itu sangat membosankan! Kata siswa sih begitu. Bagi mereka, ke sekolah
itu have fun saja. Mau guru masuk atau kagak, no problem. Asalkan
bola voli nyasar di lapangan seharian di sekolah nggak kenapa.
![]() |
Siswa tidak rapi. |
Siswa memang
cenderung suka yang tidak disukai guru. Namun tahukah kamu jika guru itu bosan
mengajar? Apalagi saat menghadapi siswa nonbandel. Susahnya lebih daripada
siswa yang benar-benar bandel.
Kalau siswa bandel mah sudah ketahuan
belangnya. Awut-awutkan di kelas. Siswa yang setengah bandel ini, susahnya
minta ampun. Lebih baik ni, kalau mau jadi siswa bandel ya bandel banget
jangan tanggung-tanggung.
Kalau setengah jadi begitu, guru pun susah ngasih
surat panggilan kepada orang tua. Mau tulis alasan apa coba? Padahal guru sudah
geram sampai tingkat tinggi.
alasan sepele ini yang membuat guru bosan banget duduk manis atau
mengajar di kelas. Alasan yang terkadang dibuat-buat karena malas belajar.
Pura-pura Sakit
mah yang pura-pura sakit saat pelajaran dimulai. Bahkan guru sudah
tanda, jika pelajaran Matematika atau Fisika di Putri pasti sakit. Kebiasaan ini
mendarah daging dan tidak akan dibuang oleh si siswa sebelum ditegur oleh guru.
Terkadang, guru cuek saja saat mengajar dan percaya nggak percaya. Giliran sakit
beneran guru sudah nggak yakin lagi.
siswa yang nggak mau terima pelajaran itu beragam. Ada yang ringan-ringan saja
seperti sakit perut, yang intinya lebih baik tiduran di kantor guru atau ruang
UKS. Ada pula yang kesurupan tiap guru masuk.
Padahal jika dilihat dari
tabiatnya malah ingin cari perhatian lebih. Di sekolah kesurupan eh di Facebook
malah selfie haha hihi. Katanya lihat hantu eh pulang sekolah ngakak-ngakak.
Ada juga jenis sakit seperti pingsan tiba-tiba saat upacara atau di kelas
sebelum jam istirahat. Eh tahu-tahu si siswa ini nggak sarapan!
Sebentar-sebentar ke Kamar Mandi
memang jika ada siswa yang keluar kelas saat jam pelajaran. Apalagi yang minta
permisi itu dia lagi dia lagi. Pokoknya, tiap ada guru di kelas selalu dia saja
yang keluar untuk pipis. Sekali dua kali sih guru akan percaya.
Berkali-kali
mah kebangetan namanya. Selidik punya selidik ternyata si siswa ini
keluar kelas karena ada yang bening-bening di kelas sebelah. Sengaja keluar
saat guru di dalam kelas supaya mudah curi-curi pandang ke si doi yang entah
pacarnya atau gebetan semata!
Tidur di Kelas
tipe ini sebenarnya mudah diatasi. Biarkan saja dia tertidur dan guru lanjutkan
pelajaran. Namun jika tiap saat tertidur saja sangat menganggu kehidupannya. Dengan
mudah nanti mengatakan guru tidak menjelaskan materi ini dan itu, padahal dia
saja yang tukang tidur.
Tanggung-jawab guru sebenarnya dipertaruhkan untuk
siswa yang suka tidur ini. Satu sisi dia memang nggak menganggu namun sisi lain
sangat mengganggu. Siswa lain akan nyelutuk kok dia bebas tidur
sedangkan mereka belajar.
Ajak Teman Bicara
sih nggak apa-apa karena rugi cuma dia seorang. Nah siswa yang ajak
teman bicara sangat tidak menarik. Tiap guru masuk dia-dia saja yang ngomong.
Rasanya gudang informasi hanya dia yang miliki. Jika teman bicaranya aktif,
maka bisik-bisik di kelas tak bisa dihindari.
Jika teman pasif hanya suara dia
yang terdengar. Coba saja tanyakan padanya mengenai penjelasan mata pelajaran,
paling hanya lima menit dia diam sebelum mulai bicara kembali. Herannya tak
pernah habis dia bicara. Jika dikasih hukuman ke depan kelas, satu kata pun
nggak akan keluar!
Sibuk Sendiri
guru marah karena dirinya dilukis oleh seorang siswa. Siswa yang cenderung
sibuk sendiri memang ada-ada saja tabiatnya. Kalau nggak melukis pasti
buat tugas pelajaran lain. Kesibukan-kesibukannya tersebut seakan nggak pernah
habis. Kebiasaan itu berlanjut.
Pekerjaan rumah nggak pernah dikerjakan di
rumah karena bisa dikerjakan waktu pelajaran lain. Hapalan nggak perlu
dilakukan karena waktu guru lain masuk bisa menghapal. Jika pelajarannya jam
terakhir, jika jam pertama? Tetap saja sama. Datang lebih cepat lalu nodong
teman minta tugas. Begitu seterusnya.
siswa patut ditingkatkan untuk setiap pelajaran. Jika siswa terus beralasan dan
guru mengabaikan alasan tersebut maka tak tertutup kemungkinan prestasi siswa
semakin hari semakin terjun payung. Sekarang, tinggal kita mau pilih yang mana!