Categories
Uncategorized

Kalau Jalan-jalan Lagi, Bawa Pulang Pesawat Terbang Ya

 

Salah satu momen berlibur bersama kedua sepupu di bibir pantai.

“Kalau
jalan-jalan lagi, bawa pulang pesawat terbang ya!”
Haikal
sudah mulai request oleh-oleh begitu tahu saya akan traveling. Haikal
yang berusia tujuh tahun begitu peka dengan makna jalan-jalan. Tentu, sepupu
saya ini telah dimanjakan pada hari-hari sebelumnya. Seiring waktu, usia yang
bermain, banyak yang dilihat, merasakan banyak persoalan, anak-anak cenderung
mudah meminta. Wajar sih karena saya juga memberi, seperti awal
September saat saya ke Bali, Haikal sudah jauh-jauh hari minta dibelikan
pernak-pernik yang dimauinya, padahal waktu itu saya belum memegang tiket ke
Denpasar.

“Jangan
beli baju lagi, helikopter atau pesawat!” Meskipun, saya juga membeli baju
bermotif Bali. Memang, saya tidak membeli pesawat atau helikopter, namun sepeda
unik yang saya dapatkan cukup melegakan hatinya. Jika sebelumnya oleh-oleh itu
langsung patah-patah, berserak ke mana suka, kali ini Haikal benar-benar jeli
menjaganya.
Keinginan terbesar Haikal adalah pesawat terbang tetapi sepeda ini tidak membuatnya kecewa.
Sekadar
oleh-oleh saat berpergian, saya masih bisa menyanggupinya. Namun urusan
pertanyaan dan pernyataan lain, saya hanya bisa menggantung tawa.
“Kapan
ya bisa naik pesawat?”
“Mau
naik pesawat!”
“Mau
lihat pesawat!”
Imajinasi
anak-anak terlalu manis untuk dilupakan. Haikal pun demikian. Terlebih saat
satu orang saja di dalam sebuah keluarga pernah merasakannya, anak-anak
cenderung mencatat bahwa keluarga mereka lebih hebat daripada teman-temannya. Haikal
sudah pandai bersilat lidah saat bersama teman-teman, dengan bangga menceritakan
bahwa saudaranya telah pulang naik pesawat.
Hati
teriris mendengar keinginan Haikal untuk dapat naik pesawat. Bukan karena
Haikal hanya seorang sepupu, lebih karena saya selalu ‘dibawa orang’ untuk naik
pesawat. Salah satu berkah dari menulis yang tidak bisa saya abaikan. Namun,
urusan saya dengan Haikal dan Wilda, kakaknya, tidak usai begitu saja. Sampai
saat ini, saya memang belum bisa menerbangkan mereka ke mana-mana. Keliling-keliling
kampung, jalan-jalan sore, maupun acara besar seperti 17 Agustus, mereka berdua
kerapkali menjadi model terbaik dan penguras isi dompet.
Inilah yang menjadi liburan terbaik!
“Anak
kamu ya?” tanya orang yang saya kenal begitu Haikal dan Wilda duduk manis di
belakang. Saya sadar betul bahwa kedua kakak beradik ini sangat dekat secara
personal. Apapun yang saya makan selalu saya sisakan untuk mereka berdua. Soal
liburan – lebih tepatnya jalan-jalan santai ala kami– mereka selalu mengekor.
Saya
membuat keduanya senang, itulah liburan terbaik. Bahkan, saya pernah berniat
untuk membawa Haikal suatu saat nanti, naik pesawat seperti yang diimpikannya.
Jelang Buka Puasa
Hampir
tiap tahun, jelang buka puasa adalah waktu terbaik untuk jalan-jalan. Ini liburan
yang paling mengasyikkan di mana saya bisa ke tempat-tempat menarik bersama
keduanya. Baik Haikal maupun Wilda begitu antusias tiap sore. Suntuk di rumah;
main mobil-mobilan, nonton Upin & Ipin atau Adit, Sopo & Jarwo, main
bola, main boneka, bertengkar, sampai menangis, jalan sore menjadi alternatif
terbaik.
Jalan
sore di bulan Ramadhan hampir sama dengan liburan pada musimnya. Suasana Aceh
yang ramai jelang berbuka tidak hanya ditandai orang-orang yang lalu-lalang
saja, para penjual menu berbuka pun terlihat di sepanjang jalan. Sesuai selera,
kita bisa mampir ke salah satu lapak. Haikal yang tidak puasa sama dengan orang
berpuasa, lihat es campur mau makan, kelapa muda juga mau, martabak pun mau. Ngidam
mata yang sebenarnya tidak akan habis dimakan apabila dipaksa beli. Wilda yang
puasa, jarang minta banyak karena selera makannya tidak seperti adiknya.
Liburan
kami jelang buka puasa menuju ke tempat-tempat yang asyik untuk nongkrong.
Haikal yang seleranya lebih mainstream sukanya lihat orang mancing,
perahu yang terparkir atau pelabuhan yang belum dibuka untuk publik. Mau tidak
mau, Wilda harus ikut daripada digebuki oleh adiknya.
Berdiri di perahu nelayan dengan rasa khawatir akan tenggelam.
Bibir
pantai juga menjadi salah satu objek liburan kami. Deru ombak dan matahari yang
terbenam menjadi dua hal yang menarik. Haikal dan Wilda sama dengan anak-anak
lain, suka sekali bermain di lidah ombak yang ganas. Sebisa mungkin saya
menjaga keduanya untuk tidak mandi laut. Di kiri dan kanan adalah orang lain,
anak-anak, anak muda, maupun orang tua, yang sama memetik santai jelang
berbuka.
Pelabuhan yang belum dibuka untuk publik ini menjadi objek menarik dalam mengambil foto.
Pekan Kebudayaan Aceh
Ini
liburan yang sebenarnya jika mengambil makna dari definisi secara harfiah. Pekan
Kebudayaan Aceh, Kabupaten Aceh Barat dilaksanakan akhir Agustus. Sudah jauh
hari Haikal ribut sendiri untuk ke PKA. Apalagi saat anak tetangga sudah
pulang, berbagi cerita dan kaos oblong yang telah disablon, Haikal makin getol
memaksa ke PKA.
Liburan
memang ajang untuk menghabiskan uang. PKA yang ramai sengaja kami curi waktu di
pukul 10. Jam segini menjadi waktu terbaik untuk anak-anak berkeliling, saya
juga lebih leluasa mengenalkan Haikal dan Wilda pada budaya Aceh, masuk ke stand
polisi, keluar stand tentara atau memakai seragam pemadam kebakaran. Nilai edukasi
yang tinggi di PKA menjadi liburan paling menarik selain isi dompet yang terkuras
perlima menit sekali. Es krim yang sudah dimakan sekali, minta lagi tiga puluh
menit kemudian. Baju tentara yang dijual lebih mahal, wajib beli jika tidak
Haikal akan ogah ngapa-ngapain lagi dan tidak mau diajak jalan ke
mana-mana. Haikal yang tidak mempan dirayu juga meminta jam tangan antik. Sesi akhir
dengan makan bakso dua porsi. Wilda lebih banyak menurut setelah dipasang inai
dan kaos oblong dengan tulisan PKA.
Wilda sedang dipasang inai di PKA dengan senangnya.
Liburan
di PKA menjadi sebuah keharusan bagi saya. Anak-anak yang terbiasa dibawa ke
tempat-tempat seperti pantai maupun taman bermain lainnya, mesti dikenalkan
dengan nilai-nilai budaya dan edukasi. PKA yang dilaksanakan di daerah cukup
baik untuk memupuk kesadaran kepada anak. Angan-angan anak-anak, juga Haikal,
tentu ingin memegang senapan laras panjang, pegang pistol, lihat polisi secara
langsung, dokter dengan senyumnya, maupun aktivitas lain. Praktik langsung ini
mendekatkan anak-anak dengan kehidupan yang sebenarnya.
Awalnya,
Haikal sangat malu-malu untuk menyentuh senapan di stand tentara. Wajar karena
ramai anak-anak lain dan orang tua. Bujuk rayu saya akhirnya membuat Haikal mau
mengangkat senapan dan berujar, “Berat sekali!!!”
Akhirnya berani juga bergaya dengan laras panjang.
Di
stand lain, Haikal sudah lebih berani dan antusias. Saya kenakan baju karet
yang biasa dipakai oleh tim sar, Haikal tidak lagi celingak-celinguk. Saya dudukkan
di atas perahu dan memberikan dayung, Haikal sudah mau bergaya.
Ayo, siapa yang butuh pertolongan!
Haikal
berubah jadi banyak tanya. Siang hari yang semakin panas tidak membuatnya lelah
seperti Wilda. Haikal bahkan memutar balik melihat patung polisi dan tentara
yang menjadi ikon di depan stand masing-masing. Liburan ini tidak hanya
menumbuhkan keingintahuan tetapi juga keberanian. Materi dan tenaga yang
terkuras tidak seberapa dibandingkan dengan tawa yang terlihat jelas di wajah
kedua anak ini.
Saya
memang bukan orang tua mereka, sejenak bersama keduanya membuat hari-hari saya
berbunga dan lelah karena aktivitas seharian tidak lagi terasa. Bagi saya,
anak-anak butuh liburan yang memiliki nilai edukasi selain bermain saja. Banyak
kisah liburan saya bersama kedua kakak beradik ini namun tidak cukup untuk
diceritakan di sini.
Mungkin,
saya benar bisa liburan bersama Haikal suatu saat nanti, menonton MotoGP dan
kemenangan Marc Márquez yang memesonanya tiap minggu. Haikal tak akan ke mana-mana sebelum
MotoGP usai di hari Minggu. Ia juga mengoleksi kaos yang sama dengan Márquez yang dipakai saat
menonton MotoGP!
Haikal yang bergaya seperti Márquez, semoga suatu saat kita bisa menyaksikannya.
Categories
Uncategorized

Masihkah Kita Menggenggam Falsafah Hidup dari Sujud Padi?

Falsafah Hidup dari Sujud Padi?
Falsafah Hidup dari Sujud Padi – dream.co.id
Falsafah
hidup dari sebatang padi, semakin berisi ia semakin menunduk (sujud). Tafsiran
untuk falsafah ini boleh berbeda-beda. Niat tidak memberikan argumen apapun
terhadap kehidupan padi juga bukan larangan. Hidup
manusia tidak pernah bisa ditebak. Minggu ini, kita diterjang badai cukup kuat.
Jas mahal tidak licin disetrika, ranah hukum bermain. Sayangnya hal ini terjadi
pada Dirjen HAM, Mualimin Abdi, menuntut Fresh Laundry sebesar Rp.210 juta
karena alasan sepele.

Baca Juga
Kalau Jalan-jalan Lagi, Bawa Pulang Pesawat Terbang Ya

Lembaran
lebih lama, Ario Kiswinar mengaku ke media bahwa ia adalah anak kandung dari
motivator Mario Teguh. Sayangnya di kasus ini, sang motivator bahkan tak berani
tampil di media seperti saat memberi semangat hidup kepada orang lain
berdasarkan teori-teori.
Kasus
yang sedang perkasa, gugatan seorang wanita kepada guru spiritual, Gatot Brajamusti.
Sayangnya, Gatot membuat opini publik terkesan tidak baik terhadap agama Islam.
Tiga
tokoh, tiga smash, terpukul bagai angin topan dan rata dengan tanah bagai
tsunami.
‘Dia Bisa Apa’
Kalimat
ini bisa berupa pertanyaan maupun pernyataan. Sederhana namun mengena sampai ke
tulang rusuk. Mualimin berangkat dari pertanyaan ini untuk menuntut laundry
pakaian. Kekuasaan yang dimilikinya sekonyong-konyong tak akan terpatahkan. Atas
dasar hukum, teori hukuman berat, pasal-pasal berlapis, ganti rugi dan segala
jenisnya, Mualimin lupa akan hukum sosial yang sedang berlaku di dunia ini.
‘Dia
bisa apa’ juga berlaku keras pada kehidupan Kiswinar. Mario Teguh yang telah
berada di atas awan dengan petuah-petuahnya, wajar saja merasa superpower.
Kiswinar yang tidak memiliki senjata laras panjang, mudah saja didepak oleh
Mario Teguh kembali ke dasarnya. Mario Teguh menutup mata terhadap hukum
sosial. Padahal dari kehidupan sosial ini pula namanya melambung tinggi.
Gatot
memiliki senjata begitu ampuh dalam menjerat korban. Wanita itu bisa apa jika
agama dijampi-jampi dengan narkoba dan seks. Gatot menutup semua perangainya
dengan benteng agama. Gatot yang bertitel guru spiritual sangat lupa bahwa
Tuhan tidak tidur sama sekali. Hukuman Tuhan berlaku begitu saja. Satu pukulan
dari hukuman itu, mendatangkan hukuman-hukuman yang lain.
Hukum
sosial zaman dulu hanya sebatas mulut ke mulut. Hukum sosial masa kini ada di
tangan media sosial itu sendiri. Ketiga tokoh ini pintar bermain api, terbakar
sendiri, terkapar, sampai benar-benar lenyap dari muka bumi. Media sosial
memberangus semua kemunafikan. Pro dan kontra tercipta begitu saja. Ocehan
serius dan datar membuahkan pemikiran akan keputusan. Tendangan dari hukum
sosial lebih berat dibandingkan penjara seumur hidup yang bisa keluar
“main-main” saat bel jam istirahat.
Hukum
sosial biasanya menguak tindakan yang lain. Mualimin, Mario Teguh maupun Gatot
baru saja membuka tabir. Gatot lebih maju selangkah, dari narkoba sampai ke
pelecehan seksual. Mario Teguh terbirit-birit entah ke rimba mana karena takut
cambuk Tuhan lebih besar karena menelantarkan darah daging. Bagaimana dengan
Mualimin. Apakah masih bertahan dengan ‘dia bisa apa’ atau menunggu media
membuka tabir yang diungkitnya sendiri?
Makin Hebat, Ia Makin Egois
Orang
hebat berangkat dari pangkat, jabatan, dan ketenaran. Tiga hal ini sangat
berpengaruh kepada seseorang. Tiga hal ini pula seseorang dengan mudah
melontarkan ‘dia bisa apa’ kepada orang lain. Orang yang kurus, orang hebat
akan mengatakan ‘dia bisa apa’. Orang yang gemuk, orang hebat juga akan
menyebutkan pernyataan yang sama. Orang yang pincang lebih dari itu anggapan
dari orang hebat ini.
Di
mata orang hebat yang egois, semua orang adalah rendah di matanya. Apapun yang
orang kerjakan, ucapan dari orang lain, tetap saja bukan pembenaran dari
dirinya. Sanjungan demi sanjungan dibutuhkan untuk menunjang kehebatannya. Makin
disanjung, ia makin hebat.
Tiga
orang hebat di atas, terlalu lama terlena dengan apa yang didapat. Hukum karma
yang berasal dari Tuhan telah dimainkan. Kesalahan kecil di masa lalu muncul ke
permukaan akibat ulahnya sendiri. Tidak mungkin kasus salah setrika muncul
begitu saja tanpa sebab-akibat. Janggal sekali Mario Teguh kabur tanpa mau
menemui Kiswinar. Gatot menanggung malu akibat bermain-main dengan agama.
Hidup
akan sengsara karena dosa kepada orang lain. Hablumminannas (hubungan
antarmanusia) adalah paku yang menancap. Tuhan tidak menjamin maaf
antarmanusia. Orang yang meminta maaf, ia telah mengambil falsafah dari sujud padi.
Padi yang kian berisi, menguning, semakin menunduk (sujud). Sujudnya padi
kurang lebih sebagai kerendahan hati di dalam dirinya.

Baca Juga Benarkah Anak Perlu Liburan?

Categories
Uncategorized

Rumah di Jual yang Nyaman dan Aman

Rumah minimalis yang nyaman dan aman di Jakarta Selatan – desainrumahidaman.xyz
Rumah di Jual yang Nyaman dan Aman – Ketika seseorang ingin memiliki tempat tingal dan mencari Rumah dijual di Jakarta Selatan, maka di sarankan untuk jeli dalam memilihnya. Tentunya setiap pembeli menginginkan rumah yang Aman dan Nyaman. Aman dalam artian jauh dari lingkungan yang bernuansa kejahatan dan rumah tersebut memiliki kelengkapan dokumen-dokumen resmi. Nyaman yang dimaksud adalah baik dari segi dalamnya rumah ketika nanti di empati maupun dari segi lingkungan rumahnya juga.
Untuk kalangan menengah keatas atau kaum elit tidak cuma hal pokok tersebut yang menjadi prioritas. Akan tetapi juga dari segi kualitas perkembangan zamannya juga harus update. Misalkan untuk dewasa ini banyak orang yang menggandrungi rumah model minimalis. Karena memang rumah dengan model tersebut saat ini mulai banyak di gandrungi. Hal tersebut terbukti mulai banyaknya bermunculan rumah dengan model tersebut baik renovasi maupun membangun dari awalnya.
Karena bahkan untuk model minimalis yang paling biasa itu bisa di nikmati oleh masyarakat kalangan menengah kebawah. Karena walaupun minimalis tersebut memiliki desain yang paling biasa tapi tetap terkesan rapi dan mewan. Biasanya model paling biasa tersebut yaitu Rumah di Jual minimalis dengan tipe 22, 24. Rumah tersebut biasanya hanya memiliki 2 kamar tidur atau bahkan hanya satu kamar tidur saja. 
Meskipun di zaman modern ini banyak yang menggandrungi masalah model rumah minimalis bukan berarti masyakat secara keseluruhan melupakan unsur klasik ciri khas Indonesia. Karena banyak sekali survei membuktikan bahwa banyak juga kalangan elit yang mengadopsi seni bangunan klasik untuk memperindah tumahnya. Seni bangunan klasik tersebut seperti adanya ukiran-ukiran dari kayu, kemudian bambu yang di anyam. Biasanya pengadopsian nuansa klasik tersbut berakulturasi dengan bangunan modern.
Bagi jiwa seniman biasanya nuansa klasik tersebut digunakan untuk pengias ruang tamu, atau bahkan taman-taman di rumah. Sehingga ketika Anda menempati rumah itu serasa kembali dalam sejarah masa lalu ketika memandanginya. Demikianlah beberapa karakteristik Rumah di Jual yang dapat memberikan sedikit wawasan sepada Anda yang ingin membeli rumah.
Categories
Uncategorized

Rumah di Jual yang Minimalis di Surabaya

Rumah minimalis di Surabaya -rumahminimalis.com
Rumah di Jual yang Minimalis di Surabaya – Membicarakan tentang Rumah dijual di Surabaya di daerah kota memang sangat banyak sekali. Lebih-lebih ketika Anda adalah seorang yang berstatus elit dengan uang yang banyak akan mudah sekali mendapatkan rumah idaman ketika mampu mengaturnya. Salah satunya adalah di kota Surabaya yang merupakan kota metropolitan yang paling terkenal di daerah Provinsi Jawa Timur. Di kota tersebut banyak sekali pendatang maupun orang asli yang bermukim di sana.
Maka dari itu kota Surabaya tergolong kota yang padat sekali penduduknya. Ditambah dengan jumlah kendaraan bermotor yang meningkat jauh menambah panas suasana yang ada di Surabaya. Ketika Anda ingin bermukim di Surabaya sebagai tempat menetap selamanya maupun sementara waktu ketika mencari pekerjaan. Disarankan agar mencari rumah yang pas dengan kebutuhan Anda, jika Anda tinggal lebih dari 10 tahun maka disarankan untuk membeli rumah.
Pembelian rumah tersebut baik secara kredit maupun cas. Karena dengan membeli rumah tersebut uang anda tidak akan terpotong banyak, berbeda dengan kos ataupun kontrak. Karena dengan membeli rumah, ketika nanti Anda sudah jenuh dan mau pindah, maka Anda tinggal menjualnya saja. Untuk Rumah di Jual di daerah Surabaya itu sangatlah mudah sekali. Karena banyak orang yang membutuhkan baik untuk kepentingan pokok maupun kepentingan investasi.
Proses penjualannya pun Anda bisa melalui berbagai cara seperti melalui forum-forum jual beli di internet seperti Instagram, Facebook, OLX, dan forum-forum jual beli rumah yang lainnya. Selain itu Anda juga bisa melalui penjualan secara lelang lewat jasa pelelangan. Ini bisa Anda lakukan ketika Anda terdesak masalah pendanaan terutamanya, karena prosesnya yang capat. Namun resikonya rumah Anda harganya akan sedikit menurun dari harga pasaran yang sewajarnya.
Selain dua cara tersebut Anda juga bisa menjualnya secara manual. Maksudnya yaitu dengan menjualnya ke kenalan Anda, baik ke saudara sendiri, mapun kawan akrab Anda. Hal tersebut akan lebih menguntungkan Anda dari pada Anda jual ke orang lain. Karena yang pasti harga yang Anda tawarkan tidak akan jatuh lebih banyak dari harga pasaran. Demikianlah beberapa informasi tentang Rumah di Jual di daerah kota Surabaya yang memiliki kepadatan penduduk.
Categories
Uncategorized

Rumah di Jual yang Laris di Pasaran

Rumah minimalis – rumahmasadepan.com
Rumah di Jual yang Laris di Pasaran – Dewasa ini banyak sekali penawaran tentang Rumah dijual di Depok dengan berbagai promosinya yang menarik. Mulai dari iming-iming diskon, bonus fasilitas, hingga kemudahan mencicil bagi yang mengkredit rumah. Namun perlu untuk Anda ketahui bahwa semua itu adalah berbagai upanya untuk barang dagangan mereka yang berupa rumah bisa cepat laris di pasaran. Maka dari itu ketika Anda ingin membeli rumah perlu untuk lebih jeli dan teliti dalam memilihnya.
Pemilihan-pemilihan rumah yang akan Anda beli silakan dikonsultasikan terlebih dahulu terhadap seseorang yang memahami bidang tersebut. Selain itu sembari konsultasi Anda juga bisa melihat promo-promo di pasaran, baik lewat media cetak maupun elektronik. Namun jangan langsung percaya dengan promo-promo yang di tawarkan tersebut. Anda harus melihat faktanya langsung ke lokasi. Untuk Info terbaru saat ini rumah banyak diminati oleh kalangan pasangan baru.
Banyak dari mareka yang melakukan kredit rumah untuk mendapatkan Rumah di Jual tersebut. Sedangkan dari segi model yang banyak laku di pasaran adalah model desain rumah minimalis. Makanya perusahaan-perusahaan pembuat perumahan tersebut banyak yang menggunakan model minimalis ini untuk di pasarkan. Karena selain desainnya yang terkesan rapi dan elit, rumah model minimalis ini mampu untuk melayani seluruh lapisan masyarakat.
Mulai dari kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Karena rumah dengan desain minimalis tersebut dapat menyesuaikan dengan kemampuan isi kantong yang Anda miliki. Kerapian rumah dengan desain minimalis tersebut mencolok terlihat baik dari dalam maupun dari luarnya. Dari dalam hampir semua ruangan tidak ada yang kosong, semua dimanfaatkan. Kemudian untuk bagian-bagian yang sekunder seperti taman itu lebih diperminim.
Desain dengan menggunakan nuansa balok-balok menjadikan bangunan tersebut terkesan seperti kelas hotel dan apartemen-apartemen mahal. Makanya tadi disebutkan memiliki nuanasa elit. Sehingga dengan karakteristik yang ditawarkan inilah untuk saat ini rumah yang marajai pemasaran adalah rumah dengan desain minimalis tersebut. Demikianlah sekedar Informasi tentang Rumah di Jual yang paling laku di pasaran saat ini.
Categories
Uncategorized

Aneka Hal Sederhana yang Membuat Wanita Indonesia Tampak Eksotis

wanita indonesia pakai batik cantik
Wanita Indonesia pakai batik tetap cantik – detik.com
Siapa bilang wanita Indonesia kalah menarik dengan wanita dari negara lain?
Saat ini memang semakin banyak wanita Indonesia yang berusaha untuk
mempercantik penampilannya dengan cara instan. Memutihkan kulit atau memperbaiki
bentuk wajah tampaknya semakin lumrah. Padahal ada banyak hal sederhana lain
yang membuat wanita Indonesia tampak eksotis dengan segala kelebihannya.

Deretan hal menarik ini jelas membuat wanita Indonesia tak kalah berkelas
dan menarik dari wanita asing :
Pakaian Adat yang Menarik dan Beraneka Ragam
Bukan rahasia lagi kalau setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan
pakaian adat masing-masing. Kecantikan alami khas wanita Indonesia pun
terpancar jika seorang wanita merasa bangga menggunakan pakaian adatnya.
Jika tidak ingin mengenakan pakaian adat, masih ada variasi pakaian khas
Indoenesia lain yang tak kalah mengagumkan. Variasi
rok
batik
dengan
atasan bergaya etnik siap menyempurnakan penampilan wanita Indonesia. Tanpa
harus repot berbelanja di pusat perbelanjaan modern, aneka rok berbahan batik
dan baju bernuansa etnik bisa diperoleh di MatahariMall. Karena toko online terbesar
se-Indonesia ini memiliki koleksi pakaian wanita dan produk kebutuhan rumah
tangga yang sangat lengkap.
Kemampuan Menuturkan Bahasa Daerah
Selain menguasai bahasa Indonesia dan bahasa asing, rupanya wanita
Indonesia yang berasal dari daerah tertentu juga mahir menuturkan bahasa
daerahnya. Hal ini membuktikan bahwa wanita Indonesia adalah pribadi yang
cerdas dan tidak melupakan daerah asalnya. Kemampuan untuk menguasai beberapa
bahasa sekaligus tentu bukan hal yang remeh.
Kulit Sawo Matang yang Sehat dan Terawat
Kulit sawo matang khas wanita Indonesia bukanlah sesuatu yang patut membuat
wanita jadi minder. Justru kulit sawo matang membuat wanita menjadi lebih
eksotis asalkan dirawat dengan baik. Jangan sampai wanita lupa menjaga
kesehatan dan kelembapan kulit. Karena kulit sawo matang juga bisa kelihatan
bersih dan menarik bila dirawat secara teratur.
Perhiasan Etnik Khas Indonesia
Indonesia memiliki kekayaan lain berupa bebatuan yang menarik dan bisa
diolah menjadi perhiasan. Aneka perhiasan dari bebatuan alam khas Indonesia ini
bahkan sudah berhasil memikat minat wisatawan asing. Jadi, sudah sepantasnya
bila wanita Indonesia pun berbangga hati menggunakan perhiasan etnik buatan
negeri sendiri.
Karena semua wanita memiliki kecantikan yang unik dan berbeda dengan wanita
lainnya, karakteristik khas wanita Indonesia pun mesti membuat para wanita di
tanah air bangga dengan dirinya sendiri. Merasa minder dengan diri sendiri
bukanlah ciri wanita Indonesia yang modern dan cerdas.
Categories
Uncategorized

Cara Memupuk Kemandirian Sejak Dini yang Kreatif dari Sekolah Dukungan Sukanto Tanoto

Sekolah Dukungan Sukanto Tanoto
Sekolah Dukungan Sukanto Tanoto
Cara Memupuk Kemandirian Sejak Dini yang Kreatif dari Sekolah Dukungan Sukanto Tanoto – Momen yang paling tepat untuk memberi pelajaran adalah saat seseorang masih dalam usia kanak-kanak. Pada masa itu, otak manusia seperti spons yang menyerap informasi dengan maksimal. Maka, sudah selayaknya anak-anak mendapatkan pendidikan yang penting. Salah satunya adalah pengembangan kemandirian yang tentu akan berguna sampai ia dewasa nanti.

Baca Juga
10 Fakta Menarik Pulau Fiji yang Perlu Anda Tahu

Jumlah sosok pengusaha di Indonesia masih sangat minim. Menurut Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bahlil Lahadalia, pada tahun 2015, jumlah entrepreneur yang mampu mandiri di negeri kita baru 1,5 persen dari total penduduk. Tentu masih jauh dari jumlah ideal. 
Sukanto Tanoto, seorang pengusaha Indonesia, menyadari persis problem kemandirian yang ada di Indonesia. Sebagai pengusaha sukses, Sukanto Tanoto ingin menumbuhkan semangat mandiri kepada anak-anak sejak dini, salah satu caranya ialah dengan memanfaatkan pendidikan.
Grup perusahaan Sukanto Tanoto, Royal Golden Eagle, melakukannya dengan bergam cara. Salah satunya dengan mendukung didirikannya SD Global Andalan di Pelalawan, Pekanbaru, Riau. Di sekolah yang didirikan pada 2007 itu diajarkan semangat kemandirian kepada siswa lewat konsep sekolah alam.
SD Global Andalan tidak seperti sekolah lain. Meski ada bangunan yang berisi ruang kelas, mereka tidak melakukan pengajaran terus-menerus di sana. Kegiatan belajar-mengajar justru sering dilakukan di luar ruangan, seperti di gazebo yang ada di sekitar sekolah. Hal ini dilakukan agar murid merasa nyaman dan terbiasa berada di alam terbuka, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. 
Bukan hanya itu, SD Global Andalan juga memberi keterampilan soft skill kepada para siswanya. Anak-anak diajari cara bercocok tanam dengan baik, sehingga mereka tahu persis perawatan tanaman dan teknik pengolahan lahan pertanian.
Keterampilan itu juga menjadi dasar bagi SD Global Andalan untuk melatih kemandirian siswanya. Caranya sungguh unik. Setiap siswa diminta untuk menanam tanaman dan merawatnya. Hasilnya kemudian mereka panen dan dijual dalam momen entrepreneur day.
Uang hasil penjualan hasil pertanian sisa tersebut kemudian dimanfaakan oleh siswa alam berbagai hal. “Dari situ, uangnya bisa ditabung atau diberikan ke orangtua. Bisa digunakan untuk beli barang-barang sekolah. Jadi enggak menyusahkan orangtua lagi,” kata salah seorang siswa, Leni.
Jika tidak ditabung atau diberikan kepada orang tua, SD Global Andalan juga menyiapkan uang kas. Uang hasil panen dikumpulkan bersama-sama untuk membiayai kegiatan para siswa.
“Uangnya juga bisa dipakai untuk membeli bibit tanaman lainnya. Bisa juga disimpan di kas sekolah. Kalau sudah terkumpul banyak bisa dipakai jalan-jalan ke waterpark,” papar siswa lain bernama Cindi.
Kegiatan ini secara tidak langsung menumbuhkan semangat kemandirian di dalam diri para siswa. Mereka jadi tahu cara-cara untuk hidup mandiri dengan sederhana. Harapannya anak-anak terbiasa untuk berpikir kreatif dan tidak mengandalkan orang lain untuk meraih penghidupan ke depan.
Hal tersebut dipercaya oleh Sukanto Tanoto sebagai salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Lewat pendidikan dan pemberdayaan yang dimulai dari usia muda, pengusaha ini meyakini permasalahan kemiskinan dapat segera diselesaikan.

Baca Juga

Categories
Uncategorized

Salah Klik Iklan di Media Sosial seperti Tubuh Terbakar Api dan Perang Batin Meledak Seketika

kenalan di media sosial berujung penipuan dan pemerkosaan
Kenalan di media sosial berujung penipuan – vemale.com
Begitu
mudahnya pengiklan menjual produk mereka di media sosial. Mainan media sosial
telah menguntungkan banyak pihak. Apapun yang sedang populer atau ingin
dipopulerkan, lempar saja ke media sosial, nicaya keunikan itu akan meledak
bagaikan bom.
Baca Juga
Media
sosial begitu berpengaruh terhadap perkembangan individual. Jika Nabi Muhammad
saw. menekankan belajarlah dari ayunan sampai liang lahat, efek samping dari
media sosial, mainlah ia dari ayunan sampai tak pernah bosan. Wajar apabila media
sosial telah menjadi raja. Anak usia sekolah bahkan lebih hapal akun media
sosialnya dibandingkan perkalian atau tata bahasa Indonesia.
Pengaruh
zaman tak pernah bisa diubah. Dulu kita cukup bersantai dengan perjodohan dari
orang tua. Anak muda sekarang lebih banyak bermain api di media sosial,
berkenalan, lalu ada yang ditipu sampai akhirnya ada yang benar-benar serius ke
jenjang pernikahan.
Perkembangan Media Sosial
Siapa
saja yang terlarut dalam internet pada tahun 2000-an tentu mengenal Friendster.
MIRC menjadi salah satu perpesanan instan yang mengibuli pecandunya. Yahoo!
Messenger kemudian hadir dengan tatap wajah yang lebih serius. Di akhir cerita
dari YM ini banyak sekali kisah cabul dibalik bilik warung internet karena
telah mendukung video call dan voice call.
Tahun
2009 sampai sekarang adalah masa di mana dua media sosial berkuasa dan bersaing
sangat ketat. Facebook dan Twitter menjadi dua raksasa media sosial yang
masih digemari. Naik-turun saham Facebook dan Twitter di lantai saham
dunia tak urung membuat keduanya membeku. Belakangan, Twitter diembuskan sedang
mencari suntikan agar mampu kembali berjaya.
Kehidupan
di dalam Facebook dan Twitter tentu sangat berbeda. Pengguna Twitter terkesan
lebih profesional dibandingkan dengan Facebook. Namun keduanya memiliki sisi
yang berani, tak takut diblokir pemerintah suatu negara, terbuka dan tiba-tiba
membela diri apabila sedikit salah melangkah. Kedua media sosial ini kemudian
bergerak ke urusan perjodohan, percintaan klise, dimulainya kekerasan dan
pemerkosaan. Sekali lagi, Facebook dan Twitter tetap dapat membungkam tekanan
yang datang dari pemerintah atau lembaga swasta.
Awal
kemunculan Facebook dan Twitter, pertemanan media sosial ini lebih kepada
mengakrabkan rekanan yang telah renggang atau teman lama yang tak ada kabar. Belakang,
tampilan Facebook jadi lebih berani, user friendly, gambar yang mudah
dilihat, status yang mudah dibaca dan tak ada batasan karakter, serta perpesanan
online yang memiliki tanda seseorang sedang aktif atau tidak.
Keberanian
Facebook membuat membernya juga lebih bernyali. Akun-akun abal-abal
muncul silih-berganti. Kebijakan Facebook yang datang setelah itu juga bisa
dikibuli dengan masih bertaburan akun-akun dengan nama dan foto profil
disamarkan.
Iklan di Media Sosial
Siapa
bilang media sosial seperti Facebook dan Twitter bisa hidup tanpa iklan?
Kedua media sosial ini telah disusupi iklan untuk membuat mereka bertahan lebih
lama. Iklan-iklan yang bertaburan di Facebook dan Twitter terintegrasi dengan
mudah. Twitter versi Android dan iOS bahkan disusupi oleh iklan aplikasi yang
mengharuskan pengguna membuka karena tergiur gambar dan slogan.
Kebijakan
iklan di Facebook dan Twitter yang berbeda membuat Twitter lebih mudah
mengibuli user. Iklan di Twitter tampil lebih vulgar, nyata dan seperti
wajib untuk mengekliknya. User yang semula tidak tahu, tabu, bahkan
malu-malu menjadi lebih terbuka tentang sesuatu.
Salah
klik di iklan Twitter bisa nyasar ke ranah mematikan. Akun abal-abal yang semula
hanya bermain di Facebook, Facebook Messenger bahkan Twitter itu
sendiri lantas bermain di aplikasi dari iklan yang tayang. Apa yang tayang itu?
Salah satu di antaranya adalah aplikasi Blued yang baru saja diblokir oleh
pemerintah. Sejatinya, pemerintah terlambat bangun dari tidur panjang dalam
memblokir aplikasi ini.
Blued
merupakan salah satu aplikasi perpesanan instan yang khusus diciptakan untuk
kaum pecinta sesama jenis. Sloganya jelas. Gambarnya juga akurat. Sayangnya
iklan dari aplikasi ini begitu mudah tampil di Twitter versi Android maupun
iOS. Tabu yang semula dibungkam oleh Facebook dan Twitter dengan akun
asal-asalan kemudian menjadi terbuka. Migrasi ke Blued dilakukan oleh mereka
secara sadar dan tidak sadar. Tidak pernah ada yang tahu karena iklan di media
sosial ini seseorang mencoba-coba, menyasar, bermain dengan Blued yang notabene
bisa bermain live streaming dengan kenalan baru.
Iklan
di media sosial tanpa diseleksi sungguh disayangkan mengingat betapa banyak
pengguna Facebook dan Twitter. Proses coba-coba itu tidak hanya dialami
oleh remaja saja, orang dewasa yang telah memiliki tanggung jawab juga akan
melakukan hal serupa. Di Facebook dan Twitter akun abal-abal sangat berani,
bagaimana mungkin di aplikasi Blued mereka akan berdiam diri.
Kebijakan Pemerintah
Pemerintah
bukan saja hanya mengejar pajak dari Google semata. Banyak sekali pekerjaan
rumah di ranah internet untuk diperbaiki. Indonesia akan buta segala rupa tanpa
Google. Indonesia akan tetap disegani oleh negara luar apabila berani bersikap,
bertanggung jawab dan menetralisir suasana di ranah maya.
Facebook
dan Twitter masih termasuk ‘rumah’ yang aman untuk user. Terlepas
dari lepasnya kendali seseorang, kedua media sosial ini masih lebih banyak
manfaatnya. Kehadiran iklan yang seronok, aplikasi yang satu visi seperti
tersebut di atas, membuat nilai edukasi dari internet berkurang.
Baca Juga
Pemerintah
mempunyai kebijakan menghalau iklan dan aplikasi-aplikasi yang serupa. Pengguna
internet juga mampu menyeleksi apa yang layak dan tidak layak. Iklan salah satu
media yang mudah mempengaruhi seseorang. Iklan media sosial termasuk primadona
sebelum salah klik oleh warga maya. 
hilang etika di media sosial
Categories
Uncategorized

Hidup Sengsara Akibat Sakiti Orang Lain

hidup sengara akibat ulah manusia
Ilustrasi – kompasiana.com
Hablumninannas seringkali
kita dengar. Hubungan antarmanusia memang harus diselesaikan dengan manusia. Tuhan
tidak menjamin apapun dari hubungan sesama manusia. Kesalahan dan kebenaran terkecil
telah tercatat di buku malaikat kiri dan kanan, Ratib dan ‘Atib. Kita tidak
bisa menghindari jenis kesalahan dengan pura-pura lupa, anggap sepele dan biar
mengalir seperti air.
Baca Juga
Kalimat
‘dia bisa apa’ bisa berimbas lebih buruk dari yang dibayangkan. Kalimat ini
sangat sensitif dan bermaksud merendahkan manusia dari beragam definisi. Siapapun
dia, mau bentuk fisik seperti apa, mau lemah terkesan di luar, mau garang
seperti ombak, mau kasar seperti angin topan, tak lain manusia yang berguna
dari sisi yang tidak kita ketahui.
Tuhan
tidak menciptakan sesuatu tanpa manfaat. Rumput diciptakan untuk alas kaki di
atas tanah berlumpur. Nyamuk diciptakan untuk menetralisir aliran darah yang tak
bermanfaat. Hinaan terhadap apa yang dianggap rendah telah menyakitinya secara
tidak langsung. Hinaan kepada manusia maka itulah penyakit yang kurang baik. Orang
tersakiti, belum tentu memaafkan. Jika meminta maaf dimaafkan akan lebih baik. Jika
lupa meminta maaf, bertumpuk dengan beda orang, karma akan berlaku.
“Oh,
saya sakit darah manis!”
“Saya
nggak enak pikiran, seakan-akan ada yang bisik di telinga!”
Manusia
tidak pernah sadar dengan apa yang telah dilakukan. Semakin tinggi mendaki,
semakin banyak yang didapat, semakin sering menghina, menyakiti orang lain
bahkan merendahkannya lebih dari binatang.
Hidup
akan sengsara akibat menyakiti orang lain. Selama ini saya pikir kalimat
tersebut biasa-biasa saja. Namun semakin diselami, semakin diresapi, dirasakan,
kalimat tersebut membenarkan tentang karma. Sakit – misalnya – ada sebab-akibat,
terlepas dari kondisi tubuh. Contoh, si ganteng itu memakan harta anak yatim,
tak lama kemudian ia gagal ginjal. Contoh lain, kepala sekolah itu menyulap
dana untuk membeli mobil mewahnya, seminggu kemudian ia harus operasi kanker prostat
yang diketahui secara tiba-tiba.
Teguran
berupa sakit bisa menjadi cambuk untuk mereka yang berpikir. Namun untuk mereka
yang terlena, ia akan semakin menanjak sampai melayang seperti pesawat terbang
pada rutenya. Kehilangan yang dirasa adalah ‘cobaan Tuhan’ dan selalu
menyalahkan Tuhan akibat hilangnya sehat bahkan nyawa orang tercinta.
Pernahkah
kita sekali berpikir, “Ini kesalahan saya!” lalu perbaiki bagian yang timpang
ini.
Tampilan
luar seringkali menipu. Kita terlalu sering berargumentasi bahwa orang yang
hidup mewah; punya mobil, rumah gedung, uang banyak, adalah tipikal orang
bahagia. Tetapi dasarnya, kebahagiaan tersebut bukan karena uang menggunung,
mobil berderet di garasi, rumah bertingkat di mana-mana. Bahagia itu saat kita
merasa cukup, tidak susah melihat orang lain senang.
Bahagia
itu sederhana saja. Bagaimana cara kita mengintepretasikan kebahagiaan di saat
orang lain susah karena satu kalimat ‘dia bisa apa’. Bahagia dan sengsara bermain
atas hukum yang sama. Selaras dan tak berpindah ke jalur lain. Ibarat pesawat
terbang yang apabila pindah ke beda jalur tanpa memberitahu ke petugas bandara
terdekat, maka tabrakan dengan pesawat lain tidak bisa dihindari. Hidup kita
diambang kesengsaraan karena telah menyakiti orang lain.
Karma
itu berlaku. Hanya saja kita lupa. Tidak mau tahu atau memang keras kepala. Secuil
saja menyakiti hati orang lain, bisa berlipat hukuman yang diberikan kepada
kita. Setetes saja airmata jatuh di pipi orang lain, bisa bertetes airmata
jatuh di pipi kita. Tidak sekarang, nanti, kapan-kapan. Tunggu tanggal mainnya.
Di
hari akhir, Tuhan hanya akan menuntut amalan sesuai anjuran agama. Urusan dengan
sesama manusia, maka selesaikan sebelum mati. Kita buat orang lain sengsara,
maka kita akan merasakan kesengsaraan itu juga. Kita buat orang lain bahagia,
maka kebahagiaan akan menyertai kita.
Baca Juga
Percaya
atau tidak, terapkan saja pola pikir demikian. Berkaca kepada tokoh masyarakat,
sering tampil di televisi, diidolakan, jatuh ke lantai berlumpur karena sebuah
kalimat hinaan. Tuhan tak pernah ingkar janji. Tuhan selalu ada cara untuk
membuka jalan. Semakin sering kita menyakiti orang lain, semakin terbuka jalan
menuju kesengsaraan di dalam hidup kita. 
Categories
Uncategorized

Keindahan Bunga dari Kamera Smartphone ASUS Zenfone 3

foto kamera ASUS Zenfone 3
Foto bunga kamera smartphone yang detail dan fokus – photo by Bai Ruindra
“Bunga
kok difoto!”
Sindiran
yang ngena jika saya sangat sensitif terhadap segala rasa. Benar sih,
ngapain foto bunga? Konteks keindahan itu sebenarnya terletak pada
bunga. Jika saya kembali bertanya, siapa yang nggak suka bunga?

Baca Juga

Eksplore
Bali dengan Kamera Zenfone 3

Apapun
alasannya, setiap orang suka bunga. Jika tidak bunga hidup, suka kepada bunga
mati, atau aroma bunga di parfum. Intinya, suka atau tidak dengan bunga itu
sangat universal sekali. Bukan pula seorang pria suka bunga karena hidupnya
melankolis, melodrama, sensitif atau berperangai seperti wanita. Ada alasan
yang membuat seorang pria mengarahkan indera ke bunga, membidik kamera ke
bunga, dan itu hanya pria tersebut yang tahu.
Bidikan
kamera smartphone saat ini tidak bisa lagi dimanipulasi. Memang, banyak
aplikasi pemanis yang bisa diinstal dari Google Play atau App Store. Seiring perkembangan
teknologi, smartphone yang digagahi dengan segenap fitur menarik,
fitur-fitur kamera DSRL kemudian juga diboyong ke kamera ponsel pintar. Smartphone
high end
yang laris bagai kacang rebus membuat produsen berlomba-lomba
dalam memamerkan hasil tangkapan kamera ponsel tersebut. Salah satu fitur yang
dibenamkan adalah autofocus. Bunga menjadi salah satu objek yang mudah
didapat, mudah ditangkap oleh autofocus kamera ponsel, warna yang
mencolok, dan detail yang rapi.
Bunga ini ada di Terima 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten – Photo by Bai Ruindra
Bunga ini biasa saja tetapi tampak sangat detail dari kamera smartphone yang dibekali fitur autofocus – Photo by Bai Ruindra
Sudut pandang yang berbeda membuat bunga juga tampil unik dan menaik. Bunga ini ada di Pura Ulun Danu Bratan, Bedugul, Bali – Photo by Bai Ruindra
Kamera
smartphone high end yang ada saat ini telah mampu menangkap detail bunga
dengan jelas, jernih dan tidak pecah walau dilakukan pembesaran. Memotret bunga
pada dasarnya tidak memerlukan teknik khusus, kamu hanya memerlukan kamera yang
“bagus” dengan autofocus, objek bunga akan langsung ditangkap dengan
mudah. Teknik-teknik dasar dalam memotret bunga sebenarnya kembali kepada
pembiasaan kamu. Seberapa sering memotret, mau atau tidak mencoba memotret
bunga, nyaman nggak dengan hasil foto tentang bunga, dan tentu kendala lain.
Belajar
fotografi untuk kamera smartphone dapat dimulai dengan memotret bunga. Toh,
di mana-mana kamu dengan mudah bisa melihat bunga. Bunga yang sedang mekar
menjadi objek yang begitu menarik. Pertama kali mengarahkan kamera smartphone
ke bunga sedang mekar, kamu memang tidak akan mendapatkan detail yang
akurat. Mengejek orang sedang memoret bunga memang sangat mudah, memoret bunga
sehingga dapat hasil yang benar-benar fokus, detail, unik dan backgroud yang
blur tidak mudah.
Fokus ke langit dengan bunga kecil juga menjadi menarik. Ranting dan bunga ini ada di Pura Taman Ayun, Bali – Photo by Bai Ruindra
Belajar fokus dan blur bisa diawali dari memoret bunga. Kebiasaan ini bisa diterapkan pada objek yang lain. Bunga ini terdapat di Pura Taman Ayun, Bali – Photo by Bai Ruindra
Gampanglah
memotret bunga!”
Benar.
Sederhana pula. Tetapi lihat dulu hasil tangkapan kamera smartphone mahal
kamu itu. Sudah fokus? Masih goyang? Sudah detail? Sudah blur bagian belakang?
Syarat
memoret bunga adalah mendekatkan kamera smartphone ke objek. Kamera
smartphone seperti ASUS Zenfone 3
yang telah dibekali autofocus
dengan mudah akan mengunci objek. Saat mengambil foto bunga berbeda dengan
foto alam. Bunga adalah objek yang sederhana namun belum tentu mudah ditangkap
dengan kamera. Bunga adalah objek biasa saja sehingga memerlukan sudut pandang
yang berbeda sehingga hasilnya tampil lebih manis.
Mengapa
kamera ponsel harus didekatkan dengan bunga? Karena tangkapannya akan lebih
detail, lebih fokus dan juga latar belakang yang dapat disamarkan atau tidak
sesuai selera pemotret.
Rangkaian bunga yang sudah layu ini terdapat di kamar kecil Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali – Photo by Bai Ruindra
Keindahan
bunga dari kamera smartphone sangat beragam. Semua ini tergantung dari
sudut pandang kamu mengarahkan kamera. Sudut pandang dalam mengambil foto
dengan objek bunga juga sangat diperlukan. Sekeliling bunga tentu memiliki
pemandangan tersendiri. Apakah kamu mengabaikannya. Apa akan dijadikan latar
belakang. Apa akan dibiarkan sekenanya saja.
Proses
coba-coba yang saya lakukan dalam memotret bunga perlahan-lahan mendapat hasil.
Dukungan kamera smartphone mumpuni membuat bunga lebih hidup di layar
ponsel maupun laptop.
Apakah
saya memotret semua bunga? Tentu tidak. Ibarat menyukai seseorang, feeling
itu juga datang dengan sendirinya. Bunga ini layak nggak difoto. Bunga ini
memiliki sudut pandang yang bagus atau nggak. Bunga ini memiliki rentang yang
luas atau kecil. Latar belakang bunga ini akan seperti apa. Semua pertimbangan
ini akan muncul tiba-tiba saja begitu melihat bunga sedang mekar. Tak heran
jika ada hasil foto yang biasa-biasa saja padahal sudah sangat yakin dengan
objek yang dimaksud.

Baca Juga

Pura
Ulun Danu Bratan Ikon Lima Puluh Ribu Rupiah yang Bersih dan Nyaman

Bunga
memang selalu indah. Belajar memotret terutama soal fokus, detail, dan insting
tentang objek, bunga bisa menjadi pilihan. Tips ini berdasarkan pengalaman
pribadi. Teori perlu dipelajari seperlunya saja. Praktik jauh lebih penting
dari itu. Saya tidak mempelajari teori ini dan itu. Smartphone dengan
kualitas kamera bagus ada di tangan, coba-coba itu perlu dilakukan. Soal keindahan,
begitu saja seadanya, mengalir seperti air!