Categories
Uncategorized

Waspada! Petir Bisa Menyambar Laptop

Tiada hari tanpa bercinta dengannya! Tepat
sekali. Aku yakin, kamu juga demikian. Tiap hari kerjanya pelototin layar
sepuluh atau dua belas inci. Ada kebanggaan tersendiri jika sudah berinteraksi
dengan perangkat elektronik ini.
Gayanya nggak gagap teknologi!
Ke
mana-mana, laptop dibawa. Apalagi, di Aceh, warung kopi dengan fasilitas
internet gratis itu bagai kita mencari makanan ringan.

Gampang sekali. Asalkan
ada uang lima ribu rupiah untuk menebus secangkir kopi. Terserah kamu mau ngapain,
kamu menghabiskan waktu dari pagi sampai sore pun nggak masalah, kamu
mau download film terbaru silakan saja. Asyik sekali pokoknya!

Dunia terasa milikku!
Orang
lain mah lewat. Mau dianggap pengangguran, terserah. Mau dianggap tak
ada penghasilan rapopo – kata Julia Perez. Mau dibilang cuma nongkrong
saja, no problem. Nyatanya? Nggak demikian.


Facebook cukup
jarang kubuka pakai laptop. Twitter pun jarang-jarang. Paling sering update
status dengan link tulisan terbaru. Dan ini, blogger adalah
laman website satu-satunya yang selalu kukunjungi, selain Kompasiana.

Aku
termasuk pembaca yang jarang komentar di blog orang lain. Mungkin ini
pula alasan orang jarang komentar di blog aku – hapus kalimat terakhir!

Duniaku hancur
Bukan
putus cinta, toh aku jomblo budiman. Bukan karena kehilangan ide
menulis. Bukan karena nggak ada lagi internet gratis.
Sedih
itu karena laptopku tiba-tiba tidak mau menyala!
Aku
kayak kembali ke masa purbakala. Kurang paham apa yang terjadi dengan kekasih
berukuran sepuluh inci ini. Jika dikata tiak paham teknologi sama sekali,
mungkin kurang tepat, aku masih bisa membedakan laptop blank total dan
tak bisa disembuhkan dengan blank setengah total yang datanya masih bisa
diselamatkan.

Laptopku masih hidup. Sesekali aku masih bisa masuk ke Windows.
Di lain kali malah lebih sering menampilkan barisan kalimat yang tak
kumenegrti. Di layar itu tertulis ada perangkat hardware yang mengalami
masalah.

Kepalaku
pusing. Kalimat mujarab itu, hindari kerusakan hardware! Tiba-tiba
menjadi kenyataan. Hardware. Kata kunci itu. Perangkat penting sebuah
laptop/komputer. Jika rusak artinya harus ganti baru. Aku selalu nggak masalah
jika software yang mati total karena cukup instal ulang.
Saatnya
mengejar tukang service. Mana tahu laptop tua ini salah menulis notifikasi.
Ya kan? Nama juga perangkat tua. Salah-salah wajar dong!
Laptopku
ini termasuk kategori laptop tahan banting. Sangat bisa kuandalkan. Dan aku
sangat percaya dengan produk keluaran IBM ini. Jika kusandingkan dengan produk
laptop terbaru sekarang, kecepatan laptopku dua kali lebih cepat dalam
mengakses data maupun konektivitas internet.

Walaupun laptop dengan slogan ThinkPad
ini hanya mendukung Windows XP namun hasil kerjanya lebih menjamin
dibandingkan laptop yang sudah support Windows 7 maupun Windows 8.

Aku
duduk santai di sebuah toko service komputer. Tak perlu kukatupkan kedua
tangan untuk mendoakan semoga si laptop yang tak kuberi nama itu baik-baik
saja.
“Ada
perangkat yang rusak,”
“Apa
itu, Bang?” mataku melotot.
“Kita
bongkar dulu,”
Aku
mendengus. Bongkar?
“Boleh?”
Aku
mengiyakan. Laptop tua itu dibongkar. Aku juga penasaran dengan perangkat mana
yang rusak.
“Kemungkinan
perangkat untuk Wi-Fi, Bang?” ujarnya sambil membuka bagian belakang laptop
itu.
Aku
menunggu. Menghitung berapa banyak nada yang tersimpan dalam lagu Ku menunggu,
Rossa Roslaina. Mana tahu sebuah keajaiban bisa datang. Aku tak perlu
mengganti perangkat keras yang dimaksud.
“Kita
coba copot yang ini,” tangannya langsung melepas kabel yang tersambung ke
perangkat keras sebesar tiga jari itu. “Kemungkinan memang ini yang tidak
mendukung lagi,”

Selesai
memisahkan perangkat kecil itu dengan badan laptop, ia menekan tombol Power.
Laptop menyala dengan mulus.
“Ini
tidak bisa lagi, Bang!”
Selesai.
Perangkat
sebesar tiga jari itu tak lain perangkat dukungan untuk konektivitas internet
melalui Wi-Fi. Perangkat itu dicopot, otomatis internet melalui Wi-Fi tidak
bisa disambung lagi.
Malapetaka!
Sehari-hari
aku bekerja dengan internet!
“Apa
penyebabnya, Bang?” tanyaku lugu. Padahal, aku sudah memprediksi alasan
rusaknya perangkat keras itu.
“Bisa
jadi karena tersambar petir!”
Benarkan?
“Masih
untung tidak terbakar semua, Bang,”
“Memang
bisa terbakar semua?”
“Bisa!”
ujarnya mantap. “Jika terbakar semua, laptop bisa meledak!”
Aku
membayangkan kemungkinan terburuk itu. Meledak? Habislah semua
data-dataku di hardisk.
Aku
pulang dengan lesu. Laptopku memang tidak kenapa-kenapa. Namun dicopotnya
perangkat keras untuk mendukung Wi-Fi sama saja aku bekerja tak terkoneksi
internet.

Perangkat keras serupa – seperti bawaan – tidak dijual terpisah,
katanya satu-satunya pendukung Wi-Fi adalah perangkat berbentuk flashdisk
yang harganya mendekati dua ratus ribu.

Jelas
saja aku jadi pelit. Entah kenapa aku menjadi sangat sensitif. Aku pun memutar
otak ke mana suka. Aku punya smartphone Android, akan kucoba mengoneksinya
dengan itu
.

Memang, Android sudah mendukung Portable Hostspot,
fungsinya sama dengan Wi-Fi kebanyakan. Namun laptopku sudah tidak bisa
tersambung lagi dengan Wi-Fi jika tak ada kabel pendukung.

Aku
duduk lemas di warung kopi. Mengutak-atik smartphone Android andalan,
yang sewajarnya tidak boleh dihidupkan dukungan Wi-Fi secara berlebihan.

Aku
berharap tidak lagi keluar biaya tambahan. Mataku terbelalak. Wi-Fi dari
Android bisa dikoneksikan dengan kabel. Dan, yang lebih semarak lagi, aku bisa
mencangkok jaringan Wi-Fi dari warung kopi itu, tak payah menggunakan jaringan
seluler.

Oh, Android
Tapi,
aku jadi sangat sensitif terhadap cuaca. Nggak lagi-lagi aku
menghidupkan laptop saat petir. Aku tidak tahu apakah tersambar saat online atau
offline. Kemungkinan bisa banyak hal. Laptop ini pun sudah tersambar
sekali. Jika kedua kali? Separuh nyawaku pergi, seperti kata Anang Hermansyah! Pengalaman ini cukup “menggiurkan” diulang kembali! 
Categories
Uncategorized

Satu Gmail Hubungkan Semua Perangkat Android

Sumber: support.google.com
Bagi
Anda pengguna Android tidak perlu khawatir jika terjadi sesuatu dengan salah
satu perangkat yang dimiliki. Google sebagai pengembang Android memberikan
solusi yang sangat mudah. Solusi ini menjadi keunggulan tersendiri bagi
pengguna Android yang semakin meningkat.
Barangkali,
selama ini kita terlalu menganggap simpel perkara “nyawa” sebuah smartphone
berbasis Android. Sehingga kita mengaktifkan perangkat Android dengan akun
email abal-abal. Asalkan hidup ya sudah. Namun, jika Anda punya rencana
menambah perangkat Android di kemudian hari, Anda patut mempertimbangkan satu
akun email yang penting saja.
Benar.
Satu akun Gmail dapat digunakan untuk banyak perangkat Android. Tidak perlu
khawatir akan salah sinkronisasi. Sistem yang dihadirkan Google akan “mudah”
melacak perangkat utama. Misalnya, Anda sudah punya smartphone salah satu
merek, kemudian Anda membeli satu lagi dan mengaktifkan dengan email yang sama.
Sistem Android akan “membaca” masing-masing perangkat secara terpisah terutama
saat membuka Google Play. Artinya, aplikasi yang diinstal pada perangkat
pertama belum tentu terinstal otomatis di perangkat kedua, kecuali Anda
menginstal manual.
Lalu,
apa kelebihan satu Gmail untuk semua perangkat Android?
Android
mensinkronisasikan semua data dari semua perangkat dari satu akun Gmail. Sinkronisasi
yang tampak nyata adalah nomor kontak (nomor telepon) akan sama dari satu
perangkat dengan lainnya, jika nomor kontak disimpan di akun Gmail. Jangan khawatir
jika menyimpan nomor kontak di satu ponsel tidak akan terbaca otomatis di
ponsel lain. Android yang dikoneksikan dengan internet akan melakukan
pembaharuan tersendiri sehingga kontak yang disimpan di perangkat sebelumnya
akan terbaca di perangkat lain.
Selain
itu, Google Drive merupakan layanan penyimpanan data online yang menjadi
suguhan menarik lainnya. Saya menganjurkan untuk menginstal Google Drive di
setiap perangkat Android, baik smartphone maupun tablet. Jika kita mengerjakan
suatu tugas di salah satu perangkat, kemudian ingin membaca kembali di
perangkat lain, Google Drive akan mensinkronkan data yang tersimpan. Contohnya,
saat di rumah kita menggunakan tablet, karena terburu-buru kita mengambil
smartphone saja. Saat tiba di tempat kerja, data yang perlu kita ubah atau kita
kirim tersimpan di tablet. Nah, jika kasus demikian kita tinggal membuka Google
Drive di smartphone lalu mengedit yang perlu, langsung dikirim atau ditransfer
terlebih dahulu ke komputer.

Banyak
keuntungan lain yang ditawarkan Google di layanan gratis Android mereka. Selama
masih disupport oleh Google dengan banyak kemudahan untuk apa mahal? Intinya, serius
saja menggunakan satu akun Gmail di semua perangkat Android. 
Categories
Uncategorized

WhatsApp for Desktop

 
WhatsApp
Inc. melakukan banyak perubahan setelah diakuisisi oleh Facebook. Pertama,
menghadirkan perubahan warna centrang dua pada pesan terkirim; dari centrang
kecoklatan menjadi biru jika pesan sudah terbaca. Kedua, baru hari ini bisa
dioperasikan, setelah cukup lama terdengar adalah WhatsApp for Desktop.
Untuk
dapat mencicipi WhatsApp for Desktop ini, Anda harus mengupgrade ke versi
terbaru. Namun, mohon maaf untuk pengguna iOS karena layanan chatting gratis
ini baru tersedia untuk Android, BlackBerry dan Windows Phone. Pengguna Android
di Indonesia sudah bisa melakukan pembaharuan ke versi 2.11.498 dengan ukuran
15,58 MB serta diperbarui oleh si sempunya tanggal 21 Januari 2015. Pengembang
layanan pesan gratis dari Mountain View, Amerika Serikat ini, memang
menargetkan pencapaian luar biasa sehingga tak mau ketinggalan setelah pesaing
menghadirkan layanan chatting serupa ke versi komputer.
Setelah
WhatsApp for Android terupgrade, langkah selanjutnya adalah mengunjungi laman https://web.whatsapp.com/ dari Goole
Crome. Pemilihan Google Crome menjadi tanda tanya tersendiri, entah kenapa
WhatsApp for Desktop hanya bisa dioperasikan melalui browser milik Google saja.
WhatsApp menjanjikan pembaruan ke depan sehingga dapat dioperasikan di browser
lainnya.
Setelah
laman https://web.whatsapp.com/
terbuka, kita tidak perlu melakukan sign in. Pengguna hanya cukup mencocokkan
QR di laman WhatsApp for Desktop dengan versi Android. Pada WhatsApp for
Android, Anda bisa masuk ke pengaturan WhatsApp Web dan langsung terhubung
untuk menscan kode QR di komputer. Proses yang diperlukan tak terlalu lama, dan
kita langsung bisa memulai chatting melalui komputer.

Anda
yang terlalu sibuk, menyukai layar besar dengan keyboard fisik, barangkali
WhatsApp for Desktop patut dicoba. Selamat mencoba! 
Categories
Uncategorized

ASUS ZenFone Smartphone Android Terbaik


Pada masa kini, memiliki sebuah smartphone adalah sebuah keharusan. Smartphone akan menemani aktivitas sehari-hari baik menerima pesan instan dengan berbagai layanan online, media sosial, menerima dan membalas email, membaca berbagai informasi, bahkan untuk mengunduh maupun upload file-file penting maupun gambar atau video.
Banyak vendor yang menawarkan smartphone kelas atas dengan spesifikasi mumpuni. Salah satu produsen teknologi Asia terkemuka ikut bersaing dengan menghadirkan tiga varian smartphone. Adalah Asus Zenfone yang datang dengan Zenfone 4, Zenfone 5 dan Zenfone 6. Ketiga smartphone tersebut menawarkan bentang layar sesuai namanya, mulai dari 4 sampai 6 inci. Ketiga smartphone terbaru Asus ini menawarkan aplikasi Android terbaru, ditawarkan dengan harga murah dan termasuk ke dalam smartphone harga terjangkau dengan spesifikasi tinggi.
Smartphone Asus Zenfone memiliki desain yang nyaman di tangan, terbuat dari material yang aman digunakan, penerapan Asus ZenUI yang merupakan tatap muka ciri khas Asus untuk lini ponsel pintar mereka memudahkan kita dalam mengoperasikan ponsel Android ini. Selain itu juga dibenamkan Gorilla Glass 3 untuk layar smartphone ini sehingga tahan akan goresan. Ketiga punggawa Asus ini merupakan smartphone Android terbaik masa kini.

Untuk lebih lanjut, simak review saya tentang ketiga smartphone murah andalan Asus berikut ini.

Zenfone 4

Bagi Anda yang menyukai layar tidak terlalu besar, smartphone dengan layar 4 inci ini merupakan pilihan tepat. Bentang layar 4 inci jadi salah satu pilihan karena mudah dipegang, nyaman dimasukkan ke dalam kantung celana dan mudah dimainkan dengan satu tangan saja. Dengan menggabungkan Asus ZenUI dengan sistem Android 4.3 (Jelly Bean bisa upgrade ke Kitkat) menambah keindahan yang ditampilkan smartphone murah ini. 
Smartphone yang memiliki berat 115 gram ini dihadirkan dalam lima varian warna. Pilihan warna ini tentu saja menggambarkan hobi konsumen, Anda bisa memilih charcoal black, pearl white, cherry red, sky blue maupun solar yellow. Dapur pacu ponsel pintar ini adalah Intel Atom Z2520 1,5 Ghz dengan memori 1 GB. Penyimpanan internal adalah 8GB dan bisa ditambah dengan penyimpanan eksternal sampai 64GB. Kamera yang dibenamkan dalam smartphone ini adalah 5 MP untuk kamera belakang dan 0,3 MP untuk kamera depan. Baterai 1200 mAh bisa hidup dalam waktu siaga 192 jam. Jika tertarik tidak ada salahnya menjatuhkan hati pada smartphone simpel dan ringan ini. Bagi Anda yang menyukai ponsel layar sedang ini bisa dimiliki dengan harga Rp. 1.300.000,00.

Zenfone 5

Asus juga menawarkan ukuran populer untuk smartphone masa kini. Smartphone dengan layar 5 inci menjadi pilihan Anda ditengah gempuran banyak vendor lain dengan bentang layar serupa. Dengan baterai 2110 mAh membuat ponsel ini lebih tahan dibandingkan seri 4 inci. Selain itu dapur picu Zenfone 5 adalah Intel Atom 1,6 GHz dengan memori 2GB. Penyimpanan internal 8 GB dan bisa ditambah dengan penyimpanan eksternal sampai 64GB. Layar 5 inci sudah dengan kerapatan HD 1280×720, IPS dengan capacitive touch panel. Interface khas AsusUI menambah menawan ponsel kelas atas Asus ini yang ditemani Android 4,3 yang bisa diupgrade menjadi Android 4.4 (Kitkat). Peningkatan lainnya dibandingkan Zenfone 4 adalah pada kamera yang sudah dibenamkan 8 MP untuk kamera belakang dan 2 MP untuk kamera depan. 
Ada hal yang menarik dari jajaran ponsel Asus ini, di antaranya adalah dibenamkannya MyCloud maupun BlackBerry Messenger sebagai aplikasi bawaan. Dua aplikasi penting ini tidak perlu Anda instal lagi karena sudah terpasang dengan sendirinya. Bagi Anda yang suka dengan smartphone ini bisa dimiliki dengan harga Rp. 2.799.000,00.

Zenfone 6

Seri terakhir yang ditawarkan Asus adalah Zenfone 6. Smartphone dengan layar 6 inci ini termasuk dalam kategori phabet. Bentang layar yang lebih besar membuat Anda lebih mudah dalam menonton video maupun membaca informasi di dunia maya. Kehadiran smartphone 6 inci Asus menawarkan keunggulan tersendiri. Meski masih membenamkan Android 4.3 (bisa upgrade ke 4.4), dapur picu Zenfone 6 sudah naik lebih kencang dibandingkan dua varian di atas. Processor yang digunakan adalah Intel Atom Z2580 (2.0 GHz). Memori 2 GB dengan penyimpanan internal 16 GB dan bisa ditambahkan dengan penyimpanan eksternal sampai 64 GB. Daya tahan smartphone ini adalah 3300 mAh yang memiliki waktu siaga 398 jam dan waktu bicara 28 jam. Kamera yang ditawarkan sudah menjanjikan dengan kamera belakang 13 MP dan kamera depan 2 MP. Dengan berat 196 gram tidak terlalu berat untuk sebuah phabet masa kini. Sama seperti varian di atas, Zenfone 6 juga sudah membenamkan layanan pesan populer, BlackBerry Messenger menjadi aplikasi bawaan. Untuk bisa memiliki phabet ini Anda bisa mengeluarkan biaya sebesar Rp. 3.099.000,00.

Ketiga smartphone murah Asus ini sudah dibenamkan ciri khas dari interface Asus Zenfone. Kelebihan-kelebihan tersebut saya rangkum dalam penjelasan di bawah ini:


What’s next
Aplikasi ini termasuk penting untuk sebuah smartphone, di mana memberikan informasi akurat bagi Anda seperti jadwal pertemuan (meeting), panggilan telepon atau SMS yang belum sempat terlihat sebelumnya, maupun prakiraan cuaca.

Do It Later 
Selanjutnya adalah Do It Later yang memberikan kemampuan pengingat otomatis dan bisa menyimpan hal-hal penting seperti artikel maupun video Youtube. Setiap pengingat penting yang disimpan akan terkumpul dan aplikasi ini, sehingga tidak mungkin hilang begitu smartphone mendadak blank. Kemungkinan terburuk bisa saja terjadi, tetapi begitu kita mengaktifkan kembali smartphone dengan memasukkan email yang sama maka semua aktivitas penting yang pernah kita simpan akan langsung terbaca kembali. Hal ini memudahkan ktia bukan?

FixelMaster
Memang, semua orang suka sekali mengabadikan momen-momen penting dalam hidupnya. Aplikasi ini memberikan solusi terbaik untuk kita yang suka memotret diri sendiri, di mana menyajikan dua tawaran menarik yaitu selfie mode untuk Anda yang suka selfie dengan resolusi tinggi dan depth of field mode yang memungkinkan pengguna mengambil foto lebih tajam. Anda yang suka selfie, bisa mengandalkan aplikasi ini dan tak perlu repot mengunduh aplikasi serupa dari PlayStore.
FixelMaster juga menyediakan Low-light Mode yang menawarkan pencerahan signifikan di daerah yang kurang cahaya saat pengambilan gambar. Ini bagian penting di mana tidak semua kamera dapat menangkap gambar dengan bagus pada tempat yang minim cahaya. Anda bisa bebas memotret tanpa perlu takut hasil bidikan kamera smartphone ini akan gelap dan kurang bagus kualitasnya.

Dari beragam keunggulan yang ditawarkan varian Asus Zenfone di atas, mana mungkin kita tidak tergiur untuk tak memilikinya bukan? 
Categories
Uncategorized

Perebutan Tahta Kecanggihan Kamera Smartphone

Memang, perseteruan antara Apple Inc. dengan Samsung Electronic merupakan skandal
paling menarik di ranah teknologi. Nama Samsung sudah sangat melambung tinggi, padahal tidak ada apa-apanya sebelum tahun 2007 ke bawah sebelum perusahaan raksasa asal Korea Selatan ini mengadopsi sistem operasi Android besutan Google. Samsung mampu menukik menjadi
raksasa teknologi masa kini, tidak hanya smartphone,
tablet
maupun smartTV saja,
beragam barang elektronik lainnya dikuasai Samsung dengan pangsa pasar
mencengangkan.
Perang paten antara keduanya berujung panjang dari masa ke masa, seakan sudah
menjadi keharusan Apple menuntut Samsung maupun sebaliknya. Tentu saja, hak
cipta ini merupakan hak intelektual yang tidak dapat diambil begitu saja, namun
hal ini justru menjadikan bumerang sehingga tidak dapat berinovasi lebih baik
lagi. Hak paten ini kemudian menghambat suatu vendor untuk berkreasi, ketakutan dianggap telah melanggar paten si A atau si S karena mereka terlebih
dahulu memasang perangkat tertentu baik di smartphone
dan tablet.
Hal menarik, di antara sekian banyak perang paten antara Apple dan
Samsung, dan sebagian vendor lain, saya belum pernah mendengar ada yang ingin
menarik royalti dari paten kamera smartphone
yang kini dikenal menjadi alternatif lain pengganti kamera saku mengingat
resolusinya begitu tinggi.
Sebuah ponsel untuk zaman teknologi masa kini sudah wajib memiliki kamera. Seperti aturan
tidak tertulis, ponsel dengan harga murah pun harus memiliki kamera jika masih
ingin dilirik konsumen. Kenapa Apple yang selama ini gencar-gencarnya melirik
vendor Asia dalam melawan hak paten diam saja saat Samsung, HTC, Sony maupun
Oppo menambahkan kamera beresolusi tinggi di smartphone mereka. Satu saja alasannya, Apple tidak memiliki hak
paten sebagai pemasang pertama kamera di ponsel.
Dikutip di salah satu blog teknologi, rancangan awal pembuatan kamera
pada ponsel dilakukan oleh Daniel A. Henderson pada tahun 1993. Kemudian, pada
tahun 1997, Philippe Khan mengembangkan prototipe yang sudah tersimpan di
Smithsonian National Museum of America History dengan perangkat ponsel melalui software PictureMail. Vendor pertama
yang mengadopsi kamera ke dalam sebuah ponsel tak lain adalah Sharp pada tahun
2000 dengan seri J-SHO4. Vendor yang kemudian dikenal sebagai produsen
perlengkapan rumah tangga ini malah tidak terkenal lagi gaungnya di ranah
teknologi komunikasi (Handphone). Sharp yang berdomisili di Jepang kemudian fokus pada
barang-barang elektronik saja, walaupun pernah bertarung dalam perang ponsel bersama
sesama vendor Asia lainnya, tampaknya Sharp sudah kalah bersaing. Kamera pada ponsel
J-SHO4 terbilang cukup diperhitungkan pada masanya, spesifikasinya 110.000
pixel CMOS dengan 256 display warna. Tentu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kamera ponsel saat ini. 
Beranjak ke zaman gempuran beragam ponsel kelas tinggi, vendor-vendor
Asia tidak mau kalah bersaing dengan vendor barat. Tercatat, kamera tingkat
tinggi di sebuah smartphone mulai resolusi 8 megapixel sampai 41 megapixel menjadi pilihan vendor
memasangnya di produk premium mereka. Lantas, siapa saja yang sudah memasang
kamera tersebut?
Nokia Lumia 1020
Sejak dulu, Nokia masih menjadi idaman para pemilik ponsel. Sayangnya setelah Android merajalela Nokia seakan sudah ditelan bumi. Vendor asal
Finlandia yang kini berpindah hak milik kepada Microsoft, setidaknya pernah
menciptakan smarphone dengan kamera
tidak tanggung-tanggung. Nokia Lumia 1020 merupakan satu-satunya telepon pintar
yang berani menawar kamera sebagai daya pikat pembeli dengan resolusi 41 MP. Dilihat
dari spesifikasinya Nokia seri Lumia ini tidak main-main. Spesifikasi yang dihadirkan
oleh smartphone berbasis Windows
Phone 8 ini dalam 41 megapixel menghadirkan
38 megapixel effective, 7152×5368 pixels, carl zeiss optics, optical
image stabillization, aotu/manual focul, xenon & Led flash
. Dari spesifikasi
yang ada, kamera ponsel ini masih unggul dibandingkan dengan ponsel
lain di kelas premium lainnya. Lumia 1020 dapat dimiliki setelah ditebus dengan harga Rp.
6.5000.00,00 di Indonesia. Tertarik memilikinya? Bagi Anda yang fokus
mengabadikan setiap momen, ponsel ini bisa jadi salah satu pilihan, bukan?
Sony Xperia Z2
Peringkat kedua dipegang Sony dengan seri Xperia Z2. Vendor asal
Jepang ini memiliki keunggulan tersendiri dalam hal kamera, mengingat Sony
tidak hanya sebagai vendor telepon saja tetapi masih berjaya di ranah perangkat
keras, termasuk penyediaan kamera untuk vendor lain. Setelah menghadirkan
Xperia Z1, Sony meneruskan kedigdayaan seri antiair smartphone mereka ke Z2. Soal
kamera, Xperia Z2 bertahan di 20,7 megapixels.
Spesifikasi yang dihadirkan kamera ponsel ini adalah 5248×3936 pixels, outofocus, LED flash, ½.3” sensor size, geo-tagging, touch focus, face
detection, image stabillization, HDR, panorama
. Dilihat dari resolusi yang
ditanam pada kamera ini tentu saja mampu bersaing dengan Lumia 1020. Keunggulan
lain ponsel ini bisa diajak menyelam di dalam air dan bisa memotret
di sana. Bagi Anda yang tertarik memiliki smartphone
berbasis Android, senang bertualang di lautan lepas menemani ikan-ikan
berenang, Anda bisa mendapatkan ponsel ini dengan harga Rp. 8.499.000,00.
Jangan lupa, Anda tidak boleh melewati kedalaman 30 meter dalam membawa serta ponsel
premium ini!
Samsung Galaxy S5
Kekuasaan Samsung di dunia teknologi khususnya smarphone dan tablet masih
belum bisa digoyah selama beberapa tahun ke depan. Raja teknologi Asia yang berada di negeri bintang hallyu ini tidak hanya menciptakan ponsel kelas atas tetapi
menjual perangkat keras kepada beberapa vendor lain, termasuk Apple. Melahirkan
ponsel premium tidak cukup dengan hardware
mumpuni saja tanpa didukung kamera resolusi tinggi. Sayangnya, Samsung
belum berani bermain di kamera di atas 16 megapixels.
Selama ini Samsung masih bertahan di kamera 8 sampai 16 megapixels untuk smartphone unggulan mereka. Produk terbaru,
Galaxy S5 memiliki kamera 16 megapixels. Walaupun digadang-gadang tidak jauh berbeda
dengan adiknya Galaxy S4, ponsel ini bisa melahirkan suasana baru bagi Anda
yang ingin mencicipi beberapa produk unggulan, seperti detak jantung dan sidik
jari. Kamera 16 megapixel memiliki kerapatan 5312×2988 pixels, autofocus, LED flash, dual shot, simultaneous HD video and
image recording, geo-tagging, touch focus, face and smile detection, image
stabillization, HDR.
Meski tidak jauh berbeda dengan seri terdahulu, Galaxy
S5 mampu memposisikan dirinya sebagai salah satu suksesor Samsung lainnya
setelah Galaxy S4. Meski pada kamera yang dihadirkan tidak begitu istimewa,
bahkan tidak bisa diajak berenang, tetapi berkat nama besar Samsung seri Galaxy
ini tetap memiliki peminat di hampir seluruh dunia. Anda tertarik? Ponsel berbasis
Android besutan Google ini bisa didapat dengan harga Rp. 7.850.000,00.
LG G3
Satu lagi vendor Asia yang mampu bersaing dengan kamera resolusi tinggi, sama-sama berasal dari negeri gingseng LG tidak mau tinggal diam mengejar ketertinggalan.
LG tak lain adalah tetangga Samsung, satu negara, satu persaingan, satu sistem
operasi, pernah bersiteru masalah paten, merupakan pesaing terkuat satu sama
lain. Memiliki keunggulan tersendiri tidak lantas menjadikan LG masuk vendor
terkemuka seperti Samsung. LG masih harus berjuang keras untuk dapat mengalahkan kekuasaan Samsung. Gempuran seri Galaxy seakan membungkam kesenangan
seri G milik LG, termasuk seri G2 sampai G3. Dalam hal dapur picu sama-sama di kelas
premium, tetapi soal kamera LG G3 masih kalah dibandingkan vendor satu ayah kandung.
LG G3 hanya berani bertaruh di kamera 13 megapixels
saja. Padahal, jika mau berbenah, LG bisa meninggalkan 13 megapixels di G2 dan beranjak
ke resolusi lebih tinggi di G3 mengingat pesaingnya sudah melewati batas 16 megapixels.
Kamera G3 memiliki kerapatan 4160×3120 pexels,
phase detection/laser autofocus, optical image stabillization, dual-LED (dual
tone) flash, 1.3” sensor size, simultaneous video and image recording,
geo-tagging, face detection, HDR
. Dilihat dari spesifikasinya G3 tentu saja
tidak bisa bersaing dengan Galaxy S5, apalagi jika mau menandingi Xperia Z2
atau Lumia 1020. Kembali lagi pada soal keberuntungan saja, G3 akan mampu
bersaing dengan vendor lain jika benar-benar memiliki fans fanatik. Bagi Anda yang menyukai desain G3, bisa saja memiliki
smartphone berbasis Android ini
dengan harga Rp. 6.999.000,00.
Apple iPhone 5S
Pendapat saya pribadi, selain berkutat dengan paten, produk Apple
termasuk iPhone seperti kehilangan identitas. Apple sangat terlena dengan harga
mahal dan lupa pada gempuran produk murah besutan Google dan Microsoft dengan sekutunya. Produk-produk
Android maupun Windows Phone tidak dapat dipandang sebelah mata, vendor besar kian menghajar dengan kualitas smartphone
kelas atas dan harga lebih miring. iPhone 5S dengan kekuatan harga Rp.
11.775.000,00 di Indonesia menjadi salah satu ponsel yang hanya bisa dimiliki
oleh orang-orang sangat kaya saja.
Apple bisa bangga dengan fansboys
mereka, tetapi lambat-laun penggemarnya akan berpaling ke vendor lain jika
tidak mau berbenah. Belum lagi lambatnya Apple mengeluarkan seri terbaru
ditambah sederetan masalah, termasuk kamera. Biarpun banyak kalangan membela
hasil produksi kamera iPhone lebih bagus, tetapi vendor lain yang sudah saya
sebutkan di atas akan menggilas 8 megapixels
milik iPhone 5S. Kamera iPhone 5S memiliki kerapatan 3264×2448 pixels, autofocus, dual-LED (true tone) flash, 1/3” sensor size, 1.5 μm
pixel size, simultaneous HD video and image recording, touch focus, geo-tagging,
face detection, panorama
. Jenis kamera yang dihadirkan iPhone 5S jauh kalah saing
dengan kamera Lumia 1020, Xperia Z2, Galaxy S5 ataupun G3. Tentu saja Apple
tidak bisa mengajak duel vendor lain di pengadilan dengan alih melangar paten. Apple
hanya perlu menarik diri dari persaingan tidak sehat menjadi lebih produktif
melahirkan karya-karya terbarukan seperti pada masa keemasan yang diciptakan pendirinya, Steve Jobs.

Lima ponsel kelas atas tersebut menjadikan patokan bahwa Asia
benar-benar sangat berkuasa di jagad teknologi ini. Anda bisa menjadi salah satu penilai
terbaik dalam menentukan pilihan terhadap semua produsen. Ponsel terbaik pun
tidak hanya sebatas kamera dengan resolusi tinggi saja, tetapi kamera resolusi
tinggi saat ini hanya dimiliki oleh ponsel-ponsel terbaik, premium dengan harga
fantastis. Anda boleh mencoba memiliki salah satu ponsel tersebut, seperti
keinginan saya memilikinya.