka! Karena apa? 

Tidak malu dibawa kondangan 

Pria ganteng tak malu dibawa kondangan! Begitu celutuk seorang di antara wanita di depan saya itu. Memang, wanita punya alasan tersendiri dengan pria ganteng. 
Ke kondangan paling rentan sekali dengan cibiran. Menggandeng pasangan di luar harapan, lebih pendek, gemukan atau buruk rupa tentu saja hinaan akan mengalir. Mengapa wanita itu mau menikah dengan pria itu. Kenapa pria itu nggak sadar diri. Atau pertanyaan lain yang muncul kemudian. 

Pria ganteng otomatis tinggi dan porposional 

“Saya akan menikah dengan pria tinggi!” ujar salah seorang dari mereka dengan bangga. Rata-rata pria ganteng itu gemar berolahraga dalam rangka menunjang penampilan. Coba Anda perhatikan pria-pria ganteng di sekeliling, badan pasti atletis, rahang kokoh, dada bidang dan sejumput kenangan lain yang mengarahkan bahwa hidup mereka sehat. 
Pria ganteng sadar betul mereka dalam perhatian orang lain. Dengan tinggi dan tubuh porposional membuat mereka lebih mencolok dari pada yang lain. Kembali ke poin pertama, saat di bawa pesta pasti akan dipuja-puji wanita! 

Pria ganteng rata-rata mapan

Katanya sih demikian. Coba deh perhatikan lowongan kerja yang beredar di internet atau di media cetak. Poin yang membuat saya kabur teratur adalah tinggi badan untuk pria minimal 165 cm atau bahkan lebih. 
Seakan-akan pria ganteng mudah sekali mendapatkan pekerjaan dengan pesona mereka ini. Wajar sih sebuah perusahaan membutuhkan yang bening-bening karena mau tidak mau pria ganteng ini akan berinteraksi dengan banyak orang. 
Kembali ke poin pertama, saat di pesta pun pria ganteng akan ditanyakan kerja di mana dan berapa penghasilan perbulannya. Pria jelek, jangan harap ada pertanyaan demikian! 

Memperbaiki keturunan 

Ayah tinggi, anak akan tinggi. Ibu tinggi, anak akan tinggi. Ayah pendek, anak akan pendek. Ibu pendek, anak akan pendek. Buktinya? 
Buah tak jauh dari pohonnya memang benar. Keturunan (darah) tak akan mengalir ke tempat yang salah. Menikah dengan pria ganteng paling tidak keturunan yang dihasilkan juga copian dari ayahnya. Ke mana-mana anaknya akan dibicarakan orang. Kembali ke poin pertama, akan ditanyakan siapa ayah anak ini?

Enak dilihat kapan saja

Bangun tidur lihat muka lu lagi! Sering mendengar ucapan ini bukan? Pria ganteng itu baru bangun tidur saja enak dilihat. Wanita mana yang nggak tergoda dengan pria seperti ini. Katanya sih – menurut saya pun demikian – untuk menilai seseorang itu cakep atau nggak ya pas bangun tidur! 

Pria ganteng bersih dan putih

Yang namanya pria ganteng itu identik dengan putih dan bersih. Kayaknya tubuh pria ini bagai persolen, bening seperti kaca sampai urat-uratnya kelihatan seksi sekali. Wajar saja pria ganteng itu bersih dan putih karena dari sononya memang demikian dan perawatan pun dilakukan maksimal seperti gym atau nyalon! 

Digilai wanita

Jelas sekali. Biarpun pria ganteng ini telah beristri para wanita tetap saja terpesona olehnya. Wanita mana yang tidak tergoda dengan pria ganteng, paling nggak sempat mengkhayal hidup bersama pria ganteng. 

Pria ganteng selalu wangi

Rasanya, keringat saja wangi dari pria ganteng ini. Nggak percaya? Coba deh dekat-dekat dengan pria ganteng, dalam jarang satu meter darinya saja wangi itu tercium. Entah pria ganteng ini menuangkan seisi galon minyak wangi ke tubuhnya atau memang minyak wangi itu yang lengket di badannya. 

Pria ganteng mencintai kerapian 

Intinya, pria ganteng itu mencintai tubuhnya sampai ke akar-akarnya. Mau celana dekil yang dikenakannya tetap saja terlihat stylish. Mau baju kumal yang dipakainya tetap saja dada bidang itu terlihat menggoda. 
Baju yang dikenakan selalu tersetrika dan wangi pengharum pakaian. Pria ganteng itu tak akan memakai baju tabrak warna. Rasanya, pakaian apapun yang dipakainya tetap terlihat mahal di badannya walaupun dibeli pada saat diskon!
Ada-ada saja jika duduk bersama wanita lajang. Maunya mencari kesempurnaan dalam diri pria. Nah saya? Maju mundur cantik Kak Syahrini saja ogah yang lihat! Mau saya goyang gumang pun hanya angin yang menertawai. 
Mau saya jungkir-balik, tiarap sampai megap-megap tetap saja nggak ada yang perhatian. Contohnya, sampai berlinang air mata saya di depan tiga wanita ini. Eh mereka sama sekali nggak mengubrisnya. Apa saya mesti operasi plastik terlebih dahulu ke Korea?
Categories
Uncategorized

Secangkir Kopi Aceh Saja Tak Bisa Dibayar Pakai Uang Elektronik #AmanBertransaksi

Aman bertransaksi di bank dengan mudah pakai kartu kredit. Aman bertransaksi di bank mudah dengan pakai debit. Transaksi di toko ritel dengan kartu kredit dan debit. Kartu flazz aman untuk transaksi di toko-toko Indonesia. 

“Maaf,
Bang, kami belum bisa menerima pembayaran melalui kartu fla
zz!” tegas kasir dengan jilbab biru
itu
mantap. Rasanya, secangkir kopi langsung terasa pahit meskipun telah
ditambahkan gula lebih dari dua sendok. Hari itu, saya terburu pulang, gerimis
tiba-tiba menggoda siang yang begitu terik. Tak mungkin saya balik ke warung
kopi karena memang tidak ingin.

Saya merongoh kantong dan menarik selembar dari sana namun
belum cukup membayar kopi dalam gelas plastik itu. Dalam hela napas, saya
mengambil dompet kembali yang terlanjur dimasukkan ke dalam ransel dan
menyerahkan uang lima puluh ribuan kepadanya. Saya sungguh ingin tergesa, tak
mau terjebak dalam gerimis namun waktu berkata lain. Begitu saya dorong pintu
minimarket itu, hujan lebat mengguyur tanah yang semula benar-benar kering.
Saya telah terjebak di depan Masjid Agung Baitul Makmur,
Kota Meulaboh. Rintik yang jatuh memutih dengan seindahnya godaan dalam dingin.
Siang berlalu dengan percuma. Kopi panas telah menghangat. Saya menatap ke
jalanan yang biasanya macet itu.

Tak ada pergerakan yang berarti. Cuma,
beberapa saja yang bertaruh dalam dinginnya hujan. Sebagian dari mereka tentu
membawa pulang banyak barang belanjaan. Pusat ekonomi di Aceh Barat adalah di
sini. Namun, transaksi dengan sistem konvensional masih menjadi best seller. Mungkin, karena pola barter
ini yang merakyat, saya tidak mudah menemukan toko maupun minimarket yang mau
menerima pembayaran melalui kartu flazz
atau lebih dikenal dengan uang elektronik.

Tentu, bukan ini pertama kali saya tidak bisa melakukan
transaksi dengan uang elektronik. Minimarket yang terkenal di seluruh Indonesia
ini saja tidak bisa melayani, saya tidak akan mungkin menggunakannya di toko
kecil lain.

Kartu untuk Uang Elektronik Beragam Model

Ngomong-ngomong uang
elektronik yang saya pegang saat ini, hanyalah kebetulan, keberuntungan atau
rejeki tiba-tiba yang saya dapat dari menulis blog. Saya memiliki kartu Flazz BCA dari Bank BCA dan kartu BRIZZI
dari Bank BRI. Kedua kartu ini memiliki fungsi yang sama dan bisa diisi ulang
kembali saldonya melalui ATM atau top up
online
.  

Kartu Flazz BCA dan BRIZZI
Uang elektronik yang tersimpan di dalam kedua kartu saya ini
sama dengan kartu kredit, bedanya cuma terletak pada model penyimpanan uang.
Jika kartu kredit kita bisa berbelanja secara langsung kemudian pembayaran
bulanan diakumulasi. Kartu jenis flazz
ini hanya bisa dilakukan pembayaran jika telah mengisi saldo yang mana maksimal
bisa terisi sampai Rp 1.000.000 untuk kedua kartu yang saya pakai.
Ngomongin
keuntungan, untuk saya yang tidak terbiasa dengan kartu kredit, sering kalap
kalau belanja, uang elektronik yang tersimpan dalam kartu flazz sangat berguna. Saya bisa menekan sistem belanja dan tidak
akan kalut ketika di akhir bulan tagihan dari bank terlampau banyak.

Untuk
sebagian orang yang ingin berhemat, kartu flazz
juga sangat bermanfaat di mana kita hanya akan membelanjakan uang yang telah
tersimpan di dalam kartu saja dan tidak akan ambil pusing dengan tagihan bank
tiap bulannya.

Baca Juga: 

Mengenal Sejarah Baju Cheongsam dan Tips Tampil Cantik Mengenakannya Saat Imlek

Untuk saya yang penghasilannya ‘pas-pasan’ dan sangat ingin
menabung, modal kedua kartu ini sangat optimal saat traveling. Saya cukup mengisi saldo sebelum berangkat dan sampai di
tempat tujuan – seperti Jakarta misalnya– mudah saja belanjakan tanpa perlu
membawa uang banyak di dompet.

Uang Elektronik Mudah Digunakan Di mana-mana

Masyarakat kita masih merasa takut menggunakan kartu kredit karena
akan sedih melihat potongan bank akhir bulan. Saat berbelanja, kita dengan
sukacita menarik ini itu ke dalam keranjang, lupa bahwa akhir bulan potongan
otomatis membengkak.

Pihak bank tentu saja tidak memedulikan hal ini karena
keuntungan di mereka. Namun, masyarakat yang gemar menabung untuk masa depan
mereka akan cuek saja dalam ‘iklan-iklan’ uang elektronik. Bagi mereka, uang
elektronik hanyalah kartu kredit semata.

Saya juga demikian, sebelum Flazz BCA dan BRIZZI tersimpan
dengan baik di dalam dompet, saya bukanlah tipikal orang yang tergoda dengan
rayuan customer service bank. Saya
selalu berujar “Cukup menggunakan ATM saja,” yang mana bisa dihemat secara
pengeluaran.

Namun, setelah Flash BCA dan BRIZZI memudahkan segala aktivitas,
saya mulai berpikir tidak perlu membawa uang cash dalam jumlah banyak saat bepergian. Saya cukup mengisi saldo
keduanya, masing-masing Rp 500.000 yang bisa dipakai untuk beli oleh-oleh atau
secangkir kopi di mal.

Kurangnya sosialisasi bank terkait kartu uang elektronik
mereka ini mungkin saja karena keuntungan yang didapat lebih sedikit. Belum
lagi soal top up tabungan ke dalam
kartu uang elektronik yang lebih ribet tanpa melalui potongan bulanan, sehingga
pengunaan kartu uang elektronik ini lebih sedikit.
Di Meulaboh, tempat yang saya pikir telah lebih modern
setelah ditinggal tsunami 14 tahun lalu, sudah terbuka akses untuk transaksi
melalui uang elektronik ini. Di mana-mana adalah toko ritel yang dikunjungi
banyak orang; terlebih remaja dan mereka yang gemar gaya hidup lebih stylish.

Toko ritel ini tentu saja
menerima pembayaran melalui kartu kredit yang mana kartu uang elektronik
sejenis yang saya pakai juga akan mudah diterapkan.

Kalangan remaja tidak hanya meminum secangkir kopi, mereka
juga gemar belanja tak terkendali sehingga dengan menggunakan kartu uang
elektronik akan membatasi keluar uang jajan dalam jumlah banyak. Remaja yang
gaya hidup mereka sudah mengarah ke kehidupan kota besar akan mendapat porsi
khusus dari orang tua.

Keuntungan Pakai Uang Elektronik untuk Orang Tua dan Anak

Orang tua cuma menyetor ke kartu BRIZZI – sebagai contoh
– dalam sebulan Rp 600.000 yang mana harian adalah Rp 20.000. Anak-anak masa
kini kemudian mengolah uang elektronik mereka dalam batasan itu saja. Namun,
sekali lagi, jika masih kurangnya sosialisasi dari bank terkait, di kota besar
sekalipun hal ini tidak mudah terwujud.

Hidup di daerah memang lebih sulit, meskipun bukan terpencil
di mana hampir 24 jam warung kopi terbuka dengan internet kencangnya. Meulaboh
adalah kota minipolitan yang ekosistem anak muda merambah ke gaya hidup mewah.

Mungkin
saat ini kasir terheran saat saya berbelanja dengan uang elektronik, bukan dari
kartu kredit. Beberapa tahun ke depan, saat bank-bank gencar dengan sosialisasi
mereka, maka di mana-mana adalah anak muda yang mengandalkan uang elektronik
ini untuk membayar ‘gaya hidup’ meskipun hanya secangkir kopi semata.

Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh
Toko ritel terkenal seperti Indomaret dan KFC belum mampu
memenuhi pembayaran nontunai ini. Saya tidak tahu alasan yang pasti, barangkali
karena kebiasaan masyarakat yang lebih sering menggunakan uang tunai dalam
bertransaksi.

Meskipun Meulaboh adalah kota bekas tsunami, kota ini telah
memenuhi ragam kebutuhan perekonomian. Faktor yang menentukan sebuah kota kecil
tidak mengerti soal pembayaran dengan uang elekronik karena kurangnya
sosialisasi.

Misalnya, bank-bank besar seperti BNI, Mandiri maupun BRI tidak
memberikan pemahaman khusus kepada masyarakat. Masyarakat cuma tahu bahwa
transaksi bisa dilakukan melalui sistem tunai, sebagian mengerti dengan
penggunaan kartu kredit namun belum tentu ada yang paham dalam menggunakan uang
elektronik.

Ketidaktahuan masyarakat soal uang elektronik ini akan
membuat transaksi berkurang melalui jalur tersebut. Program dari Bank Indonesia
saja tidak cukup tanpa dibarengi oleh bank-bank terkait, apalagi di daerah
hanya beberapa bank saja yang berdiri.

Perlu Sosialisasi dari Bank Soal Keuntungan Uang Elektronik

Maka, bank-bank yang berada di bawah naungan
Bank Indonesia seharusnya melakukan sosialisasi terkait aman bertransaksi melalui
kartu uang elektronik. Tanpa sosialisasi, program ini akan berjalan di tempat
atau bahkan hanya mampu dinikmati oleh mereka yang telah terbiasa demikian di
kota besar. Padahal, kehidupan serupa telah terjadi di daerah, bahkan di
Meulaboh yang dulu hancur lebur oleh tsunami.

Perekonomian begitu pesat di Bumi
Teuku Umar ini. Warung kopi ada di mana-mana dengan akses internet cepat. Toko
ritel telah saya sebut menyemarakkan wajah ekonomi kota kecil kami. Belum lagi
SPBU yang berdiri beberapa kilometer saja. Jadi, pembayaran melalui uang
elektronik sangat membantu pertumbuhan ekonomi ke arah lebih baik.

Kenapa saya katakan lebih baik? Saya mengulang apa yang
disebut di atas, saya takut menggunakan kartu kredit karena tidak bisa mengerem
tiap saat mau belanja.

Maka, dengan menggunakan uang elektronik yang dibatasi penyimpanan
uang dalam satu kartu ini bisa menghemat, merencanakan keuangan lebih baik dan
mengatur uang jajan anak-anak yang mungkin saat ini tidak tertulis.

Orang tua
yang terbiasa langsung memberikan uang saat anak meminta, akan terbiasa
memberikan kartu uang elektronik tiap bulan yang telah terisi. Orang tua harus
tegas dalam hal ini di mana tidak akan memberikan lagi uang cash meskipun uang elektronik telah
habis.

Anak pun akan terbiasa membelanjakan uang mereka tiap bulan; kecuali
dalam pengeluaran beli buku, SPP dan lain-lain yang masih berada di ranah uang
tunai.

Secangkir kopi terbalik selalu terasa nikmat.
Makin hari, makin berubah sistem pembayaran. Namun, yang
pasti, secangkir kopi tidak akan pernah lekang. Akan menarik nantinya secangkir
kopi Aceh dibayar dengan menggunakan uang elektronik. Bukankah ini lebih aman
daripada membawa segepok uang tunai lalu lupa disimpan di mana?
Categories
Uncategorized

Inilah Kisah Pilu Seorang Waria Tua

“Hidup ini adalah pilihan!” ujarnya menerawang jauh. Perempatan
jembatan dini hari itu menjadi saksi bisu asap rokok yang mengepul tak karuan. Saya
sempat terbatuk-batuk, namun tidak berani mencegah “seseorang” yang berdiri
memangku besi jembatan, untuk membuang puntung rokoknya – bahkan membuang semua
rokok di dalam saku celananya. Waria tua hidupnya tak ada yang tahu.

Nasib waria tua.

Seseorang yang menjadi sorotan karena
tingkah-polah tak karuan dari pribadinya, seseorang yang enggan menyebutkan
nama aslinya karena dianggapnya telah tak berfungsi, seseorang yang memulai
perih begitu panjang sampai tak pernah ada suka dalam hidupnya, seseorang yang
disebut dalam kehidupan normal sebagai
waria!

Benar.
Wanita pria atau waria. Saya tidak tahu mengapa pelafalan ini begitu melekat
pada pria yang bersifat keperempuanan. Padahal, ada pula wanita yang bersifat
kelaki-lakian namun tak ada sebutan khusus. Sudahlah kawan, saya tidak sedang
bercerita mengenai dongeng sebelum tidur. 



Cerita ini tentang Angel, seseorang
yang telah saya sebutkan sebagai sosok tak perlu hadir di dunia ini – kata
beberapa pendapat orang penting dalam kultur sosial dan agama waria ini akan
berada di antara langit dan bumi apabila mereka telah tiada. Bukankah waria ini
juga manusia? Dan dalam hidup ini kita mengenal surga dan neraka, tak ada istilah
di antaranya. Bagaimana menjelaskan soal ini?



Waria tua hidupnya terkatung-katung sepanjang masa. 

Angel
sungguh nama yang bagus sekali. Nama ini barangkali diambil dari sebutan “malaikat”
dalam bahasa Inggris. Tahukah kamu, kawan? Angel yang sedang menyulam emas di
antara dunia yang tak lagi perawan adalah sosok yang jauh dari cantik bahkan
ganteng. 



Oh, ayolah. Angel sama sekali tak mau saya lekatkan
istilah sifat-sifat pria kepada dirinya. Angel tetaplah seseorang
yang ingin disebut cantik walaupun dadanya sangat bidang, suaranya
lebih berat, jakun menonjol di lehernya, payudaranya hasil suntik silikon, dan
tentu saja mempunyai penis dan testis.
Saya
pernah tahu waria di tempat lain yang mengibuli pandangan. Cantik-cantik
pula
! Walaupun kadang terlihat sifat kelaki-lakian dalam diri mereka
saat dirundung emosi. Kita pun tak pernah lupa pada sosok Dena Rahman yang
telah terang-terangan dengan status warianya. 



Namun Angel sangat jauh dari kesan
cantik dan seksi. Angel sama sekali tidak menarik untuk dikencani bahkan untuk
ditiduri sekali saja – mungkin. Biarpun demikian, Angel tetap “laris” manis
untuk orang-orang yang tak sanggup menyewa waria cantik.
“Naluri
saya wanita, dek!” ujar Angel seperti merajuk. 



Celana jeans yang
dikenakannya malam itu tampak lusuh sekali di bawah temaram lampu jalanan. Kemeja
kebiruan yang melekat ditubuhnya seakan-akan tak pernah dicuci. Wangi tubuhnya
seperti harum kuli bangunan yang baru saja pulang memikul beban. 



Di tangan
kanannya tampak tas jinjing yang isinya adalah peralatan salon (make-up).
Rambutnya ikal diikat sebahu. Wajahnya tampak kusam walaupun make-up
tebal menutupi seluruh wajahnya dengan gincu merah di bibirnya. Bau minyak
wangi murahan bercampur dengan keringat yang membasahi seluruh tubuhnya.
“Saya
cuma bisa nyalon, dek,” ujarnya perih sekali. 



Saya paham. “Saya nggak
tahu kerja apalagi. Saya nggak punya ijazah. Saya kerja di tempat
lain banyak diejek orang. Saya jalan saja orang-orang ngejek terus, gimana
saya mau makan kalau nggak nyalon.Nyalon maksudnya
adalah keliling kota untuk mencari pelanggan. Ada yang mau dirias, ada yang
tidak. Kebanyakan menolak karena hasil make-up darinya tidak sebagus make-up
waria lain di salon besar.



Waria tua nasibnya selalu melarat. 

“Apa
pernah terpikir kerja di tempat lain?”
Nggak
ada yang terima saya, dek. Saya jalan diejek, saya ngomong diejek juga. Semua
orang nggak terima karena saya banci!
Lima
menit kemudian hanya terdengar helaan napas kami. Lampu sorot memercikkan
cahaya ke sungai.
“Di
sana banyak waria mencari pelanggan!” tunjuk Angel ke arah seberang sungai
sebelah kiri. Di bawah pohon yang sepi. “Banyak pria mencari waria dengan
bayaran murah!”
Saya
mendengus. “Kenapa tidak mencoba ke sana?”
Angel
terkekeh. Lambat-laun cerita sudah berbeda. Angel tak pernah diterima di golongannya
sendiri. “Bahkan, dunia waria juga mencampakkan saya!”
Karena rupa jelek?
Saya
terkekeh seorang diri begitu waktu tak lagi bersama Angel. Pria yang “memaksa”
saya menyebutnya waria dibandingkan pria itu – katanya – akan mencari
pelanggan. Saya tidak tahu pelanggan apa. Apakah untuk salonnya atau untuk
memuaskan napsu dirinya plus harga tak lebih lima puluh ribu rupiah.
Masih
tersisa sedikit kenangan Angel di dalam hati saya. Entah bagaimana saya menjabarkannya.
Kegalauan yang terpendam. Kekecewaan yang entah Angel utarakan kepada siapa. Kebingungan
yang berujung tangisan tak berakhir.
Angel
seperti benar berada di antara langit dan bumi. Di dunia ini – bahkan – sama sekali
tidak ada yang mau menerima kedudukan Angel sebagai “waria”. Mungkin saja
karena Angel berpenampilan seperti wanita. 



Mungkin juga salah karena fisik
Angel tidak setegap seperti orang lain yang berjenis kelamin pria. Mungkin juga
salah karena jenis kelamin Angel adalah pria. Belum tentu juga Angel sejahtera
apabila dirinya terlahir sebagai seseorang dengan jenis kelamin wanita.
Angel
bertahan dalam kekurangan yang dimilikinya. Berusaha supaya sesuap nasi
terkunyah oleh mulutnya dan tergiling oleh ginjalnya. Langkah kakinya yang kian
ringkih tanpa tahu ditujukan ke mana. 



Saat langkah itu semakin lunglai, sanak
famili saja tidak mau menerima kedudukannya. Saat dirinya tak sanggup lagi
menyapu bedak di wajah orang lain, rejekinya sekonyong-konyong telah lenyap
dari muka bumi. Saat “goyangan” tubuhnya tidak lagi selihai waria lain, jumlah booking-an
bisa berkurang bahkan hilang sama sekali.
“Saya juga mau bahagia, dek!” kalimat ini masih tersimpan rapi dalam ingatan saya. Entah di mana saya
tempatkan ucapan Angel sebagai penutup penjamuan malam kami. Bahagia seperti
sangat absurd sekali. 



Sulit saya definisikan karena bahagia bagi Angel belum
tentu sama dengan bahagia yang saya mau. Satu hal yang mesti saya garisbawahi bahwa
bahagia itu sifat naluriah – manusiawi.
Kehidupan
Angel sebagai waria yang telah berumur mengajarkan banyak hal kepada saya. Pekerjaan
yang tidak tetap. Penghasilan yang kadang ada kadang tidak. Arah hidup yang
tidak terlihat. Kemolekan tubuh tidak lagi dirasa seiring perkembangan zaman. 



Waria
yang lebih “kenyal” hadir tiap saat. Di masanya, Angel barangkali berjaya. Di masa
kini, Angel hanya tinggal nama dan tertatih mencari bekal sebagai penyambung
hidup. Caci maki yang diterima Angel membuatnya lebih tegar menjalani hidup
yang dibilangnya tidak memihak. 



Hari-hari yang dijalani Angel lebih hampa
dibandingkan hari-hari yang dijalani orang lain yang bahagia. Entah bahagia
mana lagi yang dimaksudnya.
Sifat
gaharnya tidak cukup menutupi kelembutan dalam dirinya. Biar Angel tidak
mengejek orang, orang lain justru menempatkannya sebagai manusia tak berharga. Penghargaan
seperti apa yang diinginkan Angel? 



Saya tidak tahu. Persepsi saya, menghargainya
sebagai manusia sudah lebih dari cukup! Waria tua sudah tidak laku. Makin tua seorang waria makin tidak laku. Siapa yang mau pakai waria tua? 
Categories
Uncategorized

Tempat Wisata di Bali, Surganya Bule Tampan

Secangkir
kopi tidak cukup untuk menikmati aroma di Pura Ulun Danu Bratan. Panas matahari
begitu menyengat siang itu; sampai wajahku memerah yang disebut oleh Pandu kayak kacang rebus. Meski di Aceh juga
tak kalah panasnya, panas hari itu tidak bisa menafikan apa yang telah terjadi
di kulitku yang begitu sensitif. Meski begitu, panas yang semula membuat hampir
sebagian isi kepalaku muncrat, berubah menjadi lebih sejuk saat masuk ke tempat wisata di Bali
yang indah ini.

Surganya
dunia, begitu julukan untuk Bali. Aku pernah bermimpi ingin ke Bali; demikian
juga dengan orang lain. Dulu, sempat kupikir bahwa ke Bali itu cuma traveling biasa, lalu pulang. Panorama
yang selalu dipromosikan. Kemewahan dan gemerlap malam yang tiada henti
berdetak. Seolah-olah hanya tabu untukku yang belum pernah ke sana. Namun,
begitu pesawat udara landing sempurna
di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kesibukan yang nyata membuatku terpana. Inilah
Bali
. Inilah keindahan yang sebenarnya didengungkan banyak orang.
Bali tak bisa lepas dari seni.
Dan, aku
telah di sana, dalam paruh lalu yang tidak akan pernah kulupa sama sekali. Aku
tidak hanya menikmati secuil saja tetapi hampir segala keindahan dari Pulau
Dewasa. Aku terhenyak, terhipnotis, tersudut dalam bayang yang sungguh berbeda
dengan negeriku di ujung Sumatera.
Di mana-mana adalah
bule. Mereka tampan-tampan. Mereka tinggi menjulang. Hidung mancung. Gagah tak
terkira. Senyum bersahabat dibuang percuma. Ramah dalam bahasa mereka sendiri
yang membuatku tersendak.
Aku bahkan
ingin berlari tetapi langkahku tetap sesuai rencana bersama Pandu dan Sandi. Tak
mungkin membatalkan penginapan dan juga sewa kendaraan. Tergopoh di pagi, sopir
mobil yang kami sewa telah menjemput. Segala tentang Bali adalah indah. Semua
tentang Bali adalah bule. Dan, mereka tampan dalam surganya di sini!

Nusa Dua
dalam Balutan Keangkuhan dan Kemewahan

Angin pagi berhembus begitu saja. Nusa Dua ibaratnya pemukiman penduduk
kelas atas namun di sini lebih banyak penginapan mahal dan mewah. Perpaduan antara
ciri khas Bali dengan gaya modern menyulap Nusa Dua menjadi tempat termewah
untuk mereka yang berkantong tebal. Keliling Nusa Dua bisa menikmati sisi
kelembutan, gahar dan adem dengan pohon-pohon rindang. Tak pernah pula kita
melihat sampah bertumpuk. Jalanan penuh daun-daun luruh. Semua bersimfoni dalam
nada-nada terindah untuk menjamu tamu dari beragam bangsa.
Gaya bangunan di Nusa Dua, Bali.
Nusa Dua barangkali pilihan yang tepat – sekali lagi – untuk mereka
dengan budget lebih. Namun, untuk
kita yang ingin menikmati kemewahan di sana tak ada salahnya untuk menarik diri
dalam balutan ‘gaya hidup’ orang kaya tersebut. Kita bebas menarikan diri di
jalanan yang sepi, teduh dengan pohon dan segala bangunan dengan arsitektur
menawan. Di tiap bangunan besar itu, adalah patung-patung khas Bali yang sedang
berbicara tentang sejarah. Paninsula Island misalnya, membawa kita akan
kenangan pada sosok Arjuna dan Krisna dalam bentuk monumen di pinggir pantai
dengan lautan biru. Tenang dan aman. Jauh sekali dari suara bising di sini. Paninsula
Island sangat cocok untuk kamu yang ingin jogging,
menikmati pantai dalam ketenangan maupun bersantai di lapangan luas dengan
pemandangan laut lepas.
Paninsula Island di Nusa Dua.
Nusa Dua; penuh keindahan dan juga privasi. Aku tentu tidak bisa masuk ke
area pantai yang dipagari ‘rahasia’. Selain harganya mungkin mahal juga bukan
sesuatu yang bisa membuatku terlena. Kamu mungkin paham maksudku. Aku ingin
menikmati Bali dengan keindahan yang tidak ternoda dalam konteks kehidupan
pribadiku sebagai muslim. Namun, kamu perlu ketahui bahwa di Nusa Dua, pantai
area privat itu bisa dikunjungi dengan syarat dan ketentuan.
Patung mudah sekali ditemui di Bali.
Nusa Dua menjadi tempat yang dinanti banyak orang dengan kemegahan namanya.
Gemerlap malam di sini akan berbeda dengan di sudut Kota Denpasar lainnya. Kita
merasa kemewahan, kita merasa keindahan dalam definisi masing-masing.

Tanah
Lot dalam Romansa Cinta yang Abadi

Will you marry me? Sesuatu yang tidak
terduga bisa terjadi begitu saja di Tanah Lot. Bule-bule tampan ada di
mana-mana, itu sudah pasti. Aku masih sibuk sendiri ketika Pandu menarik
lenganku. Katanya, “Cepat foto, itu abang bule lagi lamar kekasihnya!”
Aku yang gagap, buru-buru mengeluarkan smartphone yang hampir terjatuh ke rumput. Matahari terbenam dengan
indahnya di belakang dua sejoli yang sedang dielu-elukan oleh banyak orang. Orang-orang
berseru, “Say yes, say yes, say yes!
Aku kaku di tempat berdiri. Hasil foto bule tampan yang sedang melamar
kekasihnya tidak begitu kupedulikan. Aku menikmati suasana ini. Terharu dalam
kata. Terbius dalam keberanian si pria. Aku pun tersudut karena tidak mungkin
hal serupa dilakukan di Aceh. Prosesi yang seharusnya penuh adat dilakukan
dengan santai dan berani di depan orang-orang yang tidak dikenalnya. Itu hanya
di Bali, buatku, mungkin hanya kulihat di Bali saja.
Bule tampan melamar kekasihnya di Bali
Bule tampan melamar kekasihnya di Bali.
Lamaran bule tampan itu terjadi begitu saja. Cepat. Gesit. Cincin telah
terlarung di jari manis kekasihnya. Orang-orang yang semula mendekat, memberi
dukungan dan semangat, kembali sibuk dengan aktivitas masing-masing. Matahari
beranjak ke peraduan dengan indahnya, sebagai saksi romansa cinta abadi di sini.
Sunset di Tanah
Lot sungguh berbeda. Ia mengangga. Ia merajuk untuk dilihat eloknya. Ia ‘tidur’
dalam keromantisan tersendiri. Pura Karang Bolong yang menjadi ikon Bali ada di
sini. Sayangnya, hari itu laut lagi pasang sehingga kami tidak bisa naik ke
sana. Kamu bisa menikmati sunset di
Tanah Lot sekitar pukul 18.15 waktu Bali. Sambil menanti matahari terbenam,
kita harus mencari tempat yang strategi. Cari tempat ini memiliki falsafah,
siapa cepat ia dapat. Maka, kami duduk di tempat yang posisinya menghadap
ke  matahari terbenam, di atas lekukan
tebing landai, 30 menit sebelum detik-detik sunset
tiba. Karena ini pula, barangkali, kami bisa melihat bule tampan itu
melamar pujaan hatinya.
Sunset di Tanah Lot Bali.
Aku tidak akan pernah lupa dengan tiap kenangan di Tanah Lot. Tiap detik
adalah momen yang mengharukan. Deru ombak di bawah tebing benar-benar
mengantarkan irama yang tak pernah terbantahkan sama sekali. Matahari terbenam
dengan segala ucapan tersirat dari dirinya, membubuhkan rasa rindu untuk
kembali!

Pantai
Kuta dengan Kerlip Lampu Pesawat

Pesawat take off dan landing menjadi pemandangan indah di pantai terkenal ini. Di
magrib, lampu-lampu pesawat menjadi kerlap-kerlip yang menambah pemandangan
langit. Aku merasakan sendiri bagaimana kesibukan bandar udara di Bali ini. Pesawat
datang dan pergi dalam beberapa menit saja.

Pantai Kuta
juga menyimpan bule dalam kemasan tersendiri. Mulai dari jalan masuk ke bibir
pantai, sampai menanti matahari terbenam sekalipun kamu akan berpas-pasan
dengan bule. Tak bisa kupungkiri lagi, aroma yang tak biasa begitu menyengat di
sepanjang jalan dari kafe-kafe yang ramai pengunjung. Tentu, kafe-kafe ini
menjual minuman beralkohol untuk tamu-tamu bule tampan mereka.
Di beberapa
menit sebelum matahari terbenam, bule-bule masih bermandikan panas. Mereka
berjemur sambil membaca buku. Mereka berselancar dengan lincahnya. Di bawah
bayang matahari yang sedang menukik tajam, tubuh bule yang menjulang dengan
papan seluncurnya menjadi pemanis foto kami.
Bule dan papan selancarnya di Pantai Kuta.
Ramai sudah
pasti. Ricuh benar sekali. Berbeda dengan Tanah Lot yang lebih adem dan
romantis, Pantai Kuta lebih ganas dan bertenaga. Ombak-ombak besar mudah sekali
menjumpai kaki yang dekat dengannya. Aku melihat semua orang menikmati
perubahan itu. Persentase orang berkulit sawo matang dengan bule hampir 30%
banding 70%. Aku bahkan berujar dalam hati, “Jika ingin lihat bule, di sinilah
tempatnya!”
Beginilah panorama bule di Pantai Kuta.
Matahari terbenam.
Suara tepuk tangan di mana-mana. Mungkin mereka senang sehari telah dilewati. Mungkin
juga gembira bisa melihat indahnya sunset
di sini. Tak lama, beberapa orang menghidupkan lampion. Aku juga menikmati hal
itu dan mengarahkan pandangan ke mana lampion diterbangkan angin malam. Malam
yang beranjak tak membuat bule-bule itu meninggalkan Pantai Kuta. Namun, kami
harus beranjak untuk istirahat sejenak sebelum esok memulai sebuah petualangan
lebih seru.

Pura
Ulun Danu Bratan Ikon Rp 50.000

Kusebut di
awal, Pura Ulun Danu Bratan menyimpan ragam rasa. Udara Bedugul waktu itu
memang sangat bersahabat untuk kami. Jalan berliku dan menanjak untuk sampai ke
sana menjadi kenikmatan tersendiri. Kami menjumpai kebun stroberi dan
penjualnya di pinggir jalan. Wajib untuk membeli buah segar ini untuk melegakan
perut.
Ikon Rp 50.000 yang megah di balik bunga indah ini. 
Pura Ulun
Danu Bratan tak sekadar tempat wisata di Bali yang indah
saja. Aku suka kebersihannya. Aku kemudian paham sejarah Danau Bratan. Juga,
rasa sejuk yang tak bisa ditepis meski hawa sangat panas. Pura-pura berdiri
dengan kokohnya dalam balutan khas Bali yang sempurna. Di sini tidak ada gaya
modern sehingga kita benar-benar dimanjakan dengan aroma Bali dalam rasa
sebenarnya.
Pura Ulun Danu Bratan yang bersih.
Lagi, di
sana bule, di sini bule. Aku sampai terkejut ketika bule tampan itu menghampiri
dan bercakap dalam bahasa Indonesia. Senyumnya yang menawan tidak berani
kutolak. Ia bertanya, “Bisakah kamu memfoto saya dan Ibu saya?”
Aku
mengambil smartphone miliknya dan
membidik ke arahnya berdiri bersama ibunya. Senyumnya masih merekah seperti
sediakala. Ucapan terima kasih berulur begitu saja. Aku yang kaku disapa bule
tampan terlupa untuk bertanya banyak hal. Dia hanya berujar, Ibunya orang
Indonesia. Mungkin karena ini dirinya bisa berbahasa Indonesia. Entah kenapa ia
menyapa dalam bahasa kita, mungkin karena banyak pertimbangan atau memang
karena dirinya cinta Indonesia.
Perbedaan yang nyata sekali bukan?
Kembali ke
ikon uang Rp 50.000 yang tidak mungkin aku lewatkan begitu saja. Aku
mengarahkan kamera smartphone dengan
mantap. Pemandangan ini tak boleh ditinggal. Begitu juga dengan romansa
pasangan bule yang sumringah dipotret kawannya.
Juga ada cinta di Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul.
Pura yang
berbentuk piramida itu memiliki gaya khas yang tak terlupa. Ia bersenyawa
dengan alam di sekitarnya. Ia seolah berbicara tentang rasa Bali yang
sebenarnya. Tentu, aku menikmati segenap rasa yang disuguhkan dengan manis
olehnya.

Bajra
Sandhi Bercerita Tentang Rupa Bali Masa Lalu
 

Di
mana-mana adalah sejarah yang akan dikenang. Aku juga meminta kepada Pandu
untuk membawa kami ke tempat bersejarah di negerinya. Maka, Bajra Sandhi adalah
tempat itu. Mungkin lebih dikenal juga dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat
Bali yang terletak di Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Renon. Tempat ini begitu
indah dan mungkin luput dari list traveler yang ke Bali. Candi yang
tinggi. Halaman yang luas, rumput hijau yang ditata rapi juga terdapat race untuk jogging.
Bajra Sandhi, monumen bersejarah di Bali.
Bagi kamu
yang ingin mengetahui sejarah Bali di sini wajib membayar tiket masuk sebesar
Rp 10.000. Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini terdiri atas 17 anak tangga di
pintu utama, 8 tiang agung di dalam monumen, dan monumen yang menjulang 45
meter. Aku menikmati tiap lekuk candi dan pemandangan Kota Denpasar yang indah.
Ada yang foto wedding di sini.
Lihatlah mereka
yang foto wedding di bangunan tua
ini. Indah sewajarnya. Berbicara soal rasa seperlunya.

I’tikaf
Sejenak di Masjid Sudirman

Ke manapun melangkah, adalah masjid tempat
kembali untuk bersujud
. Aku berujar kepada Pandu, “Bawa kami ke masjid di Bali ya!”
Aku memang
tidak menyebut nama masjid dengan lebih spesifik namun Pandu paham maksud itu. Maka,
singgahlah kami ke Masjid Sudirman di Kompleks Kodam Udayana, Denpasar. Sekilas,
ornamen yang membentuk masjid ini begitu indah adalah ciri khas Bali – atau
bangunan Hindu yang kentara sekali. Bangunan sederhana ini menyimpan rahasia Ilahi yang tak pernah tersingkap di
Bali. Gemuruh lain tentu berbeda namun Islam di Bali juga bergema dengan
keanggunan dalam dirinya. Pandu berkata, Masjid Sudirman termasuk salah satu
masjid terbesar di Bali.
Masjid Sudirman di Denpasar.
I’tikaf sejenak di masjid ini tak lain sebagai rasa
syukur telah sampai di Bali. Mungkin nanti akan kembali. Mungkin juga tidak. Namun,
sebagai muslim, aku wajib mengunjungi masjid ke manapun langkah membawa jiwa. Rasa
syukur itu tak bisa dilukiskan dalam indahnya matahari terbenam di Tanah Lot
atau di Pantai Kuta. Tumpuan harapan untuk keselamatan sampai pulang kembali adalah
di rumah ibadah yang doanya lebih khusyuk, tenang dan damai. Maka, jika kamu ke
Bali, tak salahnya untuk mampir ke masjid ini, dua rakaat salat sunat sudah
lebih dari cukup jika belum waktunya salat wajib.

Aroma Bali
adalah keindahan. Bali adalah surganya bule. Tampan mereka tak terkira. Senyum
mereka membawa kehangatan. Tempat wisata di Bali
memang banyak sekali, hanya saja, aku baru mengunjungi beberapa ini. Mungkin
nanti, ke Ubud atau ke lokasi film Eat Pray Love. Tiada yang tahu. Sudahkah
kamu melukiskan rencana ke Bali?  
Categories
Uncategorized

10 Alasan Mengapa Kamu Wajib ke Aceh

Aceh selalu memiliki pesona berlebih di mata saya. Bukan saja karena lahir dan besar di nanggroe yang pernah konflik dan tsunami, Aceh adalah “sesuatu” yang sulit saya jabarkan identitasnya. 
Mulai dari perang melawan penjajah, Aceh telah dikenal sebagai bangsa yang perkasa. Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Hasan Tiro, Cut Mutia, Laksamana Malahayati, adalah segelintir pejuang kemerdekaan Aceh, yang berimbas cukup besar terhadap kemerdekaan Indonesia.
Sejarah memang dikenang untuk dijadikan pelajaran. Namun suatu daerah patut dikunjungi karena menyimpan tak sediki pesona! 

Syariat Islam di Aceh sangat Toleransi

Bicara Aceh dewasa ini, tentu saja bicara mengenai syariat Islam. Namun tahukah Anda bahwa syariat Islam di Aceh merupakan satu-satunya aturan dan perundang-undangan Islam di Indonesia yang kokoh sekali penerapannya, bahkan di Asia Tenggara. 
Penerapan syariat Islam di Aceh menyentuh banyak kalangan, walaupun dalam langkahnya tersandung di sana-sini. Pelaksanaan syariat Islam di Aceh menjadi acuan tersendiri karena pemerintah daerah tidak seenaknya menerapkan aturan. 
Benar banyak qanun yang kemudian ditentang karena tidak sesuai atau menyudutkan golongan tertentu – khususnya perempuan – namun hukum Islam ini tak pernah berhenti. Ia terus melaju dan mengepakkan sayap sampai ke langit tertinggi. Dan seperti yang terlihat saat ini, masyarakat Aceh merasa aman dan nyaman di bawah naungan hukum Islam. 
Syariat Islam di Aceh.

Masjid Raya Baiturrahman Jadi Ikon Syariat Islam di Aceh

Mengapa saya memasukkan Masjid Raya Baiturrahman ke dalam list daftar kunjungan kamu jika ke Aceh? Karena inilah ruang publik yang wajib dikunjungi jika ke Banda Aceh. Toh, tak berfoto di depan masjid ini kamu dianggap belum pernah menginjakkan kaki di Aceh – Banda Aceh khususnya. 
Di perkarangan masjid yang luas kamu bisa ngapain saja asalkan sesuai aturan Islam. Misalnya berpakaian sopan – tidak ketat, tidak berduaan dengan nonmuhrim, bersenang-senang di luar batas kewajaran atau hal-hal lain yang menimbulkan prasangka tidak bagus terhadap Islam. 
Di dalam masjid yang adem, kamu bisa beribadah sepuasnya dan meminta pertolongan dari petaka yang tak kunjung usai. Percaya deh, saat berada di dalam masjid ini rasanya enggan pulang! 
Masjid Raya Baiturrahman.

Museum Tsunami Aceh Ikon Tsunami Aceh

Alasan terkuat kamu wajib ke Aceh karena terdapat museum yang dirancang oleh Ridwan Kamil. Museum ini menawarkan informasi dengan jumlah banyak mengenai musibah yang telah menimpa Aceh dan sebagian Sumatera Utara akhir 2004. 
Kenangan demi kenangan bisa kamu jadikan pelajaran kedahsyatan musibah terbesar abad ini. Pentingnya kamu menyelusuri lorong demi lorong di dalam museum karena kamu bisa melihat betapa getirnya musibah itu. Dengan itu, kamu bisa bersyukur terhadap hidup yang damai dan sejahtera saat ini. 
Museum Tsunami Aceh.

Kapal Apung Sejarah Tsunami di Aceh

Benarlah. Hanya di Aceh saja kapal besar berada di tengah-tengah penduduk. Kapal Apung atau PLTD Apung merupakan kapal yang diangkut tsunami ke Punge, Banda Aceh. 
Letaknya yang tak jauh dari Museum Tsunami maupun Masjid Raya Baiturrahman menjadikan Kapal Apung sebagai alternatif wisata untuk kamu. Semakin hari Kapal Apung semakin diperbaharui sehingga saat ini telah disulap sebagai museum yang menarik. 
Pernak-pernik mengenai perkapalan bisa dinikmati dengan gratis di Kapal Apung ini. Berminat mengunjunginya? 
PLTD Apung Aceh.

Orangnya Aceh Ramah-ramah 

Oh, ayolah! Saya seperti enggan menulis ini. Tapi betul demikian adanya. Orang Aceh itu sangat memuliakan tamu. Jika ada tamu datang ke rumah, gula atau kopi pun bisa ngutang dulu ke tetangga. 
Makan pun didahulukan untuk tamu walaupun sendiri hanya makan dengan garam saja nantinya. Tak apa-apa. Tak apa-apa. Begitulah orang-orang Aceh memberikan penghargaan kepada tamu-tamu mereka. 
Keramahan orang Aceh itu tak hanya dari sikap melayani tamu tetapi hampir semua perilakunya ramah-tamah. Sudikah kamu berkenalan dengan kami? 

Sunset di Aceh Indah Sekali

Musibah besar tak mampu menyulap panorama alam di Aceh menjadi buram. Baik matahari terbit maupun matahari terbenam masih menjadi pemandangan nomor satu yang sulit dilewatkan di sepanjang pantai di Aceh. 
Menunggu sunset menjadi pilihan kamu selama di Aceh. Luas wilayah Aceh yang rata-rata di kelilingi laut bisa dengan mudah menunggu matahari terbenam. 
Tak hanya saat di Banda Aceh saja, di Aceh Besar, di Aceh Barat, di Aceh Selatan, di Nagan Raya, adalah tempat terasyik menanti sang surya tenggelam. Siapkan kamera kamu supaya tak terlewatkan momen berharga ini! 
Sunset di Aceh.

Warung Kopi Tak Pernah Mati di Aceh

Aceh sejuta warung kopi! Benar sekali. Di mana-mana adalah warung kopi dengan fasilitas internet gratis atau warung kopi konvensional. Walaupun warung kopi semakin hari semakin meningkat pertumbuhannya, para penikmatnya pun entah datang dari mana. 
Warung kopi itu selalu penuh. Contoh saja di Banda Aceh yang telah disulap oleh berbagai nama warung kopi. Tahukah kamu jika warung kopi tak hanya sebagai tempat nongkrong semata? Dari warung kopi lahir ide-ide brilian memajukan Aceh. 
Dari warung kopi puluhan bahkan ratusan artikel blog dari blogger Aceh gentayangan di dunia maya. Dari warung kopi mahasiswa-mahasiswi menyelesaikan tugas mereka atau meeting kegiatan sosial. Rasa kopi yang candu membuat penikmatnya tak mau terburu-buru berlalu darinya. Kamu yakin tak tergoda dengan rasa kopi Aceh? 
Sanger di Aceh.

Mencicipi Mi Aceh yang Lezat

Mi Aceh telah sangat terkenal ke seluruh negeri ini. Tetapi mi yang dibuat di Aceh tentu berbeda dengan mi Aceh yang dijual di luar Aceh. Kamu bebas memilih pilihan mi Aceh selama di negeri kami. 
Mau mi kepiting? Mau mi udang? Mau mi campur telur? Bebas memilih dengan harga lumayan murah untuk kantong kamu sebagai pelancong. 
Mie Aceh yang Lezat.

Perempuan Aceh Itu Berjilbab 

Siapa bilang ke Aceh harus berjilbab? Katanya Aceh syariat Islam. Itu benar. Perempuan di Aceh tidak memakai jilbab karena tuntutan aturan saja. 
Jilbab telah menjadi “nyawa” bagi perempuan Aceh. Biarpun masih ada yang membangkang, itu adalah urusan dirinya dengan Tuhan. 
Namun, perempuan Aceh yang bermarwah selalu menjaga dirinya sebagai wanita, istri, dan anak perempuan dalam keluarga dan lingkungannya. 

Sabang Begitu Indah

Sabang adalah Bali Aceh? Saya tidak setuju. Sabang ya Sabang. Bali ya Bali. Pesona Sabang mudah saja kamu dapati melalui blog atau website pemerintah daerah. 
Saya pun tak mau muluk-muluk, Sabag tetap wajib masih ke dalam list tujuan wisata kamu selama di Aceh. Apalagi kapal ke Sabang bisa pergi pagi dan pulang sore. Tak ada halangan untuk kamu menikmati Sabang selagi masih ada kesempatan. 
Sabang yang Indah.
Acehku, Acehmu juga. Sudahkah kamu masukkan Aceh ke dalam daftar perjalanan akhir tahun ini?
Categories
Uncategorized

Kapan Harbolnas 2018 akan Berlangsung?

Sejak pertama kali dicetuskan pada tahun 2012 oleh beberapa perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Bukalapak, harbolnas (hari belanja online nasional) dengan cepat menjadi salah satu trending topic di kalangan netizen setiap tahunnya. Tak terkecuali di tahun 2018 ini. Bagi kamu yang bertanya-tanya kapan harbolnas 2018 akan berlangsung? Karena mungkin sebagian di antara kamu ada yang baru mengenal online shop. Kamu bisa mendapatkan info lengkapnya di bawah ini.
Kapan Harbolnas 2018 akan Berlangsung
Kapan Harbolnas 2018 akan berlangsung?


Harbolnas 2018 

Hari belanja online nasional sejak tahun 2012, ketika pertama kali dicetuskan oleh Bukalapak dkk, mengambil sebuah tanggal cantik yaitu tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 (12.12.12). Dan sejak itu setiap tahunnya harbolnas akan diadakan setiap tanggal 12 bulan Desember. Tidak terkecuali untuk tahun ini. 
Walau demikian, bukan berarti promo hanya berlangsung pada hari itu saja. Pasalnya, tanggal 12 Desember adalah momen puncak dari perhelatan promo besar-besaran belanja online ini. Biasanya, hari belanja online nasional berlangsung selama kurang lebih 5 hari berturut-turut dengan puncaknya adalah pada tanggal 12. 
Baca Juga: 

Laptop Gaming Murah dari Keluarga ROG untuk Ayunkan Pedang di Kompetisi Game Dunia

Setiap toko online menawarkan metode yang berbeda-beda. Ada yang menawarkan promo tematik setiap hari selama 5 hari. Yang dimaksud dengan promo tematik adalah, setiap hari akan ada promo dengan tema yang berbeda-beda. 
Misalnya di hari pertama temanya adalah fashion, kemudian di hari kedua temanya adalah teknologi, lalu di hari ke-3 dan seterusnya tema akan terus berubah. Sesuai dengan temanya, maka produk-produk yang didiskon dan diberikan cashback besar-besaran biasanya adalah yang menyangkut dengan tema tersebut. 
Jika temanya adalah fashion, maka kemungkinan besar produk-produk yang ditawarkan dengan diskon tinggi adalah perlengkapan fashion seperti busana seperti baju wanita, baju pria, pakaian anak, dan juga perlengkapan fashion termasuk alas kaki (sandal dan sepatu). 

Tips Berbelanja Saat Harbolnas 

Semakin banyak orang yang berbelanja di toko online, semakin banyak pula orang yang berusaha mengeruk keuntungan. Yang sayangnya, tidak semua penjual di toko online adalah orang-orang jujur. 
Jadi, sebagai pembeli kita pun tetap harus berhati-hati. Jika tidak ingin tertipu diskon palsu dan berbagai penawaran menarik yang merugikan, sebaiknya ikuti beberapa tips berikut ini.

Belanjalah Hanya di Toko Online yang Terpercaya 

Toko online terpercaya yang punya kredibilitas bagus seperti Bukalapak adalah contoh toko online yang akan melindungi konsumen dan juga penjual (pelapak) dengan peraturan yang jelas, tidak merugikan kedua belah pihak, dan peraturan yang bisa melindungi konsumen maupun penjual.

Jangan Tergiur Diskon Besar

Jangan hanya memandang jumlah diskon yang ditawarkan, melainkan lihat terlebih dahulu harga produk tersebut. Harga produk telah dinaikkan sebelum didiskon.

Baca Deskripsi Produk Secara Mendetail

Karena kadangkala, ada penjual yang memajang gambar smartphone padahal yang dijual adalah casing-nya. Jadi, jangan sampai tertipu. Pastikan kamu membaca deskripsi produk sebelum membeli.

Baca Juga:

ZenFone Max Pro M1 Ubah Era Primitif Gaming Jadi Berkelas

Pilihlah Toko yang Jarang Bermasalah dengan Pengiriman 

Di toko online seperti Bukalapak, ada banyak macam-macam penjual yang ikut menjajakan barang. Sebelum membeli, baca dahulu testimoni orang-orang yang pernah membeli. Dari mereka kita bisa tahu kualitas barang yang dijual, kecepatan pengiriman, dan tingkat layanan yang diberikan.

Buatlah Skala Prioritas

Di harbolnas 2018 nanti. Kamu pasti akan menemukan banyak sekali barang-barang yang dijual dengan harga murah bahkan di diskon gila-gilaan. Jika budget-mu tak terbatas, pastikan kamu punya skala prioritas. Dan belilah terlebih dahulu produk yang paling kamu butuhkan atau inginkan sebelum beralih ke yang lain.

Jangan Ragu-ragu Berbelanja Saat Ada Promo

Karena berdasarkan pengalaman, berbelanja ketika ada promo diskon, cashback besar-besaran, dan gratis ongkos kirim. Seperti momen hari belanja online nasional ini ternyata bisa membantu kita berhemat sepanjang tahun. 
Nah, akhir tahun tentu saja kebutuhan bisa beragam. Apakah laptop terbaik atau smartphone terbaik dan termurah semuanya bisa didapatkan dalam hari belanja nasional ini. Tentu, keuntungan yang bisa kamu dapatkan adalah; murah, cepat, hemat dan beragam produk. Jika di hari biasa kamu tidak mendapatkan harga terjangkau maka saat 12.12 nanti, kamu bisa mendapatkannya dengan harga miring. Kita cukup memainkan ‘smartphone‘ saja di rumah lantas menanti paket kiriman dari kurir yang terpercaya. Belanja sudah terus liburan deh bersama keluarga tercinta!