Categories
Uncategorized

ASUS ZenFone 5, Segarkan Kembali Smartphone Kamera Terbaik

Saat tahu ASUS akan meluncurkan ZenFone 5 di Indonesia, saya yakin sekali bahwa smartphone ini akan menjadi sebuah lawan yang sulit ditaklukkan. Sejak peluncuran di ajang MWC 2018, ZenFone 5 telah menjadi primadona yang tidak hanya menawan tetapi disindir habis-habisan karena menggunakan poni. Padahal, smartphone lain juga telah menggunakan poni tetapi tidak mendapat perhatian sebesar ZenFone 5. Desain yang menarik, bodi yang tipis dan segala rupa yang dimilikinya menjadi cikal-bakal sebuah smartphone yang dibuat untuk pecinta gaya hidup lebih elegan. 
Galip Fu, Country Marketing Manager, ASUS Indonesia, menyebut dalam siaran tertulis, “Nama ZenFone 5 untuk pengguna di Indonesia mungkin terdengar seperti romantisme masa lalu yang kembali digaungkan-gaungkan. Namun percayalah, ASUS ZenFone 5 tidak hanya mengandalkan romantisme masa lalu semata, tetapi lebih dari yang Anda bayangkan. Perjalanan Backto5 merupakan sebuah pencarian akan kesempurnaan,” 
Maka wajar jika ZenFone 5 mendapat perhatian lebih dari ASUS sehingga produk yang dilahirkan ini benar-benar memberikan kesegaran terutama di sisi kamera. Jika boleh menyebut, saya pikir, ZenFone 5 adalah salah satu smartphone dengan kamera terbaik namun dijual dengan harga sangat murah. 
Desain yang Mewah dan Berkelas di Harga Murah 
ZenFone 5 disebut akan dijual dengan harga Rp 4 jutaan dan ZenFone 5Z dengan harga Rp 6-7 jutaan. Untuk pasar Indonesia, ZenFone 5 merupakan sebuah smartphone kelas atas yang sangat murah. Dimulai dari desain yang halus, pemilihan bahan yang juga baik membuat smartphone ini sebagai sebuah mahakarya yang mewah dan elegan. 
Desain ZenFone 5 sangat indah dan memukau. ASUS menggunakan material berbahan kaca yang spesial yang dibuat dengan nano molding technology (NMT), melapisi body berbahan allumunium alloy aeorspace grade di bawahnya. Sekali ketukan di bodi belakangnya akan memperlihatkan kemilau cahaya yang benar-benar menarik. 
ZenFone 5 memiliki resolusi Full HD+ dengan 2.246 x 1.080 piksel. Layar sebesar 6,2 inci yang dikemas dalam tubuh 5,5 inci membuatnya tampak kokoh dan feminim di sisi lainnya. ASUS menggunakan aspek rasio 19:9 dengan screen to body ratio 90 persen, dengan bezel tipis dan poni indah membuatnya tampak keren sekali. 
Teknologi Artificial Intelegent (AI) dalam Kesempurnaan 
Galip menyebut, “Artificial Intelegent (AI) melekat pada setiap fitur di ZenFone 5, seperti misalnya pada kamera, baterai performa, hingga ringtone. Semua teknologi AI ini kami hadirkan untuk memberikan suguhan pengalaman penggunaan yang luar biasa kepada Anda, serta ingin menunjukkan bahwa ASUS merupakan salah satu vendor smartphone terbaik dalam hal inovasi teknologi,” 
ASUS menghadirkan teknologi Artificial Intelegent pada kamera ZenFone 5. Teknologi AI Camera pada ZenFone 5 akan meningkatkan kualitas fotografi menjadi lebih baik karena memanfaatkan kemampuan hardware dan software yang telah ada untuk kemudian melakukan improvisasi yang lebih maksimal dalam aspek fotografi. Salah satu teknologi turunan adalah AI Scene Detection yang dapat mengenali hingga 16 skenario momen ataupun objek pemotretan secara pintar. AI akan melakukan analisa pada objek foto untuk kemudian melakukan enhance secara otomatis pada setting kamera dengan algoritma yang dimiliki untuk mendapatkan hasil foto yang lebih sempurna. 
Kamera ini akan dengan mudah mengenali objek tanpa perlu mengaktifkan fitur tertentu. Teknologi AI lain seperti Photo Learning dan Real Time Beautification mampu menghadirkan keunikan dalam foto dan mengenali wajah dengan baik sehingga hasil foto sangat maksimal. Foto selfie yang dihadirkan kemudian akan tampil lebih alami dan mendekati kata sempurna. 
Galip menambahkan, “Kualitas hasil foto kamera ZenFone 5 juga kini diakui oleh DxOMark, lembaga pemeringkat kualitas kamera, lensa dan hasil foto terkemuka di dunia. Untuk ZenFone 5, smartphone ini meraih angka 90 DxO Mark Mobile dan 93 DxO Mark Photo. Hasil ini sangat baik dibandingkan smartphone-smartphone yang beredar di pasaran pada umumnya,” 
ZenFone 5 juga memiki AI pada perfomance yang dinamakan dengan AI Boost. Fitur tersebut berfungsi untuk mengoptimasi performa CPU menjadi lebih baik. Melalui sebuah test yang dilakukan secara internal, score benchmark Antutu ASUS ZenFone 5 tanpa menggunakan AI Boost adalah 126.813. Sementara ketika AI Boost dinyalakan performa meningkat drastis menjadi 142.945. Adapun perfoma untuk ZenFone 5Z merupakan yang tertinggi yakni mencapai 267.587 dalam kondisi standar dan mencapai 271.360 saat menggunakan AI Boost. AI Display bekerja dengan baik ketika kamu tidak sedang menatap layar, display akan dimatikan, ketika kamu melihat terus ke arah layar, display akan tetap menyala. 
Performa Terbaik dengan Prosesor Mutakhir 
Sebagaimana diketahui ZenFone 5 bekerja dengan Snapdragon 636 yang menawarkan performa hingga 75 persen lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 625. ASUS membuat performa makin baik dengan RAM sebesar 4 GB dan memori internal 64 GB. Grafis yang dipakai juga cukup menarik yaitu chipset Adreno 509 yang performanya meningkat 10 persen lebih baik dibandingkan versi 308. Dapat dipastikan bahwa, baik kinerja maupun layar akan memberikan pengalaman yang tiada tandingan. 
Galip dengan bangga menyebut, “ASUS ZenFone 5 juga telah dilengkapi dengan dengan teknologi quick charge dan AI Charging untuk membuat masa pakai baterainya (lifespan) bertahan lebih panjang. Dengan baterai sebesar 3.300 mAh, perangkat ini telah di-support adapter 18W untuk memaksimalkan proses pengisian baterainya,” 
Sementara ZenFone 5Z datang dengan dapur picu Qualcomm Snapdragon 845 pertama di Indonesia. Kejutan yang dihadirkan ASUS dengan ZenFone 5Z ini memang bukan main-main di mana merupakan smartphone dengan prosesor Snapdragon 845 yang dijual dengan harga sangat murah dibandingkan kompetitor yang bermain dengan rentang harga di atas Rp 10 jutaan untuk prosesor yang sama. 
ASUS Indonesia menyiapkan kejutan manis untuk kamu yang ingin memiliki ZenFone 5 dan 5Z. ZenFone 5 sendiri akan dijual sangat murah yaitu Rp 3,999 juta melalui flash sale di JD.ID dan Lazada pada tanggal 30 Mei dan 6 Juni 2018. Kamu masih bisa mendapatkan produk ini setelah flash sale dengan harga normal Rp 4,299 juta. ZenFone 5Z akan dijual dengan bebas pertengahan Juni dengan harga Rp 6,499 juta untuk RAM 6 GB dan memori internal 128GB, dan Rp 7,499 untuk RAM 8 GB dan memori internal 256 GB. Kamu tertarik meminangnya?
Categories
Uncategorized

Ramadan Berkah dengan Diskon 99% dari Tokopedia

Beli baju baru? Sudah pastilah ya, nama juga lebaran. Budaya kita yang wajib membeli baju baru saat lebaran tak pernah lekang dan masih menjadi sesuatu yang menarik untuk dinanti. Baju baru juga menjadi penambah semangat untuk lebaran nanti. Anak-anak yang belum mendapatkan baju baru biasanya akan cemberut terus meskipun nanti di hari lebaran tetap pakai baju baru. 
Tak bisa dihindari pula saat beli baju baru juga akan mencari diskon besar-besaran karena berbagai alasan. Diskon itu misalnya untuk menghemat karena kebutuhan selama bulan puasa banyak sekali, atau mungkin juga karena harus membeli satu keluarga yang ramai sehingga pengeluaran jadi membengkak. 
Biasanya saya cari diskon dan toko-toko itu juga menawarkan diskon agar produk mereka laku keras. Nah, jika dulu itu pegal, lelah, dan sering kesal nggak dapat produk yang diinginkan di toko fisik – keliling sana-sini – maka sekarang ada kemudahan di mana bisa belanja di toko online. Tidak hanya mudah tetapi murah lagi selama bulan Ramadan ini. Salah satu toko yang sedang mengadakan diskon sampai 99% adalah Tokopedia. Siapa yang tidak tergoda? 
Dalam rangka mengenalkan program ini, Tokopedia mengadakan promosi yang keren dan menarik dengan tajuk ‘Semarak Ramadan Ekstra – Kejutan Diskon 99%’ yang diadakan pada tanggal 24 Mei 2018 pukul 20.30 WIB. Paket promosi ini menarik sekali karena diwarnai dengan beragam aktivitas yang membuat kamu menggiurkan dan tergoda pada produk yang dijual. 
Ramadan Ekstra ini datang dengan Artist Perfomance yang tidak boleh dilewarkan begitu saja. Acara ini tentu sangat dinantikan karena akan menghadirkan banyak sekali tokoh figur yang memperagakan busana terbaik jelang lebaran. Ragam produk akan diperagakan dalam Fashion Show by Exclusive Collaboration. Countdown menuju penawaran terbaik, ‘Ramadan Ekstra, Kejutan Belanja Online’ nanti malam sesuai jadwal yang telah disebutkan tadi akan disiarkan secara langsung di NET TV, MNC TV, dan Trans7. Peragaan busana ini langsung dari penampilan artis-artis papan atas Indonesia dan model kenamaan lainnya. Berkolaborasi dengan brand-brand fashion ekslusif di Tokopedia, semua produk fashion yang diperagakan bisa dibeli secara langsung melalui aplikasi Tokopedia pada jam yang sama atau setelahnya. 
Tak hanya itu, saat ini Tokopedia memiliki sebuah program menarik yang disebut dengan ‘Shake-Shake Kejutan (Hadiah)’ yang bisa dinikmati kapan saja. Kamu cukup membuka aplikasi Tokopedia di jam-jam tertentu dan ‘Shake-Shake’ atau goyang-goyang smartphone untuk mendapatkan berbagai kejutan mulai dari berbagai hadiah seru, promo menarik, dan kejutan diskon 99% untuk produk-produk terbaik pilihan. 
Lanjut ke hari berikutnya, yaitu tanggal 25 Mei 2018, Ramadan Ekstra – Kejutan Belanja Online dimulai dengan ‘Shake-Shake’ yang akan hadir dalam 5x sehari untuk mendapatkan diskon sampai 99%. Di hari yang sama pula, selain promo menarik kamu juga bisa berkesempatan mendapatkan hadiah utama Toyota Yaris yang didiskon sampai 99% pula. Menarik, bukan? 
Nah, selain program rutin goyang-goyang smartphone ini, kamu juga bisa mendapatkan program menarik lainnya yaitu: 
Flash Sale 
Rebut dan jangan sampai kehabisan berbagai produk pilihan terbaik di Tokopedia dengan harga miring serba 25.000 untuk semua produk flash sale Tokopedia. 
Save My Coupon 
Untuk kamu yang sudah mengumpulkan kupon-kupon promo menarik di Tokopedia, saatnya gunakan “Save My Coupon” milikmu untuk tambahan promo Ekstra! 
Promo Lainnya dan Exclusive Brand 
Selain itu, dapatkan juga berbagai promo Ekstra Casback lainnya untuk berbagai produk di marketplace dan juga produk digital Tokopedia, serta berbagai penawaran menarik dari pilihan brand-brand ekslusif dari Tokopedia. 
Kapan lagi berbelanja sampai diskon 99% jika bukan sekarang di Tokopedia?
Categories
Uncategorized

Yuk, Bangun Hubungan Lebih Intim dengan ASUS ZenFone Max Pro M1

Dalam beberapa posisi, ASUS memiliki keunggulan dalam produk yang lebih baik daripada produk sejenis di pasaran. ASUS memiliki smartphone yang unggul dalam hal baterai maupun dalam hal kamera. ZenFone Zoom S adalah perpaduan antara ‘unggul’ di baterai dan juga unggul di baterai. Datang dalam hampir setahun, ZenFone Max Pro M1 adalah mahakarya ASUS untuk kelas menengah ke bawah yang mengidamkan baterai lebih tahan lama, kamera lebih baik dan juga dapur picu lebih kencang,
ASUS ZenFone Max adalah keunggulan yang tiada batas yang dimiliki oleh produsen asal Taiwan ini. Sejauh saya tahu, belum ada smartphone di level entry dengan kekuatan baterai maksimal, bodi lumayan bagus dan tahan banting serta tekstur perangkat keras itu sendiri yang lumayan kencang di kelasnya. Tidak bisa dipungkiri lagi, ZenFone Max adalah keluarga terkuat dari ASUS sekaligus jajaran smartphone yang ditakuti oleh lawannya. 
Maka, saat ASUS mengumumkan ZenFone Max Pro M1 yang unggul di sisi baterai dan dapur picu terkuat di kelasnya, ASUS seolah telah memulai ‘genderang’ lebih kencang dalam menarik kembali pengguna yang pernah berpaling. Terbukti dalam ujian ‘flash sale’ ASUS berhasil menjual produk dalam hitungan detik dan ini menandakan bahwa ASUS telah kembali ke posisi sebenarnya di pasar Indonesia. 
Sekilas tentang ZenFone Max dan ZenFone Max Pro dapat kamu ketahui dari beberapa catatan di sini. Saya pikir, kamu tidak akan mudah memalingkan wajah saat tahu bahwa ASUS telah memberikan yang terbaik untuk smartphone kelas menengah mereka ini. 
Kekuatan Tiada Batas Itu Ada di Keluarga Max 
Tahun2014 menjadi ajang penghargaan bagi ASUS sendiri di mana ZenFone Series lahir dan juga ikut dikenalkan ZenFone Max dengan kapasitas baterai besar dan belum ada produsen yang melakukan hal serupa. Naik ke level lebih tinggi pada tahun 2016, ASUS melakukan pembaharuan pada ZenFone 3 Max Series di mana telah menempatkan fitur fingerprint sensor. Tahun 2017 menjadi masa di mana ASUS memberikan sentuhan lebih baik pada ZenFone 4 Max hadir dengan dua kamera. Maka dari itu, ASUS telah mengembangkan keluarga ZenFone Max dengan meningkatkan jumlah fitur-fiturnya yang bermanfaat buat pengguna. Lalu, datanglah ZenFone Max Pro M1 yang menjawab semua tantang itu dan memberikan yang terbaik kepada pengguna baik soal performa maupun harga. 
Senior Product Manager of ASUS Global, TH Cheng, dalam siaran tertulis memberikan pandangan bahwa penciptaan ZenFone Max Pro M1 didasari oleh sebuah ide dari filosofi kata Max, yang tidak hanya sekedar mementingkan perfomance semata. Sebagai gantinya, Max juga mengacu pada peningkatan aspek lain seperti kualitas kamera, audio, dan lainnya. 
ASUS ZenFone Max Pro M1 memiliki layar sebesar 6 inci dengan resolusi Full HD+ dan terlihat seperti smartphone berukuran 5,5 inci. Prosesor Snapdrgon 636 merupakan dapur picu yang dipilih ASUS dalam memperkuat smartphone kelas menengah ini. ZenFone Max Pro M1 didukung oleh 5 magnet speaker dengan teknologi yang dinamakan NXP smart amplifier, serta fitur face recognition sebagai pengamanan. Fitur-fitur tersebut, dikombinasikan demi memberikan pengalaman penggunaan yang maksimal kepada pengguna dengan tetap mempertahankan harga yang terjangkau. 
ASUS memugar bodi ZenFone Max sejak generasi ketiga yaitu ZenFone Max 3 dan kini bagian luar casing ZenFone Max Po telah terbuat dari metal. Seluruh konstruksi antara gain gaps, tombol samping dan headphone jack semuanya telah menjalani pengujian yang ekstensif. Bodi yang enak digenggam ini tentu saja membuat kenyamanan bagi pengguna itu sendiri. 
Pengguna ZenFone Max sebenarnya mengacu kepada pengguna bertipe heavy user, mereka cenderung fokus pada kemampuan hardware pada perangkat, seperti performa CPU dan resolusi layar, dan pengguna dengan mobilitas tinggi, yakni para bisnis traveler dan turis. Orang-orang tersebut biasanya menggunakan smartphone dalam sebuah perjalanan panjang (berpergian), ingin menonton video, atau mengambil foto dalam perjalanan mereka dan, karenanya mereka membutuhkan performa baterai yang tahan lama. ASUS ZenFone Max menjawab tantangan itu di mana pengguna dapat memainkan game secara bersamaan dengan fitur lain tanpa takut baterai cepat habis. 
Tim R&D ASUS telah melalui rangkaian test internal untuk menguji ZenFone Max Pro dan memainkan video YouTube secara terus-menerus hingga 20 jam, atau sama dengan menonton 2 season Game of Throne di Netflix. Dalam pengujian juga dimainkan game Mobile Legend yang dapat bertahan sampai dengan 12 jam. Pengujian juga dilakukan untuk game Garena Free Fire yang dimainkan sampai 9 jam. Game lain yang memiliki kualitas grafis tinggi, Rule of Survival, dapat dimainkan sampai 8 jam. 
Newzoo, salah satu lembaga riset pasar untuk gaming, e-sport dan mobile market, menyebut bahwa trend mobile gaming di Asia Tenggera terus meningkat melalui konten mobile gaming. Game mobile menyumbang 55 persen pendapatan game di Asia pada 2017. Yahoo juga melakukan survei di Taiwan yang menyebut sekitar 8.9 juta gamers di paruh pertama 2017 adalah pemain game mobile. Maka, ASUS menghadirkan perangkat mobile yang bersahabat dengan gamer yaitu ZenFone Max Pro M1. 
Prosesor Powerfull dengan Sistem Hemat Daya 
Tim R&D ASUS menemukan penyebab lag saat smartphone dimainkan dalam waktu lama atau karena alasan tertentu lain. Survei ini dilakukan di forum ZenTalk yang mencakup pengguna ZenFone secara umum maupun gamer. Jawaban dari survei dijadikan proses ke depan dalam menghadirkan smartphone yang lebih smooth. ASUS menjawab dengan menghadirkan ZenFone Max Pro M1 di mana CPU menjadi prioritias utama dalam bekerja sehingga mengurangi lag yang sering dikeluhkan tersebut. 
ZenFone Max Pro dengan Snapdragon 636 telah dilengkapi dengan performa prosesor yang powerfull. Prosesor ini memiliki performa yang lebih tinggi 1,5 lipat dibandingkan generasi sebelumnya yaitu 625. Skor Antutu menyebutkan hasil dari Snapdragon 636 dengan angka 116 ribu. Pengguna dapat memainkan hampir semua konten dengan lancar seperti game, video, atau mengobrol di ponsel tanpa khawatir dengan masalah kinerja. 
Keseimbangan ini tentu sangat berguna pada pengguna yang terbiasa menggunakan smartphone dalam berbagai kebutuhan. ZenFone Max Pro M1 mampu bekerja dengan baik meskipun kamu memakainya dalam banyak fitur terbuka seperti game, video maupun internet dan media sosial. 
5.000 mAh Untuk Hidupkan Hari Lebih Lama 
ASUS telah menjawab tantangan hemat baterai dengan menghadirkan ZenFone Max tahun 2015. Maka, mengawali tahun 2018, ZenFone Max Pro M1 datang dengan kapasitas baterai besar yaitu 5.000 mAh. ASUS telah mencapai perkembangan dan peningkatan lebih lanjut dalam teknologi baterai, yang memungkinkan perusahaan untuk membedakan diri dari para pesaingnya. ASUS menjadi salah satu produsen yang berani menaikkan performa 1.000 sampai 2.000 mAh dibandingkan produsen lain dalam hal baterai. Maka, wajar jika smartphone ASUS yang sekelas dengan smartphone lain bekerja lebih maksimal karena ketahanan baterai tersebut. 
Satu hal yang menarik, meskipun kapasitas baterai cukup besar bukan berarti ASUS mengorbankan kualitas bagian lain, atau mengurangi spesifikasi ponsel. Sangat sedikit produsen ponsel pintar yang mampu menawarkan perangkat keras berspesifikasi tinggi bersama dengan kapasitas daya baterai yang luar biasa. Maka, ASUS mengamankan posisi di mana baterai kuat, prosesor kencang, bodi mulus dan kamera juga terbaik di kelasnya. 
ASUS telah melakukan pengujian di mana baterai 5.000 mAh tetap dalam posisi siagadi jaringan 4G selama 35 hari, atau 42 jam untuk talk time di 3G, dan 28 jam browsing di web menggunakan WiFi. Hal ini tentu saja menjadi nilai tambah yang besar sekali untuk gamer di mana mereka tidak hanya berkutat pada charger tetapi cukup memiliki smartphone yang benar-benar tahan lama saat bermain game online. 
Produsen smartphone memilih mengalihkan fitur daripada menyediakan kapasitas baterai yang besar, lebih baik menguranginya dan menyediakan fitur fast charging. Namun ASUS berfikir lain tentang itu, sebab jika kita memiliki smartphone dengan baterai besar, ringan, dan portable, sekaligus memiliki kinerja baterai yang hebat, maka kamu tidak perlu khawatir tentang mengisi daya sama sekali. Diakui bahwa fitur fast charging sebenarnya cenderung untuk memperpendek masa pakai baterai secara efektif dan cepat. Pilihan yang jatuh kepada ZenFone Max Pro karena memiliki masa pakai dua kali lebih lama dibandingkan smartphone serupa lainnya. 
Layar Full HD+ Didukung Cristal Clear 2K Resolution 
Layar terbaik untuk smartphone kelas memengah ke bawah mungkin jarang sekali ditemui. Resolusi maksimum tampilan ponsel cerdas dapat menjadi batasan untuk kualitas grafis dari satu video ataupun permainan. Jika layar hanya dapat mendukung resolusi HD, maka tidak ada gunanya memutar video beresolusi 2K atau dengan kualitas tinggi diatasnya. Sebab perangkat hanya memutar ulang kontek pada grafis HD. 
ZenFone Max Pro M1 dilengkapi dengan layar layar ultra-slim berukuran 1660×1080, Full HD+ ultra-tipis dengan aspek ration 18:9. Kecerahan layar naik hingga 450 nit, dan memiliki rasio kontras 1500: 1. Sebagian besar ponsel kelas menengah di pasar memiliki layar HD 5,45 inci atau 5,7 inci. Sangat sedikit yang dilengkapi dengan layar beresolusi tinggi tanpa panel. Kamu akan menikmati kecerahan layar yang alami sehingga terkagum dengan kualitas konten yang dihadirkan itu. 
Smart Amplifier dengan 2X Volume Boost 
ASUS ingin pengguna perangkatnya benar-benar mendapkan filosofi “MAX” pada keluarga ZenFone Max, dengan cara menghadirkan fitur performa tinggi pada ZenFone Max Pro. Di dalam game, para pemain juga menginginkan keluaran audio yang berkualitas. 
Sehingga, akhirnya ASUS bekerja untuk meningkatkan kinerja audio telepon. Hal tersebut dilakukan dengan cara menanamkan fitur sistem speaker lima magnet, ditambah dengan amplifier pintar dari NXP. Hal ini memungkinkan smartphone untuk memberikan output audio berlapis dan bernuansa, sehingga tidak ada detail dari audio yang hilang. 
Untuk sebagian besar speaker, suaranya tersebar, seperti kamu sedang mendengarkan musik yang dimainkan di lapangan terbuka. Sistem speaker lima magnet lebih seperti mendengarkan musik yang dimainkan di ruang konser – audio lebih terfokus. 
Dual Kamera Dua Sisi Lensa Terbaik untuk Sebuah Karya Foto 
Untuk seorang traveler dan pecinta fotografi mobile, ZenFone Max Pro menawarkan kamera ganda, di mana kamera kedua berfungsi untuk menghasilkan tingkat kedalaman foto, menghasilkan efek bokeh yang lebih akurat dalam mode potret. Dengan satu lensa berfokus pada gambar jarak dekat dan yang lain pada objek yang jauh, pengguna dapat dengan mudah membuat foto subjek dengan latar belakang yang buram. Mode real-time beauty digabungkan dengan lampu kilat LED Softlight juga menyajikan hasil foto terbaik pengguna saat berselfie atau memotret wajah. 
Sistem Operasi Android Pure 8.1 
ASUS ini membuat ZenFone Max Pro M1 menjadi salah satu smartphone yang kencang dan cepat. Maka pemilihan OS Android Pure 8.1 Oreo tanpa ZenUI dikira lebih cepat. Di mana, OS ini memang cepat, sederhana dan cerdas. ZenFone Max Pro M1 yang ditujukan kepada gamer maka sasarannya tepat dengan sistem operasi yang dipilih di mana gamer tidak begitu tertarik dengan banyak aplikasi atau fitur di dalam sebuah smartphone. 
ASUS ZenFone Max Pro M1 ditujukan untuk kinerja maksimal dalam semua aspek, termasuk baterai, CPU, kamera, ukuran layar, resolusi, serta volume dan kinerja audio. Fitur-fitur ini adalah keunggulan dari merek ASUS, sehingga semua pengguna, baik itu game, menonton video, atau mengambil foto, akan dapat menikmati keefektifan maksimum seri ZenFone. Tidak mudah mendapatkan produk mendekati sempurna di kelas menengah ke bawah, ASUS telah membawa ZenFone Max Pro M1 ke tingkat ini maka layak untuk meminangnya!
Categories
Uncategorized

ASUS Datang dengan ZenFone 5 Termurah, Tetangga Tak Boleh Cemberut

Benjamin Yeh, Regional Director ASUS South East Asia, menyebut dalam siaran tertulis, “Kami percaya bahwa inovasi terbaik wajib kami hadirkan untuk semua segmen pengguna. Oleh karena itu, hari ini kami mengumumkan 3 pilihan smartphone terbaik untuk pengguna. Dengan hadirnya model terbaru, dan juga portofolio smartphone kami sebelumya, pengguna bisa memilih yang paling sesuai kebutuhan mereka,” 
Maka, di Hotel Four Season, Gatot Subroto Jakarta, ASUS Indonesia memperkenalkan tiga smartphone terbarunya yakni ZenFone 5, 5Z dan ZenFone Live yang memiliki tagline #BackTo5 & #BackToLive. Tiga pilihan, tiga warna, tiga rasa yang ditujukan untuk tiga generasi berbeda di kelasnya masing-masing. ZenFone 5 dan 5Z akan memberikan pengalaman AI yang lebih kongkrit dan kualitas kamera yang lebih baik. ZenFone Live L1 datang dengan berbagai fitur seperti layar besar, baterai tahan lama, dan sistem penguncian hands free di dalam sebuah smartphone yang ringkas serta dijual dengan harga sangat murah. 
ZenFone 5 adalah bagian terpenting ASUS sejauh ini di mana datang dengan berbagai keunggulan di segi kamera sehingga layak disebut sebagai smartphone fotografi. Smartphone dual-kamera dengan layar 6.2 inci berkinerja tinggi ini merupakan model ZenFone pertama yang memanfaatkan kekuatan kecerdasan tiruan atau artifical inteligence (AI). Model ini menampilkan layar all-screen dengan rasio screen-to-body 90% dan ukuran yang sangat compact yang sebanding dengan smartphone berlayar standar 5,5 inci. 
ZenFone Live L1 memiliki julukan The Real FullView for Everyone dengan desain fullview yang kekinian dengan harga yang terjangkau di kelasnya. Layarnya memiliki rasio aspek 18:9 yang memuat resolusi sebesar 1440×720 piksel atau resolusi HD+ serta rasio antara layar dan bodi (screen to body ratio) yang sangat luas, yakni mencapai 82 persen. Penerus dari ZenFone Live ini datang dengan sangat berbeda dan membawa perubahan besar pada smartphone murah ASUS. 
Penerus Kamera Smartphone Terbaik dari ASUS dengan Teknologi AI 
Mewah dan sangat berkelas, begitu bentuk bodi dari ASUS ZenFone 5. Smartphone ini diciptakan dengan sangat elegan menggunakan material berbahan kaca yang spesial yang dibuat dengan nano molding technology (NMT), melapisi body berbahan allumunium alloy aeorspace grade di bawahnya. Kamu bisa membayangkan bagaimana elegan dan berkelasnya saat memegang ZenFone 5 ini. 
ZenFone 5 memiliki layar dengan resolusi Full HD+ (2.246 x 1.080 piksel) yang secara keseluruhan memberikan warna yang benar-benar menarik. Layar sebesar 6,2 inci seperti dalam bentukan bodi 5,5 inci sehingga terkesan lebih ramping dan indah sekali. ZenFone 5 (ZE620KL) mempunyai aspek rasio 19:9 dengan screen to body ratio 90 persen di mana tanpa bezel dan terdapat poni yang membuatnya makin keren. 
ASUS menghadirkan teknologi Artificial Intelegent (AI) pada kamera ZenFone 5 sehingga membuat hasil foto benar-benar bernyawa. Teknologi AI Camera pada ZenFone 5 akan meningkatkan kualitas fotografi menjadi lebih baik lagi. AI akan memanfaatkan kemampuan hardware dan software yang ada untuk melakukan improvisasi yang lebih maksimal dalam aspek fotografi. 
Kamera ZenFone 5 memiliki teknologi AI lain seperti Photo Learning dan Real Time Beautification. Fitur yang pertama, AI Photo Learning, akan mempelajari karakteristik dan keunikan hasil fotografi yang Anda buat, untuk kemudian menyesuaikan tone warna foto sesuai dengan karakteristik Anda ke depannya. 
Benjamin berujar, “Kualitas hasil foto kamera ZenFone 5 juga kini diakui oleh DxOMark, lembaga pemeringkat kualitas kamera, lensa dan hasil foto terkemuka di dunia. Untuk ZenFone 5, smartphone ini meraih angka 90 DxO Mark Mobile dan 93 DxO Mark Photo. Hasil ini sangat baik dibandingkan smartphone-smartphone yang beredar di pasaran pada umumnya,” 
ZenFone 5 juga memiki kecerdasan AI pada perfoma yang dinamakan dengan AI Boost. Fitur tersebut berfungsi untuk mengoptimasi performa CPU menjadi lebih baik. ASUS telah melakukan tes dan hasilnya menunjukkan bahwa score benchmark Antutu tanpa menggunakan AI Boost adalah 126.813. Ketika AI Boost dinyalakan performa meningkat drastis menjadi 142.945. Perfoma untuk ZenFone 5Z merupakan yang tertinggi yakni mencapai 267.587 dalam kondisi standar dan mencapai 271.360 saat menggunakan AI Boost. Bisa dipastikan bahwa ASUS telah berani menghadirkan performa terbaik untuk smartphone mereka ini. 
Soal baterai, ASUS ZenFone 5 memiliki daya sebesar 3.300 mAh dan mendapat dukungan adapter 18W untuk memaksimalkan proses pengisian baterainya. Smartphone ini juga memiliki teknologi quick charge dan AI Charging untuk membuat masa pakai baterainya (lifespan) bertahan lebih panjang. Datang dengan prosesor terbaik saat ini, Snapdragon 845, ZenFone 5 dan 5Z adalah generasi yang siap menangkis lawan di kelas serupa dengan harga lebih murah. 
Sebagai informasi, ZenFone 5 dan 5Z akan dijual dengan harga Rp 3,999 juta di masa flash sale pada situs JD.ID dan Lazada pada tanggal 30 Mei dan 6 Juni 2018. Kamu yang kurang beruntung mendapatkan saat pembelian cepat ini, bisa membeli dengan harga normal Rp 4,299 juta. ASUS ZenFone 5Z akan tersedia di kisaran Juli mendatang dengan harga Rp 6,499 juta untuk RAM 6GB dan memori 128 GB, dan Rp 7,499 untuk RAM 8GB dan memori internal 256 GB. 
ZenFone Live: The Real FullView for Everyone 
ZenFone Live L1 memiliki layar sebesar 5,5 inci namun dalam rasa ukuran 5 inci. Layar FullView dengan rasio 18:9 dengan resolusi HD+ 1440×720. Kuat dalam daya tahan menjadi hal menarik lainnya yaitu dengan baterai sebesar 3.000 mAh. Baterai dapat bekerja dengan baik dalam memutar sampai 9 film, browsing web sampai 18 jam, atau memutar musik sampai 4 hari nonstop. Smartphone kelas menengah ke bawah ini bekerja dengan sistem operasi Android 8.0 Oreo dan antarmuka ZenUI 5. 
Meskipun dijual dengan harga relatif murah, ZenFone Live L1 didukung dengan kamera belakang 13 MP dengan aperture f/2.0 serta five-prism lens. Kamu juga dapat mengandalkan fitur Phase Detection Auto Focus dengan kecepatan hanya 0,3 detik untuk mengambil foto lebih tajam. Fitur lain adalah teknologi low-light yang tersedia pada ASUS PixelMaster Camera. Teknologi low-light tersebut mampu meningkatkan sensitivitas cahaya, mereduksi noise dan meningkatkan kontras warna hingga 400 persen. Dengan harga terjangkau, ZenFone Live L1 adalah pilihan. 
ZenFone Live L1 dapat dimiliki dengan mengikuti flash sale setiap hari kamis mulai 31 Mei 2018, dilanjutkan dengan tanggal 7, 14, 21, 28 Juni pukul 11 siang di JD.ID. Selama flash sale ini, kamu dapat memiliki ZenFone Live L1 dengan harga Rp 1,299 juta untuk 2 GB RAM dan 16 GB memori internal. Kamu yang tidak beruntung dalam flash sale dapat membeli di situs yang sama dengan harga normal Rp 1.399 juta. Sedangkan untuk ZenFone Live L1 dengan RAM 3 GB dan memori internal 32GB akan tersedia secara bebas dengan harga Rp 1.699 juta. Kamu tak sabar meminangkan, bukan?
Categories
Uncategorized

7 Teknologi Penting Yang Membantu Kamu Saat Liburan

Liburan merupakan rekreasi yang sangat menyenangkan guys dan pilihan melepas penat paling tepat. Dengan berlibur kamu bisa melihat pemandangan alam yang luar biasa, melihat kebudayaan lokal, melihat kecanggihan arsitektur bangunan modern sampai menyelami bawah laut dengan berjuta keaneka ragamannya. Hobi makan juga pastinya akan terpuaskan dengan berbagai kuliner yang kamu cicipi di berbagai destinasi wisata kamu. Wow banget kan. 
Apalagi pada zaman modern ini, kamu bisa menggunakan berbagai aplikasi maupun teknologi di smartphone untuk membantu kamu kapanpun dan dimanapun. Mau cari tiket pesawat online? kamu cukup sentuh aplikasi online travel kesayanganmu. Mau cari jalan pintas, gunakan fitur Google Maps atau Waze untuk fleksibilitas. Mau cari apa lagi? Nah biar kamu tahu, kita rangkumkan nih berbagai aplikasi yang membantu banget buat kamu selama berlibur. Bikin liburan kamu jadi lebih gampang! 
Packpoint 
Aplikasi wajib untuk kamu yang bingung harus mulai packing dari mana! Cukup berikan input detail dirimu dan rencana perjalanan, Packpoint akan membuat daftar barang yang harus kamu bawa selama liburan. Apalagi kalau kamu orang yang agak ribet dan pelupa, aplikasi ini berguna banget. Mudah dan praktis bukan? 
Our Itinerary Viewer (Travefy) 
Daripada berantem di group chat, gunakan aplikasi Travefy untuk menyusun rencana perjalananmu bersama teman-teman. Mulai dari menentukan tujuan, urusan itinerary, mencari penerbangan, dan hotel bisa dirangkum semua dalam satu aplikasi. Psst, ada fitur poll yang bisa kamu gunakan untuk menentukan pilihan juga, lho! 
Splittr 
Meskipun awalnya hanya digunakan untuk acara makan, Splitter comes in handy when you’re traveling in group. Dengan aplikasi ini, kamu nggak lagi kebingungan membagi biaya yang wajib dibayar setiap orang ketika makan atau naik transportasi bersama. Jadi gak ada alasan teman yang ngehindar dari patungan deh. 
Google Translate 
Sampai sekarang, kamu nggak menemukan aplikasi yang lebih efektif dari Google Translate ketika harus menjawab urusan perbedaan bahasa. Cukup ketik bahasa yang kamu pengen tahu dan Voilaa! Google Translate segera mendeteksinya. Aplikasi yang light dan cepat ini bisa menyelamatkan kamu dari situasi awkward dengan orang lokal! 
Waze 
Kita yang tinggal di daerah macet pasti sudah akrab dengan aplikasi ini. Yup, Waze yang beberapa tahun lalu dibeli Google ini semakin akurat saja dengan prediksi rute bebas macet. Kamu juga bisa mengetahui situasi lalu lintas atau mencari pom bensin dan restoran terdekat. Esensial untuk traveling! 
XE Currency 
Nggak ada salahnya kok, perhitungan dengan pengeluaran selama liburan! Kalau kamu akan traveling ke luar negeri, currency converter ini membantu kamu selalu update dengan naik turunnya kurs uang. Jadi kamu punya taksiran harga barang impian yang kamu beli di Negara tujuan. 
AccuWeather 
Sedia payung sebelum hujan! Aplikasi ini memberi informasi cuaca tujuan liburan kamu dengan sangat detailed: ada keterangan humidity, sinar UV, tekanan udara, angin, dan waktu sunset. Penting juga supaya kita bisa menentukan baju yang akan dikenakan seharian!
Categories
Uncategorized

ZenFone ROG Muncul, Xiaomi Black Shark Siap-siap Rapikan Lapak sebelum Ditikung

Tampaknya, ASUS tidak sabar menghalau Xiaomi dengan ZenFone ROG. Jika sebelumnya Xiaomi Black Shark datang dengan bangga dan lebel gaming, maka ASUS tidak akan tinggal diam di mana ROG adalah kuasa dalam game selama ini khususnya untuk PC. ASUS ROG adalah cita rasa yang berbeda dalam berbagai sisi dan sulit dikalahkan begitu saja. Maka, dengan lahirnya ZenFone ROG, siap-siap lawan melipir atau mengubah strategi!
Dikutip dari media sosial yang telah banyak membagikan teaser ZenFone ROG, inilah bentuk lain dari ‘laptop’ ROG yang gahar itu. Belum lama ini, Xioami telah dibuat ketar-ketir dan sedikit kena “tamparan” dengan datangnya ZenFone Max Pro M1. Mungkin, selama ini Xiaomi berpikir bahwa tidak ada yang berani menantang dan ASUS menerima tantangan ini. 
Bagaimana dengan smartphone gaming? Saya pikir, ASUS masih memiliki nama besar dalam dunia game di mana keluarga ROG adalah terbaik dan terhebat dalam melahap game. Hadirnya ZenFone ROG bukan tidak ditunggu, tetapi telah lama terdengar gaungnya maka wajar jika ASUS merealisasikan hal ini. 
Kapan ZenFone ROG ini meluncur? Tiada yang tahu tetapi saya yakin bahwa ASUS akan mengenalkannya dalam tahun ini. Jika benar, maka siap-siap Xiaomi Black Shark ke pinggir dulu atau setidaknya rapikan lapak agar tidak dilibas oleh ZenFone ROG. 
Kita tidak lagi bicara murah dan mahal tetapi cukup nama yang menguntungkan saja. Kamu mungkin akan menyebut bahwa ASUS akan menjual dengan harga maha, itu belum tentu. Mungkin kamu juga akan mengejek, bahwa ROG bukan tandingan Black Shark tetapi jangan lupa bahwa ASUS telah memiliki ‘wadah’ bernama ROG di segmen laptop dan Xiaomi belum memilikinya.

Baca Juga Guru Komputer Ajarkan Siswanya Dapat Uang dari Blog

Catatan penting adalah bagaimana jika ZenFone ROG dijual dengan harga sama atau lebih murah dari Black Shark-nya Xiaomi? Bukankah kamu akan ‘ketar-ketir’ seperti masa ZenFone Max Pro M1 muncul? Tentu saja, meskipun nanti kamu sebut ‘ghoib’ karena tidak mendapatkan produk tetapi orang lain telah memilikinya. Meskipun kamu berujar begini begitu, ASUS memiliki catatan penting dalam memangkas kuasa Xiaomi. 
Percaya atau tidak, harga murah yang selama ini kamu idam-idamkan tidaklah milik Xiaomi semata. Nama besar ASUS sangat membawa pengaruh besar dan nantinya akan diikuti oleh produsen lain. ZenFone ROG yang sebentar lagi muncul akan menjadi sebuah ‘pacuan’ yang indah bagi produsen lain untuk mengikuti hal serupa. Black Shark belum melekat kuat dalam ingatan pengguna. Namun, logo ROG telah nyata sekali dan dipercaya mampu mengunus pedang lebih sengit. 
Saya percaya bahwa persaingan makin sengit dengan datangnya ZenFone ROG. Ke depan, tidak hanya Xiaomi yang mengubah strategi tetapi mungkin saja produsen lain agar dapat mencicipi manisnya pelukan pengguna. Kamu pilih yang mana? Silakan saja, namun jika kamu memiliki Xiaomi pastilah kamu akan menghujat pengguna smartphone lain! 
Categories
Uncategorized

Suatu Ketika, Guru Komputer Ajarkan Siswanya Ngeblog

Laboratorium
komputer begitu pengap ketika saya membuka kuncinya. Gorden berwarna biru
melambai-lambai mesra kepada angin yang masuk melalui – entah dari mana. Sakelar
lampu saya tekan ke atas, seketika remang yang menjadi-jadi di pukul 07.30 itu
mengubah posisi duduk ke lebih terang. Komputer server saya hidupkan dalam beberapa menit menyala karena termakan
usia. Mungkin terlalu banyak data tetapi juga tidak karena di sana hanya
kumpulan tugas-tugas siswa dalam bentuk Microsoft Word, Excel maupun Power
Point. Serta, beberapa slideshow yang
saya simpan untuk mendukung pembelajaran.

Saya
termangu beberapa detik, menelusuri tiap sudut yang kusam dengan warna dinding
dan berdebu di atas monitor maupun meja komputer klien. Lantai keramik seolah-olah
tak pernah kena air pel. Mungkin juga diabaikan karena ini tempat ‘umum’
sehingga suka-suka piket kapan mau menyapu dan mengepel. Saya sekonyong-konyong
berteriak kepada beberapa siswa yang lewat, terburu, mengejar hapalan pagi di
perkarangan sekolah, untuk mengambil sapu di kelasnya. Entah tak mendengar atau
terburu, siswa itu tak kembali dengan sapu di tangannya.
Hal biasa,
jika engkau diabaikan siswa di
sekolah. Bahkan, bicara anak-anak zaman now
yang engkau sebutkan terlalu sibuk
dengan media sosial dan game online.
Maka, jangan salahkan guru jika dalam keseharian mereka lebih banyak ‘bengong’
di dalam kelas daripada menerima pelajaran singkat. Demikian pula hari itu,
bahkan hari-hari yang lewat nantinya, saya menunggu dan terduduk diam tanpa
irama menanti siswa datang.
Tiap kali,
saya berujar, “Jika pintu lab terbuka, langsung masuk saja!” namun berkali-kali
pula saya diabaikan oleh siswa sendiri. Tiap pagi, saya terbirit-birit mengejar
mereka ke kelas, ke kantin, bahkan ke parkiran sepeda motor, “Ayo masuk ke
kelas!” dan seribu alasan mereka “Belum makan,” atau mungkin, “Belum datang,”
Saya
teramat terbiasa dengan deadline
sehingga mengabaikan yang selalu excuse terhadap
apapun. Sebut saya suatu ketika, “Waktu itu kita yang kejar, di antara seratus
cuma seorang saja yang selalu terlambat, maka saya buang keterlambatan itu!”
Dinamika,
berbagai alasan, demikianlah keadaan di sekolah, tidak hanya di sini, tetapi di
mana-mana saya yakin akan serupa. Mungkin di sekolah engkau yang hebat, pintu pagar langsung ditutup pukul delapan.
Namun, di sekolah kami di rimba ‘belantara’ pintu pagar terbuka dari pagi
sampai pulang sekolah. Maka, jangan engkau
tanya betapa mudahnya siswa datang terlambat ke sekolah. Tetapi, patut engkau sesali satu hal; adalah dia lagi, dia lagi, dia lagi, yang
memiliki peringkat nomor satu atau dua terakhir dari rangking sebenarnya di
dalam kelas!
Tiba saya
memulai. Entah itu ricuh. Entah komputer menyala dengan sendirinya. Entah
mungkin pintu laboratorium akan berderit sebentar lagi menerima seorang siswa
yang terlambat. Pelajaran komputer tak lain sebuah mata uji idaman siswa-siswa
saya. Alasannya tentu saja bersenang-senang dengan perangkat keras dan lunak di
depan mereka. Di waktu senggang usai materi pokok, saya biarkan mereka
melakukan apa saja dan mendiamkan mereka main game sebatas bongkar-pasang kartu atau ganti baju boneka Barby. Toh, game-game sekelas DotA
(Defense of the Ancients) atau GTA (Grand Theft Auto) tidak akan pernah ada di
komputer sekolah.
Meski
nanti, di Kurikulum 2013 pelajaran ini dikucilkan karena dianggap ‘tidak
penting’ walaupun ujian akhir pakai komputer. Catatan penting bahwa – kami yang
paham siswa-siswa bisa pakai komputer atau tidak bukan peraturan seenaknya
saja. Catatan lain adalah, pelajaran komputer itu praktik – psikomotor
– bukan teori dari Bumi ke Bulan
. Tanpa praktik jangan coba-coba,
bahkan orang yang mengaku bisa komputer beberapa bulan tak pegang lenyap sudah
ilmunya!
Dan saya
adalah guru komputer meskipun bukan tamatan sarjana komputer. Di ruang yang
sering pengap, saya menghardik, saya menghujat, saya mencambuk siswa, “Paling
tidak kalian bisa mengetik!” atau juga, “Lulus dari sini kalian bisa hidupkan
dan matikan komputer!” bagaimana jika
pelajaran ini dihilangkan? Ya sudah, merabalah mereka yang tak punya komputer
dan biaya les yang mahal!
Di tingkat
akhir, kelas tiga menengah atas. Saya mencambuk siswa-siswa dengan pelajaran
penting nggak penting. Mungkin engkau
mengira pelajaran ini tidak penting sama sekali karena tidak akan mengangkat engkau yang hebat jadi pegawai. Mungkin engkau menganggap materi ajar ini
hanyalah isapan jempol belaka, tetapi tampak nyata bahwa ‘mereka’ di sana yang
tidak bergantung hidupnya dari gaji pemerintah dan perusahaan besar, adalah
yang tiap hari berada di depan komputer. Mereka adalah konten kreator;
orang-orang kreatif dalam membuat tulisan, animasi bahkan video.
Dari sini
saya memulai sebagai materi ajar kepada siswa-siswi. Saya ingin membuka jalan,
memberi tahu, mencoba mereka cicipi dan rasakan nikmatnya nanti. Jika engkau bertanya, sebelum itu saya jawab
saja, belajar menjadi konten kreator di luar sana, di kota-kota besar, telah
mahal biayanya. Saya hadirkan kemudahan. Membentak dengan beberapa pandangan.
Menatih mereka mencari tahu dan mengajar yang tidak tahu.
Mungkin
lagi, engkau berkilah. Siapa sih yang tidak bisa internet zaman ini?
Oh, mungkin saja maksud engkau itu
adalah smartphone dengan game online, Youtube, media sosial,
baca-baca berita, mengunduh dan menginput data. Ini hanyalah bersifat
konsumtif. Kita pemakai. Kita penikmat. Tetapi, bukan pemberi ‘suaka’ terhadap
konten-konten yang selama ini engkau
pamerkan kepada banyak orang.
“Kalian
bisa jadi begini dan begitu!” ujar saya sebagai pemantik semangat pagi. “Lulusan
kuliah di daerah kita banyak sekali, kampus tempat kuliah juga begitu banyak,
namun hanya sebagian dari mereka yang kemudian mendapatkan pekerjaan layak,”
Siswa-siswa
menyimak. Entah tahu arahnya ke mana. Entah bingung. Saya mau, mereka paham
karena kelas dua belas adalah masa paling rentan untuk mengubah posisi hidup
menjadi lebih baik. “Tak sedikit dari lulusan kampus terbaik sekalipun, pulang
kampung halaman, menanti tes pegawai negeri atau menjadi tenaga honorer seperti
saya!”
Mulai
panas, gaduh seketika. “Kalian mau memilih yang mana? Apakah menanti dapat
pekerjaan dengan terus meminta jajan kepada orang tua? Atau SPP kuliah terus
dibayar oleh orang tua?”
Maka
jangan. “Jadilah seorang yang kreatif, gunakan internet sebagai sarana untuk
itu!”
“Karena
mudah, kamu bebas mau duduk di warung kopi mana di Aceh ini karena internet
gratis dalam secangkir kopi!”
Mulailah
cara yang mudah itu. Engkau tentu
tahu Raditya Dika, bukan? Jauh sebelum terkenal sebagai selebriti atau mungkin
juga Youtuber kondang, pria ini adalah penulis blog rasa bunga-bunga asmara yang lucu dan nikmat. Kumpulan kisah
lucunya di blog kemudian diterbitkan
menjadi buku, best seller, lalu merambahlah
dia ke Youtube dengan konten-konten serupa. Meledak. Kini, dia dikejar-kejar
‘setoran’ karena kreatifitas tanpa batas.
Saat saya
mulai membuka slide Power Point,
sedikit khawatir bahwa siswa-siswa di depan adalah mereka yang memiliki
cita-cita pemain bola andal, dokter bedah plastik atau guru dengan tunjangan
sertifikasi berlimpah. Saya membuka tabir, karena masa ke masa, belum tentu apa
yang diidamkan tercapai maka mulailah dengan ‘sedikit’ aroma berbeda. Saya
ingin mereka membuka mata, ragam profesi tidak membatasi dalam membuat konten
di internet.
Materi
singkat saya berikan sebagai candu untuk mereka memulai. Lantas, praktik
langsung mulai dari membuat surat elektronik sampai akun blog terjadi begitu saja. Mudah. Simpel. Ringan dan gesit. Namun,
lepas dari itu adalah konten. Engkau mau
memasukkan apa ke dalam blog yang
indah itu? Engkau ingin berbagi
tentang apa?
“Kamu tulis
tentang lutut yang sakit setelah main bola kemarin sore!”
“Tulis saja
kamu ditinggal pergi pacar karena telah gemuk!”
“Nggak
masalah. Mulailah dari hal-hal terdekat denganmu, biasakan dengan itu sebelum
kamu benar-benar ‘profesional’ nantinya!”
Kita,
kadang terlarut dalam khayalan tingkat tinggi, ingin langsung terbang padahal
sayap belum utuh. Saya mengubah pandangan itu, kepada siswa-siswa ini. Biar
mereka mulai dari awal. Biar mereka merasakan perihnya karena dengan itu indah
pada masanya akan terjadi. Saya ‘pamer’ sedikit kepada engkau bahwa masa eranya Multiply, warna-warni template sering saya ganti untuk mengindahkan tulisan berupa puisi,
curahan hati patah hati, maupun cerita pendek yang gagal dipublikasikan media
massa. Multiply raib entah ke mana, tulisan-tulisan saya ikut dengannya.
Beranjak
waktu, saya mengenal Kompasiana sebagai blog
warga, lalu BlogDetik, sampai kemudian benar-benar aktif menulis di akun
personal menggunakan Blogger. Waktu terus berpacu, saya terus mengejar personal branding dalam dunia literasi
maya yang kian hari kian digempur oleh konten-konten beragam dari blog individu maupun kanal berita. Kemudian,
travel blogger menjadi salah satu
sosok yang dipandang indah oleh pemberi rejeki kepadanya. Blog-blog traveling
bertebaran di mana-mana. Saya bukan traveler,
saya guru, maka sedikit sekali pelajaran yang bisa dibagikan tentang
perjalanan.
Makin ke
sini, blog komunitas yang menawarkan
pembayaran menggiurkan tak bisa dielak. Jika akun blog personal adalah suka-suka lalu dapat hadiah, maka saya beralih
ke UC News untuk mendapat pemasukan dan ke Steemit untuk membangun komunitas
lain yang – mungkin – suatu saat bisa ‘kaya raya’ dengannya!
Perjalanan
panjang. Melelahan. Saya ingin berhenti. Tapi, engkau tahu? Sekali engkau candu
dalam menulis – membuat konten lainnya – maka tak mudah untuk meletakkan ‘pena’
itu!
Pada
siswa-siswa di sekolah saya minta izin libur beberapa hari setelah menerima e-ticket sebuah perjalanan dari buah
karya. Kembali dengan siswa-siswa, saya meminta mereka menjadi objek foto
karena permintaan sponsor atau sedang ingin menulis sesuatu tentangnya. Maka,
wajar jika saya tantang mereka untuk membuahkan karya, melalui blog, perlahan-lahan sebelum nantinya
menuai hasil yang sempurna.
Suatu
ketika, guru komputer mengajar siswanya ngeblog,
mungkin tidak wajar karena saya bukanlah ahli CMS, master Google Adsense, peraih
keuntungan besar dari UC News atau Steemit, juga bukan guru Bahasa Indonesia
yang paham sekali kaidah kepenulisan. Saya adalah saya, begitu saja dan
mengajarkan dari pengalaman yang entah diterima atau tidak.
Jika engkau membaca ini dan menganggapnya
sebuah kecemasan, engkau belumlah
melihat betapa cemasnya siswa-siswa tentang masa depan mereka. Saat lapangan
pekerjaan makin rumit, jalan itu menjadi terang dengan konten kreator. Engkau melarang materi ini, saya tidak
mau siswa-siswa tidak memiliki bekal nantinya. Paling tidak, jika mereka
kuliah, ada cara untuk menutupi SPP dan biaya makan sehari-hari!
Ketika guru
komputer mengajar siswanya ngeblog,
ketika itu pula saya tahu perjalanan mereka masih sangat panjang. Begitu tirai
jendela laboratorium komputer saya tutup, pintu dikunci kembali, siang telah
terik, saat itu pula catatan dari sebuah pengalaman dimulai!
Categories
Uncategorized

Catatan UNBK dari Guru Honorer, Tak Ada Komputer ‘Sewa’ Pun Tidak

Fajar menyingsing begitu cepat. Padahal, semalam saya benar-benar tidak bisa tidur. Pola pikir yang beda. Kekhawatiran yang nyata langsung menghujam ulu hati soal keberhasilan hari itu. Kali pertama memang membuat jantung seolah berhenti berdetak. Pengalaman pertama adalah kegelapan yang membawa saya kepada titik terang kemudian. Saya bergegas, meski tidur tidak pulas namun mata tidak pula mengantuk.
Pukul enam pagi di sini, dalam kabut yang masih memeluk pagi, udara masih segar dari aroma pucuk padi habis dipotong, belum terlihat banyak bayangan hanya beberapa pejalan kaki yang berolahraga ringan. Saya menarik pedal gas dengan kencang sekali, sinkronisasi data dua hari lalu tidak lantas membuat saya senang. Walaupun hari itu adalah simulasi, saya tetap waspada pada apa yang mungkin akan terjadi.
Jalanan benar-benar
sunyi. Sepuluh menit lewat begitu saja dan saya telah memarkirkan sepeda motor
warna merah dan hitam di halaman sepi. Daun-daun dari pohon yang telah ditebang
jatuh entah karena layu atau kedinginan. Mungkin juga ditampar embun dalam
jumlah banyak. Mulai dari bawah itu, saya berlari ke kantor untuk menekan jari
ke mesin fingerfrint yang disebut
wajib pula untuk guru honorer.
Belum setengah
tujuh saat saya membuka pintu laboratorium dengan 30 laptop dan sebuah komputer
server di dalamnya. Saya menyibak
tirai jendela agar sedikit terang, di mana matahari dari sudut timur langsung
menancap ke dalam ruangan itu. Komputer server
dihidupkan, jaringan LAN disambungkan, lalu satu persatu laptop di atas meja –
milik siswa – dinyalakan. Saya menunggu 24 laptop menyala, sisanya adalah
cadangan, saya mengetuk-ketuk meja dengan irama lagu Korea yang saya hidupkan
dari smartphone. Irama pagi yang
lebih berdegup daripada lagu beat
itu.
Tujuh di
layar jam tangan pintar saya menyala begitu saja. Semenit setelah itu, operator
sekolah datang dengan napas sedikit terengah-engah. Di depan kami, 24 laptop
telah memperlihatkan halaman login di
aplikasi Exam Browser UNBK yang terkoneksi dengan Google Crome. Kedap-kedip nyala
laptop juga seirama dengan jantung kami yang belum stabil. Setengah delapan,
saya refresh komputer server dengan logout lalu login kembali
sesuai arahan. Sayangnya, komputer masih Stand By berwarna biru yang artinya belum
siap digunakan; di keterangan belum terkoneksi dengan server pusat.
Kami menunggu,
harap-harap cemas. Anak-anak sesi pertama ricuh di luar laboratorium komputer
itu. Jam delapan tepat, komputer kami belum juga terkoneksi dengan server pusat. Tentu saja, kami tidak
lagi khawatir tetapi kalang-kabut. Entah komputer server kami yang tidak sempurna dalam sinkronisasi data, entah
jaringan internet kami yang putus, entah karena faktor lain yang sama sekali di
luar kendali kami.
Tawa di
luar mungkin dalam cemas yang juga berlebihan atau mungkin demikianlah
anak-anak zaman now – seperti orang
sebut – tidak khawatir sama sekali. Operator menghubungi operator sekolah lain,
ada yang sudah Aktif, ada yang masih Stand By, bahkan ada yang Offline. Saya gemerutuk
dalam diri, menggoyang-goyangkan kaki dan menunggu waktu agar cepat berlalu. Saya
ulangi logout login. Tidak ada
tanda-tanda komputer server terhubung
ke server pusat. Sebut operator, setelah
menghubungi orang berkepentingan di dinas, katanya, “Server pusat belum dibuka, Bang!”
Saya melongo.
Dalam hati, tentu menyesali sebagian pagi indah yang terburu dari biasanya. Waktu
mendekati setengah sembilan ketika komputer server
Aktif digunakan, warna biru yang sangat dinanti. Di status tes telah keluar
Token – kode unik untuk akses ke soal
di komputer client.
Anak-anak sesi
pertama masuk dengan riuh, mungkin karena bosan menunggu lebih dari satu jam. Kartu
ujian dibagikan kepada tiap siswa yang masuk. Kami tidak memberikan kartu ujian
kepada siswa bawa pulang dengan alasan akan lupa bawa keesokan harinya. Kartu ujian
ini tertera ID dan password untuk
masuk ke aplikasi UNBK yang telah menyala di depan mereka. Selesai siswa login, kartu ujian kami ambil kembali
dan simpan untuk besok diberikan lagi.
“Pak, tidak
bisa login,” mulai gaduh saat satu
dua siswa tidak bisa masuk ke sistem. Saya mulai tidak bisa mengatur napas,
berlari di antara kabel, meja berhimpitan, menuju siswa yang mendadak pucat wajahnya.
Saya telusuri, geram dalam hati tetapi tidak bisa disampaikan karena mungkin
baru beberapa kali dirinya memegang laptop. “Kamu menekan 8 bukan *, masukkan ulang
password dengan tekan Shift+*,”
Di sudut
lain, siswa dengan kerudung yang telah basah oleh keringat pagi mendadak
meradang. Dirinya telah berulangkali memasukkan token tetapi tidak berhasil
juga. Saya tergopoh, dalam keringat yang tiba-tiba telah ada dalam ruangan yang
hanya memiliki dua kipas angin itu. Saya mau memekik tetapi lagi-lagi tidak
bisa melakukannya. “Kamu perhatikan, huruf mana yang tertinggal?” lalu siswa
ini berhasil masuk ke soal ujian setelah memasukkan token dengan sempurna.
Berlari ke
depan, tiba-tiba laptop siswa itu menjadi error,
warna putih dengan deretan peringatan yang menyebutkan komputer tidak tersambung
ke server. Saya menarik napas lebih dalam,
menekan F5 lalu loading kembali. Saya
minta ke operator untuk melakukan reset
siswa yang baru bermasalah itu sampai dia bisa login kembali. “Jangan banyak tekan yang lain di keyboard, cukup masukkan ID dan password dan Submit!” dirinya mengiyakan, namun kejadian serupa terus terjadi
sampai UNBK nantinya.

Sejenak saya
menghela napas. Duduk di kursi kosong di belakang dengan secangkir teh yang
tidak lagi panas bahkan hangat. Sepotong kue pagi juga terasa hambar ketika
siswa di sebelah kiri berteriak minta tolong. Keterangan yang disebut, unplug, artinya kabel LAN terputus
dengan laptop. Saya memasang kembali kabel LAN ke portable dengan posisi aman. “Jangan geser dan angka laptop!” tak
lama kemudian siswa itu kembali bisa login
setelah reset di komputer server.

Begitu terus
terjadi. Sesi pertama masih dengan suasana tenang. Sesi kedua permasalahan sama
terjadi saat matahari menanjak cepat. Sesi ketiga di siang hari adalah sabar
dalam menghadapi error
berkepanjangan. Hari kedua, dan seterusnya sampai Simuladi Gladi, siswa telah
terbiasa dengan fenomena. Saya dan operator juga sudah terbiasa dengan keadaan,
termasuk upload hasil ujian ke server pusat yang mau tak mau, dan butuh
waktu lama.
Simulasi usai,
gladi usai bahkan UNBK telah selesai. Namun, banyak sekali catatan saya
terhadap ujian yang ‘dipaksakan’ bagi kami di sini. Mungkin benar,
sekolah-sekolah besar dengan kemampuan tinggi, dukungan perangkat dan anak-anak
terbiasa dengan teknologi, wajar ujian komputer diadakan. Tetapi kita
Indonesia, negara kepulauan dengan pelosok-pelosok seperti kami yang tawa saja
tertahan.
Mungkin lagi,
engkau yang duduk manis di sana
berujar UNBK wajib dan segala cara dilakukan untuk pelaksanaan. Namun, engkau yang terhormat tidaklah datang ke
sini, tidaklah melihat bagaimana saya – kami – dikerumuti oleh ‘cercaan’ dan
kekhawatiran anak-anak yang laptop mereka dijadikan pendukung ujian ini. Saya telah
berbuih, berujar yang bukan hak sebenarnya karena yang harus bercakap demikian
adalah yang punya kuasa. Seolah, saya yang mengemis kepada anak-anak tentang
laptop mereka, memberikan waktu mereka berpikir, memberikan pemahaman, merayu
agar mereka mau memberi.
Lepas UNBK,
engkau yang berkuasa senang sekali
karena sukses. Tetapi saya – kami – di sini diteror oleh anak-anak yang
laptopnya bermasalah. Rayuan saya yang terdahulu entah ke mana bermuara. Saya telah
meyakinkan bahwa laptop mereka tidak akan rusak secara perangkat keras maupun
perangkat lunak. Barangkali sial selalu menyertai hidup saya, lelah yang
panjang, dipangku pula oleh harapan anak-anak yang laptopnya telah bermasalah. Tentu
ini diperbaiki, lalu bagaimana dengan laptop siswa lain? Ada 30 laptop siswa
yang ‘ditidurkan’ dalam waktu lama di sekolah.
Saya ingin
memberi gambaran – mungkin di sekolah lain yang serupa. Simulasi pertama dengan
simulasi kedua selang waktu seminggu lebih. Gladi dengan ujian sebenarnya juga
selang seminggu lebih. Engkau bisa bayangkan
usai simulasi pertama, 30 laptop saya cek lagi, dikembalikan kepada siswa yang
punya. Ketika simulasi kedua dimulai, laptop diminta lagi, lalu dikembali
setelah usai. Begitu seterusnya sampai UNBK. Sekolah tentu tidak mau
menginapkan sepanjang 2 bulan di dalam laboratorium itu di mana biaya penjagaan
akan membengkak.
Bongkar-pasang
kabel LAN ke portable laptop adalah
tugas saya. Saya memastikan kondisi laptop itu ‘baik-baik’ saja namun tetap
saja ada yang bermasalah. Saya berpikir, tidak mungkin selalu sempurna. Kekhawatiran
anak-anak telah bermuara. Mungkin mereka tidak percaya lagi dengan ucapan saya.
Mungkin mereka akan mengabaikan pelajaran saya. Tetapi, mesin itu begitulah keadaan.
Sebaik apapun saya – engkau
menjaga, tetap saja akan merana suatu ketika.  
Mungkin ini
hanya curahan hati saja. Mungkin juga saya kembali dianggap guru
honorer yang tidak berkualitas
. Saya ingin berbagi, saya ingin engkau tahu, bahwa kita telah memaksakan
pendidikan begini begitu di negeri nan indah dengan tawa dan duka ini. Saya tidak
yakin semua sekolah dari Sabang sampai Merauke memiliki sarana untuk UNBK. Saya
yakin bahwa sekolah-sekolah lain juga melakukan hal yang sama; yaitu ‘menyewa’
laptop kepada siswa meskipun tidak ‘dibayarkan’ nantinya.
Apakah ada budget khusus untuk membeli komputer client? Jika tidak ada dalam Dana BOS, untuk
apa memaksa kehendak? Saya tidak tahu. Kita telah memaksa, engkau lebih dari itu. Orang dewasa telah membuang waktu, engkau tidak mau tahu. Anak-anak
khawatir laptop mati, engkau mana
peduli. Kami hampir merasa dunia berakhir, engkau
hanya peduli nama besar disanjung orang. Perangkat lunak bermasalah usai
ujian, engkau hanya berkata biasa
saja tetapi diam untuk mengeluarkan ‘seribu rupiah’ dari kantongmu. Jangankan engkau bertanya kami yang meraung lelah
dari jam enam ke pukul enam, cuitan motivasi dari engkau tak kami terima. Padahal, ini lho kebiasaan pendidikan kita, kebiasaan pendidikan seluruh dunia;
ujian akhir sekolah!
Begitulah potret
ujian akhir sekolah negeri kita. Mungkin ini hanya dianggap ‘sampah’ cengeng
dari seorang
guru honorer tidak berkompetensi
. Saya yakini, beberapa tahu ke depan
hal ini terus terulang. Toh, sebut engkau tidak ada dana khusus untuk membeli
sebanyak 30 komputer. Lalu, mengapa engkau
wajibkan UNBK?
Tidak ada
alasan menyebut orang tua siswa menanggung laptop. Itulah besar pasak daripada
tiang. Besar mimpi daripada kenyataan. Meskipun saya tersedu menceritakan ini,
tetap saja dianggap angin lalu. Mungkin juga engkau akan berkata, “Kamu siapa?”
Categories
Uncategorized

Sedang Hamil Tapi Ingin Tetap Tampil Modis? Gunakan Saja Model Baju Hamil Terbaru Ini!

Ketika para wanita masih menginjak usia remaja dan juga masih lajang, pastinya itulah masa yang paling bahagia karena mereka masih memiliki tubuh yang normal dan kebanyakan dari anak muda sekarang memiliki tubuh yang ideal dan langsing. Hal tersebut tentunya akan sangat cepat berubah ketika Anda sudah menikah dan sedang mengandung, pastinya Anda pun akan merasa kesusahan dalam segala aspek. Selain bentuk tubuh yang berubah, mencari baju untuk ibu hamil memang tidaklah mudah. 
Terkadang ada yang membuat pakaian tersebut terasa tidak nyaman, modelnya yang sangat terbatas, tidak sesuai dengan trend masa kini, dan lain sebagainya. Hal tersebut pasti Anda alami ketika sudah mengandung, berpakaian modis adalah hal yang cukup sulit. Namun tidak perlu khawatir, sekarang ini di situs belanja online terpercaya sudah ada berbagai model baju ibu hamil terbaru yang bisa Anda pilih sesuai dengan selera dan pastinya tidak ketinggalan zaman. Berikut inilah beberapa modelnya: 
Wrap Dress 
Untuk Anda yang sedang mengandung namun tetap ingin terlihat modis, elegan dan juga berkelas, maka Anda bisa mencoba untuk membeli wrap dress dari situs jual beli online terpercaya. Jenis terusan ini tentunya dijamin akan sangat nyaman untuk Anda kenakan karena dapat menyesuaikan dengan bentuk tubuh sang pemakai dan dapat melebar dengan sempurna pada bagian perut Anda. Bahan yang digunakan juga sangatlah lembut dan nyaman sehingga dapat mengikuti gerak tubuh penggunanya. Jenis ini juga tidak menggunakan kancing, jadi ketika dipakai pun akan terasa sangat mudah. 
Baby Doll 
Model baju hamil terbaru selanjutnya yang sangat direkomendasikan untuk Anda kenakan jika ingin tampil modis ketika sedang mengandung adalah yang bermodel baby doll. Hal ini dikarenakan pada potongan bawah dari pakaian tersebut terlihat lebih lebar, serta dapat membuat lekukan tubuh penggunanya menjadi terkesan feminin. Pastinya dengan menggunakan pakaian dengan model ini pun akan memberikan rasa percaya diri dan mengeluarkan sisi kewanitaan Anda. Untuk lebih modis dan bergaya, Anda bisa menambahkannya dengan luaran yang warnanya senada dengan pakaian tersebut. 
Peplum 
Model atasan selanjutnya yang sangat cocok untuk Anda kenakan ketika sedang mengandung dan membuat penampilan semakin menarik adalah model peplum. Jenis yang satu ini pastinya akan terlihat cantik dikenakan karena membuat perut penggunanya tidak terlihat menonjol, pastinya jika perut belum terlalu besar, maka Anda pun tidak akan terlihat seperti sedang hamil. Hal tersebut dikarenakan potongannya yang semakin ke bawah semakin melebar. 
Dress 
Jenis pakaian yang satu ini memang sudah tidak asing lagi untuk dikenakan oleh ibu hamil, namun sekarang ini Anda bisa memilih jenis dan juga model dress yang ada pada toko online terpercaya sesuai dengan selera Anda. Pilihlah yang memiliki bahan lembut dan mudah melar, serta yang akan terasa nyaman ketika digunakan. Agar penampilan tidak terlihat monoton, Anda bisa menambahkannya dengan menggunakan cardigan dengan warna senada. Penampilan pun pastinya akan semakin bergaya. 
Jumpsuit 
Tidak banyak dari wanita Indonesia yang sedang mengandung memilih untuk menggunakan model baju hamil terbaru ini. Hal tersebut dikarenakan akan membuat repot penggunanya ketika harus buang air dan penggunaan serta melepaskannya pun akan sedikit sulit. Namun jika Anda tetap ingin tampil modis, maka belilah jumpsuit khusus untuk ibu hamil yang bisa Anda dapatkan dari situs belanja online. Bagian yang paling khas adalah pada perutnya yang sengaja dibuat dengan lebih longgar. 
Categories
Uncategorized

‘Kamu Tidak Berkualitas’ Sebut Ucapan Honorer Tak Akan Diangkat Jadi PNS

Sepeda
dikayuh. Hati berlari. Gemuruh di dada tak pernah lekang menjadi semangat agar
hidup lebih berbunga. Demikian adanya, terus menjadi ketakutan akan masa depan.
Orang menyebut, masa depan, masa depan, masa depan, namun apakah itu? Bukankah hari
ini dilalui saja lalu besok juga demikian? Masa depan mana lagi yang mesti
dimesrakan menjadi guyonan senja hari?

Tatkala teriakan
di sudut kelas ‘membentak’ seseorang di depan kelas, semua terabaikan begitu
saja. Tatkala suara nyaring di luar perkarangan sekolah menyebut hukum berkeluyuran
dalam teori, maka seseorang yang masih berdiri di depan kelas sama sekali
bungkam akan banyak hal. Jangan lupa, kami tak pernah menyebut kepada kamu si anak ini bodoh, kami juga tidak
pernah dengan suara lantang berujar kepadamu tak ada buku ajar di sekolah kami yang reot. Kamu hanya bersenyawa
dengan rentetan klakson kendaraan di kota besar, berputar tiap hari ke
sekolah-sekolah mewah dengan imajinasi embun pagi. Lalu mengambil kesimpulan bahwa
pendidikan Indonesia itu harus begini
begitu, harus ini itu
, tapi tak peduli di sisi kami masih ada yang belum paham
betul membedakan A dengan a.
Kami – juga
– menjadi tempat pembuangan ‘sampah’ kekesalan dari ratusan siswa tiap tahun. Status
yang disandang adalah honorer yang bahkan enggan saya sebutkan sebagai mereka
yang ikhlas bekerja. Suara itu dengan mudah menyebut, “Kamu tidak berkualitas!
dalam bahasa sindiran yang halus, tak peduli berapa energi yang telah
dihabiskan untuk anak negeri, tak soal mengenai letih mencatat buku catatan
harian guru, mana urusan kami dibantai kata-kata kasar anak-anak zaman now yang lebih percaya orang luar
daripada guru di depannya.
Saya tak
ingin melabuhkan kesal. Namun, saya ingin mencoba memberikan sedikit gambaran,
tentang kami, tentang kita, tentang mereka yang diabaikan oleh sebuah kata yang
saya kutip di bawah ini. Entah bernyawa, entah benar adanya, entah hanya
manipulasi siang terik, entah juga iming-iming ‘kampanye’ soal kehidupan masa
depan.
Asman
Abnur, Bapak Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang
terhormat, yang dipuja, yang disanjungi, telah berujar seperti ini lebih
kurangnya, “Tidak ada lagi pengangkatan
langsung honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tenaga honorer harus ikut
tes seleksi CPNS sesuai dengan amanat Undang-undang. Yang jelas ada penerimaan
CPNS tahun ini dan semua harus melalui tes. Hasil seleksi semua diumumkan
secara transparan dan tidak ada lagi sistem titipan pejabat dan lainnya. Jadi,
kalau ada pegawai yang sudah bekerja lima tahun, dua tahun atau tiga tahun,
silakan ikut tes jika ingin jadi PNS!
” (makassar.tribunnews.com,
05/05/2018).
Kamu jangan
bersedih, mungkin kamu memang layak menjadi petani dengan cangkul memotong
pematang sawah habis subuh. Kamu tak usah menangis, mungkin memang kita adalah
golongan ‘tidak berkualitas’ yang tidak layak mendapatkan keistimewaan. Saya tahu,
kita tahu, sama-sama meratapi nasib yang enggan saya sebut sebagai peruntungan.
Tinta yang sebentar lagi menorehkan angka-angka untuk kenaikan kelas, seolah
telah lenyap menjadi merah semua saking semraut dan pilu lara hatimu.
Memang demikian
kehidupan. Meski kamu berteriak sekuat tenaga dan meratapi puluhan tahun
sebagai guru honorer, tetaplah kamu adalah sosok
tanpa tanda jasa
meskipun telah kamu ubah generasi menjadi pejabat negara
sekalipun. Tak ada soal untuk diberi jawaban karena kamu layak mendapat hukuman
atas pilihan demikian. Kamu tak layak
diangkat jadi PNS
, maka jangan bermimpi untuk membela ‘otak kosong’ yang
telah kamu curahkan tiap hari di depan generasi terbaik. Tak ada manfaat
ucapanmu karena ‘otak dongkol’ itu tidak layak mengajarkan mereka yang kelak
menjadi pemimpinmu.
Usia yang
telah terbuang. Saya tahu, kamu meratapinya. Sebut orang lain kala itu, sebelum diangkat jadi PNS angkat cangkul
saja di sawah kampungmu yang indah
. Tetapi, saat honorer ‘wajib’ tes meski kamu
telah sangat lelah tak terbatas, angan-angan menjelang magrib telah berlalu
bersama cakrawala senja. Kamu tidaklah bermakna!
Dan saya,
tak mau membuang kesal, tak bisa pula bersedih karena puluhan bahkan ratusan
anak-anak di sekolah kami yang rindang, menatap dengan wajah penuh harap, soal
nilai, soal raport, juga soal kelulusan ujian akhir. Saya begitu enggan menulis
tentang ini, tetapi saya ingin, saya mau memberitahu, bahwa saya ada di sini
meskipun dianggap tidak berkualitas’ sama sekali olehnya dengan suara indah itu.
Sekadar
melepas lelah saja, awal 2018 yang terburu, dihimpit oleh aturan-aturan baru tetapi
sekolah wajib menjalankannya. Saya adalah honorer, yang tidak bermanfaat
menurutmu juga,  duduk di dalam kantor
dengan meja berserak buku-buku, tetapi tak lebih lima menit, saya akan berpindah
ke sisi lain, menjawab tanya, mengajar ketidaktahuan dari sesama guru PNS yang
hebat soal ketidakmampuan mereka dalam mengetik atau sekadar membuka laptop
baru yang mahal.
Jelang siang
yang sangat terik, permintaan itu datang “Pak mau pilih operator atau teknisi?”
saya ragu menjawab, “Apa tidak orang lain saja, Pak? Saya tidak mampu untuk
itu,” tidak ada sanggahan, tidak ada pula kedipan mata, tangannya mengolom
teknisi. “Bapak cocok jadi teknisi saja, kan, lebih paham komputer, operator
kita minta bantu operator sekolah saja,”
Saya gagap.
Ini bukan permintaan, ini adalah keharusan. “Tidak ada orang lain di sini –
yang mampu!” demikian ucap kata itu terakhir sebelum berlalu, kembali ke
kantornya, disebut nama teknisi dan operator Ujian Nasional Berbasis Kompoter
(UNBK) akan segera dikirim ke dinas terkait.
Saya pikir,
pekerjaan itu sehari dua hari saja. Tak apa, meskipun nanti kamu juga masih
menyebut, tidak berkompeten, saya
melakukan untuk membantu, mereka yang sendu di sudut kelas, mereka yang hanya
bergantung kepada saya yang selama ini menina-bobokan angan dan cita mereka
dengan teori komputer di dalam kelas.
Seiring waktu,
di sinilah saya, berlari ke dalam kelas mengajar pelajaran komputer dan masuk
ke ruang laboratorium untuk persiapan UNBK. Simulasi pertama adalah detak
jantung yang berlari tak tentu arah. Saya, operator, seorang wakil kepala dan pihak
yang menanamkan aplikasi UNBK berleha-leha di dalam laboratorium. Pemasangan
LAN selesai, jaringan internet telah diminta lebih kencang kepada pihak
terkait, sisanya adalah saya dibantu operator untuk mengecek laptop anak-anak –
dipinjam oleh sekolah – layak atau tidak untuk ikut bertempur dengan server yang galau kadangkala.
Waktu yang
diburu untuk ‘pemaksaan’ simulasi, mungkin tak terkejar dalam memasang aplikasi
UNBK. Catatan dari teknisi yang kami undang itu, saya harus menghapus
setidaknya antivirus agar tidak memblokir aplikasi ujian, menonaktifkan update windows, mengetes aplikasi
berjalan dengan baik atau tidak, dan juga mengganti browser Crome ke versi terbaru yang mendukung aplikasi. Keringat mengucur
dengan indahnya hampir senja itu, setidaknya saya – kami – harus melakukan hal
yang sama untuk 35 laptop.
Saya juga berganti
posisi dari satu laptop yang sedang dipasang aplikasi ujian dengan komputer server. Di mana proses sinkroninasi –
tata cara dan sejenisnya – tengah dijalankan. Kepala saya kedut-kedutan lima
menit sebelum azan magrib. Proses sinkronisasi setidaknya membutuhkan waktu
hampir 15 menit, saat itu saya juga harus mengecek ke-35 laptop telah terpasang
aplikasi ujian dan telah bisa dibuka dengan lancar.
Malam telah
menyerbu kelelahan di pundak saya saat semua laptop telah siap tempur dan
sinkronisasi data ujian dari panitia pusat telah selesai. Jelang azan isya,
barulah kami lebih santai meskipun hati tak bisa ditipu, lebih khawatir soal
besok, tentang ujian yang sebenarnya pada pengalaman pertama. Saya memburu tahu
dari teknisi yang kami undang dan juga buku bantuan. CTRL+C+B telah saya hapal
untuk keluar dari aplikasi ujian di laptop anak-anak. Refresh siswa yang bermasalah login
telah saya pahami, password exam browser di komputer server masih lupa-lupa saya ingat.
Sejujurnya,
saya tidak bisa tidur. Saya mencoba untuk berdamai dengan hati, bahwa besok
adalah simulasi tetapi lagi-lagi saya khawatir. Satu persatu wajah anak-anak
mengarah kepada saya. Seolah benar, tidak ada bantuan yang bisa mereka harapkan
selain saya saat ujian nanti. Mungkin saja, mereka lebih khawatir saya tidak di
dalam laboratorium dibandingkan tidak bisa menjawab soal satupun.
Simulasi dimulai
esoknya. Jam 6 adalah permulaan waktu yang diburu oleh keringat dan ‘mengesali’
sistem yang error. Saya tahu
keindahan itu adalah milik teknologi dan saya bersabar untuk itu. Saat operator
saya bimbang, saya mendiamkan bahwa bukan kita yang salah tetapi perangkat
ujian belum online dari pusat.
Kepala saya
rasanya mendidih. Seakan-akan saya mengingat, kamu tidak berkualitas,
tetapi saya harus tabah, saya harus tersenyum, jika tidak semua siswa-siswi
yang mengantri di depan laboratorium akan menangis tidak bisa ujian. Saat sistem
telah aktif, jantung saya tak lagi dagdigdug
tetapi lebih dari itu. Saat anak-anak mulai login,
sebenarnya saya menyembunyikan bibir pucat karena khawatir sistem error. Saat sebagian besar bisa login, saya lega mereka bisa memasukkan
Token mulai ujian. Saat salah satu laptop error,
harap anak yang bersangkutan dan mata teman-temannya yang lain adalah kepada
saya yang berdiri lelah di belakang mereka. Begitu laptop kembali bisa
digunakan, mereka bernapas lega, tetapi saya belum.
Sesi pagi
sempurna. Dua sesi lagi adalah bagian dari kelelahan lainnya. Simulasi pertama
sedikit membuka pengetahuan saya. Saya sudah bisa meraba, saya paham di mana
letak kesalahan dan apa solusi untuk menjawabnya. Kamu tidak bermanfaat
seperti anggapan orang-orang ‘itu’ tak teringat saat babak pertama dan kedua –
simulasi kedua – usai kami lakukan.
“Kita akan UAMBK!”
begitu ujar kepala sekolah saya, penuh harap dan juga penuh kekhawatiran kepada
saya dan operator sekolah yang sama-sama masih honorer. Mungkin saja Beliau
bisa mendapatkan orang lain yang lebih berkompeten dan berkualitas, tetapi
entah kenapa kepada pundak kami sebagai honorer yang tak akan diangkat jadi PNS
ini semua bermuara.
Kebetulan,
saya honorer di sekolah agama maka dikenal dengan Ujian Akhir Madrasah Berbasis
Komputer (UAMBK). Artinya lagi, saya dan operator tambah pekerjaan, mulai dari instal
aplikasi ujian yang berbeda, sinkronisasi data dari pusat, simulasi dan juga
ujian di hari yang telah ditentukan.
Kembali seperti
UNBK, bahkan lebih rumit, saya harus menginstal aplikasi UAMBK ke dalam 35
laptop. Saya pastikan semua bisa membuka aplikasi yang lebih berat ini dan
siswa bisa ikut ujian dengan lancar. Dan tentu saja sinkronisasi data server sebelum pelaksanaan simulasi
maupun ujian.
Saya membuat
perkiraan, hampir sebulan setengah untuk simulasi sampai ujian UAMBK dan UNBK,
saya berkutat dengan laptop, mengembalikan kepada siswa, meminta bawa kembali begitu
mau ujian sampai di babak akhir adalah menghapus aplikasi kedua ujian, memasang
kembali antivirus, mengaktifkan kembali windows
update
, dan pengaturan lain seperti sediakala. Saya lelah, pasti. Saya menemukan
kebahagiaan, mungkin saja meskipun sebut suara di atas tadi, saya dan mungkin
rekan-rekan honorer lain yang bekerja siang malam untuk UNBK dan UAMBK, tidak
layak untuk diangkat jadi PNS
.

Apakah ‘secuil’
pekerjaan saya ini dianggap tidak memiliki kompetensi? Apakah dianggap tidak
melakukan apa-apa untuk negeri? Biarlah demikian. Saya cukup senang ketika
anak-anak usai ujian, saya telah membuka jalan mereka lebih bebas, lebih
bahagia meraih cita-cita.
Lelah saya tentu
belum usai, Kurikulum 2013 yang telah diaplikasi di sekolah kami menjadi
catatan merah bagi sebagian besar guru-guru PNS yang hebat. Saya tentu tidak
meminta, saya sadar diri, saya tahu tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan. Tetapi,
mereka datang, mencari secercah harapan dalam ketidaktahuan, meminta saya untuk
kembali berkutat dengan raport K13 yang ribet, rumit dan sering error jika salah pengerjaan.

Maka, di
sinilah kembali saya ‘membantu’ anak-anak yang berharap raport mereka cepat
usai. Meski sebenarnya aplikasi raport ini mudah tetapi tidak untuk rekan-rekan
saya di sekolah yang belum paham teknologi. Saya datang sebagai penggembira,
tidak tidur malam untuk mengejar target pengisian raport, memutar otak untuk
mencari tahu kesalahan yang tiba-tiba datang, dan harus sempurna raport yang dicetak
beberapa lembar nanti itu.
Saya
mungkin tidak ada harapan untuk menjadi PNS, kamu juga demikian. Kita harus
ikut seleksi, jika lulus. Jika harus ikut aturan, jika masih bisa tanpa kendala
usia. Jika tidak, maka kita adalah bagian dari honorer tidak berkualitas yang
tidak layak diangkat jadi PNS. Meskipun, kamu melakukan pekerjaan lebih besar
daripada saya lakukan, meskipun kita menutupi kekurangan jam di sekolah yang
tidak bisa ditutupi oleh pegawai pemerintah, meskipun kamu telah mengantarkan generasi
muda berkualitas duduk di bangku kuliah elit, kuliah gratis dengan beasiswa
penuh, kamu tetaplah tidak layak!
Saya ingin
menutupi ini dengan sesuatu, tetapi saya tidak tahu harus merangkai ‘sesuatu’
itu dengan apa baiknya. Namun, satu hal yang pasti, saya hanya membagi segelintir
kisah pilu dari guru honorer yang telah “meluangkan” waktu lebih banyak demi
kebaikan sekolah, keuletan bangsa dan senyum siswa-siswi. Jika memang masih
diabaikan, maka abaikan saja, kuraslah energi kami sampai jenuh dan jangan
anggap apa-apa yang telah kami curahkan untuk negeri.
Mungkin
kamu anggap ini keluhan, mungkin juga kembali sebagai curahan hati orang tidak
berkompetensi, tetapi jangan lupa bahwa di sana, sekolah-sekolah itu dihidupkan
oleh guru-guru honorer. Ikhlas tak berperi, tak meminta pindah segitu setahun
diangkat PNS. Warna ini adalah warna kami. Jika memang dilupakan, jangan
salahkan anak negeri karena di sini adalah kami yang tidak berkualitas mengajar
anak negeri!