Categories
Uncategorized

Senapan Musiman Anak Aceh Yang Memecah Gendang Telinga

Senapan Anak Aceh Masa Kini – Bai Ruindra
Ada-ada saja kreativitas anak Aceh! Dahulu,
kami sering bermain dengan senapan bambu. Di malam lebaran, selain lilin dan
kembang api, senapan bambu menjadi primadona untuk mengeluarkan suara
dum-dum-dum
berulang kali. 


Senapan bambu sempat menjadi senapan yang perkara dari waktu ke
waktu. Bahan pembuatannya mudah dan cara meletusnya pun mudah. Senapan bambu
yang dibuat seperti meriam itu dibuat dari bambu ukuran sepaha orang
dewasa. Untuk meletusnya dibutuhkan api dan minyak tanah.
Masa
yang berganti. Senapan – meriam – bambu itu kami tanggalkan. Ada yang lebih gampang
merayakan kemenangan tahun ini.

Memang, tidak dianjurkan untuk menerapkan ini
dalam keseharian, namun di Aceh Barat, di kampung-kampung yang kulot ini, kami
membuat sebuah mahakarya yang bisa menandingi senapan plastik yang dijual
dipasaran. Jika senapan plastik itu tidak bisa mengeluarkan suara sampai
memekakkan telinga, senapan ini jauh lebih besar pengaruhnya.

Entah
dari mana mula senapan ini. katanya – jangan dimasukkan ke hati –
isu dari mulut ke mulut ini; semula senapan ini digunakan untuk
mengejutkan orang-orang. Entah benar atau tidak, senapan ini memang mengejutkan
orang-orang.
Senapan
ini dibuat dari pipa yang biasanya digunakan untuk mengaliri air atau dipakai
di kamar mandi. Pipa ini kemudian dipotong sesuai ukuran panjangnya. Semula, penggunaan
senapan ini cukup simpel dan tidak menyerupai senapan seperti pada gambar di
atas.

Pipa yang telah dipotong sesuai ukuran itu, salah satu ujungnya
dilekatkan botol plastik yang bisa muat ke dalamnya. Botol plastik tersebut
kemudian dibolongi bagian permukaan bawah untuk dapat mengeluarkan udara.

Botol
plastik (bukan sejenis botol air mineral), yang bahannya kuat menahan dorongan
dan pembakaran itu dilekatkan ke dalam pipa. Bagian penutup dibiarkan keluar. Senapan
pipa siap digunakan.

Bahan
yang akan dipakai untuk membuat pipa ini meletuskan suara cetar membahana,
bukan minyak tanah juga bukan api. Di bagian penutup botol tadi, dilubangi dan
kemudian ditempelkan alat yang bisa didapat pada pemantik api (korek api gas).

Alat
ini berguna untuk memancing api yang dapat membakar bahan minyak yang
disemprotkan ke dalam pipa. Banyak minyak yang digunakan sejenis minyak spiritus,
yang biasanya digunakan untuk mengidupkan lampu strongkeng (petromaks).
 

Semprotkan spiritus sekali atau dua kali, tekan bagian yang menonjol di
penutup botol dan bummm!!!


Suaranya
tak kalah dengan meriam. Suaranya bisa mengalahkan meriam bambu.
Ide
kreatif kemudian berdatangan. Tiba-tiba saja keponakan jauh membawa pulang
senapan “beneran” dari pipa. Senapan itu dibuat menyerupai AK-47 atau
sejenisnya. Bentuknya mirip dengan senapan asli.

Untuk meletuskannya juga lebih
mudah. Senapan ini dibuat sedemikian rupa sehingga benar-benar gampang
dioperasikan. Caranya membuka botol dibagian paling depan, menyemprotkan
spiritus, menekan pemantik api di bagian bawah dan suara letusannya tak kalah
menggiurkan.

Jadilah.
Di sekitar kampung ini tam tum suara senapan pipa. Ada yang dapat
rejeki. Ada pula yang merugi. Mereka yang dapat rejeki adalah tukang kayu yang
melukis gagah senapan dari harga tiga puluh sampai lima
puluh ribu
, tergantung kesulitannya.

Mereka yang membuat senapan pipa
menjadi senapan “asli” bisa meraup keuntungan dari seratus sampai
seratus lima puluh ribu untuk satu senapan, tergantung besar
kecil pipa dan tingkat kesukarannya.

Mereka yang mendapat untung lainnya adalah
penjual minyak spiritus yang dulunya tak pernah ada yang beli semenjak lampu
petromaks telah berganti listrik. Yang rugi tak lain orang tua anak-anak
laki-laki yang mau tak mau mesti mendapatkan senapa pipa ini.

Sebuah kreativitas mesti dihargai. Walaupun senapan pipa ini tergolong musiman tetapi senapan ini bisa
mendatangkan rejeki dan melenakan anak-anak, bahkan orang tua.
Dan,
tentu saja. Keselamatan paling utama. Musibah bisa datang dari mana saja. Orang
tua selayaknya menjaga anak yang sedang bermain senapan pipa. Salam kreatif
dari Aceh Barat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *