Categories
Uncategorized

Intel Coffee Lake Segarkan Lini Laptop Gaming TUF Gaming FX504 dan Zephyrus M GM501

ASUS tak jemu dalam menghadirkan laptop gaming. Laptop gaming saat ini memang mendapat perhatian khusus dari para gamer. Laptop gaming ASUS memang masih menjadi juara dengan banyak sekali kelebihannya. Laptop gaming terbaru ASUS akan hadir dengan performa terbaik dengan Intel Coffee Lake. Prosesor ini dibuat berdasarkan teknologi manufaktur 14 nanometer versi mutakhir sehingga menawarkan performa sampai 45 persen lebih tinggi dibanding generasi pendahulu dalam berbagai skenario penggunaan perangkat.
Laptop gaming ASUS yang diperkuat dengan prosesor Intel Coffee Lake adalah ASUS TUF Gaming FX504 di mana disebut sebagai laptop gaming seri mainstream generasi terbaru, dan ROG Zephyrus M GM501 di mana lahir sebagai laptop gaming seri enthusiast. Implementasi prosesor Intel Coffee Lake akan membuat kedua laptop ini makin gahar dan bertenaga. 
Galip Fu, Country Marketing Manager ASUS Indonesia dalam siaran tertulis menyebut, “Sebagai pemain utama di industri laptop dan juga produsen terbesar di dunia gaming di Indonesia, ASUS tanggap akan teknologi terbaru yang bermunculan di industri. Intel Coffee Lake merupakan terobosan penting di dunia komputasi dan tentunya kami sudah punya solusi yang mengimplementasikannya pada perangkat mutakhir,
ASUS TUF Gaming FX504 dengan Prosesor Terkuat di Kelasnya 
ASUS TUF Gaming FX504
ASUS menghadirkan laptop gaming dengan prosesor terkencang dan terbaru dari Intel 8th generation Intel Core i7-8750H. Dalam mendukung kinerja ASUS menyematkan grafis terbaik pula dari Nvidia GeForce GTX 1050Ti yang mendukung penuh Microsoft DirectX 12. ASUS TUF Gaming FX504 adalah laptop dengan chassis tipis dan bobot total hanya 2,3Kg. Kombinasi perfoma dan portabilitas yang cocok untuk multi-tasking on the go, entertainment dan tentunya gaming. Sasaran untuk para gamer memang tepat sekali dengan layar 15,6 inci, memori sebesar 8 GB DDR4 dan media penyimpanan yang cukup luas yaitu 1 TB SSHD (8GB) dan 128 G PCIe G3x2 SSD. Warna keyboard juga menarik sekali untuk membantu gamer dalam bermain game di suasana remang atau minim cahaya.
Main Spec. TUF Gaming FX504
CPU Intel® i7-8750H Processor (9M Cache, up to 4.1 GHz)
Intel® i5-8300H Processor (8M Cache, up to 4.0 GHz)
OS Windows 10 Home
Memory 8GB DDR4, 2x SO-DIMM socket, up to 32 GB SDRAM
Storage 1TB SSHD (8GB) + 128G PCIe G3x2 SSD
1TB SSHD (8GB)
Display 15,6” FHD (1920×1080) 60Hz Anti-Glare Panel with 170o wide-view display
Graphics Nvidia GeForce GTX1050Ti with 4GB GDDR5 VRAM
Nvidia GeForce GTX1050 with 4GB GDDR5 VRAM
Input/Output 1x combo audio jack, 2x USB 3.0 ports Gen1, 1 x USB 2.0,
1x RJ45 LAN Jack for LAN insert, 1x HDMI, 1x Kensington lock
Camera Built-in HD web camera
Connectivity 802.11AC+BT4.1
Audio Built-in Stereo 3.5 W Speakers And Microphone, ASUS Sonic Studio
Support Windows 10 Cortana with Voice
Weight   2.3Kg
Dimension 38.4 x 26.2 x 2.5 cm (WxDxH)
Keyboard Red Backlight Keyboard with discrete number keys
Dukungan di Indonesia Ya
Special Design Red Pattern design, Elegant and modern lines, Red ring exclusive
Premium metal Gun body, Glowing Logo
Battery 48 Whrs 4 Cells Battery
Warranty 2 years full global warranty
ASUS ROG Zephyrus M GM501 dengan Performa Setara PC Desktop
ASUS Zephyrus M GM501

ASUS ROG Zephyrus M GM501 hadir prosesor Intel Core i7-8750H dan grafis terbaik Nvidia GeForce GTX 1070. Laptop gaming ini setara PC desktop dalam bentuk gaming laptop. Menariknya, ASUS ROG Zephyrus M GM501 memiliki layar dengan display IPS-level dan refresh rate 144Hz dan respons time 3ms. Laptop ini punya teknologi eksklusif ROG untuk beralih antara integrated ataupun discrete GPU. Pengguna dapat memilih opsi efisiensi energi, ataupun performa maksimal kapanpun mereka butuhkan. Grafis Nvidia akan membantu pengguna dalam mengoptimalkan kinerja lebih baik. Dengan demikian, baik gaming maupun multimedia akan berjalan sesuai harapan di mana menghadirkan layar yang cerah di ukuran 15,6 inci.

Main Spec. ROG GM501
CPU Intel® Core™ i7-8750H Processor (9M Cache, up to 4.1 GHz)
OS Windows 10 Home
Memory DDR4 2666 MHz 16GB
Storage 1TB SSHD (8GB) + 256G PCIe G3x4 SSD
Display 15.6” 144Hz 3ms Non-glare IPS-Level Full HD (1920 x 1080)
Graphics NVidia GeForce GTX1070 Max-P Design 8GB DDR5 (G-Sync), VR Ready
NVidia GeForce GTX1060 Max-P Design 6GB DDR5 (G-Sync), VR Ready
Input/Output 1 x Microphone-in/Headphone-out jack,
1 x Type C USB3.1 (GEN2) Thunderbolt,
4 x USB 3.0 port(s) Type A, 1 x HDMI, Support HDMI 2.0
Camera Built-in HD Camera and array mic
Connectivity 802.11AC+BT
Audio Built-in Stereo 2 W Speakers And Array Microphone,
Support Windows 10 Cortana with Voice, ASUS Sonic Studio
Weight 2.2Kg
Dimension 384 x 262 x 17-19.9mm (WxDxH)
Keyboard Illuminated Chiclet Keyboard
Dukungan di Indonesia Ya
Special Design Alumunium alloy body, Elegant and modern lines, New ROG Strix design
Battery 4 Cells 55 Whrs Polymer Battery
Warranty 2 years full global warranty
Kedua laptop gaming ASUS ini menggunakan Intel Coffee Lake. Penuturan Galip Fu soal prosesor ini cukup menyakinkan. Galip menyebut, “Pengguna akan merasakan pengalaman yang jauh lebih menyenangkan saat melakukan beragam aktivitas pada laptopnya, terutama gaming. Seperti generasi sebelumnya, ASUS akan menjadi pemain utama di teknologi Coffee Lake. Dan dua produk terbaru kami, yakni TUF Gaming FX504 dan Zephyrus M GM501 merupakan yang pertama akan dihadirkan pada pengguna dalam waktu dekat. Jika tidak ada aral melintang, kedua model notebook terbaru berbasis Intel Coffee Lake di atas akan segera hadir di pasaran Indonesia pada kuartal kedua 2018 ini,” 
Prosesor Intel Coffee Lake sangat membantu pengguna dalam mengoptimalkan kinerja. Sebagai perbandingan performa Intel Coffee Lake, berikut ini adalah gambaran dari ASUS ROG Zephyrus M GM501 dibanding ROG Zephyrus GX501. 

Laptop gaming adalah andalan ASUS. Laptop Gaming TUF Gaming FX504 maupun Zephyrus M GM501 adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan performa terbaik pula bagi seorang gamer sejati!
Categories
Uncategorized

ASUS VivoBook S S510, Mewah dan Berkelas

Saat ini, notebook tidak lagi sebatas perangkat pendukung aktivitas dan melahirkan karya-karya spektakuler. Notebook juga digunakan sebagai pendukung gaya hidup, apakah untuk kebutuhan hiburan seperti menonton film dan drama, bermain game, aktivitas internet tanpa batas, maupun pekerjaan lain yang dilakukan di luar ruangan. Kebutuhan notebook tak hanya terbatas bagi mereka yang bekerja seharian di kantor tetapi juga untuk mereka yang sering berinteraksi dengan alam bebas.
Notebook tak sekadar enak dipakai saja tetapi harus mendukung kebutuhan sesuai keinginan-keinginan dari pengguna. Kebutuhan ini mengacu kepada aktivitas sehari-hari di mana sangat dekat dengan pengguna itu sendiri. Maka, pengguna yang kemudian layak memilih notebook mana yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat menciptakan aroma yang lebih terhadap aktivitasnya. Desain dan spesifikasi notebook melatari keinginan seorang pengguna untuk meminangnya. 
Aturan main dari sebuah notebook didasarkan oleh kebutuhan pengguna yang tanpa cela. Spesifikasi mumpuni akan berbicara soal kinerja dan desain yang manis akan berbicara soal tampil lebih gaya. Salah satu notebook yang mendukung aktivitas multimedia tersebut adalah ASUS VivoBook S S510. Notebook ini tampil mewah dan berkelas dengan perpaduan ukuran layar dan performa yang mampu menghipnotis pengguna. 
Desain Mewah dan Premium 
Bisa disebut, ASUS cukup berani memoles VivoBook S S510 dengan desain yang mewah di kelasnya. Sekali pandang, notebook ini mengintepretasikan kelas mana ia berada meski harganya tidak terlalu mahal dibandingkan desainnya sendiri. Tipis dan premium tetapi benar-benar bernyali dengan berat 1,7 kg dan memiliki profil 17,9 mm. Bahan aluminium cukup menarik perhatian dengan warna Icicle Gold. 
ASUS VivoBook S S510 yang mewah dan berkelas – Photo By Bai Ruindra
Begitu layar dibuka dan notebook dinyalakan, tampak warna yang pas dari layar besar untuk menikmati suguhan multimedia. Layar notebook ini mengusung Full HD dengan ukuran 15,6 inci. Meski tampak besar, notebook ini dapat dimasukkan ke dalam bingkai notebook khas yang berukuran 14 inci. Memang sukar dipercaya tetapi alasan terkuat karena bingkai NanoEdge 7,8 mm yang sangat tipis dan mampu memberikan rasio sampai 80% antara bodi dengan layar. ASUS menyematkan teknologi seperti ASUS Splendid Technology, ASUS Tru2life dan lainnya untuk mengoptimalkan tampilan layar.
Kontras warna pada layar tampak hidup dan tajam karena teknologi 178 derajat wide-view. Hal ini memungkinkan warnanya tetap indah dan menawan meski dilihat dari berbagai sudut pandang. Kebutuhan akan multimedia seperti menonton film tidak hanya asyik tetapi sempurna dalam keheningan. 
Di bagian keyboard yang cukup besar mampu menghipnotis mereka yang gemar mengetik. Kebutuhan ini terasa pas untuk blogger maupun penulis yang tiap waktu berinteraksi dengan kata-kata. Papan ketik yang lebar memberikan ruang lebih besar kepada jari dalam mengetik. Saat ditekan juga sangat responsif sehingga meminimalkan suara ketukan di atas keyboard. Bagian touchpad yang lebih lebar juga membantu dalam menggerak-gerakkan kursor. Terdapat kotak kecil di sisi kanan touchpad yang berfungsi sebagai fingerprint. Sensor sidik jari ini telah menempel di touchpad dan Windows Hello sehingga pengguna tidak perlu mengetik kata sandi untuk masuk ke sistem operasi. Sekali sentuh, sensor sidik jari akan langsung menerima umpan balik untuk segera membuka kunci dengan lebih mudah dan aman. 
ASUS VivoBook S S510 memang berkelas dan tipis jika dilihat sekilas. Tetapi, bukan berarti ASUS menanggalkan bagian lain seperti port konektivitas yang berharga. Di sebelah kanan ASUS membenamkan USB 3.1 Type-C dengan desain any-way-up yang memungkinkan transfer data lebih cepat. Slot kartu HDMI terletak ditengah-tengahnya dan USB 3.1 berada di sampingnya. USB 3.1 ini memiliki kecepatan transfer data sampai 5x lebih cepat dibandingkan USB 2.0. ASUS juga tidak melupakan port USB 2.0, terdapat dua buah USB 2.0 di sebelah kiri untuk menjawab kebutuhan pengguna. Slot terakhir adalah SD card yang memudahkan pengguna memindahkan data tanpa perlu kabel penghubung. Lampu tanda notebook ini hidup dan pengisian baterai terdapat di sebelah slot SD card.
Desain yang tipis dan elegan – Photo by Bai Ruindra
Benjamin Yeh, Regional Director ASUS South East Asia, dalam siaran pers menyebut “ASUS VivoBook S lebih ditujukan bagi pengguna muda, mereka yang baru saja lulus dari bangku kuliah dan mulai bekerja ataupun masih menyelesaikan studinya di kampus. Mereka ini umumnya adalah kalangan yang aktif, dinamis dan penuh gairah, menginginkan perangkat atau gadget yang premium untuk mendukung aktivitas dan gaya hidup sehari-hari tetapi tetap harus ramah dari sisi budget!
Desain yang mewah dan premium sangat ditujukan kepada anak muda ditengah gempuran notebook serupa namun berada di harga cukup mahal. Rata-rata anak muda yang gemar terhadap multimedia sangat cocok sekali untuk memiliki ASUS VivoBook S S510. 

Spesifikasi Kencang dan Penyimpanan yang Besar 
Desain premium saja tidak cukup. ASUS menawarkan performa yang cepat untuk VivoBook S S510 ini. ASUS membenamkan prosesor generasi terbaru, Intel Core i5 7200U yang memiliki perfoma terbaik dengan kecepatan 3,1 GHz. Kecepatan ini didukung pula oleh RAM sebesar 4GB yang membuat performa semakin baik. 
ASUS mempercayakan media penyimpanan SSD sebesar 128GB dan HDD 1TB. Media penyimanan yang besar mampu memberikan suguhan yang manis untuk pecinta multimedia. SSD yang telah terinstal untuk waktu muat lebih cepat dan impresif. SSD akan memberikan pengalaman terbaik alam kecepatan baca/tulis yang dratis, kinerja PCMark, waktu boot-up, dan perindungan data fisik yang lebih baik. Media penyimpanan HDD yang lebih besar dapat digunakan untuk menyimpan berbagai film, musik maupun foto. Penggabungan SSD dan HDD mampu menghasilkan kinerja yang gesit, baik saat membuka maupun menutup aplikasi, dan juga multitasking yang sempurna sekaligus mampu menampung banyak program di dalamnya.
Layar besar saja tidak cukup untuk menghadirkan multimedia lebih baik. ASUS kemudian memilih kartu grafis yang benar-benar baik untuk menyempurnakan layar VivoBook S S510 ini. ASUS menjatuhkan pilihan kepada kartu grafis Nvidia 940MX yang mampu menghadirkan visual lebih halus dan pengalaman bermain yang tiada tanding. 
Bodi premium dan mengoda – Photo by Bai Ruindra
Benjamin kembali menegaskan kesempurnaan notebook ini dalam siaran pers, “ASUS VivoBook S S510 memberi Anda kombinasi sempurna antara keindahan desain dan performa laptop. Memiliki bezel NanoEdge 7,8 mm yang tipis, finishing logam yang sempurna, prosesor Intel Core i5 generasi ke-7 dengan RAM 4GB. Ditambah grafis NVIDIA GeForce 940MX, VivoBook S S510 memang sesuai untuk gaya hidup perkotaan yang serba cepat!” 
Dalam rangka memanjakan pengguna, ASUS membenamkan speaker dengan teknologi ASUS SonicMaster Premium. Audio yang dihasilkan benar-benar pas untuk penggemar multimedia. Port audio 3,5 mm dibekali smart amplifier sehingga suara yang dihasilkan begitu jernih dan enak didengar. 
Kebutuhan internet yang tak terbendung juga dipahami baik oleh ASUS dengan menghadirkan ultra-fast dual-band 802.11ac Wi-Fi. Kecepatan yang ditawarkan mencapai 867 Mbps di mana 6x lebih cepat daripada 802.11n. ASUS juga tak lupa membenamkan Bluetooth V4.1 untuk kebutuhan transfer data lainnya. 
Soal daya tahan, ASUS VivoBook S S510 telah memiliki baterai polimer Lithium di mana umur pemakaiannya 3 x lebih lama dibandingkan silinder Lithium-ion. Teknologi ASUS Battery Health mampu memperpanjang masa pakai baterai, mengurangi tingkat ekspansi baterai dan membantu baterai tetap dalam kondisi baik. ASUS menjanjikan bahwa dalam waktu 49 menit baterai notebook ini akan terisi sampai 60 persen berkat teknologi quick-charge. 

Kesimpulan dan Rekomendasi
ASUS VivoBook S S510 adalah sebuah notebook yang menawarkan lebih banyak keunggulan di harga Rp 9 jutaan. Desain yang premium, material yang mewah dan juga spesifikasi yang gahar memberikan pengalaman terbaik untuk pengguna. Daya tahan yang lama dan pengisian baterai yang cepat menjadi alternatif terbaik untuk mereka yang sering bekerja di luar ruangan. Audio yang jernih benar sekali ditujukan untuk mereka yang terus terlibat dengan multimedia. Layar yang besar juga tidak bisa dinafikan sebagai terobosan terbaik dalam menikmati hiburan seperti menonton film. 
Notebook ini termasuk perangkat dengan performa tinggi berkat prosesor Intel Core i5. Kecepatan yang tidak diragukan didukung pula oleh RAM 4GB dengan media penyimpanan HDD dan SSD. Ringan dan elegan membuat VivoBook S S510 adalah pilihan terbaik saat ini. Tersedianya USB Type-C dan USB biasa membuat pengguna tidak kerepotan untuk memindahkan data-data penting. Konektivitas internet yang baik juga menjadi bagian dalam menunjang gaya hidup. 
VivoBook S S510 yang direkomendasikan – Photo by Bai Ruindra
ASUS VivoBook S S510 berada di kelas yang tepat bagi mereka yang butuh notebook dengan perfoma tinggi dan desain premium. Notebook ini sangat direkomendasikan untuk pengguna yang ingin berhemat dan memiliki budget terbatas!
Categories
Uncategorized

Waspada! Petir Bisa Menyambar Laptop

Tiada hari tanpa bercinta dengannya! Tepat
sekali. Aku yakin, kamu juga demikian. Tiap hari kerjanya pelototin layar
sepuluh atau dua belas inci. Ada kebanggaan tersendiri jika sudah berinteraksi
dengan perangkat elektronik ini.
Gayanya nggak gagap teknologi!
Ke
mana-mana, laptop dibawa. Apalagi, di Aceh, warung kopi dengan fasilitas
internet gratis itu bagai kita mencari makanan ringan.

Gampang sekali. Asalkan
ada uang lima ribu rupiah untuk menebus secangkir kopi. Terserah kamu mau ngapain,
kamu menghabiskan waktu dari pagi sampai sore pun nggak masalah, kamu
mau download film terbaru silakan saja. Asyik sekali pokoknya!

Dunia terasa milikku!
Orang
lain mah lewat. Mau dianggap pengangguran, terserah. Mau dianggap tak
ada penghasilan rapopo – kata Julia Perez. Mau dibilang cuma nongkrong
saja, no problem. Nyatanya? Nggak demikian.


Facebook cukup
jarang kubuka pakai laptop. Twitter pun jarang-jarang. Paling sering update
status dengan link tulisan terbaru. Dan ini, blogger adalah
laman website satu-satunya yang selalu kukunjungi, selain Kompasiana.

Aku
termasuk pembaca yang jarang komentar di blog orang lain. Mungkin ini
pula alasan orang jarang komentar di blog aku – hapus kalimat terakhir!

Duniaku hancur
Bukan
putus cinta, toh aku jomblo budiman. Bukan karena kehilangan ide
menulis. Bukan karena nggak ada lagi internet gratis.
Sedih
itu karena laptopku tiba-tiba tidak mau menyala!
Aku
kayak kembali ke masa purbakala. Kurang paham apa yang terjadi dengan kekasih
berukuran sepuluh inci ini. Jika dikata tiak paham teknologi sama sekali,
mungkin kurang tepat, aku masih bisa membedakan laptop blank total dan
tak bisa disembuhkan dengan blank setengah total yang datanya masih bisa
diselamatkan.

Laptopku masih hidup. Sesekali aku masih bisa masuk ke Windows.
Di lain kali malah lebih sering menampilkan barisan kalimat yang tak
kumenegrti. Di layar itu tertulis ada perangkat hardware yang mengalami
masalah.

Kepalaku
pusing. Kalimat mujarab itu, hindari kerusakan hardware! Tiba-tiba
menjadi kenyataan. Hardware. Kata kunci itu. Perangkat penting sebuah
laptop/komputer. Jika rusak artinya harus ganti baru. Aku selalu nggak masalah
jika software yang mati total karena cukup instal ulang.
Saatnya
mengejar tukang service. Mana tahu laptop tua ini salah menulis notifikasi.
Ya kan? Nama juga perangkat tua. Salah-salah wajar dong!
Laptopku
ini termasuk kategori laptop tahan banting. Sangat bisa kuandalkan. Dan aku
sangat percaya dengan produk keluaran IBM ini. Jika kusandingkan dengan produk
laptop terbaru sekarang, kecepatan laptopku dua kali lebih cepat dalam
mengakses data maupun konektivitas internet.

Walaupun laptop dengan slogan ThinkPad
ini hanya mendukung Windows XP namun hasil kerjanya lebih menjamin
dibandingkan laptop yang sudah support Windows 7 maupun Windows 8.

Aku
duduk santai di sebuah toko service komputer. Tak perlu kukatupkan kedua
tangan untuk mendoakan semoga si laptop yang tak kuberi nama itu baik-baik
saja.
“Ada
perangkat yang rusak,”
“Apa
itu, Bang?” mataku melotot.
“Kita
bongkar dulu,”
Aku
mendengus. Bongkar?
“Boleh?”
Aku
mengiyakan. Laptop tua itu dibongkar. Aku juga penasaran dengan perangkat mana
yang rusak.
“Kemungkinan
perangkat untuk Wi-Fi, Bang?” ujarnya sambil membuka bagian belakang laptop
itu.
Aku
menunggu. Menghitung berapa banyak nada yang tersimpan dalam lagu Ku menunggu,
Rossa Roslaina. Mana tahu sebuah keajaiban bisa datang. Aku tak perlu
mengganti perangkat keras yang dimaksud.
“Kita
coba copot yang ini,” tangannya langsung melepas kabel yang tersambung ke
perangkat keras sebesar tiga jari itu. “Kemungkinan memang ini yang tidak
mendukung lagi,”

Selesai
memisahkan perangkat kecil itu dengan badan laptop, ia menekan tombol Power.
Laptop menyala dengan mulus.
“Ini
tidak bisa lagi, Bang!”
Selesai.
Perangkat
sebesar tiga jari itu tak lain perangkat dukungan untuk konektivitas internet
melalui Wi-Fi. Perangkat itu dicopot, otomatis internet melalui Wi-Fi tidak
bisa disambung lagi.
Malapetaka!
Sehari-hari
aku bekerja dengan internet!
“Apa
penyebabnya, Bang?” tanyaku lugu. Padahal, aku sudah memprediksi alasan
rusaknya perangkat keras itu.
“Bisa
jadi karena tersambar petir!”
Benarkan?
“Masih
untung tidak terbakar semua, Bang,”
“Memang
bisa terbakar semua?”
“Bisa!”
ujarnya mantap. “Jika terbakar semua, laptop bisa meledak!”
Aku
membayangkan kemungkinan terburuk itu. Meledak? Habislah semua
data-dataku di hardisk.
Aku
pulang dengan lesu. Laptopku memang tidak kenapa-kenapa. Namun dicopotnya
perangkat keras untuk mendukung Wi-Fi sama saja aku bekerja tak terkoneksi
internet.

Perangkat keras serupa – seperti bawaan – tidak dijual terpisah,
katanya satu-satunya pendukung Wi-Fi adalah perangkat berbentuk flashdisk
yang harganya mendekati dua ratus ribu.

Jelas
saja aku jadi pelit. Entah kenapa aku menjadi sangat sensitif. Aku pun memutar
otak ke mana suka. Aku punya smartphone Android, akan kucoba mengoneksinya
dengan itu
.

Memang, Android sudah mendukung Portable Hostspot,
fungsinya sama dengan Wi-Fi kebanyakan. Namun laptopku sudah tidak bisa
tersambung lagi dengan Wi-Fi jika tak ada kabel pendukung.

Aku
duduk lemas di warung kopi. Mengutak-atik smartphone Android andalan,
yang sewajarnya tidak boleh dihidupkan dukungan Wi-Fi secara berlebihan.

Aku
berharap tidak lagi keluar biaya tambahan. Mataku terbelalak. Wi-Fi dari
Android bisa dikoneksikan dengan kabel. Dan, yang lebih semarak lagi, aku bisa
mencangkok jaringan Wi-Fi dari warung kopi itu, tak payah menggunakan jaringan
seluler.

Oh, Android
Tapi,
aku jadi sangat sensitif terhadap cuaca. Nggak lagi-lagi aku
menghidupkan laptop saat petir. Aku tidak tahu apakah tersambar saat online atau
offline. Kemungkinan bisa banyak hal. Laptop ini pun sudah tersambar
sekali. Jika kedua kali? Separuh nyawaku pergi, seperti kata Anang Hermansyah! Pengalaman ini cukup “menggiurkan” diulang kembali!