Categories
Uncategorized

Kabar dari BlackBerry yang Tamak dan Rendahkan Android sebelum Hancur Berkeping-keping

Kabar dari BlackBerry yang Tamak dan Rendahkan Android sebelum Hancur Berkeping-keping. Kehancuran BlackBerry memang tidak diprediksi. BlackBerry hancur karena terlalu egois dan merendahkan lawan. 

Nokia akan kembali menghadirkan smartphone di tengah-tengah kita, sebentar lagi. Ini akan menjadi nostalgia paling mengasyikkan seperti penantian Cinta sampai 14 tahun lamanya, ratusan purnama bagi Rangga untuk kembali menyatakan cinta. Seindah akhir cerita Cinta dan Rangga atau hanya seremoni di gagap gempita raja dan ratu smartphone masa kini.
BlackBerry yang tinggal nama – harnas.co

Tak Belajar dari Nokia, BlackBerry Ikut Bangkrut

Nokia punya alasan kuat untuk kembali. Nokia basecamp yang sangat kuat. Fanspage – istilah beken media sosial populer – Nokia di alam nyata itu benar adanya. Lantas, bagaimana dengan BlackBerry yang di awal kemunculannya langsung menggebrak dunia. 
BlackBerry hadir dengan gagah kala itu dan cukup pongah melihat keadaan karena mereka yakin bahwa ponsel pintar itu tak akan pernah tenggelam. BlackBerry menawarkan keunggulan tingkat kalangan kelas atas, mereka nggak mau menyentuh kelas bawah karena bukan level untuk menaikkan market maupun nama besar. 
BlackBerry terlena tak sampai satu dekade, sebelum benar-benar jatuh digilas Android dan iOS. 

BlackBerry yang Tamak dan Rendahkan Android

Apa kabar BlackBerry saat kini? Masihkah manja. Masih sombong dan angkuh. Masih baik-baik saja atau malah bingung mau memutuskan arah. Kiri dan kanan adalah tikungan tajam. Salah nyetir langsung nyemplung. 
Jalan berliku BlackBerry akan segera putus di tengah jalan dan jatuh ke jurang terendah karena sebuah keegoisan. Mereka yakin bisa mempertahankan sistem operasi “hitam putih” dan keyboard fisik dalam meraih lebih banyak user. 
Pembaharuan sistem operasi pun seperti sedang main layangan, putus saat terbang tak bisa mencapai awan. Perbaikan sistem yang sama sekali bukan memperbarui yang lama namun menambah beban berat bagi smartphone dengan memori kecil. 
Pada akhirnya ponsel BlackBerry cuma ngandalin pesan instan, BlackBerry Messenger. Aplikasi yang dijual oleh produsen Kanada ini bukan tanpa cacat, pada ponsel bawaannya saja ia sangat berat. Pada akhinya, ponsel BlackBerry ngelag sesering mungkin yang memunculkan kejenuhan pada user. 
Semakin lama sebuah produk BlackBerry digunakan semakin rentan pula mati mendadak, kayak orang kecelakaan seketika. BlackBerry sama sekali nggak peduli. Tak ada solusi untuk hal-hal ini bahkan mereka mengeluarkan produk-produk premium lain dengan harapan kena di hati konsumen. BlackBerry memberikan harapan-harapan palsu demi menyukseskan ikon keamanan konsumen. 

BlackBerry Kehilangan Pengguna Di mana-mana

User di Indonesia sempat stagnan dan gagal move on dari BlackBerry. Saat negara lain telah ramai menggunakan produk Android yang lebih user friendly, di sini malah masih membanggakan BlackBerry dengan segala keterbatasan. 
Pihak BlackBerry tentu mendapat angin segar karena pasar mereka belum “mati” seutuhnya. Sayangnya, kesetiaan Indonesia dibalas dengan tidak membangun pabrik ataupun pusat pelayanan – katakanlah demikian – yang diagung-agungkan oleh user agar berdiri di Indonesia. BlackBerry malah memilih negara tetangga yang penjualan ponselnya jalan di tepi pantas nan indah. 

Android Lahirkan Banyak Produk Terbaik Gagalkan Langkah BlackBerry

Gempuran produk Android yang semakin mewah membuat user berpaling. Interface yang ada di Android kian hari kian menarik dan membaik, belum lagi Google, selaku pemilik sistem operasi ini terus-menerus melakukan update. 
Tak hanya Google, produsen smartphone Android tak ketinggalan untuk update tatap muka ponsel mereka agar lebih ringan dan menghilangkan bug. Kita mengenal Froyo, Gingerbread, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop sampai Marshmallow. 
Semua jenis makanan ini adalah pembaharuan yang dihadirkan oleh Google untuk peningkatan versi Android agar lebih sempurna. Ke mana BlackBerry pada saat Google menaikkan versi sistem operasi mereka dalam jangka waktu berdekatan itu? 
BlackBerry masih berdalih bahwa kaum korporat masih membutuhkan keamanan yang mereka sediakan dari ponsel BlackBerry. 
Kacamata mereka sepertinya hanya tertuju kepada selebriti dengan nama besar maupun Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang setia mengoperasikan BlackBerry. Keputusan yang fatal bagi mereka dan disesali begitu ponsel BlackBerry tidak laku lagi di pasaran. 

BlackBerry Terlalu Percaya Diri dengan Sistem Keamanan

Kenapa saya berani mengatakan tidak laku? BlackBerry yang mempertahankan model ponsel begitu saja dan sistem operasi yang nggak bisa disusupi mallware, tidak bisa bangkit sekalipun kemudian mengalah dengan merilis ponsel BlackBerry Android. 
Ponsel BlackBerry Android yang dijual dengan harga mahal tak kunjung menarik kembali user yang telah berpaling kepada Android maupun iOS. Di jajaran Android pasukan ini dipimpin oleh Samsung, disusul LG, Xiaomi, Asus dan brand lain. 
Kekuatan iOS tak diragukan lagi dengan iPhone walaupun belakangan penjualannya tidak sebagus dulu. Kesalahan BlackBerry dalam melawan musuh adalah tak sadar diri kalau mereka telah lama jadi produk “murahan” dengan berbagai keterbatasan. 
Android dan iOS digempur tak cuma dengan smartphone saja, jajaran tablet juga menggiurkan user untuk berpaling. 
Ponsel BlackBerry yang kian redup – blogs.blackberry.com

Apakah kabar BlackBerry baik-baik saja? 

Kekuasaan seumur jagung hancur lebur akibat terlalu angkuh. BlackBerry kemudian beranggapan bahwa mereka akan lebih serius ke lini lain seperti keamanan dan software. 
Sampai sejauh ini, pandangan BlackBerry terbukti dengan BlackBerry Messenger masih bertengger sebagai aplikasi pesan instan bestseller di PlayStore maupun AppStore. 
Namun jangan lupa bahwa pesan instan lain yang lebih ringan semakin hari semakin sering di tingkatkan versi oleh pengembangnya. 

BlackBerry Smartphone Tangguh Sayang Tak Ada Inovasi

Smartphone BlackBerry bukan selalu jelek. Catatan saya, BlackBerry hadir dengan hardware yang cukup tangguh. Secepat kilat melesat dan mengubur impian Nokia yang masa itu masih berjaya. 
Hanya saja, BlackBerry lupa bahwa abad Nokia cukup lama bertahan dengan melahirkan produk inovatif untuk semua kalangan. BlackBerry begitu yakin dengan kelas atas yang sebenarnya bukan apa-apa dibandingkan dengan kalangan menengah ke bawah. 
BlackBerry punya ciri khas yang tidak mungkin orang lupa. Sejauh ini masih mempertahankan ciri khas ini namun masih nggak peduli soal software. 
BlackBerry hadir “seadanya” dengan harga relatif mahal padahal tetangga sebelah melahirkan spesifikasi lebih tinggi dengan harga jauh lebih murah, dan laku di pasaran. 
Memang, nggak ada dapat meramal nasib tetapi pengalaman mengajarkan lebih dari nasib. BlackBerry belum cukup kuat untuk berkuasa karena tidak semua kalangan mereka kuasai. 
Nasib BlackBerry kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan Seimen, Ericson maupun brand lain yang kini tinggal kenangan. Apakah BlackBerry mau tinggal nama saja? Jika tidak, buatkan smartphone yang mumpuni dan harga masuk akal!
Categories
Uncategorized

Nggak Zaman Lagi Main Game Pakai HP Mahal

Anak-anak dan remaja tak lain pemain game ulung saat ini. Tentu saja, mereka tidak mampu membeli smartphone sendiri. Usia yang masih tergantung kepada orang tua, mau tidak mau orang tua yang akan membeli smartphone untuk mereka seiring kebutuhan dan perkembangan zaman. Jauh sebelum gaming di smartphone menjadi sangat populer, konsol game di tempat penyewaan telah usang dielus tangan mereka sepulang sekolah. Game-game legendaris seperti DOTA, Winning Eleven maupun Final Fantasy menjadi makanan sehari-hari bahkan sampai mereka hapal alur ceritanya.

ZenFone Max M2 diperuntukkan kepada gamer – Bai Ruindra

Tak bisa dihitung lagi lembaran lima ribuan raib entah ke mana. Pokoknya, konsol game harus mereka pegang meskipun permainan itu berulang-ulang. Aroma itu kemudian berubah saat mobile game menjadi populer dan mudah diakses oleh siapa saja. Coba lihat orang tua yang tidak memberikan smartphone untuk anak mereka. Di dalamnya, pasti akan terunduh satu atau lebih game online maupun offline. Begitu terus terjadi sampai usia mereka meluangkan waktu untuk memegang ponsel pintar sendiri – sekali lagi meskipun orang tua yang membelinya.

Main game di ZenFone Max M2
 Gamer di era smartphone saling tikung dengan pengguna aktif media sosial. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017 menunjukkan bahwa 54,13% pelaku internet adalah bermain game. Pertumbuhan yang signifikan ditandai dengan ragam game dan update yang dihadirkan oleh pengembang. Game populer seperti Mobile Legends, Arena of Valor maupun PUBG telah menjadi buah bibir di kalangan mereka sendiri.
Data pengguna smartphone main game tahun 2017 – APJII
Mudahnya akses. Mudahnya perangkat. Biaya internet murah. Mudah didapatnya Wi-Fi. Tak lain, sekian alasan mengapa anak-anak dan remaja cenderung menjadi pelaku – gamer – profesional sejauh ini. Orang dewasa barangkali ‘hanya’ memainkan game saat senggang saja karena disibukkan oleh pekerjaan. Orang dewasa cenderung lebih banyak membaca daripada bermain game karena kebutuhan pekerjaan dan lain-lain. Maka, saat demikian, orang tua akan mengelontorkan dana khusus agar anak-anak mereka memiliki smartphone.
Saat itu tiba, orang tua tentu saja tidak akan membeli smartphone mahal karena dalam pemikiran orang dewasa ini, apapun smartphone yang dibeli kebutuhannya paling ‘itu-itu’ saja. Meskipun, orang tua paham dan tahu soal game tetapi urusan mengerti sampai ke akar-akarnya hanyalah sebagian kecil. Paling tidak ‘cuma’ tahu bahwa anak-anak bermain game disela-sela waktu belajar mereka. Dan, smartphone Rp 2 jutaan layak untuk menemani hari-hari tersebut; mengingat kebutuhan sekolah masih panjang sekali!
Pemikiran yang bijak dari orang tua akan mengantarkan pilihan anak-anak yang cukup peka perubahan teknologi kepada ZenFone Max M2. Rencana masa depan tidak terganggu, tetapi anak-anak tidak akan lagi merengek dimintakan beli smartphone. Pilihan yang tepat karena ASUS memberikan harga yang murah untuk ponsel pintar khusus gaming tersebut. ZenFone Max M2 paling murah adalah Rp 2.299.000 untuk varian 3GB RAM/32GB ROM dan Rp 2.699.000 untuk varian 4GB RAM/64GB ROM.
Nggak zaman lagi main game di HP mahal; karena banyak pilihan, sesuai kebutuhan dan faktor yang telah saya sebutkan di atas. Jika kamu memiliki anak usia remaja, pilihlah ZenFone Max M2 karena biaya pendidikan makin hari makin mahal. Tak mungkin juga tanpa membekali mereka smartphone di zaman secanggih ini tetapi dengan pertimbangan tersebut, ZenFone Max M2 wajib masuk ke dalam list. Hadiah yang diberikan ini tidak akan mengecewakan mereka karena ketahanan baterai, kuatnya prosesor, maupun kamera yang cukup ciamik di rentang harga tersebut.

Dapur Picu Kuat dan Layar Luas di Harga Murah

Anak-anak dan remaja yang dekat dengan game paham betul soal prosesor sebuah smartphone. ZenFone Max M2 yang dibekali prosesor Qualcomm Snapdragon 632 yang memiliki performa CPU 40% lebih tinggi dan performa GPU 10% lebih baik daripada Snapdragon 626. Prosesor ini juga sangat membantu baterai agar lebih efisien sehingga sangat membantu pengguna dalam beraktivitas. Salah satu alasan mengapa prosesor Snapdragon 632 lebih baik karena dibangun dengan arsitektur ARM 14nm serta penggunaan RAM yang lebih besar yaitu 3GB dan 4GB.
Snapdragon 632 merupakan salah satu dapur picu yang mengalami ‘pengembangan’ lebih besar untuk kelas menengah ke bawah. Prosesor ini termasuk paling banyak dicari karena keunggulan yang dimiliki misalnya gaming lebih cepat, sangat baik dalam mengambil video dengan resolusi 4K, kecerdasan buatan yang sangat membantu kamera maupun kinerja CPU dan GPU serta koneksivitas di jaringan 4G LTE yang lebih stabil. Kinerja lebih baik ini karena prosesor Snapdragon 632 dibuat dengan proses FinFET yang saat dipadu dengan CPU Qualcomm Kryo 250 dan GPU Qualcomm Adreno 506 akan menghadirkan performa yang maksimal. Prosesor ini memberikan performa tinggi, hemat daya dan tidak panas. Jangan sampai kamu kembeli berkeluh bahwa smartphone ASUS cepat panas karena ZenFone Max M2 akan memberikan bukti nyata soal tidak panas itu.
Prosesor Snapdragon 632 juga membantu kinerja kamera tunggal dengan resolusi 24 megapixel maupun kamera ganda dengan resolusi 13 megapixel. Layar yang besar juga menampilkan resolusi sampai dengan FHD+ sedangkan koneksi di jaringan 4G LTE melalui modem X9 LTE yang memiliki teknologi LTE Advanced seperti carrier aggregation. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa dapur picu ini tidak murahan meskipun dipakai oleh rata-rata produk murah. Murah dan berkelas lebih tepatnya sehingga pengguna smartphone lebih leluasa dalam gaming maupun multimedia.
Dapur picu kencang untuk smartphone murah
Ukuran smartphone untuk bermain game saat ini setidaknya di atas 5 inci. ZenFone Max M2 memiliki layar sebesar 6,3 inci dengan HD+ (1520×720 piksel). Pengalaman yang menarik dari layar lebih luas untuk gaming. Aspek rasio 88% menjadi hal yang menghadirkan suasana berbeda. Bodi metal dari smartphone ini juga tidak berat karena hanya memilik ketebalan 7,7 mm yang tampak sangat slim.
Layar lebih luas yang bersahabat dengan gamer
Layar cerah dan nyaman untuk mata menjadi pilihan gamer saat ini. Sekali lagi, bicara kebutuhan dasar dengan rentang harga murah dan kinerja lebih baik ZenFone Max M2 mewakili apa yang dibutuhkan.

Baterai Tahan Lama Itu Penting

Performa yang kuat saja tidak cukup tanpa diikuti oleh daya tahan yang seimbang. Pentingnya ketahanan baterai karena gaming jadi lebih seru dan menjanjikan. ZenFone Max M2 didukung oleh baterai dengan kepasitas 4.000 mAh berjenis lithium-polymer. Baterai tersebut dalam pengujian yang telah dilakukan ASUS mampu bertahan selama 33 hari dalam waktu standby di jaringan 4G. Pengguna juga bebas memutar video selama 21 jam, bebas menggunakan internet melalui jaringan Wi-Fi selama 22 jam dan bermain game 8 jam tanpa henti.
Baterai yang menjanjikan performa terbaik
Gamer tentu lebih membutuhkan baterai efisien daripada keunggulan di bagian lain. Baterai efisien setidaknya akan memberikan pengalaman lebih baik saat bermain game. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa tiap gamer meski mereka dari anak-anak atau remaja akan berganti dari satu game ke game lain dalam jeda tak lama. Dukungan baterai lebih besar menjadi pilihan untuk berlama-lama main game di ZenFone Max M2 ini.

Hadirkan Foto Menarik dengan Kamera EIS

Kamera ZenFone Max M2 menjanjikan hasil foto terbaik
Objek yang baik dan bagus tanpa didukung kamera mumpuni juga akan kaku. ASUS terlihat baik dalam mengembangkan sektor kamera di mana untuk ZenFone Max M2 didukung oleh teknologi Electronic Image Stabilization (EIS). Jarang sekali fitur EIS hadir di kamera smartphone kelas menengah ke bawah. Dengan fitur ini akan dapat menangkap objek seperti kucing di atas.
Kamera utama ZenFone Max M2 adalah 13 megapixel dengan bukaan lensa f/1.8. sedangkan kamera kedua adalah sebesar 2 megapixel. Efek bokeh yang stabil sudah pasti karena EIS namun fitur AI Scene Detection juga akan memperkaya gambar yang diambil. Artinya, saat mengambil foto potrait sekalipun rasanya akan sangat berbeda dan profesional. Efek blur yang natural menjadikan hasil foto lebih alami daripada kebanyakan foto bokeh di kelasnya.
ASUS menyadari bahwa kamera depan juga menjadi pertimbangan khusus sehingga 8 megapixel adalah pilihan terbaik dengan LED Flash. Anak-anak dan remaja yang gemar bermain game juga suka dengan selfie. Maka, hasil foto terbaik dari ZenFone Max M2 bisa mewakili perasaan mereka dikala istirahat dari game.
Maka, siapa yang tidak mau mengambil gambar seindah ini? Meskipun dengan smartphone kelas menengah, kamu masih bisa mengandalkannya.

Bagaimana Kualitas Kameranya? 

Saya telah mengetes beberapa kali kualitas kamera ZenFone Max M2 ini. Saya pikir, hasilnya tidak mengecewakan dan patut diapresiasi untuk sebuah smartphone kelas menengah ke  bawah. Berikut saya lampirkan beberapa contoh foto dari ZenFone Max M2 ini.

Taman di Pullman Jakarta Central Park – Bai Ruindra

Kondisi cahaya terang di Pullman Jakarta Central Park – Bai Ruindra

Bokeh yang keren dari bunga di Taman Pullman Jakarta Central Park – Bai Ruindra

Objek yang bagus di Pullman Jakarta Central Park – Bai Ruindra

Foto selfie dengan mode pengindahan diaktifkan.

Foto selfie dengan pengindahan dinonaktifkan.

Dual SIM dan Android Pure yang Menggoda

Anak-anak dan remaja gemar mengoleksi banyak game? Tentu saja. Mereka bebas berpindah dari satu game ke game lain. Maka, ekspansi terbaik adalah dengan slot microSD. Di ZenFone Max M2 sudah terdapat 3 slot yaitu 2 untuk kartu SIM dan 1 untuk memori eksternal yang bisa ditambah sampai dengan 2 TB.
3 slot yang penting sekali di sebuah smartphone saat ini
Kinerja yang cepat dari ZenFone Max M2 karena Android Pure 8.1. Sistem operasi ini memiliki banyak kelebihan di antaranya menghemat baterai, mempertahankan kinerja CPU dan GPU serta sinkronisasi lebih mudah ke satu akun Gmail.
Kencang salah satu faktor karena Android Pure
Smartphone dengan Android Pure memang lebih ringan. Hal ini juga sangat dibutuhkan oeh gamer yang kerapkali emosi saat kalah. Namun, karena proses yang cepat maka bisa kembali bermain di game yang sama atau berpindah ke game lain. Saya pikir, remaja yang kini memakai smartphone sangat menyenangi kinerja cepat karena mereka memiliki banyak aplikasi dan suka mengobrak-abrik smartphone sesuai selera.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Dengan harga Rp 2 jutaan, ZenFone Max M2 telah mewakili keluh-kesah orang tua yang selalu ingin memberikan smartphone kelas atas kepada anak-anak. ZenFone Max M2 memiliki kelas tersendiri di kalangan gamer karena soal rasa itu pasti beda tetapi soal permainan – game – tetap akan sama. Kamu main Mobile Legends, orang lain juga demikian.

Tetapi, tidak akan ada yang tahu sebelum dikasih tahu kalau kamu memainkan game ini di ZenFone Max M2. Mungkin bedanya, kamu lebih gesit sedangkan orang lain sering tersendat-sendat. Meskipun data di smartphone kamu hampir overload tetapi karena ini adalah ZenFone Max M2 maka akan tetap aman sampai ke finish.

ZenFone Max M2 sangat direkomendasikan untuk sebuah smartphone gaming dengan performa andal tetapi harga sangat kompetitif. Tak banyak produsen yang mau berkorban seperti halnya ASUS tetapi hadirnya smartphone ini memberikan penawaran lebih untuk gaming lebih seru dan kantong tidak menjerit!

Bodi belakang ZenFone Max M2 – Bai Ruindra


Model ZenFone Max M2 (ZB633KL)
Display, Resolution 6.3-inch HD+ (1520 x 720) All-screen display LED Backlit IPS LCD,
Capacitive touch panel with 10-point multi-touch
CPU Powerful 14nm Qualcomm Snapdragon 632 Octa Core Processor
GPU Qualcomm® Adreno™ 506 GPU
RAM / Storage LPDDR4 3GB RAM, 32GB ROM
LPDDR4 4GB RAM, 64GB ROM
Supports up to 2TB MicroSD, 100GB Google Drive (free 1 year)
Rear (main) Camera 13 Megapixel with wide aperture f/1.8
Rear (wide) Camera 2 Megapixel for bokeh mode
Front camera 8MP, F2.0, 77.2 degree view angle with LED Flash
Camera feature PixelMaster 4.0 camera mode: Beauty,
Auto (with HDR features), Selfie Panorama,
GIF Animation AI Camera
with 13 types AI Scene Detection
Wireless WLAN 802.11 a/b/g/n,
2.4HGHz with Wi-Fi Driect
Bluetooth 4.2
Sensor Rear fingerprint sensor (0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints),
Accelerator, E-Compass, Proximity,
Ambient Light Sensor, Gyroscope
SIM card and SD slot Triple Slots: dual SIM, one MicroSD card
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM Card
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card
Slot 3: Supports up to 256GB MicroSD card
Both SIM card slots support 3G WCDMA /
4G LTE network band.
But only one SIM card can connect to 4G LTE service at a time.
Network FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA, GSM
Data rate:
DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps;
LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps, 3CA support
GPS GPS, AGPS, Glonass, BDS
OS Pure Android 8.1 Oreo
Battery 4.000mAh capacity
Audio / Microphone 5-magnet speaker with NXP 9874 smart amplifier,
Dual internal microphones with ASUS Noise Reduction Technology,
FM Receiver
Size / Weight 158 x 76 x 7.7mm / 160 grams
Color Midnight Black, Space Blue, Meteor Silver

Categories
Uncategorized

ZenFone Max Pro M2; Pelipur Lara Gamer yang Sering Galau Baterai Cepat Habis

Biasanya, saya tidak tergoda dengan sebuah smartphone bergenre gaming. Mungkin karena kebiasaan atau memang belum ada yang cocok di hati. Namun, terkadang kita lupa pada satu hal; soal cinta pada pandangan pertama tanpa ada alasan yang jelas. Demikian, penutup kemenangan dari ASUS ZenFone Max Pro M2 yang saat ini saya pegang. Tekstur bodi yang tak biasa untuk sebuah smartphone gaming membuatnya lebih elegan dan mewah. Sekali pandang, kita mengira bahwa ASUS ‘main-main’ dengan perangkat ini. Tetapi, saat menghidupkannya kita akan menemukan sensasi yang sungguh berbeda.

Saya suka bodi dari ZenFone Max Pro M2 karena sisi kelembutannya terpancar dengan jelas. Jika menilai dari sekilas pandang, dengan bodi halus di bagian belakangnya tampak sekali bahwa smartphone ini bukanlah sebuah gadget yang diperuntukkan bagi para gamer. Namun, begitulah ASUS memadukan antara kelembutan dengan ketangguhan. Bodi yang mengilap mampu menghadirkan sensasi yang berbeda saat menggenggam perangkat ini. Dapur picu yang kuat tak mampu membuat emosi meleduk-leduk saat bermain game karena kita akan sangat sekali dalam kecepatan tinggi.
ASUS ZenFone Max Pro M2
ZenFone Max Pro M2 tak lain adalah penerus dari suksesor ZenFone Max Pro M1 yang dikenal sangat tahan dalam bermain game. Wajar jika produk ini diburu karena perubahan yang cukup signifikan, mulai dari bodi sampai pemilihan kamera menjadi lebih baik. ASUS mendengar masukan dari pengguna sebelumnya untuk upgrade ke spesifikasi lebih tinggi meskipun masih melabeli dirinya smartphone murah. Produk ini dijual dengan harga relatif murah tetapi bukan berarti ASUS memangkas beberapa komponen di dalamnya.

Baterai Paling Penting di ZenFone Max Pro M2

Saya tidak menemukan kendala yang berpengaruh besar terhadap penggunaan baterai. ZenFone Max Pro M2 bahkan mampu bertahan lebih lama dalam penggunaan yang standar – seperti biasanya saya menggunakan smartphone. Baterai sebesar 5.000 mAh mampu memberikan kenyaman tersendiri dalam arti kita tidak akan terburu-buru mendapatkan colokan listrik karena kehabisan baterai.
Desain kelas atas, baterai tahan lama
ZenFone Max Pro M2 memang hadir dengan desain yang lebih mewah dan ramping. Kemampuan baterainya cukup baik dalam waktu standby di jaringan 4G sampai dengan 35 hari. Dalam bermain game pengguna akan mendapatkan pengalaman yang menari yaitu sampai 10 jam. Sedangkan untuk menikmati tontonan di internet melalui Youtube misalnya bisa bertahan sampai 19 jam. Kondisi normal ini tentu saja sangat menguntungkan sebagian besar pengguna, terlebih bagi mereka yang dalam keseharian lebih banyak bermain game.

Kebutuhan baterai memang tak bisa dipungkiri lagi saat ini. Tiap pengguna smartphone menginginkan baterai yang lebih lama. Aktivitas di internet yang rutin dengan banyak sekali media sosial dan juga game online setidaknya membutuhkan smartphone yang andal. ZenFone Max Pro M2 menyuguhkan pengalaman ini sehingga kamu tidak akan salah memilih untuk bermain game maupun bermedia sosial.

Dapur Picu Kuat di Kelasnya

Tahan lama di baterai jika akan sejalan tanpa didukung oleh dapur picu yang gahar. Dapur picu juga berperan penting terhadap daya tahan. Dukungan dapur picu yang telah diekspansi dengan baik akan mampu menghadirkan baterai lebih awet. Maka, ASUS memilih prosesor yang kuat di kelasnya yaitu Snapdragon 660 dari Qualcomm yang dibangun dengan arsitektur 14nm. Prosesor ini dilengkapi dengan AI Engine yang akan menghadirkan performa lebih lancar dibandingkan prosesor sebelumnya. Performa prosesor Snapdragon 660 telah ditingkatkan sehingga CPU bekerja sampai 11% dan kemampuan kerja GPU sampai dengan 33%. Dengan peningkatan ini maka performa gaming akan makin membaik.
Nyaman bermain game di ZenFone Max Pro M2
Perangkat yang saya pegang saat ini adalah ZenFone Max Pro M2 dengan RAM sebesar 3GB dan memori internal 32GB. Sedangkan ASUS pada saat peluncuran pertengahan Desember menghadirkan 3 varian, 2 varian sisanya adalah 4GB/64GB dan 6GB/64GB. Tentu saja masing-masing pengguna memiliki kebutuhan berbeda dan bisa memilih di antara ketiga pilihan ini. Ada keuntungan bagi gamer di mana memori eksternal bisa ditambah sampai dengan 1TB yang tentu akan melegakan performa dengan banyak game di dalamnya maupun foto-foto dan dokumen lain.
Selama hampir sebulan pemakaian, saya cukup puas dengan kinerja varian 3GB/32GB. Dukungan Android Pure membuat kinerja benar-benar kencang dan daya tahan baterai juga demikian. Aktivitas saya yang tidak berfokus pada gaming sangat terbantu dengan kecepatan dan kekuatan sinyal yang dimilikinya. ZenFone Max Pro M2 hadir dengan fitur triple-slot yang bisa digunakan untuk dua kartu SIM dan satu kartu memori (MicroSD). Kedua kartu SIM ini sudah mendukung jaringan 4G LTE dan bisa diganti dengan mudah dalam kebutuhan mendesak. Kekuatan jaringannya juga cukup baik sehingga saat bermain game tidak mudah offline atau terputus di tengah jalan.
Kembali ke desain yang menarik dari ZenFone Max Pro M2. Perangkat ini dibuat dengan tampilan Wave Pattern yang eye-catching. Desain bodi sangat argonomis dalam bentuk 3D-curved di bagian belakang. Sekali genggam memang sangat nyamn sekali dan kesan elegan, mewah langsung didapat.
Nyaman dalam genggaman
Selain kinerja yang lebih baik, ASUS juga menghadirkan layar dengan kualitas all-screen high-res sebesar 6,3 inci FHD+ dengan kerapatan 2280×1080 piksel. Rasio layar ini adalah 19:9 dengan color gamut NTSC sampai dengan 94%, tingkat kecerahan sampai 450cd/m2 dan kekontrasan layar 1500:1. Selain untuk gaming, smartphone ini sangat cocok untuk multimedia.
Perlindungan layar juga dengan sentuhan menarik yaitu Corning Gorilla Glass 6. Dalam pengujian yang dilakukan, ketahanan layar jauh lebih baik dalam 15 kali uji jatuh dari ketinggian satu meter. Meski demikian, penguna sangat berperan penting dalam menjaga smartphone ini dalam segala kondisi agar performanya tetap stabil.

Baca Juga:
Laptop Gaming Murah dari Keluarga ROG untuk Ayunkan Pedang di Kompetisi Game Dunia

Bagi saya yang suka mendengar musik, pemilihan speaker sangat baik di ZenFone Max Pro M2 yaitu lima speaker dengan voice coil berbahan metal. Speaker ini dikontrol melalui teknologi NXP low-distortion smart amplifier. Saya bisa merasakan sendiri sentuhan suara yang jernih dan lebih baik dari perangkat lain yang pernah digunakan selama ini.

Bermain Game Itu Sebuah Kewajaran

Data dari Nezwoo menyebut bahwa 56% laki-laki itu adalah bermain game dengan rentang usia seperti yang terlihat di grafis. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-16 di dunia dalam hal bermain game. Data ini tentu saja akan terus meningkat mengingat pengguna smartphone makin hari makin meningkat. Pergeseran yang terjadi kemudian adalah dari bermain game di PC beralih ke smartphone karena lebih praktis dan banyak sekali game yang bisa dimainkan. Tidak hanya itu, pengembang game juga makin hari makin menyuguhkan fenomena yang berbeda sehingga banyak orang ketagihan.
Data pemain game Indonesia tahun 2017 – Newzoo
Peran ASUS dengan ZenFone Max Pro M2 yang menyasar kalangan menengah dalam game sudah tepat. Saat produsen lain berlomba menghadirkan smartphone dengan kamera terbaik, ASUS menyuguhkan sensasi yang berbeda. Meski dicibir, catatan penting bahwa rata-rata pengguna smartphone itu pasti akan memainkan game dalam waktu lebih lama dibanding menggunakan kamera. Kamu bebas berargumentasi namun kembali ke diri sendiri, kita bisa menilai kapan akan memotret dan kapan bermain game. Foto itu akan terambil jika ada sesuatu yang ‘berbeda’ di sekitar kita, namun game memiliki ragam pilihan baik online maupun offline.
ZenFone Max Pro M2 adalah smartphone gaming. Saya sudah sebut kecepatan dan daya tahan baterainya. Kemampuan yang dimiliki oleh perangkat ini dalam hal komputasi gaming lebih baik dari perangkat lain. Dengan harga Rp 3 jutaan, ASUS bahkan berani menawarkan lebih dari apa yang bisa kita bayangkan.
Free Fire adalah game yang telah tertanam begitu kita mengaktifkan ZenFone Max Pro M2. Game ini telah sangat populer di kalangan remaja dan pecinta game lain. Cara bermain yang hampir mirip PUBG dan juga alur cerita yang menarik membuat game ini naik daun. Saya mencoba memainkan game ini dengan loading yang sangat cepat untuk masuk ke sistem.
Main Free Fire di ZenFone Max Pro M2
Gamer bisa melanjutkan ke tahap berikutnya setelah memilih hero. Dalam membuka bagian-bagian cerita Free Fire, dapur picu ZenFone Max Pro M2 sama sekali tidak ringkih. Tiap tahap dilewati dengan mudah dan saya mulai membiasakan diri dengan game ini.
Main game lancar tanpa kendala
Satu hal yang pasti, bahwa layar penuh dari ZenFone Max Pro M2 mampu menyuguhkan pengalaman yang lebih menarik. Saya dengan mudah menggerak-gerakan dengan kedua jari dan tiap sudut terlihat jernih. Keluesan ini sangat berguna untuk gamer yang sudah sangat mahir bermain game. Kamu yang terbiasa bermain Mobile Legends (ML) atau Arena of Valor (AoV) akan merasakan sensasi yang berbeda saat bermain di ZenFone Max Pro M2 ini.
Free Fire lancar di ZenFone Max Pro M2
Main game adalah sensasi itu sendiri. Terlepas dari sekadar hobi atau membuang waktu jenuh, bermain game telah menjadi rutinitas banyak orang saat ini.

Kamera dengan Sensor Sony IMX486

ASUS banyak belajar dari pengalaman sebelumnya sehingga ZenFone Max Pro M2 memiliki kamera yang mumpuni. Kamera utama sebesar 12 MP dengan sensor Sony IMX486 dengan f1.8 wide aperture and PDAF. Kamera kedua adalah 5 MP untuk menghasilkan foto bokeh. Sedangkan kamera depan adalah 13 MP dengan f2.0, 77.2 degree view angle with LED Flash. Dengan sistem kamera yang dimiliki oleh smartphone ini akan mampu menghadirkan hasil terbaik di kelasnya. Sistem kamera tersebut sudah dilengkapi dengan fitur AI Scene Detection. Perekaman video juga bisa sampai resolusi 4K.
Kamera ASUS ZenFone Max Pro M2.
 Di satu sisi, kamera ZenFone Max Pro M2 lebih unggul karena menggunakan sensor kelas atas dengan resolusi tinggi. Sensor Sony ini sangat peka terhadap cahaya sehingga mampu menghadirkan foto yang lebih baik. Di dalam minim cahaya, kamera smartphone ini mampu memberikan hasil lebih nyata. Gambar yang diambil lebih stabil karena dukungan dari Phase-detection Autofocus (PDAF) dan Electronic Image Stabilization (EIS). Efek bokeh juga lebih  baik berkat teknologi depth-sensing.
Hasil foto ASUS ZenFone Max Pro M2 tanpa bokeh.

Hasil foto ASUS ZenFone Max Pro M2 dengan bokeh

Hasil foto ZenFone Max Pro M2

ZenFone Max Pro M2 mampu menangkap objek dengan baik

ZenFone Max Pro M2 dengan fitur HDR Pro

Objek yang tampak hidup dengan kamera ZenFone Max Pro M2

 

Kameranya sangat bisa diandalkan

Kesimpulan dan Rekomendasi

ZenFone Max Pro M2 hadir dengan sensasi berbeda, mulai dari pemilihan desain yang lebih mewah, dapur picu yang lebih kencang maupun kamera yang lebih baik. Kinerja yang kencang menjadi sebuah pertimbangan khusus untuk kita yang ingin mendapatkan performa terbaik, terlebih jika bicara smartphone gaming. Daya tahan baterai juga menjadi pertimbangan paling utama saat ini sebelum menjatuhkan pilihan. Kamera juga menjadi daya tarik sehingga perpaduan antara dapur picu, baterai dan kamera itu sendiri akan menghadirkan performa yang tiada tanding.
ASUS memberikan sebuah hal yang tak biasa namun masih wajar untuk ZenFone Max Pro M2. Harga yang pas, bodi yang elegan, kinerja yang sangat baik serta kamera yang tepat membuat smartphone ini layak dimiliki. Terlepas dari kekurangan di beberapa sisi namun untuk smartphone bergenre gaming saat ini, di kelas menengah ke bawah, belum ada smartphone lain yang mampu melebihi kinerja ZenFone Max Pro M2!
Model ZenFone Max Pro M2 (ZB631KL)
Display, Resolution 6.3-inch Full HD+ (2280 x 1080)
All-screen display LED Backlit IPS LCD,
450nits / 1500:1 contrast ratio / 94% NTSC color gamut / 90%
screen-to-body rasio
CPU Powerful 14nm Qualcomm Snapdragon 660
Octa Core Processor
GPU Qualcomm® Adreno™ 512 GPU
RAM / Storage LPDDR4 3GB RAM, 32GB ROM
LPDDR4 4GB RAM, 64GB ROM
LPDDR4 6GB RAM, 64GB ROM
Supports up to 2TB MicroSD,
100GB Google Drive (free 1 year)
Rear (main) Camera 12 MP Sony IMX486
with F1.8 wide aperture and PDAF
Rear (wide) Camera 5 Megapixel for bokeh mode
Front camera 13MP, F2.0, 77.2 degree view angle with LED Flash
Camera feature PixelMaster 4.0 camera mode: Beauty,
Auto (with HDR features), Selfie Panorama,
GIF Animation
AI Camera with 13 types AI Scene Detection
Wireless WLAN 802.11 a/b/g/n, 2.4HGHz
with Wi-Fi Driect / Bluetooth 5.0 (with aptX)
Sensor Rear fingerprint sensor
(0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints),
Face Recognition, Accelerator, E-Compass, Proximity,
Ambient Light Sensor, Gyroscope
SIM card and SD slot Triple Slots: dual SIM, one MicroSD card
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 3: Supports up to 256GB MicroSD card
Both SIM card slots support 3G WCDMA /
4G LTE network band. But only one SIM card can
connect to 4G LTE service at a time.
Network FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA, GSM.
Data rate: DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps;
LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps, 3CA support
GPS GPS, AGPS, Glonass, BDS
OS Pure Android 8.1 Oreo
Battery 5.000mAh capacity
Audio/Microphone 5-magnet speaker with NXP 9874 smart amplifier,
Dual internal microphones with ASUS Noise Reduction Technology,
FM Receiver
Size / Weight 157.9 X 75.5 X 8.5 mm / 175 grams
Color Midnight Blue, Cosmic Titanium
Categories
Uncategorized

Ketika Bos Tampan ASUS Perkenalkan ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone

Saya tidak mau berandai-andai ketemu seorang visual dari grup idola. Seorang visual memang sangat menentukan ‘rekam’ jejak dalam mendongkrak popularitas. Makanya, sosok yang menjadi visual selalu terdepan dalam segala hal. Mungkin begitu saat ASUS mengenalkan dua smartphone terbaik akhir tahun 2018. Tabir itu dibuka oleh ‘visualbrand asal Taiwan itu sendiri. Menarik sudah pasti. Ballroom Pullman Jakarta Central Park sekonyong-konyong menjadi catwalk bagi dua sosok muda ASUS.

Tampan. Gagah. Senyumnya manis dan menggoda. Penjabaran lain bisa kamu lihat dari foto yang saya sertakan atau mungkin – kamu melihat sendiri saat visual ini memegang ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone di atas panggung utama. Keduanya memiliki karisma yang enggan dilupakan. Daya tarik yang mampu menghipnotis tamu undangan dari media, blogger maupun ZenFans. Saya pikir, langkah keduanya saat di atas panggung memang sangat dinantikan ibarat lead actor. Dan memang, keduanya adalah pemeran utama pada 11 Desember lalu.
Visual yang kuat. Gadget yang dipegang menjadi primadona ASUS dalam melawan lawannya yang kian gesit. Barangkali, kita terlalu sering ‘hanya’ mengulas produk semata baik saat launching maupun hand on. Tetapi, manakala berbicara soal sosok dibalik megahnya panggung ‘perkenalan’ itu maka kita akan menemukan visual yang sudah saya sebutkan. Saya ingin kenalkan kepadamu dua sosok yang saat ini menggawangi ASUS Indonesia – juga Malaysia. Sosok tampan itu adalah Galip Fu sebagai ASUS Regional Marketing Manager dan Jimmy Lin sebagai ASUS SEA Regional Director.
Galip Fu, ASUS Regional Marketing Manager Indonesia & Malaysia – Photo by Dimas Suyatno
Sebenarnya, Galip bukan wajah baru bagi saya. Tiap event ASUS yang mengundang blogger dari luar Jakarta, kami pasti akan berpas-pasan dengan Oppa keren ini – begitu kami menyebutnya. Karismanya sangat memikat kami semua; mungkin ini menjadi daya tarik tersendiri. Teman-teman saya yang tidak diundang ke acara launching produk terbaru ASUS juga memiliki pendapat yang serupa. Saat Galip naik ke atas panggung dengan memegang ZenFone Max Pro M2, saya merasa akan mendapatkan pengalaman yang sangat berharga hari itu.
Galip seperti biasa, dalam tenang, menyampaikan presentasi soal smartphone terbaru – yang saya review di tulisan terpisah. Pembawaannya yang bergaya ‘Korea’ membuat kami riuh sesaat namun kembali ke materi pokok lepas siang itu. Tentu, smartphone yang dipegang Galip di atas panggung menjadi sensasi sanagt berbeda sampai saya benar-benar ingin memilikinya. Desain yang halus, kaca mengilap dengan pilihan warna yang pas menjadikan ZenFone Max Pro M2, sebuah generasi penerus yang menantang lawan dengan pasti.

Baca Juga:
ZenFone Max Pro M2; Pelipur Lara Gamer yang Sering Galau Baterai Cepat Habis

Dengan bangga, Galip memamerkan perpaduan yang indah dari performa ZenFone Max Pro M2 yaitu prosesor terbaik, teknologi pintar di smartphone, RAM yang lega dan juga Android Pure yang membuat smartphone ini menjadi sebuah perangkat yang patut diperhitungkan. Galip menyebut bahwa sebuah smartphone harus memiliki empat kemampuan ini agar mampu bertahan lama dalam gaming.
Best Performance Formula ASUS ZenFone Max Pro M2.
Sebelum Galip muncul ke atas panggung, pria lesung pipit dengan rambut klimis memamerkan senyum yang juga menawan. Ia adalah Jimmy Lin yang dalam kelembutan gestur tubuh dan bahasanya mengenalkan ROG Phone. Tentu, hari itu adalah kenangan yang tidak mungkin dilewatkan begitu saja salah satunya karena smartphone gaming ini. ASUS sendiri bagi saya cukup berani memboyong seri smartphone gaming kelas atas ke Indonesia. Memang harus diakui bahwa pangsa pasar smartphone gaming saat ini meningkat tajam. Tiap orang membutuhkan smartphone kamera terbaik, tetapi tidak semua orang memotret objek tiap saat, beda dengan game yang lebih rutin dimainkan!
Jimmy Lin (sebelah kiri) memegang ZenFone Max Pro M2.
Lesung pipit Jimmy benar-benar menggoda seperti rasa ROG Phone di tiap layar yang ditampilkannya. Jimmy dengan bangga menyebut bahwa kini saatnya mengganti konsol game dengan perangkat yang lebih mewah, elegan, ‘mahal’ spesifikasi dan gahar dalam melahap game kelas atas. Tak bisa dipungkiri bahwa pesona game mobile untuk saat ini sangat menggoda dan ASUS telah mendapatkan pangsa pasar ini.
Nama besar ROG sebagai ‘rajanya’ gaming PC dibawa ke smartphone dengan lebih praktis dan kekinian. Tidak semua orang mau bermain game di PC namun hampir sebagian pengguna smartphone memainkan game. Kerutan di kening Jimmy menambah pesona dari dalam dirinya saat menjabarkan bahwa ROG Phone lebih elit dari apa yang dipikirkan saat ini. Jika biasanya kita hanya menemukan smartphone yang menyebut diri genre gaming ‘hanya’ sebuah perangkat semata, maka ASUS memiki aksesoris yang beda, menarik dan unik.
Kita sudah tahu, namun Jimmy menegaskan bahwa perangkat pendukung ROG Phone seperti, ROG Phone Case, Mobile Desktop Dock, Gamevice for ROG Phone, Twinview Dock maupun Reroactive Cooler juga dibawa ke Indonesia.
Perangkat pendukung ROG Phone.
Ada yang lucu saat Jimmy masih berada di atas panggung. Kamu tahu boneka Zenny? Ikon ini sangat melekat dengan ASUS yang ramah, lucu dan anak muda banget. Jimmy sempat bercakap-cakap dengan Zenny soal game dan bagaimana dirinya menjadi bagian dari game itu sendiri.
Zenny yang lucu digoda Jimmy Lin.
ROG Phone memang memiliki daya pikat tersendiri dari ASUS. Dengan apa yang dibawa serta olehnya, smartphone gaming ini tampaknya akan menjadi sebuah tren baru dalam game mobile. Seiring pengembang game membuat permainan terbaru atau memperbaharui game yang sudah ada, maka seiring itu pula penambahan kapasitas maupun kinerja lebih kencang sangat dibutuhkan. Jimmy menggambarkan sebuah hal menarik dari industri gaming dan ROG Phone mampu menjawab tantangan demi tantangan itu.
Konsol game yang keren akan menjadikan ROG Phone sebagai salah satu mobile gaming terbaik untuk saat ini. Sensasinya tentu berbeda. Rasanya cukup menarik dan bagai memainkan sebuah game yang berpacu kencang di PC maupun PS. Pecinta game yang terbiasa dengan konsol game tentu saja tidak akan bisa melewatkan tiap permainan di ROG Phone. Sensasinya pasti akan berbeda dan hanya bisa dinikmati oleh mereka yang benar-benar telah mencintai dunia gaming lebih dalam.
Konsol game di ROG Phone yang menggoda.
ASUS telah mencapai ‘kesepakatan’ terbaik dalam menghadirkan smartphone lebih mumpuni namun murah dengan penggemarnya. Senyum Jimmy begitu menggoda saat menyebut harga produk yang baru saja diluncurkan itu. Tentu, ada harga ada kualitas dan ASUS telah memberikan pengalaman tersebut.
Harga ZenFone Max M2

Harga ZenFone Max Pro M2 (3GB/32GB)

Harga ZenFone Max Pro M2 (4GB/64GB)

Harga ZenFone Max Pro M2 (6GB/64GB)

Harga ROG Phone (8GB/128GB)

Harga ROG Phone (8GB/512GB)
Gemerlap peluncuran ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone memang tidak bisa dinafikan sama sekali. Pesona kedua Oppa ini tak terkira. Namun, patut diacungi jempol untuk ASUS yang berani memberikan harga lebih murah untuk produk berkualitas. ASUS juga menekankan bahwa ZenFone Max Pro M2 tidak lagi ghoib seperti yang dilekatkan kepadanya selama ini. Ada beberapa toko yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan produk ini secara offline.
Nama Toko Lokasi
Duta Ponsel Jl. Jend. Sudirman No. 79, 81, 83, Pekanbaru
Maxx Mobile Jl. Kolonel Abunjani, Sipin – Jambi
Goeboek Imut Expo BEC 2, Jl. Purnawarman 13-15,
Lt. LG Main Road (Depan Blok G)
Sinar Mas Selular Matahari Plaza Simpang Lima, Lt. 1
Semarang (Depan Escalator naik)
Hartono Mobile (Hartono Elektronika) WTC Lt. 5 No. 5028 E-Mall. Surabaya
Cellular World Jl. Teuku Umar, Denpasar
(M) Deltasindo Sagita Mandiri – Jayapura Jl. Raya Sentani Rt.001/010
Waena Jayapura
Surya Phone – Samarinda Jl. KH. Abul Hasan No.36 Samarinda
Rappang Cellular (AES Bekasi) Bekasi Cyberpark, Lt. GFX-AT03 –
Bekasi
Prima Phone (AES Roxy) ITC ROXY MAS Lt. Dasar No 5 –
Jakarta Pusat
CV Mobile generation/Aries Cell (AES Cempaka Mas) ITC CEMPAKA MAS Lt.4 Blok G No. 491, Jakarta
Asus Exclusive Store – Medan Plaza Medan Fair Lt.4 No. 40-42 Medan
Pesona Galip dan Jimmy sudah tidak terbantah. Pesona kamera yang membidik mereka berdua di atas panggung juga sama. Di antara kamera-kamera ini pula hadir saya yang susah payah mendapatkan gambar terbaik dari ‘visual’ ASUS ini. Ada kamera, ada senyum menawan dan ada produk yang diluncurkan di tangan petinggi ASUS.
Pesona ZenFone Max Pro M2 yang memikat.
Di akhir, tak boleh lupa pada Brand Ambassador ASUS Indonesia, Tatjana Saphira, yang selalu cantik dan memancarkan aura tak tertanding. Tatjana memberikan sentuhan yang berbeda untuk ASUS. Pesonanya cukup mewakili anak muda Indonesia yang kreatif dan aktif.
Tatjana Saphira, Brand Ambassador ASUS Indonesia – Photo by Dimas Suyatno
ZenFone Max Pro M2 dan ROG Phone telah diluncurkan di Indonesia. Maka, saatnya next generation gaming memberikan sentuhan manis untuk dunia game yang kamu lakoni. Tak masalah kamu memainkan game apa asalkan perangkatnya harus sekuat kedua smartphone ini!
Categories
Uncategorized

ZenFone Max Pro M1 Ubah Era Primitif Gaming Jadi Berkelas

Pernah terpikir, suatu saat game di smartphone mendapat perhatian khusus. Selama ini, orang yang menghabiskan banyak waktu di depan layar smartphone – bahkan notebook – untuk memainkan game, dianggap ‘mereka’ yang membuang-buang waktu saja. Perlakuan yang mendetail lain adalah dikucilkan oleh lingkungan sekitar karena disebut tidak bekerja, tidak memiliki penghasilan maupun problema lain yang menjurus kepada hukum sosial. Padahal, waktu yang dihabiskan seorang gamer di depan layar sentuh itu sama seperti pekerja kantoran. Bedanya, jika kamu bekerja di kantor pergi pagi sekali mengejar fingerprint, lalu pulang menjelang magrib, maka seorang gamer bisa tidur 2 jam sehari untuk mengejar ketertinggalan.

Jika pekerjaan konvensional; ada pangkat, jabatan, golongan, dipromosikan, kenaikan gaji secara intensif dan perkara administrasi lain, pekerjaan sebagai gamer sebenarnya hanya ‘khayalan’ yang ‘untung-untung’ berhadiah. Tetapi, soal naik pangkat, dipromosikan sebenarnya hampir sama meskipun tidak melalui proses administrasi ribet. Seorang gamer cukup memainkan peran, menaikkan level lebih tinggi, fokus pada gamer tertentu agar disebut profesional atau membangun personal branding sehingga kelak menjadi terkenal dan dipercaya suatu brand.
Seorang gamer tidak memiliki penghasilan? Atau mungkin, seorang gamer hanya bersenang-senang saja? Dalam konteks senang-senang saya akui memang benar tetapi konsep tidak ‘digaji’ melalui game itu relatif. Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara pula untuk mendapatkan penghasilan dari game. Tak bisa saya tampik juga bahwa beberapa permainan menjurus kepada judi tetapi jika bicara kompetisi akan bereda penafsirannya. Kompetisi game saat ini tidak hanya di tingkat anak-anak yang berlomba siapa menang beli permen, tetapi juga sudah naik ke level internasional – global – yang mana penjurian dilakukan oleh profesional di bidangnya dan juga hadiah miliran rupiah.
Saat menghadiri Opening Ceremony Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, atas undangan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Saya sama sekali tidak menyangka bahwa game menjadi salah satu ‘olahraga’ yang dipertandingkan. Waktu itu, kami hanya menikmati megahnya pembukaan acara setelah 50 tahun lalu digelar di Indonesia, berteriak saat stuntman Presiden Jokowi memasuki arena dengan sepeda motor sambil melambai-lambai tangan, atau terharu saat tarian Ratoh Jaroe ditarikan dengan indah oleh 1.500 penari.
Begitu mendarat di Aceh pada 19 Agustus, saya baru mengetahui bahwa tidak hanya bulutangkis, bukan saja pencaksilat, juga tidak hanya sepakbola yang dipertandingkan di Asian Games 2018 tetapi game populer seperti Arena of Valor (AoV). Kompetisi game di Asian Games 2018 tentu saja mengingatkan saya kepada olahraga sejenis yang mengandalkan kinerja otak, yaitu catur. Permainan asah otak ini telah lama di pertandingan di tingkat dunia. Tidak sedikit pula atlet catur yang terkenal dari Indonesia, salah satunya Edhi Handoko, Grand Master (GM) catur yang mendapat medali perak beregu di SEA Games 2003. Pecatur kemudian mendapat gelar atlet catur, gamer juga layak disebut atlet game bahkan memiliki tokoh penting seperti atlet catur saat ini. 
Pola yang sama tentu akan berlaku di game. Seiring perubahan zaman, perkembangan teknologi, maka game menjadi perhatian khusus di dunia. Di awal, catur adalah hobi, hampir semua orang memainkan catur di rumah tangga mereka. Ayah sama anak laki-lakinya. Kakak dengan adiknya. Mereka memainkan catur untuk melepas jenuh, menunggu waktu, mengasah otak, dan segala kemungkinan lain yang jika diintepretasikan dengan pola game adalah serupa.
Catur berawal dari rumah tangga. Game juga permainan yang berangkat dari individu. Kemudian catur memiliki klub dan game juga demikian. Atlet catur yang profesional telah dilatih, memiliki strategi yang kuat untuk bertahan di kompetisi. mereka punya jam terbang tinggi dan dihargai sebagai atlet. Nah, gamer yang semula main-main saja tidak tertutup kemungkinan akan menjadi profesional yang tiada lawan. Saat game masuk ke Asian Games 2018, saya berpikir bahwa inilah era perubahan yang mengikuti arah zaman. Tentu, kita tidak bisa tinggal diam. Tidak pula mengabaikan karena jumlah gamer saat ini jauh lebih banyak dibandingkan pecatur.
Catur tetap di ranah konvensional sedangkan game melangkah lebih modern yang selalu mendapat upgrade sistem. Konsep yang sama tetapi perangkat yang berbeda. Bahkan, tidak tertutup kemungkian catur akan beralih ke permainan online di ajang dunia nantinya mengingat pengembang game terus berbenah. Jauh sebelum itu, sebagai calon gamer, mungkin juga sebagai seorang yang senang bermain game, kita membutuhkan sebuah smartphone yang selaras dengan kebutuhan tersebut.

Smartphone Idaman Gamer

Jika Asian Games 2018 telah melegalkan game sebagai salah satu jenis ‘olahraga’ maka ajang dunia lain bisa mengikuti. Jika catur bertahan lama di Asian Games maka game juga akan demikian. Hari ini kita bicara AoV, besok bisa jenis game lain. Perangkat yang digunakan tetap sama yaitu smartphone yang ikut arus dikembangkan menjadi lebih baik dan keren. Hari ini trik catur mudah ditebak, pengembang game bisa memanipulasi enkripsi data agar gamer tidak mudah naik level. Senjata pecatur adalah lentikan jari, senjata gamer tak lain adalah sebuah smartphone yang bisa diandalkan dalam hal kecepatan dan daya tahan. 
ASUS ZenFone Max Pro M1 pilihan terbaik gamer!
Tiap orang memiliki sebuah perangkat idaman karena memang butuh, bukan karena ingin tampil gaya. Papancatur mudah diangkat ke mana-mana, jatuh tidak mudah rusak, namun berbeda dengan smartphone yang lebih sensitif. Apabila di kompetisi catur masih mengandalkan papancatur, maka ayah dan anak di rumah tangga bisa saja telah menanggalkannya karena ribet lalu beralih ke smartphone. Di smartphone telah terdapat aplikasi catur yang bisa diunduh oleh siapa saja dan bisa dimainkan oleh siapa saja, meskipun tanpa ada lawan. Kamu masih bisa memainkan catur dengan komputer atau bermain dengan orang lain.
Instan? Tentu saja. Smartphone memudahkan segala urusan maka ia menjadi idaman. Seorang gamer membutuhkan sebuah smartphone yang tidak cepat panas, responsif, baterai yang tahan lama, maupun layar yang lebih lebar. Urusan layar, kita tentu akan mengarah kepada kecerahan yang lebih baik dibandingkan smartphone pada umumnya. Saat kamu main catur di smartphone, layar lebih gelap nggak masalah. Namun, saat kamu main AoV, layar yang dipakai harus benar-benar selaras dengan identitas game tersebut.
Kamu tidak cukup hanya mengandalkan kepekaan, menghafal di mana musuh bersembunyi, tahu cara menaikkan level dengan mudah jika belum dibekali smartphone mumpuni. Kesal pasti saat hampir menang smartphone kehabisan baterai. Kecewa jelas sekali begitu klik finish tiba-tiba smartphone padam. Siapapun akan demikian dan merasa tertindas oleh perangkat yang digunakan.
Tidak ada salahnya mengidamkan sebuah smartphone bertaraf tinggi dalam hal gaming. Game kelas berat sekalipun akan mudah dilidas, tidak mudah mati mendadak, tidak pula cepat habis baterai. Teriakan tak terkendali. Meja bisa dibanting. Kawan bisa dipukul. Gelas kopi bisa dicampakkan hingga pecah. Bahkan, smartphone bisa saja dilempar sampai layar dan bodinya hancur. Rugi tentu pada diri sendiri. Uang keluar lagi untuk mengganti perangkat yang baru. Saat demikian, kita hanya membutuhkan sebuah smartphone gaming terbaik!

Smartphone Gaming Terbaik Kendalikan Emosi Saat Main Game

Game mengendalikan emosi kamu? Percaya atau tidak, emosi seorang gamer begitu mudah diaduk saat bermain game. Kesal bisa dibuang ke tetikus jika memainkan game di komputer. Geram bisa dihempaskan pada sepotong roti hambar jika kamu main game di smartphone. Amarah bisa sampai ke ubun-ubun saat smartphone mati kehabisan baterai. Semua ini akan dialami – bahkan pernah – oleh seorang gamer yang tidak bisa dihindari sama sekali.
Emosi stabil juga didukung oleh perangkat yang stabil pula. Jika selama ini kita dikendalikan oleh smartphone maka saatnya mengubah haluan, kita yang mengendalikan smartphone tersebut. Smartphone gaming terbaik akan mengetahui mana tuan mereka dan akan memberikan alternatif saat jalan buntu. Seperti apa smartphone gaming terbaik itu? Smartphone yang dimaksud telah melewati proses panjang sebelum dilabeli smartphone gaming. Baik dari segi ketahanan bodi, daya tahan baterai maupun kejernihan layar. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat smartphone gaming akan diajak bekerja dalam waktu lama dan kontinu. Berbeda dengan smartphone yang sering dipakai untuk menunjang gaya hidup; media sosial atau sekadar foto saja. Smartphone gaming sejatinya memiliki falsafah;  mainkan smartphone sampai habis baterai, isi lagi, main lagi!
Smartphone yang tahan lama itu cuma ASUS ZenFone Max Pro M1. Alasan saya merekomendasikan smartphone ini karena memang begitu. Ibarat cinta, ya cinta saja. Tak ada alasan untuk dijabarkan. Jika bicara dapur picu, smartphone ini telah dibekali prosesor yang sangat mumpuni untuk kelas menengah ke bawah. Bila mengangkat sisi layar, ASUS juga telah mengikuti perkembangan zaman yaitu menyematkan layar Fullview sehingga gamer akan mudah memainkan peran di dalam game.
Mainkan saja banyak game di ZenFone Max Pro M1 karena kamu akan menyenangi momen itu. Si seksi dalam gambar di bawah ini tentu saja kamu mengenalinya dengan baik. Perannya cukup ditunggu dan punya trik khusus untuk melawan musuh. Saya punya hero kesukaan saat memainkan game Mobile Legends: Bang Bang, misalnya. Kamu juga demikian. Namun kita sama-sama membutuhkan ‘senjata’ yang sangat ampuh untuk menaklukkan tiap level. Baterai cepat habis, kita terseok-seok. Smartphone berhenti bekerja, kita ikut-ikutan termenung.
ZenFone Max Pro M1 mampu lahap game kelas atas dengan baik.
Tidak demikian dengan ZenFone Max Pro M1. ASUS membekali smartphone ini dengan senjata paling tangguh di kelasnya yaitu Snapdragon 636. Varian yang saya pegang saat ini adalah dengan memori internal 32 GB dan RAM 3 GB. Media sosial sudah pasti aplikasi wajib agar terus terkoneksi dengan teman di luar sana. Lagu-lagu juga tersimpan di sebagian besar memori yang tentu saja dari idola Korea – tetap ya. Keunggulan kamera juga membuat saya ketagihan untuk memotret momen, belum lagi aktivitas di sekolah yang mau tidak mau menjadi masa terindah untuk saya dan anak-anak. Tak lupa, beberapa game mulai dari ringan sampai berat. Game ringan yang biasa saya mainkan dengan sepupu adalah Ludo dan Ular Tangga. Asyik saja main kedua game ini karena siapa yang kalah pasti ada saja hukumannya.
Game kelas menengah yang tak pernah saya tinggal, sejak memakai smartphone dan game ini dirilis adalah My Tom. Mungkin terkesan ‘ah biasa saja’ tetapi bagi pecinta kucing, game ini memiliki keasyikan tersendiri. Saat notifikasi si kucing ingin makan atau baru bangun kayak ada yang tertinggal dan harus segera mengunjungi rumahnya. Lalu, game yang naik setingkat levelnya barangkali adalah Megapolis yang mana kayak ‘membangun’ masa depan lebih cerah. Dan, di kelompok game kelas berat saya memilih Mobile Legends: Bang Bang, yang jika ditanya alasan mungkin ya ‘main’ saja karena memang mau main game ini. Apapun game pilihan kamu, asalkan bersenang-senang dengannya, ayo mainkan!
Sudah siap main game favorit di ZenFone Max Pro M1?
Apakah saya pernah merasa geram dan kesal selama menggunakan ZenFone Max Pro M1? Sejauh ini tidak, kecuali saat Game Over. Yang artinya, itu adalah kesalahan saya sendiri yang tidak punya trik atau karena jarang bermain game. Namun, secara performa, smartphone ini cukup baik dan tidak pernah ngelag sekalipun karena dapur picu yang kuat didukung oleh Android 8.0 Pure. Penting digarisbawahi bahwa sistem operasi ini membawa pengaruh besar terhadap ZenFone Max Pro M1 sehingga lebih ringan, tidak tersendat-sendat dan juga menjaga kestabilan baterai. Kita seperti sedang memegang smartphone Google Pixel karena sensasi yang dihadirkan sangat berbeda karena tanpa ZenUI, ciri khas smartphone ASUS.
Smartphone seperti ini sulit sekali ditemui di pasaran saat ini. ASUS memberikan keseimbangan yang pasti, meski ada yang melayangkan protes terhadap sistem operasi yang dipakai, namun saat kamu mengoperasikan smartphone ini; main banyak game, buka banyak aplikasi, mendengar musik, menonton video, maka rasakan bagaimana sensasi yang dihadirkan.
Sangat berbeda. Di kelasnya – bahkan – naik kelas sekalipun, ZenFone Max Pro M1 sangat membantu keseharian seorang gamer dan juga mereka yang lebih sering bekerja di luar ruangan. Hasil Benchmark dari AnTuTu memperlihatkan hasil yang memuaskan untuk sebuah smartphone Rp 2 jutaan ini. Angka penilaian ini tidak menipu hasil. Pemakaian maksimal masih belum membuat smartphone ini terdiam dalam waktu lama sehingga kita harus menekan tombol Power + Volume Up untuk mematikannya.
Hasil benchmark AnTuTu ZenFone Max Pro M1.
Dari tadi saya terus berbicara soal daya tahan. Seri Max dari smartphone ASUS memang sudah terkenal sebagai salah satu ponsel pintar yang unggul di baterai. ASUS membenamkan baterai sebesar 5.000 mAh dengan fitur isi cepat, di mana pengisian bisa memakan waktu antara 1 jam sampai 1 jam 20 menit. Pemakaian normal seharian adalah 13 jam lebih yang tentu saja menghadirkan kenyamanan tersendiri. Aktivitas saya yang lebih banyak di internet sangat terbantu dengan baterai mumpuni ini. Saya tidak tertinggal informasi penting bahkan saya menjadikan ZenFone Max Pro M1 untuk menyimpan materi ajar. Jadi, sampai di kelas, saya cukup membuka smartphone ini lalu mengajar seperti biasa tanpa repot membawa buku ke dalam kelas.
Layar penuh tentu saja sangat membantu saya di dalam kelas – selain bermain game tadi. Jika main game saya mudah menemukan celah melawan musuh, maka di dalam kelas dengan materi yang diketik lebih responsif akan membuat semangat mengajar lebih tinggi. Sebenarnya, bisa disebut saya adalah guru yang lebih banyak mengandalkan teknologi dalam mengajar. Entah mungkin orang lain menyebut saya ‘sombong’ karena tidak membawa buku ke dalam kelas, tetapi bantuan smartphone yang menyimpan banyak hal lebih memudahkan saya dalam segala urusan sebagai guru.
Rasio layar 18:9 membuat ZenFone Max Pro M1 terkesan seperti smartphone dengan ukuran 5,5 inci padahal ukuran sebenarnya adalah 5,99 inci. Dalam urusan gaming sudah tidak diragukan lagi. Saya mudah mengibuli sepupu yang masih kelas 3 sekolah dasar saat main Ular Tangga, juga membaca dengan benar materi ajar sebelum diberikan kepada siswa di dalam kelas. Kedua hal ini membuat saya cukup bersenang-senang dengan layar luas; selain menikmati lagu-lagu terbaru dari K-Pop di Youtube.
ASUS membawa ZenFone Max Pro M1 dengan bodi metal yang alot. Kesan gaharnya bisa didapat selain kesan elegan untuk kelas menengah. Meskipun harga cukup murah, ASUS tidak membuang fitur kekinian yaitu sidik jari yang terletak di bagian tengah belakang bodi. Sidik jari ini juga cukup responsif. Jadi sebuah kebiasaan kita untuk membuka smartphone dengan cepat tanpa perlu menarik pola atau memasukkan PIN.

3 Fitur Unggulan ZenFone Max Pro M1

ASUS ZenFone Max Pro M1 memiliki banyak fitur, tentu saja. Namun jika diminta untuk memilih 3 fitur saja lalu menjadi rekomendasi untuk siapa saja yang ingin mendapatkan smartphone gaming terbaik, saya memilih Android 8.0 Pure, Baterai dan Kamera (diulas pada poin berikutnya).
Android 8.0 Pure atau sistem operasi tanpa kostumisasi tentu sangat menarik sekali – ibarat bicara yang alami dan murni kita yang merasakannya. Apapun yang di-update oleh Google kita yang akan menerima pertama sekali. Begitu pula dengan pengguna ZenFone Max Pro M1. Sebenarnya, banyak sekali keunggulan dari Android 8.0 Pure yang berjalan di satu-satunya smartphone ASUS saat ini. Salah satunya, dalam menghemat daya maka sistem operasi ini akan membatasi aplikasi yang berjalan di latar belakang. Seperti diketahui bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang sangat menguras baterai namun dengan Android 8.0 Pure ini, ZenFone Max Pro M1 bekerja lebih maksimal dalam penghematan daya.
Hal menarik lain dari Android 8.0 Pure adalah proses booting yang memiliki kecepatan 2x lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya. Proses ini sangat membantu kinerja smartphone sehingga tidak akan mudah ngelag seperti yang sering dialami pengguna smartphone. Selain cepat dalam booting juga memiliki fitur autofill yang memungkinkan smartphone akan menyimpan ID dan password media sosial di Google Crome tanpa menanyakan lagi kepada pengguna.
Keunggulan Android 8.0 Pure di ZenFone Max Pro M1.
Google juga menyertakan fitur menarik seperti Picture in Picture yang mana memungkinkan pengguna untuk memainkan 2 aplikasi secara bersamaan. Jadi, untuk pengguna yang sibuk bisa mengandalkan fitur ini untuk membuka e-mail sambil membalas chat. Fitur menarik lain adalah notification dot yang memungkinkan pengguna mendapatkan titik berwarna kuning di atas sebelah kanan aplikasi yang dimaksud; Instagram, Facebook, Gmail, Twitter dan lain-lain. Fitur ini berbeda dengan fitur lain di mana saat ditekan akan keluar pop-up yang mana memberikan opsi tentang pemberitahuan yang baru saja diterima.
ZenFone Max Pro M1 bekerja dengan baik berkat Android 8.0 Pure.
Yang menarik adalah fitur Google Play Protect di mana akan mendeteksi dan menghapus secara otomatis aplikasi berbahaya. Jadi, di satu sisi kita sangat aman dalam menggunakan smartphone yang telah diproteksi lebih lanjut. Kita terhindar dari mallware juga terhindar dari hal-hal negatif. Keamanan kita dijaga dengan baik sampai benar-benar nyaman selama menggunakan perangkat.
Perlindungan terbaik dari Google untuk ZenFone Max Pro M1.
Baterai menjadi bagian terpenting untuk sebuah smartphone. Daya tahan baterai membuat smartphone dicintai oleh penggunanya. Memang, di Android 8.0 Pure terdapat fitur Life Saver yang akan menjaga kestabilan baterai. Perpaduan perangkat yang dibenam ASUS dengan Google akan membawa pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup ZenFone Max Pro M1. Dalam kondisi normal; bekerja, bermain game, mendengar musik dan membaca, smartphone ini akan menyisakan angka 5 di pemberitahuan baterai menjelang tidur pukul 22.00. Isi cepat daya juga dilakukan malam hari menjelang tidur atau sehabis subuh.
Semua serba cepat dan instan. Kenapa saya mengunggulkan baterai dari ZenFone Max Pro M1? Karena memang demikian adanya. Baterai tahan lama sangat membantu aktivitas. Saya pikir, hampir semua pengguna smartphone jika diminta untuk memilih maka lebih memilih daya tahan lama dibandingkan dengan fitur lain. Smartphone padam sama saja tidak bisa berkomunikasi, meskipun 5% daya tahan ZenFone Max Pro M1 setidaknya masih bisa bertahan sampai 30 menit. Kita masih bisa mengirim pesan bahkan menelepon kerabat di saat-saat genting. 

Kamera Bokeh Terbaik di Kelasnya

Fitur ini sangatlah penting sehingga saya tempatkan di akhir. Kenapa? Ya, intensitas pengguna smartphone saat ini adalah berfoto. Orang main game banyak, tetapi orang yang berfoto jauh lebih banyak. Orang main game tentu suka foto namun orang suka foto belum tentu suka main game. Maka, kamera ZenFone Max Pro M1 menjadi pilihan tepat di kelas menengah ke bawah.
Kamu mencari kamera dengan bokeh terbaik? Coba lihat beberapa hasil foto yang saya lampirkan di sini. Untuk smartphone murah, saya berani menyebut bahwa fitur bokeh yang dimilikinya sangatlah baik.
Kamera utama ZenFone Max Pro M1 yang unggul foto bokeh.
Dua kamera belakang ditempatkan secara vertikal di sebelah kiri. Kamera utama memiliki resolusi 13 megapixel dengan bukaan lensa f/2.0 dan kamera untuk fitur bokeh adalah 5 megapixel. ASUS membekali kamera ini dengan fitur fokus yang cepat sekali menangkap objek dan fitur mengenali objek dengan baik sebelum dikunci. Tak lupa, ASUS membekali kamera depan sebesar 5 megapixel yang bisa kamu gunakan untuk selfie lebih cantik dan menarik. ASUS memang menanggalkan PixelMaster Camera dan menggantikannya dengan Snapdragon Camera yang memiliki fitur seperti umumnya kamera smartphone lain, tetapi ciri khas dari kamera ASUS masih tetap terjaga.
Hasil foto selfie ZenFone Max Pro M1. 
Hasil foto dekat ZenFone Max Pro M1. 
Foto objek yang natural dari ZenFone Max Pro M1.
Kamera ZenFone Max Pro M1 mampu menangkap warna dengan baik. 
Objek bokeh yang cantik bukan?
Bagi saya, di kelas menengah yang unggul sisi baterai dan berlabel smartphone gaming, kamera ZenFone Max Pro M1 akan menjadi teman baik dalam menangkap momen sejati di sekitar kita. Saya telah mencoba dan cukup puas dengan hasilnya.

Kenapa Memilih ZenFone Max Pro M1?

Barangkali, catatan ini menjadi kesimpulan dan rekomendasi. Dengan apa yang saya ulas di atas, kita bisa tahu benar posisi ZenFone Max Pro M1. Unggul di baterai, cepat dalam bekerja dan kamera bokeh terbaik di kelasnya. Dengan harga yang sangat murah, kita mendapatkan keuntungan lebih besar. Jika berpikir demikian, segeralah genggam ZenFone Max Pro M1!
Model ZenFone Max Pro M1 (ZB602KL)
Display, Resolution Full HD+ 2.160 x 1.080 pixel, 18:9 Full View Display,
2.5D curve glass with 450nits
CPU Qualcomm Snapdragon 636 8x (octa-core) 14nanometer,
Kryo 260 CPU up to 1.8GHz
GPU Qualcomm® Adreno™ 509 GPU
RAM / Storage LPDDR4 3GB RAM&32GB ROM, LPDDR4 4GB RAM&64GB ROM,
LPDDR4 6GB RAM&64GB ROM, Supports up to 256GB MicroSD,
100GB Google Drive (free 1 year)
Rear (main) Camera 13MP / 16MP with f/2.0 Aperture, Phase Detection Auto Focus,
LED flash
Rear (wide) Camera 5MP / 8MP 120o wide-angle camera for 200% wider view
for bokeh effect
Front camera 8MP / 16MP, LED flash
Camera feature PixelMaster 4.0 camera mode: Beauty, Auto (with HDR features),
Selfie Panorama, GIF Animation
Wireless WLAN 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, Wi-Fi direct
Sensor Rear fingerprint sensor (0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints),
Face Recognition, Accelerator, E-Compass, Proximity,
Ambient Light Sensor, Gyroscope
SIM card and SD slot Triple Slots: dual SIM, one MicroSD card,
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 3: Supports up to 256GB MicroSD card,
Both SIM card slots support 3G WCDMA / 4G LTE network band.
But only one SIM card, can connect to 4G LTE service at a time.
Network FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA, GSM,
Data rate: DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps;
LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps, 3CA support
GPS GPS, AGPS, Glonass, BDS
OS Pure Android 8.0 Oreo
Battery 5.000mAh capacity with fast charging,
ASUS PowerMaster technology,
2x longer battery lifespan, up to 35 days 4G standby,
up to 42 hours 3G talk time, up to 20 hours video playback,
up to 28 hours Wi-Fi web browsing
Audio / Microphone Loud speaker,
PMIC internal amplifier,
Dual internal microphones with ASUS Noise,
Reduction Technology, FM Receiver
Size / Weight 159 x 76 x 8.46 mm / 180 grams
Color Deepsea Black and Meteor Silver

Categories
Uncategorized

Bisakah Tampil Cantik dengan Smartphone Huawei?

Cantik, barangkali sangat relatif sekali di mana-mana. Cantik dari fisik bisa menjadi ukuran menilai orang lain lebih dalam. Belum lagi, jika bicara masa-masa remaja yang kini telah terkontaminasi oleh gaya hidup mewah dan keren – mau tidak mau. Alur waktu yang tidak bisa ditebak membuat kita tergerus ke dalam kubangan ini. Jujur saja, saya terlena, larut dalam sebuah larutan dengan jelly rasa buah-buahan yang enggan untuk kembali. Meskipun saya punya pintu ajaib Doraemon, saya tidak mau kembali ke tahun batu untuk memberi warna hidup lebih menyakitkan.

Dan kini, cantik telah ada di setiap jengkal. Jika sepintas dilihat secara nyata, cantik itu bisa menemukan keganjilan yang pasti. Namun, akan berbeda saat cantik didefinisikan dengan arti lain yang lebih luas. Cantik yang bermain dengan gertakan dunia maya, yang dibius oleh puluhan gigabite, dirasuki oleh komentar-komentar jahat tetapi kita tidak bisa melepaskan diri dari yang namanya smartphone.
Cantik itu begitu dekat dengan lingkungan saya. Tiap hari saya temui cantik yang berbeda. Mungkin kemarin, mereka lupa memakai bedak, mungkin besok memoles bibir dengan lip gloss, atau bahkan memakai wewangian yang semerbak meskipun telah meninggalkan langkah beberapa meter ke depan. Begitulah yang terjadi dari cantik yang saya maksud. Perubahan yang signifikan namun kamera smartphone membidiknya dengan semena-mena, seabadi saja, seindah mungkin, begitu adanya dan akan menjadi sebuah kenangan terindah di suatu masa nanti.  
Saya sempat khawatir, bagaimana memotret cantik di lingkungan sekolah. Tak bisa dielak bahwa anak-anak akan mendekati saya untuk sekadar cerita atau memperlihatkan kecantikan mereka. Jika dulu, tidak ada budaya bahkan kebutuhan untuk memotret mereka. Maka, saya mengubah haluan itu; karena keinginan atau perihal lain yang membuat saya ingin mengabadikan senyum mereka.
Cantik itu tercipta seadanya. Begitu saya mengatakan, “Kamu berdiri di sana,” maka sebuah klik akan memaknai hari lebih dari apa yang tidak bisa mereka lakukan. Aturan sekolah kami jelas, anak-anak tidak dibenarkan membawa smartphone ke sekolah namun di sisi lain mereka ingin sekali mengabadikan momen dengan menggunakan seragam putih abu-abu. Kenangan di mana selalu saja – tiap generasi – tidak akan pernah dilupa sama sekali.
Saya kemudian jadi penolong mereka? Mungkin iya. Mungkin tidak. Sebenarnya, saya senang, saya ingin dan saya butuh ‘pertolongan’ mereka untuk menguji kamera smartphone atau foto pesanan lain. Maka, saat foto ini menjadi saksi sebuah ‘cantik’ yang nyata, tanpa polesan dan editan sama sekali, saya kemudian yakin bahwa kamera ponsel pintar bisa memberi kenangan lebih untuk masa yang telah lalu dari anak-anak saya di sekolah.
Bisakah tampil cantik dengan kamera Huawei?
Mungkin, mereka akan melupakan saya. Mungkin, mereka tidak memedulikan lagi guru yang telah ditinggal. Namun, satu hal yang pasti, foto akan menjawab sebuah pertanyaan yang usang maupun tidak tersirat sekalipun. Saya tentu bersenang-senang dan mereka yang terekam juga demikian; setidaknya ada kenangan dengan seragam sekolah di mana cinta semasa SMA bersemi dengan indah.
Huawei Nova 2i mengambil gambar Risma Kurniawaty dengan sempurna dari tangan saya yang gemetar karena bukan fotografer profesional. Saya hanya membidik calon model dengan tinggi semampai di jam istirahat hari itu. Bidikan kamera ponsel ini mampu mengunci senyum dengan indah dan tepat waktu. Begitu saya perlihatkan hasilnya, Risma berseru, “Pak, bagus kali. Jangan lupa kirim ya!”
Tidak hanya hari itu, berkali-kali, sesering saya memotret anak-anak di sekolah, nomor WhatsApp saya telah tersebar ke mana-mana. Tidak ada anak-anak yang mencoba mengirim pesan kosong, tidak ada pula yang sekadar berbasa-basi. Anak-anak yang telah saya potret di siang hari, paling tidak akan menagih foto mereka di sore atau malam hari. Lantas, saya mengirim foto-foto cantik itu untuk mereka upload ke media sosial atau cuma disimpan di memori smartphone saja.
Cantik dengan smartphone Huawei, kenapa tidak?
Kamera ponsel Huawei membuat anak-anak di sekolah tampil cantik. Tidak ada tips yang khusus, tidak ada pula pengaturan yang ribet, saya cukup mengarahkan ponsel ke arah mereka lalu menge-klik di waktu yang tepat. Objek yang akan berbicara soal foto itu akan cantik atau tidaknya namun posisi kamera yang pas, bukaan lensa yang sesuai, sudut pandang yang miring kiri kanan karena belum terbiasa akan berkata lain soal hasil. Untuk fotografer pemula, kamera ponsel ini juga cukup cocok untuk mengabadikan banyak momen.
Satu lompatan lagi, Huawei menyuguhkan smartphone dengan peningkatan berarti yaitu Nova 3i. Barangkali, saya akan bermain dengan smartphone ini suatu saat nanti, untuk mengabadikan banyak sekali senyum cantik di sekolah. Tiap tahun akan berbeda, tiap tahun ada saja mereka yang suka difoto dan tiap tahun perubahan itu terjadi seiring gaya hidup anak-anak di media sosial.
Sudah saya kasih tahu, anak-anak tidak dibenarkan membawa ponsel pintar mereka ke sekolah. Dekat dengan guru adalah salah satu cara untuk bisa mendapatkan foto terkeren mereka dengan seragam sekolah untuk memenuhi Instagram yang makin cantik tiap hari. Feed Instagram anak-anak bahkan lebih menarik daripada feed Instagram saya sendiri. Saya sadari, hal itu wajar karena jiwa mereka dan juga karena integritas yang diberikan di depan kamera.
Saya abadikan mereka dengan Huawei Nova 3i? Tak Diragukan lagi smartphone ini menjadi ponsel impian tahun ini. Penggalan cerita saat menggunakan Nova 2i cukup menggerakkan hati untuk mendapatkan keistimewaan lain dari penerusnya. Mau tidak mau, berpacu dalam pembaharuan, maka saya akan memotret senyum cantik itu berulangkali, berkali-kali dan tak pernah berhenti.
Senyum Cantik untuk 4 Kamera Huawei Nova 3i
Saya sudah membayangkan bagaimana reaksi anak-anak di sekolah jika saya menenteng Nova 3i dengan warna Iris Purple yang mentereng. Bodi saja sudah menggiurkan untuk disentuh belum lagi bicara kamera. Kenapa lagi-lagi kamera? Karena hal ini tidak bisa dipisahkan. Coba kamu lihat berapa banyak foto yang telah terekam di galeri. Aktivitas di smartphone selain internet adalah penggunaan kamera.
4 kamera dari Nova 3i.
Senyum cantik. Rupa cantik. Definisi cantik lainnya dari beberapa generasi akan terekam indah melalui kamera Nova 3i. Huawei memastikan bahwa kamera smartphone ini akan menghadirkan kejernihan yang tinggi dan efek bokeh yang sempurna. Kamera utama adalah sebesar 24 megapixel dan 2 megapixel dengan teknologi AI. Bukaan lensa f/2.2 akan membuat saya menjadi fotografer profesional dalam sekejap. Saya cukup bermain dengan insting kuat agar mereka yang masuk ke dalam frame benar-benar terlihat cantik, seadanya dan menarik. Algoritme AI yang tertanam di dalam ponsel pintar ini dibekali pengetahuan lebih dari 100 juta warna. Maka dengan mudah pula momen indah terekam dengan 22 mode mulai dari flower, snow, group photo, beach, night, dan lain-lain. Jadi, kamera ini akan mendeteksi objek sebelum memotret.
Fitur kamera Nova 3i.
Saya akan bersenang-senang dengannya suatu saat nanti. Tidak hanya untuk foto tetapi juga mereka visual yang menarik dari keseharian anak-anak di sekolah. Jam istirahat menjadi frame yang indah sekali di mana halaman sekolah penuh oleh teriakan, bola voli di lempar ke sana-sini maupun mereka yang duduk-duduk dengan cantiknya di depan kelas. Saya mungkin akan mengoptimalkan fitur gerakan lambat di mana dengan mode 16x Super Slow Motion momen yang disorot begitu sempurna dalam 480 frame perdetik.
Anak-anak cenderung bersenang-senang dengan kamera, terutama kamera depan. AI Selfie Master adalah julukan untuk kamera depan dengan 24 megapixel dan 2 megapixel untuk kesempurnaan yang nyata. Swafoto akan tampak sangat alami dan cantik karena algoritme yang canggih. Fitur pendeteksi wajah juga akan memperkuat objek sehingga tidak geser ke kiri atau kanan. Setidaknya, ada 8 fitur dari kamera depan ponsel pintar ini seperti blue sky, plant, night, flower, beach, room, snow dan stage performance.
Di bawah sinar matahari, kamera selfie akan bekerja dengan baik berkat HDR Pro. Maka, bisa dipastikan bagaimana indahnya bermain-main dengan kamera depan ini apalagi untuk anak-anak seusia sekolah yang gemar sekali foto selfie. Selain itu, kesenangan masa kini di smartphone tak lain menambahkan ikon-ikon menarik atau lebih dikenal dengan emoji. Nah, Huawei hadirkan AI 3D dengan Qmoji lebih menarik dalam menganimasikan ekspresi wajah, gerakan maupun suara untuk kemudian disimpan dalam bentuk GIF. Menarik sekali memang untuk meminjam sebentar saja Nova 3i kepada anak-anak di sekolah agar mereka bersenang-senang dengan Qmoji yang keren ini.
Qmoji yang keren.
Daya tarik pertama sebuah smartphone adalah di kamera. Toh, semua pengguna smartphone menggunakan kamera dan tidak semua pengguna smartphone bermain game. Wajar jika keunggulan kamera dari Nova 3i menjadi sebuah magnet yang tidak bisa dipisahkan dari keinginan-keinginan pengguna itu sendiri. Untuk saya, saat ‘bermain’ sejenak bersama anak-anak di sekolah, kamera ini sangat membantu untuk merekam segala tabiat dari masa indah mereka!
Sekali Sentuh, Sulit Kembali ke Masa Lalu
Masa lalu ya masa lalu. Ponsel lama mungkin telah usang. Ponsel baru wajib dicicipi keunggulan yang dimilikinya, termasuk Huawei Nova 3i. Desain yang elegan, mewah dan sangat berkelas dengan memadukan warna seimbang. Bodi dengan material kaca di bagian belakang dan bingkai metal di tengah hadir dengan warna Black dan Iris Purple. Daya tarik luar atau fisik sudah begitu menarik. Begitu masuk ke dalam, kita akan disuguhi oleh dapur picu yang kencang di kelasnya yaitu Kirin 710 dengan teknologi 12nm. Hasilnya, ponsel pintar ini akan memberikan kinerja yang responsif, fitur foto AI dan pengalaman bermain yang seimbang tanpa khawatir mengalami bug berarti.
Di bagian lain, barangkali anak-anak cowok di sekolah akan girang sekali jika tahu tentang ini. Huawei Nova 3i memiliki daya tarik untuk seorang gamer di mana teknologi AI dipadu dengan GPU Turbo yang akan menghadirkan permainan kian gesit dan sempurna. Game online yang kita tahu sering memakan data lebih banyak maupun jaringan harus kencang sangat terbantu dengan teknologi terkini ini. Transisi jaringan di 4G dan Wi-Fi begitu cepat penetrasinya sehingga smartphone ini tidak mengalami kendala dalam melahap game-game kelas atas.
Untuk orang yang suka jalan-jalan, jangan khawatir juga soal kecepatan kinerja smartphone ini. Huawei Geo 1.5 akan memberikan kinerja yang lebih dari ekspektasi kita meskipun di dalam terowongan. Kualitas suara juga sangat dapat diandalkan berkat AI Noise Removal panggilan berisik akan diubah menjadi percakapan jelas dan berkualitas tinggi. Dalam hal media sosial juga mendapatkan perhatian khusus di mana AI memiliki kemampuan baik dalam mengkategorikan tanggal, tempat, orang dan bahkan objek dalam foto.
Satu sisi Huawei Nova 3i yang menarik adalah RAM 4 GB yang didukung oleh memori sebesar 128 GB yang bisa diekspansi sampai dengan micro SD sampai dengan 256 GB. Saya rasa lebih dari cukup untuk menyimpan banyak foto dari anak-anak yang cantik dan tampan – sesekali. Anak perempuan memang mudah diarahkan daripada anak laki-laki yang malunya lebih tinggi, mungkin karena belum terbiasa.
RAM dan ROM yang besar.
Sekali sentuh, sulit kembali ke masa lalu. Mulai dari bodi sampai memori yang lebih luas menjadi daya tarik yang tidak bisa digantikan dengan yang lain. Memang, belum banyak smartphone di kelas serupa dengan harga yang sama dan memiliki memori lebih besar. Sebagian orang barangkali akan menganggapnya mubazir tetapi untuk pecinta foto seperti saya hal ini sangatlah berguna. Belum lagi jika traveling yang benar-benar perlu dijaga sekali agar memori tidak penuh.

Main Spec. Huawei Nova 3i
Size Panjang: 75,2 mm, Tinggi: 157,6 mm,
Lebar: 7,6 mm, Berat: Approx. 169 g (termasuk dengan baterai)
Warna Black & Iris Purple
Layar
Ukuran: 6,3 inch, Warna: 16,7 juta warna, 

Ukuran Saturasi Warna (NTSC): 85% (typical value),
Typle: TFT LCD (IPS),
Resolusi: FHD+ 2340 x 1080, 409 PPI

CPU HUAWEI Kirin 710
4 x Cortex A73 2,2 GHz + 4 x Cortex A53 1,7 GHz
Sistem Operasi Android 8.1
Memori INE-LX2: 4 GB RAM + 128 GB ROM
Jaringan INE-LX2 (Dual SIM) 4G LTE TDD: B38 / B40 / B41 (2.545 – 2.655 MHz),
4G LTE FDD: B1 / B3 / B5 / B7 / B8 / B28,
3G WCDMA: B1 / B5 / B8, 2G GSM: B2 / B3 / B5 / B8
Secondary SIM card: 4G LTE TDD: B38 / B40 / B41 (2.545 – 2.655 MHz),
4G LTE FDD: B1 / B3 / B5 / B7 / B8 / B28,
3G WCDMA: B1 / B5 / B8, 2G GSM: B2 / B3 / B5 / B8
GPS GPS, GLONASS, BeiDou
(hanya didukung oleh beberapa INE-LX2 yang dijual di Asia Pasifik),
AGPS
Koneksivitas  
802.11b/g/n, 2.4 GHz,
Bluetooth 4.2, BLE, HWA, aptX and aptX HD,
Micro USB, USB 2.0, 3,5 mm Headset Jack,
PC Data Synchronization
Sensor Sensor Gravitasi,
Sensor Cahaya,
Sensor Sentuh,
Giroskop,
Kompas,
Sensor Sidik Jari
Kamera Utama 16 mega-pixel (color) + 2 mega-pixel (color),
F/2.2 aperture,
supports autofocus (phase focus, contrast focus)
Kamera Depan
24 mega-pixel (color) + 2 mega-pixel(color),

F/2.0 aperture, supports fixed focal length

Audio/Video Audio File Format: mp3, mp4, 3gp, ogg, aac, flac, midi.
Video File Format: 3gp, mp4
Emotion UI EMUI 8.2
Dukungan di Indonesia Ya
Baterai 3.340 mAh, 5 V / 2 A charger
Isi Kemasan Phone x 1,
Built-in battery x 1,
Quick Start Guide x 1,
Charger x 1,
Warranty Card x 1 (dependent on market),
Headset x 1,
Eject pin x 1,
Micro USB cable x 1,
TPU Protective case x 1(dependent on market),
TP protective film x 1(dependent on market)
Harga Rp 4.199.000,-
Satu Senyuman Lebih dari Cukup
Siap untuk senyum cantik yang lain?
Senyum mereka, tidak bisa tidak akan selalu menemani saya. Bisakah senyum cantik ini akan terulang begitu saja dengan Huawei Nova 3i? Saya cuma percaya bahwa smartphone ini akan memberikan ‘sesuatu’ yang saya cari dalam mempercantik anak-anak di sekolah. Tiap kata cantik keluar, saat itu pula saya memikirkan bahwa Nova 3i bisa memberikan hal itu – atas dasar pengalaman dari Nova 2i.
Satu senyuman saja lebih dari cukup untuk mengekspresikan diri melalui Nova 3i. Kapan senyum cantik itu kembali bersemanyam? Kita tunggu, sampai Nova 3i saya genggam!
Categories
Uncategorized

Smartphone Impian Itu Punya Foto Bokeh Begini Cantiknya

Pernah terpikir untuk memotret sesuatu yang menarik? Tentu saja. Jangan bilang tidak. Karena saat ini segala upaya dilakukan untuk menjadi cantik, atau gagah, dan tidak hanya itu, hasil foto yang diblur latar belakang menjadi tren tersendiri. Jika dulu, saya selalu iri dengan pemilik kamera digital atau DSLR dengan hasil blur maksimal. Kerapkali pula, saya minta difoto tanpa tahu malu karena ingin terlihat kekinian. Namun, tahukah kamu saat ini banyak sekali smartphone impian dengan fitur bokeh atau blur maksimal dan optimal sehingga objek menjadi benar-benar cantik.

Jelang akhir tahun 2017, artinya sudah setahun lalu, saya memegang sebuah smartphone dengan fitur bokeh keren. Saya sebut demikian karena sangat cocok untuk pemakai ponsel bukan fotografer profesional. Saya cukup mengaktifkan bagian tertentu di sekali sentuhan, lalu fitur blur itu langsung menangkap objek dengan baik. Saya tidak memerlukan setelan yang khusus atau teori yang panjang sekali sampai kepala pusing, saya cuma perlu bersabar dan mengunci objek beberapa kali agar dapat hasil maksimal. Saya sadar, karena bukan orang hebat dalam mengambil foto sehingga berulangkali klik baru dapat hasil yang memuaskan.
Makin ke sini, saya berpikir bahwa perangkat utama dalam mendukung hasil foto terbaik itu tidak hanya mumpuni saja tetapi insting kita juga harus bekerja. Namun, kamera mumpuni yang saya miliki dengan blur ‘cantiknya’ adalah Huawei Nova 2i mampu membuat saya merangkak ke tingkat lebih tinggi, kayak orang-orang yang telah pintar foto. Sudah setahun berlalu perangkat ini bersenggama dengan pecinta gadget Indonesia. Saya juga yakin bahwa hasil foto yang dihadirkan oleh produk ini cukup memuaskan penggunanya.
Mungkin kamu penasaran, mungkin juga ini hanya ‘kenang-kenangan’ foto bokeh yang keren itu. Saya ambil foto ini dan kagum dengannya. Pertama karena insting saya saat mengambil foto dan kedua karena kamera ponsel ini terlihat natural dan maksimal. Pemandangan di belakang objek benar-benar terlihat baik tanpa celah untuk mencatat kekurangan. Bagi siapa saja yang memiliki insting kuat sangat terbantu dengan kamera ponsel dari Huawei tersebut. Di kelasnya, Nova 2i menjadi incaran karena fitur kamera keren.
Bokeh terbaik, foto diambil dengan Huawei Nova 2i.
Tak mau berpuas dengan satu hasil foto blur. Saya berkelana mencari objek, sengaja atau tidak sengaja namun yang pasti bahwa saya senang, saya bersenang-senang, saya menyukai hasil foto yang kemudian tak hanya jadi kenangan tetapi catatan media sosial agar lebih kekinian – lagi. Di sekolah yang ramai dengan siswa, saya seolah-seolah memamerkan hasil foto terbaik namun sebenarnya saya ingin mendapatkan objek, saya ingin mengabadikan momen itu karena di tahun depan akan berganti dengan siswa baru.
Momen bahagia, momen suka dan duka adalah potret yang kian hari akan berbeda. Saya menyukai semua itu karena ponsel sangat mendukung. Diminta atau tidak, siswa di sekolah akan senang hati menjadi model. Saya rasa, kedekatan dengan siswa tidak hanya memudahkan mereka belajar tetapi membuat mereka menjadi ‘model’ dalam konten digital di mana hampir semua media sosial dihuni oleh mereka yang cantik dan ganteng.
Mulailah saya berujar, “Kamu cukup andalkan kamera ponsel sebagai permulaan!” karena dengan demikian mereka tidak terpikir untuk ‘memeras’ orang tua dalam hal beli kamera DSLR dengan harga lumayan tinggi, sebagaimana telah menjadi kewajaran anak-anak sekarang. Saya bahkan dengan senang hari memberi bantuan kepada anak-anak yang fotogenik agar mereka mampu keluar dari zona tidak nyaman.
“Nggak ada yang tahu kamu pakai kamera apa, asalkan foto bagus maka akan banyak orang suka!” saya pikir cambuk ini berhasil menyulut amarah mereka.
Siswa di sekolah adalah objek terbaik karena mereka generasi milenial.  
Smartphone Saya Beberapa Hari ke Depan, Bokehnya Harus Wajar
Saya sudah punya Nova 2i dan hasil bokehnya sudah pula kamu lihat. Maka, saat bicara smartphone impian beberapa hari ke depan, saya tidak bisa memalingkan dari fitur bokeh yang tidak hanya kekinian tetapi menjadi keunikan tersendiri. Tiap waktu, saya habiskan masa bersama anak-anak di sekolah dan ada saja momen yang disengaja atau tidak untuk dipotret. Kenangan hari ini tentu saja tidak akan pernah terulang kembali keesokan harinya bahkan berhari-hari ke depan.
Jika bicara agenda, di sekolah itu sangat kompleks sehingga sebenarnya tidak pernah kehilangan objek untuk difoto. Objek dengan latar belakang sama akan menjadi foto yang jauh lebih menarik dan memiliki nilai seni berbeda jika bokehnya wajar. Artinya, foto bokeh yang sebenarnya tidak seperti tempelan karena ingin tampil blur. Smartphone yang menjawab tantangan ini akan masuk list di tahun ini.
Kenapa bokeh menjadi pilihan utama bagi saya? Pergaulan saya – seperti telah disebut – adalah anak-anak dengan banyak tingkah polah atau kaum milenial yang mana gemar sekali pamer foto bokeh mereka. Generasi milenial ini menjadi objek khusus dalam hal kedekatan saya sebagai guru dengan siswanya. Anak-anak di sekolah belum begitu paham soal ‘rasa’ foto dalam kriteria fotografi. Mereka hanya tahu keindahan, suka fitur blur dan kecerahan dari foto itu sendiri tanpa sedetail profesional menilainya.
Namun, soal bokeh ‘wajar’ itu menjadi alternatif terbaik karena anak-anak masih bisa menilai, “Foto kemarin kok kayak tempelan, Pak,” atau “Bokehnya keren banget, Pak!” begitu ujar mereka secara langsung atau melalui media sosial. Mungkin dianggap tidak wajar guru berteman dengan siswa di media sosial tetapi ada bagian yang ingin saya bangun maka hal itu terjadi.
Kemudian, penerus Nova 2i disejajarkan dengan smartphone masa kini yang hadir dengan perubahan dan pengembangan kamera menjadi lebih baik. Huawei menghadirkan Nova 3i ditengah-tengah kemelut soal rasa dalam memblurkan latar belakang hasil foto. Sebuah impian berangkat dari sebuah catatan penting bahwa rasa yang pernah saya coba di Nova 2i barangkali akan makin maksimal saat bercumbu dengan Nova 3i.
Huawei selalu penuh kejutan dalam membangun sisi kamera menjadi ‘sesuatu’ termasuk untuk Nova 3i. Huawei menghadirkan 4 kamera super canggih berteknologi AI yang mana akan memuluskan perjalanan saya bercerita di balik kamera bersama anak-anak di sekolah.
Huawei Nova 3i tawarkan kamera AI terbaik.
Pengembangan yang terjadi kini, bicara kamera tidak hanya soal besar resolusi tetapi kecerdasan buatan yang tertanam di dalamnya. AI di dalam Nova 3i saya yakini akan melampaui batas di mana Nova 2i yang belum memiliki fitur ini telah menghadirkan foto dengan optimal maka penerusnya akan lebih memukau. Huawei membenamkan kamera 16 megapixel dan 2 megapixel untuk hasil bokeh terbaik, untuk memotret panorama lebih memukau dan kecerahan yang sempurna di kamera utama. Bukaan lensa kamera utama ini adalah f/2.2 dengan dukungan autofokus yang kontras dan nyata. Kamera depan hadir dengan 24 magapixel dan 2 megapixel dengan kecerdasan buatan yang akan membuat hasil swafoto tampak lebih hidup dan bersenyawa. Bukaan lensa kamera depan ini adalah f/2.0. Kedua kamera ini memastikan hasil foto yang mengesankan dengan kejernihan yang tinggi dan efek bokeh.
Kamera depan dan belakang dengan dukungan AI.
Saya pikir wajar memang memimpikan kamera smartphone terbaik untuk saat ini. Berbekal kamera ponsel saja kita sudah mampu meraih kesenangan tersendiri yang tiada batas. Kamera terbaik akan memberikan penghargaan kepada penggunanya yaitu hasil foto yang diingini. Kamera depan Nova 3i akan mempercantik objek dengan algoritma canggih dan pendeteksi wajah yang sangat berguna.
Saya sudah sebut bahwa Nova 2i menghadirkan hasil kamera yang tidak mengecewakan. Maka, untuk Nova 3i ini kita akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari itu. HDR Pro adalah fitur yang canggih dari Nova 3i di mana akan memberikan foto dan video presisi yang seimbang dengan pratinjau waktu nyata bahkan saat di bawah sinar matahari. Untuk bersenang-senang Huawei menghadirkan Qmoji. AI 3D untuk Qmoji siap mempelajari dan menganimasikan ekspresi wajah, gerakan, dan suara Anda untuk menghasilkan Qmoji dengan format GIF atau video yang dipersonalisasi.
Qmoji yang keren di Huawei Nova 3i.
Kombinasi yang menarik saat menilik kamera belakang di mana suguhan manis itu akan terjadi seketika. Kamu akan tahu bagaimana rasanya daya tarik dari kamera Huawei saat memiliki ponselnya nanti. Kamera belakang akan menghadirkan efek bokeh dengan sangat alami dan profesional. Dukungan AI akan membuat kamera ini menyempurnakan apa yang tidak terjadi di model lain di kelasnya.
Mungkin, kita terlalu bingung untuk memainkan fitur di kamera ponsel pintar. Namun untuk Nova 3i tidak lagi demikian karena objek langsung dideteksi dengan sempurna berdasarkan kriteria. Nova 3i dibekali 22 fitur keren yang akan langsung mendeteksi objek apakah panorama, pantai, makanan, sepeda, bahkan teks.
22 fitur kamera yang siap memanjakan pengguna. 
Kadangkala, agar kekinian dan bermain lebih tinggi dan mencapai tingkat ekspektasi lebih berbeda, kita ingin memotret objek dengan sudut pandang yang unik. Maka, Nova 3i menyediakan fitur 16x Super Slow Motion. Fitur ini dapat merekam setiap gerakan yang mengesankan dan mengubah kilasan momen menjadi sorotan aksi dengan 480 frame per detik. Bagaimana hasilnya, kita lihat saja nanti jika telah memiliki Huawei Nova 3i.
Bodimu Menentukan Keindahan
Ada siswa yang dipotong rambut karena terlalu panjang, itu wajar terjadi di sekolah. Di mana sekolah mendidik dan mengajar banyak hal, termasuk penampilan yang keren dan bersih agar anak-anak terbiasa dengan demikian kala beranjak dewasa. Tidak hanya itu, dalam arti yang sebenarnya tidak diketahui siswa itu sendiri, sikap guru memotong rambut gondrong juga membantu mereka tampil lebih ganteng agar disukai dan digemari oleh lawan jenis. Hal ini berlaku terus-menerus dan tengoklah penampilan anak-anak kita di sekolah selalu klimis – jangan lihat adegan tidak mendidik dari tayangan sekolahan di televisi.
Saya berinteraksi dengan ratusan siswa tiap hari. Saat ada salah satu dari mereka dengan rambut panjang, baju tidak masuk ke dalam, celana sobek di lutut, atau jilbab acak-acakan, saya akan berujar, “Perbaiki penampilan kamu!”
Karena, penampilan luar adalah nilai jual tak hingga. Anak-anak dengan celana robek di lutut sengaja atau tidak akan dicap sebagai siswa ‘bandel’ meskipun belum tentu. Ada anak yang jilbabnya selalu miring kiri atau kanan, maka akan dipandang sebagai anak yang tidak suka kerapian dan selalu menjadi bahan ejekan anak-anak lain di kelas. Anak-anak dengan rambut panjang, kriwil-kriwil, tampak kusut sekali meskipun mandi pagi dan memakai wewangian. Saya terlalu tamak mungkin untuk ini tetapi saya ingin memberikan pengalaman tentang kebiasaan soal tampilan luar yang akan membuat orang lain tertarik.
Sadar atau tidak, sikap saya terhadap anak-anak di sekolah juga diyakini dengan benar oleh mereka sendiri. Saat bicara smartphone masa kini, anak-anak akan mudah berujar, “Kok HP mahal bodi plastik begitu, Pak!” atau “Cassing HP Bapak jelek kali,” yang artinya bahwa mereka telah mampu menilai tampilan luar menjadi penentu untuk menilai hal-hal lain yang lebih sensitif – meski ini sangat relatif sekali.
Desainnya yang keren dengan gradient color adalah pilihan yang tepat dari Huawei untuk Nova 3i. Sekali pandang, saya tahu bahwa ponsel pintar ini telah melampaui model lain di kelasnya dan tampak sangat elegan dan mewah. Pemilihan bahan yang pas, warna yang bercahaya membuatnya menari-nari di alam mimpi untuk segera dirangkul dalam waktu lama.
Black dan Iris Purple adalah pilihan warna Nova 3i yang tidak hanya mewah namun keindahan akan terpencar dari kaca belakang dan bingkai metal yang terletak di tengah. Layar 6,3 inci terasa sangat ‘imut’ dari desain yang demikian indahnya itu mampu membuatnya terlihat berbeda. Huawei menghadirkan resolusi FHD+ dengan 2340×1080 piksel. Saya berani memberikan nilai tinggi pada penyempurnaan bodi dari Nova 3i. Kesan yang tidak bisa dialihkan dan benar-benar tampak beda daripada ponsel pintar lain yang beredar saat ini di rentang harga sama.
Tak bisa saya bayangkan bagaimana reaksi anak-anak di sekolah jika suatu saat memegang Huawei Noav 3i dengan warna Iris Purple. Warna yang mencolok, berpadu dengan bodi kaca yang menawan, tak bisa dielak bahwa akan banyak yang suka dan mengaguminya. Catatan dari saya bahwa anak-anak usia sekolah adalah generasi milenial yang lebih bijaksana soal perubahan teknologi. Wajah anak-anak di sekolah saya bisa mendeskripsikan bahwa saat membeli ponsel pintar, mereka yang memilih sendiri sedangkan orang tua hanya mengeluarkan biaya. Dengan sentuhan warna yang magis, Nova 3i bisa jadi salah satu yang menarik minat generasi melenial ini.
Berpacu di Landasan, Lebih Cepat dan Gesit
Bergaul dengan anak-anak di sekolah setidaknya saya tahu kekesalan mereka saat bermain game. Faktor pertama karena rata-rata smartphone mereka memiliki kapasitas baterai rendah, lalu disusul dengan RAM yang kecil sampai dapur picu yang tidak tahan panas sehingga mudah sekali stagnan di suatu waktu. Larangan main game barangkali sudah tidak wajar saat ini, anak-anak yang terhipnotis game bukan berarti lupa akan berita. Saat mereka berujar, “AoV saja main di Asian Games, Pak!” saya akan gagap menanggapinya.
Tahu soal game tentu perlu saat ini agar saya tidak dikibuli oleh anak-anak. Memang, mereka tidak dibenarkan untuk membawa ponsel ke sekolah tetapi saat tertentu mereka bertanya saya kikuk maka itu bukan saja membodohi diri sendiri tetapi terkesan kurang update. Saya selalu bercerita tentang smartphone terbaru dengan dapur picu baik, RAM maupun baterai tahan lama untuk bermain game. Saya kira, jika memamerkan Nova 3i di dalam kelas maka mereka akan semena-mena terpesona untuk meminta main game sesaat – meski tidak saya izinkan selama di sekolah.
Nova 3i tak lain adalah smartphone berperforma gaming dengan GPU Turbo. AI yang dipadukan dengan GPU Turbo akan menghadirkan respon cepat saat bermain game. Pengalaman yang berbeda akan dirasa saat koneksi internet stabil di jaringan 4G maupun Wi-Fi. Jenis game akan membuat perbedaan yang signifikan namun sekali lagi GPU Turbo akan menawarkan pengalaman lebih baik daripada yang lain.
Kinerja cepat dalam bermain game berkat GPU Turbo. 
Huawei dengan bangga membenamkan prosesor buatannya sendiri, Kirin 710, dengan teknologi 12 nm yang dipercaya akan memberikan hasil responsif, fitur foto AI yang maksimal dan pengalaman bermain yang imersif. Kemampuan kinerja dapur picu dari Huawei memang menarik dan memiliki kenikmatan tersendiri. Nova 3i yang memiliki kemampuan terbaik dalam komputasi didukung juga oleh RAM sebesar 4 GB dengan storage 128 GB (paling besar) di kelas smartphone mid-range. Media penyimpanan internal ini memang mengejutkan karena untuk ukuran smartphone di harga Rp 4 jutaan, belum ada produsen yang berani menawarkan memori internal begitu besar.
Nova 3i memiliki kapasitas baterai sebesar 3.340 mAh dengan isi cepat dan terkontruksi dengan baik dengan AI sehingga lebih hemat daya. Smartphone dengan sensor sidik jari di bagian belakang, terletak di bagian tengah sejajar dengan sensor kamera, juga akan terhubung dengan jaringan data 4G LTE.
Main Spec. Huawei Nova 3i
Size Panjang: 75,2 mm, Tinggi: 157,6 mm,
Lebar: 7,6 mm, Berat: Approx. 169 g (termasuk dengan baterai)
Warna Black & Iris Purple
Layar Ukuran: 6,3 inch, Warna: 16,7 juta warna, Ukuran Saturasi Warna (NTSC): 85%
(typical value), Typle: TFT LCD (IPS),
Resolusi: FHD+ 2340 x 1080, 409 PPI
CPU HUAWEI Kirin 710
4 x Cortex A73 2,2 GHz + 4 x Cortex A53 1,7 GHz
Sistem Operasi Android 8.1
Memori INE-LX2: 4 GB RAM + 128 GB ROM
Jaringan INE-LX2 (Dual SIM) 4G LTE TDD: B38 / B40 / B41 (2.545 – 2.655 MHz),
4G LTE FDD: B1 / B3 / B5 / B7 / B8 / B28,
3G WCDMA: B1 / B5 / B8,
2G GSM: B2 / B3 / B5 / B8
Secondary SIM card: 4G LTE TDD: B38 / B40 / B41 (2.545 – 2.655 MHz),
4G LTE FDD: B1 / B3 / B5 / B7 / B8 / B28,
3G WCDMA: B1 / B5 / B8, 2G GSM: B2 / B3 / B5 / B8
GPS GPS, GLONASS, BeiDou
(hanya didukung oleh beberapa INE-LX2 yang dijual di Asia Pasifik),
AGPS
Koneksivitas   802.11b/g/n, 2.4 GHz,
Bluetooth 4.2, BLE, HWA, aptX and aptX HD,
Micro USB, USB 2.0, 3,5 mm Headset Jack,
PC Data Synchronization
Sensor Sensor Gravitasi,
Sensor Cahaya,
Sensor Sentuh,
Giroskop,
Kompas,
Sensor Sidik Jari
Kamera Utama 16 mega-pixel (color) + 2 mega-pixel (color),
F/2.2 aperture,
supports autofocus (phase focus, contrast focus)
Kamera Depan 24 mega-pixel (color) + 2 mega-pixel(color),
F/2.0 aperture,
supports fixed focal length
Audio/Video Audio File Format: mp3, mp4, 3gp, ogg, aac, flac, midi.
Video File Format: 3gp, mp4
Emotion UI EMUI 8.2
Dukungan di Indonesia Ya
Baterai 3.340 mAh, 5 V / 2 A charger
Isi Kemasan Phone x 1,
Built-in battery x 1,
Quick Start Guide x 1,
Charger x 1,
Warranty Card x 1 (dependent on market),
Headset x 1,
Eject pin x 1,
Micro USB cable x 1,
TPU Protective case x 1(dependent on market),
TP protective film x 1(dependent on market)
Harga Rp 4.199.000,-
Saya pikir, apa yang diinginkan oleh generasi milenial telah dimiliki oleh Nova 3i. Mereka yang suka main game, ponsel ini mampu menjawabnya. Mereka yang mebutuhkan foto bokeh terbaik juga diberikan tanpa perlu setelan lebih lama. Mereka ingin terlihat stylish dengan bodi smartphone kelas atas, Nova 3i melengkapi hal demikian.
Berangkat dari Mimpi, Niscaya Kamu akan Menang

Huawei Nova 3i sebuah mimpi dalam sebuah rasa.

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu!” tulis Andrea Hirata dalam Sang Pemimpi, buku kedua dari Laskar Pelangi. Maka, lalu-lalang mimpi dalam kehidupan kita memang tidak bisa dielak dan akan menjadi cambuk terindah untuk mendapatkan apa yang diimpikan. Berangkat dari mimpi, selalu ada jalan untuk menuju ke sana. Namun, berbeda dengan tiada mimpi maka juga tidak akan ada jalan untuk menggapainya.

Impian memiliki smartphone dengan kamera terbaik tahun ini, mungkin tidak wajar bagi sebagian orang. Namun, tahukah kamu, profesi saya sebagai seorang guru dan blogger sangat membutuhkan kamera terbaik. Sehari-hari adalah momen. Tiap waktu adalah kenangan. Tulisan di blog yang makin hiperaktif mau tidak mau harus menyelipkan senyum atau duka dari objek yang sedang ditulis.
Kamera ‘buram’ sudah ditinggal dan tidak akan mampu bersaing lagi dengan blogger lain yang bahkan telah memakai kamera DSRL. Selain tidak mau ribet, karena kemudahan itu, simpel yang pasti, saya mengandalkan kamera ponsel pintar untuk mengabadikan segala momen. Saya bahkan ingin menggaungkan bahwa guru dan blogger bisa berjalan beriringan tanpa batas dan jeda.
Huawei Nova 3i adalah mimpi-mimpi itu. Mungkin tercapai. Mungkin tidak. Tetapi, ada atau tidaknya saya tetap bersenda-gurau dengan siswa-siswa di sekolah, memotret mereka lalu menulis tentang sesuatu agar dunia tahu dan mengenang tentang saya dan mereka!
Categories
Uncategorized

Mainkan Mobile Legends atau Arena of Valor (AoV) di Smartphone Sekelas iPhone X Ini

Kamu seorang gamer? Wajar sih di saat smartphone begitu mudah dibeli bahkan dengan harga sangat terjangkau. Rata-rata orang menghabiskan waktu dalam dunia game karena kesenangan atau memang mendapatkan kepuasan tersendiri di dalamnya. Dalam laporan yang dirilis oleh Newzoo yang berjudul 2018 Global Games Market Report, menyebutkan bahwa 2,2 miliar gamer di dunia memilih bermain game di smartphone. Perusahaan market intelligence ini menulis bahwa mobile gaming market mencapai 51% dari keseluruhan industry game pada tahun 2018.

Tentu saja hal ini tidak mengejutkan lagi di mana game di smartphone telah menjadi barang lama. Pemilik smartphone yang melek game tentu tahu Mobile Legends (ML) dan Arena of Valor (AoV). ML ini bukan making love antara dua orang yang saling membutuhkan, tetapi sebuah game yang kecanduannya hampir menyerupai ML sebenarnya itu sendiri. Maka, tak heran jika perusahaan produsen smartphone berlomba-lomba menghadirkan produk yang bersahabat dengan gamer atau lebih tepatnya mampu bermain game ML dan AoV dengan cepat dan baik. 
Desain smartphone khusus gaming kini telah beragam dan menarik minat banyak orang. Sasarannya tentu saja para gamer yang hampir 24 jam online. Menariknya lagi, manufaktur yang dibuat tidak hanya untuk kelas premium tetapi untuk kelas menengah juga mudah ditemui produk gaming. Kesempatan ini juga diambil oleh Huawei untuk meningkatkan pengalaman gamer dalam gaming di smartphone kelas menengah dengan rasa iPhone X. 
Lo Khing Seng, Deputy Director Huawei Device Indonesia, menyebut bahwa, “Banyak manufaktur yang memberikan embel-embel ‘gaming mode’ pada perangkatnya, tapi sebetulnya pengalaman yang mereka sajikan masih jauh dari nyaman, apalagi kalau dibandingkan dengan PC,” 
Pengalaman yang lalu disebutkan bahwa Qualcomm yang menghadirkan Snapdragon 600 untuk gaming tetapi kurang bertenaga saat memainkan game bergenre seperti Arena of Valor (AoV). Dampak dari tidak seimbangnya software dan hardware ini membuat Qualcomm menjadin kerjasama dengan Tencent untuk menghadirkan perangkat kelas entry level. Di mana prosesor yang dibuat oleh Qualcomm dapat memainkan game-game dari Tencent di kelas berat. 
Seorang gamer biasanya tidak akan sabar menghadapi lambannya sebuah smartphone bekerja. Game-game yang dimainkan tidak optimal karena software tidak begitu menguntungkan untuk mereka jalankan. Kemudian, soal prosesor di mana masih jarang kelas menengah mau berkorban soal prosesor kecuali di kelas atas. Saat ini hanya beberapa produk saja yang berani menggunakan prosesor khusus gaming di kelas menengah. 
Gamer membutuhkan lebih dari itu di mana smartphone kelas menengah jauh lebih tertantang untuk bermain game. Namun, bagaimana caranya agar dapat merasakan gaming yang mulus di smartphone kelas menengah itu? Di antara produsen yang telah berani tampil beda dengan memanjakan para gamer adalah Huawei. Produsen China ini mengambil risiko dalam menghadirkan pengalaman terbaik kepada gamer agar gaming di mobile lebih menguntungkan. 
Huawei memang menyebut bahwa gaming bukanlah tradisi mereka namun saat terjun ke lini ini, maka Huawei telah menemukan cara agar gamer mampu mencapai level tertinggi dalam waktu cepat. Huawei telah dikenal menghadirkan prosesor terbaik seperti Kirin maupun sensor kamera terbaik pula berkat kerjasama dengan Leica. Maka, saat menghadirkan prosesor yang ramah gaming, Huawei menghadirkan seri yang berbeda. Di mana, Huawei meluncurkan GPU Turbo yang merupakan teknologi pengakselerasi proses grafis dengan lebih baik. Teknologi ini mendesain ulang bagaimana grafis diproses di level sistem, supaya secara revolusioner dapat meningkatkan performa dan efisiensi. Teknologi terobosan ini membuat perangkat lama pun mampu menjalankan game terkini yang butuh grafis intensif. 
Huawei memberi jaminan bahwa GPU Turbo dibangun atas dasar framework umum di mana saat memainkan game tidak membutuhkan bantuan dari pengembang game. GPU Turbo dihadirkan untuk mengerti proses game itu sendiri dan dipercaya akan kompetibel dengan banyak game setelah hari ini. Dengan demikian, ponsel-ponsel yang akan dihadirkan oleh Huawei juga dapat diandalkan untuk bermain game. 
Dalam waktu dekat, GPU Turbo akan hadir dalam smartphone Nova Series dengan kemampuan mumpuni. Smartphone yang akan menyasar kelas menengah ini akan menghadirkan pengalaman kelas premium. Tentu saja kita tunggu produk terbaru dari Huawei ini!
Categories
Uncategorized

Sulit Dicegah, Produsen Manufaktur Ini Hadirkan Smartphone Murah dengan Kamera Terbaik

Lahir sebagai produsen manufaktur terbesar di dunia bukan berarti harus berdiam diri saja saat perubahan masa terjadi. Hal ini terlihat dari aktivitas perusahaan asal China ini, Huawei, yang mulai bergerak untuk menyuguhkan yang berbeda kepada pengguna smartphone. Sisi menarik yang diambil kesempatan oleh Huawei ini adalah smartphone dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Sebagaimana diketahui bahwa penggunaan teknologi ini pada sector kamera membawa perubahan besar pada beberapa produsen dalam menghadirkan hasil foto. 
18 tahun lalu seni fotografi pada kamera ponsel atau telepon genggam telah digunakan dengan sensor CMOS 110.000 piksel. Cikal-bakal ini yang kemudian membuat produsen berlomba-lomba dalam menghadirkan sensor kamera dengan pengembangan terbaik mereka. Memang, jika membandingkan hasil foto kamera ponsel beberapa tahun ke belakang dengan hari ini sungguh berbeda. Hari ini, kita bicara sensor terbaik dengan kemampuan yang benar-benar unik sehingga layak diapresiasikan. 
Kita ketahui bahwa fearture phone sampai ke smartphone yang kamu pegang saat ini, telah melewati fase yang menakjubkan, inovasi tinggi dan fitur-fitur yang benar-benar mengagumkan. Bahkan, pergeseran ini telah terjadi tanpa bisa dihindari di mana lebih banyak orang menggunakan kamera smartphone daripada kamera digital. 
Kamera dengan sensor CMOS kita tinggal jauh di belakang, lalu kamera VGA juga sulit kita temui saat ini di mana rata-rata smartphone telah mengandalkan minimal 5 megapixel untuk kamera utama dan juga mendukung autofocus. Jika pun melihat lebih detail, permainan kamera smartphone saat ini lebih ke atas rata-rata di mana mengunakan di atas angka 10 MP untuk kamera depan, bahkan ada yang menarik menanamkan 20 MP untuk kamera depan agar mendapatkan hasil swafoto terbaik. 
Umumnya, orang menggunakan kamera smartphone dengan satu lensa saja. Tetapi, inovasi yang dihadirkan oleh Huawei tampaknya berbeda dari yang lain di mana mereka berani menempatkan lebih dari satu kamera untuk kamera utama. Huawei bekerjasama dengan Leica dalam rangka menghadirkan sisi kamera terbaik yang bisa kita temui di salah satu produk seperti P20 Pro. 
Huawei tentu saja tidak tinggal diam dengan “hanya” mengandalkankan kamera Leica semata. Teknologi yang lebih baru telah diadopsi untuk memberikan sentuhan terbaik untuk kamera Huawei ke depan. Teknologi AI tidak hanya kekinian tetapi memberikan sentuhan yang berbeda untuk hasil foto smartphone. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa manufaktur yang sangat mempengaruhi pasar saat ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu chipset, kamera, dan algoritma. 
Pertama soal chipset atau lebih mudah jika kita sebut dapur picu. Prosesor yang andal atau khusus sangat dibutuhkan untuk merealisasikan fitur AI dan juga mengakselerasikan proses fotografi. Huawei sendiri telah mengembangkan prosesor yang ramah terhadap teknologi AI ini yang dinamai Kirin 970. Prosesor ini sangat andal dan efisien karena memiliki NPU dalam memproses gambar sehingga tampak benar-benar bagus. 
Kedua soal kamera, Google pernah melahirkan produk terbaik untuk kamera di tahun 2017 di mana mereka mampu mengkombinasikan komputasi cloud dan algoritma dalam rangka membagi proses AI pada foto dan video. Hasilnya tentu saja kamera ponsel ini begitu menakjubkan dalam merekam objek. Meskipun, ponsel pintar Google ini sangat bergantung kepada koneksi jaringan internet untuk memuluskan aksinya. Mungkin saja, Huawei akan membuat penyempurnaan dalam sentuhan yang berbeda. 
Ketiga soal algoritma di mana rata-rata produk ponsel buatan China sangat mengandalkan bagian ini. Dalam memenuhi kebutuhan AI yang tinggi maka kekuatan utama dari CPU dan GPU sangat dibutuhkan seefisien mungkin. Maka, Huawei memberikan sentuhan berbeda dalam NPU yang khusus menangani masalah AI seperti yang telah dicapai oleh P20 Pro. 
Pengalaman terbaik ini tampaknya tidak mau dilepaskan oleh Huawei di produk premium saja. Ke depan, Huawei akan menanamkan fitur serupa untuk seri kelas menengah yang dikenal dengan Nova Series. Smartphone ini akan diperkuat dengan SoC kelas premium dengan kemampuan AI. Dapat ditebak bahwa Huawei akan menjualnya dengan rentang harga yang cukup bersahabat. 
Huawei akan meluncurkan smartphone kelas menengah ini dengan keunggulan kamera yaitu 24 MP dan 16 MP. Selain kamera utama tersebut, Huawei juga paham betul bahwa kamera depan telah memiliki peranan penting sehingga pemilihan 24 MP dan 2 MP dirasa sangat tepat. Penyempurnaan di kamera depan adalah dengan scene recognition di mana tidak hanya objek yang terlihat bagus tetapi latar belakang juga mengagumkan. 
Huawei tampaknya telah mengambil momen ini dengan baik dan sentuhan yang telah disebut di atas barangkali akan segera kita dapatkan di ponsel menengah mereka. Maka, kita tunggu saja bagaimana perkembangan dari penerus kesuksesan Nova 2i ini nanti di Indonesia!
Categories
Uncategorized

Secangkir Kopi Aceh dalam Bingkai Oppo F7

Lebaran
telah lewat. Bulan puasa pun diakhiri dengan suka cita dan sekarang waktunya
untuk ngopi kembali. Asyik benar
memang anak muda di Aceh, tiap waktu selalu saja ada ajakan, “Ayo kita ngopi!” atau “Ngopi di mana kita?”

Rasa kopi
Aceh selalu terasa menyegarkan dan membuat sebagian besar orang candu. Bulan
puasa yang tidak memungkinkan menyeruput secangkir kopi di pagi hari, lantas
diganti dengan momen lebaran yang masih tersisa. Ngopi di warung kopi yang sudah buka memang memiliki makna
tersendiri. Aroma segar yang beda; menyengat sampai ke kepala seperti mencium
bau paling syahdu di dunia, asap yang mengepul, panas yang meleleh dan tentu
saja waktu yang dihabiskan bersama secangkir kopi menjadi lebih lama.
Sambil
bercerita, mengenang masa selama bulan puasa yang menggelora dan juga
kesyahduan menyeduh kopi siang hari. Begitulah waktu membentuk aroma dalam rasa
dan sulit sekali dijabarkan dengan kata-kata. Di mana-mana adalah secangkir
kopi di atas meja. Di sana penuh tawa sambil menanti kopi mendingin dengan
sendirinya. Di sini juga tak bisa dielak tentang cerita-cerita; mobil balap,
edisi lebaran yang tertunda dan juga Piala Dunia 2018 di Rusia yang baru
memulai babak pertama.
Udara di
Kota Meulaboh terasa begitu menyengat kemarin. Saya mengajak Dani untuk sekadar
mencari angin segar di bibir pantai yang telah lama tidak dijemput auranya.
Dani dengan sigap mengiyakan dan kami berjalan sedikit terseok ke tempat bekas
tsunami Aceh itu. Deru ombak langsung menerpa dan bau tanah basah tak bisa
dipungkiri menyengat sampai ke ubun-ubun. Dani memarkirkan sepeda motor matic di area parkir yang telah
tersedia.
Salah satu
kafe idaman anak muda, dekat pantai yang syahdu dengan pohon-pohon rindang. Begitu
saya membuka helm, langsung diterpa
oleh angin laut yang begitu dahsyatnya. Gubuk-gubuk yang dibuat oleh pemilik
kafe ini tentu saja lebih menarik untuk dinikmati; memang ciri khas anak muda
dengan pemilihan warna cerah terutama merah, biru, hijau, abu-abu dan warna
lain yang senada dengan kegembiraan.
Dekat laut
sudah pasti tanah berbentuk pasir, bukan? Di sini juga demikian. Pasir lembab
itu tampak dikotori oleh daun-daun yang luruh begitu saja. Mungkin telah disapu
tetapi kembali seperti sediakala saban hari. Namun itu malah membuat
pemandangan tersendiri di mana langkah yang ditapak memiliki cita rasa yang
berbeda di banding dengan rumput bersemak.
Kami
memilih gubuk di depan pantai dengan sebatang pohon kelapa menukik ke tanah. Ombak
yang menderu kencang seolah membentuk irama yang lebih dahsyat daripada
mestinya. Seorang pelayan datang menghampiri kami, bertanya pesan apa dan kami
menyebutkan pesanan. Tak lama, pesanan itu datang – mungkin karena pengunjung
masih belum ramai di waktu menanjak naik itu. Tak berapa lama setelah pesanan
kami berserak di atas meja, beberapa keluarga memarkir kendaraan mereka dan
sekelompok anak muda mulai terkekeh di samping kiri kami.
“Inilah
yang dinanti,” ujar saya kepada Dani. Jika biasa, ngopi itu dengan cangkir yang indah, terukir begitu saja dan
aromanya begitu menyengat, maka ini akan berbeda dari yang kamu tahu. Secangkir
kopi terbalik, atau lebih dikenal dengan kopi khop khas Aceh Barat. Sulit menakar aroma karena gelasnya dibalik. Pipet
berwarna kuning adalah satu-satunya media untuk menghirup panasnya kopi di
siang itu.
“Jangan
lupa ditiup, Bang!” ujar Dani dengan terkekeh melihat saya kesulitan menghirup
kopi panas itu. Oh, tentu saja. Kopi terbalik adalah cita rasa yang tiada
tanding untuk menikmatinya. Gelasnya tidak bisa ditarik ke atas karena akan
tumpah. Ampasnya kelihatan di permukaan gelas. Ditiup sekali maka kopi hitam
itu akan keluar ke permukaan piring lalu dihirup dengan nikmat.
Rasanya
langsung sampai ke ubun-ubun. Pas di mulut, cocok untuk menghilangkan kantuk
dan  belum tentu sesuai dengan orang yang
bermasalah dengan lambung. Rasa kopi ini sedikit berbeda dengan kopi
kebanyakan; lebih pahit, lebih pekat dan lebih dahsyat kafeinnya. Aromanya yang
khas akan terasa saat dihirup. Angin semilir dari bibir pantai tak lupa
memberikan senyawa lebih besar untuk segera menuntaskan secangkir nikmat ini.
Memang,
rata-rata kopi di Aceh begitulah rasanya. Bubuk kopi yang terkenal khas membuat
sebagian besar ingin mencicipinya. Namun, kopi terbalik? Tidak semua pernah
merasakannya dan tidak semua warung kopi menyediakannya. Kafe yang ada di bibir
pantai ini salah satu tempat nongkrong
untuk menikmati cita rasa kopi ini.
Dani tak
lain seorang yang tidak begitu suka dengan kopi namun begitu saya ajak untuk
secangkir kopi terbalik, ia langsung mengiyakan. Entah karena alasan apa, entah
karena ‘kangen’ terhadap kopi atau karena sekadar menemani, tampaknya Dani
cukup terhibur dengan kopi khop di
depannya. Saya bahkan menikmati saat-saat Dani menyeruput kopi terbalik itu
sambil sesekali ditiupnya.
Saya juga
memesan mi Aceh untuk menemani secangkir kopi terbalik yang hampir habis.
Meski, tampilan mi Aceh ini sangat sederhana namun rasanya sungguh luar biasa.
Bumbu yang pas, empuknya mi dan juga kuah dengan tidak begitu pedas – sesuai
pesanan saya – tidak hanya memberikan kesegaran untuk perut kosong tetapi juga
menciptakan aroma berbeda.
Makan mi
Aceh memang enaknya di Aceh. Rasanya pas meskipun bukan dibuat oleh ‘koki’
profesional tetapi berkat pengalaman bertahun-tahun rasanya lebih bergelora. Kamu
akan langsung merasa nikmatnya suatu saat nanti, percaya deh!
Kafe yang
kami singgah ini, selain kopi khop
yang nikmat itu juga menghadirkan suasana yang nyaman untuk santai, baik
bersama teman, orang terkasih, keluarga maupun sendiri – jika mau. Kamu bisa
menikmati alam yang bernyanyi dengan sendirinya. Keterasingan yang syahdu.
Kesibukan masing-masing di gubuk pilihan sesuai warna. Suara denting piring mi
yang sedang disantap. Maupun luruhnya daun-daun dari pohon yang tinggi. Dua
foto yang saya rekam dengan kamera OPPO F7 ini memberikan ketenangan dan
kesegaran tersendiri sebelum menghirup aroma kopi khop

Tak lupa,
saya dan Dani mengabadikan momen ini dengan kamera selfie dari OPPO F7 yang lebih segar. Kami berdua jadi lebih
bersemangat untuk mengejar momentum lain di sore nanti. Tak bisa ditunggu bahwa
panorama Aceh sangat memberikan kejutan manis jika dipotret dengan kamera
terbaru persembahan ponsel ini.
OPPO F7 menemani
saya seharian itu. Saya sandingkan dulu kopi khop dengan bodi kaca dari smartphone
berwarna
moonlight silver ini. Auranya terpancar begitu saja
dan kesan mewah yang tidak bisa dilupakan dari ponsel pintar berponi tersebut. Sisi
warna menjadi daya tarik tersendiri dan mengilap saat diterpa cahaya seketika.
Dani
berujar, “Kasih ke saya sajalah, Bang, OPPO F7 itu?” saya malah bercanda, “Rela
bagi-bagi?”
Lepas dari
secangkir kopi ‘pahit’ yang langsung membuat mata tak bisa dipejam, kami
membubuhkan rencana ke beberapa tempat untuk momen terbaik. Lalu, waktu senja
dipilih untuk ke Tugu Kopiah Teuku Umar. Saya sudah membayangkan bagaimana
siluet yang dihadirkan jika matahari terbenam benar-benar bagus.
Kebetulan,
mungkin sesuai takdir, matahari hari itu benar-benar masih panas meskipun
hampir senja. Dani memacu sepeda motor matic
lebih kencang untuk menuju tugu ikonik Kota Meulaboh tersebut. Kami tidak
mau melewatkan sebening senja hari ini. Rasa yang akan saya bagikan kepadamu
mungkin berbeda jika engkau sendiri
yang menghampirinya suatu saat nanti. Salah satu dari itu, sebagai pembuka,
saya langsung mengarahkan kamera 16 megapixel
ke orang-orang yang masih berhamburan di sekitar tugu.
Mereka
tampak menikmati senja yang lewat dengan berfoto. Tugu Kopiah Teuku Umar
menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah di Aceh Barat. Meski sempat
dibawa hangut oleh tsunami, tugu ini kembali dibangun untuk mengenang pahlawan
Aceh yang namanya tak hanya harum tetapi penuh tipu muslihat kepada Belanda masa
itu. Kamu juga akan mendapatkan ragam penjelasan mengenai sejarah ‘tugu’ dan
juga Teuku Umar Johan Pahlawan di sini.
Bidikan
kamera yang baik tentu akan menyisakan momen paling berharga. Saya tidak mau
melewati matahari yang akan segera pamit. Sedikit berlari ke belakang tugu ini,
laut lepas segera menghampiri dengan aroma yang khas dan matahari sedang
menukik. Tak bisa dilewatkan begitu saja, inilah momen paling berharga dan
tidak mungkin terulang kembali dalam waktu dekat.
Kami
beruntung awan tidak menutupi sunset
yang sedang berlalu. Dua sejoli yang sedang memotret terekam tanpa sengaja
melalui kamera OPPO F7 dengan bukaan
lensa f/1.8 ini. Kekontrasan warna yang didapat juga tidak
bisa mengibuli keindahan itu sendiri. Di sisi yang jauh, mereka yang lain juga
sedang menikmati detik-detik matahari terbenam di pantai yang belum dijamah
oleh ribuan turis ini.
Eloknya senja
dalam bingkai kamera OPPO F7 tak ubah dengan nikmatnya secangkir kopi khop beberapa jam yang lalu. Di pantai
ini, tentu saja ada perahu yang ‘enggan’ berlayar dan menjadi penutup sunset yang berlalu. Foto ini menjadi
kenang-kenangan berarti dalam lensa yang fokus dari smartphone tersebut. Tidak bisa tidak, saya merasa telah bersenyawa
dengan gambar yang dihasilkan ini.
Magrib yang
hampir tiba, dengung suara dari masjid-masjid kian terdengar dan kami bergegas
untuk pulang. Namun, tentu saja sebuah momen tiba-tiba tidak bisa dielak. Siluet
yang selama ini saya nanti dan ingin sekali terekam kamera akhirnya terwujud
juga. Di mana hanya ada senja, saya, dan sunset
di depan tugu bersejarah itu. Saya yakin sekali, baru OPPO F7 yang baru
berhasil menangkap momen berharga tersebut.
OPPO F7 sebuah
mahakarya terbaru dari pabrikan asal Tiongkok yang menyasar anak muda. Saya
pikir, selama memegang produknya, smartphone
ini memang tepat untuk mereka kaum milenial. Bodi yang keren, material yang
mewah dan juga kamera yang cocok untuk foto dan selfie. OPPO hadirkan seri ini untuk menjangkau lebih luas kalangan
yang saat ini gemar berfoto namun juga kecintaan mereka terhadap multimedia dan
game.
OPPO F7
hadir dengan bentang layar 6,23 inci dan rasio 19:9 sehingga terlihat nyaris
tanpa bezel. Dengan berat hanya 158 gram, smartphone
ini tampak ringan sekali meskipun dalam tubuh yang sedikit ‘besar’ itu. Bodinya
terlihat sangat tipis dan ringan dalam genggaman. Tak bisa dielak bahwa
licinnya bodi ini membuat saya harus lebih hati-hati saat memegangnya.
Smartphone dengan sentuhan kaca ini diperkuat dengan dapur
picu dari MediaTek Helio P20 octa-core
dengan 4 CPU ARM Cortex-A73 2 GHx dan 4 CPU ARM Cortex-A53 2 GHz yang
membuatnya bekerja dengan baik saat pindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain,
bahkan bermain game. Dalam mendukung
grafis terbaik maka dipercaya kepada GPU dari Mali-G72 MP3. OPPO F7 terbilang
sangat kencang karena didukung oleh RAM sebesar 4 GB dan memori internal
sebesar 64 GB. Bagi saya sudah lebih dari cukup untuk menyimpan banyak foto,
beberapa game dan juga lagu-lagu
untuk menemani hari-hari.
Jack audio dan juga slot
charger
yang terletak di sisi bawah, sedangkan
di sebelah kanan terdapat slot kartu
SIM serta tombol Power, sementara di sisi kiri adalah tombol Volume. Sidik jari
persis berada di bagian bodi belakang dan pas di tengah-tengah sehingga sangat
mudah disentuh. Tidak hanya itu, sentuhannya juga sangat responsif. Jadi,
jangan khawatir akan lama terbuka kunci layar karena begitu disentuh dalam
waktu kurang dari 0,3 detik langsung memperlihatkan wallpaper di layar.
Sisi
menarik lainnya adalah kamera utama yang ditempatkan di sisi kiri atas
berdekatan dengan LED flash. Kamera
belakang ini sebesar
16 megapiksel dengan bukaan lensa f/1.8 dan mampu merekam video sampai full HD (1080p). Kamera depan adalah sebesar 25 megapiksel dengan bukaan lensa f/2.0. Menariknya adalah pemilihan sensor
dari
Sony 576 dengan teknologi high dynamic
range
(HDR), dan juga kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sehingga mampu menangkap objek
dengan baik dan juga fokus. Tanpa disadari, kamera depan ini terletak di dalam
‘poni’ sehingga tampak lebih keren dan makin kekinian. 
Kamera depan ini juga memiliki fitur AI Beauty 2.0 yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari teknologi sebelumnya.
OPPO F7
didukung oleh baterai sebesar 3.400 mAh yang akan membuat gaya hidup jadi lebih
menarik dan tanpa batas. Makin tak terhingga dengan jaringan 4G LTE untuk kedua
SIM Card yang dimilikinya. Selain fingerprint
juga terdapat face recognition untuk
membuka kunci lebih cepat dan aman. Saya menikmati seharian itu dengan smartphone yang selama ini hanya sering
dilihat dalam genggaman artis cantik Chelsea Islan. Kini, saya menggenggamnya
sendiri sambil menikmati secangkir kopi terbalik di sini.
Mungkin
nanti, saya akan mengajak kamu untuk menikmati ‘candunya’ kopi khop dan kita bingkai kembali dalam
kamera OPPO F7. Kamu tertarik untuk ini?

Oh ya, ada kesempatan menarik juga untuk para pencinta sepakbola. OPPO menghadirkan OPPO F7 Neymar Jr. Special Gift Box yang bisa kamu dapatkan di sini: http://bit.ly/OPPOxNJR_