Secangkir
kopi tidak cukup untuk menikmati aroma di Pura Ulun Danu Bratan. Panas matahari
begitu menyengat siang itu; sampai wajahku memerah yang disebut oleh Pandu kayak kacang rebus. Meski di Aceh juga
tak kalah panasnya, panas hari itu tidak bisa menafikan apa yang telah terjadi
di kulitku yang begitu sensitif. Meski begitu, panas yang semula membuat hampir
sebagian isi kepalaku muncrat, berubah menjadi lebih sejuk saat masuk ke tempat wisata di Bali
yang indah ini.
kopi tidak cukup untuk menikmati aroma di Pura Ulun Danu Bratan. Panas matahari
begitu menyengat siang itu; sampai wajahku memerah yang disebut oleh Pandu kayak kacang rebus. Meski di Aceh juga
tak kalah panasnya, panas hari itu tidak bisa menafikan apa yang telah terjadi
di kulitku yang begitu sensitif. Meski begitu, panas yang semula membuat hampir
sebagian isi kepalaku muncrat, berubah menjadi lebih sejuk saat masuk ke tempat wisata di Bali
yang indah ini.
Surganya
dunia, begitu julukan untuk Bali. Aku pernah bermimpi ingin ke Bali; demikian
juga dengan orang lain. Dulu, sempat kupikir bahwa ke Bali itu cuma traveling biasa, lalu pulang. Panorama
yang selalu dipromosikan. Kemewahan dan gemerlap malam yang tiada henti
berdetak. Seolah-olah hanya tabu untukku yang belum pernah ke sana. Namun,
begitu pesawat udara landing sempurna
di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kesibukan yang nyata membuatku terpana. Inilah
Bali. Inilah keindahan yang sebenarnya didengungkan banyak orang.
dunia, begitu julukan untuk Bali. Aku pernah bermimpi ingin ke Bali; demikian
juga dengan orang lain. Dulu, sempat kupikir bahwa ke Bali itu cuma traveling biasa, lalu pulang. Panorama
yang selalu dipromosikan. Kemewahan dan gemerlap malam yang tiada henti
berdetak. Seolah-olah hanya tabu untukku yang belum pernah ke sana. Namun,
begitu pesawat udara landing sempurna
di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kesibukan yang nyata membuatku terpana. Inilah
Bali. Inilah keindahan yang sebenarnya didengungkan banyak orang.
Bali tak bisa lepas dari seni. |
Dan, aku
telah di sana, dalam paruh lalu yang tidak akan pernah kulupa sama sekali. Aku
tidak hanya menikmati secuil saja tetapi hampir segala keindahan dari Pulau
Dewasa. Aku terhenyak, terhipnotis, tersudut dalam bayang yang sungguh berbeda
dengan negeriku di ujung Sumatera.
telah di sana, dalam paruh lalu yang tidak akan pernah kulupa sama sekali. Aku
tidak hanya menikmati secuil saja tetapi hampir segala keindahan dari Pulau
Dewasa. Aku terhenyak, terhipnotis, tersudut dalam bayang yang sungguh berbeda
dengan negeriku di ujung Sumatera.
Di mana-mana adalah
bule. Mereka tampan-tampan. Mereka tinggi menjulang. Hidung mancung. Gagah tak
terkira. Senyum bersahabat dibuang percuma. Ramah dalam bahasa mereka sendiri
yang membuatku tersendak.
bule. Mereka tampan-tampan. Mereka tinggi menjulang. Hidung mancung. Gagah tak
terkira. Senyum bersahabat dibuang percuma. Ramah dalam bahasa mereka sendiri
yang membuatku tersendak.
Aku bahkan
ingin berlari tetapi langkahku tetap sesuai rencana bersama Pandu dan Sandi. Tak
mungkin membatalkan penginapan dan juga sewa kendaraan. Tergopoh di pagi, sopir
mobil yang kami sewa telah menjemput. Segala tentang Bali adalah indah. Semua
tentang Bali adalah bule. Dan, mereka tampan dalam surganya di sini!
ingin berlari tetapi langkahku tetap sesuai rencana bersama Pandu dan Sandi. Tak
mungkin membatalkan penginapan dan juga sewa kendaraan. Tergopoh di pagi, sopir
mobil yang kami sewa telah menjemput. Segala tentang Bali adalah indah. Semua
tentang Bali adalah bule. Dan, mereka tampan dalam surganya di sini!
Nusa Dua
dalam Balutan Keangkuhan dan Kemewahan
Angin pagi berhembus begitu saja. Nusa Dua ibaratnya pemukiman penduduk
kelas atas namun di sini lebih banyak penginapan mahal dan mewah. Perpaduan antara
ciri khas Bali dengan gaya modern menyulap Nusa Dua menjadi tempat termewah
untuk mereka yang berkantong tebal. Keliling Nusa Dua bisa menikmati sisi
kelembutan, gahar dan adem dengan pohon-pohon rindang. Tak pernah pula kita
melihat sampah bertumpuk. Jalanan penuh daun-daun luruh. Semua bersimfoni dalam
nada-nada terindah untuk menjamu tamu dari beragam bangsa.
kelas atas namun di sini lebih banyak penginapan mahal dan mewah. Perpaduan antara
ciri khas Bali dengan gaya modern menyulap Nusa Dua menjadi tempat termewah
untuk mereka yang berkantong tebal. Keliling Nusa Dua bisa menikmati sisi
kelembutan, gahar dan adem dengan pohon-pohon rindang. Tak pernah pula kita
melihat sampah bertumpuk. Jalanan penuh daun-daun luruh. Semua bersimfoni dalam
nada-nada terindah untuk menjamu tamu dari beragam bangsa.
Gaya bangunan di Nusa Dua, Bali. |
Nusa Dua barangkali pilihan yang tepat – sekali lagi – untuk mereka
dengan budget lebih. Namun, untuk
kita yang ingin menikmati kemewahan di sana tak ada salahnya untuk menarik diri
dalam balutan ‘gaya hidup’ orang kaya tersebut. Kita bebas menarikan diri di
jalanan yang sepi, teduh dengan pohon dan segala bangunan dengan arsitektur
menawan. Di tiap bangunan besar itu, adalah patung-patung khas Bali yang sedang
berbicara tentang sejarah. Paninsula Island misalnya, membawa kita akan
kenangan pada sosok Arjuna dan Krisna dalam bentuk monumen di pinggir pantai
dengan lautan biru. Tenang dan aman. Jauh sekali dari suara bising di sini. Paninsula
Island sangat cocok untuk kamu yang ingin jogging,
menikmati pantai dalam ketenangan maupun bersantai di lapangan luas dengan
pemandangan laut lepas.
dengan budget lebih. Namun, untuk
kita yang ingin menikmati kemewahan di sana tak ada salahnya untuk menarik diri
dalam balutan ‘gaya hidup’ orang kaya tersebut. Kita bebas menarikan diri di
jalanan yang sepi, teduh dengan pohon dan segala bangunan dengan arsitektur
menawan. Di tiap bangunan besar itu, adalah patung-patung khas Bali yang sedang
berbicara tentang sejarah. Paninsula Island misalnya, membawa kita akan
kenangan pada sosok Arjuna dan Krisna dalam bentuk monumen di pinggir pantai
dengan lautan biru. Tenang dan aman. Jauh sekali dari suara bising di sini. Paninsula
Island sangat cocok untuk kamu yang ingin jogging,
menikmati pantai dalam ketenangan maupun bersantai di lapangan luas dengan
pemandangan laut lepas.
Paninsula Island di Nusa Dua. |
Nusa Dua; penuh keindahan dan juga privasi. Aku tentu tidak bisa masuk ke
area pantai yang dipagari ‘rahasia’. Selain harganya mungkin mahal juga bukan
sesuatu yang bisa membuatku terlena. Kamu mungkin paham maksudku. Aku ingin
menikmati Bali dengan keindahan yang tidak ternoda dalam konteks kehidupan
pribadiku sebagai muslim. Namun, kamu perlu ketahui bahwa di Nusa Dua, pantai
area privat itu bisa dikunjungi dengan syarat dan ketentuan.
area pantai yang dipagari ‘rahasia’. Selain harganya mungkin mahal juga bukan
sesuatu yang bisa membuatku terlena. Kamu mungkin paham maksudku. Aku ingin
menikmati Bali dengan keindahan yang tidak ternoda dalam konteks kehidupan
pribadiku sebagai muslim. Namun, kamu perlu ketahui bahwa di Nusa Dua, pantai
area privat itu bisa dikunjungi dengan syarat dan ketentuan.
Patung mudah sekali ditemui di Bali. |
Nusa Dua menjadi tempat yang dinanti banyak orang dengan kemegahan namanya.
Gemerlap malam di sini akan berbeda dengan di sudut Kota Denpasar lainnya. Kita
merasa kemewahan, kita merasa keindahan dalam definisi masing-masing.
Gemerlap malam di sini akan berbeda dengan di sudut Kota Denpasar lainnya. Kita
merasa kemewahan, kita merasa keindahan dalam definisi masing-masing.
Tanah
Lot dalam Romansa Cinta yang Abadi
Will you marry me? Sesuatu yang tidak
terduga bisa terjadi begitu saja di Tanah Lot. Bule-bule tampan ada di
mana-mana, itu sudah pasti. Aku masih sibuk sendiri ketika Pandu menarik
lenganku. Katanya, “Cepat foto, itu abang bule lagi lamar kekasihnya!”
terduga bisa terjadi begitu saja di Tanah Lot. Bule-bule tampan ada di
mana-mana, itu sudah pasti. Aku masih sibuk sendiri ketika Pandu menarik
lenganku. Katanya, “Cepat foto, itu abang bule lagi lamar kekasihnya!”
Aku yang gagap, buru-buru mengeluarkan smartphone yang hampir terjatuh ke rumput. Matahari terbenam dengan
indahnya di belakang dua sejoli yang sedang dielu-elukan oleh banyak orang. Orang-orang
berseru, “Say yes, say yes, say yes!”
indahnya di belakang dua sejoli yang sedang dielu-elukan oleh banyak orang. Orang-orang
berseru, “Say yes, say yes, say yes!”
Aku kaku di tempat berdiri. Hasil foto bule tampan yang sedang melamar
kekasihnya tidak begitu kupedulikan. Aku menikmati suasana ini. Terharu dalam
kata. Terbius dalam keberanian si pria. Aku pun tersudut karena tidak mungkin
hal serupa dilakukan di Aceh. Prosesi yang seharusnya penuh adat dilakukan
dengan santai dan berani di depan orang-orang yang tidak dikenalnya. Itu hanya
di Bali, buatku, mungkin hanya kulihat di Bali saja.
kekasihnya tidak begitu kupedulikan. Aku menikmati suasana ini. Terharu dalam
kata. Terbius dalam keberanian si pria. Aku pun tersudut karena tidak mungkin
hal serupa dilakukan di Aceh. Prosesi yang seharusnya penuh adat dilakukan
dengan santai dan berani di depan orang-orang yang tidak dikenalnya. Itu hanya
di Bali, buatku, mungkin hanya kulihat di Bali saja.
Bule tampan melamar kekasihnya di Bali. |
Lamaran bule tampan itu terjadi begitu saja. Cepat. Gesit. Cincin telah
terlarung di jari manis kekasihnya. Orang-orang yang semula mendekat, memberi
dukungan dan semangat, kembali sibuk dengan aktivitas masing-masing. Matahari
beranjak ke peraduan dengan indahnya, sebagai saksi romansa cinta abadi di sini.
terlarung di jari manis kekasihnya. Orang-orang yang semula mendekat, memberi
dukungan dan semangat, kembali sibuk dengan aktivitas masing-masing. Matahari
beranjak ke peraduan dengan indahnya, sebagai saksi romansa cinta abadi di sini.
Sunset di Tanah
Lot sungguh berbeda. Ia mengangga. Ia merajuk untuk dilihat eloknya. Ia ‘tidur’
dalam keromantisan tersendiri. Pura Karang Bolong yang menjadi ikon Bali ada di
sini. Sayangnya, hari itu laut lagi pasang sehingga kami tidak bisa naik ke
sana. Kamu bisa menikmati sunset di
Tanah Lot sekitar pukul 18.15 waktu Bali. Sambil menanti matahari terbenam,
kita harus mencari tempat yang strategi. Cari tempat ini memiliki falsafah,
siapa cepat ia dapat. Maka, kami duduk di tempat yang posisinya menghadap
ke matahari terbenam, di atas lekukan
tebing landai, 30 menit sebelum detik-detik sunset
tiba. Karena ini pula, barangkali, kami bisa melihat bule tampan itu
melamar pujaan hatinya.
Lot sungguh berbeda. Ia mengangga. Ia merajuk untuk dilihat eloknya. Ia ‘tidur’
dalam keromantisan tersendiri. Pura Karang Bolong yang menjadi ikon Bali ada di
sini. Sayangnya, hari itu laut lagi pasang sehingga kami tidak bisa naik ke
sana. Kamu bisa menikmati sunset di
Tanah Lot sekitar pukul 18.15 waktu Bali. Sambil menanti matahari terbenam,
kita harus mencari tempat yang strategi. Cari tempat ini memiliki falsafah,
siapa cepat ia dapat. Maka, kami duduk di tempat yang posisinya menghadap
ke matahari terbenam, di atas lekukan
tebing landai, 30 menit sebelum detik-detik sunset
tiba. Karena ini pula, barangkali, kami bisa melihat bule tampan itu
melamar pujaan hatinya.
Sunset di Tanah Lot Bali. |
Aku tidak akan pernah lupa dengan tiap kenangan di Tanah Lot. Tiap detik
adalah momen yang mengharukan. Deru ombak di bawah tebing benar-benar
mengantarkan irama yang tak pernah terbantahkan sama sekali. Matahari terbenam
dengan segala ucapan tersirat dari dirinya, membubuhkan rasa rindu untuk
kembali!
adalah momen yang mengharukan. Deru ombak di bawah tebing benar-benar
mengantarkan irama yang tak pernah terbantahkan sama sekali. Matahari terbenam
dengan segala ucapan tersirat dari dirinya, membubuhkan rasa rindu untuk
kembali!
Pantai
Kuta dengan Kerlip Lampu Pesawat
Pesawat take off dan landing menjadi pemandangan indah di pantai terkenal ini. Di
magrib, lampu-lampu pesawat menjadi kerlap-kerlip yang menambah pemandangan
langit. Aku merasakan sendiri bagaimana kesibukan bandar udara di Bali ini. Pesawat
datang dan pergi dalam beberapa menit saja.
magrib, lampu-lampu pesawat menjadi kerlap-kerlip yang menambah pemandangan
langit. Aku merasakan sendiri bagaimana kesibukan bandar udara di Bali ini. Pesawat
datang dan pergi dalam beberapa menit saja.
Pantai Kuta
juga menyimpan bule dalam kemasan tersendiri. Mulai dari jalan masuk ke bibir
pantai, sampai menanti matahari terbenam sekalipun kamu akan berpas-pasan
dengan bule. Tak bisa kupungkiri lagi, aroma yang tak biasa begitu menyengat di
sepanjang jalan dari kafe-kafe yang ramai pengunjung. Tentu, kafe-kafe ini
menjual minuman beralkohol untuk tamu-tamu bule tampan mereka.
juga menyimpan bule dalam kemasan tersendiri. Mulai dari jalan masuk ke bibir
pantai, sampai menanti matahari terbenam sekalipun kamu akan berpas-pasan
dengan bule. Tak bisa kupungkiri lagi, aroma yang tak biasa begitu menyengat di
sepanjang jalan dari kafe-kafe yang ramai pengunjung. Tentu, kafe-kafe ini
menjual minuman beralkohol untuk tamu-tamu bule tampan mereka.
Di beberapa
menit sebelum matahari terbenam, bule-bule masih bermandikan panas. Mereka
berjemur sambil membaca buku. Mereka berselancar dengan lincahnya. Di bawah
bayang matahari yang sedang menukik tajam, tubuh bule yang menjulang dengan
papan seluncurnya menjadi pemanis foto kami.
menit sebelum matahari terbenam, bule-bule masih bermandikan panas. Mereka
berjemur sambil membaca buku. Mereka berselancar dengan lincahnya. Di bawah
bayang matahari yang sedang menukik tajam, tubuh bule yang menjulang dengan
papan seluncurnya menjadi pemanis foto kami.
Bule dan papan selancarnya di Pantai Kuta. |
Ramai sudah
pasti. Ricuh benar sekali. Berbeda dengan Tanah Lot yang lebih adem dan
romantis, Pantai Kuta lebih ganas dan bertenaga. Ombak-ombak besar mudah sekali
menjumpai kaki yang dekat dengannya. Aku melihat semua orang menikmati
perubahan itu. Persentase orang berkulit sawo matang dengan bule hampir 30%
banding 70%. Aku bahkan berujar dalam hati, “Jika ingin lihat bule, di sinilah
tempatnya!”
pasti. Ricuh benar sekali. Berbeda dengan Tanah Lot yang lebih adem dan
romantis, Pantai Kuta lebih ganas dan bertenaga. Ombak-ombak besar mudah sekali
menjumpai kaki yang dekat dengannya. Aku melihat semua orang menikmati
perubahan itu. Persentase orang berkulit sawo matang dengan bule hampir 30%
banding 70%. Aku bahkan berujar dalam hati, “Jika ingin lihat bule, di sinilah
tempatnya!”
Beginilah panorama bule di Pantai Kuta. |
Matahari terbenam.
Suara tepuk tangan di mana-mana. Mungkin mereka senang sehari telah dilewati. Mungkin
juga gembira bisa melihat indahnya sunset
di sini. Tak lama, beberapa orang menghidupkan lampion. Aku juga menikmati hal
itu dan mengarahkan pandangan ke mana lampion diterbangkan angin malam. Malam
yang beranjak tak membuat bule-bule itu meninggalkan Pantai Kuta. Namun, kami
harus beranjak untuk istirahat sejenak sebelum esok memulai sebuah petualangan
lebih seru.
Suara tepuk tangan di mana-mana. Mungkin mereka senang sehari telah dilewati. Mungkin
juga gembira bisa melihat indahnya sunset
di sini. Tak lama, beberapa orang menghidupkan lampion. Aku juga menikmati hal
itu dan mengarahkan pandangan ke mana lampion diterbangkan angin malam. Malam
yang beranjak tak membuat bule-bule itu meninggalkan Pantai Kuta. Namun, kami
harus beranjak untuk istirahat sejenak sebelum esok memulai sebuah petualangan
lebih seru.
Pura
Ulun Danu Bratan Ikon Rp 50.000
Kusebut di
awal, Pura Ulun Danu Bratan menyimpan ragam rasa. Udara Bedugul waktu itu
memang sangat bersahabat untuk kami. Jalan berliku dan menanjak untuk sampai ke
sana menjadi kenikmatan tersendiri. Kami menjumpai kebun stroberi dan
penjualnya di pinggir jalan. Wajib untuk membeli buah segar ini untuk melegakan
perut.
awal, Pura Ulun Danu Bratan menyimpan ragam rasa. Udara Bedugul waktu itu
memang sangat bersahabat untuk kami. Jalan berliku dan menanjak untuk sampai ke
sana menjadi kenikmatan tersendiri. Kami menjumpai kebun stroberi dan
penjualnya di pinggir jalan. Wajib untuk membeli buah segar ini untuk melegakan
perut.
Ikon Rp 50.000 yang megah di balik bunga indah ini. |
Pura Ulun
Danu Bratan tak sekadar tempat wisata di Bali yang indah
saja. Aku suka kebersihannya. Aku kemudian paham sejarah Danau Bratan. Juga,
rasa sejuk yang tak bisa ditepis meski hawa sangat panas. Pura-pura berdiri
dengan kokohnya dalam balutan khas Bali yang sempurna. Di sini tidak ada gaya
modern sehingga kita benar-benar dimanjakan dengan aroma Bali dalam rasa
sebenarnya.
Danu Bratan tak sekadar tempat wisata di Bali yang indah
saja. Aku suka kebersihannya. Aku kemudian paham sejarah Danau Bratan. Juga,
rasa sejuk yang tak bisa ditepis meski hawa sangat panas. Pura-pura berdiri
dengan kokohnya dalam balutan khas Bali yang sempurna. Di sini tidak ada gaya
modern sehingga kita benar-benar dimanjakan dengan aroma Bali dalam rasa
sebenarnya.
Pura Ulun Danu Bratan yang bersih. |
Lagi, di
sana bule, di sini bule. Aku sampai terkejut ketika bule tampan itu menghampiri
dan bercakap dalam bahasa Indonesia. Senyumnya yang menawan tidak berani
kutolak. Ia bertanya, “Bisakah kamu memfoto saya dan Ibu saya?”
sana bule, di sini bule. Aku sampai terkejut ketika bule tampan itu menghampiri
dan bercakap dalam bahasa Indonesia. Senyumnya yang menawan tidak berani
kutolak. Ia bertanya, “Bisakah kamu memfoto saya dan Ibu saya?”
Aku
mengambil smartphone miliknya dan
membidik ke arahnya berdiri bersama ibunya. Senyumnya masih merekah seperti
sediakala. Ucapan terima kasih berulur begitu saja. Aku yang kaku disapa bule
tampan terlupa untuk bertanya banyak hal. Dia hanya berujar, Ibunya orang
Indonesia. Mungkin karena ini dirinya bisa berbahasa Indonesia. Entah kenapa ia
menyapa dalam bahasa kita, mungkin karena banyak pertimbangan atau memang
karena dirinya cinta Indonesia.
mengambil smartphone miliknya dan
membidik ke arahnya berdiri bersama ibunya. Senyumnya masih merekah seperti
sediakala. Ucapan terima kasih berulur begitu saja. Aku yang kaku disapa bule
tampan terlupa untuk bertanya banyak hal. Dia hanya berujar, Ibunya orang
Indonesia. Mungkin karena ini dirinya bisa berbahasa Indonesia. Entah kenapa ia
menyapa dalam bahasa kita, mungkin karena banyak pertimbangan atau memang
karena dirinya cinta Indonesia.
Perbedaan yang nyata sekali bukan? |
Kembali ke
ikon uang Rp 50.000 yang tidak mungkin aku lewatkan begitu saja. Aku
mengarahkan kamera smartphone dengan
mantap. Pemandangan ini tak boleh ditinggal. Begitu juga dengan romansa
pasangan bule yang sumringah dipotret kawannya.
ikon uang Rp 50.000 yang tidak mungkin aku lewatkan begitu saja. Aku
mengarahkan kamera smartphone dengan
mantap. Pemandangan ini tak boleh ditinggal. Begitu juga dengan romansa
pasangan bule yang sumringah dipotret kawannya.
Juga ada cinta di Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul. |
Pura yang
berbentuk piramida itu memiliki gaya khas yang tak terlupa. Ia bersenyawa
dengan alam di sekitarnya. Ia seolah berbicara tentang rasa Bali yang
sebenarnya. Tentu, aku menikmati segenap rasa yang disuguhkan dengan manis
olehnya.
berbentuk piramida itu memiliki gaya khas yang tak terlupa. Ia bersenyawa
dengan alam di sekitarnya. Ia seolah berbicara tentang rasa Bali yang
sebenarnya. Tentu, aku menikmati segenap rasa yang disuguhkan dengan manis
olehnya.
Bajra
Sandhi Bercerita Tentang Rupa Bali Masa Lalu
Di
mana-mana adalah sejarah yang akan dikenang. Aku juga meminta kepada Pandu
untuk membawa kami ke tempat bersejarah di negerinya. Maka, Bajra Sandhi adalah
tempat itu. Mungkin lebih dikenal juga dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat
Bali yang terletak di Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Renon. Tempat ini begitu
indah dan mungkin luput dari list traveler yang ke Bali. Candi yang
tinggi. Halaman yang luas, rumput hijau yang ditata rapi juga terdapat race untuk jogging.
mana-mana adalah sejarah yang akan dikenang. Aku juga meminta kepada Pandu
untuk membawa kami ke tempat bersejarah di negerinya. Maka, Bajra Sandhi adalah
tempat itu. Mungkin lebih dikenal juga dengan nama Monumen Perjuangan Rakyat
Bali yang terletak di Jalan Raya Puputan, Niti Mandala Renon. Tempat ini begitu
indah dan mungkin luput dari list traveler yang ke Bali. Candi yang
tinggi. Halaman yang luas, rumput hijau yang ditata rapi juga terdapat race untuk jogging.
Bajra Sandhi, monumen bersejarah di Bali. |
Bagi kamu
yang ingin mengetahui sejarah Bali di sini wajib membayar tiket masuk sebesar
Rp 10.000. Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini terdiri atas 17 anak tangga di
pintu utama, 8 tiang agung di dalam monumen, dan monumen yang menjulang 45
meter. Aku menikmati tiap lekuk candi dan pemandangan Kota Denpasar yang indah.
yang ingin mengetahui sejarah Bali di sini wajib membayar tiket masuk sebesar
Rp 10.000. Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini terdiri atas 17 anak tangga di
pintu utama, 8 tiang agung di dalam monumen, dan monumen yang menjulang 45
meter. Aku menikmati tiap lekuk candi dan pemandangan Kota Denpasar yang indah.
Ada yang foto wedding di sini. |
Lihatlah mereka
yang foto wedding di bangunan tua
ini. Indah sewajarnya. Berbicara soal rasa seperlunya.
yang foto wedding di bangunan tua
ini. Indah sewajarnya. Berbicara soal rasa seperlunya.
I’tikaf
Sejenak di Masjid Sudirman
Ke manapun melangkah, adalah masjid tempat
kembali untuk bersujud. Aku berujar kepada Pandu, “Bawa kami ke masjid di Bali ya!”
kembali untuk bersujud. Aku berujar kepada Pandu, “Bawa kami ke masjid di Bali ya!”
Aku memang
tidak menyebut nama masjid dengan lebih spesifik namun Pandu paham maksud itu. Maka,
singgahlah kami ke Masjid Sudirman di Kompleks Kodam Udayana, Denpasar. Sekilas,
ornamen yang membentuk masjid ini begitu indah adalah ciri khas Bali – atau
bangunan Hindu yang kentara sekali. Bangunan sederhana ini menyimpan rahasia Ilahi yang tak pernah tersingkap di
Bali. Gemuruh lain tentu berbeda namun Islam di Bali juga bergema dengan
keanggunan dalam dirinya. Pandu berkata, Masjid Sudirman termasuk salah satu
masjid terbesar di Bali.
tidak menyebut nama masjid dengan lebih spesifik namun Pandu paham maksud itu. Maka,
singgahlah kami ke Masjid Sudirman di Kompleks Kodam Udayana, Denpasar. Sekilas,
ornamen yang membentuk masjid ini begitu indah adalah ciri khas Bali – atau
bangunan Hindu yang kentara sekali. Bangunan sederhana ini menyimpan rahasia Ilahi yang tak pernah tersingkap di
Bali. Gemuruh lain tentu berbeda namun Islam di Bali juga bergema dengan
keanggunan dalam dirinya. Pandu berkata, Masjid Sudirman termasuk salah satu
masjid terbesar di Bali.
Masjid Sudirman di Denpasar. |
I’tikaf sejenak di masjid ini tak lain sebagai rasa
syukur telah sampai di Bali. Mungkin nanti akan kembali. Mungkin juga tidak. Namun,
sebagai muslim, aku wajib mengunjungi masjid ke manapun langkah membawa jiwa. Rasa
syukur itu tak bisa dilukiskan dalam indahnya matahari terbenam di Tanah Lot
atau di Pantai Kuta. Tumpuan harapan untuk keselamatan sampai pulang kembali adalah
di rumah ibadah yang doanya lebih khusyuk, tenang dan damai. Maka, jika kamu ke
Bali, tak salahnya untuk mampir ke masjid ini, dua rakaat salat sunat sudah
lebih dari cukup jika belum waktunya salat wajib.
syukur telah sampai di Bali. Mungkin nanti akan kembali. Mungkin juga tidak. Namun,
sebagai muslim, aku wajib mengunjungi masjid ke manapun langkah membawa jiwa. Rasa
syukur itu tak bisa dilukiskan dalam indahnya matahari terbenam di Tanah Lot
atau di Pantai Kuta. Tumpuan harapan untuk keselamatan sampai pulang kembali adalah
di rumah ibadah yang doanya lebih khusyuk, tenang dan damai. Maka, jika kamu ke
Bali, tak salahnya untuk mampir ke masjid ini, dua rakaat salat sunat sudah
lebih dari cukup jika belum waktunya salat wajib.
Baca Juga:
Kapan Harbolnas 2018 akan Berlangsung?
Aroma Bali
adalah keindahan. Bali adalah surganya bule. Tampan mereka tak terkira. Senyum
mereka membawa kehangatan. Tempat wisata di Bali
memang banyak sekali, hanya saja, aku baru mengunjungi beberapa ini. Mungkin
nanti, ke Ubud atau ke lokasi film Eat Pray Love. Tiada yang tahu. Sudahkah
kamu melukiskan rencana ke Bali?
adalah keindahan. Bali adalah surganya bule. Tampan mereka tak terkira. Senyum
mereka membawa kehangatan. Tempat wisata di Bali
memang banyak sekali, hanya saja, aku baru mengunjungi beberapa ini. Mungkin
nanti, ke Ubud atau ke lokasi film Eat Pray Love. Tiada yang tahu. Sudahkah
kamu melukiskan rencana ke Bali?