Categories
Uncategorized

Pesan Dulu Taksi sebelum Sampai di Bandara

Sudah bukan rahasia lagi kalau aktivitas di
bandara sangat sibuk. Pesawat yang datang dan pergi memang harus
mengikuti jadwal penerbangan agar passanger bisa segera sampai ke tujuan
dengan cepat. Di pintu kedatangan bandar udara, kita sering sekali menemukan orang
yang menawarkan, “Taksi, Pak?” atau “Sudah ada jemputan, Pak?” yang mau tidak
mau harus kita gelengkan kepala atau malah mengiyakan.

Taksi bandara.
Kita selalu ingin segera mendapatkan
tumpangan beberapa menit setelah landing. Kesibukan di Bandar UdaraSoekarno-Hatta sudah menjadi pemandangan biasa. Namun, kita yang diburu waktu,
nggak mau berlama-lama dan takut terlalu macet di jalan, booking golden bird Jakarta barangkali adalah solusi terbaik.
Saya termasuk orang yang praktis, enggan
berlama-lama di terminal kedatangan. Masalah yang muncul bisa saja perut minta segera
diisi dan makanan maupun minuman di bandara begitu mahal. Daripada membeli
makan dan minum di bandara lebih baik segera naik taksi dan langsung sampai ke Jakarta.
Mungkin disebut berhemat atau strategi agar tidak terjebak dengan hal-hal yang
tidak begitu penting.
Kenapa kita harus pesan dulu taksi sebelum
sampai di bandara? Sebenarnya gampang sekali mau pesan atau nggak karena
sesampai di bandara akan banyak sekali taksi. Tetapi kembali lagi karena saya
ingin praktis, tidak mau kerepotan mencari taksi lagi, pesan online
tidak hanya memudahkan tetapi menghemat waktu.
Ada sebuah pengalaman, saya mungkin jadi jera
karena tidak memesan taksi online kala itu. Lebih tepatnya, belum ada
layanan taksi online yang mudah dipesan jauh sebelum kita sampai di bandara
tujuan atau setelah check-in di bandara asal.
Sampai di Jakarta pukul 10 malam lewat
sedikit. Jalan kaki jauh sebelum sampai ke baggage claim dan menunggu
lama lagi sebelum koper saya terlihat memutar di atas itu. Waktu terbuang
banyak di sini dan saya sama sekali lupa cara ke hotel transit. Seandainya waktu
itu mudah memesan taksi online, mungkin saya tidak sampai jam 1 jam di
bandara.
Jadi, setelah mengambil bagasi, saya keluar
pintu kedatangan dan tidak begitu ramai. Mungkin sudah pukul 11 malam lewat dan
rata-rata orang dijemput dengan mobil atau mungkin taksi. Saya termenung
sesaat, jadwal shuttle bus ke hotel masih 2 jam lagi. Mau naik taksi kayaknya
agak kerepotan mencari lagi dengan keadaan lengang sekali.
Taksi bandara bukan tidak ada tetapi sudah
tidak begitu banyak saat itu. Saya dari lantai satu naik ke lantai dua untuk
mendapatkan tumpangan. Lalu, turun lagi dan begitu sampai 3 kali di malam yang terus
bergerak.
Badan sudah sangat lelah. Mata begitu
mengantuk. Taksi yang saya cari tidak kunjung ketemu. Tanya petugas di bawah
katanya ke atas lebih banyak taksi. Tanya petugas di atas, jawabannya juga di
bawah lebih banyak. Bahkan, ada yang menganjurkan ke terminal kedatangan
domestik karena di sana lebih banyak.
Saya tidak berpikir demikian. Jauh jalan kaki
yang ada hanyalah lelah di malam beranjak ke dini hari. Saya menelepon shuttlebus hotel transit sekali lagi, katanya 30 menit lagi baru berangkat. Dan saat
itu, waktu hampir mendekati pukul satu dini hari.
Saya berdoa dalam hati. Mungkin saja ada taksi
yang bisa saya tumpangi. Dan sampai shuttle bus hotel transit datang,
tak ada taksi yang bisa membawa saya. Saya menjadikan ini sebagai pelajaran
penting sekali. Kalau-kalau ke Jakarta nanti, bisa langsung pesan taksi secara online
agar lebih mudah. Bisa dibayangkan jika waktu itu saya ke Jakarta, tidak mudah
mendapatkan bus di tengah malam, taksi yang langka dan tidak ada shuttle bus,
maka bisa dipastikan saya akan menginap di bandara.
Pesan taksi sesaat sesampai di bandara juga
bisa dilakukan, begitu landing, bukan smartphone, langsung pesan
taksi secara online yang kemudian tidak perlu lama menanti. Sembari kita
menunggu bagasi, taksi yang dipesan bisa bergerak cepat karena mungkin saja
tidak jauh terparkir di luar bandara atau malah ‘sedang’ di dalam kawasan
bandara.
Saat bagasi telah diambil, keluar dari pintu kedatangan,
kita bisa langsung masuk ke dalam taksi dan berangkat ke Jakarta. Hal sepele
yang demikian menjadi sangat praktis sekali di zaman serba online ini. Siapa
yang cepat dan mau kemudahan itulah yang tidak akan tertinggal jauh.
Selagi ada solusi simpel dan praktis, nggak
ada salahnya kita mencoba. Kita bisa hemat waktu dan tenaga. Jadi, saat di
bandara meskipun lelah kita harus cepat berpikir apa yang harus dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *