Categories
Uncategorized

UT School: Seteguk Cita dari Astra

Seorang siswa datang kepada saya paruh bulan lalu, ia bertanya tentang cita-cita dan masa depannya. Sebenarnya, tiap tahun sejak 2013 saya menerima pertanyaan dan curahan hati siswa mengenai hal serupa. Saya akui bahwa kalutnya pemikiran mereka antara bayang bekerja dan kuliah di mana keduanya memiliki konotasi yang berbeda. Namun, sebagian besar dari mereka yang bertanya adalah tentang apa dan bagaimana setelah lulus kuliah nanti.
“Pak, jurusan apa yang terbaik
bagi saya?” tanya seseorang itu. Jawaban serupa seperti tahun-tahun yang lalu,
saya berikan kepada dirinya. Bahwa itu, adalah
kemauan dan kemampuan yang sejalan beriringan
. Saya tidak memberi jawaban
harus pilih jurusan ini atau itu, atau jurusan ini lebih baik atau itu lebih
baik lagi.
“Pak, jurusan apa yang mudah
dapat kerja nanti?” seseorang itu ‘kembali’ menyudutkan saya. Tentu, ini bukan
mudah memberi jawaban yang pasti. Mungkin saja, perkembangan masa yang terus
menuju ke ujung cita, mereka yang selama ini melihat sudut dunia lebih dewasa
merasa khawatir tidak mendapatkan pekerjaan seusai kuliah. Saya tidak menjawab
jurusan ini akan memberi lowongan kerja, jurusan ini mudah dapatkan pekerjaan. Tetapi,
pilih jurusan yang sesuai kemampuan dan kemauan,
niscaya pekerjaan itu akan datang dengan sendirinya!
“Pak, saya mau langsung kerja
selesai kuliah!”
“Pak, saya mau bekerja apakah
bisa nggak kuliah?”
“Keahlian kamu apa?” saya
bertanya untuk sekadar tahu ke mana arah dari pertanyaan mereka. Banyak pula
yang menaruh harapan pada dua pertanyaan terakhir ini. Mereka yang datang
menemui saya karena sadar satu hal, “Saya tidak rangking di kelas, Pak!” mereka
tidak berprestasi sebagaimana saya tahu. Tidak mungkin mereka duduk saja di
warung kopi padahal telah lulus sekolah menengah.
Barangkali, pemandangan alumni
sekolah menengah duduk di warung kopi telah menjadi hal biasa. Entah karena
tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan, mungkin juga karena
tidak mau sekolah lagi di mana masih beranggapan “Presiden orang lain, menteri orang lain, guru orang lain dan siapapun
orang lain!”
Pemikiran demikian mendasari bahwa hidup hari ini bukan untuk
makan sedangkan perut terus keroncongan. Paling tidak, isi dompet cukup untuk sebungkus
nasi dan tidak meraung kepada orang terdekat karena itu.
Kreativitas yang tidak diasah
makin lama akan mati suri. Maka, tidak ada harapan untuk berbenah di kemudian
hari saat penyesalan datang tiba-tiba. Sebagai seorang guru, saya teramat
sering menemukan alumni sekolah yang semula semangat belajar berubah menjadi
sosok berbeda. Sungguh sayang saat generasi yang sebenarnya duduk manis di
bangku sekolah harus kandas karena berbagai faktor. Dari sini pula kita harus
sedikitnya tahu apa yang diinginkan dan dimaui. Jika orang lain melanjutkan
kuliah karena pengharapan hidup lebih baik, maka mereka yang tidak memiliki
kemampuan untuk itu tidak ada salahnya mengubah persepsi ke arah ‘finansial’
saja.
Orang pintar tidak selamanya
beruntung. Orang beruntung adalah mereka yang berusaha. Maka, usaha tidak
pernah mengibuli hasil. Catatan ini mungkin saya tujukan kepada mereka yang
telah melepas status sebagai pelajar, baik siswa saya terdahulu maupun siapapun
yang membaca ini. Saat kita sadar bahwa dengan kuliah belum tentu menghasilkan
apa yang diinginkan, maka tidak ada salahnya untuk memutar haluan mencari ‘kampus’
yang menggenapkan keahlian menjadi nyata. Jika orang lain lulus kuliah mencari
kerja, untuk kita bagaimana cara lulus kuliah harus membuka lapangan pekerjaan!
Setidaknya, pekerjaan untuk diri
kita sendiri. Bagian yang secara berkelanjutan dibutuhkan orang lain. Tak
mengenal hari libur maupun waktu kerja. Bebas di ruko besar atau di kedai kecil
pinggir jalan. Di mana mudah ditemukan oleh mereka yang mendadak musibah di
jalanan. Bengkel sepeda motor. Adalah
secuil asa yang selalu didoakan oleh mereka yang menerima putusan ‘rusak’ dari
kendaraan. Serasa nggak penting, begitu adanya tetapi mereka membawa jasa yang
cukup besar kepada kita.
Namun, untuk mencapai ke titik
ini tentu butuh proses yang panjang. Juga butuh pendidikan agar menggenapkan
kemampuan demi keahlian dalam meraih profesionalisme kerja. Kembali ke mereka
yang termenung di warung kopi, seakan kehilangan arah, mungkin sekolah yang
demikian saya maksud adalah pilihan terbaik saat ini. Salah satu sekolah yang
telah memberikan konstribusi yang luar biasa kepada lulusan SMA dan sederajat
adalah UT School.
UT School lahirkan mekanik dan operator alat berat terbaik.
Saya seolah ingin mengarahkan
siswa-siswa yang bertanya tentang masa depan ke pendidikan tinggi ini. Saya
berpikir ‘instan’ tentang masa depan yang tidak memiliki keahlian apa-apa,
meskipun telah lulus kuliah namun jika tidak kreatif pekerjaan itu tidak mudah
didapatkan. UT School merupakan salah satu sekolah tinggi yang mendidik alumni
SMA, MA dan SMK untuk menjadi tenaga terampil yang profesional. Yayasan Karya
Bakti United Tractors (YKBUT) mendirikan UT School pada tahun 2008 dengan
tujuan utama melahirkan tenaga mekanik dan operator alat berat terbaik. YKBUT
merupakan sebuah yayasan di bawah payung Grup Astra yang menyelengarakan
pendidikan jangka panjang dan jangka pendek, dan juga pengembangan sekolah
kejuruan dengan alumni yang terampil. Sampai saat ini, UT School telah
melahirkan alumni yang profesional sebanyak 9.239 lebih.  
UT School Gerbang Masa Depan
Terampil sudah pasti karena di UT
School siswa dilatih untuk menjadi bisa dengan praktek lapangan. Sejauh ini, UT
School memiliki dua program studi yaitu Mekanik Alat Berat dan Operator Alat
Berat. Keduanya berkaitan satu sama lain dalam rangka ‘memoles’ besi menjadi ‘hidup’
kembali dalam membantu banyak pekerjaan kita. Sekolah yang memiliki pendidikan
dasar yang kuat ini cocok untuk mereka yang selama ini masih membatu dalam
akademik, atau lebih tepatnya sekolah ini sangat cocok untuk mereka yang selama
ini belajar dengan sistem visual. Di mana hampir keseluruhan materi ajar adalah
praktek lapangan.
UT School memiliki tenaga
pendidik yang profesional di bidangnya. Setiap materi ajar tentu sangat
berdekatan satu sama lain di mana kebutuhan akan dunia nyata semakin dekat. Selama
pembelajaran, bimbingan dan arahan diberikan secara berkesinambungan sehingga
tidak ada celah untuk berbuat salah – meminimalkan kesalahan. Sebagaimana kita
ketahui bahwa untuk urusan mesin berbeda dengan benda hidup di mana akan
menghindar saat merasa sakit, mesin akan rusak atau tidak berjalan semestinya
jika salah memasang satu baut saja.
Pendidikan melalui bimbingan dan arahan pendidik profesional.
Pendampingan secara teori akan
memberikan arahan dan bimbingan yang baik mengenai tata cara dan aturan baku dalam
menjalankan perintah kepada mesin. Teori demi teori akan berkaitan dengan
praktek lapangan di mana pendidik juga memberikan dukungan penuh sehingga
kesalahan yang dibuat akan berkurang.
Praktek dalam bimbingan dan arahan tenaga pendidik profesional.
UT School datang dengan sebuah
harapan bahwa tenaga terampil yang terbimbing dengan baik akan menjadi ‘seseorang’
yang bisa menghasilkan sesuatu yang lebih besar. Makin diasah kemampuan mereka
di sekolah ini maka makin tumbuh kesadaran bahwa ke depan walau hanya satu baut
saja bisa membuat kendaraan berhenti berjalan. Sekolah dengan bimbingan yang
kontinu dan terarah akan lebih baik daripada sekolah dengan banyak teori. UT
School memberikan kesegaran bahwa tanpa menjadi pekerja di perusahaan nantinya
lulusan bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
UT School dan Sebuah Cita-cita
Tidak sedikit dari mereka yang
lulus SMA menjadi pemurung; apakah karena kurang biaya melanjutkan pendidikan
atau karena bingung mau memilih jurusan yang tepat. UT School bisa disebut
sebagai sekolah yang melatih dengan pasti. Setiap saat pembelajaran berlangsung
dengan praktek di mana pendidikan demikian adalah salah satu yang diingini
untuk meraih kesuksesan secara tiba-tiba.
Pendidikan yang dijalankan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik akan memberikan dampak yang luar biasa setelah
pendidikan itu selesai. Peserta didik yang selama ini terpaku kepada teori
tidak lagi merasa kebingungan saat telah berada ke dunia kerja. UT School
membuat mereka memakan banyak ‘baut’ untuk mendapatkan hasil terbaik, baik itu
penerapan secara kelompok maupun personal. Di mana terlihat jelas bahwa
pendidikan berlangsung untuk menjadikan tenaga terdidik yang profesional.
Praktek langsung yang menjadikan alumni terdidik dengan baik.
Praktek langsung yang menjadi
pembelajaran penting bagi UT School tak lain memberikan semangat juang mereka
meningkat. Tiap senti mereka melakukan kesalahan, maka saat itu pula mereka
akan memperbaikinya. Hal ini menjadi penting di mana saat lulus nanti, mereka
akan bekerja secara sendiri-sendiri dan teliti dalam tiap pekerjaan.
Tiap kesalahan akan diperbaiki dengan teliti.
UT School juga memberikan
kesempatan yang sama, tidak ada perbedaan apakah itu laki-laki maupun
perempuan. Bayangan di mana ‘teman’ mesin adalah kaum pria, semestinya harus
ditepis dalam memasuki perkarangan sekolah ini. Kesempatan diberikan kepada
mereka yang ingin mengepakkan sayap sesuai keahlian di bidangnya. Tidak ada
yang bisa membendung keinginan dan keahlian seseorang dan sekolah ini
memberikan jawaban yang tepat kepada mereka yang butuh.
Tidak ada perbedaan gender di UT School.
UT School dan Angan Sekolah Tinggi Profesional
Sekolah yang melatih
profesionalisme tinggi dan disiplin kuat tidak banyak, UT School menjadi satu
dari bagian kecil itu. Profesionalisme di dalam bidang yang diajarkan akan
membuat mereka menjadi alumni yang disegani. Mereka juga memiliki semangat yang
cukup kuat dan fisik yang bagus karena sekolah ini menerapkan disiplin yang
ketat. Hal ini terlihat dari latihan fisik yang dilakukan oleh mereka yang
sedang sekolah di sana.
Latihan fisik bersama pendidik profesional.
Latihan ketat ini mungkin saja
dianggap sebagai bagian yang tidak penting tetapi untuk tenaga mekanik dan
operator perlu sekali. Di mana saat menjadi tenaga terampil nantinya, tidak ada
kata permisi kepada cuaca dan tempat kerja jarak atau dekat, berlumpur atau
mulus, di tengah lautan atau hutan, di pinggir kota atau desa, saat terdesak
atau pelan-pelan saja. Saat dibutuhkan mereka harus siap memberikan yang
terbaik. Jika pun belum berbicara tentang kelulusan, saat masih belajar juga
dibutuhkan fisik yang kuat di mana tiap saat adalah praktek. Selain praktek
juga ‘bekerja’ nyata di lokasi proyek di mana pekerjaan ini menjadi sebuah batu
loncatan menjadi tenaga yang benar-benar terampil.
Praktek – bekerja – tak kenal cuaca.
UT School adalah salah satu
sekolah yang menjawab galau setiap tanya, mau
ke mana
setelah lulus SMA. Sekolah ini – sekali lagi – tidak hanya
memberikan keterampilan untuk masuk dunia kerja tetapi juga menjadikan alumni
sebagai pekerja bahkan pencipta lapangan pekerjaan. Bagian akhir ini sangat
penting sekali karena kerisauan untuk mendapat pekerjaan masih menghantui. Dengan
lulus dari sekolah terbaik ini, alumni bisa membuka bengkel mobil, bengkel
sepeda motor – misalnya. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan alumni yang
memiliki kemampuan tersebut menjadi tenaga pengajar yang profesional di
sekolah-sekolah kejuruan. Kemungkinan yang demikian bisa mungkin terjadi
asalkan ilmu telah tersimpan dengan baik.
Maka, saya bisa memberi jawaban
dengan bijak kepada siswa yang nanti kembali bertanya, “Jurusan apa yang tepat
untuk saya, Pak?”
***
Referensi tulisan dan gambar:
http://www.utschool.sch.id
https://www.astra.co.id/CSR/Foundation/KARYA-BAKTI-UNITED-TRACTORS-FOUNDATION-YKB-UT 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *