dunia hiburan dan teknologi. Negeri
ginseng ini telah menjelma sebagai “Hollywood”nya Asia setelah India. Bedanya,
India masih bermain di tema-tema percintaan yang begitu adanya, melankolis dan happily
ever after. Industri perfilman India pun masih menampakkan kelas “kulot” di
era teknologi tinggi.
Padahal, India sendiri merupakan pangsa pasar perangkat
teknologi terbesar dunia setelah Tiongkok. Alasan lain lagi, teknologi terbaru
pernah lahir di India dan beberapa tokoh penting sudah menjabat sebagai pejabat
tinggi di ranah teknologi seperti di Google.
![]() |
HP Samsung |
Namun, tampaknya India tidak
memperlihatkan gemerlap teknologi dalam setiap drama seri maupun film. Drama seri
dari India yang belakangan wara-wiri di televisi swasta Indonesia malah lebih
kampungan dibandingkan dengan drama seri dari negeri sendiri. Animasi yang
dihadirkan terkesan bukan dipoles dengan teknologi termutakhir sehingga
terlihat benar-benar menipu.
Bandingkan
dengan drama seri dari Korea Selatan. Selain didukung oleh dua produsen besar
teknologi, Korea Selatan tidak main-main dalam melahirkan drama seri maupun
film. Efek visual yang dihadirkan oleh drama seri maupun film dari Korea
Selatan masih dibenarkan oleh logika, hampir sama dengan manipulasi perfilaman hollywood.
Alasan lainnya, Korea Selatan sangat jarang bermain dengan negeri dongeng
dengan ilustrasi “jelek” bertabur monster-monster. Banyak pula drama
seri Korea Selatan yang mengulang sejarah Dinasti Joseon namun
lagi-lagi mereka tidak bermain dengan visual “kampungan” dan tidak masuk akal
seperti drama seri India.
dan Korea Selatan. Dua negara yang sama-sama kuat di ranah hiburan dan
teknologi. Sayangnya, India tidak bergerak maju. Malah mundur ke belakang. Drama
seri dan film-filmnya tak berubah menjadi gagah teknologi.
drama seri dan film dari Korea Selatan. Korea Selatan menonjolkan seluruh
kekuatan yang mereka punya untuk disampaikan kepada dunia. Sejarah diulang
dengan beragam tema tetapi tidak menipu penonton sehingga benar-benar masuk
akal, tanpa ada makhluk halus yang menjelma jadi manusia atau makhluk halus
yang punya kekuatan ini dan itu. Sejarah diulang karena begitulah tertulis dalam
buku sejarah.
di ranah teknologi, drama seri Korea Selatan menonjolkan kelebihan-kelebihan
mereka. Pintu rumah atau apartemen dengan kunci otomatis (berkode) sudah sangat
lumrah dalam drama seri Korea Selatan.
Tinggal di apartemen mewah bukan lagi
sesuatu yang tabu. Pemandangan kota dan perkampungan bersih dan rapi sudah
teramat sering dilihat. Korea Selatan memperlihatkan seluk-beluk daerah mereka
karena ingin dilihat dunia luar.
seri dengan beragam tema dan dikemas penuh emosi mencapai rating tertinggi di
negaranya bahkan negara adopsi. Yang tidak bisa dibuang dari drama terbaru
Korea Selatan adalah Smartphone para tokoh. Mau tokohnya miskin
atau kaya, smartphonenya tetap sama. Yaitu keluaran terbaru dari
produsen raksasa; LG atau Samsung.
Korea Selatan menampakkan taring mereka sampai beberapa centimeter. Mereka tak
mau dianggap kampungan. Smartphone memang bagian terkecil tetapi paling
sering digunakan oleh tokoh dalam drama.
Smartphone yang mereka pakai
begitu menggiurkan karena para pencinta teknologi sangat paham hardware dan
software smartphone yang dimaksud. Hal ini memang kecil sekali
imbasnya, tetapi mereka bangga bahwa negaranya memiliki produsen teknologi
terbesar dunia.
atau empat tahun ke belakang, drama seri Korea Selatan ada yang jelas-jelas
bekerja sama dengan LG maupun Samsung. Ada pula yang hanya menggunakan smartphone
besutan kedua produsen ini tanpa kerjasama.
Kerjasama terlihat dengan secara
terang-terangan pada tokoh memamerkan logo smartphone yang
mereka pegang. Jika tidak ada kerjasama, smartphone para tokoh akan
ditutupi pada bagian logo maupun tidak memperlihatkan dengan dekat.
Tetapi,
bagi pecinta teknologi, smartphone high end besutan LG maupun Samsung
sangat mudah dibedakan. LG dan Samsung punya ciri khas tersendiri di badan smartphone
kelas atas milik mereka. Lihat sekilas langsung kita ketahui smartphone
apa yang dipakai oleh tokoh.
populer My Love From The Stars menggunakan Samsung Galaxy
Note 4 walaupun logo smartphone ini ditutup jelas sekali tidak
bisa ditipu. Drama yang saya sukai, It’s Okay, That Love dengan
terang-terangan memamerkan LG G3.
Drama yang sangat menguras
emosi saya, Misaeng dengan lembutnya Siwan memegang
LG G3. Drama seri yang baru saja selesai saya tonton, Healer
juga dengan gamblang memperlihatkan LG G3.
Dan, drama yang
mendongkrak popularitas Kim Soo Hyun, UI, Gong Hye Jin dan pemain
lain ke deretan selebriti tangguh, baru selesai tayang dengan rating tertinggi,
adalah Producers dengan nyata sekali membuat penonton tergiur
oleh smartphone paling tangguh sampai akhir tahun ini, Samsung
Galaxy S6 Edge.
seri Korea Selatan yang terus digemari membuat para pelaku teknologi tentu tak
mau ketinggalan. Apalagi saat sebuah drama seri diperankan oleh mereka yang
dianggap akan menarik minat penonton lebih banyak, maka pelaku bisnis ini akan
memboyong smartphone generasi terbaru ke dalam drama.
pamer teknologi di drama seri Korea Selatan tidak hanya sebatas pada smartphone
saja, layanan perpesanan instan seperti Line dan KakaoTalk
juga bermain peran di sana.
bantuan drama seri, para produsen besar Korea Selatan berlomba-lomba
menciptakan smartphone kelas atas. Efeknya tentu saja promosi drama seri
lebih ampuh dari para mengeluarkan banyak biaya lain.
Para remaja di belahan
Asia bahkan beberapa dunia barat telah terhipnotis dengan ketampanan para
tokoh. Tidak bisa dipungkiri bahwa pesona tampan dan cantik selebriti Korea
Selatan sungguh menipu mata. Ditambah dengan suara bariton membuat penggemarnya
mati-matian mengejar sang idola.
Dan fakta yang terjadi, penggemar idola Korea
Selatan sangat fanatik dibandingkan dengan hollywood maupun bollywood.
Penggemar idola Korea Selatan sampai berbondong-bondong menunggu idola di
bandara, menyebut “my oppa” dan lain sebagianya.
smartphone di drama seri cukup membuat para penggemar tertarik untuk
membelinya. Siapa yang tidak berminat memiliki smartphone high end
dengan kualitas bagus?