Categories
Uncategorized

ZenFone Max Pro M1 Ubah Era Primitif Gaming Jadi Berkelas

Pernah terpikir, suatu saat game di smartphone mendapat perhatian khusus. Selama ini, orang yang menghabiskan banyak waktu di depan layar smartphone – bahkan notebook – untuk memainkan game, dianggap ‘mereka’ yang membuang-buang waktu saja. Perlakuan yang mendetail lain adalah dikucilkan oleh lingkungan sekitar karena disebut tidak bekerja, tidak memiliki penghasilan maupun problema lain yang menjurus kepada hukum sosial. Padahal, waktu yang dihabiskan seorang gamer di depan layar sentuh itu sama seperti pekerja kantoran. Bedanya, jika kamu bekerja di kantor pergi pagi sekali mengejar fingerprint, lalu pulang menjelang magrib, maka seorang gamer bisa tidur 2 jam sehari untuk mengejar ketertinggalan.

Jika pekerjaan konvensional; ada pangkat, jabatan, golongan, dipromosikan, kenaikan gaji secara intensif dan perkara administrasi lain, pekerjaan sebagai gamer sebenarnya hanya ‘khayalan’ yang ‘untung-untung’ berhadiah. Tetapi, soal naik pangkat, dipromosikan sebenarnya hampir sama meskipun tidak melalui proses administrasi ribet. Seorang gamer cukup memainkan peran, menaikkan level lebih tinggi, fokus pada gamer tertentu agar disebut profesional atau membangun personal branding sehingga kelak menjadi terkenal dan dipercaya suatu brand.
Seorang gamer tidak memiliki penghasilan? Atau mungkin, seorang gamer hanya bersenang-senang saja? Dalam konteks senang-senang saya akui memang benar tetapi konsep tidak ‘digaji’ melalui game itu relatif. Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara pula untuk mendapatkan penghasilan dari game. Tak bisa saya tampik juga bahwa beberapa permainan menjurus kepada judi tetapi jika bicara kompetisi akan bereda penafsirannya. Kompetisi game saat ini tidak hanya di tingkat anak-anak yang berlomba siapa menang beli permen, tetapi juga sudah naik ke level internasional – global – yang mana penjurian dilakukan oleh profesional di bidangnya dan juga hadiah miliran rupiah.
Saat menghadiri Opening Ceremony Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, atas undangan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Saya sama sekali tidak menyangka bahwa game menjadi salah satu ‘olahraga’ yang dipertandingkan. Waktu itu, kami hanya menikmati megahnya pembukaan acara setelah 50 tahun lalu digelar di Indonesia, berteriak saat stuntman Presiden Jokowi memasuki arena dengan sepeda motor sambil melambai-lambai tangan, atau terharu saat tarian Ratoh Jaroe ditarikan dengan indah oleh 1.500 penari.
Begitu mendarat di Aceh pada 19 Agustus, saya baru mengetahui bahwa tidak hanya bulutangkis, bukan saja pencaksilat, juga tidak hanya sepakbola yang dipertandingkan di Asian Games 2018 tetapi game populer seperti Arena of Valor (AoV). Kompetisi game di Asian Games 2018 tentu saja mengingatkan saya kepada olahraga sejenis yang mengandalkan kinerja otak, yaitu catur. Permainan asah otak ini telah lama di pertandingan di tingkat dunia. Tidak sedikit pula atlet catur yang terkenal dari Indonesia, salah satunya Edhi Handoko, Grand Master (GM) catur yang mendapat medali perak beregu di SEA Games 2003. Pecatur kemudian mendapat gelar atlet catur, gamer juga layak disebut atlet game bahkan memiliki tokoh penting seperti atlet catur saat ini. 
Pola yang sama tentu akan berlaku di game. Seiring perubahan zaman, perkembangan teknologi, maka game menjadi perhatian khusus di dunia. Di awal, catur adalah hobi, hampir semua orang memainkan catur di rumah tangga mereka. Ayah sama anak laki-lakinya. Kakak dengan adiknya. Mereka memainkan catur untuk melepas jenuh, menunggu waktu, mengasah otak, dan segala kemungkinan lain yang jika diintepretasikan dengan pola game adalah serupa.
Catur berawal dari rumah tangga. Game juga permainan yang berangkat dari individu. Kemudian catur memiliki klub dan game juga demikian. Atlet catur yang profesional telah dilatih, memiliki strategi yang kuat untuk bertahan di kompetisi. mereka punya jam terbang tinggi dan dihargai sebagai atlet. Nah, gamer yang semula main-main saja tidak tertutup kemungkinan akan menjadi profesional yang tiada lawan. Saat game masuk ke Asian Games 2018, saya berpikir bahwa inilah era perubahan yang mengikuti arah zaman. Tentu, kita tidak bisa tinggal diam. Tidak pula mengabaikan karena jumlah gamer saat ini jauh lebih banyak dibandingkan pecatur.
Catur tetap di ranah konvensional sedangkan game melangkah lebih modern yang selalu mendapat upgrade sistem. Konsep yang sama tetapi perangkat yang berbeda. Bahkan, tidak tertutup kemungkian catur akan beralih ke permainan online di ajang dunia nantinya mengingat pengembang game terus berbenah. Jauh sebelum itu, sebagai calon gamer, mungkin juga sebagai seorang yang senang bermain game, kita membutuhkan sebuah smartphone yang selaras dengan kebutuhan tersebut.

Smartphone Idaman Gamer

Jika Asian Games 2018 telah melegalkan game sebagai salah satu jenis ‘olahraga’ maka ajang dunia lain bisa mengikuti. Jika catur bertahan lama di Asian Games maka game juga akan demikian. Hari ini kita bicara AoV, besok bisa jenis game lain. Perangkat yang digunakan tetap sama yaitu smartphone yang ikut arus dikembangkan menjadi lebih baik dan keren. Hari ini trik catur mudah ditebak, pengembang game bisa memanipulasi enkripsi data agar gamer tidak mudah naik level. Senjata pecatur adalah lentikan jari, senjata gamer tak lain adalah sebuah smartphone yang bisa diandalkan dalam hal kecepatan dan daya tahan. 
ASUS ZenFone Max Pro M1 pilihan terbaik gamer!
Tiap orang memiliki sebuah perangkat idaman karena memang butuh, bukan karena ingin tampil gaya. Papancatur mudah diangkat ke mana-mana, jatuh tidak mudah rusak, namun berbeda dengan smartphone yang lebih sensitif. Apabila di kompetisi catur masih mengandalkan papancatur, maka ayah dan anak di rumah tangga bisa saja telah menanggalkannya karena ribet lalu beralih ke smartphone. Di smartphone telah terdapat aplikasi catur yang bisa diunduh oleh siapa saja dan bisa dimainkan oleh siapa saja, meskipun tanpa ada lawan. Kamu masih bisa memainkan catur dengan komputer atau bermain dengan orang lain.
Instan? Tentu saja. Smartphone memudahkan segala urusan maka ia menjadi idaman. Seorang gamer membutuhkan sebuah smartphone yang tidak cepat panas, responsif, baterai yang tahan lama, maupun layar yang lebih lebar. Urusan layar, kita tentu akan mengarah kepada kecerahan yang lebih baik dibandingkan smartphone pada umumnya. Saat kamu main catur di smartphone, layar lebih gelap nggak masalah. Namun, saat kamu main AoV, layar yang dipakai harus benar-benar selaras dengan identitas game tersebut.
Kamu tidak cukup hanya mengandalkan kepekaan, menghafal di mana musuh bersembunyi, tahu cara menaikkan level dengan mudah jika belum dibekali smartphone mumpuni. Kesal pasti saat hampir menang smartphone kehabisan baterai. Kecewa jelas sekali begitu klik finish tiba-tiba smartphone padam. Siapapun akan demikian dan merasa tertindas oleh perangkat yang digunakan.
Tidak ada salahnya mengidamkan sebuah smartphone bertaraf tinggi dalam hal gaming. Game kelas berat sekalipun akan mudah dilidas, tidak mudah mati mendadak, tidak pula cepat habis baterai. Teriakan tak terkendali. Meja bisa dibanting. Kawan bisa dipukul. Gelas kopi bisa dicampakkan hingga pecah. Bahkan, smartphone bisa saja dilempar sampai layar dan bodinya hancur. Rugi tentu pada diri sendiri. Uang keluar lagi untuk mengganti perangkat yang baru. Saat demikian, kita hanya membutuhkan sebuah smartphone gaming terbaik!

Smartphone Gaming Terbaik Kendalikan Emosi Saat Main Game

Game mengendalikan emosi kamu? Percaya atau tidak, emosi seorang gamer begitu mudah diaduk saat bermain game. Kesal bisa dibuang ke tetikus jika memainkan game di komputer. Geram bisa dihempaskan pada sepotong roti hambar jika kamu main game di smartphone. Amarah bisa sampai ke ubun-ubun saat smartphone mati kehabisan baterai. Semua ini akan dialami – bahkan pernah – oleh seorang gamer yang tidak bisa dihindari sama sekali.
Emosi stabil juga didukung oleh perangkat yang stabil pula. Jika selama ini kita dikendalikan oleh smartphone maka saatnya mengubah haluan, kita yang mengendalikan smartphone tersebut. Smartphone gaming terbaik akan mengetahui mana tuan mereka dan akan memberikan alternatif saat jalan buntu. Seperti apa smartphone gaming terbaik itu? Smartphone yang dimaksud telah melewati proses panjang sebelum dilabeli smartphone gaming. Baik dari segi ketahanan bodi, daya tahan baterai maupun kejernihan layar. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat smartphone gaming akan diajak bekerja dalam waktu lama dan kontinu. Berbeda dengan smartphone yang sering dipakai untuk menunjang gaya hidup; media sosial atau sekadar foto saja. Smartphone gaming sejatinya memiliki falsafah;  mainkan smartphone sampai habis baterai, isi lagi, main lagi!
Smartphone yang tahan lama itu cuma ASUS ZenFone Max Pro M1. Alasan saya merekomendasikan smartphone ini karena memang begitu. Ibarat cinta, ya cinta saja. Tak ada alasan untuk dijabarkan. Jika bicara dapur picu, smartphone ini telah dibekali prosesor yang sangat mumpuni untuk kelas menengah ke bawah. Bila mengangkat sisi layar, ASUS juga telah mengikuti perkembangan zaman yaitu menyematkan layar Fullview sehingga gamer akan mudah memainkan peran di dalam game.
Mainkan saja banyak game di ZenFone Max Pro M1 karena kamu akan menyenangi momen itu. Si seksi dalam gambar di bawah ini tentu saja kamu mengenalinya dengan baik. Perannya cukup ditunggu dan punya trik khusus untuk melawan musuh. Saya punya hero kesukaan saat memainkan game Mobile Legends: Bang Bang, misalnya. Kamu juga demikian. Namun kita sama-sama membutuhkan ‘senjata’ yang sangat ampuh untuk menaklukkan tiap level. Baterai cepat habis, kita terseok-seok. Smartphone berhenti bekerja, kita ikut-ikutan termenung.
ZenFone Max Pro M1 mampu lahap game kelas atas dengan baik.
Tidak demikian dengan ZenFone Max Pro M1. ASUS membekali smartphone ini dengan senjata paling tangguh di kelasnya yaitu Snapdragon 636. Varian yang saya pegang saat ini adalah dengan memori internal 32 GB dan RAM 3 GB. Media sosial sudah pasti aplikasi wajib agar terus terkoneksi dengan teman di luar sana. Lagu-lagu juga tersimpan di sebagian besar memori yang tentu saja dari idola Korea – tetap ya. Keunggulan kamera juga membuat saya ketagihan untuk memotret momen, belum lagi aktivitas di sekolah yang mau tidak mau menjadi masa terindah untuk saya dan anak-anak. Tak lupa, beberapa game mulai dari ringan sampai berat. Game ringan yang biasa saya mainkan dengan sepupu adalah Ludo dan Ular Tangga. Asyik saja main kedua game ini karena siapa yang kalah pasti ada saja hukumannya.
Game kelas menengah yang tak pernah saya tinggal, sejak memakai smartphone dan game ini dirilis adalah My Tom. Mungkin terkesan ‘ah biasa saja’ tetapi bagi pecinta kucing, game ini memiliki keasyikan tersendiri. Saat notifikasi si kucing ingin makan atau baru bangun kayak ada yang tertinggal dan harus segera mengunjungi rumahnya. Lalu, game yang naik setingkat levelnya barangkali adalah Megapolis yang mana kayak ‘membangun’ masa depan lebih cerah. Dan, di kelompok game kelas berat saya memilih Mobile Legends: Bang Bang, yang jika ditanya alasan mungkin ya ‘main’ saja karena memang mau main game ini. Apapun game pilihan kamu, asalkan bersenang-senang dengannya, ayo mainkan!
Sudah siap main game favorit di ZenFone Max Pro M1?
Apakah saya pernah merasa geram dan kesal selama menggunakan ZenFone Max Pro M1? Sejauh ini tidak, kecuali saat Game Over. Yang artinya, itu adalah kesalahan saya sendiri yang tidak punya trik atau karena jarang bermain game. Namun, secara performa, smartphone ini cukup baik dan tidak pernah ngelag sekalipun karena dapur picu yang kuat didukung oleh Android 8.0 Pure. Penting digarisbawahi bahwa sistem operasi ini membawa pengaruh besar terhadap ZenFone Max Pro M1 sehingga lebih ringan, tidak tersendat-sendat dan juga menjaga kestabilan baterai. Kita seperti sedang memegang smartphone Google Pixel karena sensasi yang dihadirkan sangat berbeda karena tanpa ZenUI, ciri khas smartphone ASUS.
Smartphone seperti ini sulit sekali ditemui di pasaran saat ini. ASUS memberikan keseimbangan yang pasti, meski ada yang melayangkan protes terhadap sistem operasi yang dipakai, namun saat kamu mengoperasikan smartphone ini; main banyak game, buka banyak aplikasi, mendengar musik, menonton video, maka rasakan bagaimana sensasi yang dihadirkan.
Sangat berbeda. Di kelasnya – bahkan – naik kelas sekalipun, ZenFone Max Pro M1 sangat membantu keseharian seorang gamer dan juga mereka yang lebih sering bekerja di luar ruangan. Hasil Benchmark dari AnTuTu memperlihatkan hasil yang memuaskan untuk sebuah smartphone Rp 2 jutaan ini. Angka penilaian ini tidak menipu hasil. Pemakaian maksimal masih belum membuat smartphone ini terdiam dalam waktu lama sehingga kita harus menekan tombol Power + Volume Up untuk mematikannya.
Hasil benchmark AnTuTu ZenFone Max Pro M1.
Dari tadi saya terus berbicara soal daya tahan. Seri Max dari smartphone ASUS memang sudah terkenal sebagai salah satu ponsel pintar yang unggul di baterai. ASUS membenamkan baterai sebesar 5.000 mAh dengan fitur isi cepat, di mana pengisian bisa memakan waktu antara 1 jam sampai 1 jam 20 menit. Pemakaian normal seharian adalah 13 jam lebih yang tentu saja menghadirkan kenyamanan tersendiri. Aktivitas saya yang lebih banyak di internet sangat terbantu dengan baterai mumpuni ini. Saya tidak tertinggal informasi penting bahkan saya menjadikan ZenFone Max Pro M1 untuk menyimpan materi ajar. Jadi, sampai di kelas, saya cukup membuka smartphone ini lalu mengajar seperti biasa tanpa repot membawa buku ke dalam kelas.
Layar penuh tentu saja sangat membantu saya di dalam kelas – selain bermain game tadi. Jika main game saya mudah menemukan celah melawan musuh, maka di dalam kelas dengan materi yang diketik lebih responsif akan membuat semangat mengajar lebih tinggi. Sebenarnya, bisa disebut saya adalah guru yang lebih banyak mengandalkan teknologi dalam mengajar. Entah mungkin orang lain menyebut saya ‘sombong’ karena tidak membawa buku ke dalam kelas, tetapi bantuan smartphone yang menyimpan banyak hal lebih memudahkan saya dalam segala urusan sebagai guru.
Rasio layar 18:9 membuat ZenFone Max Pro M1 terkesan seperti smartphone dengan ukuran 5,5 inci padahal ukuran sebenarnya adalah 5,99 inci. Dalam urusan gaming sudah tidak diragukan lagi. Saya mudah mengibuli sepupu yang masih kelas 3 sekolah dasar saat main Ular Tangga, juga membaca dengan benar materi ajar sebelum diberikan kepada siswa di dalam kelas. Kedua hal ini membuat saya cukup bersenang-senang dengan layar luas; selain menikmati lagu-lagu terbaru dari K-Pop di Youtube.
ASUS membawa ZenFone Max Pro M1 dengan bodi metal yang alot. Kesan gaharnya bisa didapat selain kesan elegan untuk kelas menengah. Meskipun harga cukup murah, ASUS tidak membuang fitur kekinian yaitu sidik jari yang terletak di bagian tengah belakang bodi. Sidik jari ini juga cukup responsif. Jadi sebuah kebiasaan kita untuk membuka smartphone dengan cepat tanpa perlu menarik pola atau memasukkan PIN.

3 Fitur Unggulan ZenFone Max Pro M1

ASUS ZenFone Max Pro M1 memiliki banyak fitur, tentu saja. Namun jika diminta untuk memilih 3 fitur saja lalu menjadi rekomendasi untuk siapa saja yang ingin mendapatkan smartphone gaming terbaik, saya memilih Android 8.0 Pure, Baterai dan Kamera (diulas pada poin berikutnya).
Android 8.0 Pure atau sistem operasi tanpa kostumisasi tentu sangat menarik sekali – ibarat bicara yang alami dan murni kita yang merasakannya. Apapun yang di-update oleh Google kita yang akan menerima pertama sekali. Begitu pula dengan pengguna ZenFone Max Pro M1. Sebenarnya, banyak sekali keunggulan dari Android 8.0 Pure yang berjalan di satu-satunya smartphone ASUS saat ini. Salah satunya, dalam menghemat daya maka sistem operasi ini akan membatasi aplikasi yang berjalan di latar belakang. Seperti diketahui bahwa aplikasi yang berjalan di latar belakang sangat menguras baterai namun dengan Android 8.0 Pure ini, ZenFone Max Pro M1 bekerja lebih maksimal dalam penghematan daya.
Hal menarik lain dari Android 8.0 Pure adalah proses booting yang memiliki kecepatan 2x lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya. Proses ini sangat membantu kinerja smartphone sehingga tidak akan mudah ngelag seperti yang sering dialami pengguna smartphone. Selain cepat dalam booting juga memiliki fitur autofill yang memungkinkan smartphone akan menyimpan ID dan password media sosial di Google Crome tanpa menanyakan lagi kepada pengguna.
Keunggulan Android 8.0 Pure di ZenFone Max Pro M1.
Google juga menyertakan fitur menarik seperti Picture in Picture yang mana memungkinkan pengguna untuk memainkan 2 aplikasi secara bersamaan. Jadi, untuk pengguna yang sibuk bisa mengandalkan fitur ini untuk membuka e-mail sambil membalas chat. Fitur menarik lain adalah notification dot yang memungkinkan pengguna mendapatkan titik berwarna kuning di atas sebelah kanan aplikasi yang dimaksud; Instagram, Facebook, Gmail, Twitter dan lain-lain. Fitur ini berbeda dengan fitur lain di mana saat ditekan akan keluar pop-up yang mana memberikan opsi tentang pemberitahuan yang baru saja diterima.
ZenFone Max Pro M1 bekerja dengan baik berkat Android 8.0 Pure.
Yang menarik adalah fitur Google Play Protect di mana akan mendeteksi dan menghapus secara otomatis aplikasi berbahaya. Jadi, di satu sisi kita sangat aman dalam menggunakan smartphone yang telah diproteksi lebih lanjut. Kita terhindar dari mallware juga terhindar dari hal-hal negatif. Keamanan kita dijaga dengan baik sampai benar-benar nyaman selama menggunakan perangkat.
Perlindungan terbaik dari Google untuk ZenFone Max Pro M1.
Baterai menjadi bagian terpenting untuk sebuah smartphone. Daya tahan baterai membuat smartphone dicintai oleh penggunanya. Memang, di Android 8.0 Pure terdapat fitur Life Saver yang akan menjaga kestabilan baterai. Perpaduan perangkat yang dibenam ASUS dengan Google akan membawa pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup ZenFone Max Pro M1. Dalam kondisi normal; bekerja, bermain game, mendengar musik dan membaca, smartphone ini akan menyisakan angka 5 di pemberitahuan baterai menjelang tidur pukul 22.00. Isi cepat daya juga dilakukan malam hari menjelang tidur atau sehabis subuh.
Semua serba cepat dan instan. Kenapa saya mengunggulkan baterai dari ZenFone Max Pro M1? Karena memang demikian adanya. Baterai tahan lama sangat membantu aktivitas. Saya pikir, hampir semua pengguna smartphone jika diminta untuk memilih maka lebih memilih daya tahan lama dibandingkan dengan fitur lain. Smartphone padam sama saja tidak bisa berkomunikasi, meskipun 5% daya tahan ZenFone Max Pro M1 setidaknya masih bisa bertahan sampai 30 menit. Kita masih bisa mengirim pesan bahkan menelepon kerabat di saat-saat genting. 

Kamera Bokeh Terbaik di Kelasnya

Fitur ini sangatlah penting sehingga saya tempatkan di akhir. Kenapa? Ya, intensitas pengguna smartphone saat ini adalah berfoto. Orang main game banyak, tetapi orang yang berfoto jauh lebih banyak. Orang main game tentu suka foto namun orang suka foto belum tentu suka main game. Maka, kamera ZenFone Max Pro M1 menjadi pilihan tepat di kelas menengah ke bawah.
Kamu mencari kamera dengan bokeh terbaik? Coba lihat beberapa hasil foto yang saya lampirkan di sini. Untuk smartphone murah, saya berani menyebut bahwa fitur bokeh yang dimilikinya sangatlah baik.
Kamera utama ZenFone Max Pro M1 yang unggul foto bokeh.
Dua kamera belakang ditempatkan secara vertikal di sebelah kiri. Kamera utama memiliki resolusi 13 megapixel dengan bukaan lensa f/2.0 dan kamera untuk fitur bokeh adalah 5 megapixel. ASUS membekali kamera ini dengan fitur fokus yang cepat sekali menangkap objek dan fitur mengenali objek dengan baik sebelum dikunci. Tak lupa, ASUS membekali kamera depan sebesar 5 megapixel yang bisa kamu gunakan untuk selfie lebih cantik dan menarik. ASUS memang menanggalkan PixelMaster Camera dan menggantikannya dengan Snapdragon Camera yang memiliki fitur seperti umumnya kamera smartphone lain, tetapi ciri khas dari kamera ASUS masih tetap terjaga.
Hasil foto selfie ZenFone Max Pro M1. 
Hasil foto dekat ZenFone Max Pro M1. 
Foto objek yang natural dari ZenFone Max Pro M1.
Kamera ZenFone Max Pro M1 mampu menangkap warna dengan baik. 
Objek bokeh yang cantik bukan?
Bagi saya, di kelas menengah yang unggul sisi baterai dan berlabel smartphone gaming, kamera ZenFone Max Pro M1 akan menjadi teman baik dalam menangkap momen sejati di sekitar kita. Saya telah mencoba dan cukup puas dengan hasilnya.

Kenapa Memilih ZenFone Max Pro M1?

Barangkali, catatan ini menjadi kesimpulan dan rekomendasi. Dengan apa yang saya ulas di atas, kita bisa tahu benar posisi ZenFone Max Pro M1. Unggul di baterai, cepat dalam bekerja dan kamera bokeh terbaik di kelasnya. Dengan harga yang sangat murah, kita mendapatkan keuntungan lebih besar. Jika berpikir demikian, segeralah genggam ZenFone Max Pro M1!
Model ZenFone Max Pro M1 (ZB602KL)
Display, Resolution Full HD+ 2.160 x 1.080 pixel, 18:9 Full View Display,
2.5D curve glass with 450nits
CPU Qualcomm Snapdragon 636 8x (octa-core) 14nanometer,
Kryo 260 CPU up to 1.8GHz
GPU Qualcomm® Adreno™ 509 GPU
RAM / Storage LPDDR4 3GB RAM&32GB ROM, LPDDR4 4GB RAM&64GB ROM,
LPDDR4 6GB RAM&64GB ROM, Supports up to 256GB MicroSD,
100GB Google Drive (free 1 year)
Rear (main) Camera 13MP / 16MP with f/2.0 Aperture, Phase Detection Auto Focus,
LED flash
Rear (wide) Camera 5MP / 8MP 120o wide-angle camera for 200% wider view
for bokeh effect
Front camera 8MP / 16MP, LED flash
Camera feature PixelMaster 4.0 camera mode: Beauty, Auto (with HDR features),
Selfie Panorama, GIF Animation
Wireless WLAN 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.2, Wi-Fi direct
Sensor Rear fingerprint sensor (0.3 seconds unlock, supports 5 fingerprints),
Face Recognition, Accelerator, E-Compass, Proximity,
Ambient Light Sensor, Gyroscope
SIM card and SD slot Triple Slots: dual SIM, one MicroSD card,
Slot 1: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 2: 2G/3G/4G Nano SIM Card,
Slot 3: Supports up to 256GB MicroSD card,
Both SIM card slots support 3G WCDMA / 4G LTE network band.
But only one SIM card, can connect to 4G LTE service at a time.
Network FDD-LTE, TD-LTE, WCDMA, GSM,
Data rate: DC-HSPA+ (DL/UL): 42/5.76 Mbps;
LTE CAT 7 (DL/UL): 300/150 Mbps, 3CA support
GPS GPS, AGPS, Glonass, BDS
OS Pure Android 8.0 Oreo
Battery 5.000mAh capacity with fast charging,
ASUS PowerMaster technology,
2x longer battery lifespan, up to 35 days 4G standby,
up to 42 hours 3G talk time, up to 20 hours video playback,
up to 28 hours Wi-Fi web browsing
Audio / Microphone Loud speaker,
PMIC internal amplifier,
Dual internal microphones with ASUS Noise,
Reduction Technology, FM Receiver
Size / Weight 159 x 76 x 8.46 mm / 180 grams
Color Deepsea Black and Meteor Silver

Categories
Uncategorized

BUMDes; Pemberdayaan Desa Jadi Mandiri

Padi menguning menjadi pemandangan yang tidak bisa dipisahkan dari desa. Sawah yang sedang digarap juga menjadi sebuah penghayatan khusus untuk menikmati hari-hari selama di desa. Bagi orang yang tinggal di desa, itu adalah pemandangan biasa. Namun, bagi mereka yang mencari angin segar atau traveling ke desa, pemandangan tersebut menjadi sebuah objek yang begitu indah untuk difoto.
Ilustrasi kehidupan desa yang indah dan permai – garumah.blogspot.com
Desa adalah Indonesia. Indonesia tak akan pernah terlepas dari peran masyarakat dari desa. Bicara hal kebutuhan utama atau primer, dari desa beras diangkut dengan truk-truk ke kota-kota besar. Padi yang telah digiling jadi beras itu, disantap penuh canda tawa di mal-mal maupun rumah makan dengan aroma romantis yang tiada tara. Padahal, sebelum jadi beras, padi itu ditanam, dipotong, dijemur biar kering, digiling, dipilah beras yang bulat dan rancu, lalu sampailah kepada kita yang menikmatinya dengan lahap.
Lalu, ada yang menyebut, buat apa memperhatikan masyarakat di desa? Nah, barangkali orang ini tidak pernah makan nasi. Di atas gedung tinggi, tak mungkin padi menyemai hari. Di perumahan padat, tak bisa dipastikan ada sepetak sawah sedang menguning. Orang sibuk bekerja dari pagi ke pagi, tidak ada waktu untuk menyemai padi. Desa adalah jiwa raga Indonesia maka saat dana desa dilimpahkan begitu besarnya, maka jangan sekali-kali mencemooh, menganggap tidak perlu, memandangnya ‘ah biasa saja’ karena tanpa mereka yang kesusahan di sawah tentu kita akan kelaparan.
Dana desa yang masuk tidak hanya dipakai untuk ‘makan enak’ semata oleh pejabat kelas teras. Tetapi, dana desa ini telah dialokasikan untuk pemberdayaan ekonomi desa. Jika kampung saya adalah pertanian sebagai andalan hidupnya, maka dana desa ini akan diberikan kepada para petani untuk menambah modal pertanian dalam bentuk simpan pinjam. Apakah itu membeli benih yang bagus, pupuk berkelas, pembasmi hama, atau kebutuhan lain selama proses tanam padi per triwulan atau per semester – tergantung padi dan kebiasaan tanam di suatu daerah. Di daerah lain, dana desa akan dialokasikan tergantung kebutuhan dan kebiasaan perekonomian desa.
Dalam segala kemungkinan, dana desa yang dinikmati bersama-sama ini akan menjadi kekayaan desa sehingga desa tersebut akan lebih mandiri. Dana desa yang diberikan pemerintah kemudian dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) – di Aceh disebut Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Badan usaha ini kemudian akan mengelola dana desa yang diberikan sesuai kebutuhan masyarakat. Setidaknya, dana yang dikirim ke rekening BUMDes ini sejumlah Rp 180.000.000 (Seratus Delapan Puluh Juta Rupiah). Dana desa ini dikelola untuk membangun perekonomian bukan untuk diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat desa. Dana yang diberikan tersebut, sebanyak Rp 30.000.000 (Tiga Puluh Juta Rupiah) akan digunakan untuk operasional BUMDes dan sisanya adalah untuk pemberdayaan ekonomi desa.
Dasar hukum dari BUMDes adalah UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 Ayat (6) yang menyebutkan, “BUMDes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.
Dana desa yang dimaksud bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, mengembangkan rencana kerja, menciptakan  peluang dan jaringan pasar, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan  masyarakat, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa, meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa (PAD). Jenis-jenis usaha dan contohnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
Bisnis Sosial (Social Business) Sederhana :
“memberikan pelayanan umum (serving) kepada masyarakat dan memperoleh keuntungan finansial”(Pasal 19)
air minum Desa; usaha listrik Desa; lumbung pangan; dan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
Bisnis Penyewaan (Renting) Barang:
“untuk melayani kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20)
alat transportasi; perkakas pesta; gedung pertemuan;
rumah toko; tanah milik BUM Desa; dan barang sewaan lainnya.
Usaha Perantara (Brokering):“yang memberikan jasa pelayanan kepada warga” (Pasal 21) jasa pembayaran listrik; pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan jasa pelayanan lainnya.
Bisnis yang Berproduksi dan/atau Berdagang (Trading):
“barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22)
pabrik es; pabrik asap cair; hasil pertanian; sarana produksi pertanian; sumur bekas tambang; dan kegiatan bisnis produktif lainnya.
Bisnis Keuangan (Financial Business): yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa (Pasal 23) Memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa
Usaha Bersama (Holding): sebagai induk dari unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan perdesaan (Pasal 24) a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUMGagar tumbuh menjadi usaha bersama.
b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi lebih ekspansif;
Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok masyarakat; dan
kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Bagaimana
BUMDes bekerja? Tentu saja mengacu kepada contoh di tabel tersebut. Desa yang
orientasinya adalah pertanian maka usaha yang semestinya dikembangkan adalah
sektor ini. Desa yang dekat dengan pantai maka para nelayan yang lebih
membutuhkan perhatian. Desa dengan jarak yang jauh dari air bersih, maka yang
diperlukan adalah usaha air bersih. BUMDes kemudian memberikan dana pinjaman
kepada masyarakat untuk memberdayakan ekonomi mereka, kemudian sistem pinjaman
yang diberikan tanpa bunga sehingga masyarakat yang meminjam akan mengembalikan
secara utuh jumlah pinjaman meskipun secara cicilan perbulan.
Pada dasarnya, BUMDes dikelola oleh pejabat struktural seperti kebanyakan badan usaha. Masing-masing jabatan memangku tugas dan tanggungjawab tersendiri sehingga badan usaha yang dikelola menjadi lebih maju, diam di tempat atau malah bangkrut. Jalannya roda perekonomian di desa tidak hanya terletak pada masyarakat itu sendiri tetapi juga pada badan usaha yang aktif sehingga melahirkan usaha produktif.  Dana desa yang dikucurkan tersebut patut diberikan kepada masyarakat yang memiliki usaha kreatif sehingga dana tersebut dapat terus bergulir sampai desa dimaksud benar-benar mandiri dan bisa menarik keuntungan dari dana BUMDes yang dikelola dengan baik.
Struktur Pengurus BUMDes.
Pengelola BUMDes ini dilakukan secara terpisah dari dana desa lain. Maka, untuk pelaporan dan lain-lain adalah hak dari pengurus BUMDes tanpa bisa diintervensi oleh pejabat desa lainnya. Dana yang dikelola dalam jumlah besar tersebut semestinya – wajib – dibuat pencatatan akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
Penjelasan tentang dasar hukum BUMDes dari Kemal Pasya, S.IP, MPA, dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong Kabupaten Aceh Barat.
Peran penting dalam pengurus BUMDes menurut saya pribadi dimiliki oleh bendahara. Meskipun masing-masing pengurus memiliki tanggung jawab tetapi urusan keuangan sangatlah sensitif. Di mana, masyarakat desa mudah sekali memunculkan argumentasi yang menggambarkan seolah-olah pengurus BUMDes yang ‘memakan’ seluruh dana. Padahal, jika ditelusuri, bisa saja pencatatan yang kurang baik atau unit simpan pinjam yang berhenti di tempat. Artinya, unit simpan pinjam merupakan salah satu unit yang populer dan diincar oleh seluruh masyarakat. Unit ini pula yang memiliki peranan penting di dalam BUMDes di mana masyarakat akan berbondong-bondong mendatangi pengurus BUMDes untuk mendapatkan pinjaman, namun saat jatuh tempo pengembalian selalu membuang muka.
Apakah bendahara – jika belum memiliki unit usaha simpan pinjam – akan langsung memberikan dana desa tersebut? Pertimbangan untuk mengeluarkan dana desa itu jauh lebih memberatkan daripada meneguk secangkir kopi pahit. Tiap dana yang dikeluarkan wajib memiliki catatan. Debet dan kredit. Dana yang berasal dari mana. Dana yang akan diberikan kepada siapa. Dana yang menjadi kas atau pinjaman. Catatan ini akan menjadikan BUMDes akan lebih transparan dalam mengelola keuangan di desa. 
Dengan pekerjaan
yang tidak digaji, pengurus BUMDes mau tidak mau harus mengelola dana desa –
juga harta kekayaan desa lain yang telah dialihkan ke BUMDes. Pengelolaan dengan
baik maka akan menghasilkan ‘keuntungan’ yang baik pula. Karena kita berbicara
di desa dan bukanlah dalam skala perusahaan besar, maka pembukuan cukup
digunakan model standar saja. Pembukuan yang mudah ini akan menjanjikan
performa yang lebih baik pula untuk kelangsungan BUMDes di masa mendatang. Tiap
dana yang masuk dan keluar, harus melewati neraca. Di dalam neraca ini antara
kolom ASET dan HUTANG DAN MODAL harus sama jumlahnya.
Contoh neraca BUMDes.
Tiap pencatatan yang baik akan menghasilkan akhiran yang baik pula. Neraca saldo misalnya, harus memiliki kode, nama akun dan juga saldo awal yang nantinya akan diintegrasikan dengan neraca, laba rugi dan lain-lain. Makin hari, makin sulit untuk mengelola dana desa yang besar tetapi dengan pencatatan keuangan yang baik maka akan menghadirkan sebuah badan usaha yang sukses.
Contoh neraca akun BUMDes.
Bendahara salah catat maka dana desa akan bercampur dengan dana-dana aset lain yang semestinya terpisah dari dana desa. Peran bendara tidak hanya menarik atau menyetor uang di bank tetapi memahami dengan baik standar pencatatan keuangan. Hal ini tentu saja sangat penting sekali di mana bendahara menjadi orang yang pertama sekali dihujat maupun dicemooh oleh masyarakat karena disebut sebagai ‘pemegang’ dana di desa.
Bendahara BUMDes memerlukan baju besi agar bisa menghalau serangan dari mana-mana. Tak sekali nanti, ada paman yang membutuhkan dana secepatnya maka bendahara yang akan dimintai pertolongan pertama. Di lain kesempatan, ada kerabat lain yang membutuhkan dana untuk membuka usaha padahal kredit di bank menumpuk, belum tentu kita dengan mudah mengeluarkan uang dari dana desa. Bahkan, jika orang tua butuh sekalipun tidak bisa kita menarik dana desa untuk kebutuhan mendesak. 
Catat. Catat. Catat. Itulah tugas penting dari bendahara dana desa. Tanpa catatan akan sulit sekali mempertanggungjawabkan apa yang telah diberikan. Dana besar memang membuat kita tergiur, tumpahan kekesalan dari masyarakat tetapi jika pembukuan jelas tiap waktu maka mereka tidak akan mampu berkutik. Meskipun hanya selembar kertas yang diberikan, masyarakat dapat membaca berapa pemasukan, pengeluaran dan juga tunggakan dari masyarakat yang telah meminjam dana desa tersebut. 
Saya sedikit khawatir di posisi bendahara BUMDes. Namun, untuk menyukseskan pemberdayaan di desa saya nanti, ada beberapa bagian yang mesti saya catat dengan baik. Dana desa yang diterima tidak hanya sebatas ‘dibagi-bagikan’ saja tetapi ditelusuri siapa yang layak dan tidak layak. 
Pertama, kami telah merencanakan bahwa masyarakat yang masih belum melunasi pinjaman sebelumnya maka tidak layak untuk diberikan pinjaman lain, termasuk BUMDes di tahun depan. 
Kedua, mendata masyarakat yang memiliki ekonomi produktif yang mana akan diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan dana simpan pinjam. 
Ketiga, dana desa yang masuk akan dilaporkan secara berkala kepada seluruh masyarakat desa sehingga tidak akan menimbulkan prasangka tidak baik di kemudian hari. 
Keempat, mencatat semua pengeluaran meskipun hanya seribu rupiah. 
Kelima, mencatat pemasukan dan memisahkan terlebih dahulu dana desa dengan aset desa yang dikelola oleh BUMDes. 
Dalam Pelatihan Penguatan Kelembagaan Gampong yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong di Aceh Barat pada 22 Oktober sampai dengan 30 Oktober 2018, tiap pemateri berpesan bahwa usaha kreatif adalah mereka yang berhak menerima kucuran dana desa tersebut. Kenapa demikian? Mereka sudah memiliki usaha dan hanya dibantukan untuk mengembangkan usaha saja bukan mengambil pinjaman lalu membangun usaha. Tentu saja tidak akan cukup dan nantinya bendahara yang akan keteteran dalam mengejar masyarakat desa yang belum menyetor cicilan bulanan. 
Pelatihan yang diselenggarakan ini mengundang ketua, bendahara dan juga sekretaris dari BUMDes di seluruh Aceh Barat. Selain gambaran dari pemberdayaan usaha di desa juga diberikan pengetahuan tentang cara pengelolaan dana desa dengan benar, termasuk pencatatan dana dalam saldo sampai keluar neraca.
Sebagian Pengurus BUMDes Kabupaten Aceh Barat.
Dana desa
diberikan untuk desa dan diharapkan untuk kemakmuran desa dimaksud. Dalam hal
ini, bukan cuma satu orang saja yang bekerja tetapi seluruh masyarakat desa
jika menginginkan dana desa benar-benar dialokasikan untuk pemberdayaan usaha
di desa. Kini saatnya desa mandiri, memiliki usaha mandiri dan masyarakat sejahtera!
Categories
Uncategorized

Sungguh Malang Guru Honorer Dibayar Cuma 250 Ribu Perbulan

Guru honorer! Di mana posisinya dalam pemerintahan kita? Rasanya,
saya malu mengatakan bahwa
guru tanpa tanda jasa di abad ini.
Mengapa saya malu? Karena; guru itu manusia yang butuh makan, butuh kebutuhan
ini dan itu. Saat para buruh berbondong-bondong melakukan demonstrasi, guru
honor khususnya di daerah-daerah terpencil malah sedang mengajar di dalam
kelas. Adakah media yang meliputnya? Mungkin saja jalan telah terputus ke sana.
Bayaran guru honore sangat rendah.

Menjelang
akhir tahun, saya menulis kembali mengenai nasib guru kita ini. Sebagai salah
satu bagian dari guru honor yang entah berada di langit mana saat disejajarkan
dengan guru pegawai lain, saya sibuk mengurus ini dan itu untuk urusan
fungsional guru honor tersebut.
Segampang membalik telapak tangankah?
Dana yang keluar sampai puluhan juta seperti guru sertifikasi?

Berkas
yang harus disiapkan oleh seorang guru honor untuk menerima fungsional 250 ribu
perbulan itu cukup rumit. Mulai dari SK dari dinas terkait terhitung mulai dari
pertama menghonor sampai sekarang, jadwal mengajar setahun terakhir (2
semester), surat aktif, keaktifan NUPTK dan lain-lain.

Pada NUPTK (Nomor Unik
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan) ini termasuk bagian terpenting untuk dapat
menerima fungsional. Pihak dinas terkait harus mengeluarkan bukti aktif NUPTK
dengan surat berkode S08a. Jika surat tersebut tidak bisa diprint lagi
maka jangan harap fungsional guru honor dapat dikeluarkan, walaupun guru
bersangkutan memang benar masih menghonor.

Saya
tidak sedang menyorot soal kelengkapan berkas tersebut. Toh, surat-menyurat
(data) memang penting sekali saat ini. Namun, masih wajarkan guru honor
diganjal 250 ribu perbulan?
Oh, katanya guru honor sudah tidak dibutuhkan lagi! Banyak “orang” yang berkoar-koar demikian. Tampaknya,
hal demikian tidak berlaku. Sebanyak apapun guru yang telah tersertifikasi,
guru honor tetapkan jadi idola.

Banyak sekolah yang kelebihan jam sehingga
mencari guru honor untuk membantu mengajar. Guru sertifikasi hanya “boleh”
mengajar pelajarannya atau serumpun dengannya saja. Guru tersertifikasi jangan
harap mau mengajar lebih dari 24 jam perminggu karena bagi mereka jumlah jam
yang telah diberikan terlalu banyak.

Guru honor yang dibantukan untuk mengajar
bisa mencapai lebih dari 24 jam karena guru sertifikasi enggan mengajar lebih
dari jam mereka. Saat guru sertifikasi menerima gaji dua kali, guru honor hanya
bisa gigit jari karena fungsional “akan” bisa diurus akhir tahun. Jika
fungsional keluar, jika tidak?

250
ribu adalah angka sedikit sekali untuk penghargaan kepada guru honor. Walaupun
pemerintah mengatakan guru honor harus distop sementara waktu namun
tanpa guru honor jangan pernah harap proses belajar mengajar berimbang. Pembagian
jam di tiap sekolah hampir membutuhkan guru honor. Nasib kota besar bisa
berbeda karena sebagian guru terpenuhi.

Namun Indonesia tidak hanya di kota-kota
besar saja. 250 ribu perbulan itu tidak semua didapat oleh guru honor yang
pontang-panting mengajar sama dengan guru yang telah tersertifikasi. 250 ribu
bahkan harus dibagi sama rata jika di sekolah mereka tidak semua keluar dana
fungsional ini.

Mau mengajar seharian, datang lebih pagi atau pulang lebih
lama, mereka tetap akan dibayar segitu. Tak ada yang peduli dengan asap
mengepul di dapur mereka. Tak ada pula yang bertanya apakah bensin kendaraan
masih penuh. Tak ada yang mengubris perkara anak istrinya kelaparan di rumah.

Ada
yang berpendapat bahwa, silakan cari kerja lain saja. Tentu ini
perkara hati atau bahkan umur atau bahkan terlanjur kecewa tidak diterima di
perusahaan manapun. Apalagi di kampung – daerah pedalaman – hanya
sekolah-sekolah saja yang menerima orang-orang rapi bekerja.

Sarjana yang
terlanjur pulang kampung mau tidak mau mengajar di sekolah walaupun tidak
bayar. Banyak dari mereka yang masih mengantung cita-cita akan “diangkat”
menjadi pegawai suatu saat nanti. Mungkin saja di usia hampir pensiun NIP baru
disandang, atau bahkan tidak sama sekali.

Angka
250 ribu tak cukup untuk menghidupi guru honor di saat ini. Kenapa saya berani
mengatakan demikian? Ayolah, berapa kali rupiah bertekuk lutut terhadap dolar
Amerika. Berapa kali pemerintah menaikkan bahan bakar minyak.

Sudah tak
terhitung bahan pokok naik harga berkali-kali. Oh, dana talangan telah
diberikan oleh dinas tertentu. Beasiswa untuk anak-anak kurang mampu telah
“ditingkatkan”. Bantuan miskin telah diberikan.

Guru honor? Di mana letaknya?
Jika pemerintah masih menganggap guru honor sebagai penopang pendidikan
di masa kini, naikkan saja fungsional untuk mereka sampai batas 500 ribu atau
lebih perbulan.
Berani
melakukan ini?
Katanya
kas negara tidak cukup. Katanya guru honor tidak berkompetensi tinggi. Katanya
guru honor tidak mendapatkan tempat di jajaran terpenting pemerintah ini. Soal
kompetensi tinggi saat ini, guru honor bisa dikatakan lebih maju selangkah
dalam mengajar.

Guru honor bisa mengoperasikan komputer dengan baik, membuat slideshow
untuk dipresentasi di depan siswa dengan menarik, menguasai metode dan model
pembelajaran terbarukan, dan isu-isu lain yang tidak dimiliki oleh guru
bersertifikat sertifikasi sekalipun.

Kenapa
harus dinaikkan fungsional untuk guru honor? Seperti yang telah saya sebutkan
sebelumnya, bisa saja guru honor hanya dapat fungsional saja tetapi tidak
sempat diangkat menjadi pegawai. Jasa apa yang mampu diberikan pemerintah untuk
mereka ini?

Apabila melihat ke lapangan, guru honor tetap sama dengan guru
pegawai. Tugas dan tanggung jawab sama. Lelah yang sama. Gaji tiap bulan yang
tak ada.

Baru
sekarang guru turun ke jalan untuk minta diangkat jadi pegawai. Dahulu, atau
tidak usah mengambil perkara yang lalu. Di daerah pedalaman, guru honor hanya
mengajar saja, mengurus berkas-berkas yang diminta berulang kali, mengais
rejeki di tempat lain.

Semua mereka lakukan untuk menyambung hidup. Namun
pemerintah masih menutup mata perkara ini karena dianggap masih banyak guru
pegawai. Data di dinas terkait boleh-boleh saja penuh, namun fakta di lapangan
masih banyak sekali guru honor yang mengajar tanpa pamrih.

Miris
sekali memang, namun guru honor tidak pernah diPHK atau dipecat. Tanpa bayaran
pun guru honor tetap mengajar di sekolah. Keluar atau tidak fungsional untuk
mereka hanya mampur berujar,  “Belum
rejeki!
” Suara
hati dari ratusan ribu guru honor di negeri ini, siapa yang tahu? 
Categories
Uncategorized

Saya Sibuk Tidak Sempat Menulis Tapi Saya Seorang ‘Penulis’

“Jika suatu hari
nanti, meski kalian terus terjatuh, jika kalian terus bermimpi dan berusaha,
kalian akan segera mencapai mimpi kalian!”
Namkoong Min, aktor Korea Selatan, dalam KBS
Drama Awards 2017.

Prilly Latuconsina, gadis mungil, artis papan
atas Indonesia yang melejit lewat drama seri Ganteng-ganteng Serigala, lalu
beranjak ke layar lebar dalam film hantu Danur, dan baru saja mempromosikan
film Danur 2. Bicara sibuk, selebritas itu seringkali membutuhkan ‘candu’ agar
dapat tidur ‘lama’ dalam sehari. Mungkin, kita mengira bahwa saat seseorang
tidak tampil di layar kaca, selebriti itu telah lenyap. Namun, untuk sekelas
Prilly yang telah mencapai puncak kejayaan, sebagai brand ambassador yang jadwalnya padat, acara offline yang terstruktur rapi, dan seolah tiada waktu untuk tidur;
hanya istirahat selama macet saat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain di
Ibu Kota.
Sibuknya kita, terkadang hanya ‘permisi’ untuk
enggan melakukan apa yang ingin dilakukan. Kita ingin menulis; menjadi penulis,
tetapi tidak ada satu paragraf pun yang bisa dikeluarkan dari alam bawah sadar
sehingga mengakar menjadi aksara bermakna. Isa Alamsyah, dalam buku No Excuse,
menyebut tidak ada kata permisi dalam memulai menulis. 5 Detik dan Rasa Rindu
adalah bukti bahwa seorang Prilly yang sangat sibuk, mampu melahirkan buku
kumpulan puisi yang diterbitkan oleh penerbit terkenal, Mizan. Buku best seller ini nantinya akan difilmkan
oleh MD Entertaiment.
Kita ingin menjadi seorang fotografer andal,
tetapi tidak ada satu pun hasil foto terbaik yang bisa dibanggakan. Bahkan,
kita sama sekali tidak memiliki insting kuat untuk mengambil objek dari sudut
pandang terbaik, terbeda, terunik, dan teraneh dari orang lain sehingga layak
disebut sebagai karya foto spektakuler. Kita tersudut dalam pendapat ingin
menjadi seorang video maker namun
dalam merekam momen saja tangan masih bergoyang, apalagi saat membuka aplikasi
ringan pengeditan video, Windows Movie Maker, masih gagap dan pikiran buntu. Maka,
tidak ada yang bisa kita banggakan kepada orang lain saat hasilnya tidak ada.
Saat orang lain telah jauh terbang tinggi, kita masih merangkak dalam
mempertahankan egois berkepanjangan. Saat orang lain tidak tidur dalam mengedit
foto dan menggabungkan video, kita masih terbahak di warung kopi dengan
rencana-rencana yang habis seusai secangkir kopi lenyap sampai ke dasar
cangkir.
‘Menulis’ dengan ASUS ROG, kayak sedang main game!
 Demikian juga dalam menulis, kita terus
mendengungkan semangat menulis, padahal tulisan kita sendiri masih kurang titik
koma, masih terdapat kesalahan tanda baca, masih tidak sesuai antara satu
ungkapan dengan pendapat setelah itu, tidak ada keselarasan antara tema dengan
judul bahkan isi tulisan. Kita kembali dalam ‘permisi’ bahwa sebenarnya kita
tidak perlu diajarkan lagi karena telah baik dalam menulis, telah bagus dalam
menata kata, telah memiliki pengaruh dalam menulis karena mungkin hanya
mengandalkan ghost writer untuk
memublikasikan tulisan di media massa.
Seorang penulis dikenal baik karena isi tulisan
yang benar-benar halus dan terstuktur sesuai ejaan yang benar. Seorang sinematografi
disebut profesional saat videonya berbicara di atas kelembutan, kehalusan,
bukan video goyang pinggul seperti tidak ada editan. Seorang fotografi akan
dikenang bukan saja karena bagus hasil foto tetapi berbeda sudut pandang dalam
memotret sehingga orang terkagum.
Apakah ini ada dalam diri kita? Kembali kepada
“Saya sibuk tidak sempat menulis!” karena alasan-alasan yang diragukan
keabsahannya oleh orang lain. Saat menyebut Prilly, saya sudah memikirkan bahwa
saya hanya butiran debu dari aktivitas seorang selebriti. Bahkan, semua orang
sibuk dalam melakukan apapun, dalam mengejar ketenaran di manapun, dalam
membungkus cita-cita di mana-mana, tetapi hanya segelintir orang yang mampu
bangun di subuh, yang sanggup bergadang; untuk menghasilkan karya terbaik!
Dalam satu kesempatan, saya bertanya kepada
pemilik akun Twitter @blogdokter yang telah memiliki pengikut lebih dari 1,8
juta, I Made Cock Wirawan, kapan sempat dirinya menulis disela kesibukan
sebagai seorang dokter di Bali. Dokter Made, kala itu, terbahak di dalam
ruangan dengan suhu yang cukup dingin, di bilangan Jakarta Barat. Pemilik blog blogdokter.net hanya menjawab dalam
candaan, “Kapan sempat saja,” tetapi ‘kapan sempat’ Dokter Made bisa mengalahi
saya sebagai seorang yang hidupnya banyak suka-suka. Dokter Made tidak hanya
aktif di satu blog tentang kesehatan saja, tetapi memiliki blog lain yang
isinya ‘suka-suka’ seperti yang saya sebutkan.
Bahwa, manajemen waktu itu adalah kita yang
memilikinya. Tiada orang yang tidak sibuk, namun hanya beberapa orang saja yang
mampu melakukan banyak hal dalam suatu waktu. Prilly melakoni banyak waktu
dalam dunia hiburan tetapi menulis buku yang diterbitkan penerbit besar itu
tidak mudah. Dokter Made saya tahu sangat sibuk sebagai abdi negara dan bekerja
di klinik, tetapi keaktifannya di dunia menulis tiada tanding sebagai brand BlogDokter; juga telah
menerbitkan buku tentang kesehatan.
Lantas kita? Kabur dari keinginan-keinginan?
Tidak mau menerima masukan? Ego berkepanjangan? Semua hak milik kita seorang. Namun,
kita akan tertinggal jauh. Kita tidak pernah mampu belajar selama tidak pernah
menulis. Tulisan kita tidak akan pernah bagus meskipun berkali-kali ikut
‘seminar’ menulis tanpa pernah dikritisi hasil karya. Kita tidak pernah tahu
bagus atau tidak tulisan itu sebelum menerima surat penolakan naskah dari
redaksi media massa. Kita tidak pernah tahu pasang-surut dalam menulis tanpa
terjun langsung ke dalam kubang yang sama.
“Saya sibuk,”
“Saya sibuk,”
Dan,
“Saya sibuk,”
Sibuk diucap belum tentu sibuk pada perbuatan.
Sepintas, seperti mengada-ada namun kadar kebenaran hanya diri kita sendiri
yang benar-benar paham. Manakala ingin menempatkan ‘sesuatu’ pada tempatnya,
maka ia akan bermakna lebih besar daripada keinginan itu sendiri. Manakala
manajemen waktu telah membunuh ‘malas’ dengan benar sesuai kodrat keinginan itu
sendiri, maka dengan perlahan-lahan akan menemukan irama yang pas dalam
mengetukkan nada terindah dalam menulis.
Ucap sibuk karena merasa hari tidak cukup 24
jam saja. Namun perencanaan yang matang akan membuat si sibuk ini tidak lagi
meraba-raba dalam menetralisir suasana. Pembiasaan ini yang kemudian enggan
ditulis atau diterapkan sehingga benar-benar kaku saat memulai sebuah tulisan
dengan tema, yang barangkali sangat ringan. Ada pandangan yang menyebut bahwa
waktu terbaik menulis adalah waktu pagi hari, sebenarnya itu adalah hak pribadi
seorang penulis. Adakala seorang penulis membutuhkan ruangan khusus dalam
menulis agar karyanya spektakuler. Ada pula seorang penulis membutuhkan asisten
dalam menuliskan karya, agar tatanan bahasa terstruktur atau bahkan karena si
penulis hanya mampu berujar saja tetapi tidak mampu mengetik dengan baik karena
beberapa alasan.
Apabila menyebut menulis tidak mampu menghidupi
hari-hari, namun menulis adalah salah satu hobi yang bisa mendatangkan uang
lebih besar daripada yang dibayangkan. Orang yang telah menjadikan menulis
sebagai pekerjaan tentu saja sudah tidak akan menyebut ‘tidak ada waktu
menulis.’ Kemudian tinggal mereka yang tersandung selalu ‘permisi’ sibuk
sehingga tidak ada karya yang terbit. Penulis terkenal sekalipun, dari dunia
bahkan dalam negeri, dari dulu sampai sekarang, tidak mudah menerbitkan karya.
R.A. Kartini tersandung sekian lama dalam surat
kepada sahabat pena sebelum kemudian menerbitkan tulisannya di majalah terbitan
Belanda, De Hollandsche Lelie. Novelis legendaris Indonesia, Mira W, melahirkan
ratusan novel disela-sela kesibukannya sebagai seorang dokter. Bahkan,
novel-novel yang dilahirkan oleh Mira W hampir semua best seller dengan sebagian diangkat ke layar kaca. Ary Ginanjar
adalah motivator yang kemudian melahirkan buku yang tak kalah hebatnya, yaitu ESQ.
Chicken Soup for the Soul adalah
kisah sehari-hari yang ditulis oleh siapa saja namun bisa membuka ‘wadah’
curahan hati mereka yang ingin berbagi kisah atau pengalaman hidup.
Kapan mereka memulai? Kapan mereka menulis?
Tiada yang tahu. Referensi tentang Kartini, termasuk cerita yang divisualkan oleh
sutradara kondang, Hanung Bramantyo, tidak mampu menjabarkan bagaimana seorang
Kartini membubuhkan pemikirannya dengan baik sampai kemudian terbit buku Habis Gelap Terbitlah Terang, di mana
berada di posisi puncak buku ‘motivator’ soal kesetaraan pendidikan.
“Saya sibuk tidak sempat menulis,” karena
memiliki pekerjaan tetap. Maka lihatlah bagaimana Andrea Hirata melahirkan
Laskar Pelangi di mana posisinya sebagai ‘komputer’ berjalan di sebuah lembaga
besar. Mungkin juga, belajar dari aktifnya Darwis ‘Tere Liye’ disela-sela
kesibukannya sebagai akuntan.
Begitu sulit menerjemahkan kesibukan demi
kesibukan. Namun, mereka yang telah bersenyawa dengan menulis tidak lagi
mengambil sikap bahwa menulis untuk menaikkan pamor atau ingin dikenal orang
banyak. Mereka menulis karena mereka ada. Mereka menulis karena berbagi. Mereka
menulis karena bersenang-senang lantas batin terpuaskan lalu ‘fee’ akan menyusul kemudian.
Bagian mana yang menyebut sibuk tidak sempat
menulis? Itulah bagian di mana kita belum siap menulis. Kita belum benar-benar
mampu bertarung dalam dunia literasi yang kejam. Kita belum sanggup
memanjangkan sabar untuk mencapai kesuksesan dari sebuah karya. Kita belum
apa-apa dibanding mereka; hanya saja mereka telah meraih sukses dari kerja keras
sedangkan kita masih mengeluh ‘sibuk’ agar terhindar dari menulis!

Categories
Uncategorized

Mari Rayakan Ulang Tahun dengan Pesta Belanja Lazada 11.11

Aku suka traveling. Mungkin, sejak pengalaman
menulis makin banyak, kisah perjalanan pun makin tak terbendung. Manakala aku
berpikir, tiap tempat yang disinggahi adalah momen terindah untuk sebuah
kenangan manis. Mungkin, tak tentu dalam puluhan purnama nanti aku akan kembali
ke tempat tersebut. Saat memulai langkah ke tapak perawan atau telah tak lagi
gagah, aku memerlukan setelan yang sepadan. Aku wajib pakai sepatu, misalnya,
agar mudah melangkah dan bergerak dengan gesit.

Sepatu lama wajib diganti saat traveling nanti.
Terkadang,
sebagian orang suka sekali memakai sandal saat traveling karena ingin tampil lebih santai. Bagiku, tidak demikian.
Jalan setapak bisa membuatku tidak nyaman dengan sandal atau kaki mudah keram
di dalam pesawat. Sepatu pilihan terbaik bukan cuma tampil lebih trendi tetapi
membuatku berada pada puncak kenyamanan.
Nah,
sebentar lagi, aku akan merayakan ulang tahun. Boleh dong, sesekali aku memanjakan diri dengan rencana-rencana tertentu.
Mungkin saja, selain kado dalam kotak dengan balutan warna-warni keemasan, aku
akan jalan-jalan lagi. Waktu yang tidak bisa ditebak dan aku tidak mau cuma buntu
dan menunggu dalam diam.
Sama seperti
biasanya, saat ingin bepergian, aku selalu terbiasa menyiapkan sesuatu yang ‘baru’
untuk dibawa serta. Momen yang lalu barangkali tidak begitu istimewa namun
dalam seminggu ke depan, akan lebih terasa menggelora karena berdekatan dengan
tanggal lahir. Aku pikir, nggak orang di dunia ini yang kurang senang dengan
ulang tahun. Meski, waktu akan berkurang tetapi kedewasaan menjadi puncak di
mana kita akan bersenang-senang dengan usia yang semakin tua.
Pernah nggak
sih kita mencoba menghadiahkan ‘kado’
untuk diri sendiri saat ulang tahun? Kita sering berpikir, tiap hari adalah
hadiah untuk diri sendiri namun meskipun yang diberikan itu terbaik belum tentu
benar-benar membekas dalam makna terdalam. Kado kecil saja bisa menjadi hadiah
terindah saat kita mendefinisikannya dalam keikhlasan. “Aku ulang tahun!” tentu
nggak cukup dengan itu. “Selamat ulang tahun!” juga nggak cukup.
“Aku mau
jalan-jalan di hari ulang tahun!” ini akan lebih dari cukup. Ibaratnya, setahun
bekerja, kita butuh penyegaran dan ‘sedikit’ menghambur-hamburkan uang untuk
bersenang-senang. Lelah bekerja siang dan malam akan tergantikan dengan kado
untuk diri sendiri ini.
Aku terbiasa
dengan rencana, termasuk di hari ulang tahun nanti. Aku juga selalu menempatkan
aturan di awal untuk semau kemungkinan sebelum memulai sesuatu. Misalnya, jika
akan traveling seminggu kemudian,
maka dua atau tiga hari sebelumnya aku telah menyiapkan semua kebutuhan selama
di perjalanan. Yang kecil-kecil saja sih,
tetapi sangat bermanfaat selama di sana.
Aku akan traveling di hari ulang tahun; jika
waktu mengizinkannya nanti.  Kebutuhan mendesak
adalah sepatu. Di satu sisi model yang lama telah usang, di sisi lain aku butuh
penyegaran alas kaki ini karena sepatu lama tumitnya telah tipis. Aku mesti tahu
di mana dan kapan sepatu bagus itu ditawarkan dengan harga sangat mudah. Pesta Belanja Lazada 11.11 sangat tepat untuk
menemukan beragam jenis sepatu dan penawaran harga sangat murah.
Aku
menemukan sepatu sneakers putih
dengan harga diskon sampai 30%. Sepatu ini cocok untuk jogging dan juga untuk traveling
karena jenis bahan dan modelnya – aku yakin – akan sangat ringan sekali. Tentu saja,
sulit sekali aku menemui harga sepatu dengan lebih murah di toko fisik atau
toko online lain. Ini sudah jadi
harga termurah dan akan meringankan budget
yang bisa kutempatkan untuk kebutuhan lain.
Ini dia sepatu yang akan aku beli di Lazada 11.11
Pesta Belanja
di tanggal 11.11 ini kayaknya memang tepat
sekali waktunya. Aku yang butuh sepatu baru, rencana traveling di depan dan ulang tahun tinggal menghitung hari. Buat kamu
yang saat ini termenung seorang diri, nggak ada rencana ke mana-mana atau
bingung ‘cara’ menghabiskan bonus akhir tahun, tanggal keramat 11.11 bisa
diandalkan.
Kamu bisa
mendapatkan produk termurah yang belum pernah didapati selama ini. Lazada 11.11
menghadirkan diskon besar-besaran yang bisa kamu cek mulai dari sekarang, lalu
masukkan ke dalam
wishlis dan beli di tanggal tersebut
dengan harga lebih murah. Contohnya, sepatu yang mau aku beli ini akan
mendapatkan diskon lagi di tanggal 11.11 nanti. Jadi, diskonnya berlipat dan
bisa berhemat lagi.
Aku sudah
membuat
wishlis sepatu putih dengan harga murah di
Lazada 11.11. Aku juga sedang mencari produk lain yang diskonnya menarik. Mana tahu,
aku akan tergoda lagi untuk membeli produk lain dengan harga lebih murah dari
biasanya!