Aku maunya begini, aku maunya begitu, aku mau ini, aku mau itu, aku
nggak bisa ini, aku nggak bisa itu, aku…
nggak bisa ini, aku nggak bisa itu, aku…
Gejolak dan pemberontakan adalah
perangai masa remaja yang semua dilakoni secara naluriah. Mengapa hal ini
terjadi? Karena masa-masa ini adalah waktu di mana mencari jati diri yang belum
terkuak dengan terang. Perhatian yang berlebihan bisa menjadi pemberontakan,
apalagi sama sekali tidak merasakan perhatian dari orang-orang terdekat,
terutama orang tua. Maka, komunikasi yang paling dibutuhkan oleh remaja adalah
kebijaksanaan orang tua dan pola asuh yang mengarahkan ke sisi positif dalam
jiwa muda mereka.
perangai masa remaja yang semua dilakoni secara naluriah. Mengapa hal ini
terjadi? Karena masa-masa ini adalah waktu di mana mencari jati diri yang belum
terkuak dengan terang. Perhatian yang berlebihan bisa menjadi pemberontakan,
apalagi sama sekali tidak merasakan perhatian dari orang-orang terdekat,
terutama orang tua. Maka, komunikasi yang paling dibutuhkan oleh remaja adalah
kebijaksanaan orang tua dan pola asuh yang mengarahkan ke sisi positif dalam
jiwa muda mereka.
Masa remaja yang sulit, di mana
selalu ingin menang sendiri telah terukir dalam berbagai sisi kehidupan. Begitu
juga dengan film. Soal masalah remaja ini begitu menyayat hati saat difilmkan. Tetapi,
kebanyakan film dengan tema remaja selalu menyuguhkan isu percintaan dan
percintaan lagi. Bahkan, belakangan film remaja cinta-cintaan ini sedang naik
daun dengan syuting di luar negeri. Padahal, tema yang diangkat serupa tapi
penggarapan yang tidak sama. Namun, belum banyak film yang mengangkat sisi
remaja lebih dalam, terutama tentang kemelut hati mereka, pemberontakan yang
terus terjadi dalam diam, dan pencarian jati diri yang rumit.
selalu ingin menang sendiri telah terukir dalam berbagai sisi kehidupan. Begitu
juga dengan film. Soal masalah remaja ini begitu menyayat hati saat difilmkan. Tetapi,
kebanyakan film dengan tema remaja selalu menyuguhkan isu percintaan dan
percintaan lagi. Bahkan, belakangan film remaja cinta-cintaan ini sedang naik
daun dengan syuting di luar negeri. Padahal, tema yang diangkat serupa tapi
penggarapan yang tidak sama. Namun, belum banyak film yang mengangkat sisi
remaja lebih dalam, terutama tentang kemelut hati mereka, pemberontakan yang
terus terjadi dalam diam, dan pencarian jati diri yang rumit.
Upi, sutradara yang telah
menelurkan film-film menarik seperti terbaik seperti 30 Hari Mencari Cinta atau
Realita, Cinta dan Rock’n Roll, kembali ke layar kaca dengan film bertema remaja,
My Generation. Film yang diproduksi oleh IFI Sinema ini akan mulai tayang di
bioskop pada 09 November 2017. Dalam siaran tertulis, Upi menyebut bahwa
dirinya akan mengenalkan bintang-bintang muda yang fresh dalam film ini untuk dapat membuat suasana dan cita rasa
lebih kental. Harapannya tentu supaya penonton tidak terpengaruh dengan
karakter tokoh antara satu film dengan film lain. Bintang muda ini antara lain,
Bryan Langelo, Arya Vasco, Alexandra Kesasie dan Lutesha. Film ini nantinya
akan didukung oleh pemain senior seperti Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya
Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, dan Aida Nurmala.
menelurkan film-film menarik seperti terbaik seperti 30 Hari Mencari Cinta atau
Realita, Cinta dan Rock’n Roll, kembali ke layar kaca dengan film bertema remaja,
My Generation. Film yang diproduksi oleh IFI Sinema ini akan mulai tayang di
bioskop pada 09 November 2017. Dalam siaran tertulis, Upi menyebut bahwa
dirinya akan mengenalkan bintang-bintang muda yang fresh dalam film ini untuk dapat membuat suasana dan cita rasa
lebih kental. Harapannya tentu supaya penonton tidak terpengaruh dengan
karakter tokoh antara satu film dengan film lain. Bintang muda ini antara lain,
Bryan Langelo, Arya Vasco, Alexandra Kesasie dan Lutesha. Film ini nantinya
akan didukung oleh pemain senior seperti Tyo Pakusadewo, Ira Wibowo, Surya
Saputra, Joko Anwar, Indah Kalalo, Karina Suwandhi, dan Aida Nurmala.
Apa yang menarik dari film ini?
Upi meyakini bahwa film remaja ini akan berbeda dengan film serupa kebanyakan.
Dalam proses pembuatan film saja, Upi membutuhkan waktu 3 tahun. Riset dan
kebutuhan lain dilakukan selama 2 tahun dan pembuatan filmnya sendiri lakukan
selama 1 tahun. Meski tema yang diangkat begitu ‘ringan’ tetapi tampaknya Upi
tidak mau bermain aman saja. Sutradara yang pernah mendapatkan penghargaan
sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik oleh Tempo pada tahun 2014, mengaku bahwa
tidak bisa main-main dalam menyampaikan pesan dalam film remaja. Salah sedikit,
maka remaja – sebagai penonton – akan mendeskripsikan lebih jauh dalam definisi
mereka masing-masing. Upi membuat film ini benar-benar selaras dengan generasi
masa kini di mana aktivitas media sosial telah menjadi makanan sehari-hari.
Upi meyakini bahwa film remaja ini akan berbeda dengan film serupa kebanyakan.
Dalam proses pembuatan film saja, Upi membutuhkan waktu 3 tahun. Riset dan
kebutuhan lain dilakukan selama 2 tahun dan pembuatan filmnya sendiri lakukan
selama 1 tahun. Meski tema yang diangkat begitu ‘ringan’ tetapi tampaknya Upi
tidak mau bermain aman saja. Sutradara yang pernah mendapatkan penghargaan
sebagai Penulis Skenario Asli Terbaik oleh Tempo pada tahun 2014, mengaku bahwa
tidak bisa main-main dalam menyampaikan pesan dalam film remaja. Salah sedikit,
maka remaja – sebagai penonton – akan mendeskripsikan lebih jauh dalam definisi
mereka masing-masing. Upi membuat film ini benar-benar selaras dengan generasi
masa kini di mana aktivitas media sosial telah menjadi makanan sehari-hari.
Sutradara film sukses, My Stupid
Boss, ini menyerukan bahwa film My Generation akan mewakili generasi
millenilas. Realita kehidupan anak zaman sekarang cukup kentara dalam film ini
sehingga mampu menghipnotis penonton, agar terus larut dalam tiap dialog yang
diakui sendiri oleh Upi tak terlepas dari percakapan di media sosial. Hal yang
sangat dekat dengan remaja di mana aktivitas dunia maya menjadi teman sejati
mereka. Penggambaran karakter generasi millenilas yang kuat akan mampu memberikan
sentuhan manis untuk film ini.
Boss, ini menyerukan bahwa film My Generation akan mewakili generasi
millenilas. Realita kehidupan anak zaman sekarang cukup kentara dalam film ini
sehingga mampu menghipnotis penonton, agar terus larut dalam tiap dialog yang
diakui sendiri oleh Upi tak terlepas dari percakapan di media sosial. Hal yang
sangat dekat dengan remaja di mana aktivitas dunia maya menjadi teman sejati
mereka. Penggambaran karakter generasi millenilas yang kuat akan mampu memberikan
sentuhan manis untuk film ini.
Sentuhan sutradara yang pernah
masuk Nominasi Sutradara terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia tahun
2013, tidak dapat diragukan lagi. Empat anak SMA mengawali kehidupan yang rumit
dalam My Generation. Gara-gara video protes terhadap guru, sekolah dan orang
tua menjadi viral, mereka gagal menjalani liburan menyenangkan dan harus
mendekam dalam hukuman. Empat sahabat ini lantas menunjukkan kepada orang yang
telah mencemooh, bahwa mereka mampu move
on dan memberikan yang lebih baik. Keempat tokoh ini memiliki karakter yang
sama-sama kuat di ‘bagian’nya masing-masing.
masuk Nominasi Sutradara terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia tahun
2013, tidak dapat diragukan lagi. Empat anak SMA mengawali kehidupan yang rumit
dalam My Generation. Gara-gara video protes terhadap guru, sekolah dan orang
tua menjadi viral, mereka gagal menjalani liburan menyenangkan dan harus
mendekam dalam hukuman. Empat sahabat ini lantas menunjukkan kepada orang yang
telah mencemooh, bahwa mereka mampu move
on dan memberikan yang lebih baik. Keempat tokoh ini memiliki karakter yang
sama-sama kuat di ‘bagian’nya masing-masing.
Upi menghadirkan Orly sebagai
tokoh yang kuat melawan ketidakadilan terhadap perempuan. Suara Upi dalam jati
diri Orly barangkali telah tersampaikan terutama soal kesetaraan gender. Perlawanan
Orly tentang identitas perempuan yang dianggap lemah selalu dilawannya. Tokoh
Orly yang tegar juga mengalami konflik yang rumit dengan ibunya. Sang ibu
begitu mudah tergoda dengan pria muda dan menjalin kasih. Gaya hidup ibunya
menjadi kritikan pedasr dari remaja ini.
tokoh yang kuat melawan ketidakadilan terhadap perempuan. Suara Upi dalam jati
diri Orly barangkali telah tersampaikan terutama soal kesetaraan gender. Perlawanan
Orly tentang identitas perempuan yang dianggap lemah selalu dilawannya. Tokoh
Orly yang tegar juga mengalami konflik yang rumit dengan ibunya. Sang ibu
begitu mudah tergoda dengan pria muda dan menjalin kasih. Gaya hidup ibunya
menjadi kritikan pedasr dari remaja ini.
Upi juga bermain dengan isu
krisis kepercayaan diri, di mana soal ini dirasakan hampir semua remaja masa
kini. Suki selalu mendapatkan pandangan negatif sehingga tidak mampu
menyeimbangkan antara kehidupan normal dengan tidak percaya diri tersebut. Krisis
yang dialaminya semakin diperparah dengan orang tua yang bersikap tidak baik
terhadap dirinya.
krisis kepercayaan diri, di mana soal ini dirasakan hampir semua remaja masa
kini. Suki selalu mendapatkan pandangan negatif sehingga tidak mampu
menyeimbangkan antara kehidupan normal dengan tidak percaya diri tersebut. Krisis
yang dialaminya semakin diperparah dengan orang tua yang bersikap tidak baik
terhadap dirinya.
Humor di antara tokoh muncul
dalam diri Zeke. Upi memberikan sentuhan ‘hidup ini santai’ dalam diri tokoh
ini. Dalam sikapnya yang easy going,
Zeke mampu memendam luka yang sangat mendalam. Tokoh yang loyal terhadap ketiga
sahabatnya ini ternyata tidak diinginkan keberadaannya oleh orang tuanya
sendiri. Zeke yang rebellious
kemudian membangun komunikasi yang lebih dalam dengan orang tua agar hati
keduanya terbuka.
dalam diri Zeke. Upi memberikan sentuhan ‘hidup ini santai’ dalam diri tokoh
ini. Dalam sikapnya yang easy going,
Zeke mampu memendam luka yang sangat mendalam. Tokoh yang loyal terhadap ketiga
sahabatnya ini ternyata tidak diinginkan keberadaannya oleh orang tuanya
sendiri. Zeke yang rebellious
kemudian membangun komunikasi yang lebih dalam dengan orang tua agar hati
keduanya terbuka.
Ketidaktahuan akan dunia luar di
hadirkan dalam tokoh Konji. Sifat polos dan naif dihadirkan oleh Upi pada
masa-masa remaja melalui tokoh ini. Konji kemudian memberontak karena
keinginannya tidak sesuai dengan tuntutan orang tua. Orang tua Konji menuntut
lebih banyak hal sedangkan dirinya ingin menjalani kehidupan sesuai keinginan
dan minatnya sendiri.
Empat tokoh, empat babak
kehidupan yang sebenarnya cukup mewakili masa remaja apa adanya. Film My
Generation adalah sentuhan manis untuk mengenang, memulai kehidupan remaja dan
menelaah apa yang sebenarnya diinginkan remaja dalam hidup mereka. Remaja pada
masanya sulit sekali melewati masa-masa itu, maka kehadiran orang dewasa –
orang tua – sangat dibutuhkan selama masa pertumbuhan dan perkembangan itu.
kehidupan yang sebenarnya cukup mewakili masa remaja apa adanya. Film My
Generation adalah sentuhan manis untuk mengenang, memulai kehidupan remaja dan
menelaah apa yang sebenarnya diinginkan remaja dalam hidup mereka. Remaja pada
masanya sulit sekali melewati masa-masa itu, maka kehadiran orang dewasa –
orang tua – sangat dibutuhkan selama masa pertumbuhan dan perkembangan itu.