Categories
Uncategorized

Perempuan Aceh Kok Murahan?

Akhir-akhir
ini, di antara kita – mungkin – pernah melihat foto editan di media sosial.
Foto
ciuman sepasang remaja yang menyudutkan umat Islam karena salah satu dari mereka mengenakan jilbab. 

Kesannya;
perempuan kok gampang banget lho! Faktanya;
perempuan memang gampangKhususnya di Aceh! Tak
salah
blogger Mala Keumala menulis sebuah artikel yang menyudutkan
perempuan Aceh. Mala patut risau melihat tingkah laku perempuan Aceh yang telah
berada dibatas kendali. Emosinya menulis tampak jelas bahwa dirinya tidak
menginginkan perempuan Aceh berlaku seperti
pelacur.
Sejak
dulu, perempuan Aceh punya tata krama. Dilamar dengan mahar puluhan mayam emas.
Menikah sesuai adat kampung.
Sekarang,
perempuan Aceh gampang-gampang saja menjalin hubungan BUKAN pernikahan
dengan lawan jenis. Mudah-mudah saja jalan di malam hari dengan “pasangan”nya
sampai pulang larut. Senang-senang saja bermain di antara badan karena tidak
ada yang melihat.

Dan, jika dilihat? Ditangkap orang kampung atau polisi
syariat
lantas dikawinkan dengan “gratis”. Soal malu itu urusan
belakangan. Malu seminggu. Orang-orang ngomongin sesaat. Setelah itu
dilupa.

Catat saja berapa banyak perempuan Aceh yang lalai menjaga
kehormatannya, ditangkap orang beradat lalu dikawinkan, kemudian berumah tangga
dan tak risau dengan masa lalu kelamnya. Bahkan, ada pula yang baru sebulan
menikah sudah melahirkan.

Perempuan Aceh memang sudah sangat murahan!
Jika
dulu perempuan Aceh malu-malu bertemu laki-laki. Sekarang malah
jingkrat-jingkrat melihat laki-laki. Kini anak sekolah tingkat dasar pun sudah
paham bagaimana berhubungan dengan lawan jenis.
Saya
pernah menerima imbas dari ini. Keberanian dari seorang perempuan. Inilah yang
menjadi perempuan sangat rendahan.
Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel. Meminta PIN BlackBerry
Messenger. Saya kasih. Tak lama diinvite. Tak berselang menit, perempuan itu
mulai basa-basi dan langsung menjurus ke mana-mana. Tak bertanya tentang
identitas saya lebih lanjut. Intinya langsung ingin berhubungan dekat. Saya yang
kurang tahu soal dia, tanya pula ke orang-orang. 



Ternyata dia orang yang saya
kenal sepintas lalu, sebagai mahasiswa praktik di kampung saya. Selang dua
hari, temannya invite PIN saya. Saya approve dan dia langsung mengirim pesan
meminta nomor telepon dan PIN BBM adik sepupu saya. Saya heran pun tiba, apa
pula perempuan ini kok berani sekali mencari tahu dan menghubungi laki-laki
terlebih dahulu?
Di
mata saya sikap perempuan itu salah. Hidup ini penuh tata krama. Sikap “gatal”
dalam diri perempuan jangan pula diperlihatkan dengan jelas. Murahannya perempuan
jangan pula dipamerkan ke mana-mana. Kisah di atas, membuat saya shock
dengan kondisi perempuan masa kini.
Keberanian
itu kemudian menjadi perempuan murah. Gampang saja saya meladeni
pesan-pesan perempuan itu. Dia bermula main api, saya percikkan sedikit api dan
dia terbakar kemudian. Saya bisa saja memantik sejumlah besar api. Setelah itu
saya padamkan kembali.
Murahnya
harga diri perempuan tak hanya pada kisah cengeng dari saya. Ada kisah lain
yang membuat perempuan itu murahan. Datang ke rumah laki-laki. Menjumpai orang
tua laki-laki, padahal mereka masih sangat remaja. Isi pesan beragam sampai
menjurus ke hal-hal negatif.
Intinya,
laki-laki tak perlu susah payah merayu. Perempuan mudah saja diajak jalan ke
tempat remang. Karena mereka mau. Karena mereka butuh belaian tangan kasar
laki-laki.

Karena mereka butuh pelukan. Karena mereka butuh diciuman. Karena mereka
balas memeluk. Balas memegang. Balas meremas bagian-bagian kokoh dari
laki-laki. Setelah itu, apa yang terjadi terjadilah. Tidak ada yang tidak
mungkin.

Masa
murahnya perempuan Aceh saat inilah. Tak ada emas untuk mahar, tepikan saja
sepeda motor di semak-semak, pelukan atau ciuman sambil menunggu orang lihat. Jangan
takut dipukul karena denda saja yang diberikan orang kampung sebelum dikawinkan
di KAU.
Kisah
ini pula pernah saya alami sendiri. Seorang sepupu jauh. Katanya berlibur ke
Banda Aceh. Tahunya dibawa pacarnya. Nginap di salah satu hotel murah. Entah
apa yang mereka pikirkan, tengah malam mereka melintasi jalan sepi bekas
tsunami arah ke Ulee Lhee.

Mereka mematikan sepeda motor di antara semak,
pikirnya tak ada orang lihat karena perumahan jauh berselang. Nahasnya, pemuda
kampung memergoki mereka. Ketika ditangkap; ada telepon dari orang tua di
kampung makanya kami berhenti
. Setelah dicek tak ada panggilan masuk.

Apa
yang terjadi? Sepupu perempuan saya itu SANTAI sesantainya. Seolah-olah
tak ada beban. Kebetulan saya di Banda Aceh, datanglah sebagai penyelamat. Muak
saya melihat raut wajah perempuan itu. Murahan sekali tabiatnya.

Bahkan belum
menghubungi orang tuanya mengabari dirinya ditangkap warga. Saya terpaksa
mengaku sebagai salah seorang wali untuk melepas dirinya dalam cengkraman
warga.

Dialog orang kampung digelar. Pejabat tinggi kampung memenuhi rumah
ketua pemuda. Orang-orang dari berbagai elemen datang melihat. Penyelesaian masalah
ini benar-benar serius.

Kedua
orang yang ditangkap itu adalah pendatang. Warga setempat memiliki hukum
kampung yang menjabarkan bahwa jam 10 malam tak boleh ada pasangan yang
melewati daerah mereka. Jelas sekali.
Dan
di perempuan sepupu saya itu tak sedikit pun gemetar. Memohon pula kepada saya
untuk tidak menghubungi orang tuanya. Nasib pacar laki-laki dia sudah seperti
mayat hidup.

Apalagi saat ayah laki-laki pacarnya itu datang, orang kampung,
petani yang tak bisa berujar apa-apa untuk membela anaknya.

Tinggallah
saya mengolah kata dalam gemetar dan menahan malu. Gemetar itu muncul karena
saya marah sekali kepada perempuan yang tak tahu malu. Pada orang tuanya dia
mengatakan liburan sama teman-temannya. Pada saya hanya meminta tolong.

Negosiasi
dimulai. Adat kampung tak boleh dilanggar. Setiap pasangan yang ditangkap di
daerah itu harus membayar tebusan masing-masing 10 juta rupiah dalam
waktu hari itu juga. Saya mulai memutar kata. Berbicara dalam tenang dan
menerima bentakan mereka yang terus mengatakan bahwa nama kampung mereka telah
tercoreng.

Benar sekali kampung mereka tercoreng akibat ulang perempuan murahan
yang sudah enggan saya sebutkan sepupu.

Dua jam dialog itu berhembus, entah apa
yang terjadi kemudian, entah karena bahasa saya yang menang melawan banyak
bahasa dari berbagai mulut dari mereka di kampung mereka sendiri. Putusan
akhir, tiap pasangan membayar 2,5 juta rupiah dalam waktu hari
itu.

Akhir
kisah ini. Si pacar perempuan murahan itu membayar ganti rugi sebanyak 5
juta rupiah
setelah utang dari saudaranya di Banda Aceh.

Nasib
perempuan murahan itu, perempuan sepupu saya itu, sampai sekarang tak pernah
membayar utang uang dan budi pada laki-laki pacarnya. Pulang dari Banda Aceh
mereka putus. Laki-laki itu menanggung aib di keluarganya. Perempuan itu
benar-benar murahan. Hampir tiap bulan berganti pasangan sesuai kendaraan yang
dinaikinya.

Aceh
tidak bisa memutar-balikkan fakta. Di Aceh sudah terdapat perempuan murahan. Ungkapan
pelacur mungkin lebih kepada mereka yang bekerja sebagai pekerja seks komersial
– di kamus pun menjelaskan hal senada.

Perempuan Aceh itu hanya murahan saja.
Murahan dalam bersikap dan murahan dalam memberi semua yang dipunyai kepada
laki-laki yang mendekatinya.

Jika
benar berlogika dan berpikir jernih. Menikah saja walaupun dengan mahar
seperangkat alat shalat!
Categories
Uncategorized

Ayah Poligami Anak Perempuan Dipoligami

Jangan salahkan laki-laki jika suami memoligami! Sebagai
perempuan, siapa pun Anda, semestinya mengulang kembali kisah lama dalam
keluarga. Karena poligami itu adalah karma. Percaya atau tidak, poligami tak
ubah seperti penyakit keturunan. Dari orang tua diturunkan kepada anak. Hanya saja,
poligami tidak menyangkut dengan aliran darah langsung seperti ayah menurunkan
kepada anaknya atau kepada cucunya anak kepada anak cucunya.
Poligami
adalah penyakit “ayah” yang akan diturunkan kepada anak perempuannya – khusus pada
anak perempuan saja. Ayah tak lain adalah laki-laki yang menyakiti hati
perempuan yang telah dinikahinya. Tidak gampang mengatakan poligami itu “halal”
karena hati orang tidak semua sama. Sekarang menyetujui suami setuju mendua
namun di lain waktu bisa saja meminta perceraian.
Dan
ketika anak perempuan dipoligami oleh suaminya, Ayah yang memoligami semestinya
harus bersikap bijaksana. Ibu yang menyetujui ayah dari anaknya berpoligami
juga harus bisa menerima. Memang tidak ada dasar yang menguatkan bahwa poligami
adalah penyakit keturunan – penyakit kehidupan.

Namun ini terjadi secara
beraturan. Keluarga yang pernah berpoligami, akan berimbas pada keluarganya
poligami yang sama. Jika anak perempuannya menerima poligami, maka cucu perempuannya
akan dipoligami, jika cucu perempuannya tidak dipoligami, maka anak dari cucu
perempuannya akan dipoligami.

Poligami
sudah semacam silsilah sebuah keluarga. Percaya atau tidak begitulah
kenyataannya. Enteng-enteng saja mengatakan bahwa poligami itu mudah
asalkan sanggup bersikap adil. Adil dari segi fisik (material) belum tentu adil
dari segi batin (termasuk hubungan suami istri). Tetapi, lebih dari itu semua, mana
mau seorang perempuan berbagi badan suaminya dengan perempuan lain?
Kasarnya demikian.
Laki-laki
gampang melakukan poligami. Jika laki-laki yang hanya memiliki anak
laki-laki tentu tak berimbas. Jika laki-laki memiliki anak perempuan, lihatlah
bagaimana anak perempuannya dipoligami.

Tidak gampang saat seorang
perempuan mengurus anak dan rumah tangga sedangkan suami di rumah istri kedua. Tidak
mudah melerai perkelahian kecil anak-anak saat suami sedang berada di
rumah istri pertama.

Tidak bisa meratakan baju mahal untuk semua anak dalam
sekali lebaran. Jika semudah membalik telapak tangan membeli emas 10 mayam
untuk istri pertama dan kedua. Tidak mungkin membeli mobil mewah untuk dua
orang istri dalam waktu bersamaan.

Jika pun mungkin; istri pertama akan
mengatakan mobilnya lebih bagus, kedua akan mengatakan emas miliknya ditempa
lebih ulet
. Dan seterusnya.

Poligami
sudah dihalalkan dalam agama. Namun poligami adalah penyakit sosial yang kadang
tak terlihat. Istri pertama cerita pada temannya, istri kedua cerita pada
temannya juga
. Dari cerita-cerita itu akan tersampaikan pula iri dan dengki
berkepanjangan. Bertemu muka saling sapa, saling berlomba memoles wajah dengan
hiasan mahal. Berpaling muka saling mengisyaratkan hati masam.
Apakah
ini dianggap tak pernah terjadi?
Hati
perempuan tiada yang tahu. Laki-laki mudah saja memoligami. Tinggal melafalkan
akad nikah. Tinggal serumah. Cari nafkah.
Kembali
ke hukum karma di atas, percaya atau tidak percaya. Realitanya kita lihat saja
kata dunia. Agama boleh berkata halal.

Namun dunia berkata lain. Ego
sekali bisa berakibat fatal berkali-kali. Ayah berpoligami dengan bahagia, anak
perempuan belum tentu menerima dipoligami oleh suaminya! 

Categories
Uncategorized

Senapan Musiman Anak Aceh Yang Memecah Gendang Telinga

Senapan Anak Aceh Masa Kini – Bai Ruindra
Ada-ada saja kreativitas anak Aceh! Dahulu,
kami sering bermain dengan senapan bambu. Di malam lebaran, selain lilin dan
kembang api, senapan bambu menjadi primadona untuk mengeluarkan suara
dum-dum-dum
berulang kali. 


Senapan bambu sempat menjadi senapan yang perkara dari waktu ke
waktu. Bahan pembuatannya mudah dan cara meletusnya pun mudah. Senapan bambu
yang dibuat seperti meriam itu dibuat dari bambu ukuran sepaha orang
dewasa. Untuk meletusnya dibutuhkan api dan minyak tanah.
Masa
yang berganti. Senapan – meriam – bambu itu kami tanggalkan. Ada yang lebih gampang
merayakan kemenangan tahun ini.

Memang, tidak dianjurkan untuk menerapkan ini
dalam keseharian, namun di Aceh Barat, di kampung-kampung yang kulot ini, kami
membuat sebuah mahakarya yang bisa menandingi senapan plastik yang dijual
dipasaran. Jika senapan plastik itu tidak bisa mengeluarkan suara sampai
memekakkan telinga, senapan ini jauh lebih besar pengaruhnya.

Entah
dari mana mula senapan ini. katanya – jangan dimasukkan ke hati –
isu dari mulut ke mulut ini; semula senapan ini digunakan untuk
mengejutkan orang-orang. Entah benar atau tidak, senapan ini memang mengejutkan
orang-orang.
Senapan
ini dibuat dari pipa yang biasanya digunakan untuk mengaliri air atau dipakai
di kamar mandi. Pipa ini kemudian dipotong sesuai ukuran panjangnya. Semula, penggunaan
senapan ini cukup simpel dan tidak menyerupai senapan seperti pada gambar di
atas.

Pipa yang telah dipotong sesuai ukuran itu, salah satu ujungnya
dilekatkan botol plastik yang bisa muat ke dalamnya. Botol plastik tersebut
kemudian dibolongi bagian permukaan bawah untuk dapat mengeluarkan udara.

Botol
plastik (bukan sejenis botol air mineral), yang bahannya kuat menahan dorongan
dan pembakaran itu dilekatkan ke dalam pipa. Bagian penutup dibiarkan keluar. Senapan
pipa siap digunakan.

Bahan
yang akan dipakai untuk membuat pipa ini meletuskan suara cetar membahana,
bukan minyak tanah juga bukan api. Di bagian penutup botol tadi, dilubangi dan
kemudian ditempelkan alat yang bisa didapat pada pemantik api (korek api gas).

Alat
ini berguna untuk memancing api yang dapat membakar bahan minyak yang
disemprotkan ke dalam pipa. Banyak minyak yang digunakan sejenis minyak spiritus,
yang biasanya digunakan untuk mengidupkan lampu strongkeng (petromaks).
 

Semprotkan spiritus sekali atau dua kali, tekan bagian yang menonjol di
penutup botol dan bummm!!!


Suaranya
tak kalah dengan meriam. Suaranya bisa mengalahkan meriam bambu.
Ide
kreatif kemudian berdatangan. Tiba-tiba saja keponakan jauh membawa pulang
senapan “beneran” dari pipa. Senapan itu dibuat menyerupai AK-47 atau
sejenisnya. Bentuknya mirip dengan senapan asli.

Untuk meletuskannya juga lebih
mudah. Senapan ini dibuat sedemikian rupa sehingga benar-benar gampang
dioperasikan. Caranya membuka botol dibagian paling depan, menyemprotkan
spiritus, menekan pemantik api di bagian bawah dan suara letusannya tak kalah
menggiurkan.

Jadilah.
Di sekitar kampung ini tam tum suara senapan pipa. Ada yang dapat
rejeki. Ada pula yang merugi. Mereka yang dapat rejeki adalah tukang kayu yang
melukis gagah senapan dari harga tiga puluh sampai lima
puluh ribu
, tergantung kesulitannya.

Mereka yang membuat senapan pipa
menjadi senapan “asli” bisa meraup keuntungan dari seratus sampai
seratus lima puluh ribu untuk satu senapan, tergantung besar
kecil pipa dan tingkat kesukarannya.

Mereka yang mendapat untung lainnya adalah
penjual minyak spiritus yang dulunya tak pernah ada yang beli semenjak lampu
petromaks telah berganti listrik. Yang rugi tak lain orang tua anak-anak
laki-laki yang mau tak mau mesti mendapatkan senapa pipa ini.

Sebuah kreativitas mesti dihargai. Walaupun senapan pipa ini tergolong musiman tetapi senapan ini bisa
mendatangkan rejeki dan melenakan anak-anak, bahkan orang tua.
Dan,
tentu saja. Keselamatan paling utama. Musibah bisa datang dari mana saja. Orang
tua selayaknya menjaga anak yang sedang bermain senapan pipa. Salam kreatif
dari Aceh Barat!
Categories
Uncategorized

Smartphone Terbaru Dalam Drama Korea

Korea Selatan. Gemerlap
dunia hiburan dan teknologi. 
Negeri
ginseng ini telah menjelma sebagai
“Hollywood”nya Asia setelah India. Bedanya,
India masih bermain di tema-tema percintaan yang begitu adanya, melankolis dan
happily
ever after
. Industri perfilman India pun masih menampakkan kelas “kulot” di
era teknologi tinggi. 




Padahal, India sendiri merupakan pangsa pasar perangkat
teknologi terbesar dunia setelah Tiongkok. Alasan lain lagi, teknologi terbaru
pernah lahir di India dan beberapa tokoh penting sudah menjabat sebagai pejabat
tinggi di ranah teknologi seperti di Google. 

HP Samsung

Namun, tampaknya India tidak
memperlihatkan gemerlap teknologi dalam setiap drama seri maupun film. Drama seri
dari India yang belakangan wara-wiri di televisi swasta Indonesia malah lebih
kampungan dibandingkan dengan drama seri dari negeri sendiri. Animasi yang
dihadirkan terkesan bukan dipoles dengan teknologi termutakhir sehingga
terlihat benar-benar menipu.



Bandingkan
dengan drama seri dari Korea Selatan. Selain didukung oleh dua produsen besar
teknologi, Korea Selatan tidak main-main dalam melahirkan drama seri maupun
film. Efek visual yang dihadirkan oleh drama seri maupun film dari Korea
Selatan masih dibenarkan oleh logika, hampir sama dengan manipulasi perfilaman
hollywood


Alasan lainnya, Korea Selatan sangat jarang bermain dengan negeri dongeng
dengan ilustrasi “jelek” bertabur
monster-monster. Banyak pula drama
seri Korea Selatan yang mengulang sejarah
Dinasti Joseon namun
lagi-lagi mereka tidak bermain dengan visual “kampungan” dan tidak masuk akal
seperti drama seri India.

India
dan Korea Selatan. Dua negara yang sama-sama kuat di ranah hiburan dan
teknologi. Sayangnya, India tidak bergerak maju. Malah mundur ke belakang. Drama
seri dan film-filmnya tak berubah menjadi gagah teknologi.
Lihat
drama seri dan film dari Korea Selatan. Korea Selatan menonjolkan seluruh
kekuatan yang mereka punya untuk disampaikan kepada dunia. Sejarah diulang
dengan beragam tema tetapi tidak menipu penonton sehingga benar-benar masuk
akal, tanpa ada makhluk halus yang menjelma jadi manusia atau makhluk halus
yang punya kekuatan ini dan itu. Sejarah diulang karena begitulah tertulis dalam
buku sejarah.
Kekuatan
di ranah teknologi, drama seri Korea Selatan menonjolkan kelebihan-kelebihan
mereka. Pintu rumah atau apartemen dengan kunci otomatis (berkode) sudah sangat
lumrah dalam drama seri Korea Selatan.

Tinggal di apartemen mewah bukan lagi
sesuatu yang tabu. Pemandangan kota dan perkampungan bersih dan rapi sudah
teramat sering dilihat. Korea Selatan memperlihatkan seluk-beluk daerah mereka
karena ingin dilihat dunia luar.

Drama
seri dengan beragam tema dan dikemas penuh emosi mencapai rating tertinggi di
negaranya bahkan negara adopsi. Yang tidak bisa dibuang dari drama terbaru
Korea Selatan adalah Smartphone para tokoh. Mau tokohnya miskin
atau kaya, smartphonenya tetap sama. Yaitu keluaran terbaru dari
produsen raksasa; LG atau Samsung.
Benar.
Korea Selatan menampakkan taring mereka sampai beberapa centimeter. Mereka tak
mau dianggap kampungan. Smartphone memang bagian terkecil tetapi paling
sering digunakan oleh tokoh dalam drama.


Smartphone yang mereka pakai
begitu menggiurkan karena para pencinta teknologi sangat paham hardware dan
software smartphone yang dimaksud. Hal ini memang kecil sekali
imbasnya, tetapi mereka bangga bahwa negaranya memiliki produsen teknologi
terbesar dunia.
Tiga
atau empat tahun ke belakang, drama seri Korea Selatan ada yang jelas-jelas
bekerja sama dengan LG maupun Samsung. Ada pula yang hanya menggunakan smartphone
besutan kedua produsen ini tanpa kerjasama.

Kerjasama terlihat dengan secara
terang-terangan pada tokoh memamerkan logo smartphone yang
mereka pegang. Jika tidak ada kerjasama, smartphone para tokoh akan
ditutupi pada bagian logo maupun tidak memperlihatkan dengan dekat.

Tetapi,
bagi pecinta teknologi, smartphone high end besutan LG maupun Samsung
sangat mudah dibedakan. LG dan Samsung punya ciri khas tersendiri di badan smartphone
kelas atas milik mereka. Lihat sekilas langsung kita ketahui smartphone
apa yang dipakai oleh tokoh.

Drama
populer My Love From The Stars menggunakan Samsung Galaxy
Note 4
walaupun logo smartphone ini ditutup jelas sekali tidak
bisa ditipu. Drama yang saya sukai, It’s Okay, That Love dengan
terang-terangan memamerkan LG G3.

Drama yang sangat menguras
emosi saya, Misaeng dengan lembutnya Siwan memegang
LG G3. Drama seri yang baru saja selesai saya tonton, Healer
juga dengan gamblang memperlihatkan LG G3.

Dan, drama yang
mendongkrak popularitas Kim Soo Hyun, UI, Gong Hye Jin dan pemain
lain ke deretan selebriti tangguh, baru selesai tayang dengan rating tertinggi,
adalah Producers dengan nyata sekali membuat penonton tergiur
oleh smartphone paling tangguh sampai akhir tahun ini, Samsung
Galaxy S6 Edge
.

Drama
seri Korea Selatan yang terus digemari membuat para pelaku teknologi tentu tak
mau ketinggalan. Apalagi saat sebuah drama seri diperankan oleh mereka yang
dianggap akan menarik minat penonton lebih banyak, maka pelaku bisnis ini akan
memboyong smartphone generasi terbaru ke dalam drama.
Ajang
pamer teknologi di drama seri Korea Selatan tidak hanya sebatas pada smartphone
saja, layanan perpesanan instan seperti Line dan KakaoTalk
juga bermain peran di sana.
Dengan
bantuan drama seri, para produsen besar Korea Selatan berlomba-lomba
menciptakan smartphone kelas atas. Efeknya tentu saja promosi drama seri
lebih ampuh dari para mengeluarkan banyak biaya lain.

Para remaja di belahan
Asia bahkan beberapa dunia barat telah terhipnotis dengan ketampanan para
tokoh. Tidak bisa dipungkiri bahwa pesona tampan dan cantik selebriti Korea
Selatan sungguh menipu mata. Ditambah dengan suara bariton membuat penggemarnya
mati-matian mengejar sang idola.

Dan fakta yang terjadi, penggemar idola Korea
Selatan sangat fanatik dibandingkan dengan hollywood maupun bollywood.
Penggemar idola Korea Selatan sampai berbondong-bondong menunggu idola di
bandara, menyebut “my oppa” dan lain sebagianya.

Selebrasi
smartphone di drama seri cukup membuat para penggemar tertarik untuk
membelinya. Siapa yang tidak berminat memiliki smartphone high end
dengan kualitas bagus? 
Categories
Uncategorized

6 Kue Wajib Khas Aceh di Hari Lebaran

Idul Fitri sebentar
lagi. Para perempuan di Aceh telah sibuk dengan adonan kue di dapur
masing-masing. Kue-kue ini sangat wajid dihidangkan di hari lebaran. Kue-kue
ini telah ada dari turun-temurun. Kue khas Aceh yang selalu menjadi ikon
tersendiri dalam wisata kuliner di negeri ini.

Apa
saja kue khas Aceh ini?

Karah

Kue
Karah dikenal juga dengan kue sarang burung. Bentuknya yang berbentuk sarang
burung ini sangat mudah dikenali sebagai kue khas Aceh.

Kue ini terbuat dari
tepung beras, gula, garam. Adonan yang telah diaduk kemudian dimasukkan ke
dalam wadah khusus yang bagian bawahnya telah dibolong-bolong.

Adonan kue ini
tidak boleh keras supaya mudah keluar dari wadah. Wadah adonan ini dibuat dari
tempurung kelapa sehingga semakin lama dipakai semakin menghitam dan mengilap
dan kuat.

Adonan
yang telah diisi ke dalam wadah kemudian dikaitkan pada tali di atas minyak
panas. Wadah adonan ini kemudian diputar-putar dan diketuk-ketuk supaya adonan
keluar merata dan tidak putus-putus.
Perempuan
Aceh bisa membedakan mana kue karah yang bagus uratnya, mana yang kurang
rapi. Proses pematangan kue ini tidak lama. Jika sudah kekuningan lantas
dikatupkan dan kue karah siap diangkat dari minyak. Lalu ditempatkan ke
dalam wadah besar untuk membuang minyak yang masih melekat. Kue Karah siap
dinikmati!

Kue Seupet

Dinamakan
Kue Seupet karena pembuatannya dijepit oleh wadah yang terbuat khusus. Wadah
yang biasanya dijual itu memiliki aneka corak. Adonan kue seupet juga
harus cair karena kue jadinya nanti akan tipis. Adonan kue seupet
terdiri dari tepung beras atau tepung kanji, vanilli, garam, gula, telur.

Kue Bhoi

Kue
Bhoi tak lain adalah kue yang “biasa” ditemui di pasar. Namun pembuatan
kue ini tergolong berbeda karena dimasukkan ke dalam wadah yang unik. Wadahnya
bisa berbentuk ikan, bunga-bunga dan lain-lain.

Grue-grue  (Kue Pret)

Kue
ini dikenal dengan sebutan grue-grue atau kue pret. Kue pret
karena wadahnya berbentuk panjang dan di bagian sisi bawahnya dibolong-bolong. Adonan
yang keras dimasukkan ke dalam wadah kemudian ditekan dari atas dan keluarlah
kue pret.

Adonan yang keluar dari wadah bisa dibentuk aneka rupa, bulat
maupun bentuk hati. Adonan yang telah dikeluarkan dari wadah kemudian digoreng
sampai matang.

Kue Bawang

Kue
ini dinamakan kue bawang karena dicampur dengan bawang merah sehingga rasanya
tak jauh beda dengan rasa bawang. Kue bawang biasanya dipotong kecil-kecil
sebesar jari anak kecil kemudian digoreng. Rasanya sungguh enak dibandingkan empat
kue diatas, menurut saya pribadi.

Kue Layang (Goyang)

Kue
ini hampir sama dengan kue bawang. Adonannya hampir sama dan cara pembuatan
yang berbeda. Kue layang atau goyang memiliki wadah khusus.

Adonan yang
encer kemudian dilekatkan pada wadah lalu dimasukkan ke dalam minyak panas. Tunggu
sebentar, kemudian wadah digoyang-goyang supaya adonan lepas dari wadah.

Suasana lebaran memang berbeda di setiap daerah. Jika Anda ke Aceh, inilah aneka kuliner khas
Aceh di hari lebaran!