Categories
Uncategorized

Kekuatan Online Shopping dan Segala Kemudahan yang Diberikannya

Online shopping – 1and1.co.uk
Online Shopping. Siapa
yang tidak mengenalnya di era digital ini? Bahkan, tidak hanya toko-toko fisik
saja yang kemudian membuat toko online, personal dengan usaha mandiri
pun dapat menjual barangnya melalui toko online di kanal member
maupun melalui media sosial, terutama facebook dan blackberry
messenger
. Toko online di Indonesia telah berkembang pesat dan
dikenal luas karena adanya media sosial maupun pencarian melalui mesin pencari
seperti Google. Konsumen yang selama ini lebih banyak menghabiskan waktu di mal
maupun pusat perbelanjaan, sekarang lebih mudah berbelanja dengan membuka smartphone
lalu mencari barang yang diinginkan secara cepat, hemat, bahkan bisa
dibandingkan kualitas sampai harganya dengan toko lain.

Berbelanja
secara
online telah menjadi sebuah kecanduan bagi penggila belanja. Toko-toko
online kerapkali memberikan diskon besar-besaran di jam-jam tertentu,
hari libur, bahkan pada hari besar keagamaan. Peluang yang diberikan toko
online
untuk menarik minat pembeli menjadikan toko online sebagai
alternatif dalam berbelanja. Orang yang pernah berbelanja secara
online akan
ketagihan apabila barang yang dipesan sesuai harapan dan sampai tepat waktu. Kepuasan
member tiap toko online memang berbeda-beda namun sejatinya toko online
memberikan pengharapan khusus untuk mereka yang terkadang tidak sempat belanja
ke toko fisik. Kapanpun dan di manapun toko
online tetap buka selama 24
jam. Kamu mau belanja pukul 00.00 tidak masalah. Pukul 05.00 juga sah-sah saja.
Jika beruntung, pada jam-jam “pengap” seperti itu, saat orang lain telah dan masih
terlelap, toko
online memberikan diskon besar-besaran. 
Di
sinilah letak kekuatan online shopping di seluruh dunia. Selama ini,
kamu berbelanja ke pusat perbelanjaan yang luas, penuh barang, ramai orang,
membutuhkan waktu dan tenaga lebih besar. Toko online menawarkan
kemanjaan untuk kamu. Ibarat super power, toko online telah
berada di bagian ini. Alasan tidak ada laptop juga tidak bisa lagi diterima
oleh siapapun karena sebagian besar toko online telah memiliki aplikasi
di Android maupun iOS. Kamu yang enggan menginstal aplikasi di smartphone
terkeren itu karena takut memakan memori, browser bawaan dari smartphone
di tanganmu cukup kok untuk mengutak-atik toko online yang
dimaksud. Kamu butuh pakaian dalam tinggal masuk ke kanal yang telah tersedia. Kamu
ingin mencari barang yang lebih spesifik, lengkap dengan nama merek, kamu cukup
mengetik merek yang dimaksud, seperti Sepatu Sport A, di bagian search
yang biasanya memiliki ikon kaca pembesar di sebelah kanan browser.
Berbelanja
di toko online butuh waktu kurang lebih 10 menit seandainya kamu tidak
banyak berselancar. Kamu cukup pilih, klik dan menuntaskan metode
pembayaran secara cepat. Bahkan, jika kamu memiliki akses ke internet banking,
kamu nggak perlu repot ke bank atau mesin ATM untuk mengirimkan sejumlah uang
yang mesti dibayar untuk menebus barang yang telah dipesan. Kamu seorang ibu
rumah tangga yang berkeinginan memesan peralatan dapur, bisa kok di toko
online. Duduk saja sebentar disela-sela anak tertidur atau istirahat
dari pekerjaan rumah, klik lalu berleha-leha sambil menunggu barang sampai
3-5 hari ke depan, tergantung letak rumahmu dari toko online yang
dimaksud. Kamu seorang pekerja yang nggak sempat ke pusat perbelanjaan bahkan
di hari libur, sebelum istirahat malam, kamu bisa memesan kemeja motif garis
warna biru yang diidamkan dengan cepat.
Kemudahan
yang diberikan oleh toko online sangat berbeda dengan toko fisik. Toko online
tidak membutuhkan waktu untuk kamu bernegosiasi dengan penjual karena diskon
yang diberikan telah tertera. Bahkan, jika kamu jeli, barang yang sama bisa
beda harganya di toko online yang sama. Belum lagi jika kamu
membandingkan dengan toko online lain yang bisa saja lebih murah bahkan
lebih mahal.
Waktu
untuk kamu shopping di toko online bisa saja lebih hemat dari
yang saya sebutkan di atas asalkan kamu sudah tahu barang apa yang ingin
dibeli. Kemudahan akses dan keluwesan waktu berbelanja menjadikan toko online
sebagai jawaban dari kesibukan kamu yang nggak sempat ganti pakaian baru karena
sibuk bekerja. Toko online yang terpercaya memiliki pusat pengaduan di website
maupun akun twitter. Customer Service toko online siap
menjawab keluhan kamu dengan cepat selama 24 jam. Selain itu, toko online
juga menyediakan keluhan seperti pembatalan pesanan atau claim barang
yang tidak sampai dalam limit waktu yang telah ditentukan. Laporan yang
diberikan kepada pusat ajuan akan ditindaklanjuti dan kemudian kamu akan
menerima kembali uang yang terlanjur dikirim.
Online shopping
pada dasarnya memudahkan member dalam berbelanja. Namun, kamu juga harus
tahu diri bahwa toko online mana saja yang layak untuk dipercaya dan
tidak. Pengalaman selama berbelanja di toko online tertentu membuat kamu
yakin bahwa belanja secara online lebih hemat, praktis, nyaman dan aman.
Kini saatnya berbelanja secara online. Kamu siap untuk itu? 

Tentu,
di antara kamu saat ini sedang berbelanja online. Jika kamu masih
bingung saat berada di salah satu toko online, kamu bisa coba buka Priceza.
Priceza merupakan salah satu website untuk kamu membandingkan harga
antara salah satu toko online dengan lainnya. Priceza telah bekerjasama
dengan perusahaan investor dunia, Hubert Burda Media, dalam menghadirkan shopping
search engine
dengan fitur price comparison (pembanding harga)
terbaik di Asia Tenggara. Di laman utama Priceza saja kamu dapat melihat
perbandingan harga-harga barang dari satu toko online dengan toko online
lainnya. Kamu juga dapat mencari barang sesuai kebutuhan dan membandingkan
harga sebelum membelinya. Tentu saja, link yang diberikan langsung
mengarahkan ke barang yang ingin kamu beli. Ibaratnya, kamu sedang jalan-jalan
di pusat perbelanjaan, keluar masuk ke toko pakaian namun mencari harga yang
cocok. Cocok di model belum tentu cocok di harga. Priceza menjawab semua lelah
kamu membuka dan menutup toko online
Priceza
salah satu situs terpercaya yang dapat kamu jadikan patokan dalam berbelanja. Kapan
lagi kamu berbelanja online dengan cepat dan mudah?
Categories
Uncategorized

Traveling Berawal dari Menulis dan Gaya Hidup Sehat

Bule surfing di Kuta, Bali, gaya hidup sehat yang patut ditiru – Photo by Bai Ruindra
Siapa
sih yang nggak mau hidup sehat?
Aku
tidak bisa membutakan mata ketika orang memandang tubuh cungkring ini seakan
benar tersalah dalam menerapkan gaya hidup sehat. Aku yang kurus dianggap lemah
dalam beragam aktivitas. Ini salah dan itu salah. Jika dibanding dengan mereka
yang terlalu sering mengerling dengan tatapan sinis, aku malah lebih banyak
bergerak; badan dan pikiran. Pura-pura sibuk juga nggak masalah tetapi aku
masih bisa menyeimbangkan antara gaya hidup dengan kebutuhan pribadi. Pagi sampai
siang aku mengajar di sekolah sebagai guru bantu. Sore hari lebih banyak aku
habiskan untuk menulis blog. Malam adalah waktu istirahat total untuk menambah
tenaga keesokan harinya. Di akhir pekan aku menyempatkan diri untuk jogging
dalam menjaga tubuh tetap berstamina. Di bagian akhir dari kehidupanku yang tak
sempurna dikata orang karena bentukan tubuh kurus, aku merasa sehat-sehat saja,
terlebih karena aku bukan perokok, dari dulu, sekarang dan sampai nanti!

Gaya
hidup sehat kemudian berimbas kepada jantung sehat. Jauh sebelum aku memulai
aktivitas jogging di bibir pantai bersama Arif, sahabatku, setahun ke
belakang aku memang telah terindikasi tidak sehat dalam arti sebenarnya. Bermula
dari pola makan yang tidak teratur semenjak awal semester kuliah, kemudian
masalah-masalah yang muncul membuat pikiranku buntu, lelah yang tiba-tiba
sangat meradang, kesehatanku jatuh pada titik terendah. Vonis yang
menyengsarakan adalah asam lambung naik. Terbukti benar di hari-hari berikutnya
bahwa apapun yang sensitif, aku langsung memuntahkannya. Kopi aku singkirkan
dari pandangan bahkan menciumnya saja tak bisa. Pedas telah lama kutinggalkan
karena sentilannya membuat perutku panas. Asam yang terlalu banyak membuat
perutku bagai dikunyah-kunyah. Makanan dan minuman tertentu benar-benar tidak
bisa kusentuh sama sekali.
Penyakit
asam lambung tidak bisa kuabaikan begitu saja. Perut yang kosong membuat sakit
bahkan cemas dengan seketika. Salah makan aku merana. Pertimbangan soal makanan
berdatangan begitu saja karena sakit perut ini bisa berakibat fatal. Perih di
perut jika dibiarkan akan sesak ke dada dan jantungku berdetak lebih kencang
dari biasanya. Irama jantung sudah tidak bisa kuketuk jika sakit meradang. Akhir
dari semua itu adalah kepala sakit dan mata berkunang-kunang sampai tidak bisa
melihat. Efek dari kumatnya asam lambung memang berbeda-beda. Mual yang kurasa
bisa berakibat jera terhadap suatu makanan. Jantung bisa tiba-tiba berpacu
sangat kencang hanya gara-gara perut tak terisi begitu rasa sakit terasa. Napas
bisa ngos-ngosan karena menahan rasa sakit dan jantung yang tak mau berdetak
normal.
Jogging salah satu cara hidup sehat
Aku
masih muda. Jika terus bertahan dengan posisi sakit yang demikian, aku akan
sama dengan angapan orang-orang bahwa aku terlahir sebagai manusia lemah. Padahal,
postur tubuhku sebenarnya memiliki tipe ectomorph. Tipe tubuh ini begitu
kesulitan mendapatkan massa otot. Ectomorph tak lain tipe tubuh yang
menyimpan kadar lemak lebih rendah secara alamiah karena tingginya ritme
metabolisme tubuh. Kemudian, aku tidak memedulikan lagi tipe tubuh ectomorph
atau bukan. Orang mau ngomong apa bukan lagi urusanku untuk mengubrisnya.
Gaya hidup sehat sejatinya telah kutanam sejak asam lambung tidak lagi kumat
satu semester ini. Aku lebih sering bersantai dengan segala yang positif
daripada cemas akan sesuatu karena perut kosong. Aku kemudian memperbanyak
gerak dengan jogging lebih rutin di bibir pantai. Perlahan namun pasti,
perubahan itu aku rasakan sendiri. Kecil memang tetapi efeknya seperti jera
terhadap diriku sendiri. Jika sebelumnya aku terlalu sering bermanja dengan
jantung berdetak lebih kencang saat perut sakit, setelah rutin jogging dan
berpikir lebih positif, hal ini tidak berlaku lagi. Pola makan tetap aku jaga
agar seimbang dengan kondisi orang yang pernah terkena asam lambung.
Aku
naik ke permukaan secara perlahan-lahan. Aku menyelami, menikmati,
bersenang-senang dan bersyukur dengan sehat yang telah kudapat. Bagiku, tidak
ada alasan untuk bersedih dengan omongan orang lain. Pintu rumahku tetaplah
bagian yang kukunci rapat dan tidak mungkin kubagi kodenya untuk semua orang. Gaya
hidup sehat yang kuterapkan sesuai kemampuanku yang memiliki tubuh ectomorph,
cepat lelah dan susah makan banyak, mengangkatku ke tangga lebih tinggi. Kehidupanku
tetap saja normal walaupun dipandang lemah oleh orang lain – sampai saat ini
masih demikian.
Pada
bagian pandangan sinis itu, karena fisikku yang kurus, aku menunjukkan bahwa
gaya hidup sehat telah menjadi milikku. Kurus belum tentu tidak sehat. Kurus belum
tentu penyakitan. Aku kurus bukan karena perokok berat dan pecandu obat-obatan.
Aku kurus bukan karena nggak banyak makan. Aku kurus bukan karena beban pikiran
terlalu banyak. Aku kurus bukan pula karena terlalu lelah. Aku kurus karena ectomorph;
banyak makan belum dapat menaikkan berat badan seketika kecuali dengan cara
angkat beban agar massa otot meningkat.
Sehat
itu aku definisikan lebih ramping manakala aku masih sanggup menulis. Pinggangku
tidak sakit walaupun duduk selama dua jam untuk menyelesaikan satu tulisan. Mataku
tidak perih membaca baris demi baris tulisan yang mesti diedit. Klimaks dari
itu semua, aku mendapatkan kesempatan traveling yang bisa melatih hidup
sehat dan jantung sehat. Traveling membutuhkan tenaga lebih besar mulai
di perjalanan sampai ke tempat tujuan. Jika pun aku masih dianggap belum sehat oleh
mereka, mana mungkin aku bisa menulis dan mendapatkan kesempatan traveling
gratis! 

Menikmati Bali yang indah dengan pura. Ini di Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul, Bali

Categories
Uncategorized

4 Sifat Sepatu Basket yang Sebaiknya Dipilih Saat Berbelanja Sepatu Sport

sepatu sport nike yang murah di bukalapak
Sepatu Nike yang trendi – bukalapak.com
Mencoba meningkatkan kenyamanan selama bermain basket
para pemain diharapkan menggunakan sepatu basket yang tepat. Alas kaki selama
melakukan aktivitas olahraga memberikan banyak fungsi atau manfaat bagi
penggunanya. Sepatu untuk berolahraga sebaiknya memilih sepatu khusus sebab
desainnya sudah tentu berbeda dengan jenis sepatu pada umumnya. Misalnya sepatu
kulit lebih cocok untuk kegiatan formal, sementara untuk olahraga perlu
menggunakan sepatu sport.

Pentingnya Memilih Sepatu yang Tepat
Sepatu merupakan alas tempat kedua kaki Kita berdiri dan
berlari sesuai dengan kebutuhan gerakan olahraga yang ditekuni. Alas kaki yang
digunakan sebaiknya pun tidak sembarangan perlu memperhatikan beberapa hal
supaya fungsinya bisa didapatkan. Berbeda dengan sepatu jenis lain, sepatu
olahraga basket tidak mengedepankan desain yang menarik. Sebab tampilan
atrantif saja tidak cukup apabila material yang digunakan tidak melindungi kaki
dengan baik. Akibatnya cedera selama bermain basket bisa dialami dan resikonya
pasca cedera bisa sangat besar.
Kiat Memilih Sepatu untuk Olahraga Basket
Memilih sepatu untuk olahraga yang tepat sangat penting
terutama untuk basket yang membuat pemainnya bergerak aktif. Berikut beberapa
kiat untuk mendapatkan sepatu yang melindungi kaki secara optimal:
1. Sifat sepatu yang tahan terhadap benturan
Olahraga basket termasuk ke dalam olahraga yang memiliki
sifat high intense, sehingga para pemain akan sering berbenturan dengan lantai.
Supaya bisa memantul dan melempar bola menuju ke keranjang itulah mengapa perlu
memilih sepatu yang tahan benturan.
2. Selektif dalam memilih sol sepatu
Sol pada sepatu basket memiliki peran utama untuk
menjadikan kaki tetap terlindungi meskipun bermain dengan sangat keras. Berlari
dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya akan terasa lebih ringan dengan memilih
sol yang lentur. Sol sebaiknya juga tidak terlalu berat sebab beban pada kaki
akan memperlambat gerakan di tengah lapangan. Sol yang tepat tidak hanya terasa
sangat nyaman namun juga menghindarkan dari resiko cedera pada kaki, tumit, dan
sebagainya.
3. Nyaman karena ukurannya pas
Memilih ukuran sepatu yang melekat pas di kaki sangat
penting supaya selama berolahraga basket tidak mudah cedera dan nyaman
bergerak. Disarankan untuk memilih sepatu satu ukuran lebih besar supaya
gerakan kaki lebih lapang tanpa resiko lecet terbentur bagian sepatu. Hindari
sepatu yang terlalu kecil sebab saat digunakan berlari akan terasa sangat
sempit dan bisa melukai telapak kaki. Alhasil permainan yang dilakukan akan
kurang optimal sehingga perlu dihindari.
4. Pastikan sepatu tersebut tidak licin
Sepatu untuk kebutuhan berolahraga sangat dianjurkan
menghindari sepatu yang licin, sehingga perlu memilih sepatu yang mudah
mencengkeram tanah atau alas lapangan basket. Sepatu yang terlalu licin akan
kurang bersahabat jika bermain basket setelah hujan turun sebab lapangan
menjadi basah dan licin. Resiko terpeleset pun semakin tinggi terutama jika
bermain basket di lapangan indoor maka lantainya akan semakin licin dan
tentunya sangat berbahaya.
5. Memilih sepatu yang cukup ringan
Semakin berat sepatu yang digunakan untuk berolahraga
maka akan meningkatkan beban pada kedua kaki. Selain lebih susah untuk berlari
dengan kencang juga meningkatkan resiko cedera pada kaki sehingga lebih baik
memilih sepatu yang ringan. Tidak hanya melihat sol sepatu yang terbuat dari
material ringan dan fleksibel. Namun juga mempertimbangkan memilih material
sepatu lainnya yang juga ringan, sehingga memudahkan bergerak dan mengejar
bola. Selektif dalam memilih sepatu basket menawarkan kenyamanan selama bermain.
Saat ini, begitu banyak brand yang menawarkan sepatu
basket, mulai dari brand internasional hingga lokal, tidak terkecuali brand
Nike. Tidak jarang Nike menjadi andalan para atlet-atlet basket maupun para
pemain basket yang hanya untuk menyalurkan hobinya. Berbagai pilihan dan warna
menjadi salah satu alasan mengapa brand ini begitu laku. Berbagai pilihan
sepatu basket Nike dapat anda lihat di sini.
Categories
Uncategorized

Mainlah Bersama Anak sebelum Train to Busan Dimulai

 

train to busan film ayah dan anak membunuh zombie
Seok-woo memeluk putrinya, Soo-ahn – frolichawaii.com

Pesan moral TRAIN TO BUSAN; mainlah bersama anak atau luangkanlah waktu
bersama anak!
Train
to Busan merupakan salah satu film Korea Selatan yang menghipnotis penonton,
bisa dikatakan demikian. Satu alasan tentu promosi yang gencar sekali dari film
ini dan pemeran utama pria adalah sosok yang sedang dalam kejayaannya, bahkan
pria ini merupakan aktor termahal di Korea Selatan untuk tahun 2016. Akting Gong
Yoo memang tidak bisa diragukan lagi, saya suka akting pria ini setelah Silenced
(Dokani)
tahun 2011.  

Film
yang sebenarnya cukup “ringan” jika menilik pesan moralnya telah mencapai Box
office
di Korea Selatan dengan laba 80.2 juta dollar. Train to Busan
(Busanhaeng)
yang dirilis Juli 2016 hanya mengeluarkan 182.000 dollar untuk
produksinya. Sang director Yeon Sang-ho tentu boleh bermain-main setelah
kesuksesan film ini. Film yang berdurasi 1 jam 58 menit ini kemudian termasuk
ke dalam golongan kelas berat, bukan lagi tontonan untuk anak-anak ketika para zombie
mulai menyerang.
Train
to Busan dimulai dengan kerinduan Kim Soo-ahn, anak perempuan Seok-woo aka Gong
Yoo kepada ibu kandungnya yang telah bercerai dan menetap di Busan. Seok-woo
yang bekerja di pasar saham tidak memiliki waktu untuk mengasuh Soo-ahn
sehingga anak ini sering kesepian walaupun tinggal bersama neneknya, ibu
Seok-woo. Tiap pulang kerja, Soo-ahn akan menagih janji kepada ayahnya agar ke
Busan. Seok-woo selalu berjanji namun belum menepatinya sehingga pada ulang
tahun anaknya tersebut, pria itu terpaksa harus menepati janji setelah mendapai
Soo-ahn menerima telepon dari ibunya. “ibu” hanya tokoh bisu di dalam film ini
namun cukup kuat walaupun tidak diperlihatkan nyata. Anak mana yang tidak rindu
kepada ibunya sedangkan sosok ayah sibuk dengan aktivitas sendiri.
Permainan
ayah dan anak dimulai sejak perjalanan mereka menuju stasiun kereta api cepat. Kedekatan
Seok-woo dengan putrinya tidak terlihat secara gamblang di awal perjalanan
mereka. Seok-woo sibuk dengan smartphone, tertidur dan mengabaikan
putrinya. Dalam hati, saya mengatakan bahwa pria ini hanya melepas “hajat”
mengantar anaknya kepada sosok ibu yang dirindui. Saya sengaja tidak membaca
resensi Train to Busan sebelum menonton film ini walaupun sangat tergoda karena
media sosial menaikkannya ke permukaan. Semula, saya pikir ini hanya film
pembunuh zombie yang hambar dan kemenangan ada di pihak tokoh utama. Namun
jangan kecewa, rata-rata film Korea Selatan yang saya tonton, endingnya
mengecewakan dan mengejutkan. Seperti Silenced, Gong Yoo juga membuat saya
kecewa di akhir Train to Busan.
Totalitas
Gong Yoo dalam memerankan Seok-woo saya acungi jempol. Kekakuan antara ayah
dengan anak di menit-menit awal begitu terasa. Namun hentakan demi hentakan ala
Korea mulai maju saat seorang wanita yang telah digigit zombie naik ke
dalam kereta api tanpa ada yang tahu. Alur Train to Busan tergolong cepat
tetapi tidak hambar. Dialog-dialog amarah dan perdebatan yang menurut saya
tidak penting hanya selintas saja. Lebih dari itu, kemasannya adalah seorang
anak sedang bermain dengan ayahnya tetapi dikemas dalam permainan mengerikan.
Tokoh-tokoh
lain, ada yang penting ada pula yang selintas saja. Wanita hamil, Sung-gyeong,
yang diperankan oleh Jung Yu-mi cukup berandil besar. Kamu yang belum menonton
jangan berharap akhir dari cerita Train to Busan begitu mengharu-biru. Train to
Busan bukan untuk happy-happy ala-ala ayah dan anak. Kedekatan ayah dan
anak dibangun dari penumpasan zombie-zombie yang terus berkeliaran. Naluri
Seok-woo sebagai seorang ayah tampak nyata saat zombie-zombie mulai tak
keruan sifatnya. Siapa saja yang digigit akan berubah menjadi zombie. Seok-woo
menjadi ayah yang memainkan permainan petak umpet di dalam kereta api
dalam menjaga putrinya. Seok-woo melakukan apa saja agar permainan tersebut
selesai dengan bahagia, harapannya tentu sang anak ketemu ibunya di Busan.
Train
to Busan menjadi sebuah perjalanan panjang antara ayah dan anak dalam menyelami
isi hati masing-masing. Soo-ahn yang menginginkan permainan masa kecil happily
ever after
malah bermain dengan zombie-zombie. Seok-woo yang tidak
memiliki waktu untuk putrinya kemudian mengerti arti pengorbanan seorang ayah. Begitu
kisah zombie yang tidak begitu menarik apabila dikemas dengan
bunuh-membunuh saja. Train to Busan adalah sebuah permainan “zombie
antara ayah dengan anak. Kedekatan batin antara ayah dengan anak akan terjalin
begitu kuat saat sesuatu yang berhubungan dengan nyawa terjadi. Seorang ayah
akan rela melakukan apa saja dalam menjaga, menyelamatkan dan memberikan
kehidupan lebih baik kepada anaknya kelak. Ayah akan berkorban waktu, tenaga, bahkan
cinta untuk anaknya. Gong Yoo dalam Seok-woo telah memberikan semua apa yang
saya sebutkan ini. Niscaya ayah akan menyelamatkan nyawa anaknya sekalipun
segerombolan zombie mencabik-cabik tenaganya.
Train
to Busan bukan film zombie mengerikan. Train to Busan adalah film yang
mengajarkan arti kasih sayang dan cinta antara ayah dan anak. Sekali lagi, film
ini akan membuat kamu menitikkan air mata di akhir cerita. 

Baca Juga Eksplore Bali dengan Kamera Zenfone 3

Categories
Uncategorized

Ini Dia Pompa ASI untuk Bunda yang Bermobilitas Tinggi

pompa ASI murah
Pompa ASI – bukalapak.com
Bayi adalah anugerah terindah yang diciptakan
oleh Tuhan Sang Maha Pencipta
kepada setiap
insan manusia yang berpasangan. Khususnya bagi seorang ibu
yang telah melahirkan. Bayi belum bisa
melakukan segala halnya sendirian
dan juga belum
bisa mengunyah makanan. Untuk itu bayi hanya bisa diberikan oleh ASI. ASI
adalah kepanjangan dari Air Susu Ibu. Karena ASI adalah makanan terbaik bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Walaupun sebenarnya bisa digantikan dengan
susu instan, tetapi tetap saja yang terbaik adalah ASI. Namun tak semua Ibu
dapat memberikan ASI pada tepat waktu, dikarenakan keadaan ekonomi yang
mengharuskan seorang ibu perlu bekerja. Namun
tak perlu khawatir  sekarang ini sudah ada pompa ASI.

Pompa ASI adalah alat pemompa ASI
pada
ibu agar air susu dapat keluar dengan mudahnya.
Dan kemudian disimpan dalam botol yang nantinya disimpan di dalam lemari
pendingin. Jika bayi sudah ingin meminum susu tersebut, susu tinggal
dihangatkan menggunakan oven atau dimasukkan ke dalam alat penghangat nasi atau
rice cooker. ASI yang telah
dipompa dan dimasukkan ke dalam botol tidak dapat
bertahan lama. Sehingga segera usahakan pompa air susu sang
ibu secukupnya. Tidak berlebihan atau tidak
terlalu kurang.
Sebenarnya bisa saja memerah ASI tanpa perlu pompa. Karena pada zaman
dahulu, orang tua juga menggunakan tangannya untuk mengeluarkan ASI yang akan
dimasukkan ke dalam botol. Namun ada beberapa kekurangan yang didapat, jika ASI
yang didapatkan dengan cara diperah menggunakan tangan. Dan ini merupakan hal
yang tidak efektif dan efisien. Di
antaranya
adalah:
Ibu akan merasa mudah lelah, karena menggunakan
tangan sendiri.
Ibu perlu benar-benar mengetahui teknik yang
digunakan untuk memerah. Ketika tidak memiliki teknik yang benar, maka
ibu akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk
memerah dan mendapatkan hasil yang sedikit.
Seorang ibu perlu ruangan yang tertutup saat memerah ASI.
Supaya ASI tidak akan terkontaminasi dengan udara yang ada disekitar.
Waktu yang digunakan untuk memerah, akan terbuang percuma. Karena waktu
yang digunakan cukup lama.
Jika menggunakan pompa, maka hasil ASI yang dikeluarkan dan akan diberikan
kepada sang bayi sangatlah berkualitas. Pasalnya pompa benar-benar menyesuaikan
tempat dan titik mana yang dapat menghasilkan ASI lebih banyak dan bagus.
Banyak orang yang mengira bahwa jika sang
ibu menggunakan
pompa, maka akan terasa sakit. Padahal hal tersebut adalah salah besar. Anda
yang memiliki anak bayi, perlu mencobanya. Disini ada beberapa manfaat dari
menggunakan pompa, di
antaranya
adalah:
Ibu tidak akan merasa lelah jika menggunakan
pompa, karena
hanya memencet
bagian pompa dan pompa bekerja dengan baik dan benar.
Jika menggunakan pompa manual, Ibu dapat bergantian menggunakan tangan kiri
dan kanan untuk memompa. Sehingga Ibu akan merasa bisa mengerjakan hal lainnya.
Menggunakan pompa pastinya akan lebih hemat waktu. Terutama jika
menggunakan pomp
a ganda. Dua
pompa yang ada pada pompa ganda,
ibu dapat memerah
kedua buah dada sekaligus dalam sekali waktu.
Ibu masih dapat melakukan aktifitas lain sembari
memerah ASI. Ini dikarenakan satu tangan
ibu masih bisa bergerak. Contohnya saja dapat
membaca buku, mengetik pekerjaan, menulis, dan lain sebagainya.

Pompa sangat efisien, pasalnya Lebih mudah dilakukan di mana saja. Misalkan
saja dilakukan di dalam mobil saat berkendara ke suatu tempat. Karena pompa
memiliki nursing apron. Sehingga pompa ASI
benar-benar membantu ibu untuk menyediakan susu segar yang berkualitas
tinggi.
Categories
Uncategorized

Kemenangan Tim 22 ASUS The Incredible Race Dimulai dari Tebak Lagu

Juara Asus Incredible Race
Tim 22 Juara ASUS the Incedible Race, Nusa Dua, Bali, 08 September 2016
Nusa
Dua, Bali, yang tidak begitu bersahabat pagi itu, 08 September 2016, gerimis
tiba-tiba muncul, hujan melebat tak sengaja dan mendung membayang hampir
menutupi pandangan. Tertatih saya beserta blogger lain keluar dari Hotel Courtyard
by Marriot Bali menuju Inaya Putri Bali. ASUS The Incredible Race
Indonesia
dimulai dari sana. Jalan setapak yang dilalui untuk sampai ke
titik start berembun manja dengan rumput-rumput yang mengeluarkan aura
dingin. Sepanjang jalan yang basah, gelak tawa dan langkah cepat menghibur hari
menuju kemenangan di senja nanti. Game seru yang dilaksanakan oleh ASUS
Indonesia kali ini melibatkan lebih 500 peserta yang terdiri dari blogger,
media partner dan dealer.
Hotel Courtyard by Marriot Bali
Hotel Courtyard by Marriot Bali, Nusa Dua, Bali – Photo by Bai Ruindra
Sarapan dulu di Hotel Courtyard by Marriot Bali – Photo by Bai Ruindra
Sepanjang
jalan menuju Inaya Putri Bali, saya bertanya-tanya siapa saja yang tergabung
dengan Tim 22, sesuai dengan keterangan di tag name yang telah saya
kalungkan. Jalan menuju ke tempat kami berkumpul ini menampilkan pemandangan
yang menarik; bangunan eksotik, monumen, air mancur, pura, dan orang-orang
berjualan di bawah gerimis serta payung kuning seakan-akan di sana akan atau
baru saja digelar pesta pernikahan.
Patung dan Pura Nusa Dua Bali
Salah satu yang menarik di sepanjang jalan Nusa Dua, Bali – Photo by Bai Ruindra
petugas kebersihan di nusa dua bali
Petugas kebersihan di Nusa Dua, Bali – Photo by Bai Ruindra
Salah satu pintu masuk hotel yang memiliki ciri khas Bali – Photo by Bai Ruindra
Gaya Eropa menuju Inaya Hotel Bali – Photo by Bai Ruindra
Seorang ibu berjualan di jalan menuju Inaya Hotel Bali – Photo by Bai Ruindra
Jalanan yang sepi – Photo by Bai Ruindra
Setelah
melalui lorong yang bercita rasa Eropa, kami sampai ke “pintu” masuk ASUS The Incredible
Race. Lautan manusia putih dibaluti oleh mendung di bibir pantai ini. Suara
musik menghentakkan telinga. Pengumuman terdengar nyaring, mengabarkan untuk
semua peserta mencari kedudukannya masing-masing. Saya celingak-celinguk ke
papan nama yang diangkat tinggi-tinggi oleh Pemandu Tim 22, yang kemudian saya
tahu namanya Desi. Desi seorang wanita berkerudung yang terlihat sangat
antusias sejak perkenalan kami di
game ini.
Lautan manusia yang siap bertempur dalam ASUS The Incredible Race – Photo by Bai Ruindra
Mulai pertarungan – Photo by Bai Ruindra
Tim
22 terdiri dari media
partner dan blogger. Perkenalan yang singkat,
sambil lalu, di bawah gerimis yang tiba-tiba datang lagi, kami berkumpul jadi
satu dari Banda Aceh, Bandung dan Bali. Gerak cepat pun dimulai, penentuan
ketua tim dan grup
WhatsApp dibuat. Khirzan Noeman, seorang pria yang gagah,
tampan, lembut di sisi berbeda, mata sipit, berkacamata dan berasal dari
Bandung kami tunjuk sebagai ketua. Yudhi Raven kemudian mengemudi sebagai Group
Admin di
WhatsApp dengan lebel yang cukup keren, Zenfone 3 109 Juta.
Grup ini dibentuk untuk memudahkan komunikasi Tim 22. Bisik-bisik di grup mulai
terasa seperti perkenalan, saling menyemangati dan optimis menang.
ASUS
The Incredible Race mulai terasa auranya begitu melewati pukul 09.00 WITA. Semua
peserta tiap tim sudah menentukan ketua dan telah menerima arahan dari panitia.
Khirzan memberikan arahan kepada kami dengan cepat dan memburu waktu sambil menscan
barcode
yang telah diberikan untuk memulai game. Zenfone 3 yang
telah diisi baterai dengan penuh dan paket data dari simPATI sebesar 3GB siap
menemani keseruan ini. Barcode yang telah discan pada aplikasi
QR Droid menunjukkan arah station pertama, ke Novotel Bali Nusa Dua Hotel
& Recidences.

Baca Juga
Zenfone 3 dan Cita Rasa Bali dalam Zenvolution

Google
MAP pun dibuka. Arah jalan telah ditentukan. Khirzan mengomandoi kapal kami
dengan langkah cepat di depan barisan. Tim lain juga berburu waktu di samping
kanan, depan dan belakang. Semangat pagi masih terasa. Misteri di station
pertama masih tanda tanya. Satpam yang berdiri di entah pintu masuk hotel apa
menjadi pelipur sebuah pertanyaan, “Di mana Novotel?”
Arah
ditunjuk, langkah semakin cepat. Begitu Novotel Bali Nusa Dua Hotel &
Recidences terlihat di depan mata, kami bersorak. Hati kami berlabuh ke sini
dan memulai permainan dengan menakjubkan. Karena satu hal yang dimulai dengan
mudah, bisa saja langkah ke depan juga terasa ringan. Permainan pertama di
station pertama adalah Tebak Lagu, sebuah game yang
“ringan” untuk mereka yang datang dari Bandung. Aktivitas teman Bandung sebagai
penyair radio menyantap lagu-lagu barat yang diperdengarkan dengan rakus. Yudhi
dan Fearly adalah pahlawan kami di babak ini. Tak lebih 10 menit keduanya mampu
menebak 20 lagu. Bahkan, beberapa lagu langsung bisa ditebak walaupun baru mendengar
intro saja. 1 poin dikonversikan menjadi uang senilai Rp.100.000. Station
pertama kami telah mengantongi Rp.2.000.000 dengan landing sempurna.
Khirzan
kembali melakukan scan barcode yang telah diberikan oleh station
pertama ini. Gerak kami semakin semangat. Tebak-menebak permainan apalagi yang
akan kami lalui jadi semakin seru. Station kedua cukup jauh dari Novotel namun
kami begitu semangat mencapainya. Semangat itu luntur sejenak begitu tiba di
station kedua kami harus mengantre selama 30 menit untuk dapat berkeliling
dengan kendaraan yang telah disediakan panitia untuk menguji ketangkasan kamera
dan rekaman video Zenfone 3. Pernah berpikir bahwa kapal kami dengan nahkoda
yang tegas dan bijaksana ini akan mendayung lebih pelan. Namun tidak demikian,
station kedua ini kami lalui dengan hampir sempurna walaupun tidak sampai
membawa 20 poin.
Jalanan Nusa Dua, Bali yang romantis – Photo by Bai Ruindra
Istirahat sejenak Tim 22
Selanjutnya,
Paninsula Island! Itu hasil scan barcode untuk Tim 22. Desi sebagai
pemandu kami sedikit demi sedikit mulai mencair. Semula Desi cukup sukar
membuka diri, perlahan mulai mengiyakan. Entah karena panas yang semakin menyentak
kepala atau karena lelah begitu saja. Paninsula Island merupakan sebuah tempat
wisata di Nusa Dua. Jaraknya cukup jauh dari station kedua bahkan dari Bali Collection,
tempat seharusnya kami makan siang. Waktu telah sampai pukul 11.30, tiap
station akan tutup pada pukul 12.00 sampai 13.00. Kami mengalami pro dan
kontra. Ada yang ingin terus lanjut, ada yang berhenti sejenak. Setelah
berdekat panjang lebar, akhirnya kami makan siang terlebih dahulu di salah satu
restoran area Bali Colletion dengan voucher Rp.150.000.
Permainan
ini terasa telah sangat melelahkan di siang terik. Kami belum menyerah. Desi membisikkan
bahwa kami masih unggul dari tim-tim lain. Semangat kembali menyala. Gerak langkah
berpacu dengan cepat untuk mencapai Paninsula Island.
panisula island nusa dua bali
Paninsula Island yang menawan – Photo by Bai Ruindra
Wisatawan di Paninsula Island, Nusa Dua, Bali – Photo by Bai Ruindra
Berduaan itu berjuta rasanya – Photo by Bai Ruindra
Istirahat dulu sebelum panjat bambu kering – Photo by Bai Ruindra
Paninsula
Island yang menawan di bawah terik matahari membuat lelah terasa sepoi-sepoi. Di
setiap sudut pantai ini, orang-orang bercengkrama bersama keluarga mereka. Bule-bule
berjemur dan mandi laut seadanya pakaiannya. Tantangan pertama adalah melatih
keseimbangan kamera Zenfone 3. Tubuh yang lelah tetap saja tak melawan saat
ditatih ke atas bambu kering. 15 menit waktu yang diberikan telah kami lalui
dengan poin hampir 20, saya lupa jelasnya berapa.
Barcode discan
kembali dan kami menuju station berikutnya di dekat ini. Jalan tikus kami
tempuh untuk mencapai station yang ternyata sedang istirahat. Di station ini,
sedikit memaksa kami meminta panitia untuk segera memberikan tantangan yang
kemudian kami tahu untuk menguji fitur HDR Pro dari Zenfone 3. 20 foto
diberikan, kami menyebar, namun hanya 16 foto yang kembali kami bawa pulang dengan
hasil tangkapan kamera sesuai foto yang diberikan panitia tepat waktu sebelum
usai 15 menit.
Ada
beberapa pos lagi yang kami lalui, sebagian mencapai poin 20, sebagian tidak. Kisah
lucu tentu saat kami ditantang untuk menari Bali. Gerak yang sama sekali belum
kami tahu, kecuali peserta dari Bali. Permainan yang tercepat setelah menebak
lagu adalah memotret dengan fitur Low Light di Hotel Courtyard by Marriot Bali.
Khirzan begitu tangkas membagi tugas kepada semua anggota tim sehingga tak
sampai 10 menit, kami telah berhasil memotret 20 objek di dalam gelap dengan
sempurna. Tentu yang menjadi kelucuan lain adalah bermain Pokemon GO di Zenfone
3 pada area Bali Collection. Rata-rata dari Tim 22 belum mahir bermain Pokemon
GO namun kami berhasil menangkap 50 lebih Pokemon sebelum 15 menit.

Titik
finish itu pukul 15.30 WITA. Desi mengabarkan bahwa poin kami telah
sampai 144, lebih besar dari tim lain. Namun, Desi juga mengatakan bahwa telah
ada tim lain yang finish terlebih dahulu. Cemas mulai muncul. Pengumuman
kemenangan baru akan dilakukan di Gala Dinner. Tetapi, medali tanda jadi juara
telah kami kalungkan.
Gigit medali biar kayak orang-orang, Tim 22 yang kompak.
Selfie lagi bareng seleb blog
Penat
dan kusut telah tak lagi didefinisikan. Bus-bus telah berderet untuk mengantar
kami ke hotel untuk persiapan Gala Dinner. Kepala terayun ke kiri dan kanan. Sampai
di Hotel Courtyard by Marriot Bali, penyambutan sempurna dilakukan oleh seorang
gadis Bali dengan pakaian adatnya. Istirahat sejenak, lalu persiapan menuju
Nusa Dua Convention Centre. Gala Dinner akan dimulai pukul 19.00 WITA.
gadis bali
Gadis Bali – Photo by Bai Ruindra
Senja dari Nusa Dua, Bali – Photo by Bai Ruindra
Inilah
kemenangan Tim 22, dimulai dengan landasan mulus, tersendat-sendat di bagian
tengah dan kembali melaju kencang di babak akhir. Semua lelah itu terjawab sudah
saat pembawa acara Gala Dinner menyebut Tim 22 menjuarai ASUS The Incredible
Race
dengan total poin 194 – 144 ditambah bonus 50. Sorak membahak. Kami
terpingkal. Terima kasih untuk Desi sebagai pemandu. Terima kasih untuk
semangat dan kekompakan Tim 22. Terima kasih untuk ASUS. Terima kasih
untuk Zenvolution. Dan terima kasih untuk Zenfone 3. Kalian luar
biasa!
Sang Juara ASUS the Incredible Race, Tim 22
Categories
Uncategorized

Zenfone 3 dan Cita Rasa Bali dalam Zenvolution

Hasil kamera Zenfone 3 16MP – Photo by Bai Ruindra

BALI. Aromanya begitu
kentara. Semerbak cinta yang diangan-angankan,  sekonyong-konyong bermula dari sini. Ilustrasi
cinta sejati seakan-akan adalah Bali itu sendiri. Kekuasaannya dalam menarik
minat wisatawan tak terlepas dari keunikan, kemewahan sejarah, perpaduan
adat-istiadat dengan masyarakat modern, dan kekayaan alam yang mendunia.

Aku
terhempas ke Bali, cita-cita yang lama terpendam. Ayolah, teman. Bali memang
sesuatu. Bagiku yang merindu kokohnya candi-candi tempat peribadatan Hindu, Tari
Kecak yang gaduh, wanita-wanita dalam Tari Pendet yang melotot, dipadu dengan
deru ombak membuatku terpesona lebih panjang.
Kali
ini, cita rasa Bali ada dalam Zenvolution, acara besar ASUS
tahun ini yang menyusun kemolekan Zenfone 3 di atas rak berkilau.
Balutan hangat dari Zenfone generasi terbaru langsung terasa begitu tangan
menyentuh bodinya. Tekstur lembut yang harus dipegang erat. Tatapan tajam
dengan Full HD. Kecepatan yang mengalahkan kuda kencana. Pendar-pendar
warna yang menggoda. Hasil klik kamera yang memesona.

Foto bersama blogger Travelerien malam Gala Dinner, Zenvolution, Nusa Dua Convention Center, Bali. Foto diambil menggunakan Zenfone 3 
Zenvolution
bersenandung begitu syahdu di Pulau Dewata. Deru ombak yang mendayu-dayu tidak
membuat Zenfone 3 jatuh dari rak yang tersusun rapi. Inilah Bali. Kekuatannya adalah
mahakarya dari semesta. Kekuatan magis itu pula yang menghipnotisku untuk enggan
berpaling dari Zenfone 3, mahakarya Asus yang lebih ringan berlari, lentur
menari, dan aduhai merayu. Sekali kusentuh saja tak cukup untuk memanjakan
aroma di dalam dirinya. Berkali-kali kusentuh, rasa itu tak lagi terdefinisi,
aku telah berbaur dengan generasi smartphone terbaru Asus ini.
Ibarat
Bali yang menggoda untuk kembali, Zenvolution juga membuatku rindu untuk ada
kembali di sini. Pesonanya penuh sensasi, menggairahkan, menguak semua keelokan
yang ada dalam diri Zenfone 3. Tentu tak ragu untuk meminang kemulusan bodinya.
Zenfone 3 untuk kamu yang ingin segera memeluk generasi terbaru ini. Zenfone 3
Deluxe untuk kamu yang mencintai kemewahan dalam balutan bening bodinya. Zenfone
3 Ultra untuk kamu yang tak bisa lepas dari live streaming video terbaru
atau game online yang penuh gairah. Zenfone 3 Max untuk kamu yang lebih
sering menghabiskan waktu di luar ruangan. Zenfone 3 Laser untuk kamu yang ingin
segera upgrade dari varian sebelumnya.

Baca Juga
Kemenangan Tim 22 ASUS Incredible Race Dimulai dari Tebak Lagu

Bali
yang menyimpan berbagai candi, ras, kasta, seni dan tarian indah, juga sama
dengan Zenvolution yang melahirkan Zenfone 3 dari dapur picu terkencang
Snapdragon 821, RAM terbesar 6 GB, memori terluas 256 GB sampai ke RAM rendah 3
GB, memori internal 32 GB. Kamu yang mencintai fotografi sama sepertiku tak
akan kecewa dengan kamera 16 megapixel.
Zenvolution
masih berbinar di Nusa Dua, Bali. Gemerlapnya masih terpantul ke mana-mana. Blitz
kamera Zenfone 3 menyisakan kenangan-kenangan manis dari kami, terutama
blogger yang dimanjakan Asus dalam acara besar ini. Hentakan musik mengalunkan
irama semangat untuk berdua saja dengan Zenfone 3. Memang benar, era digital
ini, pacaran jadi lebih asyik dengan smartphone. Aku pun telah merasakan
ini. Saat bersama Zenfone 3, pesona yang lain di sekitarku seakan telah senyap.
Sentuhan di layar berpendar warna ini tak membuatku berpaling. Preview hasil
bidikan kamera berulangkali kulakukan. Takjub dan mengharu-biru bidikan
kameranya.

Evolusi
Zenfone 3 yang menggelora. Pancaran silaunya tak pudar dari awal Zenvolution
sampai akhir. Pulau Dewata menjadi saksi telah lahirnya mahakarya dari Asus
tahun ini. Rasanya, tidak sabar gempita ini menerangi seluruh negeri. Kamu tunggu
saja update lain di sini, tentang Bali, Zenvolution
dan Zenfone 3!

Hasil foto yang bagus dari Zenfone 3 – Photo by Bai Ruindra

Categories
Uncategorized

Negeri Kita Adalah Negeri Copot

Ini negeri bernama Copot. Pemimpinnya seorang Pencopot. Para menteri juga berinisial tidak berbobot. Bangunan yang berdiri di negeri ini terdiri dari semen dan batu bata hampir melorot. 
Tiang penyangga sisi empat bangunan mewah itu seakan-akan bolong dan sekali diterpa angin akan merosot. 
Dan orang-orang di negeri ini kebanyakan sering sewot, lantaran hampir semua media bahkan menyorot permasalahan negeri ini.
Ilustrasi
Adalah Lolot. Seorang pintar tapi bodoh. Tiap hari mendayuh sepeda ontel ke bangunan tua di ujung jalan masuk negeri mereka. 
Negeri ini memang tidak besar, penduduk negeri ini tidak menerima pendatang baru untuk bertamu. Mungkin akan cepat cemburu melihat orang non pribumi berjaya di negeri berlimpah hasil bumi.
Nyatanya, beberapa tahun silam pendatang diusir keluar dari negeri ini lantaran iri hati dan dengki. Negeri ini kecil, tidak lebih luas dari negeri Patung Singa.
Lolot hanya julukan. Tiap pagi ia harus bangun subuh-subuh untuk mendendangkan irama gendang. Usai subuh tepatnya. 
Gendangnya menyeruak ke seluruh kampung untuk membangunkan anak cucu yang masih terlelap. Gendang Lolot sampai juga ke telinga Pencopot. 
Diiringi marah dan geram Pencopot menegur Lolot. Sekali dua Lolot mengindahkan teguran Pencopot. Lolot masih pintar karena ia merasa ada jabatan penting di negeri Copot ini.
Lolot belum berpikir ke arah lain selagi anak cucu masih bisa bangun pagi dan bersekolah. 
Jam tujuh, Lolot sudah berdiri di ambang pintu sekolah. Dengan dasi kupu-kupu ia meneriakkan lagu Indonesia Raya di pagi Senin. 
Anak-anak di barisan depan yang tidak seberapa jumlahnya mengikuti. Ada yang merasa takut dimarahi. Ada yang merasa tidak enak jika tidak ikut bernyanyi. 
Ada juga yang hanya ikut-ikutan saja. Dan ada juga yang memang mempunyai sikap nasionalisme. 
Jangan pernah tanya pada Lolot nasionalisme itu. Di pagi hari jawabannya akan semangat menjelaskan padamu akan arti nasionalisme dan sikap bela negara. 
Jika di siang hari nasionalisme akan berubah menjadi cara mendapatkan sebungkus nasi mengisi perut kosong. 
Di sore hari nasionalisme itu berubah menjadi bola yang ditendang ke sana-sini oleh pesepak bola. 
Dan di malam hari nasionalisme sudah berubah menjadi khayalan tingkat tinggi dan mimpi manis menemani tidur malam. 
Aneh, Lolot memang kolot. Pintarnya jika sudah Pencopot tidak senang dengan apa yang ia kerjakan. 
Bodohnya akan muncul jika hal-hal kecil membebani pikirannya. Lihat saja, karena belum makan siang saja sikap nasionalismenya bisa berubah begitu saja. 
Inilah Lolot. Di negeri Copot yang pemimpimnya Pencopot. Biar bodoh namun pintar, Lolot tetap kepala sekolah Kolot. 
Dari masih berumur dua puluhan tahun Lolot membangun sekolah Kolot hingga bernama sampai kini. Banyak alumni Kolot yang menjadi orang hebat. 
Contohnya pemimpin mereka, Pencopot, baru mengenal huruf abjad setelah duduk di kelas satu Sekolah Dasar Kolot. 
Guru Lolot pulalah yang mengajarkannya. 
Pencopot sudah menjadi pemimpin. Dan Lolot bangga dengan prestasi anak didiknya itu. Ke mana-mana Lolot pasti akan membanggakan Pencopot. 
Bangganya melebihi seorang ayah terhadap anaknya. Lolot tahu kelemahan dan kelebihan Pencopot. Dari masih kanak-kanak Lolot sudah mengenal Pencopot. 
Namun Pencopot tidak pernah merasa Lolot membangga-banggakan dirinya. 
Hari ini seperti biasa, Lolot memarkirkan sepeda ontel tua tidak berwarna lagi di bawah rimbun beringin depan sekolah Kolot. 
Sekali pandang matanya melihat anak-anak sedang bermain petak umpat di halaman sekolah hampir roboh bangunannya ini. Wajah mereka ceria. 
Semurah senyum matahari pagi ini. Lolot teramat senang melihat anak-anak girang gembira. 
Wajah Lolot memperlihatkan muram yang teramat dalam. Pandang matanya menepi ke seluruh sisi Sekolah Kolot. 
Dengan susah payah ia membangun sekolah ini hingga menjadi bangunan utuh dan diakui sebagai salah satu sekolah negeri. Mencetak alumni berprestasi. Membanggakan negerinya sampai ke negeri lain. 
Linang airmata Kolot menetes dan jatuh pada lengan keriputnya. Rasa sedihnya tidak terkira. 
Umurnya yang teramat beruban membuat langkah kakinya mencapai kelas hampir jatuh di tengah jalan. Tidak seorang pun yang memperhatikan. 
Anak-anak masih bermain dengan girangnya. Guru-guru lain hanya duduk bercengkrama di dalam kantor menunggu jam masuk. 
Tatih langkah Lolot peyot. Ia jatuh di depan pintu masuk kelas satu. Bayangnya melintas jauh ke tahun-tahun yang lewat. 
Saat Pencopot pertama membedakan huruf-huruf vokal dan konsonan. Lolot dengan sabar mengajarkan Pencopot yang cepat marah. 
Yang tidak mau mendengar omongan guru dan temannya. Yang tidak peduli bahwa dirinya belum bisa. Yang Pencopot tahu, dirinya bisa dalam sekali ajar. 
Egonya melintas batas pada ruang dan waktu sampai kini. Sifatnya seperti terbentuk dalam cetakan batu sehingga tidak bisa dihancurkan sekali hentak. 
Sikapnya yang tidak memahami pendapat orang lain sudah mendarah daging dan dimakan sampai keturunannya. 
Binar mata Lolot terpejam. Hatinya teriris. Mungkin ini akan menjadi bagian akhir dalam hidupnya menapak kaki di kelas ini. 
Bukan karena Lolot sudah tua dan patut pensiun. Namun karena Pencopot sudah mencopot Lolot dari jabatan kepala sekolah. 
Alasan Pencopot sungguh tidak bisa ditebak. Lolot diturunkan jadi guru biasa dan dipindahtugaskan ke sekolah lain. Mungkin lucu, mungkin serius. 
Karena Lolot sering menegur jalan langkah Pencopot sebagai pemimpin. Pencopot yang sensitif langsung berinisiatif Lolot sudah tidak memihak padanya. 
Sudah tidak sekutu. Lolot tidak mengerti. Apalagi Lolot tidak pernah membuat salah, dan Sekolah Kolot makin hari bahkan semakin maju. 
Lolot terdiam di depan pintu kelas satu. Membayangkan wajah Pencopot kecil. Dengan wajah memerah karena membaca masih terbata-bata. 
Lolot iba. Bahkan sampai kini. 
“Kenapa kau mencopot jabatanku, nak?” tanya Lolot mengiba di tengah hari setelah pencopotan dirinya dari Kepala Sekolah Kolot. 
Lolot merasa Pencopotlah yang bertanggung jawab atas tindakan ini. Kali ini Lolot yang meminta belas kasihan pada mantan muridnya yang sudah menjadi orang besar. 
“Tidak mungkin kucopot jabatan Pak Lolot,” bela Pencopot. Masih belum berpaling dari komputer di depan meja kerjanya. Lolot duduk di kursi tamu. 
Tidak digubris dan dimanjakan dengan sangat hormat layaknya murid kepada guru. 
Tanpa memalingkan wajahnya Pencopot kembali berkata, “Pak Lolot mengerti sendirilah, engkau guruku. 
Dan kini kau juga masih guruku, mungkin ini yang terbaik untuk orang setua Pak Lolot. Biarkan anak-anak muda yang memimpin. Jangan egoislah, Pak Lolot!” 
Lolot melotot. Sikap Pencopot semakin tidak wajar. Kecil dulu sikapnya tidak sekasar ini. 
Sekarang sudah mencapai taraf yang tidak mungkin Lolot saingi. 
Waktu kecil Lolot bisa memukul dengan sebiji lidi, sekarang Lolot hanya diam dibalas pukul dengan omongan tak hormat. 
“Janganlah Bapak bersikap seperti itu, saya jadi tak enak,” Pencopot menuangkan secangkir kopi ke cangkir putih. 
Lolot menelan liur. Diajak minum pun tidak. 
Bayang menyemu, di mana Lolot memberi segelas kopi di hari yang dingin saat Pencopot mendapat nilai merah di raportnya. 
Menemani dengan membawa cerita lucu. Pencopot tertawa, Lolot ikut membawa tawa. 
“Beginilah pemerintahan, Pak Lolot,” kata Pencopot seperti mengajar gurunya sendiri. 
“Ada pergantian dan refresh terhadap sesuatu biar lebih fresh,” 
Dalam hati, Lolot tersindir dengan gaya bicara Pencopot. 
Dulu pelajaran bahasa Pencopot tidak pernah naik menjadi angka tujuh. Mengeja huruf abjad juga tidak pernah sampai lancar. 
“Bukankah kinerja juga harus dipertimbangkan?” tanya Lolot kembali. 
“Benar. Tapi kinerja tidak diikuti dengan peraturan pemerintah juga tidak bisa ditolerir,”
“Peraturan yang mana? Kami sudah menjalankan dengan benar,”
“Peraturan yang tidak tertulis dan tidak seharusnya ditulis, Pak Lolot. 
Peraturan itu ada karena saya masih duduk di kursi ini sampai akhir masa jabatan nanti,” 
Lolot mengerutkan kening yang sudah berkerut. 
“Peraturan pendidikan yang benar saya sudah jalankan semenjak dulu, saya rasa tidak ada peraturan lain yang harus saya patuhi,”
“Nah, ini!” Pencopot bangkit dari duduknya. 
“Salah satu contoh peraturan yang Pak Lolot langgar! Saya sudah tekankan, selama saya masih ada di ruang ini, semua harus ikut aturan main saya, mengabdi sepenuh hati pada saya, menerima keputusan saya, mendukung saya, menghormati saya, dan tidak membantah omongan saya!” 
Pencopot memainkan pena di depan meja duduk Lolot. Lolot menciut. Kecewa. Banyak sakit yang didera hatinya. 
“Pahamkah, Pak Lolot?” Lolot mengeleng.
Pencopot naik pitam. Ditekan kuat-kuat pena ke dasar meja sampai patah. 
“Anda sering mengusik kenyamanan saya, Pak Lolot!”
“Bagian mana?”
“Bagian yang seharusnya tidak Anda gendangkan tiap pagi, Anda tahu berapa banyak pendukung saya lari terbirit-birit mendengar gendangan lagu jelek Anda di pagi hari?” 
“Saya hanya mendendang membuat anak-anak bersekolah,”
“Ya, Anda telah melanggar peraturan itu. Sekolah Kolot hanya mencetak generasi kolot. Generasi yang tidak bisa menerima pemimpin yang adil, demo di mana-mana, protes ini itu, tidak terima diperlakukan dengan tidak baik, meminta diberikan yang bukan mereka. Saya sudah berikan semua, menjadikan Copot menjadi negeri bermartabat. Disegani banyak orang. Disenangi banyak kalangan. Mana mungkin Anda tidak mengerti ini, Pak Lolot?” 
“Mereka memprotes karena ada alasan, mereka sudah mendukung Anda tapi Anda malah mengabaikan mereka, mereka menjadikan Anda nomor satu malah Anda menjadikan mereka nomor dua, mereka meminta Anda memperbaiki negeri ini Anda malah bersenang-senang dengan kemewahan Anda,” 
“Benarkah?” Pencopot makin marah. Lolot malah senang. Biarkan ia dicopot dari segala jabatan, ia akan berbangga telah mendikte kembali Pencopot setelah sekian tahun tidak ia ajarkan. 
“Benar. Massa tidak mendemo jika kau berikan yang mereka mau, tidak akan aksi protes jika kau buat peraturan sesuai undang-undang yang berlaku, mereka tidak menjelekkanmu jika kau bersikap sopan,” 
“Saya sudah melakukan itu, Pak Lolot!” 
“Mana buktinya? Murid Sekolah Kolot mogok setelah kau copot jabatanku? Mereka tidak menerima tindakanmu. Kau tahu? Mereka sudah bosan dengan bualanmu mengenai kesejahteraan, mereka letih dengan kepongahanmu!”
“Terlalu panjang omonganmu, Pak Lolot. Tidakkah Anda tahu saya seorang pemimpin? Saya yang berhak mengatur semua urusan negeri ini, saya yang memberi perintah. Termasuk Anda keluar dari ruang kerja saya!” 
Lolot terkejut bukan main. Benar kata banyak orang. 
Pencopot makin tamak dengan jabatannya. Lolot masih merasa tidak bersalah akan hal yang ia jalankan. 
Ia memimpin sekolah dengan baik. Anak-anak menyenanginya. 
Orang tua mengharapkannya tetap memimpin. Masyarakat menerima pemikiran dirinya memajukan sekolah. 
Letih Lolot berdebat. Tahunya Pencopot sudah meninggalkan sopan santun di atas kebanggaannya terhadap tahta. 
Negeri ini tidak berubah semenjak Pencopot memimpin Copot. Copot makin copot. Rontok satu persatu tiang penahan keperkasaannya. 
Categories
Uncategorized

Aku Ingin Naik Haji

AKU INGIN NAIK HAJI adalah cita-cita semua muslim. 
Musim haji yang kini telah berbunga, membuat mimpi-mimpi terlalu panjang untuk tidak terlena. 
Saat tetangga berangkat haji, bulu kuduk bisa merinding. Saat tetangga telah pulang, seakan lutut lemas mendengar ceritanya selama di tanah suci. 
Mekkah dan Madinah yang memesona, menggelegar, membuat rindu, tak ingin pulang dan segenap kemegahan lain yang seperti benar telah di surga.
Ilustrasi.
Aku ingin naik haji. Aku ingin naik haji. Tentu, ini bukan perkara mudah. Panggilan haji tidak sama dengan memanggil burung onta untuk terbang rendah di depan mata. 
Setoran haji senilai lebih kurang 30 juta terlalu berat untuk ditunaikan. Bahkan, untuk mereka yang sanggup menunaikannya belum juga membuka buku tabungan haji. 
Mereka yang telah menyetor bertahun-tahun lamanya, belum juga berangkat haji. 
Ada pula yang baru setor setahun, tiba-tiba namanya dipanggil ke Tanah Suci, sebagai cadangan, tak apa asalkan berangkat juga. 
Begitulah tentang haji. Rahasia Ilahi begitu berlipat di sini. 
Aku ingin naik haji saja tidak cukup. Aku punya harta berlimpah juga tak menjamin tahun ini juga berangkat haji. 
Aku punya kekuasaan tingkat dewa, juga tak ada jaminan untuk berhaji. Selalu saja ada hambatan, halangan, ninabobo, alasan untuk gagal berangkat haji. 
Aku ingin berangkat haji, entah kapan itu akan terjadi. Namun gerak langkah yang mulia ini akan dimulai dari hati. 
Tuhan selalu ada cara untuk membuka pintu, termasuk langkah menuju ke Baitullah. 
Ada orang yang susah payah mengusahakan agar berhaji sesegera mungkin, satu titik saja bisa menghilangkan jejak terbang ke sana. 
Ada orang yang beribadah dengan tekun, beramal saleh, menjaga pandangan, menjaga omongan, tidak tahunya berangkat haji tahun ini, tahun depan juga demikian. 
Aku berhaji tidak hanya tergantung kepada kuota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi maupun Pemerintah Indonesia. 
Niatku berhaji karena ingin membawa pulang Air Zam-zam bergalon, langkah itu akan mengeret seperti jel yang enggan bergerak. 
Niatku berhaji karena ingin pamer pernak-pernik dari Mekkah jika pulang nanti, sampai di Tanah Suci, jika benar digerakkan langkah ke sana, bisa saja aku tersesat di antara jutaan umat lain yang sedang beribadah. 
Aku ingin berhaji. Pastilah kata ini pernah terlintas di semua benak umat Islam. 
Aku ingin naik haji, ingin naik haji, ingin ke Mekkah, ingin ke Madinah, ingin mencium Hajar Aswad, ingin mengeliling Kabah, ingin lari-lari kecil – sa’i – ingin ke bukit Tursina, ingin i’tikaf di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, ingin berdoa di Makam Rasulullah SAW., ingin melafalkan labbaik allahumma labbaik, labbaikala syarikalabbaik!
Ada orang yang secara terang-terangan mengatakan, “Aku ingin naik haji!” 
Ada pula yang secara diam-diam, memohon, memanjatkan doa, bersujud terlalu dalam, meminta berkali lipat, walaupun dalam keadaan miskin papa, hatinya tetap saja berkata, 
“Aku ingin naik haji!” 
Haji dan seorang muslim tak akan pernah bisa dipisahkan. 
Rindu kepada Mekkah dan Kabah, Madinah dan Masjidil Haram, lautan manusia di Padang Arafah, putih membentang luas di seluruh negeri Arab Saudi, semuanya tak bisa digantikan dengan cerita-cerita dari orang-orang yang telah berhaji. 
Aku ingin naik haji, tidak ada yang tahu di antara kita akan benar diterbangkan ke sana. 
Ada yang telah menyetor tabungan haji, tiba-tiba gagal berangkat tahun ini, ditunda lagi tahun depan. 
Ada yang bahkan tidak menyetor tabungan haji, tiba-tiba sudah berangkat karena “bonus” dari siapa entah dari mana yang dibukakan hatinya oleh Tuhannya. 
Siapa yang berhaji tak pernah bisa ditebak. Namun, aku cuma ingin mengatakan, “Aku ingin naik haji!” 
Ingat dengan perkataan adalah doa? Niscaya Tuhan kita akan mengabulkan doa-doa dari setiap perkataan dan keinginan hati yang tulus. 
Ada bagian – mungkin belum saatnya aku ceritakan di sini – telah benar diijabah oleh-Nya. 
Aku menjadi percaya, segala ucapan, maksud hati, adalah doa-doa yang kemudian dimasukkan ke dalam sebuah kitab keemasan oleh Malaikat Ratib dan Atib. 
Semua hal ini kemudian masuk ke dalam kategori baik dan buruk. Tentu yang baik akan diluruskan, yang buruk akan mendapat imbalannya pula. 
Terus saja berucap, “Aku ingin naik haji!” berkali-kali, jangan pernah berhenti, di mana saja, lisan maupun tidak, sendiri atau bersama orang lain. 
Sekali ada yang aminkan, amalan itu kemudian dicatat sebagai doa untuk kita. 
HAJI itu milik kita. 
Hanya kita saja sebagai seorang muslim yang diwajibkan ke Baitullah, apabila mampu. 
Namun masa tak pernah menipu. Waktu selalu memihak pada rindu. 
Aku pernah merasakan, mengucapkan saja keinginan-keinginan, kemudian Dia melapangkan langkah ke sana. 
Bagaimana dengan haji? Cukupkah aku mengucapkan, “Aku ingin naik haji!” 
Saat ini, cukupkan sampai di sini. Langkah ke sana akan ada jika kamu berderma. Tuhan pernah membelah Sungai Nil untuk Musa. 
Tuhan pernah mengayunkan Perahu Nuh di tengah banjir besar. Tuhan pernah membelah Bulan untuk menampakkan mukjizat Muhammad kepada kaum jahiliah. 
Semua akan mungkin. Tidak ada yang mustahil. 
Walaupun saat ini kamu tak ada simpanan, kantong kosong dari uang receh sekalipun, nggak akan yang tahu tahun depan ragamu dan jiwamu telah berdiri kokoh di tengah-tengah padang pasir Arab Saudi. 
“Aku Ingin naik haji!” dengungkan terus, jangan pernah bosan. Tiap selesai salat, sisipkan doa ini. 
Kapan waktu mengizinkan, ucapkan kalimat ini dengan lantang. 
Tuhan tidak pernah tidur. Dia akan mendengar suaramu dan suara hatimu. Aku tidak memintamu percaya sepenuhnya dengan kalimat itu. 
Aku cuma ingin tahu seberapa dalamnya kamu berkeinginan ke Tanah Suci. 
Jika kamu telah diberangkat oleh-Nya secara tiba-tiba, katakan kepadaku bahwa panggilan haji itu benar-benar ada. 
Aku ingin naik haji. Tentu saja. Entah kapan dan bagaimana caranya. 
Aku percaya Tuhan akan menggenapkan langkah ke sana. Bisakah kamu juga percaya dengan ucapanku? 
Categories
Uncategorized

Bagaimana Memilih Menu Katering Harian?

Katering Harian – radoszyna.pl
BAGAIMANA MEMILIH MENU KATERING HARIAN – Memilih menu harian memang sangat diperlukan sehingga Anda dapat mendapatkan energi untuk Anda beraktivitas seharian.

Akan tetapi, disebabkan karena beberapa hal seperti tidak bisa memasak, tidak dapat bangun pagi untuk menyiapkan makanan, aktivitas yang padat membuat sebagian orang akhirnya memilih catering sebagai solusi untuk menu harian yang Anda perlukan.

Namun, Anda harus jeli dalam memilih menu katering harian karena bersangkutan langsung untuk kesehatan tubuh Anda.

Pertama, pastikan terlebih dahulu jika katering tersebut mampu untuk mengantarkan menu harian sesuai dengan yang Anda butuhkan misalnya di pagi hari saat sarapan dan diantarkan ke kantor langsung.

Anda dapat mencari catering yang Anda butuhkan lewat mesin pencari di internet atau dengan meminta bantuan dari teman atau keluarga untuk mengetahui informasi seputar katering harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sebaiknya pilih catering yang letaknya dekat dengan rumah atau kantor Anda sehingga Anda menjadi lebih hemat karena biasanya, catering juga membebankan biaya transportasi untuk jarak tertentu misalnya yang sangat jauh.

Kedua, adalah perhatikan mengenai menunya.

Tidak semua katering memiliki menu yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda sehingga Anda harus mengetahui keadaan tubuh Anda terlebih dahulu untuk dapat menetapkan apakah katering tersebut tepat untuk Anda atau tidak.

Pilih catering dengan menu harian yang sesuai dengan tubuh Anda.

Ada baiknya jika katering tersebut memiliki ahli gizi sehingga dapat membantu untuk menentukan jenis menu yang tepat untuk Anda.

Hal lainnya yang harus diperhatikan saat memilih menu katering harian yaitu:

1. Budget yang Anda miliki. Harga menu di katering beragam mulai dari yang murah hingga yang harganya tinggi.

Sehingga Anda harus memperhatikan jenis makanan yang sekiranya dapat Anda jangkau.

Jangan sampai karena Anda ingin sehat dengan menu harian dari katering, Anda harus berhutang ke orang lain.

2. Cara memasak. Beberapa konsumen tidak terbiasa untuk menikmati menu yang mentah seperti salad namun beberapa merasa cocok dengan menu tersebut.

Sehingga, pilih katering yang menyajikan makanan sesuai dengan keinginan Anda.