Categories
Uncategorized

Sejenak Bersama Geureute

Photo by Bai Ruindra
Bagi saya, istirahat
sebentar selama perjalanan, ngopi, makan mie instan, atau minum kelapa muda
merupakan keharusan begitu melintasi Banda Aceh ke Aceh Barat, demikian
sebaliknya.  Tempat paling strategis
tentu saja Gunung Geureute yang terletak di Aceh Jaya (sebelum pemekaran masih
termasuk Aceh Barat).
Tidak perlu
muluk-muluk, hidangan yang tersedia di atas gunung dengan jalan berliku ini
tidak mewah. Bukan itu yang membuat menarik, pemandangan mahahebat menyita
perhatian orang yang melintas menuju Banda Aceh atau ke Aceh Barat.

Lautan biru
menjadi satu-satunya alasan duduk manis di dalam gubuk yang mengarah ke laut. Tentu
saja harap-harap cemas takut gubuk yang terbuat dari kayu itu ambruk dan kami
akan jatuh vertikal ke jurang sebelum menyentuh lautan lepas.

Geureute merupakan
salah satu gunung mati fenomenal. Gunung ini merupakan jalur utama menuju ke
barat Aceh. Seiring berjalan waktu, sebelum tsunami sudah tersedia, masyarakat
lembah Geureute, sebagian besar dari Lamno membuka lapak peristirahatan.

Gubuk-gubuk
kayu itu dibangun menghadap ke laut, di mana sebuah pulau berdiri kokoh di
tengah lautan lepas. Sebagian besar penjual hanya menjajakan kopi, kelapa muda,
makanan ringan maupun mie instan. Khusus untuk kopi, bagi saya pribadi kopi
Geureute merupakan salah satu kopi terdahsyat yang pernah saya minum.

Bayangkan
saja, saat ngantuk menyerang sepanjang jalan dari Meulaboh ke Banda Aceh,
dengan segelas kopi di gunung ini bisa membuat mata saya kembali terbuka lebar
sampai ke Kutaraja. Menariknya lagi, perjalanan ini ditemani pemandangan yang
entah akan terlihat di benua mana lagi selain di sini.

Photo by Bai Ruindra
Photo by Bai Ruindra
Photo by Bai Ruindra
Gunung ini pula
menyimpan kenangan yang tidak bisa dilukiskan kala tsunami. Saya benar-benar
tidak habis pikir bagaimana Pencipta menjaga paku pembatas ibukota Aceh dengan
barat Aceh ini menjadi begitu kokoh.

Dengan gempa lebih kurang 8,9 SR, jalanan
berliku di atas gunung ini hanya sedikit yang rusak bahkan bisa dibilang masih
mulus.

Ah, Geureute memang
tempat untuk istirahat sejenak jika Anda melintasinya. Pemandangan yang
terlihat tidak akan membuat Anda kecewa sampai kapanpun. Selain lautan lepas,
pemukiman Lamno membuat mata terbinar.

Deretan pohon kebanggaan umat Nasrani
berjejer di bibir pantai, seperti kita sedang menonton film-film kartun, saat
seekor tupai maupun kelelawar loncat dan beterbangan di pohon berbentuk
segitiga itu.

Photo by Bai Ruindra

Photo by Bai Ruindra

Photo by Bai Ruindra
Dengan pemandangan
yang tidak biasa, secangkir kopi bisa langsung habis terteguk tanpa disadari. Mungkin
Anda patut mencoba, jarak lebih kurang 2 jam dari Banda Aceh tidak akan membuat
Anda kecewa melintasi barat Aceh yang begitu syahdu dengan irama lautan
mahaluas.
Duduklah sebentar di
Geureute, karena dia akan memanjakan Anda dengan lukisan Tuhan tiada tara! Selamat menikmati perjalanan Anda, saya putarkan sebuah lagu galau menemani jalanan berliku. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *