Categories
Uncategorized

Perebutan Tahta Kecanggihan Kamera Smartphone

Memang, perseteruan antara Apple Inc. dengan Samsung Electronic merupakan skandal
paling menarik di ranah teknologi. Nama Samsung sudah sangat melambung tinggi, padahal tidak ada apa-apanya sebelum tahun 2007 ke bawah sebelum perusahaan raksasa asal Korea Selatan ini mengadopsi sistem operasi Android besutan Google. Samsung mampu menukik menjadi
raksasa teknologi masa kini, tidak hanya smartphone,
tablet
maupun smartTV saja,
beragam barang elektronik lainnya dikuasai Samsung dengan pangsa pasar
mencengangkan.
Perang paten antara keduanya berujung panjang dari masa ke masa, seakan sudah
menjadi keharusan Apple menuntut Samsung maupun sebaliknya. Tentu saja, hak
cipta ini merupakan hak intelektual yang tidak dapat diambil begitu saja, namun
hal ini justru menjadikan bumerang sehingga tidak dapat berinovasi lebih baik
lagi. Hak paten ini kemudian menghambat suatu vendor untuk berkreasi, ketakutan dianggap telah melanggar paten si A atau si S karena mereka terlebih
dahulu memasang perangkat tertentu baik di smartphone
dan tablet.
Hal menarik, di antara sekian banyak perang paten antara Apple dan
Samsung, dan sebagian vendor lain, saya belum pernah mendengar ada yang ingin
menarik royalti dari paten kamera smartphone
yang kini dikenal menjadi alternatif lain pengganti kamera saku mengingat
resolusinya begitu tinggi.
Sebuah ponsel untuk zaman teknologi masa kini sudah wajib memiliki kamera. Seperti aturan
tidak tertulis, ponsel dengan harga murah pun harus memiliki kamera jika masih
ingin dilirik konsumen. Kenapa Apple yang selama ini gencar-gencarnya melirik
vendor Asia dalam melawan hak paten diam saja saat Samsung, HTC, Sony maupun
Oppo menambahkan kamera beresolusi tinggi di smartphone mereka. Satu saja alasannya, Apple tidak memiliki hak
paten sebagai pemasang pertama kamera di ponsel.
Dikutip di salah satu blog teknologi, rancangan awal pembuatan kamera
pada ponsel dilakukan oleh Daniel A. Henderson pada tahun 1993. Kemudian, pada
tahun 1997, Philippe Khan mengembangkan prototipe yang sudah tersimpan di
Smithsonian National Museum of America History dengan perangkat ponsel melalui software PictureMail. Vendor pertama
yang mengadopsi kamera ke dalam sebuah ponsel tak lain adalah Sharp pada tahun
2000 dengan seri J-SHO4. Vendor yang kemudian dikenal sebagai produsen
perlengkapan rumah tangga ini malah tidak terkenal lagi gaungnya di ranah
teknologi komunikasi (Handphone). Sharp yang berdomisili di Jepang kemudian fokus pada
barang-barang elektronik saja, walaupun pernah bertarung dalam perang ponsel bersama
sesama vendor Asia lainnya, tampaknya Sharp sudah kalah bersaing. Kamera pada ponsel
J-SHO4 terbilang cukup diperhitungkan pada masanya, spesifikasinya 110.000
pixel CMOS dengan 256 display warna. Tentu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kamera ponsel saat ini. 
Beranjak ke zaman gempuran beragam ponsel kelas tinggi, vendor-vendor
Asia tidak mau kalah bersaing dengan vendor barat. Tercatat, kamera tingkat
tinggi di sebuah smartphone mulai resolusi 8 megapixel sampai 41 megapixel menjadi pilihan vendor
memasangnya di produk premium mereka. Lantas, siapa saja yang sudah memasang
kamera tersebut?
Nokia Lumia 1020
Sejak dulu, Nokia masih menjadi idaman para pemilik ponsel. Sayangnya setelah Android merajalela Nokia seakan sudah ditelan bumi. Vendor asal
Finlandia yang kini berpindah hak milik kepada Microsoft, setidaknya pernah
menciptakan smarphone dengan kamera
tidak tanggung-tanggung. Nokia Lumia 1020 merupakan satu-satunya telepon pintar
yang berani menawar kamera sebagai daya pikat pembeli dengan resolusi 41 MP. Dilihat
dari spesifikasinya Nokia seri Lumia ini tidak main-main. Spesifikasi yang dihadirkan
oleh smartphone berbasis Windows
Phone 8 ini dalam 41 megapixel menghadirkan
38 megapixel effective, 7152×5368 pixels, carl zeiss optics, optical
image stabillization, aotu/manual focul, xenon & Led flash
. Dari spesifikasi
yang ada, kamera ponsel ini masih unggul dibandingkan dengan ponsel
lain di kelas premium lainnya. Lumia 1020 dapat dimiliki setelah ditebus dengan harga Rp.
6.5000.00,00 di Indonesia. Tertarik memilikinya? Bagi Anda yang fokus
mengabadikan setiap momen, ponsel ini bisa jadi salah satu pilihan, bukan?
Sony Xperia Z2
Peringkat kedua dipegang Sony dengan seri Xperia Z2. Vendor asal
Jepang ini memiliki keunggulan tersendiri dalam hal kamera, mengingat Sony
tidak hanya sebagai vendor telepon saja tetapi masih berjaya di ranah perangkat
keras, termasuk penyediaan kamera untuk vendor lain. Setelah menghadirkan
Xperia Z1, Sony meneruskan kedigdayaan seri antiair smartphone mereka ke Z2. Soal
kamera, Xperia Z2 bertahan di 20,7 megapixels.
Spesifikasi yang dihadirkan kamera ponsel ini adalah 5248×3936 pixels, outofocus, LED flash, ½.3” sensor size, geo-tagging, touch focus, face
detection, image stabillization, HDR, panorama
. Dilihat dari resolusi yang
ditanam pada kamera ini tentu saja mampu bersaing dengan Lumia 1020. Keunggulan
lain ponsel ini bisa diajak menyelam di dalam air dan bisa memotret
di sana. Bagi Anda yang tertarik memiliki smartphone
berbasis Android, senang bertualang di lautan lepas menemani ikan-ikan
berenang, Anda bisa mendapatkan ponsel ini dengan harga Rp. 8.499.000,00.
Jangan lupa, Anda tidak boleh melewati kedalaman 30 meter dalam membawa serta ponsel
premium ini!
Samsung Galaxy S5
Kekuasaan Samsung di dunia teknologi khususnya smarphone dan tablet masih
belum bisa digoyah selama beberapa tahun ke depan. Raja teknologi Asia yang berada di negeri bintang hallyu ini tidak hanya menciptakan ponsel kelas atas tetapi
menjual perangkat keras kepada beberapa vendor lain, termasuk Apple. Melahirkan
ponsel premium tidak cukup dengan hardware
mumpuni saja tanpa didukung kamera resolusi tinggi. Sayangnya, Samsung
belum berani bermain di kamera di atas 16 megapixels.
Selama ini Samsung masih bertahan di kamera 8 sampai 16 megapixels untuk smartphone unggulan mereka. Produk terbaru,
Galaxy S5 memiliki kamera 16 megapixels. Walaupun digadang-gadang tidak jauh berbeda
dengan adiknya Galaxy S4, ponsel ini bisa melahirkan suasana baru bagi Anda
yang ingin mencicipi beberapa produk unggulan, seperti detak jantung dan sidik
jari. Kamera 16 megapixel memiliki kerapatan 5312×2988 pixels, autofocus, LED flash, dual shot, simultaneous HD video and
image recording, geo-tagging, touch focus, face and smile detection, image
stabillization, HDR.
Meski tidak jauh berbeda dengan seri terdahulu, Galaxy
S5 mampu memposisikan dirinya sebagai salah satu suksesor Samsung lainnya
setelah Galaxy S4. Meski pada kamera yang dihadirkan tidak begitu istimewa,
bahkan tidak bisa diajak berenang, tetapi berkat nama besar Samsung seri Galaxy
ini tetap memiliki peminat di hampir seluruh dunia. Anda tertarik? Ponsel berbasis
Android besutan Google ini bisa didapat dengan harga Rp. 7.850.000,00.
LG G3
Satu lagi vendor Asia yang mampu bersaing dengan kamera resolusi tinggi, sama-sama berasal dari negeri gingseng LG tidak mau tinggal diam mengejar ketertinggalan.
LG tak lain adalah tetangga Samsung, satu negara, satu persaingan, satu sistem
operasi, pernah bersiteru masalah paten, merupakan pesaing terkuat satu sama
lain. Memiliki keunggulan tersendiri tidak lantas menjadikan LG masuk vendor
terkemuka seperti Samsung. LG masih harus berjuang keras untuk dapat mengalahkan kekuasaan Samsung. Gempuran seri Galaxy seakan membungkam kesenangan
seri G milik LG, termasuk seri G2 sampai G3. Dalam hal dapur picu sama-sama di kelas
premium, tetapi soal kamera LG G3 masih kalah dibandingkan vendor satu ayah kandung.
LG G3 hanya berani bertaruh di kamera 13 megapixels
saja. Padahal, jika mau berbenah, LG bisa meninggalkan 13 megapixels di G2 dan beranjak
ke resolusi lebih tinggi di G3 mengingat pesaingnya sudah melewati batas 16 megapixels.
Kamera G3 memiliki kerapatan 4160×3120 pexels,
phase detection/laser autofocus, optical image stabillization, dual-LED (dual
tone) flash, 1.3” sensor size, simultaneous video and image recording,
geo-tagging, face detection, HDR
. Dilihat dari spesifikasinya G3 tentu saja
tidak bisa bersaing dengan Galaxy S5, apalagi jika mau menandingi Xperia Z2
atau Lumia 1020. Kembali lagi pada soal keberuntungan saja, G3 akan mampu
bersaing dengan vendor lain jika benar-benar memiliki fans fanatik. Bagi Anda yang menyukai desain G3, bisa saja memiliki
smartphone berbasis Android ini
dengan harga Rp. 6.999.000,00.
Apple iPhone 5S
Pendapat saya pribadi, selain berkutat dengan paten, produk Apple
termasuk iPhone seperti kehilangan identitas. Apple sangat terlena dengan harga
mahal dan lupa pada gempuran produk murah besutan Google dan Microsoft dengan sekutunya. Produk-produk
Android maupun Windows Phone tidak dapat dipandang sebelah mata, vendor besar kian menghajar dengan kualitas smartphone
kelas atas dan harga lebih miring. iPhone 5S dengan kekuatan harga Rp.
11.775.000,00 di Indonesia menjadi salah satu ponsel yang hanya bisa dimiliki
oleh orang-orang sangat kaya saja.
Apple bisa bangga dengan fansboys
mereka, tetapi lambat-laun penggemarnya akan berpaling ke vendor lain jika
tidak mau berbenah. Belum lagi lambatnya Apple mengeluarkan seri terbaru
ditambah sederetan masalah, termasuk kamera. Biarpun banyak kalangan membela
hasil produksi kamera iPhone lebih bagus, tetapi vendor lain yang sudah saya
sebutkan di atas akan menggilas 8 megapixels
milik iPhone 5S. Kamera iPhone 5S memiliki kerapatan 3264×2448 pixels, autofocus, dual-LED (true tone) flash, 1/3” sensor size, 1.5 μm
pixel size, simultaneous HD video and image recording, touch focus, geo-tagging,
face detection, panorama
. Jenis kamera yang dihadirkan iPhone 5S jauh kalah saing
dengan kamera Lumia 1020, Xperia Z2, Galaxy S5 ataupun G3. Tentu saja Apple
tidak bisa mengajak duel vendor lain di pengadilan dengan alih melangar paten. Apple
hanya perlu menarik diri dari persaingan tidak sehat menjadi lebih produktif
melahirkan karya-karya terbarukan seperti pada masa keemasan yang diciptakan pendirinya, Steve Jobs.

Lima ponsel kelas atas tersebut menjadikan patokan bahwa Asia
benar-benar sangat berkuasa di jagad teknologi ini. Anda bisa menjadi salah satu penilai
terbaik dalam menentukan pilihan terhadap semua produsen. Ponsel terbaik pun
tidak hanya sebatas kamera dengan resolusi tinggi saja, tetapi kamera resolusi
tinggi saat ini hanya dimiliki oleh ponsel-ponsel terbaik, premium dengan harga
fantastis. Anda boleh mencoba memiliki salah satu ponsel tersebut, seperti
keinginan saya memilikinya.
Categories
Uncategorized

Kiat-kiat Memilih Jurusan

Sebulan terakhir,
banyak sekali berita tentang kelulusan SMA dan SNMPTN. Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tersebut merupakan program jalur undangan. Hanya
saja sudah diubah menjadi lebih mudah dengan mendata sekolah dan nilai siswa di
laman PDSS. Pengumuman SNMPTN sudah dilakukan pada tanggal 27 Mei 2014 secara
online di laman www.snmptn.ac.id, dan di
koran-koran yang sudah ditunjuk panitia pada 28 Mei 2014.
Tidak lulus SNMPTN
bukan berarti gagal masuk perguruan tinggi negeri. Seleksi selanjutnya adalah
SBMPTN. Seleksi yang dilakukan ini melalui proses ujian tulis yang dilaksanakan
secara serentak di seluruh Indonesia. Selain itu, terdapat UMB-PTN yang hanya
dilakukan oleh universitas tertentu saja yang pelaksanaanya setelah SBMPTN. Masih
tidak lulus juga, siap-siap mengeluarkan dana berlebih untuk bisa kuliah di
perguruan tinggi negeri melalui jalur nonreguler.
Sebenarnya, apa
penyebab tidak lulus tes tersebut? Banyak sekali faktor yang mendukung. Untuk SNMPTN
tentu saja dinilai dari rekap nilai dari sekolah dan hasil Ujian Nasional. Sedangkan
kedua tes berikutnya murni hasil ujian yang diperoleh oleh siswa dalam
mengikuti tes.
Untuk dapat lulus di
perguruan tinggi favorit, ada beberapa kiat yang mesti diperhatikan:
1.     
Pilihan Jurusan
Dalam memilih jurusan jangan cuma
asal cek list tanpa memperhatikan keinginan sendiri. Memilih jurusan juga bukan
ikut-ikutan karena banyak orang lain memilih jurusan yang sama. Pemilihan jurusan
juga tidak berdasarkan karena ingin terkesan elit bisa kuliah di Kedokteran
atau Teknik. Padahal belum tentu kita bisa mendalami ilmu tersebut jika
benar-benar lulus nantinya. Memilih jurusan harus memperhatikan kemampuan diri.
Jika selama ini belajarnya sangat senang dan mudah memahami ilmu-ilmu sosial
maupun bahasa, jangan pernah memaksa untuk memilih jurusan eksakta yang penuh
hitung-hitungan. Memilih jurusan sesuai kemampuan otak kiri dan kanan akan
membuat pembelajaran yang berlangsung selama perkuliahan bisa dipahami dengan
mudah. Jurusan yang dipilih sangat menentukan masa depan setelah selesai
kuliah. Jadi, jangan coba-coba salah pilih!
2.     
Grade
Kampus
Ingin lulus di kampus populer
dengan mudah? Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan membuat
rangking jurusan yang akan dipilih. Setiap kampus memiliki peringkat tertentu
di setiap jurusan sesuai akreditasinya. Misalnya saja, jika saat membeli
formulir diperbolehkan memilih tiga jurusan maka pilihan pertama harus diisi
dengan grade paling besar lalu diurutkan sesuai peringkatnya. Contoh, jika
ingin memilih FKIP, Ekonomi dan Kedokteran maka Pilihan Pertama dipilih
Kedokteran, Pilihan Kedua Ekonomi (jurusan apa saja) lalu Pilihan Ketiga FKIP
(jurusan apa saja). Namun, karena Ekonomi maupun FKIP memiliki banyak jurusan,
kita juga harus memperhatikan rangkingnya. Ekonomi Managemen tentu memiliki
grade tinggi di suatu kampus. FKIP juga memiliki jurusan keunggulan seperti
Bahasa Inggris maupun Matematika. Apalagi, selama kesejahteraan guru diperhatikan
pemerintah FKIP malah menjadi jurusan populer.
3.     
Belajar
Sudah cukup dengan ketepatan
memilih jurusan? Jelas sekali belum. Pelamar dai salah satu jurusan tentu
sangat banyak sekali. Persaingan pun akan sangat ketat. Jika ingin lulus di salah
satu pilihan adalah dengan belajar. Belajar yang dimaksud bukan dengan baca
buku saja lalu tidur pulas. Pelajari soal-soal yang pernah keluar di tes
tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, soal-soal ujian itu akan serupa maupun
mendekati soal-soal tersebut. Saat ini, banyak sekali buku-buku yang bisa
didapatkan untuk memahami soal-soal tersebut. Jika punya dana berlebih bisa
saja ikut bimbingan belajar yang berserak di kota-kota besar menjelang ujian
masuk perguruan tinggi tersebut. Jika pun tidak sanggup, mintalah soal-soal
tahun-tahun terdahulu kepada kakak leting. Syukur-syukur mau diajarkan secara
gratis dan memberikan trik khusus dalam menjawab soal-soal ujian masuk PTN yang
susah-susah gampang tersebut. Masih banyak waktu belajar sebelum ujian tulis
dimulai, hindari kontak dengan dunia maya sebisa mungkin dan kurangi
jalan-jalan ke warung kopi atau nongkrong bersama teman-teman di tempat biasa. Saatnya
fokus dan mulai mencoret-coret soal-soal sampai benar-benar lelah.
4.     
Jawaban
Soal
Belajar sudah. Saatnya menjawab
soal di hari H. Seperti tahun-tahun yang lalu, satu soal benar bernilai +4 dan
satu soal salah bernilai -1. Jadi harus sangat hati-hati. Soal-soal yang
diberikan saat tes bisa jadi beragam. Mulai dari pengetahuan umum, pendidikan
kewarganegraan, pengetahuan IPA, pengetahuan IPS, dan bahasa. Jawab soal yang
dianggap paling benar dan kosongkan soal yang dianggap meragukan. Dalam menjawab
soal pun ketepatan waktu sangat perlu diperhatikan. Satu soal harus terjawab
kurang dari 1 menit saja. Untuk soal-soal sukar barangkali bisa membutuhkan
waktu kebih 2 menit tetapi tetap fokus pada soal-soal mudah sebelum mengerjakan
soal lebih rumit berikutnya. Dan ingat, waktu yang diberikan biasanya tak akan
lebih dari 2 jam.
5.     
Berdoa
Setelah semua usaha selesai jangan lupa berdoa.
Niscaya Tuhan akan mendengar doa-doa setiap usaha yang dikerjakan!

Akhirnya, selamat
mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri tanggal 17 Juni 2014 (ujian
tulis) dan 18-19 Juni 2014 (ujian keterampilan bagi yang memilih jurusan
tersebut; penjas dan lain-lain). Dan untuk yang belum mendaftar, masih bisa
menuju ke laman www.sbmptn.or.id sampai
tanggal 06 Juni 2014. Pengumuman kelulusan ada dilakukan tanggal 16 Juli 2014
di halaman yang sama dan di koran-koran di kota kalian. Persiapkan diri
menghadapi persaingan hidup mati ini! 
Categories
Uncategorized

Anak Keempat

Hamil lagi? Mana mungkin? Baru bulan lalu aku menceraikan
ASI untuk si bungsu. Aku harus menghitung ulang tanggal halangan bulan lalu.
Aku berharap perhitungan ini salah. Bulan lalu aku halangan sekitar tanggal dua
atau tiga. Bulan ini sudah hampir sampai di penghujung. Yang benar saja?
Hari terus berlalu, ini tanggal lima belas bulan kedua aku
tidak datang bulan. Aku juga merasa aneh. Tiap melihat ikan asin aku langsung
muntah-muntah, padahal aku paling suka makan ikan asin ditemani sayur daun ubi.
Saat ini, membayangkan saja aku bisa tidak selera makan.
Tadi pagi, aku muntah-muntah tidak karuan. Sampai siang
begini, matahari terik dan aku kepanasan, mual dan muntah juga belum hilang.
Tidak mungkin terus percaya tidak ada masalah apa-apa atau sekadar masuk angin.
***
Sudah bulan ketiga aku tidak halangan. Aku sama sekali tidak
berniat periksa ke puskesmas. Ke bidan di ujung kampung, sama juga, tidak akan
kulakukan. Semenjak mual-mual dan muntah satu bulan lalu, aku juga jarang
berinteraksi dengan tetangga. Semua keperluanku dicukupi suami yang pergi pagi pulang
sore.
Tiap hari aku bersemedi rumah. Menunggu keajaiban datang
bulan. Sejak kelahiran si sulung berumur delapan tahun kini, aku sudah membulat
tekad tidak akan mengandung lagi. Namun dua tahun kemudian adik si sulung
lahir, anak perempuan yang tidak mau kukucirkan rambutnya. Dan dua tahun lalu
aku baru melahirkan bayi tembam yang tiap malam merengek menganggu tidurku.
Bersama bulan ketiga kupastikan hamil lagi. Kenapa harus
aku yang hamil terus? Si Ainun, tetangga rumahku, sudah lima belas tahun kawin
belum hamil-hamil juga. Ainun pernah berobat ke mana-mana, belum ada
tanda-tanda akan mengandung. Aku yang tidak menginginkan punya anak lagi, terus
saja mengandung!
Ainun bertanya padaku, apa resep agar bisa punya anak?
Resep? Ainun pikir aku sedang membuat kue bolu? Ada-ada saja pertanyaan si Ainun
itu.
Kenapa aku tak ikut KB? Si Ima, setelah ikut KB, dua bulan
kemudian langsung melar. Ima malah ngeluh dan menyesal ikut keluarga berencana.
Berencana apa? Katanya hanya merencanakan waktu akan mengandung lagi. Kalau
ingin punya anak, KB bisa dilepas. Tapi, si Ita, dua tahun lepas KB, sampai
sekarang belum beranak juga. Lain lagi dengan Muna yang malah langsung beranak
selepas lepas KB. Aku bingung.
Aku memang tidak ingin punya anak lagi. Tapi aku tidak mau
KB. Ini sudah pilihan tepat. Lain halnya dengan suamiku, dia tidak mau tahu aku
lelah melahirkan anak terus-terusan. Aku juga capai membesarkan tiga anak yang selalu
berulah. Apalagi si sulung. Seluruh kampung sudah memvonis dia. Musim rambutan
dia panjat rambutan orang tanpa meminta. Mangga di rumah tetengga sedang
berbuah, dia malah panjat malam hari. Belum lagi jambu di rumah Ainun yang dia
petik lalu dijual. Ainun marah besar. Untuk dimakan sendiri, Ainun tidak
masalah. Tapi si sulung malah menjualnya. Ainun yang punya pohon jambu belum
pernah menjualnya sendiri. Ainun menegur. Si sulung lari terbirit-birit. Aku
geram. Ainun melapangkan dada. Menerima tapi perang dingin denganku, sindirnya
aku tidak bisa mengajari baik buruk pada si sulung.
Lima bulan sudah. Perutku semakin membesar. Selera makanku
bertambah. Rasanya berat badanku juga naik beberapa kilo.
***
Bulan ketujuh. Tandanya sudah sangat jelas. Selangkah pun
aku tidak keluar rumah. Aku tidak mau orang lain melihat hamilku. Di kampung
ini semua jadi bahan ejekan. Aku merasa mereka mencemoohku karena mengandung
lagi.
Tugasku sekarang, masak, mencuci, tidur, menonton tivi.
Ketiga anakku yang keluyuran di luar rumah, aku tidak peduli. Yang penting
mereka masih ingat pulang. Selain keluarga, tidak ada yang tahu aku hamil. Jika
ada yang datang bertamu, aku memilih sembunyi di kamar. Aku tidak ikut lagi
kegiatan ibu-ibu. Tidak ke undangan pesta di kampung. Tidak ke mana-mana.
Ainun pun tidak tahu aku mengandung kalau saja mulut si
sulung bisa diplester. Si sulung dengan enteng pamer ke Ainun akan punya adik
lagi. Pulang dari situ, kumarahi di sulung, tapi dia malah nyengir dan tertawa.
Lain halnya dengan kedua adik si sulung. Di acara arisan
ibu-ibu mereka minta nasi lebih untukku yang sedang hamil. Naas sudah. Seluruh
kampung tahun aku hamil.
Sorenya Ainun bertandang ke rumah. Mau tidak mau aku
membukakan pintu untuknya. Ainun membawa masakan enak. Ada kerang dimasak
dengan santan. Tahu goreng. Tempe goreng.
Senyum Ainun merekah. Siapa yang hamil di sini? Kenapa
malah Ainun yang berona bahagia?
Tidak mungkin. Ainun pasti datang mengejek. Aku tidak bisa
terima ini. Senyum palsu. Makanan jadi suap untuk bisa menjengukku. Tanpa
kupersilahkan, Ainun menerobos masuk dan meletakkan makanan bawaannya di meja
makan. Menyuruhku makan banyak. Bertanya persiapan persalinan. Kandunganku
sehat atau tidak? Sudah periksa ke bidan? Sudah ini? Sudah itu? Ainun banyak
tanya. Dengan alasan ingin istirahat, aku meminta Ainun pulang.
Selepas Ainun pulang, Kusantap makanan pemberiannya dengan
lahap.
***
Sudah sembilan. Mengapa waktu begitu cepat berlalu? Perutku
makin membesar. Tidak lama akan pecah. Penantianku selama ini akan berakhir.
Aku sudah tidak tahan. Senyum Ainun. Semangat dari Ima dan yang lain tidak
lantas membuatku bahagia.
Aku masih malu punya anak lagi!
Kuambil sapu, memerhatikan rumah yang sangat kotor. Seperti
berhari-hari aku tidak menyapu. Ainun yang memerhatikan di teras rumahnya langsung
menghampiri. Aku tidak mendengar celoteh Ainun yang memintaku istirahat.
Mengerti apa dia? Satu pun anak belum dia lahirkan!
Aku terus menyapu. Kusapu debu di dalam rumahku sampai dua
anak tangga dapur. Terasa dunia berputar. Pusing. Aku terpeleset. Jatuh ke
dapur di anak tangga kedua. Ainun berlari menghampiriku. Dia melihat ada
pendarahan. Dia berteriak minta tolong. Aku menepis tangannya yang akan
memapahku ke kamar.
Aku tidak apa-apa. Aku belum mau melahirkan!
Ima datang tergopoh-gopoh. Si sulung sudah dia minta jemput
ayahnya. Ima juga sudah meminta suaminya menjemput bidan. Aku masih membantah,
belum saatnya persalinan!
Kedua perempuan ini tidak peduli. Mereka menarikku ke dalam
kamar dan melepaskan pakaian bawahku. Ima berteriak. Ainun histeris meminta air
dan kain bersih. Kepala bayi sudah keluar!
Bantahanku terhenti dan malah mengedan. Sakit luar biasa.
Luar dalam. Sekali lagi teriakan napasku. Tangisan bayi pecah. Kata Ainun,
diraut wajah lelahnya, dan Ima yang pias, bayiku laki-laki.
Lima menit kemudian, bidan kampungku baru datang bersama
suami dan si sulung. Bidan langsung memeriksaku dan bayi baru lahir. Ocehan
bidan tidak lagi kudengar. Rasanya sakit sekali. Aku juga malu. Namun senyum
bahagia suamiku, membuat emosiku sedikit mereda.
Bidan memintaku tidak berpikir yang negatif. Katanya, bayi
kami sehat dan baik-baik saja. Mendengar itu, hatiku kembali galau. Belum lama
berhenti menyusui, hari ini sampai dua tahun ke depan aku kembali harus
menyusui.
Apa yang harus kulakukan untuk ini? Kulihat Ainun, Ima dan
bidan kampungku. Tidak ada ejekan dari raut wajah mereka. Senyum mereka
merekah. Aku yang tidak bahagia, mengapa mereka begitu bahagia?
Aku menatap kosong. Beban pikiranku akan bertambah banyak.
Empat anak. Suami yang selalu minta dilayani. Masak. Menyusui. Cuci baju.
Mendengar tetangga yang selalu merendahkan si sulung yang bandel. Menegur kedua
adik si sulung yang selalu telat mandi.
Memikirkannya saja membuatku letih sekali. Kelahiran
keempat ini semakin membuatku kacau. Aku tak paham, adakah yang salah denganku.
Mengapa aku tak dapat merasakan bahagia sebagaimana perempuan lainnya.
Bagaimana harus kujalani hari-hari ini? Adakah yang dapat mengerti aku?

***
Cerpen ini dimuat di Majalah Ummi Edisi Mei 2014.