Categories
Uncategorized

10 Alasan Kenapa Kamu Memilih Pasangan Pria Ganteng

Pasangan hidup pria ganteng adalah pilihan. Ganteng; elok dan gagah (tentang perawakan dan wajah, khusus untuk laki-laki); tampan. Contohnya ia sangat tampan lagi baik budi sehingga banyak orang yang menyenanginya. – Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ji Chang Wook, ilustrasi pria ganteng. 
Berawal dari sebuah cerita, duduk bersama tiga wanita yang usianya di bawah saya, mengalirkan cerita di pagi yang malu-malu beranjak siang. Tiga wanita ini asyik bercengkrama sesuai selera mereka yang – entah – benar serius atau hanya bualan semata. 
Celutuk mereka ibarat burung terbang yang hinggap pada kumbang baru mekar pagi tadi. Tawa mereka seperti cerahnya purnama semalam. Cekikikan mereka seperti ejekan kepada saya yang fisiknya tidak ganteng sempurna. Hilangkan kata sempurna karena saya memang tidak sepadan dengan kata yang telah saya catut definisinya di atas. 
Tiga wanita ini seakan sepakat bahwa; pria gantenglah yang layak menjadi pendamping hidup mereka! Karena apa? 

Tidak malu dibawa kondangan 

Pria ganteng tak malu dibawa kondangan! Begitu celutuk seorang di antara wanita di depan saya itu. Memang, wanita punya alasan tersendiri dengan pria ganteng. 
Ke kondangan paling rentan sekali dengan cibiran. Menggandeng pasangan di luar harapan, lebih pendek, gemukan atau buruk rupa tentu saja hinaan akan mengalir. Mengapa wanita itu mau menikah dengan pria itu. Kenapa pria itu nggak sadar diri. Atau pertanyaan lain yang muncul kemudian. 

Pria ganteng otomatis tinggi dan porposional 

“Saya akan menikah dengan pria tinggi!” ujar salah seorang dari mereka dengan bangga. Rata-rata pria ganteng itu gemar berolahraga dalam rangka menunjang penampilan. Coba Anda perhatikan pria-pria ganteng di sekeliling, badan pasti atletis, rahang kokoh, dada bidang dan sejumput kenangan lain yang mengarahkan bahwa hidup mereka sehat. 
Pria ganteng sadar betul mereka dalam perhatian orang lain. Dengan tinggi dan tubuh porposional membuat mereka lebih mencolok dari pada yang lain. Kembali ke poin pertama, saat di bawa pesta pasti akan dipuja-puji wanita! 

Pria ganteng rata-rata mapan

Katanya sih demikian. Coba deh perhatikan lowongan kerja yang beredar di internet atau di media cetak. Poin yang membuat saya kabur teratur adalah tinggi badan untuk pria minimal 165 cm atau bahkan lebih. 
Seakan-akan pria ganteng mudah sekali mendapatkan pekerjaan dengan pesona mereka ini. Wajar sih sebuah perusahaan membutuhkan yang bening-bening karena mau tidak mau pria ganteng ini akan berinteraksi dengan banyak orang. 
Kembali ke poin pertama, saat di pesta pun pria ganteng akan ditanyakan kerja di mana dan berapa penghasilan perbulannya. Pria jelek, jangan harap ada pertanyaan demikian! 

Memperbaiki keturunan 

Ayah tinggi, anak akan tinggi. Ibu tinggi, anak akan tinggi. Ayah pendek, anak akan pendek. Ibu pendek, anak akan pendek. Buktinya? 
Buah tak jauh dari pohonnya memang benar. Keturunan (darah) tak akan mengalir ke tempat yang salah. Menikah dengan pria ganteng paling tidak keturunan yang dihasilkan juga copian dari ayahnya. Ke mana-mana anaknya akan dibicarakan orang. Kembali ke poin pertama, akan ditanyakan siapa ayah anak ini?

Enak dilihat kapan saja

Bangun tidur lihat muka lu lagi! Sering mendengar ucapan ini bukan? Pria ganteng itu baru bangun tidur saja enak dilihat. Wanita mana yang nggak tergoda dengan pria seperti ini. Katanya sih – menurut saya pun demikian – untuk menilai seseorang itu cakep atau nggak ya pas bangun tidur! 

Pria ganteng bersih dan putih

Yang namanya pria ganteng itu identik dengan putih dan bersih. Kayaknya tubuh pria ini bagai persolen, bening seperti kaca sampai urat-uratnya kelihatan seksi sekali. Wajar saja pria ganteng itu bersih dan putih karena dari sononya memang demikian dan perawatan pun dilakukan maksimal seperti gym atau nyalon! 

Digilai wanita

Jelas sekali. Biarpun pria ganteng ini telah beristri para wanita tetap saja terpesona olehnya. Wanita mana yang tidak tergoda dengan pria ganteng, paling nggak sempat mengkhayal hidup bersama pria ganteng. 

Pria ganteng selalu wangi

Rasanya, keringat saja wangi dari pria ganteng ini. Nggak percaya? Coba deh dekat-dekat dengan pria ganteng, dalam jarang satu meter darinya saja wangi itu tercium. Entah pria ganteng ini menuangkan seisi galon minyak wangi ke tubuhnya atau memang minyak wangi itu yang lengket di badannya. 

Pria ganteng mencintai kerapian 

Intinya, pria ganteng itu mencintai tubuhnya sampai ke akar-akarnya. Mau celana dekil yang dikenakannya tetap saja terlihat stylish. Mau baju kumal yang dipakainya tetap saja dada bidang itu terlihat menggoda. 
Baju yang dikenakan selalu tersetrika dan wangi pengharum pakaian. Pria ganteng itu tak akan memakai baju tabrak warna. Rasanya, pakaian apapun yang dipakainya tetap terlihat mahal di badannya walaupun dibeli pada saat diskon!
Ada-ada saja jika duduk bersama wanita lajang. Maunya mencari kesempurnaan dalam diri pria. Nah saya? Maju mundur cantik Kak Syahrini saja ogah yang lihat! Mau saya goyang gumang pun hanya angin yang menertawai. 
Mau saya jungkir-balik, tiarap sampai megap-megap tetap saja nggak ada yang perhatian. Contohnya, sampai berlinang air mata saya di depan tiga wanita ini. Eh mereka sama sekali nggak mengubrisnya. Apa saya mesti operasi plastik terlebih dahulu ke Korea?
Categories
Uncategorized

Begini Tipe Wanita yang Mencampakkan Harga Diri Pria

Sabtu
selalu menarik untuk kongkow-kongkow. Tempat mangkal paling asyik
dan menguras isi dompet adalah warung bakso. Siapa sih yang nggak suka
bakso? Biar dikata banyak inilah, itulah, bakso tetap saja langganan mereka
yang kenyang dan lapar beneran!
Ilustrasi.

Kami
duduk manis menanti bakso disajikan. Aroma kuah bakso lumayan sedap. Para pembeli
datang tak keruan. Beragam usia menikmati sebongkah bakso dengan lahap
diselingi gelak tawa. 



Di kelompok kami pun tawa itu tak padam. Entah karena
suara perut atau memang suara isi hati yang ingin melepas lara. Celutuk-celutuk
kian menjadi-jadi sampai si Cantik kembali mengeluarkan “fatwa”nya yang
aduhai.

“Aku
males banget ke gym lagi, cowok-cowok itu pasti lihatin
aku terus pas pulang!”
Kawan-kawan
si Cantik yang merasa diri cantik pun menimpali seadanya. Saya mengetuk-ngetuk
meja sambil menunggu semangkuk mi ayam, berhubung rasa bakso tidak begitu
diterima dengan baik oleh perut.
“Pacarku
pun ngelarang,” sambung si Cantik. Cerocosnya kian panjang. Maksud si
Cantik komporin hal-hal begitupun entah untuk apa. Si Cantik terdengar
cukup bangga dengan kondisi apapun yang dimilikinya. Saya tak mau menilai
sebatas fisik karena itu sangat relatif. Cantik menurut saya belum tentu cantik
menurut orang lain.
“Bagaimana
pendapatmu, Bang?” tanya si Cantik.
“Apa
cowok itu kerjaannya cuma melototin cewek cantik?” geram juga saya
dengan anggapan-anggapan si Cantik. Wajar dong saya membela kaum
sendiri. Toh, nggak cuma kali ini saja si Cantik buat tingkah.

Berulangkali
si Cantik merasa bahwa dirinya sangat didiam-diamkan oleh semua pria. Poin cowok-cowok
yang lihat dia terus sepulang gym
itu nggak masuk akal bagi saya. Saya
balik bertanya karena saya merasa bahwa tempat gym bukan untuk
pamer-pamer  diri bermake-up
tebal. Lagian pria yang dimaksud si Cantik berapa orang sih?

Apakah semuanya
ganjen? Apakah semuanya nggak setia? Apakah semuanya mata keranjang? Apakah
semuanya jomblo? Apakah semuanya sudah menikah? Ingin saya utarakan rentetan
pertanyaan tersebut namun urang saya lakukan.

Bahkan, pertanyaan berikutnya
muncul. Apakah cuma dia saja yang “cewek” di tampat gym itu? Apakah
hanya dia saja yang merasa diperhatikan? Bagaimana dengan cewek lain?

Selera orang – pria – beda-beda lho Cantik!

Salah
besar jika si Cantik berhenti gym karena diperhatikan pria-pria yang dia
maksud.
Ocehan
si Cantik di warung bakso itu tidak bisa saya percaya seutuhnya juga didukung
dengan perkara lain. Pada kesempatan sebelum ini, si Cantik dengan tegas
menjelaskan bahwa rata-rata pria ganteng itu mantan dia!

Hampir semua pria yang
ada di akun facebook si Cantik adalah mantan pacar yang telah dia buang,
walaupun pria ganteng tersebut sedang menggendong bayi. Manipulasi data si
Cantik ini terkuat saat seorang cantik lain sengaja memancing di air bening.

Temannya
si Cantik ini, juga teman saya, berteman dengan pria yang lumayan ganteng di
facebook dan “mantannya” si Cantik. Saking kesalnya teman saya dengan
cerita-cerita si Cantik yang mengaku kencan di tempat-tempat romantis dengan
pria ganteng tersebut, teman ini dengan tegas bertanya kepada si pria. Jawabannya?

Siapa dia?

Waktu
itu, kami tidak mempersoalkan kejadian ini. Tidak pula menganggap angin lalu. Pengakuan
pria ganteng yang tidak mengenal si Cantik menjadi cambuk untuk kami menilai
dirinya lebih dekat. Kejadian demi kejadian lain pun menyusul. Si Cantik dengan
bangga memaksa kami mendengar ucapannya.
“Oh,
dia. Mantan aku tuh!
“Dia
cemburuan makanya kami putus,” ucap si Cantik seminggu sebelum pacaran dengan
pria lain.
“Ego
kali dia, kuputusin saja!”kata si Cantik sebulan putus dengan si
cemburuan.
Seakan-akan
tak ada hari baginya untuk sendiri. Si Cantik seperti dikangkangi oleh pria
manapun yang dikenalnya, padahal belum tentu pria itu mau dengannya. Seolah-olah
hanya dia wanita yang layak dilirik pria, sedangkan wanita lain ke laut
aja!
Kembali
ke warung bakso di mana meja kami telah penuh terisi mangkuk. Suara si Cantik
cukup dominan di antara kami. Tiba-tiba seorang pria tegap, dada bidang, kulit
mulus dan wajah putih bersih berdiri di meja kasir. Pria itu sedang memesan
bakso rupanya.
“Aduh…,
aku pernah dekat sama abang itu!!!” pekik si Cantik tertahan.
“Siapa
sih yang nggak pernah dekat sama kamu,” ujar teman kami yang tinggi
semampai.
Samperin
terus,” ujar yang lain.
“Perlu
bantuan? Aku siap kok!” tawar teman kami yang ceria.
“Apa
perlu kutanya dia kenal atau nggak sama kamu!” kata teman yang mengetahui si
Cantik sering berbohong.
“Jika
semua pria dekat sama kamu, berapa banyak sperma mereka di rahim kamu sekarang?”
tanyaku. Semua diam. Si Cantik merah padam. Sekonyong-konyong pertanyaan saya
menggariskan fakta teramat perih. Pria punya harga diri kok Cantik! Nggak asal
wanita kami caplok!