Sebenarnya saya sulit menulis tentang ini, tapi sisi lain hati saya menginginkannya untuk ditulis. Entah kenapa, saya benar-benar ingin menulisnya kali ini.
Memang, ini bukan tulisan bagus tapi ini tulisan yang akan memberikan informasi bagi yang belum tahu. Saya memilih judul dalam bahasa Aceh karena itulah yang akan saya tulis disini.
Boh Trueng Pungo, kalau kita terjemahkan secara kasar ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar Boh itu artinya Buah, Trueng artinya Terong dan Pungo artinya Gila.
Tiga kosa kata yang berlainan arti tapi sebenarnya hanya satu arti, yaitu Kecubung. Mungkin terlalu banyak pemborosan kata ya orang Aceh dulu.
Namun kalau dipikir-pikir ada benarnya juga, karena buah itu sendiri punya maksud tertentu makanya orang Aceh memilih nama yang ‘bagus’ itu.
Kecubung merupakan salah satu buah yang bisa memabukkan. Kenapa? Wah, ini yang patut dipertanyakan. Kalau orang Aceh mungkin sudah bisa menerka-nerka atau malah sudah tahu maksudnya dari judul yang saya berikan.
Memang, tidak banyak yang tahu mengenai buah yang satu ini. Kalau disebut Ganja orang pasti akan mengerti, daun itu memabukkan. Tapi sebentar, ganja bukanlah apa-apa kalau dibandingkan dengan Kecubung atau Boh Trueng Pungo ini.
Kecubung akan memabukkan jika diambil anaknya kemudian digongseng, biji Kecubung itu akan memabukkan jika dikonsumsi lebih dari sepuluh biji.
Namun bisa juga ditumbuk lalu dicampur dengan kopi. Kecubung ini merupakan bagian dari zat-zat adiftif yang sangat berbahaya, karena ia lebih memabukkan dan berbahaya dari jenis-jenis obat-obat terlarang yang pernah ada.
Seorang teman pernah bercerita banyak mengenai Kecubung. Orang yang mengonsumsi Kecubung pertama sekali akan tertidur atau hampir pingsan, setelah sadar dari tidur tersebut baru ia akan mendapatkan efeknya yang luar biasa.
Kalau orang yang mengonsumsi Narkoba akan melayang-layang bagai ke langit ketujuh, orang yang mengonsumsi Kecubung akan merasakan efek yang lebih dari pada itu. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana seseorang yang berada diluar kesadaran.
Nah, ternyata nama Boh Trueng Pungo itu sendiri dianggap cocok oleh masyarakat Aceh karena bisa memabukkan. Pungo artinya gila atau bisa diartikan memabukkan atau dibawah alam sadar.
Saya juga heran kenapa orang tua selalu melarang menyentuh apalagi memetik Kecubung, baru sekarang saya baru mengerti makna yang sebenarnya.