Kejutan demi kejutan terjadi begitu saja saat Opening Ceremony Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, malam itu. Sejujurnya, saya telah menangis saat Tarian Ratoh Jaroe ditarikan oleh 1.500 pelajar. Malam Minggu yang tak bisa dilupakan pada 18 Agustus 2018 seperti harum Bungoeng Jeumpa yang juga mengakhiri lekuk tubuh penari. Saya benar-benar terkejut dengan opening yang happening di segala sisi.
Kembang api
yang meledak di penutup tari rasanya menggenapkan apa yang selama ini menjadi
tanda tanya; bahwa budaya Aceh tidak bisa go
nasional atau bahkan internasional. Namun, viral yang terjadi kemudian
adalah segala rupa orang mendebatkan tentang tarian, gerak tubuh, sampai
kecepatan tangan-tangan penari saat mengganti kostum. Saya tidak hanya bangga
tetapi lebih dari itu saat Aceh menggema di stadion tertua di Indonesia dan di
antara tepuk tangan para penonton, tamu undangan dan para atlet yang hadir di
sana.
Bangga saja
tidak akan cukup untuk menggenapkan kejutan manis dari Opening Ceremony Asian
Games 2018. Saya dapat duduk, berdiri dan meloncat kegirangan di atas kursi
merah di dalam GBK juga bukan suatu kebetulan. Saya harus melewati beberapa
langkah untuk berdesak-desakan ke dalam GBK, menyaksikan sendiri pembukaan mahadahsyat
dan ikut terlibat langsung dalam ajang olahraga terbesar se-Asia ini. Tidak
mungkin, 56 tahun ke depan saya masih bisa melihat perhelatan spektakuler seperti
malam itu.
tidak akan cukup untuk menggenapkan kejutan manis dari Opening Ceremony Asian
Games 2018. Saya dapat duduk, berdiri dan meloncat kegirangan di atas kursi
merah di dalam GBK juga bukan suatu kebetulan. Saya harus melewati beberapa
langkah untuk berdesak-desakan ke dalam GBK, menyaksikan sendiri pembukaan mahadahsyat
dan ikut terlibat langsung dalam ajang olahraga terbesar se-Asia ini. Tidak
mungkin, 56 tahun ke depan saya masih bisa melihat perhelatan spektakuler seperti
malam itu.
![]() |
Saya Indonesia! |
Dalam haru,
seorang teman bertanya, “Bai, bagaimana perasaan kamu tadi?” saya hampir
kehilangan kata-kata namun menjawab tanya dari Damar dengan tegas, “Saya
menangis!” lalu dirinya juga berkata, “Kamu sampai menangis gitu, aku juga ikut merinding, Tari
Ratoh Jaroe keren banget!”
seorang teman bertanya, “Bai, bagaimana perasaan kamu tadi?” saya hampir
kehilangan kata-kata namun menjawab tanya dari Damar dengan tegas, “Saya
menangis!” lalu dirinya juga berkata, “Kamu sampai menangis gitu, aku juga ikut merinding, Tari
Ratoh Jaroe keren banget!”
Taumy yang
sejak awal di samping saya juga berujar, “Kalian keren bisa jadi tari pembuka!”
saya tersenyum simpul dan menyembunyikan kegembiraan yang terus meluap-luap.
sejak awal di samping saya juga berujar, “Kalian keren bisa jadi tari pembuka!”
saya tersenyum simpul dan menyembunyikan kegembiraan yang terus meluap-luap.
Saya akui bahwa
tidak hanya kami yang ada di dalam GBK ikut terharu, merinding bahkan menangis,
hampir seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan pembukaan Asian Games 2018
di Indonesia ini akan ikut merasakan suasananya. Saya akan memulai kejutan
manis itu dari sekarang!
tidak hanya kami yang ada di dalam GBK ikut terharu, merinding bahkan menangis,
hampir seluruh masyarakat Indonesia yang menyaksikan pembukaan Asian Games 2018
di Indonesia ini akan ikut merasakan suasananya. Saya akan memulai kejutan
manis itu dari sekarang!
Tentang Menulis, ‘Kita Indonesia!’
Mungkin, aktivitas
menulis sebagai bloger saat ini bagaikan dua sisi mata uang; ada yang menyanjung dan ada pula yang mencemooh. Sanjungan
dihadirkan oleh mereka yang paham betul bahwa perubahan zaman terus terjadi dan
media perorangan – blog – telah
berbenah jauh bahkan bisa melampaui media arus utama dalam beberapa faktor.
Salah satunya, seorang penulis blog
bebas menulis ulasan tanpa takut ‘pesanan’ atau ‘teguran’ dari atasan yang
berdampak pada nama besar. Di sudut lain, profesi bloger dihujat karena
golongan yang tidak memiliki penghasilan tetap atau karena tidak memiliki
kantor dan sejenisnya. Di saat-saat demikian, saya harus mengabaikan perkataan
bahkan cemoohan karena jika tidak menulis hari ini, maka besok-besok semua akan
terlupa sehingga sejarah tidak bisa dikenang lagi.
menulis sebagai bloger saat ini bagaikan dua sisi mata uang; ada yang menyanjung dan ada pula yang mencemooh. Sanjungan
dihadirkan oleh mereka yang paham betul bahwa perubahan zaman terus terjadi dan
media perorangan – blog – telah
berbenah jauh bahkan bisa melampaui media arus utama dalam beberapa faktor.
Salah satunya, seorang penulis blog
bebas menulis ulasan tanpa takut ‘pesanan’ atau ‘teguran’ dari atasan yang
berdampak pada nama besar. Di sudut lain, profesi bloger dihujat karena
golongan yang tidak memiliki penghasilan tetap atau karena tidak memiliki
kantor dan sejenisnya. Di saat-saat demikian, saya harus mengabaikan perkataan
bahkan cemoohan karena jika tidak menulis hari ini, maka besok-besok semua akan
terlupa sehingga sejarah tidak bisa dikenang lagi.
Saya makin
bangga menyebut diri bloger manakala pemerintah ‘memanggil’ nama saya bersama
68 penulis lain ke Jakarta. Tidak mudah untuk masuk ke dalam lingkungan
pemerintah yang notabene memiliki penilaian tersendiri. Tetapi, sekali lagi,
saat pemerintah melirik bloger maka profesi ini sangat menjanjikan. Saya tidak
hanya berbicara soal materi tetapi soalan lain yang mungkin akan kamu temui
apabila telah menulis di blog; termasuk
itu ketenaran!
bangga menyebut diri bloger manakala pemerintah ‘memanggil’ nama saya bersama
68 penulis lain ke Jakarta. Tidak mudah untuk masuk ke dalam lingkungan
pemerintah yang notabene memiliki penilaian tersendiri. Tetapi, sekali lagi,
saat pemerintah melirik bloger maka profesi ini sangat menjanjikan. Saya tidak
hanya berbicara soal materi tetapi soalan lain yang mungkin akan kamu temui
apabila telah menulis di blog; termasuk
itu ketenaran!
![]() |
Wajah lelah tetapi tetap semangat untuk Asian Games 2018. |
Kementerian
Teknologi dan Informasika (Kominfo) menjadi salah satu lembaga pemerintah yang
menurut saya sangat jor-joran dalam mempromosikan Asian Games ke-18 di
Indonesia. Kominfo tidak hanya menaikkan tagar dukungbersama di semua
media sosial tetapi mencatat sejarah dengan baik, terjejak, dan akan menjadi
‘kenang-kenangan’ paling manis sampai berabad ke depan. Langkah Kominfo dengan
mengumpulkan karya tulis sangat patut diapresiasi karena catatan pelaksanaan
Asian Games 2018 di Indonesia benar-benar terekam di pustaka-pustaka dalam
bentuk buku.
Teknologi dan Informasika (Kominfo) menjadi salah satu lembaga pemerintah yang
menurut saya sangat jor-joran dalam mempromosikan Asian Games ke-18 di
Indonesia. Kominfo tidak hanya menaikkan tagar dukungbersama di semua
media sosial tetapi mencatat sejarah dengan baik, terjejak, dan akan menjadi
‘kenang-kenangan’ paling manis sampai berabad ke depan. Langkah Kominfo dengan
mengumpulkan karya tulis sangat patut diapresiasi karena catatan pelaksanaan
Asian Games 2018 di Indonesia benar-benar terekam di pustaka-pustaka dalam
bentuk buku.
Maka, di
sinilah kesempatan kami bermula. Kominfo bekerjasama dengan Bitread Publishing
mengumpulkan tulisan-tulisan terbaik dari seluruh Indonesia dengan dua
kategori, pelajar/mahasiswa dan bloger. Masing-masing provinsi dipilih satu
perwakilan pelajar dan bloger. Di surat undangan kemenangan, Bitread Publishing
menyebut bahwa kategori bloger diikuti lebih 1.000 naskah yang mana dipilih 34
saja. Saya pikir, jumlah tulisan yang dikirim ini memberikan pandangan bahwa
penulis-penulis terbaik Indonesia sangat mendukung Asian Games di negeri kita.
sinilah kesempatan kami bermula. Kominfo bekerjasama dengan Bitread Publishing
mengumpulkan tulisan-tulisan terbaik dari seluruh Indonesia dengan dua
kategori, pelajar/mahasiswa dan bloger. Masing-masing provinsi dipilih satu
perwakilan pelajar dan bloger. Di surat undangan kemenangan, Bitread Publishing
menyebut bahwa kategori bloger diikuti lebih 1.000 naskah yang mana dipilih 34
saja. Saya pikir, jumlah tulisan yang dikirim ini memberikan pandangan bahwa
penulis-penulis terbaik Indonesia sangat mendukung Asian Games di negeri kita.
Saya mewakili
Aceh yang selalu indah untuk diceritakan segala tentangnya, ada bagian di Asian
Games 2018 yang benar-benar harus saya promosikan. Saya ketepikan berbagai isu
sensitif lain saat menulis BungaAceh; Engkau Harum di Angkat Besi Asian Games 2018. Saya tidak hanya
bangga Aceh terlibat dalam ajang olahraga ini tetapi saya ikut merasakan
bagaimana perjuangan seorang atlet yang berasal dari Aceh. Setahu saya, sulit
sekali atlet Aceh menembus klub-klub besar sehingga ikut terlibat dalam
berbagai arena olahraga. Saat sosok itu ada, maka saya kabari ke dunia bahwa
Aceh memiliki ‘harum’ yang sama.
Aceh yang selalu indah untuk diceritakan segala tentangnya, ada bagian di Asian
Games 2018 yang benar-benar harus saya promosikan. Saya ketepikan berbagai isu
sensitif lain saat menulis BungaAceh; Engkau Harum di Angkat Besi Asian Games 2018. Saya tidak hanya
bangga Aceh terlibat dalam ajang olahraga ini tetapi saya ikut merasakan
bagaimana perjuangan seorang atlet yang berasal dari Aceh. Setahu saya, sulit
sekali atlet Aceh menembus klub-klub besar sehingga ikut terlibat dalam
berbagai arena olahraga. Saat sosok itu ada, maka saya kabari ke dunia bahwa
Aceh memiliki ‘harum’ yang sama.
Buku kami akan
menjadi catatan sejarah pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia. Jika isu
kekinian di media sosial langsung tenggelam meskipun pernah jadi trending topic tetapi buku tidak
demikian. Meskipun internet tak bisa dibendung, buku tetap abadi sepanjang masa
karena tidak perlu baterai maupun paket data. Kominfo dan Bitread Publishing
menerbitkan 2 buku yaitu kategori pelajar/mahasiswa dan bloger. Tema yang
diangkat cukup menarik, bloger mengambil tema ‘Dukung Asian Games dari
Daerahku’ dan pelajar/mahasiswa dengan tema ‘Aku Bangga Asian Games di
Negeriku’.
menjadi catatan sejarah pelaksanaan Asian Games 2018 di Indonesia. Jika isu
kekinian di media sosial langsung tenggelam meskipun pernah jadi trending topic tetapi buku tidak
demikian. Meskipun internet tak bisa dibendung, buku tetap abadi sepanjang masa
karena tidak perlu baterai maupun paket data. Kominfo dan Bitread Publishing
menerbitkan 2 buku yaitu kategori pelajar/mahasiswa dan bloger. Tema yang
diangkat cukup menarik, bloger mengambil tema ‘Dukung Asian Games dari
Daerahku’ dan pelajar/mahasiswa dengan tema ‘Aku Bangga Asian Games di
Negeriku’.
![]() |
Buku bersama untuk dukung Asian Games 2018. |
‘Kita
Indonesia’ menjadi kalimat yang benar-benar merinding. Pesawat yang membawa
kami dari Aceh mendarat dengan selamat di Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. Saya dan Haikal Razi, pemenang kategori
pelajar/mahasiswa, bergegas menuju area penjemputan. Waktu terasa sangat
terburu, jadwal telah menunggu di Hotel Millenium, Jakarta Pusat. Begitu pintu
kamar ditutup, ruang acara dihidupkan AC, maka perkenalan dimulai seketika.
Indonesia’ menjadi kalimat yang benar-benar merinding. Pesawat yang membawa
kami dari Aceh mendarat dengan selamat di Terminal 3 Ultimate Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang. Saya dan Haikal Razi, pemenang kategori
pelajar/mahasiswa, bergegas menuju area penjemputan. Waktu terasa sangat
terburu, jadwal telah menunggu di Hotel Millenium, Jakarta Pusat. Begitu pintu
kamar ditutup, ruang acara dihidupkan AC, maka perkenalan dimulai seketika.
![]() |
Dari Aceh ke Jakarta untuk Asian Games 2018. |
Sebenarnya,
tidak banyak materi menulis dalam tajuk Writingthon Asian Games ini. Kami lebih
santai, saling berkenalan dari Sabang sampai Merauke, maupun saling bertukar
pendapat yang menyenangkan. Di antara kami, tentu saja ada peserta yang menarik
perhatian. Johan dari Papua misalnya, seringkali tampil di depan karena kabar
dari negerinya yang begitu tabu. Mungkin juga tentang David, si anak sagu dari
Maluku Utara yang hampir ketinggalan pesawat. Kisahnya ini kami masukkan ke dalam
tugas menulis kelompok yang ditulis selama 1 jam dengan judul 5Rasa Unik di Writingthon Asian Games 2018.
tidak banyak materi menulis dalam tajuk Writingthon Asian Games ini. Kami lebih
santai, saling berkenalan dari Sabang sampai Merauke, maupun saling bertukar
pendapat yang menyenangkan. Di antara kami, tentu saja ada peserta yang menarik
perhatian. Johan dari Papua misalnya, seringkali tampil di depan karena kabar
dari negerinya yang begitu tabu. Mungkin juga tentang David, si anak sagu dari
Maluku Utara yang hampir ketinggalan pesawat. Kisahnya ini kami masukkan ke dalam
tugas menulis kelompok yang ditulis selama 1 jam dengan judul 5Rasa Unik di Writingthon Asian Games 2018.
Lantai 4
hotel yang juga merayakan 17 Agustus ini menjadi tempat istirahat malam
harinya. Lelah selama perjalanan, writingthon
yang bagai olahraga saja, badan ingin segera istirahat tetapi udara malam
Jakarta menjadi keharusan untuk menciumnya. Saya bersama Taumy dari Sulawesi
dan Rahmat Hidayat dari Maluku, sejenak memeluk malam di Jakarta sebelum ke
kamar.
hotel yang juga merayakan 17 Agustus ini menjadi tempat istirahat malam
harinya. Lelah selama perjalanan, writingthon
yang bagai olahraga saja, badan ingin segera istirahat tetapi udara malam
Jakarta menjadi keharusan untuk menciumnya. Saya bersama Taumy dari Sulawesi
dan Rahmat Hidayat dari Maluku, sejenak memeluk malam di Jakarta sebelum ke
kamar.
![]() |
Malam yang indah dari Jakarta. |
Babak
perkenalan di hari pertama terlewatkan begitu saja. Hari kedua menjadi
‘penentuan’ soal ‘Kita Indonesia’ dan juga dukung bersama Asian Games 2018. Dukungan
kami barangkali berbeda tetapi sekali lagi, dukungan ini akan membekas
sepanjang masa. Bitread Publishing memberikan beberapa catatan penting dan games seru. Kominfo juga ikut
mengucapkan terima kasih kepada kami yan terlibat aktif dalam menulis tentang
kita, Indonesia!
perkenalan di hari pertama terlewatkan begitu saja. Hari kedua menjadi
‘penentuan’ soal ‘Kita Indonesia’ dan juga dukung bersama Asian Games 2018. Dukungan
kami barangkali berbeda tetapi sekali lagi, dukungan ini akan membekas
sepanjang masa. Bitread Publishing memberikan beberapa catatan penting dan games seru. Kominfo juga ikut
mengucapkan terima kasih kepada kami yan terlibat aktif dalam menulis tentang
kita, Indonesia!
Jalan-jalan ‘Kita’
Kami adalah
‘tamu’ negara. Belum pernah atau saya tidak tahu, orang dari entah siapa
mendapat undangan khusus untuk hadir di acara besar dengan taraf internasional.
Saya begitu merinding dan ingin mengulang apa yang terjadi sejak 15 Agustus
sampai kami pulang ke daerah masing-masing di 19 Agustus. Service dari pemerintah langsung terasa begitu Bitread Publishing
menyerahkan kami ke Kominfo.
‘tamu’ negara. Belum pernah atau saya tidak tahu, orang dari entah siapa
mendapat undangan khusus untuk hadir di acara besar dengan taraf internasional.
Saya begitu merinding dan ingin mengulang apa yang terjadi sejak 15 Agustus
sampai kami pulang ke daerah masing-masing di 19 Agustus. Service dari pemerintah langsung terasa begitu Bitread Publishing
menyerahkan kami ke Kominfo.
Jika
tanggal 15 sampai 16 pagi kami ditempa untuk melahirkan karya maka lepas siang
sampai waktu pulang nanti adalah bersenang-senang saja. Kami tidak lagi
dituntut untuk menulis karena buku telah terbit – informasi yang saya terima
buku ini tidak dijual dan hak cipta ada di Kominfo. Kami dimanjakan dalam
semaraknya Asian Games di Jakarta & Palembang ini. Agenda utama malam itu
adalah dinner bersama Kominfo dan
juga Menkominfo, Bapak Rudiantara, di Gedung Arsip Nasional.
tanggal 15 sampai 16 pagi kami ditempa untuk melahirkan karya maka lepas siang
sampai waktu pulang nanti adalah bersenang-senang saja. Kami tidak lagi
dituntut untuk menulis karena buku telah terbit – informasi yang saya terima
buku ini tidak dijual dan hak cipta ada di Kominfo. Kami dimanjakan dalam
semaraknya Asian Games di Jakarta & Palembang ini. Agenda utama malam itu
adalah dinner bersama Kominfo dan
juga Menkominfo, Bapak Rudiantara, di Gedung Arsip Nasional.
Jujur saja,
sudah beberapa kali ke Jakarta tetapi baru kali ini saya tahu gedung bersejarah
ini. Setelan formal telah menunggu. Di depan hotel, 5 bus menanti kami; di mana
selain 68 pemenang kompetisi menulis juga tambahan dari pemenang dance competition, lomba lari, influencer yang cantik dan tampan, serta
Duta Suporter Indonesia. Jadi, keseluruhan kami yang kemudian disingkat saja
menjadi Duta Suporter ini lebih kurang 300 tamu kehormatan.
sudah beberapa kali ke Jakarta tetapi baru kali ini saya tahu gedung bersejarah
ini. Setelan formal telah menunggu. Di depan hotel, 5 bus menanti kami; di mana
selain 68 pemenang kompetisi menulis juga tambahan dari pemenang dance competition, lomba lari, influencer yang cantik dan tampan, serta
Duta Suporter Indonesia. Jadi, keseluruhan kami yang kemudian disingkat saja
menjadi Duta Suporter ini lebih kurang 300 tamu kehormatan.
Jam 6
menjadi start jalan-jalan kami. Kami
semua masuk bus berdasarkan nama yang telah dibagi sebelumnya. Pemenang writingthon menduduki bus 1 dan sisanya
ke bus 2. Tidak pernah terpikir sama sekali bahwa perjalanan kami akan dikawal.
Sosok gagah di atas sepeda motor polisi itu sesekali membunyikan sirene. Saya
lihat, 2 orang yang akan mengawal kami. Begitu semua bus siap, satu sepeda
motor besar itu melesat ke depan dengan aungan sirene menyalak ganas. Tangan
kirinya mengisyarakatkan pengendara lain untuk minggir atau memberi jalan.
menjadi start jalan-jalan kami. Kami
semua masuk bus berdasarkan nama yang telah dibagi sebelumnya. Pemenang writingthon menduduki bus 1 dan sisanya
ke bus 2. Tidak pernah terpikir sama sekali bahwa perjalanan kami akan dikawal.
Sosok gagah di atas sepeda motor polisi itu sesekali membunyikan sirene. Saya
lihat, 2 orang yang akan mengawal kami. Begitu semua bus siap, satu sepeda
motor besar itu melesat ke depan dengan aungan sirene menyalak ganas. Tangan
kirinya mengisyarakatkan pengendara lain untuk minggir atau memberi jalan.
Saya
merinding, terharu dan hampir menangis yang mungkin jadi cengeng menulisnya di
sini. Tetapi, begitulah kenyataannya dan tidak mungkin saya mengulang dengan
mudah sebagai ‘tamu’ negara dalam beberapa waktu ke depan.
merinding, terharu dan hampir menangis yang mungkin jadi cengeng menulisnya di
sini. Tetapi, begitulah kenyataannya dan tidak mungkin saya mengulang dengan
mudah sebagai ‘tamu’ negara dalam beberapa waktu ke depan.
Gedung
Arsip Nasional terlihat sangat mewah dan eksotis. Kursi-kursi disusun rapi di
halaman dalam dan panggung utama langsung memperlihatkan ucapan selamat datang.
Ini bukan seperti dinner biasa tetapi
sebuah penghargaan kepada kami yang telah berbuat banyak terutama dalam
mempromosikan Asian Games 2018. Kami menikmati suasana dengan histeris dan
mengabadikan momen indah dari segala sisi. Jepretan kamera digital maupun dari smartphone terlihat di mana-mana. Tidak
ada yang mau melewatkan momen indah di malam itu.
Arsip Nasional terlihat sangat mewah dan eksotis. Kursi-kursi disusun rapi di
halaman dalam dan panggung utama langsung memperlihatkan ucapan selamat datang.
Ini bukan seperti dinner biasa tetapi
sebuah penghargaan kepada kami yang telah berbuat banyak terutama dalam
mempromosikan Asian Games 2018. Kami menikmati suasana dengan histeris dan
mengabadikan momen indah dari segala sisi. Jepretan kamera digital maupun dari smartphone terlihat di mana-mana. Tidak
ada yang mau melewatkan momen indah di malam itu.
![]() |
Dinner bersama Kominfo di Gedung Arsip Nasional. |
Suasana
makin kentara saat pemandu acara yang tampan dan cantik naik ke atas panggung
utama. Tepuk tangan di mana-mana. Suara kur juga terdengar merdu sekali saat
disebut undangan dari kategori apa. Pemenang writingthon terdengar sangat bersemangat begitu dipanggil. Malam yang
terus beranjak sepertinya hanya memetik bahagia saja. Seremoni sesaat dengan
ucapan terima kasih dan nasihat dari perwakilan Kominfo, lalu makan malam yang
diiringi oleh indie band.
makin kentara saat pemandu acara yang tampan dan cantik naik ke atas panggung
utama. Tepuk tangan di mana-mana. Suara kur juga terdengar merdu sekali saat
disebut undangan dari kategori apa. Pemenang writingthon terdengar sangat bersemangat begitu dipanggil. Malam yang
terus beranjak sepertinya hanya memetik bahagia saja. Seremoni sesaat dengan
ucapan terima kasih dan nasihat dari perwakilan Kominfo, lalu makan malam yang
diiringi oleh indie band.
![]() |
Penampilan indie band yang memukau. |
Ada hal
yang sangat menarik dari grup musik ini. Sepanjang denting sendok dan garpu di
atas piring, lagu-lagu yang dibawakan tak lain irama lawas dan lagu-lagu
daerah. Khas sekali dan serupa dengan penampilan dari penyanyi wanita itu. Meski
lagu daerah dan lagu rasa kemerdekaan tetapi benang merahnya sampai ke telinga
kami yang masih muda. Johan, adalah ‘pahlawan’ dari writingthon yang ikut bergoyang di depan. Tak lama setelah itu, piring-piring
telah kosong di atas meja.
yang sangat menarik dari grup musik ini. Sepanjang denting sendok dan garpu di
atas piring, lagu-lagu yang dibawakan tak lain irama lawas dan lagu-lagu
daerah. Khas sekali dan serupa dengan penampilan dari penyanyi wanita itu. Meski
lagu daerah dan lagu rasa kemerdekaan tetapi benang merahnya sampai ke telinga
kami yang masih muda. Johan, adalah ‘pahlawan’ dari writingthon yang ikut bergoyang di depan. Tak lama setelah itu, piring-piring
telah kosong di atas meja.
Bapak
Menteri yang datang terlambat usai Rapat Paripurna di Senayan, memberikan
sambutan hangat. Namun, bukan sambutan yang sangat dinanti oleh kami melainkan
sesi foto bersama dan swafoto oleh beberapa peserta yang berani. Saya langsung
ciut jika ingin meminta foto selfie
karena alasan-alasan yang tak jelas.
Menteri yang datang terlambat usai Rapat Paripurna di Senayan, memberikan
sambutan hangat. Namun, bukan sambutan yang sangat dinanti oleh kami melainkan
sesi foto bersama dan swafoto oleh beberapa peserta yang berani. Saya langsung
ciut jika ingin meminta foto selfie
karena alasan-alasan yang tak jelas.
![]() |
Sambutan dari Menkominfo, Bapak Rudiantara. |
Jalan-jalan
‘kita’ sudah berakhir setelah bertemu dengan Bapak Menkominfo? Rupanya belum. Agenda
yang kemudian kami dapatkan membuat decak kagum. Di pagi 17 Agustus, saat orang
lain sibuk dengan upacara bendera, kami juga sibuk mengantre pengambilan
atribut #dukungbersama di kamar
panitia. Setelan telah diterima, Kota Tua telah menunggu kami. Kaos merah
dengan tulisan putih #dukungbersama kemudian memerahkan Kota Tua.
‘kita’ sudah berakhir setelah bertemu dengan Bapak Menkominfo? Rupanya belum. Agenda
yang kemudian kami dapatkan membuat decak kagum. Di pagi 17 Agustus, saat orang
lain sibuk dengan upacara bendera, kami juga sibuk mengantre pengambilan
atribut #dukungbersama di kamar
panitia. Setelan telah diterima, Kota Tua telah menunggu kami. Kaos merah
dengan tulisan putih #dukungbersama kemudian memerahkan Kota Tua.
![]() |
Senyum manis di Kota Tua, Jakarta. |
Kota Tua
yang panas menjadi saksi bahwa suporter Indonesia dengan sangat antusias
mendukung Asian Games 2018. Gedung-gedung bersejarah kami masukin untuk cari
tahu tentangnya, atau berfoto saja. Saya melihat kawan-kawan yang memakai kaos
merah tak jemu memotret ke segala arah. Momen yang sulit dilupakan. Kelompok
yang telah dibagi menjadi 10 orang juga menarik perhatian agar tidak tersesat. Tentu,
kami tidak bisa melewatkan swafoto karena belum tentu anggota 10 ini akan
dipertemukan kembali suatu saat nanti.
yang panas menjadi saksi bahwa suporter Indonesia dengan sangat antusias
mendukung Asian Games 2018. Gedung-gedung bersejarah kami masukin untuk cari
tahu tentangnya, atau berfoto saja. Saya melihat kawan-kawan yang memakai kaos
merah tak jemu memotret ke segala arah. Momen yang sulit dilupakan. Kelompok
yang telah dibagi menjadi 10 orang juga menarik perhatian agar tidak tersesat. Tentu,
kami tidak bisa melewatkan swafoto karena belum tentu anggota 10 ini akan
dipertemukan kembali suatu saat nanti.
![]() |
Selfie dulu di Kota Tua, Jakarta. |
Kembali
masuk ke dalam bus usai salat Jumat, lagi-lagi jalan kami sangat mulus menuju
Taman Impian Jaya Ancol. Pengawalan yang ketat kembali diberikan dan banyak
mata menatap kami dengan terbinar. Mungkin mereka berpikir kami adalah atlet.
Mungkin juga hanya mengira tamu negara saja. Rombongan kami sangat mudah
ditebak karena kaos merah dengan tulisan besar di bagian dada. Lautan merah ini
kemudian mensesaki salah satu rumah makan di Ancol.
masuk ke dalam bus usai salat Jumat, lagi-lagi jalan kami sangat mulus menuju
Taman Impian Jaya Ancol. Pengawalan yang ketat kembali diberikan dan banyak
mata menatap kami dengan terbinar. Mungkin mereka berpikir kami adalah atlet.
Mungkin juga hanya mengira tamu negara saja. Rombongan kami sangat mudah
ditebak karena kaos merah dengan tulisan besar di bagian dada. Lautan merah ini
kemudian mensesaki salah satu rumah makan di Ancol.
Kembali
duduk berkelompok, menu yang terhidang telah menggoda selera. Ikan dan daging
serta sayur menjadi perpaduan yang menggoyang lidah. Panitia telah mengatur
sedemikian indahnya sehingga tidak bercampur antara bus 1 dengan bus 2 atau
lainnya. Demikian juga dengan kelompok dari bus, tiap kursi telah disusun untuk
10 orang sehingga kelompok perkelompok tidak terpisahkan.
duduk berkelompok, menu yang terhidang telah menggoda selera. Ikan dan daging
serta sayur menjadi perpaduan yang menggoyang lidah. Panitia telah mengatur
sedemikian indahnya sehingga tidak bercampur antara bus 1 dengan bus 2 atau
lainnya. Demikian juga dengan kelompok dari bus, tiap kursi telah disusun untuk
10 orang sehingga kelompok perkelompok tidak terpisahkan.
![]() |
Makan siang di Taman Impian Jaya Ancol. |
Kami
menghabiskan menu dengan segera karena panitia berujar, “Surprise sedang menanti kalian!”
menghabiskan menu dengan segera karena panitia berujar, “Surprise sedang menanti kalian!”
Entah
kejutan apa yang menanti. Seolah-olah kami paham betul bahwa undangan dari
pemerintah ini penuh dengan kejutan. Bus membawa kami ke area yang ramai
wisatawan. Seketika, kaos merah berganti putih. Kami dibawa ke salah satu kafe
yang menghadap ke laut lepas. Indah sekali pemandangan dari sana dengan matahari
terbenam persis di atas Jakarta. Gedung-gedung pencakar langit terlihat begitu
angkuh dari kejauhan. Lampu-lampu mulai menyala di senja itu dan kami telah berleha-leha
di atas bantal warna-warni.
kejutan apa yang menanti. Seolah-olah kami paham betul bahwa undangan dari
pemerintah ini penuh dengan kejutan. Bus membawa kami ke area yang ramai
wisatawan. Seketika, kaos merah berganti putih. Kami dibawa ke salah satu kafe
yang menghadap ke laut lepas. Indah sekali pemandangan dari sana dengan matahari
terbenam persis di atas Jakarta. Gedung-gedung pencakar langit terlihat begitu
angkuh dari kejauhan. Lampu-lampu mulai menyala di senja itu dan kami telah berleha-leha
di atas bantal warna-warni.
Bolak-balik
sebagian dari kami mengambil snack. Matahari
yang terbenam tidak terasa sama sekali karena musik dari DJ yang memutarnya
begitu membuai waktu. Lagu demi lagu diputar di antara bahak tawa di sana. Tidak
ada yang mau melewatkan kebahagiaan itu dan semua penasaran dengan kejutan
selanjutnya.
sebagian dari kami mengambil snack. Matahari
yang terbenam tidak terasa sama sekali karena musik dari DJ yang memutarnya
begitu membuai waktu. Lagu demi lagu diputar di antara bahak tawa di sana. Tidak
ada yang mau melewatkan kebahagiaan itu dan semua penasaran dengan kejutan
selanjutnya.
![]() |
Senja yang indah di Ancol, Jakarta. |
Kejutan
pertama datang dari Yosi Project Pop yang mengajarkan kami beberapa yel-yel.
Salah satu yang paling populer dengan bunyi begini.
pertama datang dari Yosi Project Pop yang mengajarkan kami beberapa yel-yel.
Salah satu yang paling populer dengan bunyi begini.
Indonesia!
Tepuk
tangan.
tangan.
Indonesia!
Tepuk
tangan.
tangan.
Indonesia!
Tepuk
tangan.
tangan.
Indonesia!
Tepuk
tangan.
tangan.
Yel-yel ini
nantinya akan menggema di seluruh Stadion Gelora Bung Karno saat Opening
Ceremony Asian Games 2018. Tidak hanya sekali tetapi berkali-kali dan itu
terjadi hampir tiap sesi.
nantinya akan menggema di seluruh Stadion Gelora Bung Karno saat Opening
Ceremony Asian Games 2018. Tidak hanya sekali tetapi berkali-kali dan itu
terjadi hampir tiap sesi.
Raim Laode
ikut mengocok perut kami. Guyonannya menjadi ciri khas dan pemanis senja yang
telah kembali ke peraduan. Selain stand
up comedy, kuliah umum tentang fenomena anak muda di internet juga
disampaikan oleh perwakilan Kominfo.
ikut mengocok perut kami. Guyonannya menjadi ciri khas dan pemanis senja yang
telah kembali ke peraduan. Selain stand
up comedy, kuliah umum tentang fenomena anak muda di internet juga
disampaikan oleh perwakilan Kominfo.
![]() |
Lesehan yang nikmat di Ancol. |
Bantal persegi
panjang yang jika diduduki atau tiduran di atasnya langsung ciut, telah penuh
di segala sudut. Warna-warna cerah membuatnya begitu indah saat diterpa cahaya
lampu di atas kami. Diiringi lagu yang menghentakkan telinga kami menyantap
makan malam. Pembawa acara berulangkali menyebut bahwa kami akan mendapat
kejutan paling seru. Meski menunggu, tidak ada yang terlihat di antara kami
memasang wajah lelah. Keseruan itu kemudian terbayar begitu nama d’Masiv dipanggil.
panjang yang jika diduduki atau tiduran di atasnya langsung ciut, telah penuh
di segala sudut. Warna-warna cerah membuatnya begitu indah saat diterpa cahaya
lampu di atas kami. Diiringi lagu yang menghentakkan telinga kami menyantap
makan malam. Pembawa acara berulangkali menyebut bahwa kami akan mendapat
kejutan paling seru. Meski menunggu, tidak ada yang terlihat di antara kami
memasang wajah lelah. Keseruan itu kemudian terbayar begitu nama d’Masiv dipanggil.
Penutup makan
malam yang benar-benar tak akan pernah dilupa. Pemerintah, dalam hal ini
melalui Kominfo, menghadirkan ‘konser’ d’Masiv hanya untuk kami yang memiliki
peran penting dalam mendukung Asian Games 2018. Tak ada pengawalan dari bodyguard, tak ada penghalang, tidak ada
pagar besi; kami bebas mau salaman dengan Rian yang terus bernyanyi atau
sekadar berswafoto. Lagi-lagi saya tidak berani meskipun ada kesempatan untuk selfie dengan vokalis berbadan tegap
itu.
malam yang benar-benar tak akan pernah dilupa. Pemerintah, dalam hal ini
melalui Kominfo, menghadirkan ‘konser’ d’Masiv hanya untuk kami yang memiliki
peran penting dalam mendukung Asian Games 2018. Tak ada pengawalan dari bodyguard, tak ada penghalang, tidak ada
pagar besi; kami bebas mau salaman dengan Rian yang terus bernyanyi atau
sekadar berswafoto. Lagi-lagi saya tidak berani meskipun ada kesempatan untuk selfie dengan vokalis berbadan tegap
itu.
![]() |
Penampilan d’Masiv yang memukau. |
Kami Terima, Salam dari 1.500 Penari Ratoh
Jaroe
Jaroe
Jika di
pagi kami telah singgah ke Taman Mini Indonesia Indah, sekadar bersenang-senang
dan juga mencari tahu banyak hal di Museum Penerangan. Maka, keluar dari TMII,
kaos putih berganti dengan biru untuk menuju ke GBK.
pagi kami telah singgah ke Taman Mini Indonesia Indah, sekadar bersenang-senang
dan juga mencari tahu banyak hal di Museum Penerangan. Maka, keluar dari TMII,
kaos putih berganti dengan biru untuk menuju ke GBK.
![]() |
Inilah mesin tik tertua di Museum Penerangan TMII. |
Kembali tentang
Opening Ceremony Asian Games 2018 yang dibuka dengan aksi heroik Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo. Sorak bergembira terdengar jauh sebelum itu. Ronal
Surapradja dan Tike Priatnakusumah membuka pra-event dengan penuh semangat disusul
dua penyanyi Indonesia, Yura Yunita dan Evi Masamba. Indonesia menggema di
seluruh Stadion Gelora Bung Karno.
Opening Ceremony Asian Games 2018 yang dibuka dengan aksi heroik Presiden
Republik Indonesia, Joko Widodo. Sorak bergembira terdengar jauh sebelum itu. Ronal
Surapradja dan Tike Priatnakusumah membuka pra-event dengan penuh semangat disusul
dua penyanyi Indonesia, Yura Yunita dan Evi Masamba. Indonesia menggema di
seluruh Stadion Gelora Bung Karno.
Berdesak-desak,
itu pasti. Antrean panjang rupanya hal yang wajar jika ada konser di sana. Dari
segala sudut adalah mereka yang datang dengan senyum sumringah. Anak-anak. Remaja.
Orang dewasa. Laki-laki. Perempuan. Bersama teman atau keluarga. Semua berbaur
untuk masuk ke dalam GBK. Sedangkan kami? Tentu saja, lautan biru dengan tulisan
#dukungbersama di dada adalah sebuah tanda jikalau ada yang terpisah dari rombongan.
itu pasti. Antrean panjang rupanya hal yang wajar jika ada konser di sana. Dari
segala sudut adalah mereka yang datang dengan senyum sumringah. Anak-anak. Remaja.
Orang dewasa. Laki-laki. Perempuan. Bersama teman atau keluarga. Semua berbaur
untuk masuk ke dalam GBK. Sedangkan kami? Tentu saja, lautan biru dengan tulisan
#dukungbersama di dada adalah sebuah tanda jikalau ada yang terpisah dari rombongan.
Keluar dari
bus saja, saya telah merasakan bagaimana terhimpitnya kami nanti. Perjuangan untuk
sampai ke stadion juga butuh pengorbanan; selain berdesak-desakan juga pengecekan
dari pihak keamanan yang sangat ketat. Arus manusia tak bisa dibendung yang
datang dari segala sisi. Semua memegang tiket masuk yang entah kelas ‘biasa’
atau VIP. Saya sendiri – juga pemakai kaos biru serupa lainnya – tak bisa
berkata apa-apa saat panitia menyerahkan tiket masuk kelas VIP. Harga tiket
yang fantastis tentu menjadi tolak ukur tersendiri selain duduk di tribun
utama, menghadap persis ke panggung utama dengan gunung buatan indah sekali.
bus saja, saya telah merasakan bagaimana terhimpitnya kami nanti. Perjuangan untuk
sampai ke stadion juga butuh pengorbanan; selain berdesak-desakan juga pengecekan
dari pihak keamanan yang sangat ketat. Arus manusia tak bisa dibendung yang
datang dari segala sisi. Semua memegang tiket masuk yang entah kelas ‘biasa’
atau VIP. Saya sendiri – juga pemakai kaos biru serupa lainnya – tak bisa
berkata apa-apa saat panitia menyerahkan tiket masuk kelas VIP. Harga tiket
yang fantastis tentu menjadi tolak ukur tersendiri selain duduk di tribun
utama, menghadap persis ke panggung utama dengan gunung buatan indah sekali.
Saya sungguh
tidak mampu berkata apa-apa. Semula hanya berpikir bahwa setelah menerbitkan
buku, usailah dukungan kami terhadap Asian Games 2018. Namun, pemerintah
rupanya memberikan penghargaan lain terhadap kami untuk menikmati suguhan paling
manis di Pembukaan Asian Games 2018 Indonesia
yang mana menjadi seremoni terbaik sepanjang sejarah Asian Games.
tidak mampu berkata apa-apa. Semula hanya berpikir bahwa setelah menerbitkan
buku, usailah dukungan kami terhadap Asian Games 2018. Namun, pemerintah
rupanya memberikan penghargaan lain terhadap kami untuk menikmati suguhan paling
manis di Pembukaan Asian Games 2018 Indonesia
yang mana menjadi seremoni terbaik sepanjang sejarah Asian Games.
![]() |
Mari kita masuk! |
Takjub itu
langsung menyeruak dada saat duduk di kursi warna merah yang langsung terlipat
otomatis jika tidak ditempati. Pemandangan ini menjadi sebuah hal yang tidak
bisa saya definisikan dengan kata-kata, sebuah mahakarya yang sulit dibuat
tanpa kerja keras, pengorbanan dan kreativitas tinggi. Di hari masih terang,
beginilah penampakan panggung yang disulap menjadi gempita dengan sorotan lampu
di malam nanti.
langsung menyeruak dada saat duduk di kursi warna merah yang langsung terlipat
otomatis jika tidak ditempati. Pemandangan ini menjadi sebuah hal yang tidak
bisa saya definisikan dengan kata-kata, sebuah mahakarya yang sulit dibuat
tanpa kerja keras, pengorbanan dan kreativitas tinggi. Di hari masih terang,
beginilah penampakan panggung yang disulap menjadi gempita dengan sorotan lampu
di malam nanti.
![]() |
Tata panggung Opening Ceremony Asian Games 2018 yang menakjubkan. |
Pukul 15.00
menjadi waktu pilihan untuk open gate,
tak lama setelah itu kursi-kursi terisi dengan sendirinya. Di satu sesi nanti,
penonton diminta untuk menghidupkan cahaya melalui smartphone mereka dan saat ‘latihan’ saja penampakannya begitu indah
sekali. Tak ada yang mengeluh. Tangan terlalu sibuk untuk menekan tombol Lighting atau lampu senter dari smartphone mereka.
menjadi waktu pilihan untuk open gate,
tak lama setelah itu kursi-kursi terisi dengan sendirinya. Di satu sesi nanti,
penonton diminta untuk menghidupkan cahaya melalui smartphone mereka dan saat ‘latihan’ saja penampakannya begitu indah
sekali. Tak ada yang mengeluh. Tangan terlalu sibuk untuk menekan tombol Lighting atau lampu senter dari smartphone mereka.
![]() |
Inilah kita, Indonesia! |
Tibalah saat
yang dinanti. Ucapan salam dari 1.500 penari Ratoh Jaroe. Kami terima salam. Kita
telah menerima salam dari mereka. Tarian yang begitu indah dan mempertontonkan
keelokan Indonesia kepada dunia. Tidak hanya merinding tetapi perjuangan untuk
sempurna di malam puncak itu tidak mudah. Saya tidak hanya salut tetapi sangat
terpukau dengan kerja keras dari mereka yang masih duduk di bangku SMA.
yang dinanti. Ucapan salam dari 1.500 penari Ratoh Jaroe. Kami terima salam. Kita
telah menerima salam dari mereka. Tarian yang begitu indah dan mempertontonkan
keelokan Indonesia kepada dunia. Tidak hanya merinding tetapi perjuangan untuk
sempurna di malam puncak itu tidak mudah. Saya tidak hanya salut tetapi sangat
terpukau dengan kerja keras dari mereka yang masih duduk di bangku SMA.
Saya pikir,
sebelum masuk ke GBK, karena penyanyi yang diundang adalah mereka yang sangat
terkenal, mungkin akan membawakan lagu masing-masing. Rupanya benar-benar
berbeda, bernapas, bercirikan Indonesia sejati, tentang kita, Indonesia yang
diakhiri dengan letusan kembang api. Tarian demi tarian dipertontonkan,
lagu-lagu manis dari berbagai daerah diperdengarkan dari suara indah Rossa,
Fatin, Raisa, Kamasean dan penyanyi lainnya. Tarian silih berganti dalam waktu
singkat. Cahaya juga berganti persekian detik. Semua berpadu dalam irama yang
khas, kecepatan yang maksimal dan juga keindahan yang tidak akan pernah dilupa.
sebelum masuk ke GBK, karena penyanyi yang diundang adalah mereka yang sangat
terkenal, mungkin akan membawakan lagu masing-masing. Rupanya benar-benar
berbeda, bernapas, bercirikan Indonesia sejati, tentang kita, Indonesia yang
diakhiri dengan letusan kembang api. Tarian demi tarian dipertontonkan,
lagu-lagu manis dari berbagai daerah diperdengarkan dari suara indah Rossa,
Fatin, Raisa, Kamasean dan penyanyi lainnya. Tarian silih berganti dalam waktu
singkat. Cahaya juga berganti persekian detik. Semua berpadu dalam irama yang
khas, kecepatan yang maksimal dan juga keindahan yang tidak akan pernah dilupa.
![]() |
Penampilan pendukung acara yang keren. |
Wisnutama
adalah sosok dibalik suksesnya Opening Ceremony Asian Games 2018. Jika teman
penulis blog lain sempat berswafoto dengan CEO NetTV ini, saya malah tidak
sempat melihat wajahnya secara langsung. Sosok ini pula yang memadukan tradisional
dengan elektrik. Gempita tentang ‘Kita Indonesia’ dibalut dengan babak akhir di
mana musik elektronik dan tarian khas demikian menggenapkan keindahan malam
itu. Tidak bisa tidak. Cahaya yang padam lalu menyala kembali di sisi berbeda
membuat kita mengenang sebuah pembukaan ini sebagai kenangan paling manis.
adalah sosok dibalik suksesnya Opening Ceremony Asian Games 2018. Jika teman
penulis blog lain sempat berswafoto dengan CEO NetTV ini, saya malah tidak
sempat melihat wajahnya secara langsung. Sosok ini pula yang memadukan tradisional
dengan elektrik. Gempita tentang ‘Kita Indonesia’ dibalut dengan babak akhir di
mana musik elektronik dan tarian khas demikian menggenapkan keindahan malam
itu. Tidak bisa tidak. Cahaya yang padam lalu menyala kembali di sisi berbeda
membuat kita mengenang sebuah pembukaan ini sebagai kenangan paling manis.
![]() |
Ditutup dengan musik elektronik. |
Saya ikut
bangga hadir di GBK malam itu. Saya ikut terlena. Saya ikut terteriak ‘Indonesia’
karena siapa kita tak lain adalah Indonesia. Kita tentu harus bangga dengan
Indonesia. Tak boleh kita membuat sindiran untuk negara sendiri karena meski
disebut ‘awam’ saya cuma dapat berujar, “Opening Ceremony Asian Games 2018 best is the best!”
bangga hadir di GBK malam itu. Saya ikut terlena. Saya ikut terteriak ‘Indonesia’
karena siapa kita tak lain adalah Indonesia. Kita tentu harus bangga dengan
Indonesia. Tak boleh kita membuat sindiran untuk negara sendiri karena meski
disebut ‘awam’ saya cuma dapat berujar, “Opening Ceremony Asian Games 2018 best is the best!”
![]() |
Saya bangga Asian Games 2018 sukses karena saya Indonesia. |
‘Halo, Para Atlet!’
Usai tarian
Ratoh Jaroe adalah babak yang paling dinanti, yaitu ‘perkenalan’ atlet atau
negara peserta Asian Games 2018. Bagian yang menarik adalah musik yang tadinya
berhenti usai Bungoeng Jeumpa dan
kembang api meledak di udara, diganti dengan musik lembut di mana para penari
membentuk jalan melingkar mirip lautan. Di tengah-tengah itulah para atlet dari
berbagai negara melambaikan tangan.
Ratoh Jaroe adalah babak yang paling dinanti, yaitu ‘perkenalan’ atlet atau
negara peserta Asian Games 2018. Bagian yang menarik adalah musik yang tadinya
berhenti usai Bungoeng Jeumpa dan
kembang api meledak di udara, diganti dengan musik lembut di mana para penari
membentuk jalan melingkar mirip lautan. Di tengah-tengah itulah para atlet dari
berbagai negara melambaikan tangan.
![]() |
Parade atlet yang menakjubkan. |
Nama Indonesia
terus didengungkan seperti yel-yel yang telah saya sebut. Saya dibuat lebih
merinding karena ‘Kita Indonesia’, karena saya ada di sana. Saya ikut sebagai
saksi sejarah yang tidak pernah terulang kembali. Dari atas tribun – kursi penonton
– kami menyapa para atlet dengan sebutan ‘Indonesia’ berulangkali. Sapaan yang
terus berdengung meskipun Meraih Bintang telah dinyanyikan oleh Via Valen
dengan merdunya.
terus didengungkan seperti yel-yel yang telah saya sebut. Saya dibuat lebih
merinding karena ‘Kita Indonesia’, karena saya ada di sana. Saya ikut sebagai
saksi sejarah yang tidak pernah terulang kembali. Dari atas tribun – kursi penonton
– kami menyapa para atlet dengan sebutan ‘Indonesia’ berulangkali. Sapaan yang
terus berdengung meskipun Meraih Bintang telah dinyanyikan oleh Via Valen
dengan merdunya.
![]() |
‘Kita Indonesia’ untuk Asian Games 2018. |
Dari tribun
ini pula doa-doa kami panjatkan untuk ‘Kita Indonesia’ yang akan berlaga di
Asian Games 2018. Dukungan mengalir sejak Opening Ceremony Asian Games 2018 di
GBK sampai atlet kita meraih prestasi. Saya ikut bahagia karena prestasi mereka
benar-benar nyata. Peringkat 4 bukanlah mudah diraih dengan 31 emas, 24 perak
dan 43 perunggu. Inilah perjuangan yang sebenarnya. Inilah saatnya Indonesia
menjadi lebih baik. Saya rasa, dukungan dari berbagai elemen menjadi penentu
atlet kita meraih banyak medali.
ini pula doa-doa kami panjatkan untuk ‘Kita Indonesia’ yang akan berlaga di
Asian Games 2018. Dukungan mengalir sejak Opening Ceremony Asian Games 2018 di
GBK sampai atlet kita meraih prestasi. Saya ikut bahagia karena prestasi mereka
benar-benar nyata. Peringkat 4 bukanlah mudah diraih dengan 31 emas, 24 perak
dan 43 perunggu. Inilah perjuangan yang sebenarnya. Inilah saatnya Indonesia
menjadi lebih baik. Saya rasa, dukungan dari berbagai elemen menjadi penentu
atlet kita meraih banyak medali.
Saya ikut
terlibat, kamu juga. Kejutan manis dari Opening Ceremony Asian Games 2018
berujung kepada bangganya kita terhadap atlet Indonesia. Keikutsertaan kami dalam acara ini memperlihatkan bahwa Menuju Indonesia Maju itu tidak membeda-bedakan, tidak curhat kegagalan tetapi memberikan konstribusi kepada negeri. Kami telah ‘menyapa’
para atlet melalui buku bersama dari Kominfo dan Bitread Publishing. Bagaimana dengan
kamu?
terlibat, kamu juga. Kejutan manis dari Opening Ceremony Asian Games 2018
berujung kepada bangganya kita terhadap atlet Indonesia. Keikutsertaan kami dalam acara ini memperlihatkan bahwa Menuju Indonesia Maju itu tidak membeda-bedakan, tidak curhat kegagalan tetapi memberikan konstribusi kepada negeri. Kami telah ‘menyapa’
para atlet melalui buku bersama dari Kominfo dan Bitread Publishing. Bagaimana dengan
kamu?
![]() |
Atlet yang membanggakan Indonesia – Instagram @jokowi |
Jokowi juga
menutup ‘sapaan’ dan ucapan selamat kepada para atlet melalui postingannya di
Instagram. Bangganya Beliau tentu kita rasa. Senangnya Beliau juga kita rasa. Karena
‘Kita Indonesia’ yang akan berjuang dan terus berjuang. Di bagian akhir, saya
mengutip pidato kemenangan dari Jonatan Christie, “Yang ini udah selesai, tinggal naik podium, turun dari podium saya
bukan juara lagi karena kita masih akan berjuang dari awal untuk pertandingan
selanjutnya!”
menutup ‘sapaan’ dan ucapan selamat kepada para atlet melalui postingannya di
Instagram. Bangganya Beliau tentu kita rasa. Senangnya Beliau juga kita rasa. Karena
‘Kita Indonesia’ yang akan berjuang dan terus berjuang. Di bagian akhir, saya
mengutip pidato kemenangan dari Jonatan Christie, “Yang ini udah selesai, tinggal naik podium, turun dari podium saya
bukan juara lagi karena kita masih akan berjuang dari awal untuk pertandingan
selanjutnya!”