Mari kita
mencoba menelaah apa yang terjadi di sekitar ranah pendidikan sampai saat ini. Ragam pendapat memang tidak bisa
menemukan titik temu dengan mudah, ternyata kita membutuhkan sentuhan yang
lebih besar daripada hanya duduk termenung. Aktivitas di satuan pendidikan
terus berlanjut meskipun tidak bisa dielak. Anak-anak akan terus tersibuk
dengannproses belajar di dalam kelas maupun di luar ruangan. Perubahan
kurikulum terus ditingkatkan untuk mencapai batas unggul dari apa yang
diharapkan. Tenaga pengajar terus dituntut untuk profesional dan melek terhadap
teknologi.
mencoba menelaah apa yang terjadi di sekitar ranah pendidikan sampai saat ini. Ragam pendapat memang tidak bisa
menemukan titik temu dengan mudah, ternyata kita membutuhkan sentuhan yang
lebih besar daripada hanya duduk termenung. Aktivitas di satuan pendidikan
terus berlanjut meskipun tidak bisa dielak. Anak-anak akan terus tersibuk
dengannproses belajar di dalam kelas maupun di luar ruangan. Perubahan
kurikulum terus ditingkatkan untuk mencapai batas unggul dari apa yang
diharapkan. Tenaga pengajar terus dituntut untuk profesional dan melek terhadap
teknologi.
Dulu,
begitu lonceng diketuk dengan keras semua berhamburan keluar ruangan untuk
mencari udara segar. Kini, saat bel berbunyi kejadian serupa juga menjadi
kebiasaan namun yang kekinian adalah pola pikir dan sudut pandang. Anak zaman
dulu adalah generasi malu-malu sedangkan anak zaman sekarang lebih berani,
termasuk dalam urusan proses pendidikan itu sendiri. Pertumbuhan yang cepat,
generasi yang bersahabat dengan teknologi, semua terpatri begitu saja dan tidak
bisa ditinggalkan karena makin hari perubahan itu sangat signifikan.
begitu lonceng diketuk dengan keras semua berhamburan keluar ruangan untuk
mencari udara segar. Kini, saat bel berbunyi kejadian serupa juga menjadi
kebiasaan namun yang kekinian adalah pola pikir dan sudut pandang. Anak zaman
dulu adalah generasi malu-malu sedangkan anak zaman sekarang lebih berani,
termasuk dalam urusan proses pendidikan itu sendiri. Pertumbuhan yang cepat,
generasi yang bersahabat dengan teknologi, semua terpatri begitu saja dan tidak
bisa ditinggalkan karena makin hari perubahan itu sangat signifikan.
Soal kertas
telah berganti halaman demi halaman di depan layar komputer. Demikianlah
perubahan yang tidak bisa ditutup dengan mata profesor sekalipun. Generasi sekarang
telah sangat mudah tahu dan belajar banyak dari teknologi. Saat aturan mengenai
ujian berbasis komputer disebut sebagai acuan kelulusan maupun kejujuran dalam
ujian, maka sambutan hangat ada di mana-mana.
telah berganti halaman demi halaman di depan layar komputer. Demikianlah
perubahan yang tidak bisa ditutup dengan mata profesor sekalipun. Generasi sekarang
telah sangat mudah tahu dan belajar banyak dari teknologi. Saat aturan mengenai
ujian berbasis komputer disebut sebagai acuan kelulusan maupun kejujuran dalam
ujian, maka sambutan hangat ada di mana-mana.
Kemudahan.
Mungkin kata ini bisa menjadi aroma yang luar biasa terhadap pelaksanaan ujian.
Di mana hanya mesin yang bekerja sedangkan manusia sebagai pelengkap saja. Tak
akan ada lagi kertas yang berserak, kesalahan foto kopi, salah membulatkan
kolom jawaban, salah tulis identitas, semua telah terganti dengan permainan
sistem. Tugas kita hanya memastikan bahwa mesin tidak bermasalah, peserta ujian
datang tepat waktu lalu membiarkan keduanya berbaur dengan santai sampai
selesai pada soal terakhir.
Mungkin kata ini bisa menjadi aroma yang luar biasa terhadap pelaksanaan ujian.
Di mana hanya mesin yang bekerja sedangkan manusia sebagai pelengkap saja. Tak
akan ada lagi kertas yang berserak, kesalahan foto kopi, salah membulatkan
kolom jawaban, salah tulis identitas, semua telah terganti dengan permainan
sistem. Tugas kita hanya memastikan bahwa mesin tidak bermasalah, peserta ujian
datang tepat waktu lalu membiarkan keduanya berbaur dengan santai sampai
selesai pada soal terakhir.
Siapapun bisa! Asalkan ada kemauan dan keinginan kuat
maka ujian berbasis komputer yang selama ini ditakuti sebenarnya tidak
menakutkan sama sekali. Madrasah pelaksana bisa mencari cara, menyiapkan
sarana, memberikan kepercayaan kepada pelaksana ujian – dalam hal ini teknisi
dan operator – dan juga mengawasi tiap gerak-gerik pelaksanaan ujian. Peserta
ujian bukan lagi bisa namun mereka telah sangat terbiasa dengan teknologi.
maka ujian berbasis komputer yang selama ini ditakuti sebenarnya tidak
menakutkan sama sekali. Madrasah pelaksana bisa mencari cara, menyiapkan
sarana, memberikan kepercayaan kepada pelaksana ujian – dalam hal ini teknisi
dan operator – dan juga mengawasi tiap gerak-gerik pelaksanaan ujian. Peserta
ujian bukan lagi bisa namun mereka telah sangat terbiasa dengan teknologi.
Bayangkan
berapa jumlah anak-anak ujian sekolah yang main game di komputer. Benar sekali ini tidak ‘bermanfaat’ di mata
sebagian orang namun sayangnya dari sini pula sebenarnya mereka terbiasa dengan
teknologi. Anak-anak yang sering main game
ini adalah sosok yang sama sekali tidak perlu diajarkan lagi cara login dan logout ke sistem ujian berbasis komputer. Artinya, pembiasaan dan
kedekatan anak-anak dengan perangkat teknologi ini bisa dengan berbagai cara.
Saya bahkan berujar bahwa ‘anggap saja
ujian berbasis komputer ini seperti sedang bermain game!’
berapa jumlah anak-anak ujian sekolah yang main game di komputer. Benar sekali ini tidak ‘bermanfaat’ di mata
sebagian orang namun sayangnya dari sini pula sebenarnya mereka terbiasa dengan
teknologi. Anak-anak yang sering main game
ini adalah sosok yang sama sekali tidak perlu diajarkan lagi cara login dan logout ke sistem ujian berbasis komputer. Artinya, pembiasaan dan
kedekatan anak-anak dengan perangkat teknologi ini bisa dengan berbagai cara.
Saya bahkan berujar bahwa ‘anggap saja
ujian berbasis komputer ini seperti sedang bermain game!’
‘Permainan’
yang dimainkan peserta ujian ini dengan genre lebih serius dan menantang. Permainan
ini juga bukan untuk bersenang-senang semata namun ada capaian yang akan diraih
setelah itu. Dalam permainan ini tidak ada menang atau kalah tetapi siapa yang
lebih unggul akan mendapatkan hasil terbaik.
yang dimainkan peserta ujian ini dengan genre lebih serius dan menantang. Permainan
ini juga bukan untuk bersenang-senang semata namun ada capaian yang akan diraih
setelah itu. Dalam permainan ini tidak ada menang atau kalah tetapi siapa yang
lebih unggul akan mendapatkan hasil terbaik.
Dimulai
dari ‘menyebut’ ujian berbasis komputer ini sebagai game yang memacu adrenalin, dari sini pula saya melihat peserta
ujian lebih santai daripada kekhawatiran yang muncul kemudian. Saya
terus-menerus berujar, ‘jawab saja
soal-soal seperti sedang ikut kuis di smartphone atau di komputer!’
dari ‘menyebut’ ujian berbasis komputer ini sebagai game yang memacu adrenalin, dari sini pula saya melihat peserta
ujian lebih santai daripada kekhawatiran yang muncul kemudian. Saya
terus-menerus berujar, ‘jawab saja
soal-soal seperti sedang ikut kuis di smartphone atau di komputer!’
Memang,
mungkin saja ‘motivasi’ ini tidak bermanfaat bagi sebagian orang yang menilai
dengan sudut pandang akademis yang ribet. Jangan pernah dilupa bahwa peserta
ujian masih berusia belasan tahun, masih suka senang-senang, masih gemar
menggunakan otak kanan dibanding otak kiri dengan teori-teori membingungkan.
Saatnya bersenang-senang dengan kebiasaan mereka itu sendiri yaitu dekat dengan
perangkat ujian.
mungkin saja ‘motivasi’ ini tidak bermanfaat bagi sebagian orang yang menilai
dengan sudut pandang akademis yang ribet. Jangan pernah dilupa bahwa peserta
ujian masih berusia belasan tahun, masih suka senang-senang, masih gemar
menggunakan otak kanan dibanding otak kiri dengan teori-teori membingungkan.
Saatnya bersenang-senang dengan kebiasaan mereka itu sendiri yaitu dekat dengan
perangkat ujian.
Perangkat
elektronik adalah pembiasaan di mana akan lupa tanpa dipegang. Terlepas dari
bagaimana perdebatan setelah ini, pelajaran Teknologi dan Informasi (TIK)
adalah kunci utama dalam menyukseskan UNBK di sekolah-sekolah manapun. Catatan
penting bahwa tidak semua siswa di sekolah mampu mengoperasikan komputer tanpa
diajarkan dengan benar, tidak semua memiliki laptop untuk sekadar bermain ‘game’, tidak semua orang tua mampu
membelikan laptop dengan harga jutaan rupiah.
elektronik adalah pembiasaan di mana akan lupa tanpa dipegang. Terlepas dari
bagaimana perdebatan setelah ini, pelajaran Teknologi dan Informasi (TIK)
adalah kunci utama dalam menyukseskan UNBK di sekolah-sekolah manapun. Catatan
penting bahwa tidak semua siswa di sekolah mampu mengoperasikan komputer tanpa
diajarkan dengan benar, tidak semua memiliki laptop untuk sekadar bermain ‘game’, tidak semua orang tua mampu
membelikan laptop dengan harga jutaan rupiah.
Proses
belajar komputer yang panjang dan rumit hanya akan bisa jika ditatih seperti
menaiki anak tangga. Barangkali tidak dipercaya namun jika sempat singgah ke
sekolah-sekolah, coba survei kecil-kecilan berapa banyak guru yang mampu
mengoperasikan komputer. Maka, pembelajaran yang berbasis komputer akan sangat
sia-sia di saat guru gagap komputer, malah tergantung kepada siswa di dalam
kelas yang bisa komputer dengan sendirinya tanpa melewati pelajaran khusus di
sekolah. Dihapusnya pelajaran TIK dari Kurikulum 2013 kemudian menjadi
kontradiksi dengan pelaksanaan UNBK itu sendiri. UNBK dituntut teknologi
sedangkan pembelajaran tidak mengajarkan teknologi hanya duduk manis di depan slideshow yang mungkin guru bidang studi
tidak bisa membuatnya.
belajar komputer yang panjang dan rumit hanya akan bisa jika ditatih seperti
menaiki anak tangga. Barangkali tidak dipercaya namun jika sempat singgah ke
sekolah-sekolah, coba survei kecil-kecilan berapa banyak guru yang mampu
mengoperasikan komputer. Maka, pembelajaran yang berbasis komputer akan sangat
sia-sia di saat guru gagap komputer, malah tergantung kepada siswa di dalam
kelas yang bisa komputer dengan sendirinya tanpa melewati pelajaran khusus di
sekolah. Dihapusnya pelajaran TIK dari Kurikulum 2013 kemudian menjadi
kontradiksi dengan pelaksanaan UNBK itu sendiri. UNBK dituntut teknologi
sedangkan pembelajaran tidak mengajarkan teknologi hanya duduk manis di depan slideshow yang mungkin guru bidang studi
tidak bisa membuatnya.
UNBK dan
kemampuan menggunakan komputer adalah wajib. Touchpad (papan ketuk) tidak mudah mengarahkan kursor ke jawaban
benar tanpa pernah memegang laptop. Tetikus tidak akan bergerak jika belum
pernah memeluknya sekalipun. Tentu, ini tidak cukup hanya dengan simulasi dan
bahkan gladi bersih karena itu adalah pembelajaran dalam proses. Siapapun itu
butuh waktu lama untuk mengetik sepuluh jari, menjalankan tetikus dengan benar
dan sebagainya.
kemampuan menggunakan komputer adalah wajib. Touchpad (papan ketuk) tidak mudah mengarahkan kursor ke jawaban
benar tanpa pernah memegang laptop. Tetikus tidak akan bergerak jika belum
pernah memeluknya sekalipun. Tentu, ini tidak cukup hanya dengan simulasi dan
bahkan gladi bersih karena itu adalah pembelajaran dalam proses. Siapapun itu
butuh waktu lama untuk mengetik sepuluh jari, menjalankan tetikus dengan benar
dan sebagainya.
Anies
Baswedan pernah berujar, “Yang
dibicarakan tentang UN saat ini adalah kejujuran, bukan kelulusan. Prestasi
penting, jujur yang utama. Ujian itu tidak boleh menghalalkan segala cara.
Tidak ada lagi ‘subsidi jawaban’. Ini berarti Revolusi Mental yang dicanangkan
Presiden sudah mulai terlaksana,”
Baswedan pernah berujar, “Yang
dibicarakan tentang UN saat ini adalah kejujuran, bukan kelulusan. Prestasi
penting, jujur yang utama. Ujian itu tidak boleh menghalalkan segala cara.
Tidak ada lagi ‘subsidi jawaban’. Ini berarti Revolusi Mental yang dicanangkan
Presiden sudah mulai terlaksana,”
Jelas
sekali keinginan dari Anies ketika masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Penyataan tersebut dikutip dari laman kemdikbud.go.id (01/04/2016)
artinya 3 hari sebelum pelaksanaan Ujian Nasional pada 4 April 2016. Pernyataan
Anies ini sejalan dengan pelaksanaan program berkelanjutan yaitu Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK). Anies memberikan pendapat bahwa dengan pelaksanaan
UNBK di tahun 2015 memberikan jawaban bahwa tingkat kecurangan adalah nol atau
indeks integritas UN sampai 100%.
sekali keinginan dari Anies ketika masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Penyataan tersebut dikutip dari laman kemdikbud.go.id (01/04/2016)
artinya 3 hari sebelum pelaksanaan Ujian Nasional pada 4 April 2016. Pernyataan
Anies ini sejalan dengan pelaksanaan program berkelanjutan yaitu Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK). Anies memberikan pendapat bahwa dengan pelaksanaan
UNBK di tahun 2015 memberikan jawaban bahwa tingkat kecurangan adalah nol atau
indeks integritas UN sampai 100%.
Tahun 2018
merupakan tahun di mana pemerataan pelaksanaan UNBK di hampir seluruh sekolah
dan madrasah. Kemendikbud merilis bahwa sekitar 70% sekolah maupun madrasah
tingkat SMP akan melaksanakan UNBK. Standar acuan ini barangkali mengacu
kesiapan masing-masing sekolah maupun berdasarkan kesuksesan pelaksanaan ujian
berbasis komputer tahun lalu. Meskipun banyak faktor penghambat, terutama
sarana yang tidak memadai, tampaknya pemerintah tidak ambil pusing dan
memberikan beberapa celah untuk dapat ikut ujian.
merupakan tahun di mana pemerataan pelaksanaan UNBK di hampir seluruh sekolah
dan madrasah. Kemendikbud merilis bahwa sekitar 70% sekolah maupun madrasah
tingkat SMP akan melaksanakan UNBK. Standar acuan ini barangkali mengacu
kesiapan masing-masing sekolah maupun berdasarkan kesuksesan pelaksanaan ujian
berbasis komputer tahun lalu. Meskipun banyak faktor penghambat, terutama
sarana yang tidak memadai, tampaknya pemerintah tidak ambil pusing dan
memberikan beberapa celah untuk dapat ikut ujian.
UNBK telah
didasari sebagai salah satu bentuk ujian yang mengutamakan kejujuran dan juga
kemampuan peserta ujian akan teknologi. Selaras dengan capaian yang ingin
diraih dalam pelaksanaan UNBK ini tak lain telah mengacu kepada Sistem
Pendidikan Nasional itu sendiri yang telah tertuang dalam Pasal 35 No. 20 Tahun
2003. Poin pertama menegaskan bahwa standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala. Poin kedua menegaskan bahwa standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.
didasari sebagai salah satu bentuk ujian yang mengutamakan kejujuran dan juga
kemampuan peserta ujian akan teknologi. Selaras dengan capaian yang ingin
diraih dalam pelaksanaan UNBK ini tak lain telah mengacu kepada Sistem
Pendidikan Nasional itu sendiri yang telah tertuang dalam Pasal 35 No. 20 Tahun
2003. Poin pertama menegaskan bahwa standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian
pendidikan yang harus ditingkatkan
secara berencana dan berkala. Poin kedua menegaskan bahwa standar
nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan.
Penerapan
teori boleh berupa apa saja tetapi saat sekolah diwajibkan pelaksanaan UNBK
sedangkan sarana tidak mendukung, simalakama terus terjadi. Teknisi dan
operator di sekolah menjadi sasaran empuk siswa-siswi yang mau ujian. Lantas,
meminjamkan laptop kepada orang tua siswa adalah hal lumrah dan tidak diangap
merugikan banyak pihak karena mendukung pendidikan. Pemerintah yang hanya
menyediakan soal-soal versi online
hanya terdiam saja saat satu sekolah harus ‘numpang’ sekolah lain agar lancar
melaksanakan ujian berbasis komputer ini.
teori boleh berupa apa saja tetapi saat sekolah diwajibkan pelaksanaan UNBK
sedangkan sarana tidak mendukung, simalakama terus terjadi. Teknisi dan
operator di sekolah menjadi sasaran empuk siswa-siswi yang mau ujian. Lantas,
meminjamkan laptop kepada orang tua siswa adalah hal lumrah dan tidak diangap
merugikan banyak pihak karena mendukung pendidikan. Pemerintah yang hanya
menyediakan soal-soal versi online
hanya terdiam saja saat satu sekolah harus ‘numpang’ sekolah lain agar lancar
melaksanakan ujian berbasis komputer ini.
Saya tidak
memiliki data yang akurat berapa sekolah yang kemudian ‘meminjamkan’ laptop
kepada orang tua siswa. Saya yakin sekali sangat banyak sekali karena tidak
semua sekolah ‘kaya raya’, tidak semua sekolah di kota besar dengan fasilitas
lengkap, tidak semua sekolah memiliki sarana penunjang ini. Kacamata saya sebagai
seorang teknisi yang cukup lelah memberikan penjelasan kepada siswa yang
kritis. Anak-anak sekarang bahkan lebih paham daripada guru mereka soal laptop
– teknologi. Saya bahkan berdebat panjang lebar soal baterai laptop mereka yang
akan rusak karena dalam waktu lama dihidupkan untuk ujian.
memiliki data yang akurat berapa sekolah yang kemudian ‘meminjamkan’ laptop
kepada orang tua siswa. Saya yakin sekali sangat banyak sekali karena tidak
semua sekolah ‘kaya raya’, tidak semua sekolah di kota besar dengan fasilitas
lengkap, tidak semua sekolah memiliki sarana penunjang ini. Kacamata saya sebagai
seorang teknisi yang cukup lelah memberikan penjelasan kepada siswa yang
kritis. Anak-anak sekarang bahkan lebih paham daripada guru mereka soal laptop
– teknologi. Saya bahkan berdebat panjang lebar soal baterai laptop mereka yang
akan rusak karena dalam waktu lama dihidupkan untuk ujian.
Sekali
lagi, pemerintah bahkan tidak menyediakan – setahu saya – dana khusus untuk
sewa laptop ini selain dari alokasi dana yang telah diberikan – seperti
pembelian komputer server dan
pendukungnya. Siapapun memang bisa melakukan UNBK jika demikian karena
anak-anak saat ini mudah sekali meng-klik jawaban, tidak dibutuhkan pengawas
dan kertas, tidak dibutuhkan apapun selain mesin dan mesin. Maka, siapkah kita
menyediakan mesin ini dalam tahun-tahun ke depan?
lagi, pemerintah bahkan tidak menyediakan – setahu saya – dana khusus untuk
sewa laptop ini selain dari alokasi dana yang telah diberikan – seperti
pembelian komputer server dan
pendukungnya. Siapapun memang bisa melakukan UNBK jika demikian karena
anak-anak saat ini mudah sekali meng-klik jawaban, tidak dibutuhkan pengawas
dan kertas, tidak dibutuhkan apapun selain mesin dan mesin. Maka, siapkah kita
menyediakan mesin ini dalam tahun-tahun ke depan?
Tahun ini
orang tua siswa rata-rata sudah mapan dan memiliki laptop untuk dipinjamkan.
Tahun depan belum tentu. Sekolah ini memiliki alokasi dana dan mampu
menghipnotis orang tua siswa soal laptop. Sekolah lain bahkan kalang-kabut
memikirkan komputer server yang
‘wajib’ beli di atas Rp 10 jutaan. Pelaksanaan UNBK memang sukses di mana-mana
meskipun sekolah tersungkur, teknisi dan operator tidak tidur dan bahkan
anak-anak stress karena TOKEN tidak dirilis sesuai jadwal.
orang tua siswa rata-rata sudah mapan dan memiliki laptop untuk dipinjamkan.
Tahun depan belum tentu. Sekolah ini memiliki alokasi dana dan mampu
menghipnotis orang tua siswa soal laptop. Sekolah lain bahkan kalang-kabut
memikirkan komputer server yang
‘wajib’ beli di atas Rp 10 jutaan. Pelaksanaan UNBK memang sukses di mana-mana
meskipun sekolah tersungkur, teknisi dan operator tidak tidur dan bahkan
anak-anak stress karena TOKEN tidak dirilis sesuai jadwal.
Sikap
tergesa-gesa dari pemerintah kita yang belum sepenuhnya siap soal UNBK ini
setidaknya jangan menilai di kota saja. Ayo bermain dengan kami di pedalaman
yang mati rasa soal UNBK. Lihatlah bangunan sekolah yang reot, tengoklah
fasilitas sekolah yang tidak layak, lalu pedulikan kepada anak-anak yang sama
sekali tidak bisa mengoperasikan komputer. Inilah kenyataan pahit tetapi
dianggap telah usai dalam pelaksanaan UNBK. Bagaimana tahun depan? Kita tunggu
saja kejutan manis dari pemerintah! []
tergesa-gesa dari pemerintah kita yang belum sepenuhnya siap soal UNBK ini
setidaknya jangan menilai di kota saja. Ayo bermain dengan kami di pedalaman
yang mati rasa soal UNBK. Lihatlah bangunan sekolah yang reot, tengoklah
fasilitas sekolah yang tidak layak, lalu pedulikan kepada anak-anak yang sama
sekali tidak bisa mengoperasikan komputer. Inilah kenyataan pahit tetapi
dianggap telah usai dalam pelaksanaan UNBK. Bagaimana tahun depan? Kita tunggu
saja kejutan manis dari pemerintah! []