Categories
Uncategorized

Nadeo Argawinata; Kiper Ganteng Idola Baru dari Lapangan Hijau

Mungkin, belum banyak yang kenal dengan
Nadeo Argawinata atau lebih populer dengan Nadeo Winata. Gagah di lapangan
hijau sebagai penjaga gawang. Tinggi menjulang yang mudah menangkap bola. Paha
keras berotot karena tuntutan pekerjaan. Dan, wajah rupawan yang menjadi ikon
Shopee Liga 1 2019.

nadeo argawinata
Nadeo Argawinata
Mungkin, masih banyak yang tertinggal
tentang Nadeo. Sorot kamera di lapangan hijau selama musim Liga 1 berlangsung
tidak begitu mencumbu senyum merekahnya. Tangkapan bola yang menjuntai
ke sisi langkahnya, belum memunculkan historia kuat dari remaja cewek seperti
melihat Park Ji-min melintasi jalur khusus airpot untuk keluar negeri
dalam rangka konser mahal BTS.
Mungkin juga, nama
Nadeo belum diagung-agungkan seperti David Beckham dengan aura superstar di
dalam dirinya. Beckham butuh waktu lama dalam merintis karir, menciptakan
harmoni di lapangan hijau lalu menikah dengan Victoria yang sudah terkenal
terlebih dahulu bersama Spice Girl.
Nadeo tidak harus melintasi jalan pintas
menuju catwalk karena Lionel Messi saja tetap menjadi primadona
Barcelona, meskipun tidak sering memboyong penghargaan bola dengan nilai
prestisius. Leonardo DiCaprio butuh waktu 25 tahun lebih agar perannya diakui
sebagai Best Actor dalam ajang penghargaan Oscar. Padahal, Titanic mungkin lebih
unggul daripada film The Revenant, secara nilai jual dan popularitas sang aktor.
 
Tak apa, jika Nadeo belum ‘tersorot’ kamera
seperti bintang idola lain. Lebih baik menuang air sedikit-sedikit, daripada
sekaligus langsung tumpah dari gelas
. Lebih baik pula, terkenal terlambat
lalu bertahan lama daripada instan dalam hitungan detik sudah dilupa.
Nadeo Winata adalah idola baru anak
muda. Paras Nadeo sangat mudah dikenal dengan postur tubuh tinggi menjulang. Ciri
khas yang mudah menjadi seleb jika menganggap fisik adalah segalanya.
Pesona Nadeo di lapangan hijau.
Dan memang, rata-rata pemain bola dunia,
dengan taktik yang baik, trik yang luar biasa, ditambah tampang menawan,
langsung berdatangan sponsor menggaetnya menjadi brand ambassador. Cristiano
Ronaldo tak lain contoh pemain bola yang ‘mahal’ itu, di mana pemain Juventus ini
juga menjadi brand ambassador Shopee.
Visual itu sangat penting untuk menjual
apapun yang sedang dipromosikan. Idola lapangan hijau tidak lagi sebatas bisa
bermain aman
, selalu berhasil memasukkan bola ke gawang, tidak
demikian. Penonton di tribun butuh yang ‘bening-bening’ dengan teknik yang
berbeda, ayunan kaki yang gahar, maupun menjaga gawang sampai titik darah
penghabisan sampai lawan bertekuk lutut.

Nadeo dan Visual yang Sulit Padam

Kenapa Beckham sampai sekarang masih terkenal
sedangkan dirinya telah pensiun? Itulah yang saya sebut ‘visual’ di mana aura
di dalam dirinya tak pernah padam. Beckham bukan lagi sosok muda dengan gairah
yang tak tertunda, justru ayah dari 4 orang anak itu sedang menikmati masa-masa
tua bersama keluarga yang kaya raya.

Beckham dikenal karena tampan; itu sudah
pasti. Namun, teknik di lapangan hijau harus mendukung agar orang lain
benar-benar melihat dengan saksama. Selain kapten, pemain dengan kaki ‘pendek’
yang cepat sekali larinya, atau pemain dengan jurus pamungkas menendang bola ke
gawang, juga kiper menjadi pemain yang penuh haters dan juga fans.
Bola berkali-kali masuk ke gawang, kiper akan
mendapat perundungan dari netizen yang maha benar. Bola tidak mudah masuk ke
gawang, kiper akan di-follow akun asli dan palsu untuk jual produk atau komentar
minta follow back. Dari apa yang dimiliki dalam gagahnya Nadeo, dirinya
akan tetap dibela oleh fans cewek-cewek segala rupa jika di­-bully
oleh orang yang seakan-akan pintar bermain bola padahal tak pernah menendang
bola sekalipun.
Lihatlah pesona Nadeo dalam menjaga gawang.
Lihatlah dada bidang pria kelahiran Kota
Kediri pada 28 Juli 1997 itu? Tak ada yang enggan untuk berlabuh dan
berlindung di sana. Tangannya yang ‘panjang’ mudah saja mencapai tiang gawang
bila perlu. Kakinya yang ‘tinggi’ bisa segera melompat ke bola yang berada di
beberapa meter di depannya.
Karir memang tidak selalu cemerlang. Tetapi,
urusan perjuangan adalah nilai plus dalam mengamati seseorang. SSB Macan
Putih barangkali menjadi pijakan awal dari alumni SMA Negeri 8 Kediri
ini. Perlahan menampakkan diri, bermain cantik untuk dilirik, lalu naik kelas
ke permain Timnas U-19 meskipun sanksi FIFA pada 30 Mei 2015 menghentikan
jalannya. Nadeo bersama Timnas U-19 seharusnya ikut Kualifikasi Piala AFC U-19
dan Piala AFF U-19.
Visual Nadeo makin tak tertandingi saat
menginjak usia 22 tahun kini. Berkat latihan yang rutin, performa yang baik, dirinya
melangkah maju untuk klub Borneo FC dengan nomor punggung 97. Permulaan angka
yang mirip dengan Marc Marquez yang mengamankan angka 93 sebagai nomor
punggungnya di MotoGP.
Nadeo dan pesona dalam dirinya.
Nomor punggung menjadi identitas bagi
seseorang di bidang olahraga. Bagaimana ingatan orang melekat pada 93 dalam
tiap pertandingan balap motor. Begitu pula angka memvisualisasikan ingatan
manusia agar terus mengingat sampai tak ada batas waktu. Kita mudah
menyebut saat ditanya siapa juara dunia MotoGP, “93!” dan orang-orang akan tahu
itu adalah Marquez.
Jika nanti ditanya, siapa kiper Timnas U-23? Mungkin
kita akan bangga menyebut nomor punggung, “97!” yang mana langsung mengarahkan ingatan
kepada Nadeo. Siapa kiper ganteng di Shopee Liga 1? Kita juga akan
menjawab, “97!” tanpa keraguan sedikitpun.
Inilah yang dinamakan visual. Dari ‘punggung’
saja orang bisa kenal kita dengan baik. Pesona dari seorang visual tak bisa
mengubah apapun karena itu soal rasa dan oh itulah dia. Nadeo telah
memiliki hal demikian, cuma bagaimana cara agar lebih dikenal lagi adalah merangkakkan
prestasi lebih tinggi dengan kemampuan yang ada sehingga orang-orang akan
berteriak dengan histeris, “97, 97, 97!” tanpa kenal lelah.

Nadeo dan Harapan Masa Depan ‘Kiper’ Indonesia

Sepakbola Indonesia selalu mencuri perhatian. Nadeo
sebetulnya memiliki momentum itu agar bergerak lebih gesit, agresif, dan
sedikit melankolis agar dilirik oleh ‘mereka’ siapa saja di atas tribun
penonton, orang-orang di depan televisi di rumahnya atau di warung kopi, dan
yang terpenting adalah mereka yang ‘gatal’ jari dengan mudah memviralkan sekali
ciut dalam waktu singkat.

Adanya Nadeo membawa angin segar dalam
sepakbola Indonesia yang lesu. Tak boleh dilupa begitu saja saat Timnas U-23
berhasil mengalahkan Filipina dengan skor 5-0 saat memperebutkan peringkat
ketiga Merlion Cup pada 9 Juni 2019 di Singapura. Andil Nadeo cukup kuat dalam
menjaga gawang agar tidak kebobolan. Dengan semangat yang menyala, fisik yang
tak kalah kuatnya, Nadeo mengantarkan kemenangan baginya dan tim nasional.
Luizinho Passos, pelatih kiper Borneo FC,
seperti dikutip dalam bola.tempo.com (12/6/19), sangat membanggakan
Nadeo yang berhasil membawa perubahan dalam pertahanan tim nasional. Seorang
kiper harus bertanggung jawab, latihan yang bagus dan menguasai teknik yang
sejatinya telah dimiliki oleh Nadeo. Proses yang panjang telah dilalui oleh
Nadeo dan berhasil membawa pengaruh besar terhadap klub dan juga tim nasional
U-23. “Tentang Nadeo di Timnas, itu sangat penting karena mereka memenangkan
pertandingan, memulai kompetisi dalam match yang cukup bagus, hasil yang bagus.”

Tentang Nadeo Argawinata.
Kita seperti apa yang orang lain ceritakan.
Saat memulai tahu tentang Nadeo, saya langsung melihat
visual yang luar biasa dari kiper ini. Tak ada cewek muda – bahkan ibu-ibu –
yang enggan memuji ketampanan dan juga bidang dadanya. Capaian yang cukup baik
meskipun sempat kecewa tak bisa main bersama timnas di tahun 2015, saya kira
itulah ‘cambuk’ untuk melucuti cemoohan dan juga bully ganteng terhadap
seorang pemain bola.
Kalahnya Filipina jadi bumbu yang sangat manis
untuk karir Nadeo di masa mendatang. Rumput hijau selalu menanti badannya yang
tersandung, lalu rebah dengan kerasnya. Euforia di mana-mana akan segera
terdengar karena itu butuh untuk memantik semangat.
Tak ada alasan untuk menyebut Nadeo bukan
kiper masa depan. Kembali ke pasal, pelan-pelan saja, Nadeo telah
membuktikan bahwa ‘foreplay’ dalam apa yang ingin diraihnya sudah
tercapai satu persatu. ‘Anak kampung’ berlabuh ke kota untuk memperkuat tim
nasional bukanlah asal ‘comot’ lalu dilatih. Tentu, ia harus memiliki daya
tarik, apa yang bisa dibanggakan, dan mengapa layak untuk diboyong ke tim
nasional yang notabene adalah tumpuan harapan seluruh Indonesia.
Dengan bermainnya Nadeo dalam Timnas U-23
setidaknya remaja putri sudah ada idola baru bukan saja Korean wave yang
selalu diimpikan. Nadeo bermain, kita nanti. Nadeo memberikan yang terbaik,
kita apresiasi. Tak boleh berhenti melangkah karena juga Nadeo memegang peranan
penting dalam Shopee Liga 1.

Nadeo dan Shopee Liga 1 2019

Visual Nadeo sangat kuat. Saya sudah sebut
berulangkali. Di Shopee Liga 1 tahun 2019 bukan saja ‘asal main bola’ tetapi banyak
pemain yang diandalkan. Nadeo menjadi salah satu pemain unggulan meskipun sebagai
kiper yang mana selama ini tidak begitu disorot. Sepertinya, visual
kiper akan mudah masuk ke dalam frame karena Nadeo begitu sulit dicegah
pesonanya.

Mungkin kita sadar betul saat melihat iklan Shopee
Liga 1 ada Nadeo di sana. Ini pula yang saya sebut visual itu tadi. Yang
menarik perhatian ia yang akan ke depan. Masyarakat konsumtif akan langsung
beli
begitu; sedih, suka, senang, atau karena idola yang pakai. Nadeo ‘hanya’
sebatas menendang atau menangkap bola berwarna orange tetapi fans
yang mengekornya di belakang akan mencari tahu, mengeklik lalu mengetahui soal
sepakbola dan juga Shopee Liga 1. Inilah yang diharapakan agar penonton makin
banyak dan Liga 1 makin terkenal.


Shopee Liga 1 dan Nadeo Argawinata adalah
cerita terpendam dalam mengantarkan pertandingan sepakbola untuk digemari
banyak kalangan. Dengan menggandeng Nadeo dalam mempromosikan Liga 1, Shopee
telah berhasil membawa pengaruh besar terutama kepada anak-anak muda. Makanya,
visual itu sangat penting sehingga orang tertarik dan melirik.
Nadeo baru memulai karir. Apa dan bagaimana ke
depan kita tunggu saja. Saya berharap bisa cemerlang seperti nomor 93. Mungkin
juga secerah Beckham dalam tahta dan cinta. Tak ada yang tahu, biar waktu yang
mengelabui rindu akan itu!
Nadeo lepas main bola.

 Bersama bunga matahari makin bersinar, bukan?

Siapa yang tidak terpesona dengan ketampanan Nadeo?
***
Sumber gambar: Instagram @nadeowinata

5 replies on “Nadeo Argawinata; Kiper Ganteng Idola Baru dari Lapangan Hijau”

Dulu suka bingung sama penulis yang bikin judul itu harus pakai ada kata ganteng atau cantik 🙂 seolah2 untuk menekankan kejelasan fisik. padahal ganteng dan cantik itu relatif, selera masing-masing ..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *