wajar saat ini. Blog kamu apa ya? Berapa DA blog kamu? PA berapa? Dan seterusnya.
Jarang banget ada yang nanyain tulisan “terbaik” dari blog kamu
yang mana? Tulisan terpopuler dari blog kamu yang mana? Tulisan paling
bermanfaat dari blog kamu yang mana? – misalnya.
Menulis blog. |
Orientasi
ngeblog sudah bercabang-cabang. Ada yang benar-benar nulis untuk
kesenangan. Ada yang nulis karena tuntutan pekerjaan. Ada yang nulis supaya
dapat uang banyak. Ada pula yang blognya cuma berisi artikel titipan.
ngapain sih kamu ngeblog? Ini nih yang mesti diluruskan. Jangan
sampai saat membangun diskusi mengenai niat ngeblog, kamu sudah jetlag
duluan. Fine, jika niat ngeblog kamu karena hobi menulis dan
menyalurkan bakat.
Nggak masalah kok asalkan kamu nulisnya rutin. Tulisan
apa ya sesuaikan dengan passion kamu menulis. Kebiasaan dalam diri kamu.
Kisah jalan-jalan kamu. Kisah inspiratif di sekiling kamu. Terserah mau nulis
apa.
Asalkan nggak ngeblog sebulan sekali. Paling parah malah nggak
dirawat lagi sampai waktu lebih dari sebulan. Tetapi tetap bangga bahwa, saya
blogger!
blog menurut saya adalah rumah berbentuk maya. Kunci pintu blog itu ada di kamu
bukan di saya atau pembaca setia tulisan kamu. Kamu bebas mau buka kunci kapan
saja. Kamu bebas mau ngisi artikel cabul atau curhat colongan siang bolong.
Terserah
kamu mau pasang foto cuma pakai underware atau berbusana lengkap bahkan
pakai cadar segala. Mau tulisan satu paragraf berisi lima baris, itu hak kamu. Asalkan
konsisten memasukkan “barang” ke rumah kamu sampai ke sudut-sudut agar tak
berdebu.
Oh, kamu serius kok ngeblog tetapi cuma blogwalking
doang. Ada blogger yang curcol soal kucing bunuh diri, buru-buru
kamu klik lalu komentar. Itu nggak cukup lho. Rumah orang kamu kunjungi
tetapi rumah sendiri nggak kamu bukain pintunya. Terus, kamu nginap
di mana?
Aku blogger profesional lho, dapet duit banyak dari blog!
yang dinamakan dengan master blog? Saya sih nggak paham betul
yang mana master yang mana nonmaster. Saya cuma tahu sarjana itu
tingkat strata satu dan master itu strata dua.
Master blog? Katanya
sih mereka yang telah malang-melintang di dunia blog dan dapat
banyak uang dari blog terutama dari Google Adsense.
Lantas, bagaimana dengan
anak kemarin sore yang ngeblog copy paste artikel dari blog lain
namun mendapatkan uang berjibun dari Google Adsense, tak kena tilang pula.
Apakah
mereka juga master blog? Kerjanya cuma semalam doang dengan copas
sana sini, langsung dapat ribuan sampai jutaan klik.
pribadi, master blog di mata saya adalah blogger yang profesional dalam
arti sebenarnya. Tulisan yang ada di blog master ini murni buah
pikirannya.
Semua konten dalam blognya adalah hasil survei panjang. Pengalaman ngeblog
juga bukan sehari dua hari.
Ilmu HTML dasar setidaknya paham, paling nggak tahu
ubah template blog dari pihak ketiga, atau bisa alihkan blog gratis ke
berbayar dengan pengaturan di setting blog dan provider penyedia layanan.
Belum
lagi bicara SEO, Konten setema dan lain-lain. Jika belum sampai ke taraf ini, stop
deh ngatain diri master blog!
Dan jangan pernah lupa, blogger itu penulis
maka blogger menulis. Tanpa menulis apakah benar disebutkan blogger? Bahkan sampai
ada tingkatan master pula!
Master blog belumlah sampai. Banyak cara mendapatkan uang dari Google
Adsense dengan beberapa manipulasi sehingga klik bisa terjadi sendiri, atau
menempatkan iklan di bagian-bagian strategis, atau bermain SEO yang “dilarang”
Google.
Mau konten bermanfaat whatever. Mau pembaca betah peduli amat
yang penting banyak klik. Kalau ditanya soal konten yang disukai Google,
misalnya, si master ini akan gagap dan galau tingkat tinggi.
jalan menuju Roma, banyak jalan pula mendapatkan penghasilan dari blog tanpa
perlu embel-embel master blog atau sejenisnya. Dunia blogging ini
bukan perguruan tinggi yang “menjual” titel untuk dapat pekerjaan.
Kamu mau
bertahan di dunia blog, perbaiki dan perbaharui konten, update rutin
sesuai jadwal yang kamu inginkan. Titel master blog nggak ada apa-apanya
jika cuma menghujat, memaki, membully blogger lain yang update blog
hampir tiap hari.
Nah kamu, kok repot banget nyari ide? Di sekitar
kamu banyak kok. Tulis seringan atau seberat sesuai gaya bahasa kamu. Posting.
Beres. Jangan salah, satu paragraf saja tulisan kamu jika bermanfaat untuk
pembaca lebih bagus dari pada ribuan paragraf namun mendaya pembaca untuk klik
ke halaman selanjutnya untuk membaca artikel utuh!
mereka yang punya titel master blog berdompet tebal. Selain mereka ada
pula blogger paid view. Konten di blog blogger ini hampir semua titipan.
Saya juga nggak bersih dari konten titipan, ada beberapa dengan label Review.
Paling nggak cukup untuk pulsa internet. Tetapi mereka yang cuma ngandalin
kiriman artikel dari sponsor, benar itu namanya blogger sejati?
Atau mereka
yang cuma nunggu ada sponsor minta ditulis sesuatu dengan titipan hyperlink,
benar blogger itu ikhlas ngeblog?
ketar-ketir saat Google mengeluarkan aturan baru. Blog premium yang telah
dibangun dengan sepenuh cinta bisa-bisa hilang dari peredaran hanya karena satu
link hidup saja.
Google membatasi dofollow untuk review sebuah produk. Aturan
Google nggak ada yang tahu “seketat” apa dan “kapan” berlaku hukuman ini. Tahu-tahu
blog yang telah memiliki rangking Alexa kurus sekali hilang dari mesin pencari.
memang blogger sekarang ini. Di lain kesempatan koar-koar nggak mau
terima paid view. Di kesempatan lain terima saja dengan senang hati. Termasuk
saya di barisan kedua.
Namun apakah benar “kita” bagian ini? Coba deh cek
lagi blog kamu. Apa benar di halaman utama yang berisi sepuluh lebih artikel
itu tulisan kamu atau titipan? Jika satu dua artikel titipan, bolehlah. Jika semua?
ikhlas. Soal rejeki bukan saya yang bisa menjelaskannya. Rejeki saya selama ngeblog
boleh kamu colek di Portofolio.
Rejeki kamu dari ngeblog?
Buat tantangan. Lupakan soal lurus-melurus niat
ngeblog. Sudah ada rumah dirawat saja. Tutup telinga soal master blog. Kamu bakal
jadi master suatu saat nanti. Ambil paid view jika kamu benar-benar “butuh”. Isi
konten dengan rutin dan artikel bermanfaat. Kamu nggak bakal hilang kok dari
peredaran.