Categories
Uncategorized

ASUS VivoBook Pro F570: Segala Kemungkinan dalam Satu Laptop Gahar

Masa telah berubah. Waktu berbenah sangat cepat. Perkembangan teknologi tak bisa dibendung. Pengembangan produk mau tidak mau mengikuti alur tersebut sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.

Industri notebook tanah air – bahkan global – memiliki dampak yang sangat signifikan. Segala segmen disasari oleh produk-produk terbaik untuk memberikan kontribusi terhadap gaya hidup. Produsen notebook asal Taiwan, ASUS, kini menghadirkan VivoBook Pro F570. Sebuah notebook yang memadukan CPU bertenaga AMD dengan GPU dari Nvidia.


Kombinasi menarik untuk zaman yang condong kepada konten kreator dan gaming. VivoBook Pro F570 termasuk ke dalam notebook mainstream dengan segala kemungkinan yang bisa dilakukan dengannya.

YouTuber yang kini makin kreatif dengan video unik dan menarik tentu sangat membutuhkan notebook bertenaga; dari segi performa maupun visual.


Gamer yang tiap waktu menghabiskan peluru sudah pasti membutuhkan notebook yang performa tinggi, namun mudah dibawa ke mana-mana.

ASUS VivoBook Pro F570 untuk konten kreator maupun gamer
Gambaran umum dari kombinasi CPU dan GPU di VivoBook Pro F570 adalah prosesor AMD Ryzen 5 atau Ryzen 7 – tergantung pilihan – dengan grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Sulit sekali menemukan kombinasi antara AMD dengan Nvidia.

Di pasaran saat ini, prosesor AMD biasanya dikombinasikan dengan kartu grafis miliknya sendiri yaitu Radeon Vega. ASUS sendiri sering memasangkan prosesor Intel dengan kartu grafis Nvidia di notebook kelas menengah maupun kelas atas.

ASUS VivoBook Pro F570 tidak hanya sekadar memainkan peran dalam dua kekuatan tersebut. Lebih dari itu, ASUS berani memberikan kesegaran lini VivoBook karena creator content serta gamer makin hari makin tumbuh pesat; terutama di Indonesia.


Notebook ini sangat diandalkan dalam mengedit video maupun kebutuhan gaming kelas berat. Bicara notebook terbaik dari ASUS ini, kita tentu ingin mengetahui performa maupun keunggulan lain yang dimilikinya.

Warna dan Desain yang Bikin Jatuh Cinta

Pandangan pertama adalah bentuk fisik yang menentukan pilihan. VivoBook Pro F570 memiliki desain yang dinamis, warna yang sungguh berbeda dibandingkan dengan notebook kebanyakan, maupun sifat elegan yang dimilikinya. Kesan yang didapat adalah mewah namun tetap gahar dengan garis warna di bodinya.
ASUS VivoBook Pro F570 yang menggoda.

VivoBook Pro F570 tak lain salah satu notebook yang cantik  namun memiliki performa yang tinggi. Notebook ringan dengan finishing Reaper Black tersebut makin terlihat elegan dan menarik perhatian berkat aksen Lightning Blue di bagian tepinya.

Bisa dipastikan bahwa notebook terbaru ASUS ini sangat anak muda. Selain nyaman dibawa juga menunjang gaya hidup modern yang melankolis dan manis.

Dimensi VivoBook Pro F570 adalah 21,9 milimeter dengan berat 1,9 kilogram. Bagi saya yang menyukai notebook ringan, dan selalu bekerja di luar ruangan, dimensi maupun beratnya sangat mendukung.

ASUS tidak mengurangi suatu apapun untuk membuat notebook ini menjadi lebih ringan dan terlihat keren. Seperti biasa, ASUS mengandalkan beberapa slot untuk konektivitas lebih mudah.

Slot yang tersedia di antaranya microSD, USB 3.1 Type-C, HDMI, USB 3.0, RJ45 LAN, USB 2.0 dan juga Microphone-in/Headphone-out jack.

Port yang tersedia di VivoBook Pro F570.
Port yang tersedia di VivoBook Pro F570.

Di sisi tampilan dan kebutuhan, portable yang dimiliki oleh VivoBook Pro F570 sangat bisa diandalkan bahkan lebih dari cukup.

Kita tidak perlu mencabut salah satu sambungan untuk men-transfer data dengan model port lain. Tiap port mudah digunakan dan cepat dalam mengirim data.

Ada bagian yang menarik dari desain ASUS VivoBook Pro F570 ini. Dengan gagah logo ASUS tampil dengan warna biru elektrik yang memberikan kesan mewah dan gahar.

Bodi warna hitam sangat kontras dengan logo ini sehingga senada dengan aksen lis yang ada di layarnya.

Tampaknya, ASUS memberikan sentuhan TUF Gaming pada VivoBook Pro F570. Bagian ini dapat dilihat dengan sentuhan brushed finish pada bagian kavernya.

Warna logo biru ASUS memberikan ciri khas khusus dari lini notebook ASUS, bahwa kekuatan gaming telah dimiliki.

Artinya, ASUS telah memiliki banyak segmen untuk gaming, yaitu TUF Gaming dan ROG, juga VivoBook Pro F570 ini.

Desain yang baik tidak cukup tanpa didukung bagian penting lain. ASUS tidak melupakan bagian ini yaitu pembuangan hawa panas di bagian belakang notebook.

Meskipun bekerja dalam waktu lama maupun menggunakan tetikus, embusan hawa panas tidak akan terganggu oleh port yang digunakan baik di sebelah kiri maupun kanan.

ASUS tak lupa menempatkan cooling grill di bagian atas keyboard agar udara dingin mudah masuk. Penempatan cooling grill ini adalah untuk memaksimalkan pendinginan. Pendingin ini sangat berguna untuk mencegah full load suatu waktu saat menggunakan VivoBook Pro F570 dalam waktu lama.

Jarang sekali notebook ‘biasa’ menggunakan performa lebih tinggi atau hal yang sepele seperti ini. Keputusan ASUS terbilang berani mengingat semakin ke sini kebutuhan notebook tidak hanya sekadar mengetik laporan semata.

Buat YouTuber, ASUS VivoBook Pro F570 Sangat Cocok

Seorang YouTuber tidak hanya memerlukan performa lebih baik namun juga visual yang berkualitas. ASUS VivoBook Pro F570 memasang CPU dan GPU cukup tinggi sehingga mudah mengedit video lebih cepat dan lebih akurat.
Dalam mengedit video tentu dibutuhkan ketelitian agar tidak tabrak warna. ASUS menanamkan fitur Splendid Software Tuning yang akan memastikan bahwa warna yang muncul di layar sangat akurat dan konsisten.

Fitur ini tak lain pengoreksi warna sehingga warna yang terlihat di mata kita benar-benar akurat sebagaimana mestinya. Fitur ini memiliki setidaknya empat mode yang memudahkan optimasi warna sesuai jenis konten.

Fitur lain adalah ASUS Tru2Life Video yang memungkinan YouTuber merasakan manfaat berarti. Fitur ini mampu meningkatkan tampilan warna agar terlihat lebih nyata.

Video akan terlihat lebih detail, jernih dan realistis karena algoritma software mampu mengoptimasi kekontrasan warna dalam frame video. Dalam frame yang lebih gelap, fitur ini dapat memberikan sentuhan sampai 150 persen lebih tinggi sehingga detail gambar menjadi lebih tajam.

Selama ini, notebook ASUS selalu memberikan hal memukau soal suara. VivoBook Pro F570 akan mengeluarkan suara yang lebih baik berkat ASUS SonicMaster.

Tim ASUS Golden Ear menjanjikan kualitas suara yang lebih baik dalam range frekuensi yang sangat luas, maupun suara vokal yang lebih jernih. SonisMaster sangat dianjurkan untuk kebutuhan multimedia terutama film, musik maupun bermain game.

Suara yang dikeluarkan VivoBook Pro F570 tidak bising.

Audio dan visual sangat dibutuhkan oleh seorang YouTuber saat merangkai potongan demi potongan frame menjadi satu. ASUS menjawab tantangan tersebut dalam VivoBook Pro F570 ini.

YouTuber terkenal, Putu Reza, memberikan beberapa pandangan terhadap ASUS VivoBook Pro F570 yang telah di-review olehnya. 


Dalam video yang berdurasi 5.21 menit itu, Putu Reza menyebut bahwa notebook ini ‘seakan-akan’ bukan termasuk ke dalam keluarga VivoBook, melainkan TUF Gaming. Alasannya karena desain dan warna bodi notebook ini memang sangat mirip dengan TUF Gaming.
Pengujian yang dilakukan oleh YouTuber Putu Reza.

Rekomendasi Putu Reza di dalam video yang dirilis 14 Februari 2019 dan sampai tulisan ini ditulis telah ditonton hampir 85 ribu, VivoBook ini sangat cocok untuk kalangan mahasiswa, atau pun untuk mereka yang sedang belajar membuat konten YouTube.

Artinya, spesifikasi notebook ini sangat sepadan untuk belajar edit video sebelum nantinya menjadi sinematografer profesional.

Putu Reza memainkan beberapa game seperti PUBG, AC: ODYSSEY maupun SOUL CALIBUR 6. Untuk game terakhir ini, Putu Reza memainkannya dalam performa High dengan 60FPS, sedangkan PUBG dimainkan dalam performa Medium-Low dengan 30-45FPS.


Sedangkan AC: ODYSSEY dimainkan dalam performa Medium-Low dengan 25-36FPS. Catatan dari YouTuber dengan 289 ribu lebih pengikut ini, jika ingin bermain game dalam waktu lama, upgrade RAM 8GB menjadi 16GB sangat dianjurkan.
Putu Reza mencoba main game dengan VivoBook Pro F570.
Game yang dimainkan Putu Reza.
Game yang dimainkan Putu Reza.

VivoBook Pro F570 diakui oleh Putu Reza sangat cocok untuk bermain game maupun edit video. YouTuber ini telah merasakan sendiri manfaat keduanya.

Jadi, ASUS memang tidak main-main dalam meng-upgrade ‘citra’ VivoBook yang selama ini melekat sebagai notebook pekerja kantor semata. Seorang pekerja pun bisa terus bekerja maupun melakukan hobi di notebook terjangkau ini dalam waktu bersamaan.

Kerja Lebih Cepat dengan Performa Tinggi

Saya sudah sebut bahwa prosesor yang dipakai oleh ASUS VivoBook Pro F570 adalah AMD Ryzen 5 atau Ryzen 7. Prosesor ini sangat mendukung produktivitas dalam kerja cepat, multitasking lebih nyaman maupun bekerja sebagai YouTuber.

Dukungan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 akan memicu semangat dalam menghadirkan karya. Konten kreator maupun gamer sangat bisa mengandalkan notebook ini.

AMD dan Nvidia, kombinasi yang sepadan di VivoBook Pro F570.

Perlu diketahui bahwa prosesor AMD Ryzen Mobile sangat efisien dalam menggunakan daya. Teknologi yang ditanam dalam prosesor ini adalah AMD SenseMI yang mana kecerdasan yang disimpan di dalamnya akan menyeimbangkan antara beban kerja dengan kebutuhan pengguna.

Seseorang yang menggunakan VivoBook Pro F570 memungkinkan akses multimedia, bekerja maksimal dengan koneksi internet maupun bermain game dalam waktu bersamaan.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa konektivitas internet menjadi hal wajar dan mudah saat ini. Akses cepat ke internet dengan WiFi 2×2 Dual Band 802.11ac yang mana kecepatannya 6 kali lebih cepat dibandingkan dengan WiFi 802.11n yang banyak digunakan notebook di pasaran. Transfer data tanpa internet juga mudah berkat Bluetooth 4.2 yang bisa diaktifkan sesuai kebutuhan.
ASUS memberikan dua pilihan prosesor yaitu AMD Ryzen 5 dengan harddisk 1TB yang dapat ditingkatkan dengan SSD M2, dan AMD Ryzen 7 dengan harddisk 1TB 5400rpm dengan penyimpanan kecepatan tinggi SSD M2 SATA 3 dengan kapasitas 256GB. Kita dapat memilih sesuai kebutuhan sehingga kegunaan notebook dapat dimaksimalkan.
Prosesor tinggi dipadu dengan layar sebesar 15,6 inci dengan resolusi FullHD pada rasio 16:9 dan kerapatan 1920×1080 piksel.

Layar VivoBook Pro F570 memiliki tingkat kecerahan 200 nits dan panel jenis anti-glare yang membuat layar ini nyaman digunakan dalam segala kondisi pencahayaan. Tak lupa, ASUS menyiapkan fitur menarik di keyboard yaitu backlit yang dapat memancarkan cahaya yang keren.

Layar ASUS VivoBook Pro F570.

Papan ketik VivoBook Pro F570 sangat nyaman digunakan. Keyboard ini memiliki travel distance sampai dengan 1.4 milimeter yang membuatnya tidak terlalu dalam dan tidak cetek.

Dalam pengaturan backlit di keyboard terdapat ambient light control yang memudahkan pengguna menyesuaikan tingkat kecerahan berdasarkan pencahayaan di sekitar kita.

Keyboard yang dapat diandalkan dalam kondisi minim cahaya.

Dalam mendukung kesehatan pengguna, ASUS menanamkan fitur Eye Care Technology yang akan mereduksi pancaran sinar warna biru sampai dengan 33 persen.

Dengan demikian, bekerja lama maupun menikmati sebuah tayangan film di notebook ini masih tergolong aman bagi mata.  

Pada umumnya, notebook ASUS telah dibekali sensor sidik jari. VivoBook Pro F570 juga telah memiliki sensor sidik jari. Sensor ini juga mendukung Windows Hello yang memudahkan login ke Windows dalam satu sentuhan jari saja.

Sensor sidik jari ditempatkan di area yang mudah dijangkau yaitu pada touchpad sebelah kanan atas yang mana cukup sering disentuh oleh pengguna.

Windows 10 Home 64-bit langsung terbuka dan mudah dioperasikan. Kinerja cepat ini sangat dibutuhkan oleh pengguna notebook yang konsisten bekerja sepanjang waktu. VivoBook Pro F570 hadir dengan paket lengkap sehingga layak untuk dipinang.
Main Spec. ASUS VivoBook Pro F570ZD
CPU AMD Ryzen™ 5 2500U Mobile Processor (4C/8T, 6MB cache, up to 3.6GHz)
AMD Ryzen™ 7 2700U Mobile Processor (4C/8T, 6MB cache, up to 3.8GHz)
Operating System    Windows 10 Home 64-bit
Memory 8GB DDR4 2400MHz SDRAM (onboard)
with SO-DIMM socket up to 16GB
Storage SATA 1TB 5400RPM 2.5′ HDD
SATA 1TB 5400RPM 2.5′ HDD + SATA3 256G M.2 SSD
Display 15.6” Full HD 1920x1080p 16:9, Anti-glare,
ultra slim 200nits with 45% NTSC
Graphics Integrated AMD Radeon Vega 8 / AMD Radeon RX Vega 10 Graphics
Nvidia GeForce GTX 1050 with 4GB GDDR5 VRAM
Input/Output 1x Type-C USB3.1 port, 1x USB 3.1, 2x USB 2.0,
1x audio combo jack, 1x HDMI,
1x MicroSD Card Reader, 1x RJ-45 LAN
Camera HD Web Camera
Connectivity Dual-band 802.11ac Wi-Fi, Bluetooth 4.2
Audio ASUS SonicMaster stereo audio system with surround-sound,
Battery 3 – Cell 48 Wh Battery
Dimension 37.4 x 25.6 x 2.19 cm (WxDxH)
Weight 1.96 kg with battery
Colors Reaper Black with Lightening Blue edges
Price Start from Rp11.799.000
VivoBook Pro F570 memiliki spesifikasi tinggi di kelasnya. Blog gadgetempire.id (14/02/19) melakukan uji coba kinerja notebook ini. Pengujian pertama yaitu melakukan rendering 3D menggunakan software Cinebench R15.

Ryzen 5 menunjukkan performa yang cukup baik yaitu 617 poin. Sedangkan angka 142 poin ditunjukkan oleh prosesor ini saat diukur menggunakan single-core. Performa yang lebih baik dibandingkan dengan Intel Core i7.

Pengujian oleh Gadgetempire.id
Gadgetempire.id
juga melakukan uji single-core maupun
multi-core menggunakan GeekBench. Performa
yang ditunjukkan oleh single-core adalah
3551 poin sedangkan pengukuran dengan multi-core
menunjukkan angka 9706 poin.

Hasil pengukuran dengan GeekBench memberikan
kesimpulan yang menarik untuk sebuah notebook
yang bekerja maksimal.

Pengujian oleh Gadgetempire.id
Pengujian ketiga
adalah keseluruhan performa yang dilakukan dengan software PCMark 10. Hasil pengukuran kategori Essential mencapai
5122, kategori Productivity mencapai 4561 dan untuk kategori Digital Content
Creation mencapai angka 3216.
Pengujian oleh Gadgetempire.id
Pengujian terakhir
yang dilakukan oleh Gadgetempire.id adalah performa grafis dengan menggunakan software 3DMark Fire Strike. Hasil pengukuran
performa grafis menunjukkan angka 5902.

Ulasan ini menyebut bahwa performanya
lebih cepat dibandingkan dengan GeForce GTX 960 maupun GeForce MX 150 yang
masing-masing disanding dengan prosesor Core i7-6700HQ dan i7-8560.

Pengujian oleh Gadgetempire.id
Gambaran umum
untuk performa notebook ini bisa menjabarkan bahwa kondisi yang sebenarnya dari VivoBook
Pro F570 yang memadukan AMD Ryzen 5 – atau Ryzen 7 – dengan Nvidia GeForce GTX 1050. Performa yang
andal akan memungkinkan pekerjaan mudah selesai tepat waktu.  

Fenomena Main Game Generasi Milenial

Beberapa
hari
lalu, tepatnya 15 Maret 2019, siswa saya yang kini telah kelas 2
SMA, mengirim pesan melalui Instagram. Basa-basi sebentar lalu bertanya soal notebook apa yang cocok untuk dipakainya
bermain game.
Bermain game? Benar. Mungkin hal yang wajar di kalangan generasi milenial saat ini. Saya tidak penasaran lagi mengingat makin bertambah usia, mereka akan berbeda
pola pikirnya.

Pengaruh pergaulan dan juga bertambahnya wawasan membuat mereka
yang beranjak dewasa terbawa suasana. Salah satunya adalah gaung laptop gaming ASUS yang makin ke sini makin
terarahkan.

Mengapa siswa
ini
bertanya kepada saya? Salah satu faktor karena mungkin tahu gurunya paham
sedikit soal teknologi. Alasan lain mungkin karena saya paling mudah diajak
diskusi soal perangkat elektronik. Saya mencoba merekomendasikan beberapa notebook ASUS dengan genre gaming


Yuza yang baru saja pulang dari Singapura sebagai hadiah dari kesuksesan mereka
bermain di laga U16 itu, menggali lebih banyak seri notebook yang bisa dipakainya semasa sekolah dan nanti saat kuliah.

Isi pesan saya dengan Yuza di Instagram.
Dari diskusi
itu, saya meyakini bahwa Yuza tentu membutuhkan notebook yang tahan lama – memiliki performa terbaik yang akan dipakainya
waktu kuliah nanti. Lantas saya merekomendasikan ASUS VivoBook Pro F570 yang
mana sesuai selera Yuza.

Pertama, notebook
ini tidak terlalu berat dan cenderung lebih tipis daripada notebook gaming kebanyakan, kedua modelnya
yang stylish sesuai dengan karakter
Yuza yang selama ini saya kenal. 

Saya paham
betul tabiat anak-anak yang tak bisa lepas dari game. Yuza juga termasuk siswa yang mengerti sedikit teknologi,
namun untuk membeli notebook dirinya
harus berhati-hati. 



Pertimbangannya adalah sebuah notebook yang bisa diandalkan dalam gaming dan juga masih bisa dipakai 2 sampai 3 tahun ke depan.
Dengan
performa yang dimiliki oleh VivoBook Pro F570, kebutuhan gaming sudah pasti didapat, edit video yang kini merebak generasi milenial
juga bisa diandalkan, serta kebutuhan konvensional yang sudah tak diragukan
lagi.
Generasi milenial
dan gaming; sama-sama memiliki
kedudukan tersendiri. Untuk saya sebagai guru dengan perkembangan dan pengetahuan
anak-anak, banyak sekali catatan soal rekomendasi notebook maupun smartphone
untuk gaming.
Anak-anak tak
segan menyebut brand ASUS yang
menaikkan gaung laptop gaming maupun smartphone gaming. Saat saya merekomendasikan notebook maupun smartphone,
tentu saja budget yang menjadi pertimbangan
pertama. 



Kenapa saya berani rekomendasikan VivoBook Pro F570 untuk Yuza? Karena
saya tahu bagaimana kondisi keluarganya dan tentu saja, Yuza mungkin saja baru mendapatkan bonus
dari sepakbola yang sudah disimpan untuk membeli notebook gaming.
Notebook yang cocok buat Yuza, dan anak seusianya.
Tak akan
mudah memisahkan generasi milenial dengan game.
Fenomena ini akan terus berlanjut karena memang demikian adanya.

Main game di notebook bukan kebiasaan yang ditinggalkan meskipun smartphone sudah menawarkan banyak
sekali game gratis. Main game di notebook sungguh beda rasanya; bagaimanapun itu.

Yuza hanya
mewakili suara hati dari generasi milenial. Mungkin di sana akan banyak Yuza
lain yang butuh arahan jenis notebook
apa yang sesuai untuk kebutuhan gaming
maupun pekerjaan biasa mereka.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Dengan apa
yang ditawarkan oleh ASUS VivoBook Pro F570, yaitu perpaduan prosesor Ryzen 5 atau Ryzen 7 dengan
Nvidia GeForce GTX 1050, maka aktivitas multimedia maupun gaming tidak akan terganggu.


Dual
channel memory
sangat membantu performa, bahkan, Putu Reza menyarankan untuk
upgrade storage ke media penyimpanan
SSD. Di mana performa akan lebih terasa cepat meskipun saat bermain game kelas berat.
ASUS
memberikan catatan khusus soal ketahanan baterai di mana 9 jam dalam pemakaian
normal. VivoBook Pro F570 telah memiliki teknologi fast charging yang mampu mengisi daya sampai 60 persen hanya dalam
waktu 49 menit. 



Hal ini sangat dibutuhkan oleh pekerja di luar ruangan yang
selama ini bekerja cepat dan gesit.
ASUS
mengawinkan AMD dengan Nvidia adalah hal yang keren untuk notebook kelas ini. Stylish di
satu sisi, dan di bagian lain adalah performa yang menantang sekali. Jadi wajar,
jika VivoBook Pro F570 menjadi pilihan menjelang masuk perguruan tinggi tahun
ini.
Lakukan apa saja dengan ASUS VivoBook Pro F570.
ASUS
Indonesia telah menjual VivoBook Pro F570 Ryzen 7 secara ekslusif di JD.ID. Untuk
pembelian produk tersebut bisa melalui link ini atau
di sini.
Categories
Uncategorized

Karena ZenBook, Cinta Sejati Enggan Dibagi Dua

Alunan nada indah Cinta Sejati dari Bunga Citra Lestari mengakhiri ketukan terakhir tulisan ini. Helaan napas yang tak sepanjang biasanya, tetapi masih berada dalam ‘konteks’ puas pada hakiki keinginan saya sendiri. Original soundtrack Film Habibie & Ainun membubuhkan makna terdalam soal cinta dan juga kasih sayang. Begitu kuatnya cinta, karena ia saya enggan membagi kasih dari ASUS ZenBook dengan laptop lain. ZenBook adalah laptop terbaik ASUS dalam waktu yang lama.

Cinta sejati sulit untuk dibagi, karena jika sudah cinta ya cinta saja. Naluri berkata soal cinta pada pekerjaan, sah saja karena dengan begitu kita mendapatkan kebahagiaan. Namun, cinta itu bermuara kepada ASUS ZenBook karena dengannya tak hanya cumbuan, kasih sayang maupun kecupan mesra, bahkan lebih dari itu bisa saya dapatkan. Papan ketik yang lembut, kinerja yang sangat kencang didampingi oleh desain mewah, tak mudah membuat saya berpaling.
ZenBook 13 yang membuat saya terpesona.
Jakarta di siang 17 Januari 2019 kembali menjadi saksi lahirnya sebuah notebook kelas atas yang menawan. Adalah ASUS yang dengan bangga mengenalkan ZenBook 13, 14 dan 15 inci untuk pasar Indonesia. Saya akui, pesona ASUS ZenBook telah merambah banyak kalangan di Indonesia. Bodi yang halus, bahan baku yang juga kuat serta desain yang indah menjadi nilai jual tersendiri.
Kesan pertama menyentuh ZenBook dengan beberapa pilihan warna ini tak lain segera ingin memilikinya. ZenBook 2019 menjadi sebuah produk yang memberikan kesegaran tersendiri namun tidak melupakan konsep laptop premium. ASUS membagi segmen menjadi 3 yaitu ZenBook 13 untuk ukuran layar 13 inci dengan kode jual UX333, ZenBook 14 untuk layar sebesar 14 inci dengan kode jual UX433, dan ZenBook 15 untuk ukuran layar lebih besar yaitu 15 inci dengan kode jual UX533.
Ketiga ukuran ZenBook ini memberikan sentuhan yang benar-benar elegan. Jimmy Lin, bos ASUS yang tampan ini berani menjamin bahwa ZenBook 13 tak lebih besar dari ukuran kertas A4. Dan benar, di atas panggung utama, pria berkacamata itu, dalam senyum manisnya, membandingkan besar ZenBook yang dikeluarkan dari amplop berwarna cokelat.
Jimmy Lin, Region Director ASUS South East Asia.
Saya pikir, mungkin hanya omongan pemanis saja dari Jimmy, selaku Region Director ASUS South East Asia, tetapi saat melihat sendiri dan memegangnya langsung, ZenBook 13 sangatlah ‘kecil’ untuk ukuran laptop kelas atas.
Mungkin, kita akan tertipu dengan ukuran layarnya tersebut. Bodi yang dibungkus dengan aluminium ini sangatlah kokoh namun dalam pandangan dirinya begitu halus. Saat bersentuhan dengan bodi bagian depan, teksturnya mencerminkan identitas sebenarnya dari ASUS ZenBook.

Laptop Tipis dengan Desain Indah

Begitu mengangkat ZenBook 13 lebih tinggi, saya langsung sadar bahwa perkataan Jimmy benar adanya. Ringan dan tipis sangatlah terasa. Ketiga ZenBook ini didesain frameless NanoEdge Display sehingga menjadikannya memiliki bezel sangat tipis. Namun di sisi lain, saat melihat engsel dari laptop ini kita langsung membayangkan betapa gagahnya bodi yang ditopang itu.

Bezel yang tipis bukan berarti ASUS membuang beberapa komponen, melainkan membuat laptop ini makin menarik. Bezel tipis rupanya membawa pengalaman visual lebih baik karena screen-to-body yang memiliki rasio sampai 92 persen. Dari beberapa sudut pandang, kita masih bisa melihat layar dengan baik dan menjadikan ZenBook 2019 sebagai laptop paling ringkas.
Ada bagian yang menarik di ZenBook 13 – juga di ZenBook 14 – yaitu numpad virtual yang bisa diaktifkan secara khusus. Tombol untuk menghidupkan numpad di touchpad itu ada di sisi kanan atas touchpad. Kita cukup menekannya dalam beberapa detik lampu LED langsung menyala. Indah sekali dan saya suka!
Desain numpad virtual yang diletakkan di dalam touchpad adalah hal baru. Paling simpel adalah menggunakan kalkulator – dan fungsi lain yang lebih rumit. Lampu LED yang menyala memberikan kesegaran yang tak terlupa karena biasanya touchpad adalah papan kaku yang selalu padam.
Sentuhan warna di touchpad yang sedang aktif numpad virtual menjadi lebih indah saat keyboard juga memancarkan lampu LED. Gagasan baru ini menjadikan ASUS ZenBook terdepan dalam inovasi sehingga disegani lawan dan disenangi oleh penggemarnya. Selain itu, biasanya kita hanya mengenal buka kunci layar dengan password yang berisi angka-angka. Di seri ZenBook kali ini telah mendukung face login ke Windows Hello berkat kamera infra-merah.
Numpad virtual yang menggoda di ZenBook 13.
Elegan sudah pasti. Mewah jelas sudah. Gahar dan tahan banting menjadi nilai tambah di mana ASUS ZenBook 2019 telah mengantongi sertifikat standar militer MIL-STD-810G. Di mana telah lolos uji ketinggian, uji suhu dan kelembapan serta uji banting dan getar. Semua hal ini menjadikan ZenBook sebagai produk yang unggul dari kompetitor.
Desain indah sudah dimiliki. Komposisi yang pas adalah saat memilih warna antara Royal Blue, Icicle Silver maupun Burgundy Red (khusus untuk ZenBook 13). Warna yang cocok untuk menopang gaya hidup lebih mewah, didukung pula oleh konsep Zen pada bodi dengan spun-metal finish di bagian belakang layar.
ZenBook 13, meskipun sangatlah imut tetapi telah mendukung banyak hal dalam aktivitas beragam. Dalam bodi yang tipis, ASUS masih mampu menyiasati portable agar muncul lebih banyak. Port USB 3.1 Type-A yang selama ini kerap hilang di laptop tipis kembali muncul di laptop ini. Tentus saja sangat membantu aktivitas penyimpanan data. Selain itu, port USB 3.1 Gen 2 Type-C juga tidak dilupakan bahwa mengalami peningkatan kinerja dengan 10Gbps transfer data.
Port USB yang membantu transfer data.
Barangkali, kita kesulitan memindahkan foto dari kamera dengan kartu memory. ZenBook 13 memiliki port kartu MicroSD yang bisa digunakan untuk kebutuhan ini. Selain itu terdapat juga port HDMI dan juga combo audio jack yang akan memudahkan pengguna mendengar suara menggunakan earphone.
Audio jack juga disematkan di ZenBook 13.
Bahan baku yang kuat telah teruji didukung oleh fitur ErgoLift Design yang mana bodi akan terangkat membentuk sudut 3 derajat ketika layarnya dibuka. Biasanya, kita mengetik dengan posisi laptop horizontal saja namun karena fitur ini membuat kita mudah mengetik karena bagian bodi yang terangkat. Posisi yang pas untuk mereka yang lebih banyak menggunakan keyboard agar jari tidak mudah lelah.

Tangguh ‘Masih’ Jadi Ciri Khas ZenBook

Bagi saya, salah satu ciri khas ASUS ZenBook adalah laptop tangguh. Meskipun bodi yang selintas begitu halus namun dalam bekerja laptop ini sangat bisa diadu. Demikian pula dengan ZenBook 13, ZenBook 14 dan ZenBook 15. Dalam menunjang kinerja lebih cepat, ASUS menanamkan prosesor Intel Core generasi ke-8 yang dipadu dengan GPU Nvidia GeForce.
Memang, ASUS membedakan model grafis untuk ZenBook 13 dan ZenBook 14 dengan ZenBook 15. ZenBook 13 dan 14 menggunakan Nvidia GeForce MX150 sedangkan ZenBook 15 menggunakan grafis Nvidia GeForce GTX 1050 Max-Q, yang lebih kencang. Saat saya menggunakan ZenBook 13, kinerjanya cukup baik dan tidak ada kendala sama sekali dan visual yang dihadirkan sudah lebih dari cukup untuk menikmati banyak drama Korea.
Papan ketik yang lembut dari ZenBook 13.
Dapur picu yang kencang saja tidak cukup sebelum kita berbicara soal media penyimpanan. Ketiga ZenBook yang diluncurkan hari itu telah menggunakan media penyimpanan terbaik NVMe PCIe SSD dengan kapasitas 512GB, yang dipercaya memiliki performa tinggi. Media penyimpanan luas ini didukung oleh RAM sebesar 16GB yang membuatnya akan cepat bekerja. Saya bisa pastikan bahwa pekerjaan tidak akan tersendat-sendat dan bahkan untuk bermain game juga tidak ada masalah. Untuk saya sendiri lebih menggemari menikmati drama Korea karena tingkat ketahanan beterai cukup lama.
Penting sekali bicara baterai untuk sebuah laptop kelas atas. ZenBook 13 dan ZenBook 14 memiliki baterai dengan ketahanan sampai 14 jam. Sedangkan ZenBook 15 memiliki ketahanan daya sampai 16 jam. Untuk kita yang sering berada di luar ruangan, daya tahan ketiga laptop ini benar-benar membuat tak ingin berpaling.
Ketahanan baterai didukung pula oleh kecepatan akses internet karena ASUS membekali gigabit-class WiFi dan ASUS WiFi Master Technology. Koneksi yang stabil akan diterima oleh laptop ini meskipun di tempat WiFi begitu banyak laptop maupun smartphone yang terhubung ke jaringan.
Nyaman mengetik, aman bermain internet di ASUS ZenBook.
Ketika di warung kopi dengan WiFi – katanya terkencang – dihuni oleh banyak gamer, bahkan Youtuber, kekencangan internet di ZenBook 13 ini tak pernah pudar. Dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi tidak hanya sekadar tertulis di spesifikasi laptop terbaik ini. Pembuktiannya adalah saat ZenBook 13 ini mencuri start di manapun kita berada. Saat orang lain masih mencari jaringan, kita telah terkoneksi. Saat orang lain mengunduh data 200MB baru jalan seperempatnya, kita malah telah selesai dalam waktu hanya 2 menit saja.
Begitulah. Imut dan halus tekstur bodinya namun tidak lemah. Kita juga dimanjakan dengan visual yang keren dari layar resolusi Full HD dengan kerapatan 1920×1080 pixel. Reproduksi warna tinggi yaitu mencapai 100% dalam color space sRGB yang membuat kita betah berlama-lama di depannya. Viewing angle yang lebar mencapai 178 derajat terasa lebih sempurna saat menonton video yang mana bantuan dari ASUS Splendid dan ASUS Tru2Life Video sangat berarti.
Tak bisa dipungkiri lagi demam drama Korea saat ini begitu merajalela. Drama seri yang tidak ada di bioskop ini sejatinya ditonton melalui laptop, baik offline maupun online. Dengan visual yang baik dari ASUS ZenBook, oppa-oppa ganteng itu makin tambah bening di mata. Sasaran yang tepat dari ASUS karena saat ini adalah zamannya menonton di laptop!
Main Spec. ASUS ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, ZenBook 15 UX533
CPU Intel Core i5 8265U Quad Core Processor (6M Cache, up to 3.4GHz)
Intel Core i7 8565U Quad Core Processor (8M Cache, up to 4.6GHz)
Operating System Windows 10 Home
Memory Up to 16GB LPDDR3 RAM
Storage 512GB M.2 NVMe PCIe SSD
Display 13,3” (16:9) FHD (1920×1080) with NanoEdge Display (UX333)
14” (16:9) FHD (1920×1080) with NanoEdge Display (UX433)
15,6” (16:9) FHD (1920×1080) with NanoEdge Display (UX533)
Graphics Discrete graphics NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q (UX533)
Discrete graphics NVIDIA GeForce MX150 (UX333 & UX433)
Integrated Intel UHD Graphics 620
Input/Output 1 x USB3.1 Type-C (GEN 2),
1x USB 3.1 Type-A (Gen 2),
1x USB 3.1 Type-A (Gen 1), 1 x HDMI,
1 x Microphone-in/Headphone-out jack,
1 x MicroSD Card Reader
Camera HD IR/RGB Combo Camera
Connectivity Dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi,
Bluetooth 5.0
Audio Harman Kardon certified audio system
with ASUS SonicMaster surround-sound technology,
Array microphone with Cortana voice-recognition support
Battery 50WHrs 3-cell battery (UX333 & UX433)
73WHrs 4-cell battery (UX533)
Dimension (WxDxH) 302 x 189 x 16,9 mm (UX333)
(WxDxH) 319 x 199 x 15,9 mm (UX433)
(WxDxH) 354 x 220 x 17,9 mm (UX533)
Weight 1,19Kg with Battery (UX333 & UX433)
1,67Kg with Battery (UX533)
Colors Royal Blue,
Icicle Silver,
Burgundy Red
Warranty 2 tahun garansi global

Tak Ada Alasan, Miliki Saja ASUS ZenBook

Mungkin, istilah
PHP di mana-mana tetap ada. Alasan ini dan itu karena kita tidak sanggup
memberikan yang terbaik. Meski pesona yang dihadirkan sudah cukup kuat tetapi
karena alasan sepele, mudah saja kita meninggalkan apa yang dicintai.
Tak ada alasan
untuk tidak memiliki ZenBook di tahun 2019. Di saat produsen lain seolah-olah
berhenti dalam inovasi laptop, ASUS semakin maju selangkah. Inovasi yang
dihasilkan tidak hanya sebuah halusinasi tetapi berangkat dari pengembangan
oleh tim profesional.
Cukup miliki saja
dan langsung bisa merasakan bagaimana kinerja terbaik dari ASUS ZenBook. Memang,
pilihan bisa beragam, ZenBook 13 inci, ZenBook 14 inci maupun ZenBook 15 inci. Sesuai
kebutuhan dan keindahan maka kita memilih menentukan ukuran layar ini. Saat
saya memasukkan ZenBook 13 ke dalam ransel, mengangkatnya dan menyangkut di
pundak, tidak terasa berat meski berdiri dalam waktu lama.
Ukuran layar
hanyalah pilihan namun kinerja tetap sama. ZenBook 13 tampil lebih imut, cocok
untuk saya yang sering bekerja di luar ruangan. Ringan bodinya cuma 1,19
kilogram sangat sepadan dengan gaya traveler
di mana harus menyelesaikan pekerjaan dalam suatu waktu.
ASUS ZenBook 13 dengan warna Icicle Silver.
Laptop pada
umumnya hanya menghiasi bodi maupun keyboard
dengan warna dasar saja. ZenBook 13 sangatlah berbeda. Bodi yang tidak ringkih.
Bahan baku yang sangat baik. Papan ketik yang begitu lembut maupun keindahan
lain di sisi touchpad, dengan numpad virtual yang bisa dion-offkan. 
Keindahan dalam
sebuah inovasi adalah nilai yang mahal harganya. ASUS berani menjawab tantangan
karena pengguna laptop saat ini tak sekadar monoton. Maka, alasan yang diukir
untuk melupakan ASUS ZenBook adalah hal yang sia-sia. Coba rasakan, nikmati
kesegaran dalam dirinya dan kamu pasti akan ketagihan!

Serba-serbi Launching ZenBook 13, 14 dan 15

ZenBook 13 menjadi ambisi saya tahun 2019. Tak ada yang nggak mungkin selama kamu
bermimpi
. Saya selalu berujar demikian untuk sebuah ambisi. Ada hasil
maupun tidak adalah urusan belakangan. Usai mengelus bodi halus ZenBook di
acara peluncuran saya telah terpesona dengannya.
Launching ASUS
ZenBook yang selalu gempita. Januari itu menjadi awal yang indah dari ASUS
dalam memulai tahun di Pullman Jakarta Central Park. Sebuah inovasi. Gebrakan. Dan dikenalkan oleh bos tampan,
Jimmy Lin, nama ASUS telah memikat hati banyak orang – sekali lagi.
Jimmy berujar, “Lini ZenBook terbaru kali ini bukan hanya sekadar canggih, tetapi juga
sangat elegan berkat bezel-nya yang sangat tipis. Dengan screen-to-body-ratio
mencapai 92%, laptop ini mampu menghadirkan pengalaman visual tanpa batas dan
belum pernah ada sebelumnya. Ia merupakan standar baru untuk perangkat
ultraportable!
Senyumnya yang menawan memberi inspirasi kepada
kita bahwa ZenBook benar-benar sebuah laptop impian. Kilauan kamera seolah-olah
membuat mata Jimmy makin sipit saja. Saat tangannya mengangkat ZenBook dengan keyboard dan touchpad bertabur lampu LED, mungkin saja tak ada yang berpaling
dari lesung pipit pria berkacamata itu.
Jimmy Lin dalam bingkai kamera.
Inilah ZenBook. Ujarnya dalam Bahasa
Inggris berulangkali. Tepuk tangan merebak di dalam ballroom. Diiringi oleh Sandra Dewi dan Nagita Slavina sebagai KOL
hari untuk naik ke atas panggung utama. Kedua selebriti ini mengaku terbantu
pekerjaannya berkat ASUS ZenBook.
Sandra Dewi dan Nagita Slavina bersama Jimmy Lin.
Senyum Jimmy semakin sumringah saat membocorkan
harga dari ASUS ZenBook 2019 ini. ZenBook 13 dan ZenBook 14 sejatinya memiliki
3 model dengan beda harga. Sedangkan ZenBook 15 hanya memiliki 1 model saja. Perbedaannya
adalah pada jenis prosesor yang digunakan maupun besar layar.
Harga ZenBook 13, diumumkan oleh Jimmy Lin.

Harga ZenBook 14, diumumkan oleh Jimmy Lin.

Harga ZenBook 15, diumumkan oleh Jimmy Lin.
ZenBook 13 benar-benar menarik hati saya. Seolah
terhipnotis dengan ringan bobotnya dan imut bodinya. Berulangkali memegang,
mengangat bodinya, justru membuat hati tidak bisa berpaling. Coba saja bekerja
dengannya beberapa waktu, maka dipastikan saya enggan berbagi cinta.
Kesan memenang ZenBook 13.
Lepas peluncuran masih ada pemaparan singkat tentang
ASUS ZenBook yang diluncurkan hari itu. Muhammad Firman memberikan beberapa
poin penting dari penerus ZenBook. Misalnya, penekanan pada sertifikat militer
yang telah saya sebutkan di awal. Yang mana, ASUS ZenBook 2019 telah melewati
proses yang panjang soal uji ketahanan. Dengan demikian, pengguna tidak perlu
khawatir soal jatuh dari ketinggian tertentu atau bahkan terinjak.
Muhammad Firman, Head of Public Relations and E-Marketing ASUS Indonesia.
Akhir yang indah selalu menyertai tiap peluncuran
produk ASUS. Demikian juga dengan Launching
ASUS ZenBook
kali ini, DJ Diskopantera menghentakkan ruangan dengan musik
indahnya. Kejutan manis tentu saja.
DJ Diskopantera dengan musik indahnya.
Kebersamaan BLUS Community bersama Jimmy Lin.
ASUS telah meluncurkan ZenBook 2019. Sekarang,
saatnya kita menentukan pilihan. Catatan akhir dari saya sebagai pengguna
ZenBook, laptop ASUS ini adalah terbaik untuk semua kebutuhan. Kapan kamu
menjadi bagian dari keluarga ZenBook?
Categories
Uncategorized

Laptop Gaming Murah dari Keluarga ROG untuk Ayunkan Pedang di Kompetisi Game Dunia

Tiap malam, House Forrester hampir selalu pekat dan kelam. Sesekali, purnama datang dengan aungan binatang buas di mana-mana. Di setiap sudut adalah kemah-kemah berbentuk piramida sebagai ciri khas negeri ini. Di sekitar hanya pohon-pohon rimbun yang mengaburkan pandangan. Obor ada di mana-mana. Remang dan rasa takut menghantui ‘orang-orang’ dengan baju besi di sekujur tubuh. Gared Tuttle tak pernah melepas pedangnya meski hanya angin malam menusuk pori-pori!”

Saya merasa, bagian dari cerita Game of Thrones ini menjadi sebuah kepiawaian gamer dalam menelusuri sudut di mana musuh bersembunyi. Games of Thrones menjadi salah satu game PC yang menarik perhatian yang kemudian diangkat ke layar kaca dengan judul sama. Tokoh Gared Tuttle misalnya, mengantarkan kita kepada cerita-cerita melankolis, perjuangan, kerja keras dalam berlatih pedang, maupun trik-trik khusus sebelum menjadi petarung sejati. Di dalam game, sejatinya, hanyalah gamer yang berperan penting untuk menghadirkan Tuttle menjadi petarung yang unggul – berbeda dengan drama seri yang diatur oleh sutradara dan penulis naskah.
Main game nggak cuma butuh strategi tetapi gadget mumpuni agar tidak mudah kalah.
Meskipun, sekarang ini gamer cenderung mengerakkan jari di atas layar smartphone tetapi penetrasi game PC tak pernah pudar. Jika di smartphone ‘semua’ orang bisa menjadi gamer, maka untuk PC tidak demikian. Gamer yang bermain game di PC hanyalah orang-orang tertentu saja. Kita tak pernah lupa warung internet maupun rental game, walaupun telah pudar masih tetap jadi incaran. Cuma lima ribu rupiah saja, dalam satu jam bisa bermain satu atau dua game. Konsol game lebih menarik digerak-gerakkan daripada jari di atas layar kaca. Layar lebih besar juga menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga, beberapa produsen dengan penuh percaya diri melahirkan laptop-laptop seri gaming yang dekat dengan gamer.

Profesi Gamer Juga Bisa ‘Kaya Raya’

Ada cerita yang menyebut bahwa profesi gamer sama sekali tidak menjanjikan. Gamer hanya membuang-buang waktu, tenaga dan uang. Gamer hanya memanjakan hobi mereka semata dengan melupakan tugas dan tanggung jawab. Namun, bicara gaming untuk saat ini tidaklah hanya dilihat dari satu arah semata, tidak boleh hanya menggunakan satu kaca dari kacamata tebal itu, tidak selalu bicara soal kesenangan, tidak memberikan vonis yang melulu sangat merugikan mereka yang telah mendapatkan banyak keuntungan dari sekadar hobi.

Gaming memang untuk menikmati hidup saja, tetapi gaming menjadi profesi jika diseriuskan dengan benar, punya trik sampai memiliki tim. Jika kamu mau menjadi seorang pemain bulutangkis terhebat, maka kamu harus memiliki klub bukan? Maka, untuk menjadi seorang gamer di zaman internet ini masuk klub atau punya tim juga termasuk nilai jual tinggi.
Fenomena gamer ‘kaya raya’ bukan saja isapan jempol belaka. Kompetisi game dalam skala nasional maupun internasional telah banyak sekali digelar dengan hadiah menggiurkan. Salah satu kompetisi game bergengsi adalah Counter Strike: Global Offensive (CSGO) yang dikembangkan oleh Valve Corporation dan Hidden Path Entertainment. Game perang ini sangat terkenal dikalangan gamer. Di Indonesia sendiri adalah Tim nxl yang telah berhasil meraih penghargaan tingkat nasional dan dunia. Keseriusan tim ini ditandai dengan gaming room tersendiri untuk berlatih, mengasah kemampuan dan menghadirkan trik-trik khusus agar menang kompetisi. Kompetisi game CSGO tingkat internasional sendiri memperebutkan hadiah uang tunai sebesar USD 128.000 atau setara dengan Rp 1,7 miliar.
Kompetisi game populer dunia, CSGO, yang ekslusif – jalantikus.com
Tim Indonesia bukan cuma dari CSGO semata. Game yang serupa namun lebih ringan adalah Point Blank. Kamu tidak membutuhkan laptop dengan spesifikasi tinggi untuk memainkan game tersebut. Faktor ini pula yang membuatnya digandrungi anak-anak muda Indonesia. Dalam ajang Point Blank Internasional Competition (PBIC) 2016 di Central Word, Thailand, setidaknya 13 tim dari Indonesia bertarung. Kompetisi ini memperebutkan hadiah USD 50.000 atau setara dengan Rp 66 juta.
Menang di kompetisi game sudah wajar berkat hasil kerja keras – jalantikus.com
April 2018 menjadi bulan gaming Indonesia di mana Indonesia Games Championship (IGC) 2018 digelar. IGC 2018 sendiri dilaksanakan oleh Dunia Games dengan dukungan dari sponsor lain. Kompetisi game terbesar di negara kita ini mempertandingkan Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dan casual game. Gamer yang berkompetisi bisa memilih antara PC atau mobile. Game yang dipertandingan untuk kategori PC adalah Defense of The Ancients (DOTA) 2, sedangkan untuk kategori mobile adalah Mobile Legends (ML), Vainglory dan Arena of Valor (AOV). Selain itu, juga terdapat kategori perorangan dengan game LINE Let’s Get Rich. Total hadiah diperebutkan adalah Rp 600 juta untuk semua kategori.
Kompetisi game di Indonesia tak kalah seru – hipwee.com
Bukankah profesi gamer sudah menjanjikan? Tentu, jika menang kompetisi. Namun, kompetisi bukanlah satu-satunya pintu masuk rejeki untuk gamer. Kamu sudah terkenal dan banyak penggemar bisa menjadi brand ambassador, atau Key Opinion Leader (KOL) untuk mengenalkan produk-produk gaming bahkan laptop gaming. Kamu tentu mengenal Jess No Limit yang kini digaet oleh produsen smartphone untuk mengenalkan produk mereka. Kehadiran gamer ini ditengah-tengah isu bahwa gaming hanyalah sekadar hobi bisa ditepis. Artinya, dari bermain game kamu bisa menjadi sesuatu yang dipercaya oleh orang yang kemudian mendatangkan rejeki.
Kompetisi yang telah saya sebut di atas, lantas gamer sukses di Indonesia menjadi tolak ukur ke mana arah kita jika serius bermain game. Apakah kamu mau sukses di mobile game atau PC game? Semua jalan ini terbuka lebar; mulai dari pengembang game yang memberikan perhatian, produsen smartphone dan laptop yang berlomba menghadirkan perangkat gaming, sampai koneksi internet cepat dan murah dari provider telekomunikasi Indonesia.

Raih Kemenangan, Mainkan Game dengan Laptop Gahar

Game of Thrones hanya satu dari sekian banyak game PC yang memiliki daya tarik tersendiri. Game ini hadir dengan gaya berbeda, cerita yang tidak mudah ditebak, musuh yang bisa saja dalam selimut, maupun kemampuan salah satu tokoh yang tiba-tiba melemah bahkan menguat karena keadaan tertentu. Cerita game yang lambat barangkali menjadi sebuah hal yang tidak menarik bagi sebagian orang, tetapi di sisi lain menjadi sebuah rasa penasaran yang tertinggal. Makin dimainkan, makin banyak sudut yang mesti dibongkar rahasianya. Dan, di sinilah kenikmatan yang cuma dirasakan oleh seorang gamer.

Gamer sejati sebetulnya membutuhkan sebuah perangkat yang kuat dan gahar dengan performa menjanjikan. PC yang selama ini hadir untuk segmen gaming telah dibuat berbeda daripada PC untuk pekerja kantor. Laptop pebisnis bisa saja tipis dan ringan, namun laptop seorang gamer terlihat lebih tebal dengan balutan aluminium lebih alot di setiap sisi bodinya. Jika laptop untuk kebutuhan mengetik dan internet saja, grafis yang digunakan biasa saja maka untuk laptop gaming, pemilihan grafis haruslah lebih senyawa dengan kehadiran musuh di setiap sudut. Grafis terbaik ini sangatlah penting bagi sebuah laptop gaming karena visual adalah bagian paling utama untuk menuju kemenangan.
Tentu, dalam tiap permainan kita tidak pernah mau kalah. Saya yakin demikian karena tiap mau main game, saya selalu ingin menang. Kamu juga demikian terlepas dari sedang berkompetisi maupun sedang online sendiri. Saya memiliki game kesukaan, kamu juga demikian. Suka atau tidak terhadap sebuah game, konsol game yang macet, layar yang redup, keyboard yang mendadak tidak responsif atau jaringan yang tiba-tiba terputus, akan membuat emosi meledak sampai ke ubun-ubun.
Saya yakin satu hal; emosi gamer itu selalu berada di atas kemarahan. Saya kesal saat pedang Tuttle tidak mau diangkat. Saya geram saat musuh datang dari sudut terang padahal sudah diteliti tak ada sama sekali. Saya marah saat darah hampir habis karena melawan musuh dalam membabi-buta. Saya akan terteriak kencang saat tokoh yang dimainkan ditebas lawan tanpa ampun. Artinya, saya harus mengulang permainan, mulai dari awal dan musuh tidak pernah datang dari tempat semula!
Dalam hal ini, saya cuma butuh keluarga ROG untuk menuntaskan permainan. Republic of Gamers (ROG) tak lain ‘anak emas’ dari ASUS untuk gamer. Dari sekian cerita yang saya hadirkan, ROG adalah pelepas dahaga gamer untuk memenangkan hadiah miliaran rupiah. Laptop ini berbeda; cadas, gahar, dan tetap dingin meskipun dipakai untuk gaming berjam-jam. Seorang gamer tentu harus punya laptop dengan spesifikasi khusus gaming kalau mau menjadi ‘sesuatu’ seperti yang saya sebutkan. Jika cuma main-main semata, maka tak ubah dengan gamer kebanyakan di depan layar smartphone; jam ini ML, terus bosan berganti AOV, lalu kesal kalah terus turun derajat main Ludo!
Laptop gaming tertipis ASUS, elegan dan mewah.
Seberapa penting memiliki laptop khusus gaming? Saya tidak bisa mempersentasekan hal ini. Namun, bagi kamu seorang calon juara, sifat profesional sangatlah didukung oleh perangkat. Profesional itu dibentuk, perangkatlah yang memberi sokongannya. ROG yang saya rekomendasikan adalah ASUS ROG Zephyrus GX501. Alasan utama adalah modelnya yang tipis, bodi yang lebih keren dan tentu saja spesifikasi yang juara. ASUS sendiri menghadirkan laptop gaming ini pada Agustus 2017. Meski begitu, masih bisa disebut laptop ini cukup segar melahap DOTA 2, Games of Thrones maupun game-game lain.



Jatuh Cinta Tanpa Alasan Kepada ROG Zephyrus GX501

Nggak ada alasan untuk jatuh cinta. Jatuh cinta ya cinta saja. Begitu juga jatuh cinta kepada laptop gaming tipis dari ASUS. Mungkin, beberapa waktu ke depan laptop gaming tipis dan ringan akan menjadi tren tersendiri. Salah satu keunggulan yang dibawa oleh laptop tipis ini adalah grafis dari Nvidia. Tentu, sangat cocok untuk memamerkan game-game kelas atas yang rancu gambarnya di laptop biasa. Gamer yang suka performa terbaik namun dengan laptop yang lebih gaya maka ROG Zephyrus GX501 adalah pilihan itu.

Untuk laptop gaming, terlihat sangat tipis bukan?
Fenomena main game saat ini juga tidak terbatas di rumah semata. Saya termasuk orang yang gemar duduk di warung kopi. Tak bisa dipungkiri lagi, selain rasa kopi yang nikmat di Aceh juga penetrasi Wi-Fi lebih baik. Kamu cukup membayar secangkir kopi Rp 5.000 untuk menikmati internet kencang. Dan, inilah kenikmatan tiada tara bagi gamer. Dengan layar 15,6 inci laptop ini cukup memenuhi ekspektasi selama bermain game.
Tipis sudah pasti dan bukan berarti ASUS memangkas bagian tertentu sehingga tampak ringkih. ROG Zephyrus GX501 hadir dengan performa yang sangat nyaman dan ‘aman’ untuk gamer. Intel Generasi ke-7, Core i7-7700HQ adalah pilihan terbaik dalam mendukung kinerja, melahap banyak game dan menjamin kualitas terhebat di kelasnya. Kartu grafis yang digunakan adalah Nvidia Max-Q GTX 1080 yang juga menjamin kualitas visual lebih baik daripada sebelumnya. Di bagian lain, ASUS membenamkan video memori 8GB GDDR5 yang memberikan performa 1,8 kali lebih tinggi dibanding dengan CPU Nvidia GTX 1060. Game kelas atas dengan mudah dimainkan dengan grafis 4K yang memiliki preset sangat tinggi. Dalam performa yang ditawarkan ini, gamer akan sangat dimanjakan dengan segala kebutuhan.
Grafis terbaik untuk visual game terbaik pula.
Dapur picu kuat saja tidak cukup tanpa didukung RAM dan media penyimpanan yang memadai. ROG Zephyrus GX501 memiliki RAM sebesar 24GB DDR4 dengan kecepatan 2400 MHz. ASUS membenamkan media penyimpanan dengan jenis PCIe SSD dengan volume 1TB yang memiliki bandwidth 7x lebih besar, 3x latensi lebih rendah dan 3,8x multitasking yang lebih gesit dibanding SSD berbasis SATA. Gamer bisa mengekspansi memori ini jika membutuhkan ruang lebih besar.
Bodi yang elegan belum tentu cepat panas karena diajak main game dalam waktu lama. ASUS menambahkan teknologi ROG Active Aerodinamic System (AAS). Di mana teknologi ini membantu kinerja agar tidak mudah over heating walaupun kamu main game tak henti. Dalam kinerjanya terdapat 5 buah heat pipe yang akan melewati CPU dan GPU, di mana berbagi tugas dalam meredam panas berlebih dalam waktu cepat saat sistem full load.
Dalam bodinya yang sangat elegan terdapat 71 baling-baling pada tiap fan dengan bahan polikarbonat yang telah dikristalisasi. Sehingga, teknologi AAS mampu meredam panas 20% dibanding laptop lain yang tidak dikhususkan untuk gaming. Kipas ini tidak akan menimbulkan noise atau suara bising meskipun dalam kecepatan tinggi. Hal ini karena ruang kipas terbuat dari bahan aluminium dengan metode die-cast yang lebih ringkas agar bobot laptop ringan. ASUS memoles bodi ROG Zephyrus GX501 dengan bahan metal dan senyawa magnesium aluminium alloy untuk menjaga keseimbangan dan menjamin daya tahan serta menjaga panas selama bermain game.
Touchpad di sebelah kanan memudahkan gamer.
Ada bagian menarik dari keyboard ROG Zephyrus GX501 di mana touchpad ditempatkan di sisi kanan dan menggabungkannya dengan numpad. Saat ingin mengunakan numpad, hanya perlu menekan tombol numpad/touchpad yang terletak di bagian atas touchpadHal kecil yang juga dipoles ASUS adalah tombol esc dengan F Key yang berguna untuk gamer agar tidak salah menekan F1 sehingga keluar dari permainan secara tiba-tiba.
Posisi touchpad di sebelah kanan sangat berguna untuk gamer. Salah satunya adalah pada saat bermain tidak sengaja menyentuh touchpad yang bisa berakibat fatal pada permainan. Penempatan di sebelah kanan juga membuat gamer lebih leluasa dalam memfungsikannya selama bermain.
Keyboard yang responsif.
Dalam mendukung gamer, ASUS menggunakan charger dengan daya 230W yang lebih kecil dari charger laptop gaming kebanyakan. Selain itu, port lain adalah konektor dengan teknologi Thunderbolt 3 yang berguna untuk men-transfer data sampai 20 Gbit/s atau lebih cepat 2x lipat dibanding USB 3.1. Kinerja cepat ini tentu saja sangat dibutuhkan oleh seorang gamer.
Gamer cepat bosan karena hal-hal kecil dari sebuah laptop? ASUS menjawab tantangan ini dengan pengaturan kinerja secara manual. ASUS ROG Zephyrus GX501 dapat diatur ke ECO mode jika pengguna membutuhkan performa tinggi di mana menghemat daya sampai 4 persen. Namun, saat ingin tampil biasa bisa kembali ke pengaturan awal tanpa membuat kinerja terganggu.
Game online juga memiliki tantangan tersendiri jika koneksi tidak stabil. ROG Zephyrus GX501 tidak demikian karena teknologi MU-MIMO Intel 8265 memiliki kecepatan Wi-Fi sampai 78 persen dibandingkan notebook gaming pada umumnya. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa game berbasis internet adalah nilai jual yang sangat tinggi saat ini. Kamu yang ingin mendapatkan penghasilan seperti yang sudah saya sebutkan, maka wajib main game online!
Laptop gaming lain barangkali tidak begitu mendapat perhatian dari produsen laptop. Berbeda dengan ROG Zephyrus GX501 – dan keluarga ROG lain – di mana kompetisi khusus diberi nama ROG Master mempertandingkan banyak game dan hadiah menggiurkan. ROG Master tahun 2017 menjadikan DOTA sebagai salah satu bagian dari kompetisi. ROG Master tidak hanya memperebutkan hadiah miliran rupiah tetapi juga menjadi ajang tingkat internasional yang akan dilaksanakan tiap tahun. Bukankah sangat menjanjikan profesi ini asal didukung laptop mumpuni?
Main Spec. ASUS ROG Zephyrus GX501
CPU Core i5 , Core i7
Model Prosesor i5-7300HQ
i7-7700HQ
Chipset Intel HM175 Express Chipset
GPU NVIDIA GeForce GTX 1080 with Max-Q Design,
with 8GB GDDR5 VRAM
RAM 16GB , 24GB
Tipe Memori DDR4 SDRAM
Kecepatan Memori 2400MHz
Memori Tambahan up to 24 GB SDRAM
Tipe Penyimpanan SSD
SSD/eMMC 256GB , 512GB , 1TB
Ukuran Layar 15.60 inches
Resolusi FHD 1920 x 1080
Tipe Panel LED backlit
120Hz Anti-Glare Panel with 72% NTSC with G-Sync
60Hz Anti-Glare Panel with 72% NTSC with G-Sync
Ethernet 10/100/1000 Base T
WiFi Integrated 802.11 AC (2×2)
Konektifitas HDMI, USB3.0, Bluetooth,
Thunderbolt, Camera, Speakers, Microphone
USB Type-C , USB3.1
OS Windows 10
Baterai 4 Cells 50 Whrs Polymer Battery
19.5 V DC, 16.9 A, 230 W
Input :
100 -240 V AC, 50/60 Hz universal
3/ 2 pin compact power supply system
Dimensi 37.9 x 26.2 x 1.69 ~1.79 cm (WxDxH)
Berat 2.25 kg with Battery
Harga Rp 51.299.000 (i7-8750H/24GB DDR4/512GB SSD/GTX 1080/Win 10)
Rp 50.299.000 (i7-7700HQ/24GB DDR4/512GB SSD/GTX 1080/Win 10)
Jangan sebut kamu seorang gamer jika belum menyentuh ROG Zephyrus GX501. Jangan bangga menjadi gamer sebelum memiliki Gadget tergahar ini. Jangan juga percaya diri akan menang kompetisi game dunia sebelum memamerkan Laptop Gaming Murah yang kamu miliki. Kamu sudah siap berkompetisi? Kamu siap menang? Ayo ayunkan pedang untuk raih kemenangan di kompetisi game dunia dengan laptop gaming terbaik!
Categories
Uncategorized

ASUS VivoBook S; Pilihan Warna Cerah dan Kerja Lebih Bertenaga untuk Kaum Milenial

Suasana hati memang sangat memengaruhi apa yang sedang dikerjakan. Dalam keadaan bad mood apapun menjadi rancu. Namun, kadangkala pakaian, pernak-pernik lain yang kita pakai bisa menjadi penunjang naikkan mood itu sendiri. Segala keindahan yang ada di sekeliling kita sebenarnya adalah motivasi yang tidak tersentuh namun sangat berperan penting. Dalam bekerja dengan laptop misalnya, perubahan itu terjadi apabila saat bekerja baterai cepat habis, keyboard yang keras maupun software yang tidak lagi cepat.

Adakalanya, kita butuh perubahan. Kecil atau besar akan membawa pengaruh kepada pekerjaan yang sedang dijalani. Misalnya, pemilihan warna laptop menjadi ciri khas atau bahkan mengantarkan mood kembali ke tempat yang sebenarnya. Warna-warna cerah ini tidak hanya sekadar tempelan semata tetapi sangat dipercaya dalam memperkaya hari. ASUS berani keluar dari zona aman di mana laptop hanya warna hitam dan putih semata. Kali ini, ASUS membawa laptop-laptop dengan warna cerah dan benar-benar membuat hari lebih menyenangkan. 
Laptop itu adalah VivoBook S S430UN. Dengan pilihan warna yang tepat, dibuat dengan ringkas, tipis dan ringan pula, tentu akan menjadi sebuah godaan menarik untuk anak muda. Laptop yang menyasar kalangan muda ini memang penuh stylish, bisa bergaya saat menentengnya, dinamis dalam bekerja dan tentu saja bertenaga. Meskipun ASUS ‘mewarnai’ laptop ini dengan lima pilihan bukan berarti memangkas hal-hal penting seperti prosesor. Laptop yang tipis dan ringan sudah menjadi bagian dari gaya hidup hampir semua orang, hanya saja tidak semua mau membeli laptop dengan harga mahal. Tetapi, laptop ini memiliki pilihan menarik dan mampu bersaing untuk urusan harga. 
ASUS VivoBook S warna hijau yang mengoda.
Saya rasa, ASUS akan kembali menarik calon pengguna untuk memilih laptop dari pabrikan ini karena elegan sudah pasti didapat, mendukung gaya hidup apalagi untuk seorang selegram yang penuh warna, dan pekerjaan akan mudah selesai karena performa yang ditawarkan. ASUS VivoBook S ini merepresentasikan jiwa muda, kreativitas dan inovasi tinggi dalam berkarya. Maka, tak heran jika ASUS memboyong tiga Key Opinion Leader (KOL) dalam mengenalkan produk ini. Kelima KOL ini antara lain Rizki Febian, Tya Magdalena (Paopao), Franda, Ayuenstar, dan Cecil Xu. 
KOL yang mewakili jati diri mereka dalam warna berbeda.
Kelima KOL ini – seperti yang sudah saya sebut – mewakili masing-masing warna dari laptop ASUS. Misalya, Franda yang menyebut sangat menyukai warna merah karena bisa menambah mood dan semengat. Rizki memberi pendapat bahwa warna hitam adalah pilihan yang sangat cocok untuk pria karena universal. Demikian dengan ketiga KOL lain yang memiliki alasan tersendiri memilih warna yang tepat. 
Sebenarnya, apa yang patut dinanti dari VivoBook S S430UN ini? Pertama, tampil dengan NanoEdge Display yang mana sangat cocok untuk anak-anak muda di gaya hidup digital ini. Bodi yang ramping, tipis dan material yang sangat cocok dimiliki oleh mereka yang produktif dengan karya-karyanya. Kombinasi yang keren juga dengan konsep internet saat ini yang terus-menerus mengejar anak-anak muda agar terus berbenah mendapatkan hal terbaik dalam hidup mereka. Stylish sudah pasti, lantas prosesor Intel Core akan sangat menunjang aktivitas menjadi lebih baik lagi. 
Kombinasi Warna Mewakili Emosi 
Warna-warni ASUS VivoBook S.
Saya sudah sebut bahwa ASUS VivoBook S S430UN memiliki 5 warna. Kelima warna itu adalah Firmament Green, Starry Grey-Red, Silver Blue-Yellow, Gun Metal, serta Icicle Gold. Warna yang akan memberikan nilai lebih kepada laptop dengan tebal 18 mm dan berat hanya 1,4 kg. 
Hal ini sangat menarik yang mana laptop murah yang ringan saat ini belum banyak di pasaran. Apalagi jika menyasar anak muda yang suka berpergian namun dituntut untuk tetap update, maka laptop ini sangat cocok untuk dibawa. Desain khusus dari laptop ini juga mewakili perasaan anak muda apalagi yang tak bisa lepas dari laptop yang mana sedikit saja hilang mood maka kreativitas juga tidak dapat ditarik kembali. 
Catatan penting soal warna adalah perkembangan dari laptop yang tidak hanya berhenti di satu sisi saja. Laptop dengan warna hitam dan putih sangat mendominasi saat ini sehingga anak-anak muda merasa kaku dan bahkan enggan menentengnya. Belum lagi bicara bobot yang berat, ke kampus saja seolah malas sekali dibawa karena berat. Namun, saat ASUS memberi solusi terbaik dengan pilihan warna yang pas, berat yang tidak akan membuat punggung sakit atau tipis yang mudah masuk ke dalam tas dan ransel. 
Kemewahan lain didapat dari fitur NanoEdge Display yang mana layar terkesan sangat tipis. Tampilan bezel yang tipis ini dihadirkan lewat tiga sisi layar, yaitu bagian atas dan samping, sehingga tampilannya terlihat lebih lega dibandingkan laptop lainnya. Tidak ada lagi limitasi di layar laptop ini sehingga kita bisa melihat tampilan lebih lega dari sebelumnya. 
Laptop dengan fitur NanoEdge Display juga sangat nyaman untuk multimedia yang mana saat ini sangat digemari anak-anak muda. Rasio layar sebesar 84% terhadap bodi sangat membantu saat menonton. Sudut pandang sampai 178 derajat juga membuat laptop ini bisa dilihat dari beberapa sudut tanpa halangan. 
Selain itu, ASUS memberikan hal istimewa untuk laptop ini yang mana fitur ErgoLift memungkinkan bodi bagian bawah VivoBook S S430UN terangkat dan membentuk sudut 3,5° ketika layarnya dibuka. Desain ini membuat kegiatan mengetik menjadi lebih nyaman. Keyboard laptop ini juga sudah dilengkapi dengan LED backlight yang memungkinkan penggunaan dalam kondisi gelap. Padahal, jika menelusuri fitur ini biasanya hanya terdapat pada laptop-laptop kelas atas. 
Biasanya, saat bekerja dalam waktu lama dengan laptop, perangkat ini akan panas. Namun karena desain ErgoLift membuat sistem pendinginan dapat berjalan lebih lebih optimal berkat adanya ruang di bawah bodi yang terangkat. Desain ErgoLift akan meningkatkan pengalaman penggunaan serta menjamin performa yang lebih stabil. Maka, dapat dipastikan bodi panas akan mudah terhindari meskipun menggunakan laptop ini dalam waktu lama. 
Powerful untuk Bantu Pekerjaan Sehari-hari 
Peluncuran resmi di Jakarta. 
ASUS mewakili kemauan anak-anak muda untuk berkreativitas. VivoBook S S430UN dibekali dengan prosesor Intel Core generasi ke-8 yang dikombinasikan dengan RAM DDR4 2400MHz sebesar 8GB membuat laptop ini memiliki performa yang luar biasa. Media penyimpanan SSD sebesar 256GB di laptop ini memastikan aplikasi dapat berjalan lebih kencang dan tidak memiliki waktu loading yang lama. Hal ini sangat dibutuhkan kaum milenial untuk mengedit video, mengakses internet secara cepat maupun mengerjakan grafis lain. 
ASUS membenamkan chip grafis Nvidia GeForce MX150 yang mampu melewati tugas berat seperti video editing, photo editing, bahkan bermain game casual dengan baik. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa kebutuhan edit video telah menjadi makanan sehari-hari bagi anak muda yang gemar main Youtube. ASUS juga menawarkan versi tertinggi untuk laptop ini yaitu prosesor Intel Core i7-8550U yang memiliki konfigurasi 4 core 8 thread dengan kecepatan pemrosesan hingga 4.0GHz. 
Dukungan penting lain adalah daya tahan baterai. Kenapa ini penting? Kembali lagi bahwa kaum milenial saat ini lebih banyak bekerja di luar luar ruangan daripada berada di dekat colokan listrik. Maka, ASUS VivoBook S S430UN dengan baterai Lithium-Ion yang memiliki 3-cell dengan daya 42Wh sangat cocok untuk mereka. Baterai di laptop ini mendukung teknologi fast charging yang mampu mengisi 60% daya baterai hanya dalam 49 menit. Jadi, untuk mereka yang kreatif di mana-mana masih bisa berkarya. 
Kaum milenial adalah Youtuber atau blogger atau selegram keren yang tidak bisa jauh dari internet. ASUS VivoBook S S430UN dilengkapi dengan Wi-Fi 802.11ac yang telah didukung WiFi Master Technology. Tentu, sangat berguna untuk terus terkoneksi dengan internet dalam waktu lama dan cepat. Laptop juga memiliki Bluetooth 4.2 yang memungkinkan penggunanya menghubungkan berbagai peripheral mulai dari mouse, wireless headphone, serta perangkat lainnya. Kecepatan dan ketepatan waktu menjadi pertimbangan khusus dalam memilih laptop ini. 
VivoBook S S430UN memiliki 3 port USB Type-A yang salah satunya merupakan USB 3.1. Port lain adalah USB Type-C, HDMI, MicroSD Card Reader dan Combo Audio Jack. ASUS menawarkan VivoBook S S430UN dengan harga Rp. 15.099.000 untuk Intel Core i7 8550U, Rp. 12.799.000 untuk Intel Core i5 8250U dan Rp 8.599.000 untuk VivoBook S330. Sudah siap untuk menjadi generasi milenial yang keren dan kreatif?
Main Spec. ASUS VivoBook S S430UN
CPU Intel Core i7 8550U Processor Quad Core (8M Cache, up to 4.0GHz)
Intel Core i5 8250U Processor Quad Core (6M Cache, up to 3.4GHz)
Operating System Windows 10
Memory 8GB DDR4 2400MHz SDRAM
Storage 256GB SATA 3 M.2 SSD + 1TB HDD
Display 14” (16:9) LED backlit FHD (1920×1080) with NanoEdge Display
Graphics Discrete graphics Nvidia MX150 2GB GDDR5 VRAM
Integrated Intel UHD Graphics 620
Input/Output 1 x Type-C USB3.1 (GEN 1), 1 x HDMI, 1 x USB 3.1 port (Gen 1),
1 x Microphone-in/Headphone-out jack,
2 x USB 2.0 port, 1 x MicroSD Card Reader
Camera HD Web Camera
Connectivity Dual-band 802.11ac Wi-Fi, Bluetooth 4.2
Audio ASUS SonicMaster stereo audio system with surround-sound,
Array microphone with Cortana voice-recognition support
Battery 3 Cells 42 Whrs Lithium-Ion battery with Fast Charging
Dimension (WxDxH) 323 x 226 x 18 mm
Weight 1,4Kg with Battery
Colors Firmament Green,
Starry Grey-Red,
Silver Blue-Yellow,
Gun Metal,
Icicle Gold
Price Rp15.099.000 (Intel Core i7 8550U model)
Rp12.799.000 (Intel Core i5 8250U model)
Warranty 2 tahun garansi global senilai Rp900.000
Categories
Uncategorized

Secangkir Kopi Aceh untuk Temani Hari Bersama ASUS ZenBook

Gampoeng Coffee and Roastery tampak sepi siang kemarin. Kupikir, sebagian dari penggemar kopi di Meulaboh sedang bersenang-senang bersama keluarga weekend ini. Mungkin juga, mereka sedang bersama kekasih di salah satu pantai dengan menyeruput aneka juice sebagai penghabis waktu dalam diam. Waktu yang kuhabiskan begitu lama di salah satu sudut dengan kursi kayu mengilap dan lampu temaram mirip lampion tergantung banyak di langit-langit. Nanti malam, mungkin juga jelang magrib, di sini akan terasa begitu romantis dalam definisi mereka yang ingin menjabarkannya.
“Minum apa, Bang?” aku tersentak saat anak muda menghampiri dengan menu di tangannya. Aku menarik menu dan melihat sekilas. Warung kopi ini memang ciri khas anak muda, aneka kopi yang disajikan mulai dari modern sampai kopi Aceh yang sudah terkenal di mana-mana. Pernah dengar, dari teman yang pernah duduk di sini, barista yang kulihat dengan ekor mata di belakang cangkir dan gelas tersusun rapi, akan menyajikan kopi dengan kafein ternikmat. Itulah yang kucari yang barangkali sulit kutemui di sudut barat selatan Aceh ini.

“Kopi tubruk,” pesanku. Kental rasa Aceh tentu ini pilihannya. Kopi yang akan memiliki ampas dalam kepahitan yang pasti. Jangan coba-coba jika meradang karenanya; sebab kopi ini akan membuatmu terjaga sepanjang malam.
Aku mulai membiasakan diri dengan suasana di warung kopi mirip kafe di kota-kota besar ini. Arsitekturnya dan ragam kopi di menu mengingatkanku pada Filosofi Kopi karya Dee Lestari. Sebuah kutipan yang tak bisa kulupa, “Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan!
Secangkir kopi bersama ASUS ZenBook.
Dan benar, kopi tubruk yang lalu disajikan membawa aroma yang begitu kuat. Aku memang bukan Jati Wesi, tokoh lain dari Dee Lestari dalam Aroma Karsa, yang memiliki penciuman mahadahyat. Tapi, untuk membaui cangkir kuning yang baru saja diletakkan di atas meja kayu berwarna cokelat itu adalah perkara lain. Kafein yang terkandung di dalam kopi tubruk itu seolah-olah telah menyesap ke dalam pikiranku.
Kopi tubruk bukan kopi biasa. Kopi tubruk adalah ‘Aceh’ yang sempurna dengan ampas dan pahit yang tidak bisa dibayangkan. Aku tidak bertanya jenis kopi apa yang diaduk dalam air putih sehingga menjadi hitam itu. Aku cuma tahu, rasanya sangat berbeda meski baru sesendok kucicipi. Mukaku langsung berkerut, “Pahit,” yang lantas barista mendatangiku dengan sepiring gula.
“Butuh gula, Bang?” tanyanya yang langsung kuambil tanpa basa-basi. Aku mencelupkan gula aren ke dalam kopi tubruk itu dengan potongan kecil. Kuaduk sampai pecah dan menyatu dengan ampas kopi yang saat kusendok kayak pasir. Saat kurasa, bijih kopi itu bagaikan memakan serbuk-serbuk yang langsung mengisyaratkan ke otak bahwa itu kafein tinggi. Potongan kecil gula tidak cukup untuk memaniskan kopi tubruk itu, lantas kucelupkan potongan lebih besar dan kudiamkan beberapa saat untuk dirinya meleleh dalam kopi yang masih panas.
Aku mulai menyibukkan diri dengan smartphone dan membuka notebook ASUS ZenBook Flip S yang selalu menemani ke mana langkah mencincang waktu. Sesekali kuaduk kopi tubruk yang membunyikan denting tanpa disengaja. Di sisi kanan, berkelompok anak muda telah duduk dengan kesibukan sendiri-sendiri, memainkan smartphone. Di depanku, kelompok lain telah dari tadi terbahak di antara cerita maupun saat seorang dari mereka memperlihatkan apa yang dilihat dari smartphone. Terasing dalam kesendirian memang membuat tidak nyaman tetapi saat notebook menyala sempurna, ada saja yang kukerjakan. Kusentuh layar untuk mulai berselancar di internet setelah dimasukkan password Wi-Fi terlebih dahulu.
Ngopi di Aceh di mana pun itu, internet tidak pernah putus. Aceh tidak lagi sebatas negerinya kopi dan mi. Tidak juga negeri seribu warung kopi tetapi negeri beribu internet. Tanpa batas, tanpa lelet, semua berjalan sesuai mau kita sendiri. Jika di salah satu warung kecepatan selancar berkurang, dengan mudah dalam hitungan menit bisa menemukan warung kopi lain dengan kecepatan lebih tinggi.
Traveling ke Aceh tidak hanya sekadar menyesap kopi seperti cangkir yang baru kusentuh beberapa sendok saja. Kopi hanyalah teman. Kopi sebagai pemanis. Kopi untuk membuatku tidak tidur dalam mengejar pekerjaan sebagai blogger. Duduk di warung kopi jangan cuma memesan kopi tubruk yang meredakan lelah. Cobalah terbiasa bertanya, “Password Wi-Fi apa, Bang?” mungkin pramusaji akan menjawab, “Pesandulu,” mungkin juga akan dijawab, “Jaringanlelet,” bisa dengan jawaban lain, “Jangantanya,” dan tak perlu mengerutkan kening. Urungkan malu dengan bertanya hal yang sama karena pramusaji tidak akan mempermainkan tiap pengopi di sudut Aceh!
Pesandulu tanpa spasi. Tulis saja demikian. Lantas, bisa langsung berkabar kepada kerabat yang jauh di negeri sendiri tentang Aceh yang ramah dengan rasa kopi, juga memanjakan traveler dengan internet cepat. Secangkir kopi saja sudah cukup untuk duduk berjam-jam. Pekerjaan sebagai blogger, influencer atau videomaker terkenal sekalipun akan menjadi lancar dalam hitungan menit.
Kuresapi rasa kopi tubruk yang mulai menghangat. Candunya bagaikan peluru yang menembak langsung ke jantung. Gampoeng Coffee and Roastery sudah mulai padat. Cangkir kopi disajikan hampir di tiap meja. Rasa Aceh adalah rasa kopi. Ke Aceh tak sempurna sebelum mampir ke warung kopi. Secangkir kopi tubruk yang juga masih pahit meski telah kucampur gula dalam jumlah banyak, menemaniku memulai pekerjaan yang entah ada dan tiada. Sebagai blogger barangkali aku bingung menyebut ada pekerjaan dengan penghasilan tetap tetapi begitu ZenBook Flip S dibuka, ada saja yang kukerjakan. Aku bebas berkelana dalam kata maupun di dunia maya dengan ragam cobaan miliknya.
Kemarin itu, aku memang terduduk manis di Gampoeng Coffee and Roastery, belahan sepi dari sudut kota Meulaboh di pinggir barat Aceh. Notebook yang tipis dan ringan itu sebenarnya telah menemaniku berkeliling banyak tempat dan bahkan telah meramu banyak kisah perjalanan. Saat merangkulnya, aku merasa tidak memeluk apa-apa. Saat memangkunya, aku merasa berat ransel yang demikian penuh dengan buku-buku. Saat menentengnya, aku bagaikan memegang buku 600 halaman tebalnya. Meski, kubawa ke mana-mana, bahuku tidak begitu lelah. ASUS benar-benar telah memanjakan traveler dengan menghadirkan notebook ramah pekerja yang suka jalan-jalan ini.
Kututup ZenBook Flip S saat Iqbal datang lewat lima belas menit dari pukul 4 sore. Lalu, kami mulai bercerita tentang rencana perjalanan beberapa waktu ke depan. Iqbal yang belum memiliki notebook tipis dan ringan untuk dibawa jalan, kupikir sangat cocok saat kami membicarakan seri terbaru dari ASUS ZenBook 13 UX331UAL.
“Waktu ke Jakarta ikut pembukaan Asian Games, Abang bawa ZenBook juga?” tanya Iqbal.
“Iya. Kami ikut writingthon bersama Penerbit Bitread sehari, terus baru ikut agenda Kominfo,”
“Jadi sampai sana pemenang blog disuruh menulis lagi, Bang?”
“Iya, ada tugas individu dan kelompok yang cuma diberi waktu sejam,” ujarku mulai bercerita. “Enak saja bawa ZenBook karena tipis dan ringan. Nggak ribet dibawa ke kabin pesawat, nggak masalah simpan di bawah kursi, paling senang sih saat di Terminal 3. Bisa dibayangkan kalau bawa laptop berat, terus turun di gate paling akhir. Jalan kakinya itu jauh kali sampai pegal dan kayak nggak sampai-sampai,”
Iqbal jadi pendengar yang baik. “Biasanya kan, penumpang yang datang dari Aceh selalu di gate terakhir. Nggak cuma datang saja, pulang pun kayak begitu,” tambahku. “Kemarin, kami malah kena Gate 28. Jalan kaki dari setelah check-in ke Gate 28 itu kayak kita keliling kota Meulaboh. Ada sih kendaraan di dalam terminal yang antar jemput tapi nggak seru kalau naiknya kita nggak bebas mau berfoto atau mau lihat-lihat sekitar,”
Aku ambil cangkir dengan kopi tubruk yang mendingin. “Tiga puluh menit mau boarding kami disuruh pindah ke Gate 18,” ujarku. “Nggak sanggup bayangin kalau bawa laptop berat, ransel yang isinya penuh jalan lagi dari Gate 28 ke Gate 18!”
“Iya ya, Bang, enaknya kalau laptop ringan jadi nggak masalah,”
“Betul!”
ASUS ZenBook adalah teman setia.

Tak Semua Berawal dari Alasan untuk Sebuah Keinginan

“Dulu sempat punya keinginan untuk memiliki notebook ringan, biar mudah dibawa jalan,” ujarku begitu kopi tubruk terasa begitu pahit padahal hanya sesendok kukecapi. Jelang senja, warung kopi dengan aneka pernik khas kopi di dindingnya itu makin ramai. Canda tawa terdengar begitu saja.
“Tapi sudah punya ZenBook kan Bang?” kilah Iqbal.
“Iya. Rasanya beda saja. Kayak dulu punya keinginan untuk bisa jalan-jalan ke mana-mana, cuma mimpi saja tetapi sekarang jadi sering. Dulu itu, seperti keren saja ke bandara dengan ransel, naik pesawat lalu buka laptop pura-pura kerja, sekarang sudah mengalami hal serupa,”
“Dan itu dengan ZenBook?”
“Benar. Meski, aku nggak buka ZenBook karena nggak bisa konsentrasi mau ngetik apa di atas 30 ribuan kaki,”
“Sampai di hotel baru ya, Bang?”
“Kebiasaan begitu. Biasanya kan kalau jalan itu ada saja yang harus diselesaikan. Pekerjaan kita sebagai blogger kadang asyik kadang juga nggak. Pas dikejar deadline terus kita memiliki penerbangan, mau nggak mau notebook wajib dibawa. Untungnya, aku punya ZenBook yang tidak hanya ringan tetapi baterainya awet,”
“Cocok kali kalau kita kerja di luar,”
“Iya. Nyalain cepat, kerja cepat beres, acara pun nggak ketinggalan,”
Cerita kami terus berlanjut. Bahasa anak muda yang punya rencana jalan-jalan meskipun entah kapan bisa terjadi. Namun, di satu sisi, karena kesamaan profesi sebagai blogger, kami merasa menemui benang merah saat menjabarkan keinginan-keinginan. Tak ada alasan kuat untukku memiliki sebuah notebook terbaik seperti ZenBook Flip S. Kupikir, blogger hanya butuh notebook yang standar saja tetapi saat bekerja hampir setahun dengan notebook ini aku menemui alasan memilikinya.
Jika kujabarkan, sama seperti Iqbal mendengar, alasan terbaik justru saat memiliki perangkat ini. Aku tidak hanya nyaman saat traveling, tidak kesulitan di Terminal 3 yang luas, tidak kerepotan di dalam kabin pesawat, tidak pula merasa kurang percaya diri saat membuka notebook di tengah keramaian. Aku merasa senang bahwa notebook ini memberikan porsi terbaik untuk menjawab alasan-alasan yang tidak terungkap sekalipun.
“Bagaimana rasanya bekerja dengan ZenBook?” aku mengulang pertanyaan Iqbal, “Aku seperti menemukan diri kembali saat menatap layarnya dan mengetik di keyboard yang lembut itu!”
Aroma yang dihadirkan sore kian kentara dengan kopi. “Kita tidak ada alasan untuk mengelak atau memilih pilihan lain saat diberikan kepercayaan. Bayangkan, aku harus menyelesaikan Writingthon Asian Games2018; Sebuah Pengantar di Rindu ke-18, hanya dalam 1 jam saja di tengah malam,” ujarku sambil membayangkan masa yang telah lewat, “Pagi dari Banda Aceh, di atas udara selama lebih kurang 3 jam, jalan keluar terminal dan antrean ambil bagasi hampir 30 menit, terus menunggu bus jemputan sampai 1 jam lebih, baru sampai hotel itu sekitar jam 4 lewat,” Aku menarik napas sejenak, “Kami diberikan waktu istirahat sampai jam 6 sore terus dilanjutkan dengan pembukaan dan langsung menulis,”
“Capek kali ya, Bang?” tanya Iqbal merasa iba.
“Iya. Risiko seorang traveler rupanya demikian. Kita dituntut untuk selalu di depan notebook. Kali itu aku mengerjakan tulisan yang menjadi tugas tetapi di waktu lain kadang kita harus segera menulis saat ide terlintar agar tidak terlupa begitu saja,”
“Dan, ZenBook sangat membantu Abang?”
“Lebih dari itu!” ujarku mantap. “Aku merasa telah berteman sangat baik dengan ZenBook Flip S, tidak hanya sekadar mengejar deadline tetapi bisa menghadirkan tulisan yang lebih menggoda dari sebuah perjalanan yang selama ini belum aku tulis!”

ZenBook Itu Berkelas, dalam Rasa dan Imajinasi Kemewahan

ASUS selalu hadirkan notebook yang tidak cuma bagus di tampilan luar saja tetapi gesit tak ada lawan. Ibarat anak gadis yang harus dilamar dengan mahar emas bermayam di Aceh, maka ZenBook adalah pesona tak lekang itu. Kita rela mengejar karena memang ‘cantik’ dalam segala definisi. ZenBook 13 UX331UAL yang baru saja di-launching ASUS baru-baru ini tak hanya cantik tetapi ganas. Bisa dibayangkan sebuah notebook tipis, imut dan manis itu diinjak-injak, dibanting bahkan dilempar tetapi tetap dalam posisi semula. Rasanya, memang tidak rela untuk melakukan hal demikian pada sesuatu yang cantik tetapi ASUS berani memberi lebih.
Kemewahan ASUS ZenBook 13.
Apa jadinya jika memiliki notebook secantik ini? Perpaduan yang indah akan kelembutan dan juga daya tarik yang tidak hanya memberikan hal menarik namun mampu meningkatkan produktivitas. ZenBook 13 UX331UAL tak lain mahakarya dari ASUS yang mencerminkan keindahan, keunikan dan juga kelembutan. Bodi halus menghadirkan persepsi lebih tinggi untuk terus larut di atas papan ketik atau sekadar mengelusnya.
ZenBook ini memiliki ukuran layar 13,3 inci yang tampak sangat imut dan tipis. Tebal notebook ini adalah 13,9 milimeter dengan bobot hanya 985 gram. Alasan terkuat karena notebook ini menggunakan konstruksi magnesium alloy yang sangat ringan dan penggunaan integrated graphics. Selain membuatnya jadi lebih ringan juga membantu dalam penghematan energi. Kontruksi magnesium alloy tidak hanya membuat indah saja tetapi sangat tangguh dan kuat. ASUS mendapatkan standar military-grade MIL-STD 810G untuk ZenBook 13 UX331UAL. Dalam segala kondisi, notebook ini akan memiliki daya tahan yang sangat kuat. Jadi, jangan tertipu dengan bodinya yang tipis dan ringan.
Sering kerepotan memasukkan notebook ke dalam ransel saat traveling? ASUS memberi jawaban dengan ZenBook 13,3 inci. Notebook ini mudah diselipkan ke dalam koper, backpack, tas jinjing wanita atau ransel yang ukurannya imut. Ukuran layarnya sama seperti ukuran kertas A4. ASUS memberikan sentuhan NanoEdge pada notebook ini sehingga memberi kesan yang benar-benar ‘kecil’ untuk ukuran notebook kebanyakan.
Imut bukan berarti tidak menawarkan performa yang lebih gahar. Dapur picu ZenBook 13 UX331UAL adalah prosesor tercepat Intel Core-i generasi ke-8. Kecepatan kinerja sudah tidak bisa diragukan lagi dan akan menghadirkan kenyaman saat bekerja di dalam maupun di luar ruangan, saat terdesak maupun sedang dalam kondisi santai. Prosesor yang kuat ini dipadu dengan RAM yang tak kalah cepat yaitu 8GB DDR4 2133 MHz dan media penyimpanan 256 GB SATA3 berbasis M.2 SSD.
ZenBook 13 inci ini larinya sangat kencang, ini ilustrasinya.
Larinya kencang, itu pasti. Kinerja secara offline sudah tidak diragukan lagi. Sekadar mengetik, tampak ‘biasa’ saja. Edit foto juga tergolong ‘santai’ saja. Traveler yang kini dimanjakan dengan video maka notebook ini sangat cocok untuk mengedit video, menambahkan suara dan memberikan animasi terbaik dalam kecepatan lebih tinggi. Koneksi ke internet juga sangat kencang karena ASUS membenamkan fitur Wi-Fi Master yang akan mampu mendapatkan kecepatan transfer lebih tinggi dan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan notebook yang lain.
Traveler yang kadangkala berebut jaringan Wi-Fi di penginapan tidak perlu khawatir pekerjaan akan tertunda. Kecepatan menangkap jaringan akan menjadi daya tarik lebih kuat, saat notebook lain masih mencari jaringan kita telah terkoneksi dengan cepat. Wi-Fi Master akan memanjakan pengguna ZenBook ini dengan jaringan yang jarak 300 meter atau lebih, bisa menikmati streaming video FullHD di Youtube. Dalam jarak lebih dekat bisa dibayangkan kecepatan yang akan diterima. Wi-Fi Master hadir dengan teknologi dual-band 802.1ac dengan kecepatan 867 Mbps atau 6x lebih cepat dari single-stream 802.11n.
Nyaman bekerja dan meng-upload video hasil jalan-jalan tak bisa dihindari lagi. Duduk di warung kopi dengan banyak notebook lain yang menyala, juga berebut jaringan dengan pengguna smartphone, kita akan lebih santai karena selalu terdepan dalam menangkap jaringan.
Pesona tipisnya nggak bisa dipungkiri lagi. 
Kita pikir, di mana ASUS menempatkan baterai untuk notebook setipis ini. ASUS telah melakukan banyak percobaan termasuk dalam menanam baterai terkuat di notebook tipis. Kinerja baterai kelas atas di kelasnya menjadi sisi paling menarik karena traveler dikenal sosok yang banyak menghabiskan waktu di luar daripada selalu terhubung dengan aliran listrik. Kebutuhan daya yang lebih besar sangat dirasa oleh seorang traveler maka ZenBook yang telah melewati tes di berbagai aplikasi ini menjawab keraguan itu.
Ketahanan baterai dari ZenBook yang memiliki dua warna, Deep Dive Blue dan Rose Gold, dilakukan melalui pengujian dengan aplikasi benchmark PCMark, 3DMark, Geekbench, Cinebench dan Unigini Heaven Benchmark. Bagaimana hasilnya?
Hasil tes ketahanan baterai.
ASUS mengklaim bahwa daya tahan baterai ZenBook 13 UX331UAL adalah sampai 15 jam pada penggunaan normal. Uji coba yang dilakukan oleh PCMark misalnya dengan multitasking tak henti, daya tahannya sampai 4 jam 43 menit. Daya tahan ini mengintepretasikan kemampuan terbaik dari notebook dengan layar nyaman untuk mata.
ASUS menghadirkan layar yang sempurna untuk pekerjaan kantor atau jenis pekerjaan standar lainnya. Layar ini akan bekerja lebih sempurna saat mengeditan foto maupun video sehingga konten yang dihadirkan menjadi lebih bertenaga. Aplikasi rendering mampu bekerja dengan baik karena prosesor yang kuat dan juga memori lebih luas. Tak hanya itu, untuk menghilangkan penat dan bermain beberapa game 3D masih mampu dilakukan dengan baik.  
Layar yang indah sekali bukan?
Pemandangan yang indah. Game yang bisa dimainkan saat santai. Mungkin menikmati sebuah tontonan melalui online maupun offline. Adalah hal biasa di ZenBook 13 yang cukup menggoda ini. Bagaimana kinerja lainnya yang lebih baik? Kita patut mencobanya suatu saat nanti.
Main Spec. ASUS ZenBook UX331UAL
CPU Intel® Core™ i5-8250U Processor, 6M Cache, up to 3.40 GHz
Operating System Windows 10 Home
Memory 8GB LPDDR3 2133MHz SDRAM
Storage 256GB SATA3 M.2 SSD
Display 13.3″ (16:9) LED backlit FHD (1920×1080) 60Hz, Ultra Slim 300nits
Graphics Integrated Intel UHD Graphics 620
Input/Output 1x micro SD card, 1x audio jack COMBO, 1x Type C USB3.0 (USB3.1 GEN1), 2x Type A USB3.1 (GEN1), 1x HDMI, Support HDMI 1.4
Camera VGA Web Camera
Connectivity Built-in Bluetooth V4.2, Integrated 802.11 AC (2×2)
Audio Built-in Stereo 1 W Speakers And Array Microphone, ASUS SonicMaster Technology, Support Windows 10 Cortana with Voice, Harman kardon
Battery 50 Whrs Polymer Battery
Dimension 310 x 216 x 13.9 mm (WxDxH)
Weight 985gr with Battery
Dukungan di Indonesia Ya
Colors Deep Dive Blue, Rose Gold
Price Rp 14.299.000
Warranty 2 tahun garansi global
Mewah sudah pasti. Elegan apalagi. Kinerja cukup mumpuni. Mungkin untuk merek lain akan dihargai dengan cukup pelik namun berbeda dengan ASUS. ZenBook 13 UX331UAL dapat dipinang dengan harga Rp 14.299.000 saja.

Mungkin Jika Ada Alasan, ZenBook Tak Cuma Teman Ngopi

Cangkir kopi tubruk di atas meja kayu mengilap itu baru setengah kuteguk. Cerita kami terlalu seru untuk dilewatkan begitu saja. Memang, tidak ada alasan yang kuat soal ‘pamer’ sebuah perjalanan tetapi saat bertemu kawan dekat atau kawan yang jarang jumpa sekalipun, cerita demikian perlu disampaikan.
Secangkir kopi di sudut kota Meulaboh. Ayo jalan ke sini!
Aku telah menutup ZenBook Flip S karena tidak ada lagi yang akan kami kerjakan. Kami telah menulis beberapa rencana ke depan dan mungkin akan segera menjadi catatan yang akan dilaksanakan atau tertunda. Bagiku, ZenBook dengan segala kecepatan yang dihadirkannya telah memberikan efek yang cukup besar terhadap perkembangan menulisku sebagai guru dan traveler; akhir-akhir ini.
Warung kopi akan menjadi teman terbaik untuk melahirkan ide maupun langkah akan masa depan. 2018 Pakai Laptop ASUS, aku pikir telah menjadi keharusan karena pengalaman tidak pernah menipu hasil. Telah kucerita, telah kugambarkan juga bahwa notebook ASUS menjadi teman ‘bermain’ yang sangat indah dalam menulis kisah. Aku tidak mungkin melupa, tidak pula berhenti untuk merekomendasikan karena inilah yang nyata.
Aku titipkan jejak di dunia maya kepada siapa saja berkat ZenBook Flip S yang menawarkan performa lebih kencang dari apa yang sebenarnya kuingini. Jika dulu, aku begitu tersendat untuk menulis sebuah karya maka saat ini begitu menggebu-gebu karena perangkat telah mendukung. Soal dunia menulis barangkali telah menjadi makanan sehari-hari dan wajib bagiku. Namun, beberapa detik ke depan, ada bagian yang akan membuat memori notebook ASUS-ku ini akan makin tambah penuh. Meski terlambat, tidak ada salahnya aku membuat rencana; belajar videografi dan mencoba berbagi cerita lewat visual yang mungkin menarik dan juga tidak.
Mungkin, kisah perjalanan telah banyak orang memvisualisasikannya namun kisah guru yang dilempar batu oleh siswa, guru yang menjadi teman curhat siswa atau bahkan siswa yang galau soal masa remaja mereka, akan menjadi visual yang berbeda. Aku cuma percaya satu hal, dengan ZenBook yang kumiliki saat ini atau bahkan ZenBook 13 UX331UAL yang bisa jadi milikku di separuh purnama nanti, aku akan keluar dari zona aman sebagai seorang penulis saja. Penulis blog barangkali telah ‘biasa’ dan penulis blog merangkap Youtuber juga telah umum, namun penulis blog, guru yang begitulah adanya, lantas bermain cerita melalui video barangkali menjadi tantangan tersendiri.
ASUS ZenBook 13 UX331UAL – photo by Katerina
 Tidak ada kata berhenti untuk memulai. Gagal itu adalah urusan belakangan. Dihujat tak lain adalah bumbu untuk membuat ‘menu’ makin terasa asin, asam atau bahkan manis. ZenBook akan memberiku ruang lebih besar dalam mengekspresikan diri dan menyiapkan bahan ajar yang selalu berubah sesuai tipe anak di sekolah bahkan kurikulum yang tak tentu.
Waktu terus merangkak cepat. Kampungku mungkin selalu demikian; sawah, hujan, kemarau. Tetapi, saat koper ditarik ke pinggir jalan menanti jemputan ke sebuah destinasi, aku akan melihat sisi yang berbeda dan saat itu aku merasa tertinggal banyak hal. Maka, karena ini aku akan terus berkisah, untuk tidak jadi kampungan seperti kata orang atau sekadar berbagi kisahku saja. Aku tidak takut, ZenBook menjadi teman setia sepanjang waktu, bangun tidur, dalam hujan, banjir yang menjadi ajang tahunan bahkan bentakan anak-anak yang tak bisa diatasi lagi di era ini.
Aku telah berbuat banyak dengan ZenBook. Bukankah menarik sekali jika tahun 2018 ganti laptop ke ASUS ZenBook?
Categories
Uncategorized

ASUS Laptopku, Bagaimana denganmu?

“Apa sih
yang kamu cari?” tanya Najwa Shihab kepada peraih medali emas pertama untuk
Indonesia di Asian Games 2018, Defia Rosmaniar, “Prestasi!” begitu jawab dara
Bogor itu dengan mantap. “Bukan bonus?” desak Najwa lagi. “Yang pertama
prestasi, kedua bonus akan menyusul apabila berprestasi!”

Video hasil
wawancara presenter yang terkenal sangat elegan dan ‘ganas’ di Indonesia ini
membuat saya terharu. Di antara video wawancara atlet peraih medali emas lain,
bincang dengan Defia benar-benar saya rekam dengan baik. Prestasi! Tentu sangat
tidak mudah; di mana-mana demikian. Pendapat Defia menjadi cambuk untuk saya
sendiri dan membenarkan bahwa bonus akan datang dari hasil kerja keras. Defia
telah merelakan masa kanak-kanak dan remajanya terenggut begitu saja untuk
menggeluti taekwondo. Medali emas di Asian Games ke-18 di tahun 2018 tak lain
anugerah untuknya. Najwa kemudian ‘menyindir’ soal bonus yang akan didapatkan
oleh Defia dan atlet lain. Defia terlihat hanya mengulurkan senyum dengan
linangan airmata yang tidak bisa dicegah. Mungkin kamu tertinggal tayangan
tersebut, bisa ke https://www.youtube.com/watch?v=KCi2b6BW6yo untuk menontonnya.
Prestasi.
Simalakama saat menyebut bahkan menulis kata tersebut. Untuk para atlet yang
telah meraih kesuksesan dan mendapatkan bonus tidak lantas bersenang-senang.
Mereka akan mengejar prestasi lain di ajang olahraga lainnya. Lantas, bonus
akan mengikuti karena saat meraih prestasi nama mereka akan dikenang. Kita
tidak mungkin lupa pada bidikan kamera media massa, cuitan di media sosial dan
juga ‘promosi’ secara tidak sengaja dalam bentuk dukungan yang kemudian menjadi
trending topic di Indonesia bahkan
dunia. Mereka dikenal karena prestasi dan benar seperti kata Defia, bonus
datang kemudian tanpa diminta.
Kita
tinggalkan Defia dan para atlet peraih medali di Asian Games 2018. Kita bicara
tentang kita. Prestasi apa yang bisa membanggakan. Tentu, berbeda-beda tetapi
bisa membuat kita menjadi berarti setidaknya untuk diri sendiri. Saya tidak
bisa berbicara soal bonus berupa materi namun soal prestasi mungkin bisa
menjadi acuan beberapa penggalan ‘bonus’ ke depan.
asus laptopku
ASUS Laptopku.
Begitu
terburu, saya membuka ZenBook Flip S yang sangat tipis itu di 29 Juni 2018. Saya
merasa hampir sesak karena deadline
lomba yang diikuti hampir tiba. Saya masih bingung mau memulai dari mana dan
apa yang sebenarnya ingin saya tulis. Tetapi, saya ingin. Begitu menggebu.
Begitu ditarik untuk terus dipaksa mengeluarkan kata-kata namun tak kunjung
berbaris di layar notebook itu.
Saya
termenung lama di depan notebook dengan
layar sentuh dan dua fungsi ini; sebagai laptop dan tablet. Saya mencari celah dan tema yang mengandung keAcehan. Saya
ingin berbicara tentang Aceh dari sudut olahraga, bukan selalu soal kontroversi
atau halal dan haram. Bidikan saya kemudian terangkum dalam Bunga
Aceh; Engkau Harum di Angkat Besi Asian Games 2018
. Tulisan ini yang
mengantarkan ‘bonus’ untuk saya hadir ke Jakarta, tidak hanya berteriak di
kursi penonton dalam Stadion Gelora Bung Karno saat Opening Ceremony Asian
Games 2018, tetapi bersama pemenang Writingthon Asian Games saya menjadi ‘tamu’
negara yang menjadi mimpi terindah sepanjang perjalanan menulis.


Baca Juga:Bunga Aceh; Engkau Harum di Angkat Besi Asian Games 2018

Saya
terharu. Itu sudah pasti. Saya mewakili Aceh untuk ‘diarak’ keliling Jakarta
oleh Kementerian Teknologi dan Informatika (Kominfo) karena telah mempromosikan
atau lebih tepatnya, mengabadikan pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia. Gedung
Arsip Nasional menjadi pijakan bertemu Menteri Rudiantara dalam balutan dinner yang istimewa. Konser kecil
bersama d’Masiv tak pernah dilupa di sisi pantai terindah Taman Impian Jaya
Ancol. Taman Mini Indonesia Indah menjadi waktu bersenang-senang dan juga
mencari tahu tentang teknologi informasi Indonesia di Museum Penerangan.
Malam Opening Ceremony Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kita tahu,
butuh waktu 56 tahun untuk Indonesia kembali menjadi tuan rumah dengan segala
upaya dan keterbatasan. Tulisan saya yang telah dibukukan bersama 34 penulis
lain oleh Kominfo dan Bitread Publishing akan menjadi saksi sejarah sampai
berabad lamanya. Sebuah kehormatan karena belum tentu catatan sejarah model
begini akan terulang kembali.
ZenBook
Flip S menjadi ‘sahabat’ yang sebenarnya harus saya ucapkan terima kasih. Keyboard-nya yang lembut, layarnya yang
bening dan kecepatan kinerjanya dalam persekian detik, bisa membuat saya
menangis saat melihat tarian pembuka, Tari Ratoh Jaroe, yang ditarikan oleh
1.500 pelajar di depan jutaan mata malam itu, 18 Agustus 2018. Kata-kata yang
mengalir di notebook terbaik dari
ASUS tahun 2017 ini tidak bisa saya bendung karena saya bisa mencapai titik di
mana menjadi impian banyak orang. Tulisan yang telah jadi dan tersimpan dengan
baik di dalam notebook yang
dilengkapi dengan ASUS Pen ini, tidak hanya istimewa tetapi jauh lebih
prestisius dari itu. Saya sempat berujar kepada diri sendiri, “Ini pemerintah
yang buat, lho!”
Lahirnya
tulisan tentang gadis Aceh itu karena jari saya tidak bisa lepas di atas keyboard yang akan menyala saat ditekan
FN+F4. Warna yang dipancarkan tidak hanya menambah mood saya untuk menulis bagian penutup yang lebih memukau, juga
memudahkan pengetikan dalam remang cahaya lepas subuh. Di paragraf tertentu,
kadangkala saya bimbang mau menulis dari sudut pandang yang bagaimana, di saat
itu pula musik yang keluar dari headset
sangat indah sekali berkat harman/karbon
di notebook ini. Alunan musik
menguatkan saya untuk menutup tulisan dan mengirimkannya dengan segera.
Kini, saya
ikut berbangga bahwa ZenBook Flip S tidak hanya sebagai notebook dengan serpihan emas di sisinya, tetapi membuat saya
meraih ‘prestasi’ seperti yang disebut Defia. Bagi saya, capain ini tak lain sebuah
prestasi yang lebih berharga karena blogger
telah memiliki tempat tersendiri di hati pemerintah. Saat melihat sampul buku
dengan logo Kominfo, saya tidak hanya merinding namun merasa telah sangat
dihargai sebagai seorang penulis.
Notebook ASUS ZenBook Flip S mempunyai andil besar
dalam diri saya? Jika tentang itu, tidak perlu ditanya lagi. Kemenangan saya dalam
lomba menulis tentang Asian Gaems di Indonesia karena andil notebook ini. Mungkin ‘menang’ lomba itu
hal biasa bagi blogger kelas atas
tetapi kemenangan kali ini memiliki makna tersendiri. Belum lagi jika menyebut
beberapa prestasi lain yang saya raih karena ketukan kata demi kata di atas keyboard responsif ini.
Tidak cukup
rasanya apabila belum menyebut keseharian saya yang ditemani oleh ZenBook Flip
S. Buka dan lipat menjadi tablet
telah menjadi keharusan saya sehari-hari. Berdiri di depan siswa di dalam
laboratorium komputer membuat saya ingin tampil beda dari guru lain, dan juga ingin
menyuguhkan peran teknologi selama pembelajaran berlangsung. Maka, materi ajar
biasanya saya simpan dalam bentuk slideshow
yang akan ditampilan melalui projektor.
Kseharian saya sebagai guru di dalam laboratorium komputer.
Praktis dan
simpel karena notebook yang didukung
oleh Windows 10 ini berubah menjadi komputer tablet dengan sekali lipatan. Saya tidak perlu kesusahan lagi
membaca bahan ajar karena bukan laptop yang dipegang melainkan tablet. Saya juga mudah mengedit slideshow, memindahkan slide, maupun memutar video yang
berkenaan dengan pelajaran hari itu. Sebenarnya, tidak berniat untuk pamer ke
siswa namun wajib saya beritahu bahwa pengembangan teknologi makin hari
mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Sama halnya
saat menghasilkan karya tulis yang dibaca banyak orang, di dalam kelas fungsi
ZenBook Flip S juga tidak bisa diubah menjadi apapun. Saya terbantu, tentu
saja. Bukan karena saya seorang guru muda tetapi karena saya mencintai
teknologi termasuk mengajar dengan menggunakan keunggulan teknologi. Saya pun
berpikir bahwa siswa-siswa ini ke depan tidak bisa tidak akan berhadapan dengan
teknologi. Selain mengajar, saya juga mengenalkan bahwa teknologi yang berubah
saat ini adalah demikian; notebook
berubah fungsi jadi tablet atau notebook yang super tipis maupun layar
yang bisa disentuh.
ZenBook Flip S menemani saya dalam mengajar.
Bagian
menarik lain, ZenBook Flip S yang ditopang dengan Intel Core-i7 berjalan sangat
kencang sekali bersama RAM sebesar 16 GB. Saya begitu terbantu untuk terus
konek ke internet karena baterai notebook
ini mampu bertahan sampai 11 jam. Seharian, baik penggunaan di dalam kelas
maupun menulis lepas siang, saya hanya butuh sekali mengisi daya sampai penuh
dalam waktu cepat pula. Sebagai seorang pengejar deadline menulis, sebagai seorang guru yang di pagi selalu
terburu-buru, saya benar-benar sangat terbantu dengan menggenggam notebook 13,3 inci ini. Bodi imut
miliknya, warna biru yang mewah, membuat saya terkagum telah bersamanya hampir
satu tahun ini.
Namanya Elvitiana Rosa, besar keinginannya bisa menulis di kemudian hari.
Banyak
karya yang telah dilahirkan, banyak pula siswa-siswa yang telah diajar melalui
materi ajar di notebook ini. Maka,
pilihan saya memilih laptop ASUS
adalah sangat tepat. Saat ini, ASUS juga memiliki ragam produk yang bisa kamu
miliki dengan harga yang terjangkau serta memiliki dua fungsi seperti yang saya
miliki saat ini. ASUS VivoBook Flip TP410 dikenal ramah untuk pekerja aktif dan
termasuk salah satu notebook yang
ringan.

ASUS VivoBook Flip TP410 Jadi Laptopku di 2018

Bagian
terpenting saat ini adalah ketika ingin memiliki laptop bagus di era serba
teknologi. ASUS kemudian hadirkan VivoBook Flip TP410 dengan tiga pilihan yaitu
sebuah kebutuhan dan budget calon
pengguna. Hal ini tentu penting sekali. Saat siswa-siswa tanya bahkan guru di
sekolah, “Laptop apa yang bagus?” saya balik bertanya, “ Berapa budget untuk beli laptop?” karena
‘bagus’ itu relatif dan saya bisa menyebut angka puluhan juta yang membuat
mereka tercengang. Namun, begitu mereka menyebut budget maka laptop tipe ini akan saya rekomendasikan.
Laptop ASUS
menjadi rekomendasi utama dan mereka percaya karena melihat saya menggunakan
ASUS. Saat ASUS melahirkan VivoBook Flip TP410 dengan tiga pilihan saya pun
ikut senang. Pilihan pertama dengan harga Rp 9.099.000 untuk prosesor
core-i5-7200U dengan RAM 8 GB dan memori 1 TB. Pilihan kedua dengan harga Rp
7.099.000 untuk prosesor core-i3-7100U dengan RAM 4 GB dan memori 1 TB. Pilihan
ketiga dengan harga Rp 6.899.000 untuk prosesor core-i3-7100U dengan RAM 4 GB
dan memori 500 GB. Ketiga laptop ini telah menggunakan Windows 10 original jadi
dapat dipastikan nyaman dan aman.
ASUS VivoBook Flip murah dan bagus
ASUS VivoBook Flip TP410.
Kita mudah
untuk memilih sesuai budget yang mana
sangat sensitif sekali. Bagaimana dengan keunggulan dari VivoBook Flip TP410? Meski
memilih pilihan ketiga namun soal ketahanan dan juga komputasi tidak bisa
diragukan. ASUS membenamkan banyak sekali keunggulan yang patut dicatat sebelum
memilih.
VivoBook
Flip TP410 terbuat dari bahan aluminium yang solid dan memiliki warna yang elegan.
Dengan tebal 1,92 mm dan berat 1,6 kg cukup membuatnya terlihat tipis dan high class. Layar 14 inci juga cukup
baik untuk multimedia dan beragam aktivitas lain baik sebagai pekerja kantor
maupun pekerja di luar ruangan. ASUS menggunakan layar dengan sebutan NanoEdge
yang mana meskipun tercatat 14 inci tetapi pada tampilannya sangat imut, ringan
dan mudah dimasukkan ke dalam tas atau ransel dengan ukuran standar. Layar imut
ini berjenis Full HD dengan resolusi 1920×1080 piksel dengan teknologi wide-view
sampai 178 derajat yang membuat warnanya tetap kontras dari berbagai sudut. Layar
laptop ini dapat disentuh atau dibekali layar sentuh yang sangat responsif.
ASUS VivoBook Flip murah dan bagus
ASUS Pen bisa membantu kinerja lebih baik. 
VivoBook
Flip TP410 memiliki sidik jari di atas touchpad
bagian kanan atas. Sidik jari ini akan memudahkan pengguna dalam membuka kunci
layar dalam persekian detik, jadi tidak perlu ribet untuk memasukkan password. Windows 10 original juga
membuatnya memiliki nilai tambah di mana kita tidak akan disuguhkan keterangan
‘Windows palsu’ begitu update
tertekan tanpa disengaja.
Meskipun
menyasar kelas menengah namun VivoBook Flip TP410 bukanlah laptop yang ringkih
maupun seadanya saja. ASUS memberikan suguhan yang benar-benar menarik dan
membuatnya tampil mewah ibarat laptop mahal. Selain kegunaan konvensional yaitu
laptop yang terbuka seperti biasa, VivoBook Flip TP410 juga dapat dialihfungsi
menjadi tablet, media stand, maupun share view.
ASUS VivoBook Flip murah dan bagus
4 gaya untuk mendukung gaya hidup.
Saat
menjadi tablet akan memudahkan kita
membaca atau melakukan presentasi seperti yang sudah saya sebutkan. Saat
menjadi share view akan banyak orang
bisa melihat apa yang sedang kita presentasikan. Keempat variasi ini sangat
membantu kita sebagai pekerja aktif yang membutuhkan laptop maupun tablet sekaligus.
Saya sudah
sebut bahwa laptop ASUS akan mengeluarkan suara yang mengagumkan berkat
SonicMaster Technology. VivoBook Flip TP410 juga mendapatkan tempat yang sama
di mana teknologi kelas atas dalam hal suara ini bisa membuat kamu betah
mendengarkan lagu, menonton film maupun mengedit video. Selain itu, untuk
pengiriman data bisa mengandalkan Bluetooth 4.1 maupun Wi-Fi yang juga sangat
kencang karena dual-band 802.11ac. Pengiriman data konvensional juga bisa
dilakukan melalui USB 2.0, SD Card Reader dan juga HDMI di port yang tersedia.
Kenyamanan
lain adalah papan ketik yang luas dan cahaya di keyboard yang membuatnya tampak indah. Kelembutan papan ketik dari
ASUS sudah tidak diragukan lagi dan ini menjadi nilai tambah tersendiri di mana
keseharian kita akan berhadapan dengan keyboard.
VivoBook Flip TP410 juga memiliki daya tahan yang lama berkat ASUS Battery
Health Charging. Dengan teknologi ini baterai laptop akan dijaga dengan baik
dalam skala penggunaan maupun pengisian daya.
ASUS VivoBook Flip murah dan bagus
Tipis dan bertenaga inilah VivoBook Flip TP410.
ASUS
benar-benar menghadirkan VivoBook Flip TP410 rasa kelas atas di mana selain
layar sentuh juga ASUS Pen. Hal ini akan memudahkan kita dalam menggambar
maupun saat presentasi. Kamu bisa cari tahu lebih banyak mengenai laptop VivoBook
Flip TP410
di situs resmi ASUS Indonesia.

2018 Ganti Laptop ASUS, Kenapa Tidak?

Saya adalah
pengguna laptop ASUS. Saya bangga dengan ini? Jelas sekali karena banyak karya
yang lahir di laptop ASUS. Jika ada yang gemar ‘cuap-cuap’ di media sosial
bahwa laptop ASUS cepat rusak, sulit perbaikan, layanan purna jual yang repot
maupun tempat service yang tidak
meladeni dengan baik, saya pikir itu tentatif.
Di sekolah,
di depan siswa-siswa yang tentu saja masih ‘awam’ sekali soal perangkat
teknologi antara software dan hardware, saya berujar, “Selama kalian
tidak banting, laptop itu sulit sekali rusak!”
Bahwa,
perangkat elektronik itu perlu dijaga bagian luarnya atau hardware karena butuh biaya banyak apabila terjadi kerusakan.
Berbeda dengan kerusakan di bagian dalam atau software yang langsung ‘jadi’ kembali saat di-recovery atau instal ulang. 
Kemudian, kata-kata
saya menjadi catatan penting bagaimana sebuah laptop bisa rusak keyboard, tergores layar maupun motherboard bermasalah. Seringkali, saya
berkata, air yang tumpah ke atas keyboard
tak hanya merusak papan ketik itu tetapi juga motherboard – perangkat keras lain di dalamnya karena sifat air
yang mudah masuk ke celah-celah. Saat ini tiba, tidak akan mengenal merek
semahal apapun. Laptop ASUS jika tidak dijaga dengan baik juga akan mengalami
masalah serupa. Saya berpesan, “Jangan bohongi orang tua! Laptop jatuh katakan
jatuh, laptop kena virus katakan demikian,” artinya untuk mudah cari solusi dan
menipu orang tua sehingga orang tua berpikir bahwa merek laptop bermasalah
padahal bisa saja anaknya sendiri telah menjatuhkan laptop tanpa disengaja.
Kita
sendiri yang menjaga laptop agar selalu dalam kondisi baik. Meski demikian,
sebagai produsen nomor 1 di Indonesia, ASUS secara terang-terangan menyebut
bahwa pengujian terhadap laptop ASUS bukan sekali dua kali saja. ASUS melakukan
pengujian terhadap 11 jenis yaitu tes keyboard,
tes abrasif, tes tekanan, tes kebisingan, tes engsel, tes getaran, tes
goncangan, tes akselerasi tinggi, tes temperatur, tes pemelintiran, tes port dan tes jatuh. Semua tes ini
dilakukan untuk menguji fisik atau bodi dari laptop yang akan dijual.
Saya
percaya dengan tes karena selama pemakaian laptop ASUS belum berdampak terhadap
kerusakan bodi. Tes engsel misalnya, ASUS melakukan 20.000 kali untuk mengukur
kekuatan engsel. Saya tentu khawatir karena notebook
yang saat ini dipegang adalah jenis dua fungsi dan saya menggunakannya
terutama saat mengajar. Warna dari laptop ASUS juga tidak mudah pudar karena
tes abrasif yang memastikan bahwa meskipun digunakan dalam waktu lama, warna
laptop tidak mudah memudar. Tes tekanan tinggi dilakukan pada layar karena
setiap pengguna sangat khawatir layar dari laptop akan mudah retak atau goyah. Apalagi
– sekali lagi – bicara laptop yang bisa diputar menjadi tablet di mana layar menjadi lebih sensitif saat diputar namun ASUS
memastikan bahwa hal itu sangat aman. Buka tutup laptop berkali-kali juga
dilakukan untuk memastikan meskipun satu tangan saja digunakan masih relatif
aman dalam membuka laptop.
ASUS VivoBook Flip murah dan bagus
ASUS saja untuk membuat aktivitas lancar sampai tuntas.
 Saya pikir,
tidak ada alasan untuk berpaling dari laptop ASUS di tahun 2018. Banyak sekali
alasan untuk memilih karena laptop ASUS unggul dalam hal audio maupun visual. ASUS
Eye Care Technology memberikan standar tersendiri untuk membuat pengguna tidak
mudah sakit mata meskipun berlama-lama di depan layar. SonicMaster Premum
Technology menjadi hal terpenting lain mengingat hampir semua orang pasti akan
mengandalkan audio. Suara yang dihasilkan tidak hanya jernih namun memiliki
penekanan tersendiri sehingga tidak suing seperti gregetan atau kesemutan. Bagi
saya sebagai pecinta multimedia maka jenis audio dan visual dari laptop ASUS
sangat menjanjikan kenyamanan.
Sering
kesal karena daya tahan laptop begitu lemah? Saya tidak merasakannya lagi semenjak
menggunakan ASUS karena daya tahan beterainya sangat bekerja dengan baik. Tidak
hanya tahan lama tetapi ASUS Fast Charging membentuk panorama yang indah di
mana dalam 49 menit saja telah terisi sampai 60%. Ukuran ini sangat berguna
sekali untuk seorang pekerja yang hanya mengandalkan komputer dalam keseharian.
Di sisi lain, sidik jari menjadi perhatian khusus dari laptop ASUS di mana
dalam persekian detik saja layar langsung terbuka.
Jika bicara
soal tagar ganti-mengganti, sebaiknya kita ngomongin
yang santai saja. Ganti laptop barangkali ucapan yang wajar sekali mengingat
kebutuhan komputasi makin hari makin terang-benderang. Saya memang lebih banyak
berinteraksi dengan siswa dari pagi sampai siang. Interaksi yang kemudian saya
bangun tidak hanya sebatas guru dengan siswa tetapi lebih dari itu. Saya tak
segan untuk ‘memamerkan’ laptop ASUS saat mengajar atau di manapun saya berada
di lingkungan sekolah. Karena saya user
ASUS maka dengan mudah saya sebut, “Tipe laptop ASUS ini bisa kamu beli,” saat
siswa bertanya laptop apa yang cocok untuk mereka.
Namanya Misri, yang ingin menjadi selebgram suatu saat nanti.
Siswa saya
tidak hanya butuh laptop untuk UNBK saja tetapi lepas dari itu adalah laptop
dan laptop dan laptop saja; apabila melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
Saya tidak mau merekomendasikan laptop yang tidak pernah saya pakai. Saya juga
ingin memastikan bahwa laptop yang dibeli bisa dipakai dalam waktu lama karena
paham benar kondisi ekonomi orang tua siswa. Siswa-siswa ini membenarkan pendapat
saya karena melihat langsung, begitulah pembelajaran yang seharusnya untuk
mereka. Praktik adalah bukti. ASUS Laptopku, kapan kamu ganti laptop ke ASUS? 
Categories
Uncategorized

Laptop Paling Elegan Saat Ini Hanya Milik ASUS yang Tipis dan Powerful

ASUS terkenal sebagai salah satu produsen yang kerapkali menghadirkan produk-produk unggulan, tidak hanya smartphone tetapi juga laptop. Di kategori laptop sendiri, ASUS menyasar banyak segmen dan ragam produk yang benar-benar unggul dibandingkan produk lain di kelasnya. Salah satu lini laptop ASUS adalah keluarga ZenBook yang tak lain menjadi brand paling mewah dan elegan dari produsen asal Taiwan ini. Di Indonesia, ASUS telah mengenalkan ZenBook 13 UX331IN yang tampil sangat tipis dan paling cantik di antara lain di kelasnya sendiri.
Bodi laptop ini didesain sangat ringkas dan di bagian lid cover yang diberi finishing yang menyerupai kristal. Galip Fu, Country Marketing Manager, ASUS Indonesia, menyebut, “ZenBook adalah notebook yang digagas agar selalu memberikan tampilan kemewahan kepada para pemiliknya. Lewat produk ini kami ingin pengguna memiliki true experience, tidak hanya dari sebuah notebook yang portable, namun sekaligus perangkat yang mewah dan powerful. Mulai dari melakukan editing video, memanipulasi foto, sekaligus laptop yang ideal untuk entertainment seperti menonton film dan bermain games,” 
Layar sebesar 13,3 inci menjadikan laptop ini sangat imut. Bezelnya sangat tipis yaitu setebal 6,68 mm dengan screen to body ratio mencapai 80 persen. Salah satu keunggulan dari layar ini adalah viewing angle 178 derajat yang memungkinkan pengguna bisa menatap laptop ini dalam kemiringan tertentu. Kecerahan layar laptop nini mencapai 300 nits yang memungkinkan mata tidak mudah perih dan warna yang dihadirkan sangat bersahabat. 
Warna yang dikeluarkan dari laptop ini sangat alami dan natural karena besaran angka color gamut yang mencapai 100 sRGB. Bisa dipastikan bahwa untuk menikmati video maupun foto bahkan bermain game terasa melihat keadaan yang sebenarnya. Di satu sisi, sulit sekali menemukan laptop setara layar ini di kelas serupa. 
Laptop terbaru ASUS ini terbilang sangat tipis di mana ketebalannya hanya 0,5 inci dengan berat cuma 1,12 kilogram. Dimensi laptop ini mendapat pengakuan yang menarik di mana dirinya menjadi laptop paling tipis dan ringan di dunia. Sentuhan lain adalah fitur NanoEdge display yang akan membuat layarnya benar-benar enak dipandang dan nyaman berlama-lama di depannya. 
Meskipun sangat tipis bukan berarti laptop ini bekerja seadanya. ASUS membenamkan prosesor Intel Core i7-8550U yang memiliki kecepatan 1,8 GHz dengan jumlah cache menjadi 8 buah dan bisa dipadu sampai dengan 4.0 GHz. Artinya, spesifikasi ini sangat mumpuni dan memberikan jaminan kinerja lebih baik untuk laptop di kelasnya. 
Dukungan lain adalah RAM sebesar 16 GB dan media penyimpanan berbasis SSD sebesar 512 GB. Soal grafis, ASUS percaya kepada Nvidia GeForce MX150 dengan VRAM 2 GB. ASUS menawarkan 2 pilihan untuk pasar Indonesia yaitu, pilihan pertama Core i7, 16GB RAM, 512GB SSD dengan harga Rp 19.299.000 dan pilihan kedua Core i5, 8GB RAM, 256GB SSD dengan harga Rp 16.299.000.

Main Spec. ASUS ZenBook UX331UN
CPU Intel® Core™ i7-8850U Processor, 8M Cache, up to 4.00 GHz
Intel® Core™ i5-8250U Processor, 6M Cache, up to 3.40 GHz
Operating System Windows 10 Home
Memory 8GB / 16GB LPDDR3 2133MHz SDRAM
Storage 512GB / 256GB SATA3 M.2 SSD
Display 13.3″ (16:9) LED backlit FHD (1920×1080) 60Hz, Ultra Slim 300nits
Graphics Nvidia MX150 2GB GDDR5
Input/Output 1x micro SD card, 1x audio jack COMBO,
1x Type C USB3.0 (USB3.1 GEN1),
2x Type A USB3.1 (GEN1), 1x HDMI, Support HDMI 1.4
Camera VGA Web Camera
Connectivity Built-in Bluetooth V4.2, Integrated 802.11 AC (2×2)
Audio Built-in Stereo 1 W Speakers And Array Microphone,
ASUS SonicMaster Technology
Support Windows 10 Cortana with Voice, Harman kardon
Battery 50 Whrs Polymer Battery
Dimension 310 x 216 x 13.9 mm (WxDxH)
Weight 1,12Kg with Battery
Dukungan di Indonesia Ya
Colors Deep Dive Blue, Rose Gold
Warranty 2 tahun garansi global
Categories
Uncategorized

ASUS Segarkan Laptop Kelas Menengah Jadi Lebih Indah dan Performa Kencang

Jika ditanya produsen laptop terkemuka di Indonesia maka ASUS menjadi nomor satu dalam hal ini. ASUS tak pernah jemu memberikan kesegaran pada lini laptop mereka sehingga pengguna percaya kepada performa maupun pelayanan konsumen yang lebih baik. ASUS sendiri memiliki ragam produk laptop dari kelas menengah sampai kelas premium. Di kelas menengah sendiri, ASUS tak henti-hentinya melahirkan produk yang benar-benar memberikan performa lebih kencang di kelasnya. Kali ini, ASUS memboyong sebuah laptop yang kencang dengan bodi indah yaitu VivoBook 14 A411UF.
Sekilas, dapat dilihat laptop ini memiliki segmen pengguna mainstream namun bukan berarti performanya lebih rendah. Galip Fu, Country Marketing Manajer ASUS Indonesia menyebut, “ASUS VivoBook merupakan kombinasi sempurna antara performa dan keindahan. Laptop yang hadir dalam pilihan warna yang elegan ini diberikan finishing yang premium dan diperkuat prosesor Intel Core i5 generasi ke-8, RAM DDR4 8GB dan grafis Nvidia GeForce MX130,
Material dan desain yang kokoh ini terlihat lembut di sisi berbeda. ASUS berani menghadirkan dan memadukan kelas premium untuk laptop yang menyasar kelas menengah ke bawah. Laptop ini tentu saja menjadi pilihan menarik karena akan menggunakan dual-storage design yang memadukan kecepatan transfer data dari perangkat SSD serta kapasitas lebih luas dari yang biasanya didapatkan pada harddisk. 
Laptop ASUS terbaru ini menjadi salah satu perangkat yang tipis dan ringan untuk sebuah perangkat mainstream. Biasanya, sulit sekali ditemui perangkat dengan bobot 1,35 kilogram dan tebal 20,4 milimeter di kelas menengah. Ketebalan dan berat laptop ini menjadi pertimbangan tersendiri di mana pengguna seolah sedang memegang produk mahal yang terkenal lebih tipis. 
Ukuran layar juga sangat bersahabat yaitu 14 inci di mana “rasa” yang dimiliki oleh VivoBook 14 A411UF sama dengan layar sebesar 13 inci. Hal ini tak bisa dilepas dari peran desain NanoEdge display yang bezel sangat tipis. Dengan teknologi ini ukuran layar yang sebesar 14 inci menjadi lebih ringkas dan kecil meskipun dalam ukuran sebenarnya secara tertulis demikian. Tentu saja ukuran laptop sangat menarik perhatian mengingat perangkat ini selalu dibawa ke mana-mana oleh penggunanya. 
Layar laptop ini juga mempunyai screen-to-body ratio mencapai 77 persen yang akan membuat penampang layar lebih luas. Hal ini sangat dibutuhkan untuk melihat konten di layar menjadi lebih menyenangkan. Layar laptop ini juga memiliki fitur wide-view sampai 178 derajat yang akan membawa ketajaman warna dan kekontrasan warna lebih akurat meskipun dilihat dari berbagai sudut pandang. 
Bicara kekuatan dari laptop ini, kita disuguhkan dengan dapur picu dari Intel Core generasi ke-8 yang akan menjamin kecepatan. Dukungan lain datang dari RAM dengan jenis DDR4 yang akan bisa ditingkatkan sampai 16 GB. Di kelas menengah, kecepatan ini akan menjadi nilai tambah tersendiri yang akan membuat pengguna tidak merasa jengkel saat mengejar deadline dan laptop bermasalah. Selain itu, grafis terbaik dihadirkan oleh Nvidia GeForce MX130 yang akan membuat visual lebih halus dan sangat bersahabat dengan gamer. Koneksivitas juga sangat lencang di mana terdapat fitur dual-band 802.11ac yang akan membuat unduhan atau online gaming tak tersendat-sendat. 
ASUS VivoBook 14 juga mendukung fitur Intel Optane memory technology yang mampu mengakselerasikan performa system untuk multitasking lebih cepat, boot-up dan resume time lebih singkat serta loading aplikasi yang lebih gegas. Teknologi Intel Optane menyediakan performa setara SSD, namun di saat yang sama, memungkinkan penggunanya menikmati storage berkapasitas raksasa seperti harddisk biasa.
ASUS menghadirkan multi touch sampai empat jari pada touchpad sehingga memudahkan pengguna. Touchpad yang luas juga sangat mendukung aktivitas sehari-hari di mana akan sangat membantu pengguna. Perusahaan Taiwan ini juga menyematkan fitur sensor sidik jari di bagian touhpad. Sebagai gambaran bahwa rata-rata laptop ASUS saat ini telah mengandalkan sidik jari secara buka kunci layar sehingga pengguna tidak kerepotan mengetikkan password begitu Windows menyala. 
ASUS VivoBook 14 A411UF untuk pasar Indonesia hadir dengan prosesor Intel® Core™ i5-8250U di mana kecepatannya mencapai 3.40GHz. Varian paling rendah yaitu A411UF Core i5 yang tanpa menggunakan SSD, atau yang diperkuat prosesor Intel Core i3 yang bekerja pada kecepatan 2,4GHz dengan Rp 7.099.000. Untuk laptop kelas menengah ke bawah, harga ini tentu saja sangat menarik dengan apa yang didapatkan dari performa maupun material dari bodi laptop itu sendiri.

Main Spec. ASUS VivoBook A441UF
CPU Intel® Core™ i3-7100U Processor, 3M Cache 2.40GHz
Intel® Core™ i5-8250U Processor, 6M Cache, up to 3.40GHz
Operating System Windows 10 Home
Memory 4GB / 8GB DDR4 SDRAM up to 16GB
Storage SATA 1TB 5400RPM 2.5′ HDD
SATA 1TB 5400RPM 2.5′ HDD + SATA3 256G M.2 SSD
Display 14” display with HD panel, 7.8mm slim bezel design (left & right),
80% screen to body ratio, Anti-Glare 200nits with 45% NTSC
Graphics Nvidia GeForce MX130 with 2GB GDDR5 VRAM
Input/Output 1x USB3.1 Gen1 Type A, 1x USB3.1 Gen1 Type-C, 2x USB2.0 Type A,
1x Audio Combo Jack, 1x HDMI, 1x SD Card reader
Camera VGA Web Camera
Connectivity 802.11ac, Bluetooth 4.1 (Dual band) 1*1
Audio Sonic Master Audio by ICEpower®
Battery 42WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Dimension 326.4 x 225.5 x 20.4 mm
Weight 1.35 KG (with 3 cell battery)
Dukungan di Indonesia Ya
Colors Star Grey, Icicle Gold
Price Rp7.099.000 (i3-7100U, 4GB RAM, 1TB HDD)
Rp8.449.000 (i5-8250U, 4GB RAM, 1TB HDD)
Rp9.299.000 (i5-8250U, 8GB RAM, 1TB HDD)
Rp10.499.000 (i5-8250U, 8GB RAM, 1TB HDD+256GB SSD)
Warranty 2 tahun garansi global
Categories
Uncategorized

ASUS ROG GL503VS Scar dengan Layar Bening Responsif untuk Gamer Sejati

Dunia gaming saat ini begitu mengelora. Tak hanya game yang semarak dihadirkan oleh pengembang tetapi juga lahirnya gamer terbaik dengan segala kondisi yang memungkinkan mereka, agar selalu berinteraksi dalam dunia ini. Tak tanggung-tanggung memang, sejak gaming populer, maka sebagian dari gamer merasakan manfaat yang luar biasa dari profesi ini. Misalnya, menjadikan game sebagai pekerjaan yang menjanjikan. ASUS sendiri sebagai ‘pelopor’ laptop gaming tidak pernah jemu dalam menjamu pasar game dunia, termasuk pasar Indonesia. ASUS memiliki keluarga Republic of Gamers yang benar-benar andal dan dapat diunggulkan oleh banyak gamer.
Kini, ASUS kembali mengenalkan salah satu keluarga terbaru dari ROG yaitu ASUS ROG GL503. Laptop ini memiliki teknologi yang canggih untuk urusan layar agar lebih bening, cerah dan responsif terhadap kinerja. Layar yang bening memang sangat dibutuhkan oleh gamer dalam rangka memainkan peran mereka. Peningkatan pada layar dilakukan dengan memiliki refresh rate sampai 144Hz. Rate ini pertama kali dibenamkan untuk keluarga ROG yang dipercaya mampu menghadirkan gambar yang visual terbaik di kelasnya. 
ASUS ROG GL503VS Scar dengan desain menarik.

Galip Fu, Country Marketing Manager, ASUS Indonesia, dalam siaran tertulis menyebut “Layar 144 Hz memberikan pergerakan (pada game) yang lebih smooth dibanding layar dengan layar 120Hz atau di bawahnya. Selain itu, layar tersebut juga mampu mereduksi efek tearing dan shuttering yang membuat permainan menjadi kurang menyenangkan serta memberikan respons input yang lebih akurat,” 
Dukungan layar yang baik ini akan menjadi pertimbangan bagi gamer yang membutuhkan gambar terbaik pula. Di banyak sisi, gamer akan sering berinteraksi dengan layar selain performa kinerja utama seperti prosesor, RAM maupun grafis. Layar yang baik mampu menghadirkan grafis terbaik pula di mana gamer tidak akan tertipu dengan musuh di sudut tertentu. 
Logo ROG berwarna putih yang elegan.

ASUS membenamkan grafis Nvidia GTX1070 di mana memiliki 1920 core yang disebut dengan CUDA core. Besarnya core ini akan berpengaruh kepada grafis agar lebih akurat dan tajam. Grafis ini akan menghadirkan pengalaman yang lebih menarik dan mengagumkan di kelasnya. Selain itu, desain yang mewah dan berkelas premium menghadirkan kepuasan tersendiri bagi pengguna dalam menunjang aktivitas mereka sebagai gamer. Desain dan grafis yang saling bekerja sama ini akan membuat pengguna nyaman selama menggunakan keluarga terbaru ROG ini. 
Performa yang baik didukung oleh dapur picu Intel Core i7-7700HQ berkecepatan 2,8GHz yang bisa dimaksimalkan hingga 3,8GHz. Desain ini dibalut dalam ketebalan 2,3 cm dan berat 2,3 kg. Memiliki angka yang sama membuat ROG ini terkesan memiliki apa yang dibutuhkan selama ini oleh seorang gamer. Logo ROG yang menguatkan posisinya terletak di bagian tengah dengan kesan yang maskulin dan elegan. Meskipun kesannya gagah sekali namun laptop ini tidak hanya diperuntukkan kepada pria saja. 
Tetap hadir dalam bingkai gagah ala ROG

Kinerja yang lebih baik tentu tidak seimbang jika belum didukung oleh penyimpanan dan RAM. ASUS memberikan solusi terbaik dengan kapasitas ruang sebesar 32GB bertipe DDR4. Dukungan ini akan memuluskan kinerja sistem untuk mengolah performa komputasi dengan lancar, terutama dalam aspek multitasking. Nvidia GTX 1070 menyimpan video memori alias VRAM 8GB GDDR5, memungkinkan notebook untuk mengolah grafis lebih mulus, tajam, dan memanjakan mata sebab telah dilengkapi dengan teknologi panel layar 50 persen lebih baik dari kompetitor. Harddisk berkapasitas 1TB dan SSD yang berkapasitas 256GB akan memberikan performa lebih saat loading sistem operasi, ataupun sedang bermain game. 
Hal menarik lain adalah layout keyboard untuk ROG GL503 menggunakan full-size chicklet keyboard yang dilengkapi dengan backlight dan jarak tekan sebesar 0.25 milimeter yang memastikan kenyamanan pengguna dalam bermain. ASUS menambahkan tanda khusus di tombol WASD untuk memudahkan pengguna saat bermain dalam suasana ruangan yang redup. Dukungan RGB dengan empat warna, merah, kuning, hijau dan ungu memberikan kesan mendalam bagi pengguna dalam bermain. 
Bukan laptop gaming jika belum menyebut pendingin. Maka, ASUS menanamkan teknologi Hyper Cool duo-copper thermal solution yang diletakkan pada CPU dan GPU notebook ASUS ROG GL503. Tentu, ini sangat berguna bagi gamer yang bekerja lama dan membutuhkan laptop selalu dalam keadaan stabil. ASUS tak lupa dengan fitur IceCool Technology yang menjaga bagian notebook yang tersentuh telapak tangan tetap dingin. Menarik sekali untuk hal ini dalam sebuah laptop gaming. 
Layar terbaik untuk para gamer!

Kualitas yang baik tentu saja didukung oleh harga yang menggiurkan pula. ASUS memberikan nilai tinggi terhadap laptop ini. ASUS ROG GL503 dijual dengan harga Rp 38.299.000 di Indonesia. Apakah tertarik untuk meminangnya?

Main Spec. ROG GL503VS
OS Microsoft Windows 10 Home
CPU i7-7700HQ 2.8 GHz (6M Cache, up to 3.8 GHz)
Memory 32GB DDR4 RAM
Storage 1TB SSHD+ 256GB PCIe 3×4 SSD
Display 15,6” Non-glare IPS Full HD (1920 x 1080) 144Hz IPS level panel
Graphics NVidia GeForce GTX1070 8G DDR5
Input/Output 3x USB 3.0, 1x USB 3.1 Type-C, 1x HDMI port,
1x Mini port, 3-in-1 cardreader (SD/SDXC)
Camera Built-in HD Camera and array mic
Connectivity 802.11AC+BT
Audio Dual Array Microphone
Bang & Olufsen ICEpower with SonicMaster
Weight 2.3Kg
Dimension 39.0(W) x 26.6(D) x 3.01(H) cm
Keyboard Illuminated chiclet keyboard, 1,6mm of key travel distance,
specially designed WASD cursor keys
Dukungan Service Indonesia Ya
Special Design Alumunium alloy body, Elegant and modern lines,
New ROG Strix design
Battery 4 cells, 4.120mAh
MSRP Rp 38.299.000
Warranty 2 years full global warranty
Categories
Uncategorized

ASUS ZenBook UX430 Penunjang Gaya Hidup Terbaik

ASUS ZenBook adalah keluarga notebook terbaik yang dimiliki oleh ASUS. Notebook ini hadir dengan berbagai sentuhan sehingga layak mendapatkan hati pengguna. ZenBook tak hanya dilahirkan dalam satu tipe saja tetapi beberapa varian yang membuat kita berdecak kagum. Polesan bodi yang keren dan kinerjanya yang stabil bahkan kencang, menjadi keunggulan tersendiri dari ASUS ZenBook. ASUS kembali memboyong keluarga ini dengan ZenBook UX430. Desain yang menarik, ringan dan juga tipis menjadi nilai kuat dalam menunjang gaya hidup.
Galip Fu, Country Marketing Manager, ASUS Indonesia berujar, “ZenBook UX430 menyatukan dua hal yang sangat sulit untuk disatukan dalam bentuk sebuah perangkat laptop. Melalui desain yang elegan dan bodi yang ringan, ZenBook UX430 bisa menjadi laptop yang tidak ingin Anda tinggalkan saat hendak ingin pergi. Perangkat ini kami hadirkan dengan komponen prosesor terbaru Intel generasi ke-8, kemudian disediakan juga media penyimpanan berbasis Solid State Drive (SSD), guna membantu proses kerja dan booting yang sangat cepat. Ketika Anda bersamanya, Anda akan merasa kagum dan bangga, itu intinya,” 

ZenBook UX430 Unggul dan Kinerja Mumpuni
ASUS ZenBook UX430

ZenBook UX430 dibekali dengan prosesor Intel generasi ke-8 Intel Core i7-8550U dan komponen kartu grafis tambahan yakni Nvidia MX150 dengan video memori 2GB. Prosesor yang dikenal dengan Kabylake R ini mampu meningkatkan kinerja lebih baik dan efisien dengan perbandingan 40 persen dari pendahulunya. Saat memutar video akan lebih menarik dengan bantuan grafis terbaik pula. Kartu grafis dari Nvidia MX150 memiliki performa yang lebih baik dibandingkan kartu grafis Nvidia 940MX atau 950M. Dibangun menggunakan arsitektur pascal, pada dasarnya Nvidia 150MX memiliki proses manufaktur yang sama dengan seri 1030. Terdapat memori bus sebesar 64-bit dan base clock sebesar 1468 Mhz yang bisa di-boost hingga 1532 Mhz.
Kuat di kelasnya, ZenBook UX430 sangat diandalkan dalam menunjang gaya hidup personal yang banyak beraktivitas di depan laptop. Kinerja yang baik juga didukung oleh RAM sebesar 16 GB dan memori berjenis SSD sebesar 512 GB yang mampu memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna. Selain itu, kemampuan multimedia juga sangat unggul berkat kartu grafis yang ditanamkan di dalamnya. 

Tahan Baterai Tahan Lama 
ASUS ZenBook UX430 dengan baterai tahan lama

ASUS ZenBook UX430 memiliki baterai lithium polymer yang sanggup menjadikan baterai hidup 9 jam. ASUS menjamin bahwa baterai jenis ini lebih baik daripada baterai standar yang dibenam pada notebook kebanyakan. Baterai tahan lama ini sangat membantu mereka yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan. Perfoma yang baik ini tidak akan mengganggu beragam kegiatan apalagi didukung oleh sistem operasi Windows 10 secara pre-installed sehingga tidak perlu repot ketika hendak menggunakannya. 
Dalam mendukung pengiriman data, ASUS menambahkan USB3.0 to LAN cable, Micro HDMI to HDMI cable serta fingerprint sensor untuk buka kunci lebih cepat dan praktis. Selain itu, keyboard yang dipakai juga menarik dengan fitur backlight LED. Papan ketik itu juga mempunyai fitur travel distance 1,4 mm dimana membuatnya sangat nyaman ketika ditekan. Keluarga ZenBook ini layak untuk dipinang dalam mendukung kinerja lebih baik. ASUS ZenBook UX430 dijual dengan harga Rp18.299.000 dengan Free Sleeve Bag.
ASUS ZenBook UX430 untuk menunjang gaya hidup.
Main Spec. ZenBook UX430UN
CPU Intel® Core™ i7 8550U (1.8GHz with Turbo Boost up to 4GHz, 8MB cache)
Operating System Windows 10 Home
Memory 16GB DDR4
Storage 512GB PCIe *4 M.2 SSD
Display 14” LED-backlit Full HD (1920 by 1080), 60Hz refresh rate,
wide 100% sRGB color gamut, 178° wide-view technology,
Corning® Gorilla® Glass 5 cover, 1000:1 TV-grade contrast ratio,
ASUS Eye Care technology for up to 30% blue-light reduction,
7.46mm-thin bezel with 80% screen-to-body ratio
Graphics Nvidia MX150 VRAM 2 GB
Input/Output 1x combo audio jack, 1x USB 3.1 Type-C port, Fingerprint Reader,
Backlit keyboard with 1.2mm Keyboard Travel Distance, Glass Touchpad
Camera HD Web Camera
Connectivity Integrated 802.11ac (WIDI Support), Bluetooth V4.1
Audio Quad-speaker ASUS SonicMaster Premium stereo audio system
with surround-sound effects, Harman Kardon-certified,
Smart amplifier for maximum audio performance,
Array microphone with Cortana voice-recognition support,
3.5mm headphone jack
Battery Up to 9 hours battery life, 46Wh 4-cell lithium-polymer battery,
Fast-charging technology: 60% in 49 mins,
65W USB-C™ power adapter
Dimension 329 x 210 x 12.9 mm
with Aerospace-grade aluminum alloy 6013
Weight 1,3Kg with Battery
Dukungan di Indonesia Ya
Colors Royal Blue, Quartz Grey
Accessories Free Sleeve Bag, USB3.0 to LAN cable, Micro HDMI to HDMI cable
Price Rp18.299.000
Warranty 2 tahun garansi global senilai Rp1.250.000