Categories
Uncategorized

Will You Marry Me di Bayang Sunset Tanah Lot Bali

 

bule lamar kekasih di Bali
Seorang bule melamar kekasihnya di Pantai Tanah Lot, Bali. Momen ini diabadikan oleh Pandu akibat saya terlalu terlena dengan kerumuman orang dan tidak paham dengan situasi yang sedang terjadi.

“Say
yes!”
“Say
yes!”
“Say
yes!”
Apaan? Anak muda yang
sedang nongkrong manis di bawah pohon rindang, matahari yang
perlahan-lahan menukik, melongo, terpana dan heran dengan orang-orang yang
kemudian berkerumun ke satu sisi, menghadap ke matahari terbenam di sebelah
kanan kami.

Saya masih duduk sesantai mungkin dan merajuk pada Pandu dan Sandi
untuk memotret anak muda calon model nggak laku ini dengan sebagus mungkin.

Tiba-tiba
saja, mendengar teriakan-teriakan itu, Pandu berlari ke arah kerumuman dan
menyela ke sana dengan memberi sinyal kepada saya dan Sandi.

Saya dapat sinyal
itu lebih kencang, Sandi tidak. Saya dapat memotret momen yang sedang
orang-orang elu-elukan walaupun sudah bubar jalan.

Sandi kemudian terbengong
sendiri melihat hasil tangkapan kamera saya dan Pandu. Tentu saja, gelagak tawa
dari mereka yang berkerumun itu tak lagi serenyah saat menyerukan say yes!

Will you marry me orang
bule itu memang sesuatu. Momennya tentang hal-hal yang sangat istimewa. Berbeda.
Tak terduga. Surprise. Survive. Dan akan lebih bahagia di akhir masa.

Di
depan mata kami, sepasang bule itu tengah berbahagia. Ada cemburu yang tiba-tiba
mendera melihat pemandangan tak biasa di bawah sunset yang sedang turun
bebas ke laut Tanah Lot, Bali.

Pria yang gagah dan tampan rupanya itu tampak
telah sempurna sebagai seorang laki-laki. Wanitanya terharu dan menangis, sudah
pasti, saya juga menduga demikian.

Jauh-jauh liburan ke Bali membawa kabar baik
untuknya dan kehidupannya setelah hari itu.

Saya
juga cukup bahagia melihat hal yang sakral tersebut. Wajar sih, momen lamaran
di Aceh
pada dasarnya digembar-gemborkan lebih besar daripada di lain
tempat. Sebelum lamaran, kedua belah pihak bertemu, membawa emas dan berkumpul
seluruh keluarga saat proses lamaran berlangsung.

Baca Juga

Menikahi
Gadis Aceh

Keunikan
di Tanah Lot ini, saat mata saya terpana dengan cara-cara istimewa, pemikiran
saya sudahlah tidak lagi sempit.

Saya terlalu sering membaca momen-momen serupa
dan belum pernah menikmati pemandangan nyata di depan mata. Rasa canggung di
antara dua bule yang tengah berbahagia itu tetaplah ada.

Binar bahagia tak
dapat saya definisikan dengan kata-kata sampai kapanpun. Saksi-saksi yang
berdiri, lewat saja di depan mereka menjadi makna yang tak pernah lekang.

Bagaimanapun
kehidupan bule, saya lebih mengapresiasikan apa yang saya lihat dari
keberanian, kepekaan, romantisme, dan segala hal lain yang mengangkat derajat
mereka di mata kami.

Proses lamaran bubar jalan saya baru terbangun untuk mengabadikannya. Kisah haru ini menjadi momentum yang tak terlupakan oleh saya – Photo by Bai Ruindra
Sebagian
dari kita mungkin pernah melihat hal yang demikian. Tidak hanya di pantai, di
dalam pesawat bahkan di tempat-tempat yang lebih ekstrim dari ini.

Tantangannya
tentu tetap sama. Gemetar. Takut salah. Salah tingkah. Dan harap-harap cemas
bercampur menjadi satu. Sekilas, saya dapat melihat dari raut wajah pria bule
itu. Namun lega mendera saat wanitanya mengangguk.

Saya
baru merasakan momen lamaran secara tak biasa ini dan sangat merinding akan hal
itu. Saya kemudian merenung banyak hal.

Momentum yang terjadi pasti telah
ditunggu lama oleh bule pria untuk meyakinkan kekasihnya agar mau mengiyakan
pertanyaan will you marry me? Tak mudah dan tak bisa diiyakan begitu
saja mengingat kehidupan modern yang mereka jalani.

Keramaian di Tanah Lot, Bali – Photo by Bai Ruindra
Menanti sunset di Tanah Lot, Bali – Photo by Bai Ruindra
Anak-anak bermain di Tanah Lot, Bali – Photo by Bai Ruindra
Sunset yang perlahan menukik – Photo by Bai Ruindra
Akhir
sebuah kisah cinta di Tanah Lot sungguh sempurna di mata kami. Pendar-pendar
bahagia elok dirasa. Belum tentu saya akan mendapatkan momen yang berharga ini
di lain kesempatan.

Pertanyaan lain, belum tentu saya berani melamar – entah siapa
itu – di saat-saat romantis seperti ini!

Baca Juga

Puluhan
Juta untuk Sebuah Cinta dari Gadis Aceh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *