Categories
Uncategorized

Foto Bocoran iPhone 8 Kembali Beredar Di Dunia Maya

Video dan bocoran tampilan dari generasi selanjutnya iPhone 8 kembali bocor di dunia maya. Sejumlah reviewer dari youtube channel terus memberikan update setiap saat untuk smartphone yang kabarnya akan dirilis pada September tahun ini. Salah satu yang terbaru adalah hilangnya tombol finger print yang sebelumnya dikabarkan berada dibelakang tepatnya di bawah logo Apple.
bocoran iphone 8
Bocoran iPhone 8 
Dan yang mencuri perhatian banyak orang adalah ponsel pintar Apple generasi 8 kali ini akan menggunakan konsep layer penuh dan juga tombol home yang identic selama ini akan hilang. Dari dua foto bocoran yang diunggah oleh Benjamin Gaskin, iPhone masih konsisten dengan warna silver dan juga hitam yang selama ini selalu menjadi andalan utama mereka. 
Sementara foto yang diunggah oleh 9to5Mac memberikan penampakan antara iPhone seri 8 dengan pendahulunya iPhone 7 Plus yang membuat kedua perangkat tersebut sangat jelas perbedaannya. Pada foto tersebut terlihat jelas bahwa dimensi dari iPhone 8 yang akan segera dirilis kelak berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan iPhone 7 Plus. Namun sayang, kondisi layer yang sedang tidak menyala pada penampakan iPhone seri 8 tersebut tidak memberikan gambaran seperti apa layar penuh saat kondisi sedang menyala. 
Sementara jika tampak samping, desain dari iPhone seri 8 kali ini akan jauh lebih ramping bila dibandingkan dengan seri 7 sebelumnya. Seiring dengan perang pasar dengan brand asal Korea, Samsung, maka iPhone seri 8 kali ini dikabarkan akan launching pada bulan September untuk bersaing dengan Galaxy Note 8 yang akan dikeluarkan oleh Samsung. 
Walaupun menurut ulasan 12Bet, Samsung akan mencuri start terlebih dulu dengan merilis Galaxy Note 8 pada Agustus bulan depan, namun ini bukanlah kali pertama terjadi. Pada persaingan dari dua brand teratas smartphone ini, memang Samsung senantiasa selalu merilis duluan dan baru dibarengi oleh pihak Apple. 
Samsung Galaxy Note 8 dikabarkan akan mengusung dual camera untuk aktifitas yang lebih maksimal saat pengambilan foto, sementara fitur dual camera sudah diusung oleh Apple pada seri iPhone 7 Plus pada tahun lalu, tak banyak perubahan pada seri 8 kali ini Apple masih menggunakan fitur tersebut namun dengan posisi kamera vertikal. 
Categories
Uncategorized

Optimalkan Kinerja Komputer dengan Harddisk Seagate Firecuda

Sebuah komputer atau Personal Computer (PC) tentu sangat membutuhkan media penyimpanan yang lebih lepas. Artinya, media penyimpanan ini sangat mempengaruhi kinerja komputer yang dimaksud. Komputer dengan media penyimpanan yang kemudian dikenal dengan Hard Disk Drive (HDD) ini sangat besar pengaruhnya, kinerjanya akan melebihi ekspektasi dari pengguna komputer. Belum lagi berbicara seorang gamer yang membutuhkan pekerjaan cepat dalam bertarung melawan musuh.
HDD sangat banyak sekali di
pasaran. HDD yang dapat kamu jumpai juga beragam bentuk dan performa serta
kapasitas yang ditawarkan. Media penyimpanan yang dibutuhan lebih besar karena
kebutuhan media yang disimpan juga tidak lagi sedikit – berupa dokumen dalam
Word – tetapi video, gambar, bahkan program-program maupun game yang memiliki
kapasitas lebih besar. Belum lagi jika berbicara perkembangan masa, di mana
internet begitu telah menggantikan banyak pekerjaan konvensional, maka media penyimpanan
sedikit tidaknya memengaruhi kinerja komputer. 
Kamu akan mudah mengunduh maupun menginput data ke internet yang
membutuhkan jaringan kencang dengan dukungan kinerja HDD cepat. HDD yang lambat
sebenarnya dipengaruhi oleh kapasitas HDD dimaksud, semakin banyak data yang
disimpan, semakin sedikit ruang yang tersedia maka semakin lambat dalam
mentransfer data.
Seagate baru-baru ini meluncurkan
HDD Seagate Firecuda dengan perfoma lebih baik dan kinerja lebih cepat.
Peluncuran Firecuda bersamaan dengan ‘kakaknya’ yang lebih gahar dengan
menyasar para gamer dengan kapasitas mencapai 10 TB yaitu BarraCuda. Firecuda
sendiri diluncurkan oleh Seagate dengan dua pilihan yaitu untuk PC dan Laptop.
Dilihat dari kegunaannya, Firecuda untuk PC tentu lebih besar dengan ukuran 3,5
inci dan untuk laptop dengan ukuran 2,5 inci. Tahukah kamu HDD ini memiliki
kapasitas 1 TB sampai 2 TB. Firecuda yang saya pegang adalah dengan kapasitas 2
TB.
Apa Keunggulan HDD Seagate Firecuda?
Bicara keunggulan, masing-masing
HDD tentu memiliki keunggulan masing-masing. Demikian juga dengan Seagate
Firecuda. Keunggulan pertama adalah Firecuda tidak memerlukan driver atau software pendukung saat dipasang pertama kali ke PC. Kamu cukup
menyambungkan Firecuda ke PC lalu otomatis akan dibaca oleh PC bersangkutan
lalu dapat langsung diajak bekerja dengannya. Hal ini memudahkan kamu yang
selama ini kerepotan harus menginstal terlebih dahulu software khusus yang tentu saja memakan ruang (memori/media
penyimpanan) dari PC kamu. Kurangnya software
dari Firecuda menjadi keunggulan tersendiri setidaknya meminimalkan penggunaan
media penyimpanan sehingga tidak mempengaruhi kinerja dari komputer.
Kemudahan dalam memasang HDD
Seagate Firecuda juga didukung oleh proses kinerja (pembacaan data) yang lebih
cepat. Loading program yang cepat
dari HDD ini tentu saja sangat membantu kamu yang mudah berpindah dari satu
program ke program lain. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa rata-rata pengguna
komputer telah menggunakan tiga – minimal – program sekali jalan; antara lain
Word (Excel), Internet (Crome), editing gambar atau video. Dua program terakhir
sangat mempengaruhi performa komputer sehingga dengan menggunakan Firecuda
dapat menetralisir suasana ini.

HDD Seagate Firecuda dapat
bekerja optimal karena di dalamnya tertanam fitur pembacaan cepat data yang
dikenal dengan NAND Flash Technology. Fitur ini akan membantu HDD dalam membaca
cepat data dan fitur ini sering digunakan oleh mereka yang butuh kerja cepat
terutama gamer. Firecuda sendiri bekerja dengan cepat karena teknologi ini
bekerja lebih baik dengan 8 GB NAND Flash. Tak diragukan lagi bahwa pekerjaan
lebih cepat – hampir mirip dengan media penyimpanan SSD yang akhir-akhir ini
semakin populer.
Kamu barangkali sering mengeluh
dengan suara bising dari PC saat bekerja dengan keras (terlalu lama). Salah
satu faktor yang mempengaruhi bisingnya PC adalah penggunaan HDD yang kurang
tepat. Kembali lagi kepada hal yang telah disebut, semakin kecil HDD maka
pekerjaan semakin rumit, maka akan menimbulkan suara-suara yang menganggu. Berbeda
dengan HDD Seagate Firecuda di mana pengunaan yang optimal membuatnya tidak bising
dan tidak akan menganggu konsentrasi kamu saat bekerja. Soal bising ini pula
akan disertai oleh cepat panasnya CPU (HDD) yang berakibat pekerjaan akan
semakin lambat.
HDD Seagate Firecuda tidak hanya
menahan suara agar tidak bising tetapi juga mampu menjaga performa dengan baik
sehingga mampu memelihara komponen lain. Sangat jarang ditemui HDD yang mampu
menyeimbangkan kinerja dengan perfoma dengan sangat mumpuni. Firecuda telah
hadir dengan segenap keunggulan dalam membuat pengguna nyaman dan pekerjaan
bisa selesai tepat waktu. Jika kamu membandingkan dengan HDD lain – yang umum
di pasaran – nilai tambah yang telah disebutkan membuat Firecuda menjadi
pertimbangan tersendiri untuk meminangnya.
Cara Pasang HDD Seagate Firecuda
Pemasangan HDD Seagate Firecuda
membutuhkan kabel data SATA. Sambungkan kabel data SATA dan kabel daya lalu
pasang HDD pada tempat yang tersedia. Jika proses pemasangan telah berhasil
maka kamu cukup menyalakan komputer kemudian masuk ke BIOS. BIOS akan
mendeteksi HDD yang baru dipasang tersebut dan akan terjadi proses aktif antara
keduanya. 
HDD Seagate Firecuda yang tidak memiliki software khusus maka dapat dipastikan bahwa pembacaan oleh BIOS
akan semakin mudah dan otomatis begitu penyambungan selesai. Jika BIOS telah
mengenal maka selanjutkan sistem operasi yang bertugas untuk berkenalan dengan
HDD ini. Pengenalan dengan sistem operasi dilakukan dengan Disk Management di
mana akan muncul keterangan HDD Seagate Firecuda yang masih kosong karena belum
diisi data atau belum dibuat partisi-partisi. Kamu dapat membuat partisi dengan
menggunakan GPT Partition Style. Partisi ini dapat kamu tentukan sendiri mau
dipilah menjadi berapa bagian.
Bagaimana dengan Harga HDD Seagate Firecuda?
Ada harga ada performa lebih
baik. Mungkin hukum ini berlaku untuk HDD Seagate Firecuda di mana harga
menjawab pekerjaan lebih menantang. Firecuda untuk saat ini dapat kamu miliki
dengan harga Rp.1.800.000. Harga ini tentu saja mewakili segenap kelebihan yang
ditawarkan oleh Firecuda. Tidak hanya itu, garansi yang kamu miliki untuk
produk ini sampai 5 tahun. Kinerja yang tidak mengecewakan dan mampu bersaing di
mana bisa menjadi pilihan terbaik untuk HDD ini.

HDD Seagate Firecuda tidak hanya
bersaing untuk pekerjaan konvensional saja (olah data, gambar, maupun video),
tetapi bisa dipakai untuk bermain game. Kamu yang barangkali belum mampu membeli
HDD khusus gamer yang memiliki harga lebih mahal, Firecuda dapat menjadi
alternatif untuk itu. Harga pas dalam mendukung aktivitas kamu bermain game dan
tidak mudah tersendat-sendat serta tidak memgeluarkan suara bising selagi kamu
melawan musuh. Kamu tertarik mendapatkan HDD Seagate Firecuda ini? 

Categories
Uncategorized

Pocky Halal Cemilan yang Renyah setelah Berbuka Puasa

Belum sempat saya memarkirkan sepeda motor dengan seimbang di teras rumah, Haikal dan Wilda – dua sepupu – telah menanti dengan girangnya. Mereka memang sudah saya wanti-wanti untuk tunggu di rumah karena saya akan membawa pulang cemilan yang renyah dan lezat, Pocky, biskuit stik tanpa remah dan akan menemani share happiness Ramadhan mereka selaku anak-anak.
Keduanya begitu senang dengan
paket #PockyinMyPocket spesial Ramadhan yang saya bawa pulang. Snack dengan berbagai rasa ini, terdiri
dari Pocky Chocolate, Pocky Strawberry, Pocky Matcha, Pocky Double Choco, Pocky
Banana, Pocky Vanilla Cocoa, mereka bawa ke mana-mana dengan senangnya. Seakan pamer
baru mendapatkan snack renyah
meskipun saat bulan puasa di mana orang-orang dewasa masih berpuasa.

Nama juga anak-anak, begitu
melihat cemilan yang berbeda dan baru bagi mereka mau tidak mau langsung
disantapnya. Haikal memilih yang cokelat di antara yang lain karena baginya
cokelat memang rasa spesial. Jenis makanan lain juga demikian, Haikal selalu
meminum cokelat. Wilda tentu berbeda, ibarat semua anak perempuan, pink adalah warna pilihan. Mau dipaksa
memilih warna lain, kotak pink tak
bisa membuatnya berpaling. Ternyata pilihan selalu tepat. Haikal dan Wilda sama-sama
menghabiskan cemilan halal saat orang lain sedang puasa ini tanpa menunggu
waktu lama.
Saya sendiri memang gemar sekali
membawa pulang cemilan-cemilan seperti ini untuk keduanya. Rasanya sudah tentu
tidak bisa ditipu lagi bahwa keduanya senang dengan Pocky rasa cokelat dan pink (strawberry). Rupanya, mereka nggak mau berhenti pada dua rasa itu
saja. Baik Haikal maupun Wilda mengambil Pocky lainnya yaitu rasa Banana dan
Vanilla Cocoa untuk disimpan. Katanya, “Di makan waktu buka puasa nanti!”

Pilihan Pocky rupanya memang pas
sekali untuk cemilan setelah berbuka puasa. Saya mencoba rasa Double Choco dan
baru setengah isi saya langsung merasa kekenyangan. Pas sekali cemilan ini
untuk saya, tanpa ribet, mudah disimpan, mudah disantap dalam segala kondisi dan
tidak membutuhkan tempat khusus untuk menyimpan karena dalam waktu setengah jam
sudah pasti habis. Saya yang sibuk ini itu setelah berbuka, ditemani oleh Pocky
begitu tak terasa langsung hilang semua dari kemasannya.
Pocky yang lain, tentu saja saya
simpan untuk malam selanjutnya. Hitung-hitung usai tarawih lapar lagi, Pocky menjadi
pilihan yang tepat daripada menyantap makanan berat seperti nasi. Aktivitas malam
hari di mana saya sering menonton atau membaca sebelum tidur, cocok sekali
dengan Pocky yang diletakkan di samping. Sambil nonton atau baca, sambil ngembil Pocky no crumbs.
Sebenarnya sih, Pocky saya hanya tinggal 1 kemasan lagi. Haikal yang tidak
puasa langsung mengambil sisa Pocky saya tersebut tanpa sepengetahuan Wilda yang
telah puasa hari itu. Selera makan Haikal yang tak terbendung cukup terbantu
dengan Pocky. Tiba-tiba ia sudah masuk ke kamar saya dan bertanya di mana sisa
Pocky semalam. Mau tidak mau saya harus menyerahkan Pocky kepadanya agar dia
bahagia.
Ngomongin Pocky, tahukah kamu bahwa cemilan ini berasal dari
Jepang? Pocky sendiri diimpor oleh PT. Glico Indonesia. Pocky terkenal sebagai
biskuit stik yang berbalut krim warna-warni dengan 6 (enam) varian rasa seperti
yang telah saya sebutkan di atas. Yang menarik, Pocky memiliki slogan yang
keren yaitu “Pocky Share Happiness
dan termasuk biskuit stik terlaris di Asia dengan penjualan mencapai 500 juta
pack per tahun. Di Indonesia sendiri, Pocky menunjuk Chelsea Islan sebagai
Brand Ambassador dengan tema tahun ini “Rileksnya
Sampai Ke Hati.

Kamu sendiri telah dapat membeli
Pocky di mini market maupun supermarket yang tersebar di seluruh
Indonesia.  Jangan khawatir karena Pocky
telah memegang sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk
seluruh merek produk yang telah dan sedang dijual di Indonesia seperti Pocky,
PRETZ dan Pejoy. Mulai tahun 2017, seluruh produk tersebut telah memiliki logo
halal di setiap kemasannya.

Pocky, cemilan yang cocok untuk
kamu selama bulan Ramadhan. Yuk, nikmati Pocky setelah berbuka! 
Categories
Uncategorized

Pesona Seribu Masjid di Lombok, dari Sembalun ke Senggigi

“Kita berhenti salat Jumat di
masjid dekat sini,” ujar pemandu jalan kami di saat matahari seakan enggan
membuka mata, di antara dingin hampir membeku pada lembah Sembalun. Mobil yang
membawa kami masuk ke perkarangan masjid yang megah. Masjid Ittihadul Islam di Sembalun
Timba Gading, salah satu pesona seribu masjid di Pulau Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Bangunannya tampak berbeda tetapi memiliki ciri khas yang
kuat dengan menara tinggi.

Pesona alam Lombok.

Saya khusyuk meminta ‘sesuatu’ dan memohon akan berkah
berlimpah sehingga bisa sampai ke sini. Tentu berbeda dengan apa yang saya
rasa; suara orang mengaji, penuhnya masjid ini, cara khatib menyampaikan
khutbah, cara imam melantunkan ayat-ayat sepanjang salat Jumat 2 rakaat, dan
doa-doa usai salat yang memiliki intonasi berbeda dengan cara imam Aceh
membacanya. Saya menyelami. Saya meresapi perbedaan. Saya juga merinding dalam
dingin yang belum usai meskipun wudhu’
telah kering.
Salah satu masjid di Sembalun.
Syukur pada langkah yang telah sampai ke tanah basah ini.
Semalam, kami baru sampai ke
lembah Sembalun, di mana Gunung Rinjani dengan gagah perkasa menggenapkan
pesona bumi ini. Tak terkira pesona saat di pagi harinya saya melihat aktivitas
warga yang padat, menyoal hidup seperti biasa dan adalah hal yang unik dari
segala pandangan tentang wanita bercakar di mana-mana. Oh, beginilah yang saya rasa
tentang ketentraman. Saya merasa aura keAcehan yang kental meskipun saya tidak
sedang berada di bumi lahir sendiri. Islam yang begitu kental dan kuat di
lingkungan ini, saya rasa sampai ke pori-pori di sepanjang jalan lembah
Sembalun. Pikiran yang sebelumnya mengacu kepada masyarakat yang tidak seperti
itu, telah lenyap seketika.
“Sembalun salah satu wisata
Islami yang wajib kamu kunjungi,” sebut Dian Mulyadi, seorang yang memudahkan
langkah saya ke Lombok. “Saya dengar, masyarakat di Sembalun sangat kuat sekali
memegang teguh ajaran Islam. Wajar sih,
wanita di sini rata-rata pakai cadar karena itu bagian dari pemahaman mereka!”
Puncak Gunung Rinjani.
Sembalun dan lembahnya yang kokoh
telah kami tinggalkan di belakang. Segenap kenangan dengannya mungkin akan
terburai menjadi partikel-partikel rindu di masa mendatang. Salat Jumat yang
khusyuk di negeri terasing membawa kenikmatan tersendiri bagi saya. Saya merasa
nyaman. Saya terlindungi. Saya aman. Karena di setiap langkah adalah muslim
yang saya temui. Tiap sudut yang saya lihat adalah mereka yang tergopoh
menghampiri masjid.
“Eh, di mana-mana ada masjid ya?”
ujar saya saat kami telah menapaki jalan berliku dari Sembalun menuju Mandar.
“Itulah sebabnya Lombok dijuluki Pulau Seribu Masjid!” ujar pemandu
jalan kami yang duduk di sebelah sopir.
“Seribu Masjid? Artinya banyak
masjid ya?” saya bimbang dan bingung dengan pertanyaan itu. Lantas, jawaban
dari pemandu jalan kami terjawab begitu persekian meter kami melewati
bangunan-bangunan indah, yaitu masjid-masjid yang dipenuhi oleh orang-orang
beribadah. Saya terharu, saya takjub, saya ingin merangkul masjid-masjid di
sini karena segalanya tampak pasti bagi saya. Seperti keseharian saya di negeri sendiri nan jauh di ujung Sumatera.
“Sama dengan Aceh ya,” ujar saya
sangau.
“Aceh kan Kota Serambi Mekkah, Bai. Nah, Lombok Kota Seribu Masjid!” ujar
Dian Mulyadi dengan mantap.
“Perpaduan yang pas ya, Mas!”
Tak lupa, kami berhenti di tepi
jalan berliku dengan pemandangan gunung menjulang tinggi, untuk membeli stoberi
seharga Rp. 5000 perbungkus. Saya
menikmati stroberi itu dengan nikmat sembari Zakaria Dimyati, teman sesama
perjalanan kami, memotret pemandangan alam dengan kameranya.
Penjual stroberi pinggir jalan.
Perjalanan yang panjang menuju
Mandar sampai pada sore hari. Di sini juga terdapat masjid di mana-mana. Takjub
saya begitu mengelora saat kami memasuki salah satu masjid untuk salat ashar –
saya tidak sempat memotret masjid di tengah kota Mandar ini. Kami menunaikan
kembali salat di Pulau Seribu Masjid ini. Lepas itu, baru menjejaki Kota Mandar
yang terpesona dengan cidomo di mana-mana. Saya dan Zakaria sempat numpang foto pada salah satu cidomo yang
lewat. Dari sini pula kami melihat pemandangan yang tak bisa dinafikan yaitu Pelabuhan
Kayangan, Lombok. Kapal-kapal nelayan membentuk panorama teramat indah untuk
dilewati.
Cidomo di Lombok.

Kapal nelayan.
Tiba di malam yang sepi, tidak
sedingin di Sembalun, kami mencicipi hindangan yang tak kalah lezatnya. Saya
lupa sebutan untuk menu makanan yang kami santap. Ada ikan yang dimasak dengan
rempah khas Lombok. Sayur juga demikian. Dan tahu tempe dengan kecap pedas. Lidah
saya yang semula mati rasa karena belum menyantap makanan, menguatkan diri
untuk segera mengisi perut dengan lahap. Saya sudah tidak bisa menjabarkan
bagaimana rasanya menu makanan yang kami santap di Juni 2014 itu. Rasanya pas
di lidah saya tetapi tidak untuk perut yang terlalu benci dengan rasa pedas.
Menu yang lezat cocok untuk buka puasa.
Pagi dari itu, kami tergopoh ke
Pelabuhan Mandar untuk menyaksikan aktivitas nelayan dan wanita-wanita menunggu
ikan. Sekali lagi, dalam radius beberapa meter adalah masjid. Di mana-mana
adalah masjid. Bagaimana orang beribadah dengan banyaknya masjid. Saya lalu
membayangkan seperti di Aceh, tiap kampung ada masjid tersendiri, lalu di sini
demikian juga. Sepanjang pandangan sebelum sampai ke bau amis dan matahari
terbit, saya tak jera memanjatkan puji kepada masjid-masjid yang berdiri kokoh
dengan ciri khas yang sama. Bentuknya mirip-mirip hanya berbeda ukuran pada
lebar dan tinggi.
Pelabuhan Mandar yang padat. Nelayan
mendorong baki ikan ke pinggir. Wanita-wanita dengan riuh menanti ikan kecil. Sembari
menunggu para nelayan memilah ikan, wanita-wanita ini bercakap-cakap sambil
memandang ke lautan lepas. Dan gunung yang menjadi paku dalam menyeimbangkan
daratan dan lautan.
Nelayan pulang melaut.
Di situ, saya tidak menemui
wanita-wanita dengan kepala terbuka. Di mana-mana adalah wanita dengan kerudung
meskipun tidak memakai cadar seperti wanita di Sembalun. Saya tersenyum getir,
memadu rindu kepada kampung halaman yang baru saya tinggal beberapa hari. Seakan
tidak ada yang membedakan antara wanita Lombok dan Aceh yang selalu terbalut
kerudung dengan rapi. Ternyata, hati saya menyebut, Lombok bukan saja Pulau
Seribu Masjid, tetapi Pulau Seribu Jilbab!
Wanita berjilbab menunggu ikan.
Dan, begitu saja kisah itu
mengalir tanpa henti. Keterasingan yang saya rasa telah sirna dengan apa yang
saya alami. Pesona Pulau Seribu Masjid ini memang tidak lekang dari waktu ke
waktu. Kenangan yang hinggap begitu saja menjadi ukiran kebahagiaan dari masa
ke masa. Di akhir persinggahan, kami menepi ke kota metropolitan, Mataram, lalu
menikmati senja di Senggigi. Lagi-lagi, sepanjang jalan adalah masjid dengan
keelokan dan keindahan tersendiri. Sayang sekali, rencana kami tidak sempat
menepi ke salah satu masjid di tengah kota ini.
Keindahan sunset di Senggigi.
Jika, pada saat ini saya kembali ke kota dengan Pesona Seribu
Masjid ini, saya akan menghabiskan masa dalam bulan Ramadhan untuk mengunjungi
masjid-masjid terindah di sini. Meski, hanya sekejap mata saya ke Lombok tetapi
dari sana saya menyelami apa yang semestinya ada dalam diri saya sebagai
seorang muslim. Ketenangan yang tak terkira karena di mana-mana ada masjid. Toh, pada segala kondisi setiap muslim
akan mencari tempat perlindungan yaitu masjid. Pesona masjid di Lombok menjadi
panorama yang sulit saya lupakan. Di sana pula doa-doa yang entah bagaimana
wujudnya selalu terbentuk dari hati yang tulus, tak lupa bahkan selalu terujar
doa-doa keselamatan dan kebahagiaan kedua orang tua!
Ramadhan di Pulau Seribu Masjid,
apa kabarnya? Saya merasakan satu hal yang pasti, bulan puasa di Lombok tak
akan berbeda dengan bulan puasa di Aceh. Kota Seribu Masjid dengan Kota Serambi
Mekkah. Dua persamaan yang pasti karena tiap malam masjid-masjid akan
‘memanggil’ umat Islam untuk bergegas ke sana. Bahkan, suara azan tak ubahnya
nyanyian rindu yang bertalu-talu, dipaku pada dasar bumi, dari mana-mana,
didendangkan dengan lantang dan membahana. Saya dapat menebak bagaimana suasana
tarawih di Lombok, di masjid-masjid yang persekian meter bertemu satu dengan
yang lain dapat saling tatap. Seandainya masjid itu bisa bercakap-cakap dan
bersalaman, mungkin mereka akan bersilaturahmi pada Idul Fitri nanti, saking
saling melihat dari satu menara ke menara lain!
Dan kini, waktu yang tepat untuk
melepas rindu di masjid-masjid terindah di Pulau Seribu Masjid ini. Ramadhan
yang damai, pesona yang tak bisa diubah adalah meletakkan lelah di dalam masjid
sambil berzikir dan bermunajat kepada Ilahi.
Kembali kepada jika, seandainya raga
saya ditepikan kembali ke Lombok, maka saya akan menjadi tamu pada
masjid-masjid ini.
Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram
Masjid ini tidak sempat saya
kunjungi karena keterbatasan waktu. Namun saat bulan Ramadhan kali ini Masjid Hubbul
Wathan Islamic Center tidak hanya indah dengan
relif bangunan saja tetapi ramai oleh mereka yang bermunajat kepada Ilahi. Bisa dipastikan bagaimana
padatnya masjid ini dalam bulan puasa dengan hampir semua sektor terletak di
kompleks masjid. Sebut saja saranan pendidikan, museum, wisata religi,
perekonomian bahkan tempat olahraga juga terdapat pada masjid yang pernah
menjadi tuan rumah MTQ Nasional tahun 2016.
Terbayang kan bagaimana megahnya Masjid Hubbul Wathan Islamic
Center di tengah-tengah kota Mataram ini? Semarak Ramadhan di masjid ini tak
hanya berupa ramainya umat yang datang tetapi terdapat keistimewaan lain. Lantunan
ayat-ayat al-Quran terasa begitu syahdu saat imam-imam dari Timur Tengah yang
menjadi imam salat tarawih bulan puasa ini. Berdasarkan data dari tempo.co
(27/05/2017), imam-imam Timur Tengah yang menjadi imam tarawih antara lain Syekh
Ezzat El Sayyed Rashid dari Mesir, Prof Dr Syeikh Khalid Barakat dari Lebanon, Syeikh
Mouad Douaik dari Maroko, dan Syeikh Ahmad Jalal Abdullah Yahya dari Yordania.
Islamic Center, Mataram – Photo by Harry Hermanan.
Kembali ke jika, maka saya akan berbaur dengan alunan syahdu para ulama besar
tersebut. Lantunan ayat-ayat al-Quran dari para imam ini tidak hanya
menggetarkan hati, tetapi memberikan kesejukan selaman Ramadhan di tanah
Mataram. Dengan apa yang didengar, menjadi keharusan tersendiri bahwa keindahan
tiada tara akan dimulai dari masjid ini. Doa-doa yang dipanjatkan tentu berbeda
saat berada di negeri sendiri. Doa terindah dari sini berlaku tidak hanya untuk
keselamatan diri tetapi juga sebagai rasa syukur pada keindahan demi keindahan
dalam hidup.
Pusat kota yang teduh dengan
masjid indah, pula diterangi oleh 1.000 lampion yang disumbangkan oleh Persatuaan
Islam Tionghoa Indonesia NTB dan Paguyuban Marga Tionghoa Indonesia NTB. Saya bisa
merasakan bagaimana meriahnya Kota Mataram selama Ramadhan tahun ini!
Masjid Agung
Al-Mujahidin Selong, Lombok Timur
Sebelum, Masjid Hubbul Wathan Islamic Center berdiri, Masjid Agung Al-Mujahidin
Selong di Lombok Timur merupakan masjid terindah di Lombok. Masjid ini berjarak
lebih kurang satu setengah jam perjalanan darat dari Kota Mataram. Coba lihat
bentuk bangunan dan warna cat yang cerah. Dapat dipastikan bahwa masjid ini
menjadi salah satu bagian penting dari keislaman di Nusa Tenggara Barat. Kubah-kubah
masjid ini tampak begitu indah ketika terkena sinar matahari senja hari. Hal ini
tentu saja sangat menarik di bulan Ramadhan, di mana segenap keindahan bisa
melepas rindu kepada Sang Pencipta.
Masjid Agung Selong – Photo by diditpharm.blogspot.com
Saya akan berkunjung ke sana, jika, bulan Ramadhan ini ada di pulau
ini. Masjid ini tidak hanya menarik dan tidak pula terlupa karena Islamic
Center telah berdiri. Pusat kegiatan keislaman selama Ramadhan juga masih
dilakukan di masjid ini dalam rangka menyemarakkan bulan puasa. Duduk di dalam
masjid indah ini sambil memohon tentang apa saja kepada-Nya tentu saja sebuah
rasa syukur teramat dalam. Tidak bisa saya bayangkan bagaimana
keindahan-keindahan terpancar dari segenap sisi di dalam masjid ini.
Masjid Bayan Beleq, Desa Bayan, Lombok Utara
Eksotik, begitu kalimat yang
tepat ketika saya, jika, menginjakkan
kaki ke halaman Masjid Bayan Beleq, Desa Bayan di Lombok Utara. Bagaimana tidak,
pesona yang hadir adalah kisah beradab-adab silam dengan kitab kuning sebagai
catatan. Masjid ini adalah masjid tertua di Lombok dengan jarak tempuh sekitar
dua jam perjalanan dari Kota Mataram. Masjid ini juga menjadi saksi bisu
masuknya Islam ke Pulau Lombok. Bentuk masjid berupa bangunan Suku Sasak dan
tampak sangat sederhana tanpa polesan arsitektur modern. Di dalam masjid ini
juga terdapat makam penyebar agama Islam pertama di Lombok, Gaus Adbul Rozak.
Masjid Bayan Lombok – Photo by sasexplorer.blogspot.com
Lantas, jika, ke sini dalam suasana Ramadhan adalah hal termenarik dan
tersyahdu di antara pohon-pohon dan masyarakat yang masih alami. Tentu saja
bermunajat di masjid tertua dengan segala kelemahan yang dimilikinya termasuk
salah satu bentuk syukur yang tak terperi. Berada di dalam masjid ini saat
bulan Ramadhan seakan menarik kembali memori bagaimana penyebaran Islam di
pulau ini. Ciri khas yang terkuat tentang lingkungan yang tak mengubah diri dari waktu ke waktu meskipun zaman telah begitu modern.
Barangkali, tiga masjid ini cukup
menggenapkan keindahan Ramadhan selama di Lombok. Tiga masjid, tiga cerita dan
tiga sejarah dalam membentuk Pulau
Seribu Masjid
, sampai membahana ke mana-mana!
***